Anda di halaman 1dari 13

LATIHAN MATERI

KOMUNIKASI POLITIK

TUGAS INDIVIDU

Nama Lengkap : Junita Trisnawati Putri


Nomor Absen : 25
Mata Kuliah : Komunikasi Politik
Nama Dosen : Drs. Ambia B. Boestam, M.Si.

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NASIONAL
Tahun 2023/2024
Ketentuan Pembuatan Tugas

Tema/Judul : KOMUNIKASI POLITIK


Jenis Huruf : Times New Roman
Besar Huruf : 12
Spasi : 1,5.
Waktu Pengumpulan : Paling lambat Hari Selasa , Tanggal 14 Nopember 2023 Jam 13.00 Wib

Petunjuk Teknis Pembuatan Tugas

1. Tugas ini adalah menjawab pertanyaan atas materi kuliah yang telah disampaikan , dan
jawaban hanya dapat diterima melalui Web Kuliah.
2. Tidak ada alasan tidak membuat tugas disebabkan karena mati listrik,problem internet,
problem laptop,lupa, ataupun sakit (kecuali dirawat di Rumah sakit, dan harus disertai
surat keterangan dirawat) dlsbnya
3. Jawaban latihan materi harus berdasarkan referensi materi kuliah atau referensi buku
dan tidak diperkenankan untuk menjadikan google sebagai referensi (https dlsbnya)
4. Tugas harus dilaksanakan sesuai petunjuk
TUGAS INDIVIDU
MAHASISWA KELAS R-01 KOMUNIKASI POLITIK

LATIHAN MATERI KULIAH


Latihan menjawab materi kuliah komunikasi politik ini, diharapkan dapat memberikan
tambahan pengertian dan pemahaman terhadap komunikasi politik
1. Jelaskan definisi system politik dengan beberapa komponen system politik menurut
Samuel P Huntington .
2. Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi komunikasi politik
3. Suatu sistem politik menurut David Easton dapat digambarkan menjadi sebuah skema,
yang salah satu elemennya adalah Input (Masukan) :yang terdiri dari kebutuhan
(Demands), tuntutan, dukungan (suport) dan bahkan sikap masa bodoh (apathy). Jelaskan
elemen input dalam elemen tersebut.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan komunikasi politik
5. Dalam kajian Public Relation, namun kegiatan Public Relations Politik walaupun
merupakan hal baru, bagi ahli komunikasi politik sangat menarik dan penting untuk
dikaji, jelaskan 3 faktor yang menjadikan public relations politik menjadi penting untuk
dikaji.
6. Jelaskan secara pengertian mengenai system multipartai , khususnya di Indonesia,
Menurut Hafied Cangara
7. Jelaskan Keunggulan Dan Kelemahan konsep Sistem Politik Menurut Gabriel Almond
dan David Easton:
8. Jelaskan fungsi dasar Komunikasi politik dalam hubungannya dengan media Menurut
Nimmo.
9. Dalam teori marketing politik untuk sukses pada pemilu terdapat konsep pendekatan
marketing politik, yakni Segmentasi Politik, Targetting Politik dan Positioning Politik,
jelaskan ketiga hal tersebut.

10. Jelaskan beberapa faktor yang terkait dalam proses pencitraan politik.
11. Kegiatan PR politik dapat mengubah masyarakat dalam mengambil sikap secara sadar
dan rasional, dan dalam masyarakat terdapat beberapa tingkatan kesadaran masyarakat
yang terlihat dari suatu proses kegiatan komunikasi politik, Jelaskan tingkat kesadaran
masyarakat dalam konteks kegiatan PR Politik.

12. Jelaskan pengertian Marketing politik menurut Wring


13. Jelaskan fungsi komunikasi politik menurut Mc.Nair
14. Jelaskan beberapa Strategi membangun pencitraan politik agar dapat berjalan efektif.
15. Jelaskan pengertian atau definnisi Partai Politik menurut :
 Nimmo
 Carr
 Ranney
16. Menurut Hafied Cangara, terdapat 3 prinsip dasar dari partai politik, jelaskan
17. Dalam Strategi Kampanye dalam Pemasaran Politik , terdapat pemasaran produk politik
secara langsung (push political marketing ), pemasaran produk politik melalui media
massa (pull political marketing ) dan melalui kelompok, tokoh atau organisasi yang
berpengaruh (pass political marketing), Jelaskan strategi tersebut.
18. Kegiatan Public Relations Politik tujuan utamannya adalah mendaatkan dukungan politik,
baik dari public internal maupun public eksternal, Jelaskan secara rinci tujuan umum
tersebut.
Jawaban :

1. menurut Samuel P Huntington (dalam Pito dan Fasyah, 2006 : 44-45) system politik
dapat didefinisikan menurut beberapa cara serta dipandang sebagai memiliki beberapa
komponen yang berbeda, yakni :
- Sistem politik sebagai Budaya (kultur) , yaitu nilai-nilai (values), sikap sikap
(attitudes), orientasi (orientation), mitos (myths) dan kepercayaan (beliefs) yang
relevan terhadap poltik dan yang berpengaruh dalam masyarakat.
- Sistem politik sebagai struktur, yaitu organisasi formal dalam masyarakat di mana
digunakan untuk menjalankan keputusan keputusan yang berwenang seperti misalnya
partai politik, badan perwakilan rakyat, eksekutif dan birokrasi.
- Sistem politik sebagai Kelompok (The political system as a group) yaitu bentuk
bentuk sosial dan ekonomi baik yang formal ataupun nonformal, yang berpartisipasi
dalam politik yang mengajukan tuntutan tuntutan terhadap struktur struktur politik.
- Sistem politik sebagai kepemimpinan (The political system as leadership) bahwa
individu dalam lembaga lembaga politik dan kelompok kelompok politik yang
menjalankan pengaruh lebih daripada lainnya dalam memberikan alokasi nilai nilai.
- Sistem politik sebagai kebijakan bahwa pola pola kegiatan pemerintahan yang secara
sadar terbentuk untuk mempengaruhi distribusi keuntungan dalam masyarakat.

2. Komunikasi Politik dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :


- Faktor Fisik (alam), alam pun dapat mempengaruhi faktor komunikasi politik.
Dengan adanya perbedaan letak geografis, dapat mempengaruhi komunikasi politik
yang berbeda-beda.
- Faktor Teknologi, ketika terjadinya perkembangan teknologi, komunikasi politik pun
akan mengalami perubahan juga. Sehingga, komunikasi politik pun akan terjadi
perubahan yang lebih meningkat dari sebelumnya.
- Faktor Ekonomis, segi ekonomi pada suatu negara akan memberikan pengaruh pada
perguncangan politik dan kehidupan masyarakat. Sehingga terjadinya perubahan dan
pergeseran komunikasi politik juga di dalam masyarakat.
- Faktor Sosiokultural, faktor ini bisa meliputi pendidikan dan budaya. Dengan kata
lain, pendidikan dan budaya ini dapat mempengaruhi komunikasi politik yang kerap
kali berubah sesuai dengan budaya dan pendidikan yang ada.
- Faktor Politis, dari keempat faktor di atas, sebenarnya faktor inilah yang paling
mempengaruhi di antara keempat sebelumnya. Karena faktor inilah yang akan
membawa dampak bagi komunikasi politik.

3. Input (Masukan) :yang terdiri dari kebutuhan (Demands), tuntutan, dukungan (suport)
dan bahkan sikap masa bodoh (apathy).
a. Inputs atau masukan selalu bekenaan dengan hal-hal yang membuat sistem politik
itu berjalan, seperti yang berhubungan dengan kegiatan mengidentifikasi
kepentingan dan melakukan seleksi kepemimpinan dengan substansinya berupa
tuntutan, dukungan, atau sikap masa bodoh.dukungan dapat berupa pajak,
ketenagakerjaan, undang-undang atau poeraturan, kesedian memilih atau dopilih,
dan keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan politik pada umumnya.
b. Semua inputs dapat di lakukan secara individu, organisasi massa, partai politik,
maupun media komunikasi massa dengan cara penyampaian yan bermacam-
macam sesuai dengan situasi kondusi dan kebutuhan, seperti melalui demonstrasi,
debat politik, diskusi atau seminar politik, serta cara-cara lainnya.

4. Komunikasi politik merupakan salah satu fungsi partai politik, yakni menyalurkan aneka
ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengaturnya sedemikian rupa –
“penggabungan kepentingan” (interest aggregation” dan “perumusan kepentingan”
(interest articulation) untuk diperjuangkan menjadi public policy. (Miriam Budiardjo,
2017 : ).

5. Public Relations Politik merupakan hal baru dalam bidang kajian Public Relations, yang
menurut Heryanto (2013 : 114-115) menarik dan penting dikaji karena ada 3 faktor,
yakni :
- Munculnya fenomena politik modern yang kian banyak memanfaatkan media
massa,jasa konsultan serta taktik dan strategi komunikasi.
- Kian majunya teknologi yang memungkinkan berbagai tindakan politik dilakukan
tidak harus bertemu secara fisik, dinamis,interaktif dan serba cepat dalam pertukaran
pesannya.
- Munculnya era demokrasi yang memu gkinkan semua warganegara untuk
memperoleh kebebasan beerkumpul dan mengeluarkan pendapat,baik lisan maupun
tertulis.

6. Sistem multi partai adalah salah satu varian dari beberapa sistem kepartaian yang
berkembang di dunia modern saat ini.

7. Keunggulan sistem politik Almond dan Easton :


- Kedua model tersebut berpengaruh besar dalam perkembangan studi ilmu politik
sejak tahun 1950.
- Kedua model mampu membuat analisa politik dengan cukup peka diantara
kompleksitas sistem politik di dalam sistem sosial yang lebih besar.
- Kedua model sistem politik mampu menciptakan keseimbangan/ekuilibrium/stabil
dan jika ada konflik,maka model sistem politik mampu mengecek setiap komponen
atau subsistem untuk menemukan sumber konfliknya.
- Kesederhanaan kedua model tersebut dapat dipakai untuk menganalisa berbagai
sistem politik, baik yang demokratis maupun otoriter, tradisional maupun modern.

Kelemahan sistem politik Almond dan Easton :


- Analisis Sistem Politik Easton dan Almond tidak menghasilkan rumusan yang empirik atau
mampu menjelaskan seluruh proses politik yang terjadi.
- Kedua model ini sistem politik ini tidak memahami kejadian dis-equilibrium, seperti revolusi. Kedua
model sistem politik tersebut tidak memasukkan gagasan perubahan tersebut yang dapat
mempengaruhi sistem politik.
- Kedua model tersebut cenderung tidak menghasilkan teori dari hubungan sebab-akibat karena kedua
model tersebut hanya menunjukkan sifat model analisis, yaitu
hanya menganalisa fenomena politik.
- Terminologi dari definisi kedua sistem ini tidak bias dioperasionalkan, artinya tidak memiliki variabel
yang dapat diukur, misal fungsi input yang terdiri dari tuntutan dan dukungan dimana bentuk dan
isinya berbeda-beda disetiap masyarakat.
- Analisa struktural fungsional Almond memiliki ketidakjelasan tentang konsep fungsi.
Almond tidak menjelaskan secara tepat garis-garis yang membatasi peran fungsi, misalnya jika
seorang pemimpin politik menyuarakan pendapat kelompoknya, secara bersamaan pemimpin
tersebut menjalankan tiga jenis fungsi politik sekaligus, yaitu: komunikasi politik,artikulasi
kepentingan, dan aggregasi kepentingan kelompoknya.

8. Menurut Nimmo (dalam Pureklolon, 2016, : 138-139) Komunikasi politik dalam


hubungannya dengan media, memilikki lima fungsi dasar, yaitu :
- Memberikan informasi kepada masyarakat tentang apa yang terjadi di
sekitarnya.Disini media komunikasi memiliki fungsi pengamatan dan fungsi
monitoring untuk mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam
masyarakat.
- Mendidik masyarakat terhadap arti dan signifikansi fakta yang ada.Disini para
jurnalis diharapkan melihat fakta yang ada sehingga berusaha membuat liputan yang
objektif (objective reporting) sehingga bisa mendidik masyarakat luat atas realitas
fakta tersebut.
- Menyediakan diri sebagai platform untuk menampung masalah-masalah politik
sehingga bisa menjadi wacana dalam membentuk public opinion, dan mengembalikan
hasil opini itu kepada masyarakat.Dengan cara demikian,media bisa memberi arti dan
nilai pada usaha penegakan demokrasi.
- Membuat publikasi yang ditujukan kepada pemerintah dan institusi politik,Disini
media bisa berfungsi sebagai watchdog dalam membantu terciptanya good
governance yang transparan dan akuntabel.
- Dalam masyarakat yang demokratis,media politik berfungsi sebagai saluran pembela
yang bisa membantu agar kebijakan dan program-program institusi politik dapat
disalurkan kepada media massa.
9. Pengertian Segmentasi Politik, Targetting Politik dan Positioning Politik :
- Segmentasi : sebuah pemetaan atau pengidentifikasian terhadap beberapa kelompok
para konsumen agar dalam penempatan suatu produk yang di tawarkan tidak salah
sasaran.
- Targetting : Setelah disegmentasi, lalu langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi
untuk mengelompokan pasar sasaran atau melakukan targeting. Evaluasi tersebut
akan memunculkan pasar sasaran atau target market, yakni sekelompok “pembeli”
yang berbagi kebutuhan dan karakteristik yang sama yang akan treatment oleh parpol
atau kandidat.
- Positioning : sebuah determinasi mengenai bagaimana cara terbaik untuk
menggambarkan kandidat atau parpol kepada segmen yang relevan diantara pemilih
dan juga untuk meyakinkan dan membujuk pemilih agar memilih kembali kandidat
atau parpol atau agar pemilih berpindah dukungan dari kandidat atau parpol lain.

10. Menurut Soemirat & Elvinaro (2005:111) bahwa terdapat beberapa faktor yang terkait
dalam proses pencitraan politik, yaitu:
- Persepsi, yaitu hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan
suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain individu akan memberikan makna
terhadap rangsangan berdasarkan pengalamannya mengenai suatu produk.
- Kognisi, yaitu suatu keyakinan diri individu terhadap stimulus. Keyakinan itu akan
timbul apabila individu telah mengerti rangsangan itu sehingga individu harus
diberikan informasi-informasi yang cukup dan dapat mempengaruhi perkembangan
informasinya.
- Motif, yaitu keadaan dalam individu yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
- Sikap, yaitu kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam
menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukanlah perilaku, tetapi merupakan
kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu.
11. pemahaman ini menurut Wahid (2016 : 115-116) disamping tingkatan kesadaran
khalayak terhadap pesan yang diterima juga menentukan keberhasilan kandidat dalam
kontestasi, tingkatan kesadaran tersebut adalah :
- Ketidaksadaran (Unawareness) : Adanya ketidaksadaran khalayak politik akan
kehadiran kandidat tetentu yang sedang di publikasikan dan dikampanyekan.
- Kesadaran (Awareness) : Tingkatan ini adalah membangun kesadaran khalayak
politik terhadap produk kandidat, yang dikampanyekan melalui iklan politik.
- Pemahaman dan Citra (ComprehensionandImage) : Sebelum khalayak politik
bersikap (Suka atau tidak suka) maka mereka ditanamkan pemahaman terhadap
produk dan kandidat yang diperbandingkan dengan kandidat lain,baik
kelebihan/kekurangan/prestasi dll, sebelum dipilih atau tidak dipilih oleh khalayak
politik.
- Sikap (Attitude) : Khalayak politik calon pemilih akan bersikap untuk memilih suatu
kandidat sesuai kebutuhan dan kepentingannya yang menjadi harapa khalayak politik.
- Tindakan (Action) : Tahapan ini dilakukan oleh khalayak dengan mengeksekusi dan
memilih kandidat yang ditawarkan dan kandidat mengharapkan loyalitas pemilih
untuk memberikan dukungannya.

12. penyebarluasan informasi tentang kandidat, partai, dan program yang dilakukan oleh
aktor-aktor politik (komunikator) melalui saluran-saluran komunikasi tertentu yang
ditujukan kepada segmen (sasaran) tertentu dengan tujuan mengubah wawasan,
pengetahuan, sikap, dan perilaku para calon pemilih sesuai dengan keinginan pemeri
informasi.

13. fungsi komunikasi politik menurut Mc.Nair memiliki 5 fungsi dasar, yaitu :
- Memberikan informasi kepada Masyarakat apa yang terjadi disekitarnya.
- Mendidik Masyarakat terhadap arti dan signifikansi fakta yang ada.
- Menyediakan diri sebagai platfrom untuk menampung masalah-masalah politik
sehngga bisa menjadi wacana dalam bentuk public opinion.
- Sebagai sarana publikasi antara masyarakat pada pemerintah serta lembaga-lembaga
politik.
- Sebagai platform penyedia diri dalam menampung masalah-masalah politik sehingga
dapat menjadi wacana dalam memberikan opini publik serta mengembalikan hasil
opini itu pada masyarakat.

14. Menurut Firmanzah (dalam Arifin, 2014 : 192-193) Pencitraan Politik dapat berjalan
efektif dengan strategi membangun pencitraan politik :
- Pertama, untuk membangun pencitraan politik dibutuhkan waktu yang relatif lama,
tidak dibangun dalam waktu satu atau dua hari. Masyarakat dan media perlu
merangkai satu-persatu pesan aktivitas politik untuk kemudian dimaknai dan
dibentuk pemahaman umum atas pencitraan politik.
- Kedua, membangun pencitraan membutuhkan konsistensi dari semua hal yang
dilakukan partai politik bersangkutan, seperti flatform politik, program kerja, reputasi
pemimpin partai, latar belakang partai, dan retrorika partai.
- Ketiga, pencitraan politik adalah kesan dan persepsi publik terhadap apa saja yang
dilakukan partai politik. Dalam hal ini yang paling penting adalah persepsi publik.
Partai politik harus mampu menempatkan kesan, citra dan reputasi mereka kedalam
benak masyarakat. Hal ini menjadi sulit karena masyarakat memiliki derajat
kebebasan (degree-of-freedom) yang cukup tinggi untuk mengartikan semua
informasi yang mereka terima.
- Keempat, pencitraan politik terdapat dalam kesadaran publik yang berasal dari
memori kolektif masyarakat. Semua yang dilakukan partai politik tidak hilang begitu
saja melainkan terekam dalam ingatan publik, masyarakat dan publik adalah entitas
yang aktif dan dinamis.

15. - Menurut Nimmo, Komunikasi politik adalah kegiatan komunikasi yang dianggap
komunikasi politik berdasarkan konsekuensi-konsekuensinya (aktual maupun potensial)
yang mengatur perbuatan manusia di dalam kondisi-kondisi konflik.
- Menurut Carl J. Friedrich (1967:415) partai politik adalah sekelompok mmanusia
yang terorganisir secara stabil, dengan tujuan membuat atau mempertahankan
pengusaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan
penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat
ideal ataupun matril.
- Ranney (1956) mendefenisikan partai politik sebagai grup atau kelompok masyarakat
yang memiliki tingkat ekonomi tinggi untuk mencalonkan dan terlibat dalam pemilu
dengan harapan mendapatkan serta menjalankan kontrol atas birokrasi dan kebijakan
publik.

16. Menurut Hafied Cangara, terdapat 3 prinsip dasar dari partai politik yaitu :
- Partai sebagai koalisi, yaitu membentuk koalisi dari berbagai kepentingan untuk
membangun kekuatan mayoritas. Partai yang dibentuk atas dasar koalisi di dalamnya
terdapat fraksi-fraksi.
- Partai Politik sebagai organisasi, dimana untuk menjadi institusi yang eksis, dinamis
serta berkelanjutan partai politik harus diorganisasikan.
- Partai sebagai pembuat kebijakan (policy making) dimana maksudnya adalah partai
politik juga berbeda dari kelompok sosial lainnya dalam hal pengambilan kebijakan.

17. Adapun penjelasan ketiga strategi tersebut adalah sebagai berikut:


- Pemasaran Langsung Kepada Calon Pemilih (Push Political Marketing) : pemasaran
produk politik secara langsung ke calon pemilih. Strategi ini lebih berfokus pada isu-
isu yang penting bagi para electorate dan bukan hanya menjual kandidat atau partai
sebagai sebuah komunitas.
- Pemasaran Melalui Media Massa (Pull Political Marketing) : strategi yang paling
banyak digunakan oleh partai dan kandidat. Penyampaian pesan strategi ini dilakukan
melalui media massa baik elektronik, cetak, luar ruang, mobile dan internet.
- Pemasaran Melalui Tokoh, Kelompok atau Organisasi Berpengaruh (Pass Political
Marketing) : Strategi yang terakhir adalah pass political marketing, strategi ini
penyampaian pesan dilakukan melalui individu, kelompok atau organisasi yang
mempunyai pengaruh. Strategi ini memerlukan kehati-hatian dalam melakukannya
karena jika terjadi kesalahan maka akan berakibat fatal (pesan komunikasi tidak akan
diterima) bahkan ditolak.
18. rincian dari tujuan umum tersebut adalah sebagai berikut :
- Menciptakan soliditas dan kohesifitas internal organisasi melalui upaya pelayanan
public internal sehingga seluruh komponen dan sumber daya politik organisasi bias di
optimalkan dalam pencapaian tujuan organisasi.
- Menjembatani hubungan organisasi dengan public eksternal dalam rangka
menumbuhkan kesepahaman dan dukungan atas sejumlah program dan tujuan khusus
organisasi.
- Memperoleh penemuan-penemua,penyimpulan-penyimpulan serta rekomendasi atas
sejumlah isu dan dinamika politik yang berkembang
- Mengetahui secara pasti kekuatan,kelemahan,peluang serta tantangan organisasi
Ditengah hubungannya dengan berbagai pihak di internal maupun eksternal
organisasi melalui evaluasi yang sistematis,terarah dan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai