Disusun
Oleh:
KELOMPOK I
Annisya Kirana Putri: ( 11810320544 )
Arya Amirul Bahri : ( 11810312611 )
Fitrah Alawiyah Nasution : ( 11810313234 )
Ilham Padli : ( 11810312656)
Lufia Romenza: ( 11810323329 )
Nadia Ulfa : ( 11810320669 )
Syahwani putri: ( 11810323577 )
KELAS:AP3C
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU
2019/2020
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Daftar Isi.....................................................................................................................iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan penggunaan teknologi oleh para profesional kantor
pada zamannya di dalam pelaksanaan pekerjaan administrasi kiranya tidak
dapat dilepaskan dari perubahan revolusi industri, yang hingga sekarang
mencapai fase revolusi industri ke empat ( 4,0) . revolusi industri
mempunyai makna perubahan radikal dalam usaha mencapai produksi
dengan menggunakan mesin-mesin, baik untuk tenaga penggerak maupun
untuk tenaga pemproses. Sebelum kita masuk ke profesionalisme dalam
manajemen perkantoran, kita akan mengetahui dulu apa itu
profesionalisme, jadi profesionalisme adalah suatu hal yang dianggap
memiliki keahlian tertentu yang diperlukan dalam suatu pekerjaan tertentu,
yang keahlian tersebut hanya bisa diperoleh dari suatu pendidikan khusus.
Peningkatan prilaku dalam profesionalisme pekerja dilatarbelakangi oleh
prilaku individu dalam organisasi atau kelompok.
Oleh karena itu, kantor merupakan sebuah jabatan didalam sebuah
organisasi yang mana jabatan tersebut sangat mengambil peran penting
dalam organisasi tersebut dengan pe,bagiaan pembagiaan kerja dan jabatan
masing- masing. pada revolusi industry 1.0 terjadi setelah penemuan
mesin uap diabad ke-18, transisisi ekonomi dari cara kerja berorientasi
aytau berbasis tangan berubah menjadi berbasis mekanikal dan mampu
menghasilkan produk dan jasa dengan jumlah yang lebih besar, banyak,
dan waktu relative singkat. Revlusi 2.0 menitikberatkan penggorganisasian
kerj yang lebih dibantu denga pembagian unit kerja dan revolusi ini terjadi
juga karena didukung oleh hadirnya sumber energy kelistrikan diabad ke
19. Sehingga revolusi industri dari masa kemasa berdampak terhadap
teknologi perkantoran dan para profesional perkantoran dalam
melaksanakan pekerjaan dan pelayanan dan administrasi dibutuhkan oleh
karyawan dalam melaksanakan pekerjaan pokok untuk mencapai tujuan
1
organisasi atau perusahaan, dan yang sangat membantu tanggung jawab
manajer dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dan peran
manajerial, dalam mengembangkan organisasi perusahaan, dan melayani
masyarakat peranan profesonal kantor dalam membantu berbagai pihak
didalam dan diluar organisasi atau perusahaan melalui pelaksanaan
pekerjaan dan pelayaan administrasi selalu dibutuhkan dari masa kemasa,
tidak pernah berubah dan tergantikan. Seperti yang tercermin dalam
perkembangan revolusi industri yang berubah adalaah teknologi yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan dan pelayanan
administrasi tetap ada, nama atau sebutan pekerjaannya yang berubah
mngikuti perubahan dalam teknologi perkantoran yang digunakan dalam
pelaksaaan pekerjaan, khususnya teknologi informasi dan komunikasi.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Profesionalisme dalam Manajemen
Perkantoran?
b. Bagaimana Peningkatan Perilaku dalam Profesionalisme Pekerja
dalam Manajemen Perkantoran?
c. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Karir Profesional
Kantor?
d. Bagaimana Dampak Revolusi Industri pada Manajemen
Perkantoran?
C. Tujuan Masalah
a. Untuk menegtahui apa yang dimaksud dengan Profesionalisme
dalam Manajemen Perkantoran.
b. Untuk menegtahui bagaimana Peningkatan Perilaku dalam
Profesionalisme Pekerja dalam Manajemen Perkantoran.
c. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pengembangan
Karir Profesional Kantor.
d. Untuk menegtahui bagaimana Dampak Revolusi Industri pada
Manajemen Perkantoran
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Perencanaan
Dalam proses perencanaan dilakukan penentuan tujuan yang akan dicapai
oleh kantor, menganalisa sarana dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
layanan kantor.
2. Pengorganisasian
3
Dalam pengorganisasian dilakukan pengalokasian sarana dan sumberdaya
kantor agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan seperti
pemborosan sumberdaya kantor.
3. Pengarahan
Dalam proses ini dilakukan pengarahan terhadap karyawan kantor dalam
melakukan pekerjaannya, memberikan pelatihan dan pembinaan untuk
karyawan dalam melakukan pekerjaan kantor agar lebih optimal
4. Pengawasan
Dalam proses pengawasan dilakukan evalusi dan penilaian terhadap
kinerja para pekerja.1
1
Rusdiana dan Qiqi Yuliati Zuqiah. Manajemen perkantoran modern.(Bandung : penerbit insan
Komunika 2014).hlm 8
4
8. Menerapkan suatu kebijakan dalam perusahaan
9. Mendiskusikan suatu masalah prestasi kerja kepada karyawan untuk bisa
mengidentifikasi penyebab dari segala permasalahan
10. Melatih dan memberikan perintah kepada karyawan untuk menjalankan
tugas
2
Diah wijayanti sutha, SST, M.Kes, Administrasi perkantoran, Griya Kebonagung, Sukodono,
Sidoardjo :2018, hal 13
5
seperti manajemen perkantoran, diperlukan sumberdaya manusia yang
profesional, akan menciptakan kemampuan yang baik dan komitmen dari
orang-orang bekerja dalam organisasi tersebut sekaligus dapat membina
citra organisasi.
6
yang bersangkutan seperti jenis kelamin, umur, pengalaman kerja, status,
pendidikan dan lainnya.
2. Kepuasan kerja
Produktifitas dalam bekerja adalah pencapaian yang diukur dari efektifitas
dan efisiensi. Manajer tentu ingin mengetahui hal-hal yang mempengaruhi
efektifitas dan efisiensi setiap pekerja. Rendahnya ketidak hadiran (
absenteisme) adalah masalah yang suit jika pekerja tidak hadir. Namun,
secara total ketidak hadiran tidak mempengaruhi fungsi organisasi.
3. Kemampuan intelektual, emosional dan fisik
Sejak tahun 70-an di indonesia mulai marak dilakukan psikotes untuk
berbagai kepentingan termasuk seperti dalam seleksi memasuki suatu
organisasi atau perusahaan maupun dalam pengembangan pegawai atau
pekerja. Tes psikotes ditujukan untuk memperoleh gambaran tentang
kemampuan calon pekerja. Kemampuan intelektual adalah kemampuan
yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental. Uji IQ juga
diberlakukan pada awal masuk kuliah dan pasca sarjana.
Intelijen emosional perlu adanya (1) kepedulian diri, (2) manajemen diri,
(3) motivasi diri, (4)empati, (5) keterampilan sosial. Kemampuan fisik
adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang
menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan serupa.
4. Perkembangan teknologi
Teknologi itu sendiri memerlukan perubahan, peralatan dan mesin
teknologi apapun selalu dituntut semakin efisien dan mampu sebagai
motor akselerasi skala ekonomi sehingga memerlukan penyempurnaan dan
perubahan yang terus menerus. Kecepatan jalur industri dalam mengelola
dan merakit produk mengalami kemajuan yang pesat.
5. Motivasi dan profesionalisme
Pekerja yang profesinal beda dengan mereka yang bukan profesional. Para
profesional lebih mantap dan memiliki komitmen bekerja lebih lama
dalam bidang keahliannya. Motivasi para profesional adalah pembayaran
7
yang sesuai dan menyenangi pekerja mereka, sedangkan uang dan promsi
adalah prioritas berikutnya.3
3
Menara simanjuntak.2010.peningkatan prilaku profesionalisme pekerja menghadapi tantangan
globalisasi pada abad 21. Jurnal internasional. Vol. 1 No. 2. Hlm 3-10
8
2. Kontribusi profesinal kantor dalam organisasi
Menurut The liang gie (2000,15) berdasarkan pandangan Geoffrey
Mills dan Oliver Standingford (1978) mengatakan bahwa tugas
melindungi harta benda organisasi merupakan kewajiban sesuati kantor
disamping kegiatan- kegiatan yang menyangkut informasi dan dan warkat.
Kemudian menurut The Liang Gie (2000,19-20), berdasarkan pandangan
Littlefield dan Peteran (1956) serta Coleman Maze (1947) menyimpulkan
bahwa pada pelaksanaan setiap pekerjaan operatif apapun dan dalam
sesuatu organisasi manapun tentu dilaksanakan tata usaha (pekerjaan
kantor, pekerjaan administrasi).
9
merupakan catatan dan jejak rekam peristiwa dan kegiatan kegiatan yang
pernah terjadi disebuah organisasi atau perusahaan dan dijadikan sebagai
documenter, oleh karena itu harus disimpan secara rapid an tersusun
sehingga apabila dibutuhkan dapat disediakan.4
4. Promosi
4
Yohannes suraja.2018.pengembangan karier professional kantor.jurnal administrasi dan
kesekretarisan.vol 3. No 1.hlm 44
10
Setiap orang bebas untuk memilih menjadi staff atau karyawan
kantor selamanya atau berkeinginan dan berupaya menjadi menejer kantor,
namun, jika ingin naik level ke jenjang yang lebih tinggi harus mampu
memenuhi kualifikasi kualifikasi atau persyaratan yang telah ditetapkan
oleh sebuah perusahaan. Setisp orang professional kantor yang
berkeinginan untuk maju mengembangkan karir, ketika melihat tingkatan
manejemen di bidang perkantoran itu akan memaknainya sebagai
kesempatan terbuka baginya untuk terus mempromosikan diri
menembangkan karir di perkantoran tersebut. Ada beberapa procedural
promosi dan pengangkatan yang harus diikuti, seperti mendaftarkan diri
kepada panitia seleksi dan promosi, test wawancara, test kesehatan, dan
lain sebagainya.
11
kemampuan kepemimpinan, keterampilan konseptual, keterampilan
analisis, keterampilan hubungan manusia, dan keahlin teknis.
a. Kemampuan kepemimpinan
Kemampuan kepemimpinan adalah kemampuan menjadi pemimpin.menjadi
pemimpin itu tampak pada manajer yang memiliki krakteristik yaitu,tanggap
terhadap perubahan,keterampilan antar manusia,mempunyai visi dan
kepribadian.tanggap terhadap perubahan,karyawan administrasi perlu
memiliki sikap tanggap terhadap perubahan,mampu menangkap perubahan
dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan.pandangan tentang
kemampuan kepemimpinan mempunyai implikasi bagi karyawan
administrasi dan manajer kantor bahwa pengembangan karir profesional
kantor bagi karyawan administrasi untuk menjadi manajer kantor tingkat
bawah, dari manajer ini tingkat menengah dan seterusnya bukan hal yang
mustahil bagi setiap profesional kantor yang terus menerus mengambangkan
kompetensi kepemimpinannya dalam pengetahuan,keterampilan,dan sikap
yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin kantor.oleh karena itu setiap
profesional kantor didalam tingkatan manajemen organisasi perlu
mengembangkan dan memajukan kompetensi kepemimpinan untuk
pengembangan karir dibidang perkantoran khususnya demi kebutuhan
organisasi tempat bekerja.
b. Keterampilan konseptual
Keterampilan konseptual adalah kemampuan berfikir abstak dengan
menggunakan konsep-konsep dalam mengahadapi situasi dan masalah,dan
kemampuan melihat berbagai bagian yang berhubungan dan bersama-sama
membentuk kesatuan.keterampilan berpikir sistematis yaitu sekelompok
bagian yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu
tujuan.maka kemampuan berpikir sistematis berarti kemampuan melihat
organisasi sebagai suatu sistem utuh dan hubungan antar sesama.penerapan
bagi profesioanal kantor ditingkat karyawan administrasi dan manajer
12
perkantoran disemua tingkat manajemen oraganisasi adalah bahwa pada
dasarnya semua elemen tersebut perlu memiliki kemampuan keterampilan
konseptual.meskipun keterampilan konseptual diperlukan oleh semua
manajer,tetapi lebih diperlukan oleh manajer puncak.karena banyak
tanggung jawab manjer puncak seperti pengambilan keputusan,alokasi
sumber daya,dan inovasi, yang membutuhkan pandangan luas dalam hal
itu.dengan demikian karyawan administrasi organisasi juga membutuhkan
kemampuan keterampilan koseptual dalam membantu pelaksaan
operasional,fungsi-fungsi manajemen,peran manajerial,untuk mendukung
pengembangan organisasi oleh karena itu karyawan administrasi
mempunyai peluang yang lebih besar untuk pngembangan karir sebagai
manajemen kantor.
c. Keterampilan Analitis
Keterampilan analitis adalaha kemampuan mengidentifikasi isu-isu yang
relevan, mengenal kepentingannya, memahami hubungan-hubungan antar
berbagai isu dan mengenali berbagai penyebabnya. Apabila manajer dapat
mengidentifikasi faktor-faktor yyang menyebabkan suatu masalah, maka
akan dapat mengambil keputusan yang tepat. Semua manajer harus dapat
berpikir logis khususnya manajer puncak. Demikian pula apabila karyawan
mamiliki keterampilan analitis ini, maka mereka akan mampu memberikan
pemikiran untuk memecahkan masalah yang dihaadapi organisasi tersebut.
Sebagai mana dari suatu oraganisasi bidang kerja perkantoran
tidak lepas dari isu dan masalah dalam memberikan pelayanan administrasi,
data, informasi dan aset. Kemampuan keterampilan analitis yang dimiliki
paar profesional kantor sangat berarti untuk membantu organisasi dalam
menyelesaiakn masalah. Penerapannya bagi pengembangan karir
profesional kantor adalah bahwa setiap karyawan administrasi perlu
memiliki kemmpuan analitis. Profesional kantor yang memiliki kemampuan
keterampilan analitis mempunyai peluang yang lebih besar mengalami
kemajuan karir disemua level bidang majemen organisasi.
13
d. Keterampilan hubungan manusia
Keterampialn hubungan manusia adalah kemampuan menghadapi
orag-orang, dari dalam maupun dari luar organisasi. Manajer yang dapat
membina hubungan berkomunikasi, memahami kebutuhan, dsn
menunjukkan apresiasi yang benar kepada orang lain akan menjadi
manajer yang sukses.
Kantor sangat membutuhkan profesional kantor baik staff
administrasi maupun manajer kantor yang memiliki kemampuan
hubungan manusia, karena sifat-sifatdan peranan dari pekerjaannya.
Penerapannya bagi pengembangan karir profesional kantor adalah bahwa
staff administrasi dan manajer kantor yang lebih rendah yang memiliki
keterampilan hubungan manusia yang lebih kuat, mempunyai
kesempatan pengembnagan karir perkantoran yang lebih abik. Maka
setiap profesional kantor harus mengembangkan keterampilan hubungan
manusiawi dalam sebuah organisasi.
e. Keahlian Teknis
Keahlian teknis adalah pengetahuan dan keterampilan khusus yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang berkenaan dengan
fungsional manajemen. Keterampilan ini mencakup penguasaan metode,
teknik, dan eralatan yang digunakan dalam fngsi-fungsi tertentu yaitu
penegtahuan khusus, kemampuan analisi, dan kompetensi penggunaan alat
dan teknik untuk mnyelesaikan masalah. Keterampilan teknis sangat
penting ditimgkat organisasi. Banyak manajer memproleh promosi untuk
mengerjakan tugas manajemen pertama mereka yang terkait dengan
keterampilan teknis. Karena mereka langsung berurusan dengan pelaksaan
tugas-tugas opersional. Para manajer perlu mempunyai keahlian teknis ini.
Misalnya manajer keuangan harus dapat melaksanakan pekerjaan
akuntansi, manajer produksi harus dapat melaksanakan pekerjaan
produksi.
14
Saat ini hampir semua organisasi atau perusahaan maju menggunakan
sitem kantor terintegrasi yaitu peralatan kantor, meliputi komputer yang
terhubung melalui jaringan kerja komunikasi, yang semakin dibutuhkan
untuk mengelolah pekerjaan kantor keterampilan dan karakteristik yang
dibutuhkan untuk kebutuhan karir perkantoran atau kesektariatan meliputi
kemampuan bekerja independen, beroriientasi teknis, pengetahuan
perangkat keras dan perangkat lunak komputer, keakuratan, keterampilaan
gramatikal dan seni bahasa, kemampuan mambaca draf dokumen dan
mngeditnya serta kemampuan mengutamakan tugas-tugas.
Jadi hampir semua organisasi tergantung pada organisasi untk
melaksanakan pengolaan data rutin, melakukan perhitungan,
mengorganisir dan memelihara informasi yang dibutuhkan untuk
komunikasi, dan membantu manajer dalam membuat komunikasi. Karena
penggunaan komputer disetiap tingkat amanjemen organisasi atau
perusahaan maka setiap karyawan dan manajer administrasi harus
mempunyai keahlian komputer agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan
baik.
15
dan revolusi ini terjadi juga karena didukung oleh hadirnya sumber
energy kelistrikan diabad ke 19.. hal ini dikombinasikan dan
menghasilkan produksi massal yang mudah dilakukan melalui
standarisasi dan spesialis kerja dibagian fasilitass produksi dan
oabrikasi.. karena adanya sumber energy listrik pada abad revolusi yang
terjadi ini, maka produksi dimalam hari pun bisa dilakukan untuk
mengejar permintaan pasar.5
5
Yohannes Suraja.2018.pengembangan karier professional kantor.vol 3.nomor 1.hlm40-41
16
profesiona administrasi, spesialis proyek, dan manajer kantor yang
mencerminkan perubahan lingkunagn dan tanggung jawab kantor. Dan
pada badsekarang ini professional administrasi tidak hanya dipegang oleh
kaum lelaki namun kebanyakan dipegang oleh kaum wanita.6
6
Yohannes suraja.2018.pengembangan karier professional kantor.vol 3. No 1.hlm42
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Profesionalisme dalam manajemen perkantoran.profesionalisme adalah
suatu hal yang dianggap memiliki keahlian tertentu yang diperlukan dalam
suatu pekerjaan tertentu, yang keahlian tersebut hanya bisa diperoleh dari
suatu pendidikan khusus.
2. Peningkatan Prilaku dalam profesionalisme pekerja dalam manajemen
perkantoran.Peningkatan prilaku dalam profesionalisme pekerja
dilatarbelakangi oleh prilaku individu dalam organisasi atau kelompok.
3. Pengembangan Karier Profesional Kantor
Professional kantor dalam hirarki organisasi.The internasional association
of administrative professional(IAAP) mendefenisikan professional kantor
sebagai asisten eksekutif yang memiliki suatu penguasaan keterampilan
perkantoran, menunjukkan kemampuan memikul tanggung jawab
meskipun tidak ada supervise, ,elaksanakan pekerjaan dengan inisiatif dsn
sungguh- sungguh, mengambil keputusan dalam ruang lingkup wewenang
yang diberikan.
4. Dampak Revolusi Industri Pada Manajemen Perkantoran
Keterkaitaan penamaan professional kantor dengan revolusi industry.
Perkembangan penggunaan teknologi oleh para professional kantor pada
zamannya tidak dapat kita lepaskan kaitannaya dengan revolusi industry.
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
19