HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
POLITIK DAN EKONOMI
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat-
Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan menyusun resume atau rangkuman dari buku
“MEMAHAMI ILMU POLITIK” karya Ramlan Surbakti bab 12. Buku ini memuat secara
ringkas garis-garis besar pemahaman tentang keputusan politik dan kebijakan umum.
Sultan Agung berharap, tulisan ini tidak hanya sebagai perwujudan tugas tetapi juga dapat
menambah pengetahuan dan dapat dimanfaatkan oleh pembaca mengenai keputusan politik
kekurangan yang terdapat dalam tulisan ini.Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tulisan ini.
Kelompok 4
BAB I PENDAHULUAN
5. Siapakah yang membuat keputusan politik yang menyangkut kebijakan ekonomi atau
Politik acap kali diidentifikasikan dengan keputusan pemerintah yang bersifat otoritatif
karena kewenangan paksaan dimonopoli oleh pemerintah. Sebaliknya pengertian ekonomi dalam
pengertian non- Marxis dikaitkan dengan keputusan berdasarkan mekanisme pasar. Yang
terakhir ini berasumsi individu bertindak menurut kehendak bebas dan pilihan rasional,
sedangkan yang pertama berasumsi individu tidak selalu bertindak rasional dan dalam banyak
hal bertindak sesuai dengan aturan aturan yang dibuat dan yang ditegakkan oleh pemerintah.
Sementara itu, yang terakhir beranggapan dunia ini berjalan sesuai dengan rasional tanpa ada
kendala, sedamngkan yang pertama beranggapan dunia ini penuh dengan konflik, salah paham,
dan paksaaan.
Selain itu, dalam ekonomi pilihan ( keputusan ), yang dibuat oleh elit dianggap terlepas
dari faktor-faktor alin, dan arena itu dibuat berdasarkan pertimbangan untung rugi secara
langsung saja. Dalam politik, keputusan dibuat melalui melalui interksi diantara berbagai
kelompok dan pemerintah (dengan menggunakan setiap sumber kekuasaan) dalam konteks
stuktur kelembagaan yang ada. Stuktur kelembagaan akan mempengaruhi perilaku individu elit
politik karena stuktur tersebut menentukan bagaimana keputusan dibuat, siapa yang
berpartisipasi dalam membuat keputusan, dan sarana-sarana apa yang tersedia untuk mengatasi
suatu permasalahan tertentu. Dengan kata lain, keputusan dalam politik lebih dilihat sebagai hasil
Hubungan yang erat antara politik dan ekonomi menimbulkan sejumlah model,
perspektif, dan teori yang menberikan gambaran dan jawaban yang berbeda ssesuai dengan
anggapan dasar yang menjadi titik tolak berpikirnya. Pertama, liberalism ortodoks menggap
individu dalam arti perilaku dan kepentingannya secara analitis dan normatif sangat menonjol.
Masyarakat dilihat sebagai suatu suatu agregasi atau hasil pencapaian kepentingan individu,
sedangkan politik (dan Negara) dipandang sebagai salah satu pranata atau sarana yang digunakan
olehindividu untuk mencapai kepentingannya. Kedua, kritik social terhadap liberalism yang
memandang keberadaan atau tindakan individu tidak terisolasi dari masyarakat, dan masyarakat
Dalam kaitannya dengan politik, perspektif yang pertama dibagi dua berdasarkan
penjelasan social yang diberikan. Pertama, ekonomisme yang menggap proses-proses politik
merupakan produk proses-proses non politik. Stuktur politik dianggap tidak bertindak atas
kepentingan sendiri, melikan sebagi sarana atau arena persaingan diantara kekuatan-kekuatan
sosial. Kalangan liberal berpendapat proses-proses politik merupakan hasil interaksi diantara
individu, sedangkan ekonomisme melihat proses merupakan produk interksi antara kekuatan-
kekuatan social. Bagi Marxis, kekuatan-kekuatan social itu adalah “kelas”, sedangkan bagi toeri
pluralis kekuatan-kekuatan sosial itu adalah kelompok kepentingan (interest groups). Kedua,
politisisme yang berpendapat struktur politik memeliki dan mengembangkan kepentingan sendiri
Berdasarkan sejumlah model dan perspektif diatas dapat dikemukakan sejumlah teori
mengenai hubungan politik dengan ekonomi. Pertama, kebijakan umum (public policy) atau
politisisme yang melihat politik menentukan ekonomi. Kedua, ekomomisme yang liberal
maupun Marxis yang meleihat ekonomi yang menentukan politik. Sedangkan teori yang lain
kebutuhan hidup sehingga dapat hidup secara layak sebagai manusia. Dalam hal ini terdapat
kegiatan ekonomi dalam masyarakat, yaitu kegiatan memenuhi kebutuhan rumah tangga bagi
individu dan memenuhi kebutuhan nasional bagi masyarakat negara . Kegiatan ekonomi pada
dasarnya berkisar pada kegiatan memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa.
Sehubungan dengan kegiatan produksi terdapat dua pertanyaan yang selalu muncul ,
yakni barang dan jasa apakah yang harus diproduksi, dan berapa jumlah nya? sarana-sarana
apakah yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa? masalah yang pertama berkaitan
dengan jenis-jenis kebutuhan masyarakat yang cenderung bertambah baik dalam jumlah dan
jenisnya maupun dalam kualitas. Masalah kedua berkaitan dengan sarana dan alat produksi,
seperti tanah, modal, teknologi, bahan mentah, tenaga ahli, buruh, dan manajemen .
Dalam kaitan dengan kegiatan distribusi juga muncul dua permasalahan. Bagaimana
barang dan jasa didistribusikan? berapa banyak dari produksi digunakan untuk konsumsi hari
ini , dan berapa banyak digunakan untuk kegiatan kegiatan produktif ? perihal yang pertama
menyangkut mekanisme pendistribusian, yakni apakah melalui pasar, melalui birokrasi, atau
melalui koperasi, sedangkan perihal yang kedua menyangkut pengembangan produksi dan
pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, berdasarkan asumsi sumber sumber yang tersedia dalam masyarakat sangat
terbatas ( masyarakat yang satu mungkin lebih banyak daripada masyarakat yang lain ) maka
kegiatan ekonomi tadi pada dasar nya merupakan kegiatan membuat pilihan di antara berbagai
alternatif dan berapa banyak digunakan untuk kegiatan kegiatan produktif ? perihal yang
pertama menyangkut mekanisme penditribusian, yakni apakah melalui pasar, melalui birokrasi
atau melalui koperasi, sedangkan perihal yang kedua menyangkut pengembangan produksi dan
pertumbuhan ekonomi. Selain itu, berdasarkan asumsi sumber–sumber yang tersedia dalam
masyarakat sangat terbatas (masyarakat yangsatu mungkin lebih banyak daripada masyarakat
yang lain ) maka kegiatan ekonomi tadi pada alternatif cara untuk mendayagunakan sumber-
sumber yang terbatas tersebut. Sehubungan dengan itu, setiap masyarakat negara menghadapi
masalah dilemma, yaitu kebutuhan manusia yang semakin lama semakin bertambah jumlah ,
jenis dan kualitas nya, sedangkan sumber sumber yang tersedia dalam masyarakat relatif
terbatas.
ekonomi yang berbeda-beda. Yang dimaksud dengan sistem ekonomi ialah seperangkat
mekanisme dan lembaga untuk membuat dan melaksanakan keputusan mengenai produksi,
pendapatan, dan konsumsi didalam suatu wilayah tertentu. Sistem ekonomi terdiri atas sejjumlah
mekanisme, pengaturan organisasi, dan peraturan untuk membuat dan melaksanakan keputusan
Berikut ini dikemukakan sua kategirisasi saja : yang pertama bersifat sederhana, yang
kedua bersifat lebih konfleks. Grossmen membagi sistem ekonomi berdasarkan dua kreteria,
yaitu koordinasi unit ekonomi, dan pemilikan barang dan jasa. Artinya siapa yang
tiganya. Koordinasi unit ekonomi melalui mekanisme pasar berarti produsen relatif bebas
menentukan barang dan jasa apakah yang harus diproduksi, sarana, dan alat peoduksi apakah
yang harus digunakan, dan untuk kalangan masyarakat macam apa barang dan jasa diserahkan.
Sistem harga ditentukan berdasarkan hukum permintaan dan penawaran. Selain
pertimbangan atas konsumen, efesiensi, dan keuntungan, pengambilan keputusan atas berbagai
alternatif juga ditentukan dengan prinsip persaingan yang sehat dan kepentingan umum. Juga
pengambilan keputusan mengenai hal ini diserahkan kepada suatu dewan perencana ekonomi
Apabila kreteria diatas digunakan untuk menyusun model-model sistem ekonomi maka
sistem ekonomi dibedakan menjadi tiga yaitu, kapitalis, komunis, dan sosialis. Apabila
koordinasi unit ekonomi dilakukan dengan mekanisme pasar, barang dan jasa (sarana dan alat
produksi) dimiliki atau dikuasai swasta maka sistem itu disebut kapitalis. Sistem komunis
ditandai dengan koordinasi unit ekonomi dengan perencanaan terpusat, dan barang dan jasa yang
dimiliki, dan dikuasai oleh negara. Dalam sistem sosialis terdapat semacam pembagian tugas
antara perencanaan terpusat dan mekanisme pasar dalam koordinasi unit ekonomi, dan antara
negara dan swasta dalam pemilikan barang dan jasa. Artinya, dalam hal ikhwal yang
menyangkut hajat hidup orang banyak, kepentingan umum atau hal yang bersifat strategis
dikoordinasikan dengan perencanaan terpusat dan dimiliki oleh negara, sedengkan hal-hal lain
diserahkan pada mekanisme pasar dan swasta. Ketiga model sistem ekonomi ini tentu lebih
bersifat analitik daripada penggambaran senyatanya karena dalam kenyataan tidak ada sisiten
ekonomi yang murni kapitalis atau kominis. Sebagai model sistem ekonomi ini merupakan
Dalam hal ini, Gregory dan Stuart mengajukan empat kreteria kategorisasi sistem.
pengadaan informasi dan koordinasi ( pasar dan perencanaan), pemilikan barang (pengendalian
dan pendapatan), dan mekanisme penetapan tujuan dan membujukm orang bertindak (insentif).
Dalam melaksanakan tujuan suatu organisasi biasanya dilakukan suatu pembagian tugas
secara vertikal diantara subunit subunit dan organisasi yang lebih kecil. Dalam organisasi
pemerintah merupakan subunit peringkat atas. pada hirarki ini terdapat sejumlah individu dalam
subunit peringkat atas yang memberikan perintah dan pengarahan yang harus ditaati dengan
Salah satu karatiristik organisasi yang mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi ialah
derajat sentralisasi dan disentralisasi dalam pembuatan keputusan. Keputusan pada dasarnya
dilakukan pada peringkat bawah organisasi. Sebaliknya, sistem ekonomi yang disentralisasikan
distribusi kewenangan dan pendayagunaan informasi. Dari segi kewenangan, suatu sistem
peringkat atas organisasi. Sebaliknya, suatu sistem ekonomi dikatakan terdesentarisasi apabila
kenyataan, kewenangan membuat keputusan biasanya tersebar berbagai peringkat, dan berubah
sesuai dengan tuntutan perkembangan. Suatu sistem ekonomi yang dari segi informasi
informasi, dan hanya membagi informasi secara terbatas kepada peringkat bawah organisasi.
Sebaliknya, suatu sistem organisasi yang secara informasi terdesentralisasi berarti peringkat
mengoordinasikan keputusan. Pada masyarakat yang sederhana maka barter yang menjadi
mekasisme tersebut (yang dewasa ini dapat dikatakan sudah jarang digunakan ), sedangkan
dalam masyarakat modern maka pasar dan perencanaan yang menjadi mekanisme ekonomi.
economy ), dan perencanaan umum ( indicative planning ). Dalam ekonimi terencana, kegiatan
ekonomi diarahkan secara eksplisit maupun inplisit . kegiatan ini dilaksanakan oleh unit yang
lebih tinggi dalam bentuk dokumen yang disebut rencana ekonomi. Dalam perencanaan umum,
dan sektoral, dan menyajikan informasi yang bersifat pokok yang biasanya tidak disediakan oleh
pasar. Subunit ekonomi bebas mekanisme pasar lalu pasar lah ( sebagai dampak interaksi
organisasi . pasar yang memberiksn tanda- tanda yang menggerakkan berbagai subunit dalam
sistem untuk membuat keputusan tentang pendayagunaan sumber – sumber yang dikuasainya.
Kriteria yang ketiga berupa pemilikan atas harta benda seperti sarana dan alat produksi .
pemilikan harta benda dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu hak memperjual belikan harta benda,
hak menggunakan harta benda , dan hak menggunakan barang dan jasa yang dilahirkan oleh
harta benda yang bersangkutan. Pemilikan ini ada yang bersifat permanen seperti hak milik,
tetapi ada juga yang bersifat sementara seperti hak menggunakan objek tersebut .
Secara umumterdapat tiga bentuk pemilikan atas harta benda : publik, swasta, dan
kolektif. Apabila pemilikan pribadi ( swasta) yang menonjol maka ketiga jenis hak tersebut
dipegang oleh individu, sedangkan apabila pemilikan oleh publik yang menonjol maka ketiga
jenis hak tersebut dipegang oleh Negara. Dalam kenyataan, setiap sistem ekonomi
mendistribusikan ketiga jenis hak tersebut pada ketiga bentuk pemilikan dengan titik berat yang
berbeda. Artinya, sistem ekonomi yang satu mungkin lebih menekankan bentuk publik,
sedangkan sistem ekonomi yang lain lebih menonjolkan bentuk swasta. Perbedaan sistem hak
milik akan mempengaruhi tidak hanya peraturan dalam pembuatan keputusan , sistem motivasi
dan tujuan, tetapi juga distribusi pendapatan dan Arah kegiatan ekonomi dalam masyarakat.
Faktor yang lain juga menjadi ciri yang menbedakan sistem ekonomi ialah insentif yang
digunakan untuk memotivasi para individu guna mencapai tujuan- tujuan sistem. Tujuan dan
insentif merupakan kunci untuk memahami transformasi pemilikan atas harta benda dan
masukan informasi menjadi tindakan yang efektif. Insentif ini harus dapat menstimulisasikan
para individu pada tingkat bawah organisasi untuk mengikuti pengarahan yang diberikan oleh
Hal ini hanya dapat dicapai apabila para individu yang akan menerima insentif harus
mampu mencapai tujuan yang ditetapkan para individu yang memberikan pengarahan harus
dapat mengecek pekerjaan para individu peringkat bawah organisasi, dan insentif itu harus dalam
Insentif dapat diberikan dalam dua bentuk, yaitu insentif materil dan insentif moril. Yang
dimaksud dengan insentif materil ialah sistem penghargaan yang meninggikan nilai perilaku
tertentu dengan jalan memberikan barang atau uang dalam jumlah yang lebih banyak kepada
orang yang berperilaku sesuai dengan yang ditetapkan . insentif moral memberikan penghargaan
kepada perilaku tertentu dengan jalan menyandarkan para peserta akan tanggung jawab mereka
yang mulai kepada Negara dan bangsa atau kepada perusahaan. Dengan demikian, peserta
Berdasarkan keempat kriteria tersebut disusun suatu model yang membedakan sistem
ekonomi menjadi tiga, yaitu kapitalisme, sosialisme pasar, dan sosialisme terencana. Kapitalisme
meerupakan suatu sistem ekonomi yang ditandai oleh ciri- ciri pembuatan keputusan
mekanisme pasar, faktor produksi dimiliki oleh swasta, dan insentif materil yang diberikan untuk
memotivasi peserta untuk mencapai tujuan. Sosialisme pasar ditandai dengan ciri-ciri berikut.
produksi dimiliki oleh publik, dan insentif materil, dan moril diberikan untuk memotivasi
perilaku peserta.
keputusan disentralisasikan oleh peringkat atas organisasi dan dikoordinasikan oleh suatu
perencaan terpusat yang memberikan penghargaan yang bersifat mengikat kepada peserta, faktor
prosuksi dimiliki oleh publik, baik insentif materil maupun insentif moril diberikan untuk
memotivasi perilaku peserta. ketiga sistem ekonomi ini merupakan model sehingga tidak
menggambarkan seluruh kenyataan yang memang kompleks. Diluar ketiga sistem ekonomi ini
mungkin terdapat berbagai campuran , seperti pembuatan keputusan yang disentralisasikan dan
dikoordinasikan dengan mekanisme pasar dan perencanaan terpusat dengan titik berat pada
perencanaan terpusat.
Dari uraian diatas disimpulkan terdapat kaitan erat antara politik dan ekonomi seperti
dalam hal peranan Negara ( pemerintah ) para perencanaan dan koordinasi ekonomi , dan
pemilikan barang dan jasa ,baik dalam sistem sosialisme pasar bahkan dalam sistem kapitalisme.
Pemikiran lama yang menganggap Negara sebagai penjaga keamanan dan ketertiban,
atau sebagai lembaga arbitrasi yang pasif untuk menyelesaikan konflik kepentingan diantara
berbagai kekuatan sosial telah ditinggalkan. Ketiga pendekatan dalam politik –ekonomi
berpendirian yang sama mengenai peranan Negara ( pemerintah ) dalam kegiatan ekonomi .
Namun, penjelasan yang diberikan atas peranan Negara yang berbeda –beda.
dalam situasi tertentu Negara memiliki otonomi ( kepentingan sendiri ), tetapi untuk jangka
ekonomi sebagai upaya rasional untuk memaksimalkan perolehan suara dalam pemilihan umum .
perbedaan penjelasan yang diberikan dengan ketiga pendekatan ini tidajk diuraikan lebih lanjut
karena yang menjadi fokus bab ini berupa peranan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
Luas tidaknya peranan pemerintah dalam ekonomi dan mendalam tidaknya intervensi
pemerintah dalam ekonomi tidak hanya ditentukan oleh sifat permasalahan ekonomi yang
dihadapi,tetapi juga ditentukan oleh sistem ekonomi dan politik masyarakat Negara yang
bersangkutan. Secara umum disimpulkan adanya empat peranan atau bentuk keterlibatan
pemerintah dalam ekonomi,yaitu pengarahan ekonomi,pengaturan kegiatan ekonomi swasta,
redistribusi pendapatan,dan pengadaan barang dan jasa yang menjadi kepentingan umum.
Selain dalam pengadaan barang dan jasa yang bersifat public, adanya peran pemerintah
dalam tiga bentuk keterlibatan lain disebabkan ketidaksempurnaan pasar. Mekanisme permintaan
dan penawaran melalui pasar tak selalu menghasilkan harga yang wajar, kualitas barang dan jasa
yang terjamin, dan distribusi yang merata, karena yang disebut tangan tak terlihat itu acap kali
justru berwujud kekuatan tertentu yang memonopoli pasar. Fungsi yang pertama berkaitan
dengan pengarahan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga mencapai tujuan yang dikehendaki.
Paham ini tak hanya dilaksanakan dalam sistem ekonomi perencanaan terpusat, tetapi juga
berkembang dalam sistem kapitalisme terutama berkat teori yang dikemukakan oleh Keynes
Pengarahan dari pemerintah dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung.
melaksanakan kebijakan tertentu seperti yang dilakukan dalam sistem ekonomi perencanaan
terpusat. Pengarahan secara tidak langsung berarti pemerintah tidak mengharuskan atau
melarang melakukan kegiatan tertentu. Namun, kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh
pemerintah akan mempengaruhi pola kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh swasta.
Pengarahan secara tak langsung dapat dilakukan dengan empat bentuk kebijakan ekonomi, yaitu
kebijakan anggaran penerimaan dan pengeluaran Negara (fiscal polici), kebijakan perbankan
(monetary policy) , kebijakan perdagangan dan rezim devisa dan kebijakan investasi modal asing
dan dalam negri. Keempat kebijakaan ini mempunyai dampak pada iklim pasar bagi barang dan
jasa.
Kebijakan penerimaan Negara,seperti besar-kecilnya pajak dalam segala bentuknya dan
bea cukai akan ikut merangsang perluasan usaha. Tarif pajak dan pungutan resmi lainnya yang
tidak terlalu tinggi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kelanjutan dan
sektor ekonomi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi volume dan ruang
seperti pupuk lembaga penelitian bibit unggul,antihama,traktor dan cangkul akan meningkat.
Kebijakan fiscal ini dapat juga digunakan untuk menstabilkan ekonomi; apabila terdapat
kredit dari bank dan pengendalian jumlah uang dalam peredaran. Bank sentral dan sistem
keuangan mempunyai dua tugas dalam pengarahan ekonomi, yakni menjamin pengadaan uang
atau kredit yang memadai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengelola pertumbuhan
jumlah uang. Bunga pinjaman yang tinggi akan mengurangi pertumbuhan ekonomi, sedangkan
bunga tabungan yang tinggi akan menambah persediaan uang dalam bank sehingga pada
gilirannya dapat digunakan untuk menggerakan ekonomi.apabila jumlah uang yang beredar
dalam masyarakat melebihi jumlah barang sehingga harga harga sangat tinggi atau inflasi maka
pemerintah ( kementerian keuangan dan bank sentral) dapat mengatasi dengan menaikkan bunga
tabungan. Bahkan kebijakan moneter dapat digunakan untuk meningkatkan pemerataan usaha
Kebijakan perdagangan luar negeri maupun dalam negeri berkaitan dengan prioritas yang
ditetapkan pemerintah dalam impor dan ekspor barang dan jasa. Misalnya, guna
mengembangkan industry dalam negeri ditetapkan barang impor harus dirakit didalam negeri
dan barang yang diekspor keluar negeri harus dalam bentuk jadi. Lalu barang dan jasa yang
dianggap penting untuk keperluan dalam negeri diberi perlindungan dengan hambatan tariff
mempengaruhi harga suatu barang dan jasa, pemerintah menghilangkan atau menyederhanakan
Kebijakan rezim devisa berkaitan dengan ada-tidaknya pembatasan terhadap arus uang
masuk kedalam negeri dan arus uang keluar negeri.negara yang tidak mengenakan pembatasan
dan arus masuk dan arus keluar berarti menganut rezim bebas. Lalu kebijakan penanaman modal
berkaitan dengan penetapan bidang atau sektor yang dapat dimasuki oleh modal asing dan modal
dalam negeri, beserta beberapa ketentuan dalam bidang produksi dan distribusi, seperti
kerjasama modal,alih teknologi, tenaga kerja, pajak berganda, impor sarana produksi,dan
pasilitas ekspor. Fungsi ke dua berkaitan dengan upaya pemerintah untuk mengontrol monopoli
dan mengatur akibat-akibat yang ditimbulkan dari kegiatan ekonomi terhadap pihak lain, tetapi
Guna mencegah monopoli, ditempuh salah satu dari tiga strategis ini. Pertama, malarang
pemilik yang sama untuk membentuk dua perusahaan yang memproduksi komoditi yang sama
dalam suatu daerah.atau disuatu daerah suatu jenis komoditi harus diproduksi dan dijual lebih
dari satu perusahaan yang berbeda pemiliknya. Kedua, memberi izin kepada suatu perusahaan
untuk memonopoli satu jenis komoditi tertentu. Namun, sebagai imbal dari izin tersebut, sistem
penetapan harga dalam perusahaan akan diawasi dalam suatu lembaga pemerintah. Ketiga,
nasionalisasi komoditi sehingga menjadi milik dan dibawah pengelolaan pemerintah. Hal-hal
yang menyangkut hajat hidup orang banyak biasanya dimonopoli oleh Negara, seperti air,
Hal lain yang diatur pemerintah berupa dampak negatif kegiatan ekonomi terhadap pihak
luar, tetapi tidak dimaksukkan kedalam faktor produksi seperti polusi yang ditimbulkan industry
(dampak negatif). Dalam mengatasi dmpak negatif pemerintah memuat ketentuan yang berisi
standar yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan untuk mendapat izin usaha. Dalam mengatur
dampak positif pemerintah melakukan salah satu dari tiga cara ini, yaitu menetapkan harga
secara diskriminatif (setiap konsumen dikenakan tariff harga yang berbeda sesuai dengan
Yang dimaksud dengan pajak progresif ialah pajak yang dikenakan kepada wajib pajak
berdasarkan prinsip makin tinggi pendapatan makin tinggi pula beban pajak yang ditanggungnya.
Dengan cara ini, kelompok masyarakat yang berpenghasilan tinggi dapat membantu masyarakat
yang berpenghasilan rendah. Melalui tangan pemerintah sebagia tangan pemerintah dan
penggelolah pajak. Sebaliknya dari pajak progresif ialah pajak represif, yakni pengenaan beban
pajak yang sama besarnya terhadap semua wajib pajak, tanpa membedakan wajib pajak yang
berpengasilan tinggi dan yang berpenghasilan rendah sehingga bagi pihak yang pertama beban
itu sangat ringan, sedangkan bagi pihakmyang kedua beban itu sangat memberatkan.
Pemberian subsidi ialah alokasi sejumlah dana kepada kelompok masyarakat atai daerah
tertentu agar dapat meningkatkan kegiatan ekonomi guna memenuhi kebutuhan kelompok
masyatakaty atu daerah sesuai dengan keadaan dan aspirasi anggita kelompok masyarakat atau
daerah yang bersangkutan. Sedangkan pelayanan sosial merupakan penyediaan fasilitas dan
jaminan hidup kepada orang jompo, yatim piatu, orang sakit, orang cacat, orang yang
Hal ini disebabkan alasan-alasan berikut. Kemanfaatan yang dimaksudkan untuik semua
individu (seseorang tidak bisa ditolak untuik mendapatkan pelayanan), jumlah produksi dan
harga tidak bisa ditentukan oleh mekanisme pasar, dan biasanya diproduksi dengan jumlah besar
besaran sehingga tidak hanya cukup dengan semua, tetapi juga biaya produksinya lebih sedikit.
Perenan negara (pemerintah) dalam pengadaan barang dan jasa sudah menjadi kesepakatan
umum, tetapi tidak terdapat kesepakatan umum dalam hal barang dan jasa macam apa saja yang
masuk kedalam kategori kepentingsn umum. Pertahanan dan keamanan, sistem transportasi dan
pelayanan pos tampaknya dimana pun dikategorikan kedalam kepentingan umum. Namun,
distribusi kakayaan dan pendapatan dalam masyarakat. Oleh karena itu, untuk memenuhi
kebijakan ekonomi pewrlu pula pemahaman akan distribusi kekuasaan diantara berbagai
kekuaatan dalam masyarakat. Kebijakan ekonomi juga merupakan masalah politik karena ia
mencerminkan keputusan yang dibuat oleh para pejabat pemerintah dalam konteks kelembagaan.
Dalam berbagai sistem politik dapat disimpulkan sejumlah kemungkinan pihak yang memerintah
seperti otokrat-tradisional, parati politik yang bersaing,partai tunggal yang totaliter, golongan
militer dengan tuan tanah dan pegusaha asing, atau koalisi antara militer, birokrat dan teknokrat
Golongan yang memerinth itulah yang menentukan kebijakan ekonomi dan yang akan
mengambil keputusan dalam berbagai alternatif dalam memecahkan dilema ekonomi. Dilemma
ekonomi yang dimaksud berupa keterbatasan sumber-sumber dibandingkan dengan tuntutan dan
Kesimpulan
perencanaan terdiri atas dua tipe, yaitu ekonomi terencana dan perencanaan umum. Kaitan erat
antara politik dan ekonomi, seperti dalam hal peranan negara (pemerintah) pada perencanaan dan
koordinasi ekonomi, dan pemilikasn barang dan jasa, baik dalm sistem ekonomi sosialisme
dengan perencanaan terpusat (komunis) maupun dalam sistem ekonomi sosialisme pasar bahkan
Peranan pemerintah dalam pengadaan barang dan jasa public sudah menjadi kesepakatan
umum. Pertahanan dan keamanan, sistem transportasi, dan pelayanan pos tampaknya
Kebijakan ekonomi merupakan keputusan politik karena mempengaruhi distribudi kekayaan dan
mencerminkan keputusan yang dibuat oleh para pejabat pemerintah dalm konteks kelembagaan.
DAFTAR ISI
1. Martin Staniland. 1985. What is political economy? New haven: Yale university
press.hlm 6-7.
2. Anthony Down. 1957. An economic theory of democracy. New York: Harper and bros.
3. Untuk mendalami secara lebih jauh mengenai hubungan politik ddengan ekonomi
5. Gregory grossman. 1967. Ecominic system. Engelwood Cliffs, New York: Prentice-
6. Paul R. Gregory Dan Robert.C Stuart. 1985. Comperative economic systems. Boston:
175-183.