Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

A DENGAN
DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF)
DI RUANG SAHABAT
RSUD BANGKINANG

Di susun oleh :
NUR HAYATI, AMk
DEFINISI
Demam berdarah dengue
adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue
dan ditularkan melalui gigitan
nyamuk aedes aegypti
(Nursalam dkk, 2005).
ETIOLOGI
Penyebab utama virus dengue
(arbo virus) melalui vektor utama
aedes aegypti.
PATOFISIOLOGI
INFEKSI DENGUE

Hepatomegal
Demam Manifestasi Trombocitopenia
i
Anoreksia perdarahan
Muntah

Dehidrasi Permeabilitas kapiler


meningkat
Kehilangan Plasma Hemokonsentrasi

Hipovolemik

Syok

Perd. Gastorintesinal Anoksia Asidosis

Kematian
TANDA DAN GEJALA

WHO (1975)
 Demam tinggi dengan mendadak dan terus-
menerus selama 2-7 hari.
 Manifestasi perdarahan, termasuk setidak-
tidaknya uji tourniket positif
 Dan salah satu bentuk lain (petekie, purpura,
ekimosis, epistaksis dan perdarahan gusi),
hematemesis atau melena.
 Perbesaran hati dan nyeri tekan tanpa ikterik
 Kenaikan hematokrit >20%
KLASIFIKASI
 Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya
manifestasi perdarahan ialah uji tourniket positif.

 Derajat II : Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit dan


atau perdarahan lain.

 Derajat III : Ditemukannya kegagalan sirkulasi yaitu nadi


cepat dan lembut, tekanan nadi menurun (kurang dari 20 kali
permenit) atau hipotensi disertai kulit yang dingin, lembab dan
penderita menjadi gelisah.

 Derajat IV : Renjatan berat dengan nadi yang tidak dapat


diraba dan tekanan darah yang tidak dapat diukur.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Leukosit : Dapat normal atau menurun.


Trombosit: umumnya terdapat
trombositopenia pada hari ke3-8
Hematokrit: kebocoran plasma dibuktikan
dengan ditemukannya peningkatan
hematokrit ≥ 20 % dari hematokrit awal
umumnya pada hari ke-3 demam
PENATALAKSANAAN

A. Pengawasan tanda – tanda Vital secara kontinue


B. Pemeriksaan Hb, Ht, Trombocyt
C. Observasi intake output
D. Resiko Perdarahan
E. Peningkatan suhu tubuh
 Observasi / Ukur suhu tubuh secara periodik
 Beri minum banyak
 Berikan kompres
PENCEGAHAN
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko terjadinya syok hopovolemik berhubungan
dengan kekurangan cairan dan kebocoran plasma
2. Resiko cedera: perdarahan lebih lanjut b.d
trombositopenia
3. Peningkatan suhu tubuh b.d proses inflamasi.
4. Gangguan rasa nyaman: nyeri otot dan persendian b.d
proses inflamasi, proses patologis penyakit.
5. Defisit volume cairan b.d peningkatan permeabilitas
dinding plasma, perdarahan berlebihan, gangguan
pembekuan darah.
6. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual, muntah.
TINJAUAN KASUS
Identitas Klien
Nama Klien : Ny. A
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal lahir : Pekanbaru/29 Nov 1987
Tanggal pengkajian : 17 Januari 2017
Usia : 29 Tahun
Tanggal masuk : 15 januari 2017
No. RM : 00 12 93
Diagnosa Medis : DHF grd I
Keluhan
 Alasan Masuk RS
3 hari yang lalu sebelum masuk RS, pasien demam tinggi, tidak berkeringat, tidak
menggigil. Pada pasien tidak ada ditemukan mimisan, gusi berdarah. Pasien mengeluh
mual, tidak ada muntah, sakit kepala, sakit sendi, mencret 1 kali dengan warna feses
kuning, tidak ada lendir, tidak ada darah, kurang nafsu makan.
 Keluhan Kesehatan Saat Ini
Klien mengeluh badan panas, lemah, nafsu makan berkurang, sakit kepala sakit sendi
Pemeriksaan penunjang
Hasil laboratorium
Tanggal 15-01-2017
Leukosit : 7000/mm3
Trombosit : 45.000/mm3
Hb : 12,3 gr/dl
Ht : 32,8%
Analisis data

No Data Masalah keperawatan


1 DS:
Pasien mengatakan Peningkatan suhu tubuh
badan terasa panas dan lemah. (hipertermia)
 
selama demam tidak ada menggigil, tidak ada  
berkeringat malam.  
   
 
DO:  
Kulit tubuh teraba hangat  
Suhu 38,5° C  
 
Nadi 86 x permenit  
Faring hiperemis  
Trombosit: 7000/mm3
 
 
2 DS:
Pasien mengatakan Sakit kepala, Sakit sendi Ggn rasa nyaman nyeri
 
DO:
Skala nyeri 3
Posisi semi fowler
 
DS:
Pasien mengatakan:
nafsu makan berkurang, masih merasa
mual
Perubahan
hanya menghabiskan 1/4 porsi makanan nutrisi kurang
DO:
•Tampak masih tersisa makanan1/4 porsi dari kebutuhan
pada piring makan pasien
•BB sebelumnya 55,5 Kg
tubuh
•BB sekarang 55 Kg
•Hb: 12,3 gr/dl
Diit : ML

DS:
Pasien mengatakan
Badan lemah
Mencret 1 kali warna feses kuning
Resiko
Tidak ada lendir, tidak ada darah
DO:
devisit
k/u lemah
minum air putih ± 3 botol aqua ukuran
volume
sedang (±1500 ml)
ivfd terpasang asering 40 tt/i
cairan
trombosit : 7000/mm3
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Peningkatan suhu tubuh (hipertermia)
b/d proses inflamasi
 Gangguan rasa nyaman: nyeri otot dan
persendian b.d proses inflamasi, proses
patologis penyakit.
 Perubahannutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh b/d anoreksia
 Resikodefisit volume cairan b.d
peningkatan permeabilitas dinding
plasma
IMPLEMENTASI

Implementasi dapat dilaksanakan


sesuai dengan rencana. Sebagian
besar intervensi dilaksanakan tanpa
menemukan kendala yang berarti.
Dalam menjalankan implementasi
bekerja sama dengan perawat dan tim
medis lainnya agar tercapai kesehatan
klien dan mencegah komplikasi lebih
lanjut
EVALUASI

Pada tahap ini dilakukan penilaian


keberhasilan asuhan keperawatan
dengan membandingkan hasil yang telah
dicapai dengan kriteria hasil yang telah
ditetapkan pada keempat diagnosa. Hasil
yang ditemukan pada kasus Ny A dengan
keempat diagnosa dapat teratasi pada
tanggal 19 Jan 2017

Anda mungkin juga menyukai