KOMUNIKASI POLITIK
TUGAS INDIVIDU
1. Tugas ini adalah menjawab pertanyaan atas materi kuliah yang telah disampaikan , dan
jawaban hanya dapat diterima melalui Web Kuliah.
2. Tidak ada alasan tidak membuat tugas disebabkan karena mati listrik,problem internet,
problem laptop,lupa, ataupun sakit (kecuali dirawat di Rumah sakit, dan harus disertai
surat keterangan dirawat) dlsbnya
3. Jawaban latihan materi harus berdasarkan referensi materi kuliah atau referensi buku
dan tidak diperkenankan untuk menjadikan google sebagai referensi (https dlsbnya)
4. Tugas harus dilaksanakan sesuai petunjuk
TUGAS INDIVIDU
MAHASISWA KELAS R-01 KOMUNIKASI POLITIK
10. Jelaskan beberapa faktor yang terkait dalam proses pencitraan politik.
11. Kegiatan PR politik dapat mengubah masyarakat dalam mengambil sikap secara sadar
dan rasional, dan dalam masyarakat terdapat beberapa tingkatan kesadaran masyarakat
yang terlihat dari suatu proses kegiatan komunikasi politik, Jelaskan tingkat kesadaran
masyarakat dalam konteks kegiatan PR Politik.
1. menurut Samuel P Huntington (dalam Pito dan Fasyah, 2006 : 44-45) system politik
dapat didefinisikan menurut beberapa cara serta dipandang sebagai memiliki beberapa
komponen yang berbeda, yakni :
- Sistem politik sebagai Budaya (kultur) , yaitu nilai-nilai (values), sikap sikap
(attitudes), orientasi (orientation), mitos (myths) dan kepercayaan (beliefs) yang
relevan terhadap poltik dan yang berpengaruh dalam masyarakat.
- Sistem politik sebagai struktur, yaitu organisasi formal dalam masyarakat di mana
digunakan untuk menjalankan keputusan keputusan yang berwenang seperti misalnya
partai politik, badan perwakilan rakyat, eksekutif dan birokrasi.
- Sistem politik sebagai Kelompok (The political system as a group) yaitu bentuk
bentuk sosial dan ekonomi baik yang formal ataupun nonformal, yang berpartisipasi
dalam politik yang mengajukan tuntutan tuntutan terhadap struktur struktur politik.
- Sistem politik sebagai kepemimpinan (The political system as leadership) bahwa
individu dalam lembaga lembaga politik dan kelompok kelompok politik yang
menjalankan pengaruh lebih daripada lainnya dalam memberikan alokasi nilai nilai.
- Sistem politik sebagai kebijakan bahwa pola pola kegiatan pemerintahan yang secara
sadar terbentuk untuk mempengaruhi distribusi keuntungan dalam masyarakat.
3. Input (Masukan) :yang terdiri dari kebutuhan (Demands), tuntutan, dukungan (suport)
dan bahkan sikap masa bodoh (apathy).
a. Inputs atau masukan selalu bekenaan dengan hal-hal yang membuat sistem politik
itu berjalan, seperti yang berhubungan dengan kegiatan mengidentifikasi
kepentingan dan melakukan seleksi kepemimpinan dengan substansinya berupa
tuntutan, dukungan, atau sikap masa bodoh.dukungan dapat berupa pajak,
ketenagakerjaan, undang-undang atau poeraturan, kesedian memilih atau dopilih,
dan keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan politik pada umumnya.
b. Semua inputs dapat di lakukan secara individu, organisasi massa, partai politik,
maupun media komunikasi massa dengan cara penyampaian yan bermacam-
macam sesuai dengan situasi kondusi dan kebutuhan, seperti melalui demonstrasi,
debat politik, diskusi atau seminar politik, serta cara-cara lainnya.
4. Komunikasi politik merupakan salah satu fungsi partai politik, yakni menyalurkan aneka
ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengaturnya sedemikian rupa –
“penggabungan kepentingan” (interest aggregation” dan “perumusan kepentingan”
(interest articulation) untuk diperjuangkan menjadi public policy. (Miriam Budiardjo,
2017 : ).
5. Public Relations Politik merupakan hal baru dalam bidang kajian Public Relations, yang
menurut Heryanto (2013 : 114-115) menarik dan penting dikaji karena ada 3 faktor,
yakni :
- Munculnya fenomena politik modern yang kian banyak memanfaatkan media
massa,jasa konsultan serta taktik dan strategi komunikasi.
- Kian majunya teknologi yang memungkinkan berbagai tindakan politik dilakukan
tidak harus bertemu secara fisik, dinamis,interaktif dan serba cepat dalam pertukaran
pesannya.
- Munculnya era demokrasi yang memu gkinkan semua warganegara untuk
memperoleh kebebasan beerkumpul dan mengeluarkan pendapat,baik lisan maupun
tertulis.
6. Sistem multi partai adalah salah satu varian dari beberapa sistem kepartaian yang
berkembang di dunia modern saat ini.
10. Menurut Soemirat & Elvinaro (2005:111) bahwa terdapat beberapa faktor yang terkait
dalam proses pencitraan politik, yaitu:
- Persepsi, yaitu hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan
suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain individu akan memberikan makna
terhadap rangsangan berdasarkan pengalamannya mengenai suatu produk.
- Kognisi, yaitu suatu keyakinan diri individu terhadap stimulus. Keyakinan itu akan
timbul apabila individu telah mengerti rangsangan itu sehingga individu harus
diberikan informasi-informasi yang cukup dan dapat mempengaruhi perkembangan
informasinya.
- Motif, yaitu keadaan dalam individu yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
- Sikap, yaitu kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam
menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukanlah perilaku, tetapi merupakan
kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu.
11. pemahaman ini menurut Wahid (2016 : 115-116) disamping tingkatan kesadaran
khalayak terhadap pesan yang diterima juga menentukan keberhasilan kandidat dalam
kontestasi, tingkatan kesadaran tersebut adalah :
- Ketidaksadaran (Unawareness) : Adanya ketidaksadaran khalayak politik akan
kehadiran kandidat tetentu yang sedang di publikasikan dan dikampanyekan.
- Kesadaran (Awareness) : Tingkatan ini adalah membangun kesadaran khalayak
politik terhadap produk kandidat, yang dikampanyekan melalui iklan politik.
- Pemahaman dan Citra (ComprehensionandImage) : Sebelum khalayak politik
bersikap (Suka atau tidak suka) maka mereka ditanamkan pemahaman terhadap
produk dan kandidat yang diperbandingkan dengan kandidat lain,baik
kelebihan/kekurangan/prestasi dll, sebelum dipilih atau tidak dipilih oleh khalayak
politik.
- Sikap (Attitude) : Khalayak politik calon pemilih akan bersikap untuk memilih suatu
kandidat sesuai kebutuhan dan kepentingannya yang menjadi harapa khalayak politik.
- Tindakan (Action) : Tahapan ini dilakukan oleh khalayak dengan mengeksekusi dan
memilih kandidat yang ditawarkan dan kandidat mengharapkan loyalitas pemilih
untuk memberikan dukungannya.
12. penyebarluasan informasi tentang kandidat, partai, dan program yang dilakukan oleh
aktor-aktor politik (komunikator) melalui saluran-saluran komunikasi tertentu yang
ditujukan kepada segmen (sasaran) tertentu dengan tujuan mengubah wawasan,
pengetahuan, sikap, dan perilaku para calon pemilih sesuai dengan keinginan pemeri
informasi.
13. fungsi komunikasi politik menurut Mc.Nair memiliki 5 fungsi dasar, yaitu :
- Memberikan informasi kepada Masyarakat apa yang terjadi disekitarnya.
- Mendidik Masyarakat terhadap arti dan signifikansi fakta yang ada.
- Menyediakan diri sebagai platfrom untuk menampung masalah-masalah politik
sehngga bisa menjadi wacana dalam bentuk public opinion.
- Sebagai sarana publikasi antara masyarakat pada pemerintah serta lembaga-lembaga
politik.
- Sebagai platform penyedia diri dalam menampung masalah-masalah politik sehingga
dapat menjadi wacana dalam memberikan opini publik serta mengembalikan hasil
opini itu pada masyarakat.
14. Menurut Firmanzah (dalam Arifin, 2014 : 192-193) Pencitraan Politik dapat berjalan
efektif dengan strategi membangun pencitraan politik :
- Pertama, untuk membangun pencitraan politik dibutuhkan waktu yang relatif lama,
tidak dibangun dalam waktu satu atau dua hari. Masyarakat dan media perlu
merangkai satu-persatu pesan aktivitas politik untuk kemudian dimaknai dan
dibentuk pemahaman umum atas pencitraan politik.
- Kedua, membangun pencitraan membutuhkan konsistensi dari semua hal yang
dilakukan partai politik bersangkutan, seperti flatform politik, program kerja, reputasi
pemimpin partai, latar belakang partai, dan retrorika partai.
- Ketiga, pencitraan politik adalah kesan dan persepsi publik terhadap apa saja yang
dilakukan partai politik. Dalam hal ini yang paling penting adalah persepsi publik.
Partai politik harus mampu menempatkan kesan, citra dan reputasi mereka kedalam
benak masyarakat. Hal ini menjadi sulit karena masyarakat memiliki derajat
kebebasan (degree-of-freedom) yang cukup tinggi untuk mengartikan semua
informasi yang mereka terima.
- Keempat, pencitraan politik terdapat dalam kesadaran publik yang berasal dari
memori kolektif masyarakat. Semua yang dilakukan partai politik tidak hilang begitu
saja melainkan terekam dalam ingatan publik, masyarakat dan publik adalah entitas
yang aktif dan dinamis.
15. - Menurut Nimmo, Komunikasi politik adalah kegiatan komunikasi yang dianggap
komunikasi politik berdasarkan konsekuensi-konsekuensinya (aktual maupun potensial)
yang mengatur perbuatan manusia di dalam kondisi-kondisi konflik.
- Menurut Carl J. Friedrich (1967:415) partai politik adalah sekelompok mmanusia
yang terorganisir secara stabil, dengan tujuan membuat atau mempertahankan
pengusaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan
penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat
ideal ataupun matril.
- Ranney (1956) mendefenisikan partai politik sebagai grup atau kelompok masyarakat
yang memiliki tingkat ekonomi tinggi untuk mencalonkan dan terlibat dalam pemilu
dengan harapan mendapatkan serta menjalankan kontrol atas birokrasi dan kebijakan
publik.
16. Menurut Hafied Cangara, terdapat 3 prinsip dasar dari partai politik yaitu :
- Partai sebagai koalisi, yaitu membentuk koalisi dari berbagai kepentingan untuk
membangun kekuatan mayoritas. Partai yang dibentuk atas dasar koalisi di dalamnya
terdapat fraksi-fraksi.
- Partai Politik sebagai organisasi, dimana untuk menjadi institusi yang eksis, dinamis
serta berkelanjutan partai politik harus diorganisasikan.
- Partai sebagai pembuat kebijakan (policy making) dimana maksudnya adalah partai
politik juga berbeda dari kelompok sosial lainnya dalam hal pengambilan kebijakan.