Anda di halaman 1dari 22

Mata kuliah Dosen Pembimbing

Profesionalisme Tenaga Tuti Andriani, S.Ag.M.Pd


Administrasi Pendidikan

PROFESIONALISME DALAM MANAJEMEN


PERKANTORAN

Disusun
Oleh:
KELOMPOK I
Annisya Kirana Putri: ( 11810320544 )
Arya Amirul Bahri : ( 11810312611 )
Fitrah Alawiyah Nasution : ( 11810313234 )
Ilham Padli : ( 11810312656)
Lufia Romenza: ( 11810323329 )
Nadia Ulfa : ( 11810320669 )
Syahwani putri: ( 11810323577 )

KELAS:AP3C
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur dengan setulus-tulusnya di persembahkan kehadirah Allah


SWT yang telah mengutus Rasullnya yaitu Nabi Muhammad SWT,yang mana
membawa agama islam yang dapat mengantarkan manusia kepada kehidupan
bahagia di dunia dan di akhirat.Dalam kesempatan ini izinkan kami agar
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul”PROFESIONALISME
DALAM MANAJEMEN PERKANTORAN”.Sahalawat beriringkan salam tak
lupa juga kita ucapkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.yang telah membawa
kita dari alam kebodohan hingga menuju kealam yang penuh dengan
pengetahuan.
Dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari dari yang namanya
kesalahan dalam menyususn makalah,dan demi menghasilkan makalah yang lebih
baik ,kami mengharapa kritik dan saran dari pembaca.Demikian makalah ini ini
kami susun dengan sebaik-baiknya semoga bisa bermanfaat dan menambah
wawasan pembaca.

Pekanbaru,17 November 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata pengantar ........................................................................................................... ii

Daftar Isi.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1

A. Latar Belakang ...............................................................................................2


B. Rumusan Masalah ..........................................................................................2
C. Tujuan Masalah ..............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................3

A. Profesinolaisme dalam Pekerjaan Perkantoran ..............................................3


B. Peningkatan Prilaku dalam Profesinolaisme Pekerja Kantoran .....................6
C. Perkembangan Karir Propesional Kantor.......................................................8
D. Dampak Revolusi Industri Pada Manajemen Perkantoran.............................15

BAB III PENUTUP ...................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan penggunaan teknologi oleh para profesional kantor
pada zamannya di dalam pelaksanaan pekerjaan administrasi kiranya tidak
dapat dilepaskan dari perubahan revolusi industri, yang hingga sekarang
mencapai fase revolusi industri ke empat ( 4,0) . revolusi industri
mempunyai makna perubahan radikal dalam usaha mencapai produksi
dengan menggunakan mesin-mesin, baik untuk tenaga penggerak maupun
untuk tenaga pemproses. Sebelum kita masuk ke profesionalisme dalam
manajemen perkantoran, kita akan mengetahui dulu apa itu
profesionalisme, jadi profesionalisme adalah suatu hal yang dianggap
memiliki keahlian tertentu yang diperlukan dalam suatu pekerjaan tertentu,
yang keahlian tersebut hanya bisa diperoleh dari suatu pendidikan khusus.
Peningkatan prilaku dalam profesionalisme pekerja dilatarbelakangi oleh
prilaku individu dalam organisasi atau kelompok.
Oleh karena itu, kantor merupakan sebuah jabatan didalam sebuah
organisasi yang mana jabatan tersebut sangat mengambil peran penting
dalam organisasi tersebut dengan pe,bagiaan pembagiaan kerja dan jabatan
masing- masing. pada revolusi industry 1.0 terjadi setelah penemuan
mesin uap diabad ke-18, transisisi ekonomi dari cara kerja berorientasi
aytau berbasis tangan berubah menjadi berbasis mekanikal dan mampu
menghasilkan produk dan jasa dengan jumlah yang lebih besar, banyak,
dan waktu relative singkat. Revlusi 2.0 menitikberatkan penggorganisasian
kerj yang lebih dibantu denga pembagian unit kerja dan revolusi ini terjadi
juga karena didukung oleh hadirnya sumber energy kelistrikan diabad ke
19. Sehingga revolusi industri dari masa kemasa berdampak terhadap
teknologi perkantoran dan para profesional perkantoran dalam
melaksanakan pekerjaan dan pelayanan dan administrasi dibutuhkan oleh
karyawan dalam melaksanakan pekerjaan pokok untuk mencapai tujuan

1
organisasi atau perusahaan, dan yang sangat membantu tanggung jawab
manajer dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dan peran
manajerial, dalam mengembangkan organisasi perusahaan, dan melayani
masyarakat peranan profesonal kantor dalam membantu berbagai pihak
didalam dan diluar organisasi atau perusahaan melalui pelaksanaan
pekerjaan dan pelayaan administrasi selalu dibutuhkan dari masa kemasa,
tidak pernah berubah dan tergantikan. Seperti yang tercermin dalam
perkembangan revolusi industri yang berubah adalaah teknologi yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan dan pelayanan
administrasi tetap ada, nama atau sebutan pekerjaannya yang berubah
mngikuti perubahan dalam teknologi perkantoran yang digunakan dalam
pelaksaaan pekerjaan, khususnya teknologi informasi dan komunikasi.

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Profesionalisme dalam Manajemen
Perkantoran?
b. Bagaimana Peningkatan Perilaku dalam Profesionalisme Pekerja
dalam Manajemen Perkantoran?
c. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Karir Profesional
Kantor?
d. Bagaimana Dampak Revolusi Industri pada Manajemen
Perkantoran?
C. Tujuan Masalah
a. Untuk menegtahui apa yang dimaksud dengan Profesionalisme
dalam Manajemen Perkantoran.
b. Untuk menegtahui bagaimana Peningkatan Perilaku dalam
Profesionalisme Pekerja dalam Manajemen Perkantoran.
c. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pengembangan
Karir Profesional Kantor.
d. Untuk menegtahui bagaimana Dampak Revolusi Industri pada
Manajemen Perkantoran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Profesionalisme dalam manajemen perkantoran

Sebelum kita masuk ke profesionalisme dalam manajemen


perkantoran, kita akan mengetahui dulu apa itu profesionalisme, jadi
profesionalisme adalah suatu hal yang dianggap memiliki keahlian tertentu
yang diperlukan dalam suatu pekerjaan tertentu, yang keahlian tersebut
hanya bisa diperoleh dari suatu pendidikan khusus. perkantoran dapat
berarti tempat kerja, instansi, atau tempat kegiatan. Perkantoran juga
berarti sebagai administrasi didalam sebuah perusahaan, dan juga sebagai
bagian administrasi atau tata usaha (TU). Jadi manajemen perkantoran
berarti sebuah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen pada sarana dan
sumberdaya kantor untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan
denagn cara memperdayakan pegawai sebaik-baiknya, dan menggunakan
sarana prasarana dengan tepat.

Administrasi manajemen perkantoran sangat mempengaruhi


seluruh kegiatan suatu lembaga oleh karena itu seorang manajer kantor
haruslah seseorang yang memiliki pemahaman dan keahlian yang khusus
dibidangnya. Dalam penerapan manajemen perkantoran ada beberapa
proses yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan
Dalam proses perencanaan dilakukan penentuan tujuan yang akan dicapai
oleh kantor, menganalisa sarana dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
layanan kantor.
2. Pengorganisasian

3
Dalam pengorganisasian dilakukan pengalokasian sarana dan sumberdaya
kantor agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan seperti
pemborosan sumberdaya kantor.
3. Pengarahan
Dalam proses ini dilakukan pengarahan terhadap karyawan kantor dalam
melakukan pekerjaannya, memberikan pelatihan dan pembinaan untuk
karyawan dalam melakukan pekerjaan kantor agar lebih optimal
4. Pengawasan
Dalam proses pengawasan dilakukan evalusi dan penilaian terhadap
kinerja para pekerja.1

Dalam melakukan semua proses diatas manajer kantor atau biasa


disebut dengan supervisor atau kepala bagian kantor sangat berperan
penting dan bertanggung jawab terhadap karyawannya, dalam proses
tersebut manajer adalah suatu hal yang mempengaruhi jalannya
administrasi manajemen perkantoran, jadi seorang manajer haruslah
profesional dalam melakukan tugasnya sebagai pemimpin sebuah kantor.

Mengapa suatu manajemen perkantoran harus dipegang oleh seorang yang


ahli dalam bidang perkantoran? Karena tujuan dari manajemen
perkantoran adalah sebagai berikut :

1. Memberikan keterangan yang lengkap


2. Memberikan cacatan dan laporan yang cukup dengan biaya yang serendah-
rendahnya
3. Membantu memelihara persaingan
4. Memberikan pekerjaan yang cermat kepada ketatausahaan
5. Menangani segala keluhan dari pelanggan
6. Mengawasi segala pekerjaan kantor dan administrasi kantor
7. Memberikan karyawan suatu bimbingan dalam menangani segala
permasalahan yang sulit

1
Rusdiana dan Qiqi Yuliati Zuqiah. Manajemen perkantoran modern.(Bandung : penerbit insan
Komunika 2014).hlm 8

4
8. Menerapkan suatu kebijakan dalam perusahaan
9. Mendiskusikan suatu masalah prestasi kerja kepada karyawan untuk bisa
mengidentifikasi penyebab dari segala permasalahan
10. Melatih dan memberikan perintah kepada karyawan untuk menjalankan
tugas

Pekerjaan yang dilakukan dalam sebuah administrasi manajemen


perkantoran adalah sebagai berikut ;

1. Menghimpun adalah suatu kegiatan-kegiatan yang mencari data,


mengusahakan tersedianya segala informasi yang belum ada sehingga siap
untuk digunakan jika diperlukan.
2. Mencatat adalah kegiatan yang membutuhkan berbagai peralatan tulis
informasi sehingga terwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim, dan
disimpan.
3. Mengolah adalah kegiatan yang mengolah informasi dengan maksud untuk
menyajikan dengan bentuk yang lebih berguna.
4. Menggandakan adalah kegiatan yang menyampaikan dengan berbagai cara
dan alat
5. Mengirim adalah kegiatan yang menyampaikan dengan berbagai cara dan
alat yang informasinya terdiri dari satu pihak yang lainnya.
6. Menyimpan adalh kegiatan yang menaruh informasi dengan sejumlah cara
dan alat dalam suatu tempat yang aman.2

Profesionalisme pegawai sangat ditentukan oleh kemampuan


pegawai yang tercermin melalui prilakunya sehari-hari dalam organisasi.
Tingkat kemampuan pegawai yang tinggi akan lebih cepat mengarah
kepada pencapaian tujuan organisasi yang telah direncanakan sebelumnya,
sebaliknya apabila tingkat kemampuan pegawai rendah kecendrungan
tujuan organisasi yang ingin dicapai akan lambat bahkan menyimpan dari
rencana semula. Profesionalisme kerja sangat dibutuhkan dalam organisasi

2
Diah wijayanti sutha, SST, M.Kes, Administrasi perkantoran, Griya Kebonagung, Sukodono,
Sidoardjo :2018, hal 13

5
seperti manajemen perkantoran, diperlukan sumberdaya manusia yang
profesional, akan menciptakan kemampuan yang baik dan komitmen dari
orang-orang bekerja dalam organisasi tersebut sekaligus dapat membina
citra organisasi.

Profesionalisme dalam suatu pekerjaan sudah lama mendapat


perhatian dari para imuan, menurut Burns dan Haga (1977) memberi
perhatian khusus dalam mengkaji berbagai hal mengenai profesionalisme.
Seseorang yang mempunyai tingkat profesionalistas yang tinggi akan
tercermin dari kinerjanya. Kinerja berkaitan erat dengan tujuan sebagai
seuatu hasil dari perilaku seseorang yang mempunyai profesi atau kerja.
Kinerja yang di maksud dapat di artikan bahwa dalam mengerjakan
pekerjaan sangat mengutamakan kualitas hasil kerja tanpa cacat, berusaha
memuaskan konsumen atau klien yang di hadapi, empati terhadap
konsumen, mampu memahami konsumen dan berkomunikasi dengan gaya
bahasa yang menyenangkan serta mampu memenuhi harapan konsumen.

B. Peningkatan Prilaku dalam profesionalisme pekerja dalam


manajemen perkantoran
Peningkatan prilaku dalam profesionalisme pekerja
dilatarbelakangi oleh prilaku individu dalam organisasi atau kelompok.
Nilai-nilai dari dalam diri pekerja juga termasuk dalam kepribadian
pekerja mulai dari keyakinan, tujuan, dan sikap. Menyangkut kepribadian
ini bagaian dari pengamatan untuk seleksi pekerja pada saat awal sebelum
bekerja.
1. Prilaku individu pekerja
Jika membahas tentang profesionalisme pekerja, tidak terlepas dari sumber
prilaku pekerja tersebut antara lain meliputi nilai, sikap dan kepribadian
yang dimiliki oleh pekerja, selain dari latar belakang karakteristik individu

6
yang bersangkutan seperti jenis kelamin, umur, pengalaman kerja, status,
pendidikan dan lainnya.
2. Kepuasan kerja
Produktifitas dalam bekerja adalah pencapaian yang diukur dari efektifitas
dan efisiensi. Manajer tentu ingin mengetahui hal-hal yang mempengaruhi
efektifitas dan efisiensi setiap pekerja. Rendahnya ketidak hadiran (
absenteisme) adalah masalah yang suit jika pekerja tidak hadir. Namun,
secara total ketidak hadiran tidak mempengaruhi fungsi organisasi.
3. Kemampuan intelektual, emosional dan fisik
Sejak tahun 70-an di indonesia mulai marak dilakukan psikotes untuk
berbagai kepentingan termasuk seperti dalam seleksi memasuki suatu
organisasi atau perusahaan maupun dalam pengembangan pegawai atau
pekerja. Tes psikotes ditujukan untuk memperoleh gambaran tentang
kemampuan calon pekerja. Kemampuan intelektual adalah kemampuan
yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental. Uji IQ juga
diberlakukan pada awal masuk kuliah dan pasca sarjana.
Intelijen emosional perlu adanya (1) kepedulian diri, (2) manajemen diri,
(3) motivasi diri, (4)empati, (5) keterampilan sosial. Kemampuan fisik
adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang
menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan serupa.
4. Perkembangan teknologi
Teknologi itu sendiri memerlukan perubahan, peralatan dan mesin
teknologi apapun selalu dituntut semakin efisien dan mampu sebagai
motor akselerasi skala ekonomi sehingga memerlukan penyempurnaan dan
perubahan yang terus menerus. Kecepatan jalur industri dalam mengelola
dan merakit produk mengalami kemajuan yang pesat.
5. Motivasi dan profesionalisme
Pekerja yang profesinal beda dengan mereka yang bukan profesional. Para
profesional lebih mantap dan memiliki komitmen bekerja lebih lama
dalam bidang keahliannya. Motivasi para profesional adalah pembayaran

7
yang sesuai dan menyenangi pekerja mereka, sedangkan uang dan promsi
adalah prioritas berikutnya.3

C. Pengembangan Karier Profesional Kantor

1. Professional kantor dalam hirarki organisasi


The internasional association of administrative professional(IAAP)
mendefenisikan professional kantor sebagai asisten eksekutif yang
memiliki suatu penguasaan keterampilan perkantoran, menunjukkan
kemampuan memikul tanggung jawab meskipun tidak ada supervise,
,elaksanakan pekerjaan dengan inisiatif dsn sungguh- sungguh, mengambil
keputusan dalam ruang lingkup wewenang yang diberikan (jedestrom dkk,
2002,4). Menurut the liang gie(2000),9) mengatakan bahwa umumnya
diakui seorang manajer administrative bukan lagi sekedar pimpinan dari
para juru tulis dalam kantor, malinkan seorang penjabat yang berkuduukan
sebagai angota penuh dari pimpinan organisasi. Dari pandangan para ahli
tersebut dapat kita Tarik kesimpulan bahwa professional kantor
merupakan sebuah jabatan didalam sebuah organisasi yang mana jabatan
tersebut sangat mengambil peran penting dalam organisasi tersebut dengan
pe,bagiaan pembagiaan kerja dan jabatan masing- masing. Didalam
sebuah organisasi para professional kantor memiliki tingkatan manajemen
dalam hirarki organisasi tersebut yaitu:
a. Manajer punvcak : wakil presiden administrasi
b. Manajer tingkat menengah : administrator, manajer layanan informasi
c. Manajer lini pertama : supervisor teknologi informasi, manajer
layanan informasi, manajer akuntansi.
d. Non manajer : staf atau karyawan kantor.

3
Menara simanjuntak.2010.peningkatan prilaku profesionalisme pekerja menghadapi tantangan
globalisasi pada abad 21. Jurnal internasional. Vol. 1 No. 2. Hlm 3-10

8
2. Kontribusi profesinal kantor dalam organisasi
Menurut The liang gie (2000,15) berdasarkan pandangan Geoffrey
Mills dan Oliver Standingford (1978) mengatakan bahwa tugas
melindungi harta benda organisasi merupakan kewajiban sesuati kantor
disamping kegiatan- kegiatan yang menyangkut informasi dan dan warkat.
Kemudian menurut The Liang Gie (2000,19-20), berdasarkan pandangan
Littlefield dan Peteran (1956) serta Coleman Maze (1947) menyimpulkan
bahwa pada pelaksanaan setiap pekerjaan operatif apapun dan dalam
sesuatu organisasi manapun tentu dilaksanakan tata usaha (pekerjaan
kantor, pekerjaan administrasi).

Jadi, dari dua pendapat di atas dapat di ambil kesimpulan dalam


sebuah organisasi atau perusahaan para professional kantor memiliki
fungsi membantu kelancaran jalannya sebuah perkembangan organisasi
dan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam pelaksanaan pekerjaan
bagian operatif. Secara garis besar tata usaha mempunyai tiga peranan
pokok yaitu:
a. Melayani pekerjaan pekerjaan operatif untuk mencapai
tujuan organisasi
b. Menyediakan keterangan keterangan atau penjelasan bagi
pimpinan organisasi agar dapat membuat keputusan yang
tepat
c. Membantu kelancaran perkembangan organisasi sebagai
suatu keseluruhan

Aset organisasi atau perusahaan dapat meliputi man, material,


mechin,facility, energy, earth, many. Secara umum, bentuk bentuk
kegiatan pengelolaan asset termasuk pengelolaan informasi itu meliputi
pencatatan, penggunaan, pemeliharaan, dan penyusutan. Harus kita
ketahui bahwa arsip merupakan salah satu komponen yang sangat
penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan dikarenakan arsip

9
merupakan catatan dan jejak rekam peristiwa dan kegiatan kegiatan yang
pernah terjadi disebuah organisasi atau perusahaan dan dijadikan sebagai
documenter, oleh karena itu harus disimpan secara rapid an tersusun
sehingga apabila dibutuhkan dapat disediakan.4

3. Kesempatan pengembangan karir di perkantoran

Dalam sebuah organisasi atau perusahaan terdapat sebutan sebutan staff


kantor yang dibedakan menjadi tiga berdasarkan jenis kegiatan, fungsi, atau
tugas perkantoran, yaitu:

a. Staff pendukung adminstrasi terdiri dari operatpr telepon, respsionis,


sekretaris, staff costumer servive, staff telemarketing.
b. Staff manajemen arsip seperti penata usaha arsip, penata usaha arsip
junior, teknisi kearsiban.
c. Staf pelayanan kantor seperti petugas pendataan dan pendata usaha
surat menyurat

Setiap professional kantor ditingkat staff non manejer tersebut dapat


mengembangkan karirnya sampai pada level manejer kantor di tingkat
bawah, menengah dan atas. Namun, tent mereka perlu berusaha utuk
mencapai level tersebut karena sampai pada level manejer itu bukanlah
suatu hal yang mudah untuk diraih. Apabila seorang professional kantor
dapat memasuki jenjang menejer maka di tingkat menejer madya terdapat
sebutan atau nama seperti asisten pemasaran, menejer kantor, spesialis
teknologi, dan coordinator projek. Bagi professional kantor yang
mengerjakan tugas perkantoran di tingkat atas atau pada eksekutif tingkat
atas yaitu asisten adminstrasi, asisten eksekutif dan sekeretaris eksekutif.

4. Promosi

4
Yohannes suraja.2018.pengembangan karier professional kantor.jurnal administrasi dan
kesekretarisan.vol 3. No 1.hlm 44

10
Setiap orang bebas untuk memilih menjadi staff atau karyawan
kantor selamanya atau berkeinginan dan berupaya menjadi menejer kantor,
namun, jika ingin naik level ke jenjang yang lebih tinggi harus mampu
memenuhi kualifikasi kualifikasi atau persyaratan yang telah ditetapkan
oleh sebuah perusahaan. Setisp orang professional kantor yang
berkeinginan untuk maju mengembangkan karir, ketika melihat tingkatan
manejemen di bidang perkantoran itu akan memaknainya sebagai
kesempatan terbuka baginya untuk terus mempromosikan diri
menembangkan karir di perkantoran tersebut. Ada beberapa procedural
promosi dan pengangkatan yang harus diikuti, seperti mendaftarkan diri
kepada panitia seleksi dan promosi, test wawancara, test kesehatan, dan
lain sebagainya.

5. Pengembangan kompetensi professional perkantoran

Dalam mempertimbangkan posisi karyawan kantor dan ketiga


tingkatan manajer di bidang administrasi atau perkantoran, maka setiap
prfesional kantor yakni staff adminstrasi dan para manajer kantor sudah
layak dan pantas untuk terus memelihara dan melakukan pembinaan untuk
pengembangan kompetensi yang dibutuhkan agar sebagai staff adminstrasi
danmenejer kantor dapat berperan optimal dalam mengemban peerjaan
yang di percayakan oleh pimpinan perusahaan. Setiap professional kantor
harus memiliki dan dapat menunjukkan kemampuan keterampilan sebagai
staff administrasi dan manejer kantor. Semakin tinggi tingkatan
manajemen dibutuhkan menejer yang lebih banyak berkemampuan
kepemimpinan, konseptual, analisis, hunungan, dan semakin sedikit
keahlian teknis. Sedangkan semakin rendah tingkatan manajemen
dibutuhkan manajer yang lebih banyak berkeahlian teknis.
Staff administarsi yang memenuhi persyaratan berhak menduduki
jabatan menejer kantor unit pertama, dan seterusnya sampai menejer
kantor puncak. Perstaratan persyaratan yang harus dipenuhi yaitu

11
kemampuan kepemimpinan, keterampilan konseptual, keterampilan
analisis, keterampilan hubungan manusia, dan keahlin teknis.

a. Kemampuan kepemimpinan
Kemampuan kepemimpinan adalah kemampuan menjadi pemimpin.menjadi
pemimpin itu tampak pada manajer yang memiliki krakteristik yaitu,tanggap
terhadap perubahan,keterampilan antar manusia,mempunyai visi dan
kepribadian.tanggap terhadap perubahan,karyawan administrasi perlu
memiliki sikap tanggap terhadap perubahan,mampu menangkap perubahan
dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan.pandangan tentang
kemampuan kepemimpinan mempunyai implikasi bagi karyawan
administrasi dan manajer kantor bahwa pengembangan karir profesional
kantor bagi karyawan administrasi untuk menjadi manajer kantor tingkat
bawah, dari manajer ini tingkat menengah dan seterusnya bukan hal yang
mustahil bagi setiap profesional kantor yang terus menerus mengambangkan
kompetensi kepemimpinannya dalam pengetahuan,keterampilan,dan sikap
yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin kantor.oleh karena itu setiap
profesional kantor didalam tingkatan manajemen organisasi perlu
mengembangkan dan memajukan kompetensi kepemimpinan untuk
pengembangan karir dibidang perkantoran khususnya demi kebutuhan
organisasi tempat bekerja.

b. Keterampilan konseptual
Keterampilan konseptual adalah kemampuan berfikir abstak dengan
menggunakan konsep-konsep dalam mengahadapi situasi dan masalah,dan
kemampuan melihat berbagai bagian yang berhubungan dan bersama-sama
membentuk kesatuan.keterampilan berpikir sistematis yaitu sekelompok
bagian yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu
tujuan.maka kemampuan berpikir sistematis berarti kemampuan melihat
organisasi sebagai suatu sistem utuh dan hubungan antar sesama.penerapan
bagi profesioanal kantor ditingkat karyawan administrasi dan manajer

12
perkantoran disemua tingkat manajemen oraganisasi adalah bahwa pada
dasarnya semua elemen tersebut perlu memiliki kemampuan keterampilan
konseptual.meskipun keterampilan konseptual diperlukan oleh semua
manajer,tetapi lebih diperlukan oleh manajer puncak.karena banyak
tanggung jawab manjer puncak seperti pengambilan keputusan,alokasi
sumber daya,dan inovasi, yang membutuhkan pandangan luas dalam hal
itu.dengan demikian karyawan administrasi organisasi juga membutuhkan
kemampuan keterampilan koseptual dalam membantu pelaksaan
operasional,fungsi-fungsi manajemen,peran manajerial,untuk mendukung
pengembangan organisasi oleh karena itu karyawan administrasi
mempunyai peluang yang lebih besar untuk pngembangan karir sebagai
manajemen kantor.

c. Keterampilan Analitis
Keterampilan analitis adalaha kemampuan mengidentifikasi isu-isu yang
relevan, mengenal kepentingannya, memahami hubungan-hubungan antar
berbagai isu dan mengenali berbagai penyebabnya. Apabila manajer dapat
mengidentifikasi faktor-faktor yyang menyebabkan suatu masalah, maka
akan dapat mengambil keputusan yang tepat. Semua manajer harus dapat
berpikir logis khususnya manajer puncak. Demikian pula apabila karyawan
mamiliki keterampilan analitis ini, maka mereka akan mampu memberikan
pemikiran untuk memecahkan masalah yang dihaadapi organisasi tersebut.
Sebagai mana dari suatu oraganisasi bidang kerja perkantoran
tidak lepas dari isu dan masalah dalam memberikan pelayanan administrasi,
data, informasi dan aset. Kemampuan keterampilan analitis yang dimiliki
paar profesional kantor sangat berarti untuk membantu organisasi dalam
menyelesaiakn masalah. Penerapannya bagi pengembangan karir
profesional kantor adalah bahwa setiap karyawan administrasi perlu
memiliki kemmpuan analitis. Profesional kantor yang memiliki kemampuan
keterampilan analitis mempunyai peluang yang lebih besar mengalami
kemajuan karir disemua level bidang majemen organisasi.

13
d. Keterampilan hubungan manusia
Keterampialn hubungan manusia adalah kemampuan menghadapi
orag-orang, dari dalam maupun dari luar organisasi. Manajer yang dapat
membina hubungan berkomunikasi, memahami kebutuhan, dsn
menunjukkan apresiasi yang benar kepada orang lain akan menjadi
manajer yang sukses.
Kantor sangat membutuhkan profesional kantor baik staff
administrasi maupun manajer kantor yang memiliki kemampuan
hubungan manusia, karena sifat-sifatdan peranan dari pekerjaannya.
Penerapannya bagi pengembangan karir profesional kantor adalah bahwa
staff administrasi dan manajer kantor yang lebih rendah yang memiliki
keterampilan hubungan manusia yang lebih kuat, mempunyai
kesempatan pengembnagan karir perkantoran yang lebih abik. Maka
setiap profesional kantor harus mengembangkan keterampilan hubungan
manusiawi dalam sebuah organisasi.

e. Keahlian Teknis
Keahlian teknis adalah pengetahuan dan keterampilan khusus yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang berkenaan dengan
fungsional manajemen. Keterampilan ini mencakup penguasaan metode,
teknik, dan eralatan yang digunakan dalam fngsi-fungsi tertentu yaitu
penegtahuan khusus, kemampuan analisi, dan kompetensi penggunaan alat
dan teknik untuk mnyelesaikan masalah. Keterampilan teknis sangat
penting ditimgkat organisasi. Banyak manajer memproleh promosi untuk
mengerjakan tugas manajemen pertama mereka yang terkait dengan
keterampilan teknis. Karena mereka langsung berurusan dengan pelaksaan
tugas-tugas opersional. Para manajer perlu mempunyai keahlian teknis ini.
Misalnya manajer keuangan harus dapat melaksanakan pekerjaan
akuntansi, manajer produksi harus dapat melaksanakan pekerjaan
produksi.

14
Saat ini hampir semua organisasi atau perusahaan maju menggunakan
sitem kantor terintegrasi yaitu peralatan kantor, meliputi komputer yang
terhubung melalui jaringan kerja komunikasi, yang semakin dibutuhkan
untuk mengelolah pekerjaan kantor keterampilan dan karakteristik yang
dibutuhkan untuk kebutuhan karir perkantoran atau kesektariatan meliputi
kemampuan bekerja independen, beroriientasi teknis, pengetahuan
perangkat keras dan perangkat lunak komputer, keakuratan, keterampilaan
gramatikal dan seni bahasa, kemampuan mambaca draf dokumen dan
mngeditnya serta kemampuan mengutamakan tugas-tugas.
Jadi hampir semua organisasi tergantung pada organisasi untk
melaksanakan pengolaan data rutin, melakukan perhitungan,
mengorganisir dan memelihara informasi yang dibutuhkan untuk
komunikasi, dan membantu manajer dalam membuat komunikasi. Karena
penggunaan komputer disetiap tingkat amanjemen organisasi atau
perusahaan maka setiap karyawan dan manajer administrasi harus
mempunyai keahlian komputer agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan
baik.

D. Dampak Revolusi Industri Pada Manajemen Perkantoran

1. Keterkaitaan penamaan professional kantor dengan revolusi industry.

Perkembangan penggunaan teknologi oleh para professional


kantor pada zamannya tidak dapat kita lepaskan kaitannaya dengan
revolusi industry. Mulai dari revolusi industry pertama(1.0) himgga
revolusi keempat(4.0). revolusi industry 1.0 terjadi setelah penemuan
mesin uap diabad ke-18, transisisi ekonomi dari cara kerja berorientasi
aytau berbasis tangan berubah menjadi berbasis mekanikal dan mampu
menghasilkan produk dan jasa dengan jumlah yang lebih besar, banyak,
dan waktu relative singkat. Revlusi 2.0 menitikberatkan
penggorganisasian kerj yang lebih dibantu denga pembagian unit kerja

15
dan revolusi ini terjadi juga karena didukung oleh hadirnya sumber
energy kelistrikan diabad ke 19.. hal ini dikombinasikan dan
menghasilkan produksi massal yang mudah dilakukan melalui
standarisasi dan spesialis kerja dibagian fasilitass produksi dan
oabrikasi.. karena adanya sumber energy listrik pada abad revolusi yang
terjadi ini, maka produksi dimalam hari pun bisa dilakukan untuk
mengejar permintaan pasar.5

Revolusi industry 3.0 pada tahun1970an ditandai kemajuan dunia


dibidang elektonik dan teknologi informasi.dampak dari revolusi ini
adlah proses produksi masal dapat dilakukan secara otomatis dan tidfak
manual lagi. Revolusi induastri 4.0 yang mulai terjadi didekade ini telah
memicu transisi ekonomi berskala besar dan fundamental. Yang mana
dampaknya dapat kita raskan diabad ini dan untuk tahun kedepannya
bahkan akan bisa lebih berkembang lagi.

Jadi, tahap tahp perkembangan revolusi industry tersebut,


berkaitan dengan dengan revolusi yang terjadi dalam penggunaan
teknologi perkantoran, pada bad ke -16 perkantorsan masih
menggunakan teknologi berbais manual. Dan pada masa itu biasanya
sekretaris dijabat oleh seorang pria yang mempunyai kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung. Pada abad ke 19, dan aewal abad ke
20 terjadi kemajuan mekniksasi kantor dengan ditemukannya mesin tik,
pesaewat telepon, mesin pengganda, dan mesin hitung. Dan pada pada
abad ke 21, computer mulai digunakan untuk menjadi pengganti mesin
tik, karena berkembang pesatnya teknologi dan informasi dan
komunikasi. .

revolusi industry 4.0 berbasis penggunan dunia dunia digital,


komputerisasi dan big file. Dan mulai dari revolusi ini sebutan sekretaris
tidak lagi dipandang sebagai juru tulis, tretapi dignti dengan nama

5
Yohannes Suraja.2018.pengembangan karier professional kantor.vol 3.nomor 1.hlm40-41

16
profesiona administrasi, spesialis proyek, dan manajer kantor yang
mencerminkan perubahan lingkunagn dan tanggung jawab kantor. Dan
pada badsekarang ini professional administrasi tidak hanya dipegang oleh
kaum lelaki namun kebanyakan dipegang oleh kaum wanita.6

6
Yohannes suraja.2018.pengembangan karier professional kantor.vol 3. No 1.hlm42

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Profesionalisme dalam manajemen perkantoran.profesionalisme adalah
suatu hal yang dianggap memiliki keahlian tertentu yang diperlukan dalam
suatu pekerjaan tertentu, yang keahlian tersebut hanya bisa diperoleh dari
suatu pendidikan khusus.
2. Peningkatan Prilaku dalam profesionalisme pekerja dalam manajemen
perkantoran.Peningkatan prilaku dalam profesionalisme pekerja
dilatarbelakangi oleh prilaku individu dalam organisasi atau kelompok.
3. Pengembangan Karier Profesional Kantor
Professional kantor dalam hirarki organisasi.The internasional association
of administrative professional(IAAP) mendefenisikan professional kantor
sebagai asisten eksekutif yang memiliki suatu penguasaan keterampilan
perkantoran, menunjukkan kemampuan memikul tanggung jawab
meskipun tidak ada supervise, ,elaksanakan pekerjaan dengan inisiatif dsn
sungguh- sungguh, mengambil keputusan dalam ruang lingkup wewenang
yang diberikan.
4. Dampak Revolusi Industri Pada Manajemen Perkantoran
Keterkaitaan penamaan professional kantor dengan revolusi industry.
Perkembangan penggunaan teknologi oleh para professional kantor pada
zamannya tidak dapat kita lepaskan kaitannaya dengan revolusi industry.

B. Saran

Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang ikut berpatisipasi.


Namun tidak lupa kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
agar dikemudian hari kami mampu menghasilkan karya yang lebih baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Diah wijayanti sutha, SST, M.Kes, Administrasi perkantoran, Griya Kebonagung,


Sukodono, Sidoarjo : 2018
Menara simanjuntak.2010.peningkatan prilaku profesionalisme pekerja
menghadapi tantangan globalisasi pada abad 21. Jurnal internasional.
Vol. 1 No. 2.
Rusdiana dan Qiqi Yuliati Zuqiah. Manajemen perkantoran modern.(Bandung :
penerbit insan Komunika 2014)
Yohannes suraja.2018.pengembangan karier professional kantor.jurnal
administrasi dan kesekretarisan.vol 3. No 1.

19

Anda mungkin juga menyukai