Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK PULMONAL

1. SATRIA SETIA LAKSANA


2. DONI AGUS TRIWANTO
3. MIKE SUKMA SETIAWAN
4. YESSY KORNITASARI
5. ALFANI MUTERA

SOP PEMBERIAN OKSIGEN REBRITING MASK


1. DEFINISI
Suatu teknik pemberian oksigen dengan aliran rendah tinggi konsentrasi
yaitu 60% - 80% dengan aliran 8-12 liter/menit. Pada prinsipnya pada saat
di gunakan resorvair bag harus selalu mengembang, sehingga udara
inspirasi sebagian bercampur dengan udara ekspirasi, 1/3 sebagian udara
ekhalasi masuk dalam kantung sedangkan 2/3 bagian keluar melalui lubang
lubang pada bagian samping mask
2. TUJUAN
Memberikan tambahan oksigen oksigem dengan kadar aliran rendah,
konsentrasi tinggi serta kelembaban yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kanul.
3. INDIKASI
Pada keadaan kadar karbondioksida yang rendah seperti demam tinggi,
berada di dataran tinggi, penyakit liver, dan keracunan salisilat
4. KONTRAINDIKASI
Kondisi narkosis karbon dioksida terjadi pada pasien dengan penyakit
seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau insufisiensi paru kronis
yang mengakibatkan kondisi hiperkarbia sehingga pemberian oksigen
berlebihan dapat memoranda dorongan bernapas. Penurunan ini
memperparah hiperkarbia, penurunan kesadaran, bahkan henti napas.
Pada pasien dengan penyakit obstruksi paru, harus dipertimbangkan terapi
titrasi oksigen.
5. PROSEDUR
Prosedur:
1. Fase Pre Interaksi
1.1 Cek catatan perawatan dan catatan medis pasien
1.2 Siapkan dan cek alat-alat:
1) Masker wajah Rebreathing Mask (RBM) dan selang oksigen
2) Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifier
3) Kassa dan sarung tangan
1.3 Persiapan lingkungan atau pasien
2. Fase Orientasi
2.1 Salam terapeutik
2.2 Perkenalkan diri
2.3 Indentifikasi dan validasi identitas pasien
2.4 Tanyakan keluhan dan kaji keadaan spesifik pasien
2.5 Jelaskan pada klien/keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan,
tujuan dan prosedurnya
2.6 Jelaskan kontrak waktu, tempat dan perkiraaan lama prosedur
2.7 Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
2.8 Minta persetujuan klien/keluarga (informed consent)
3. Fase Kerja
3.1 Persiapan lingkungan: tutup jendela/gorden atau pasang sampiran
untuk menjaga privasi klien
3.2 Kaji fungsi pernafasan klien, adanya tanda hipoksia, dan hasil
analisis
gas darah klien
3.3 Inspeksi tanda dan gejala pada klien yang berhubungan dengan
hipoksia dan adanya sekresi pada jalan nafas
3.4 Atur posisi klien semi fowler
3.5 Cuci tangan dan dekatkan alat
3.6 Cek cairan dan humidifier
3.7 Pasang sarung tangan
3.8 Hidupkan flow meter (putar ke kiri) dan berikan oksigen sesuai
kecepatan aliran yang diprogramkan
3.9 Hubungkan selang oksigen dengan humidifier dengan aliran
rendah
3.10 Pasang sungkup Rebreathing Mask ke wajah pasien (menutup
Dari hidung sampai mulut)
3.11 Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup rapat dan nyaman,
bila perlu pakai kassa pada daerah yang tertekan
3.12 Cuci tangan
4. Fase Dokumentasi :
1. Dokumentasi seluruh tindakan yang di lakukan : Waktu, nama
tindakan, Nama perawat dan paraf
2. Mencatat hasil evaluasi respon pasien ( subjektif dan Objektif)
setelah di berikan terapi oksigen
6. Terminasi
1.Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan (secara Subyek dan Obyektif)
2.berikan Reinforsment positif kepada klien atas keoperatif dan
kerjasamanya selama prosedur
3.Rencana tindak lanjut
4.kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya.
5.Akhiri kegiatan dengan baik dan salam.,

Anda mungkin juga menyukai