i
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah individu
ini dengan baik dan tanpa kendala apapun.
Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu sekaligus memberi dukungan dalam penyusunan makalah ini, terutama guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia yakni ibu Ni Made Rai Darmawati, S.Pd. yang telah memberi saran
serta masukan terhadap penulisan karya ilmiah dalam bentuk makalah yang berjudul “Budaya
Perilaku Bersih Di Desa Penglipuran Bali”.
Penulis memohon maaf bila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
baik secara materi maupun penyampaian dalam karya tulis ini. Penulis juga menerima kritik serta
saran dari pembaca agar dapat membuat makalah dengan lebih baik di kesempatan berikutnya.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan informasi sekaligus inspirasi untuk pembaca.
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN GAMBAR ...................................................................................................... 9
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Batasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan
maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan memudahkan
dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Beberapa batasan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penulis membatasi pembahasan mengenai kebudayaan yang terdapat dimasyarakat.
2. Penulis membatasi pembahasan mengenai budaya perilaku hidup bersih.
3. Penulis membahas budaya perilaku hidup bersih yang terdapat di Desa Penglipuran, Bali.
2
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang di dapatkan oleh pembaca setelah membaca penulisan karya
ilmiah budaya perilaku hidup bersih di Desa Penglipuran, Bali yaitu:
1. Pembaca dapat mengetahui apa itu perilaku hidup bersih, serta apa tujuan dari perilaku
hidup bersih tersebut.
2. Pembaca dapat mengetahui apa itu budaya perilaku hidup bersih, serta apa tujuan dari
budaya perilaku hidup bersih itu sendiri.
3. Pembaca dapat mengetahui apa saja contoh budaya perilaku hidup bersih yang terdapat di
Desa Penglipuran, Bali.
4. Pembaca dapat mengetahui apa tujuan Desa Penglipuran menerapkan budaya perilaku
hidup bersih.
5. Pembaca mendapatkan motivasi untuk ikut menerapkan budaya perilaku hidup bersih.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 PEMBAHASAN
2.2.1 Pengertian dan Manfaat Perilaku Hidup Bersih
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah perilaku atau tindakan mengupayakan
kebersihan dan kesehatan dari kemauan diri sendiri dan menularkannya kepada orang
lain. Manfaat perilaku hidup bersih dan sehat secara umum adalah meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut
agar masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu,
dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat mampu menciptakan
4
lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup. Perilaku hidup bersih dan
sehat bisa saja dijadikan budaya oleh masyarakat.
5
2.2.4 Yang Berperan di Desa Penglipuran
Masyarakat di Desa Penglipuran itu mengusung pelestarian budaya dan tradisi,
serta mengedepankan konservasi lingkungan. Bangunan tempat tinggal dan sistem
penataan desa menjadi hal mendasar yang tetap dipertahankan hingga kini. Hal itu
sebagai penghormatan terhadap para leluhur sekaligus daya tarik bagi wisatawan yang
datang berkunjung. Di Desa Penglipuran, ada 77 pekarangan yang menjadi hunian bagi
sekitar 1.038 orang atau 240 keluarga. Permukiman itu ditata seragam dengan
mengedepankan pelestarian lingkungan hidup agar masyarakat dapat hidup dengan
nyaman.
Dalam menerapkan kebudayaan seluruh warga di Desa Penglipuran ikut serta turun
tangan karena, masyarakat di desa tahu bahwa itu adalah tugas mereka. Contohnya
seperti menerapkan budaya perilaku hidup bersih yang dimana seluruh warga di desa
ikut serta melaksanakan misalnya seperti, gotong royong membersikan kawasan desa
yang seringkali diterapkan di Desa Penglipuran.
Selain masyarakat pengunjung di Desa Penglipuran juga ikut serta menerapkan
budaya perilaku hidup bersih misalnya seperti membuang sampah pada tempatnya. Dan
untuk menjaga kesejukan dan keasrian desa ini, pengunjung dilarang mengelilingi desa
menggunakan kendaraan bermotor. Hal itu karena kendaraan bermotor akan
menyebabkan polusi dan membuat kesejukan udara di desa ini terkontaminasi.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, kesimpulan yang dapat penulis simpulkan dari karya ilmiah yang sudah penulis
tulis dengan materi yakni “Budaya Perilaku Hidup Bersih di Desa Penglipuran Bali” yaitu,
dari masyarakat Desa Penglipuran kita dapat mengetahui bahwa kebudayaan bukan hanya
tentang seni saja tetapi juga bisa tentang kebersihan seperti budaya perilaku hidup bersih. Dan
budaya tersebut bukanlah hanya sekedar tradisi yang harus kita turun temuruni tetapi juga
tentang kesadaran kita bersama. Menjaga kebersihan sangat sulit diterapkan jika tidak dari
kesadaran diri kita masing-masing. Dan seperti kata pepatah “Bersakit-sakit dahulu
bersenang-senang kemudian” kita bisa melihat manfaat yang didapatkan oleh masyarakat di
Desa Penglipuran.
3.2 Saran
Budaya perilaku hidup bersih adalah budaya yang harus diterapkan oleh seluruh warga
Indonesia. Jika, budaya perilaku hidup bersih diterapkan oleh seluruh warga Indonesia bisa
kita bayangkan betapa indah, sejuk, asri dan nyamannya Negara Indonesia ini. Jadi, penulis
sangat mengaharapkan seluruh warga Indonesia mengikuti budaya perilaku hidup bersih
warga di Desa Penglipuran. Penulis sangat yakin bahwa warga Indonesia mampu menerapkan
budaya perilaku hidup bersih. Selain masyarakat Indonesia, pemerintah Indonesia juga harus
ikut turun tangan menjaga kebersihan bersama jangan hanya masyarakatnya saja. Tidak hanya
itu saja, pemerintah juga harus memberikan fasilitas masyarakat untuk menjalankan budaya
perilaku hidup bersih contohnya untuk pembuangan sampah, masyarakat Indonesia harus
diberi sosialisasi mengenai sampah dan juga pemerintah dapat memberikan alat untuk
pengolahan sampah seperti diluar negeri. Jika semua itu seimbang Negara Indonesia pasti
akan bisa menjadi Negara Terberih Di Dunia. Sebagai penulis karya ilmiah saya sadar bahwa
banyak kekurangan yang saya miliki baik dari tulisan maupun bahasa yang disajikan, oelh
karena itu mohon diberikan saran agar saya dapat membuat makalah yang lebih baik.
7
DAFTAR PUSTAKA
8
LAMPIRAN