Anda di halaman 1dari 3

Teori Hubungan Internasional

Tugas Reading Report


Nama Fauzan Fakih
Sumber Oye, K. (1985). Explaining Cooperation under Anarchy:
Bacaan Hypotheses and Strategies. International Politics, Vol. 38,
No. 1 , 1-24.

Pengantar

Kepala Program Teknologi Berkembang (PoET), yang banyak mendedikasikan pandangannya pada
keilmuan hubungan internasional, ekonomi politik dan kebijakan Teknologi adalah Kenneth A. Oye dan
juga merupakan profesor ilmu politik (Fakultas Humaniora dan Ilmu Sosial) dan Sistem Data dan
Masyarakat. Dalam tulisannya Explaining Cooperation under Anarchy: Hypotheses and Strategies
menjelaskan tentang hipotesa dan strategies para aktor dalam bekerja sama di bawah sistem yang
anarkis.

Pandangan dalam jurnal tersebut membahas aspek dan preskriptif tentang keadaan apa yang
mendukung munculnya kerjasama di bawah anarki mengingat kurangnya otoritas pusat yang menjamin
kepatuhan terhadap suatu perjanjian dan situasi apa yang mendorong suatu negara untuk mengikatkan
diri pada tindakan yang saling menguntungkan atau ciri-ciri situasi apa yang menghalangi kerja sama
selanjutnya strategi apa yang dapat diadopsi negara untuk mendorong munculnya kerja sama dengan
mengubah keadaan anarkis yang mereka hadapi.

Resensi Bacaan: Tiga Dimensi Kerja Sama atau Kooperatif

Kenneth A. Oye Dalam jurnal tersebut terangka analitis yang komprehensif yang berasal dari teori
permainan dasar dan ekonomi mikro, telah diterapkan pada kasus-kasus dalam urusan keamanan dan
ekonomi internasional. Penggunaan abstraksi teori permainan dan ekonomi mikro menawarkan
beberapa keuntungan. Kerangka analitis yang komprehensif membantu mengenali dengan jelas
perbedaan dalam tingkat dan alasan kerja sama dalam urusan keamanan dan ekonomi, serta perbedaan
prospek kerja sama. Sehingga ketimpangan perkembangan intelektual dapat menyebabkan interpretasi
dan formula yang berbeda.

Kerangka analitis yang komprehensif mendorong transfer konsep yang berguna antara berbagai bidang.
Kenneth A. Oye menyampaikan bahwa ada tiga dimensi yang secara tidak langsung berfungsi baik
sebagai penjelasan tentang kerja sama dan sebagai target strategi jangka panjang untuk
mempromosikan kerja sama. Masing-masing bagian ini mendefinisikan sebuah dimensi, menjelaskan
bagaimana hal itu menggambarkan terjadinya kerjasama dan konflik tanpa otorisasi pusat, dan
mempelajari strategi terkait untuk meningkatkan prospek kerjasama.

1
Dimensi-dimensi tersebut yakni yang pertama Payoff Structure: Mutual and Conflicting Preferences,
tentang bagaimana imbalan memengaruhi prospek kerja sama dan menerangkan strategi untuk
meningkatkan prospek kerja sama dengan mengubah imbalan. Kedua Shadow of the Future: Single-play
and Iterated Games membahas tentang bagaimana prospek interaksi berkelanjutan mempengaruhi
kemungkinan kerjasama kemudian mengeksplorasi bagaimana strategi timbal balik dapat memberikan
akses langsung ke hasil kerjasama dalam kondisi berulang dan menyarankan strategi untuk
memperpanjang perdiksi masa yang akam datang. Ketiga Number of Players: Two-Person and N-Person
Games tentang penjelasan mengapa dengan bertambahnya jumlah aktor kerjasama menjadi semakin
sulit dan strategi untuk mempromosikan kerjasama di negara non-peserta kemudian mengurangi jumlah
peserta yang dibutuhkan untuk mencapai kepentingan bersama.

Payoff Structure argumen ini berlanjut dalam beberapa tahap agar koordinasi diperlukan untuk
mewujudkan keuntungan bersama para pelaku harus memilih unilateral defection (DC) ketimbang
unrequited cooperation (CD), besarnya perbedaan antara CC dan DD dan antara DC dan CD di tahap
masa ini dan masa depan akan mempengaruhi kemungkinan kerjasama.

Dan mempengaruhi kemungkinan kerjasama sejauh mana negara dapat mengubah situasi dengan
memodifikasi struktur pembayaran dan dengan demikian meningkatkan kemungkinan kerjasama jangka
panjang. Jika satu negara adidaya lebih menyukai pengadaan senjata defensif daripada ofensif, ia dapat
mengurangi keuntungannya sendiri dari eksploitasi melalui unilateral defection (DC) dan mengurangi
ketakutan lawannya akan unrequited cooperation (CD).

The shadow of future bagaimana prediksi masa yang akan datang mempengaruhi kemungkinan
kerjasama yakni dengan tidak adanya kondisi persaingan tunggal dari negara-negara berdaulat,
kepatuhan terhadap kesepakatan biasanya tidak masuk akal dengan pertimbangan single-play prisoners
dilemma Dengan tidak adanya interaksi yang berkelanjutan, pembelotan akan muncul sebagai strategi
yang dominan. bukti eksperimental menunjukkan prisoners dilemma yang berulang dan insiden kerja
sama meningkat secara substansial. Di bawah prisoners dilemma yang berulang, calon pembelot
membandingkan keuntungan langsung dari memekik dengan kemungkinan pengorbanan keuntungan di
masa depan yang mungkin dihasilkan dari apa yang telah disuarakan.

Rezim internasional menawarkan beberapa teknik untuk menciptakan kondisi permainan yang
menguntungkan. Kemudian Kodifikasi norma yang jelas dapat membatasi ambiguitas definisi.
Memperjelas standar perilaku dan menentukan tindakan untuk perilaku kooperatif dan non-kooperatif
dapat memungkinkan penggunaan strategi timbal balik yang lebih efektif.

Number of players menelik kembali fungsi rezim internasional sebagai tanggapan terhadap masalah
yang diciptakan oleh banyak orang dan menawarkan strategi untuk meningkatkan prospek kerjasama
dengan mengubah situasi untuk mengurangi jumlah pemain yang signifikan. Dalam hubungan
internasional masalah angka selalu menjadi pusat dari dua perdebatan. Perdebatan jangka panjang
tentang stabilitas sistem bipolar dan sistem multipolar telah mengurangi perdebatan tentang dampak
jumlah aktor penting terhadap konflik internasional.

2
Dengan bertambahnya jumlah pemain kemungkinan pembelotan dan masalah kontrol meningkat.
Misalnya banyak analisis pesimistis tentang konsekuensi proliferasi nuklir telah berfokus pada
bagaimana pencegahan kerusakan menjadi lebih mungkin karena jumlah negara yang memiliki senjata
nuklir meningkat. Inggris Raya mengadopsi kebijakan komersial yang kurang liberal dan lebih
diskriminatif untuk mengamankan akses preferensial ke kerajaannya dan untuk merusak perjanjian
preferensial antara negara lain. Kemudian ada AS ketika pangsa pasar menurun, AS mengadopsi
kebijakan komersial yang lebih liberal dan diskriminatif untuk meningkatkan aksesnya ke pasar ekspor.
Masalah ini dapat membatasi rentang situasi yang rentan terhadap modifikasi melalui strategi yang
mengurangi jumlah pemain dalam permainan.

Analisis Penulis

Dalam jurnal ini ada tiga dimensi tidak langsung berfungsi baik sebagai penjelasan langsung tentang
kerja sama dan sebagai target strategi jangka panjang untuk mempromosikan kerja sama. Masing-
masing dari tiga bagian utama dari bagian ini mendefinisikan sebuah dimensi, menjelaskan bagaimana
dimensi tersebut menjelaskan kejadian kerjasama dan konflik tanpa adanya otoritas terpusat, dan
memeriksa strategi terkait untuk meningkatkan prospek kerjasama dan menjelaskan kerjasama dan
sebagai target strategi untuk mempromosikan kerjasama. Jurnal ini memberikan peta jalan bagi upaya
penulis untuk menguji penjelasan dan strategi tersebut.

Sehingga dengan menerapkan kerangka kerja analitik umum ini untuk kasus-kasus dalam urusan
ekonomi dan keamanan dan dengan mencari kesejajaran dan perbedaan eksplisit dalam kejadian,
penyebab, dan prospek kerja sama, Kenneth A. Oye berharap dapat memberikan kontribusi untuk
pemahaman yang lebih dalam tentang kerja sama internasional.

Kesimpulan

Dalam jurnal Explaining Cooperation under Anarchy: Hypotheses and Strategies ini dapat disimpulkan
bahwa Kenneth A. Oye melakukan pendekatan analitik yang disajikan dalam pandangan di jurnal ini
merupakan serangan implisit terhadap batas tradisional antara studi ekonomi politik internasional dan
studi keamanan. Penekanan pada kerja sama, ketergantungan pada tiga dimensi tidak langsung, dan
analisis strategi terkait untuk mengubah keadaan tidak spesifik baik untuk urusan keamanan atau
ekonomi politik. memeriksa kesesuaian antara kerjasama dan konflik yang diamati, dan tiga set
prasyarat situasional.

Anda mungkin juga menyukai