Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN OBSERVASI

BIMBINGAN KONSELING

“TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 5 TAHUN, ANALISIS


KEUNGGULAN dan MASALAH ANAK serta MEMBUAT PROGRAM
LAYANAN BIMBINGAN dan LAYANAN KONSELING UNTUK
PERMASALAHAN ANAK”

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Akhir Mata Kuliah

Bimbingan Konseling yang di ampu oleh:

Dr. I Wayan Karta

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:

Nadia Fitriani (E1F019050)

Nafa Alfionita Rahayu (E1F019051)

Ni Luh Vidya Wulandhari (E1F019054)

Nuriatullizan (E1F019058)

PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa. Atas segala karunianya kepada kami. Akhirnya kami dapat
menyelesaikan laporan observasi yang berjudul “Tumbuh Kembang Anak
Usia 5 Tahun, Analisis Keunggulan dan Masalah Anak serta Membuat
Program Layanan Bimbingan dan Layanan Konseling Untuk
Permasalahan Anak”. Laporan observasi ini ditulis dalam rangka
memenuhi tugas akhir semester 3 mata kuliah bimbingan konseling yang
diampu oleh Bapak Dr. I Wayan Karta.

Kami berharap semoga laporan observasi tumbuh kembang anak


usia 5-6 tahun ini dapat menjadi penambah referensi bagi semua orang
khususnya kepada mahasiswa program studi PG-PAUD dalam menambah
pengetahuan mengenai tumbuh kembang anak usia dini serta program
layanan bimbingan dan layanan konseling terhadap masalah yang ada.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh


dari kesempurnaan, sehingga masih perlu disempurnakan kembali. Saran
dan kritik terhadap laporan observasi ini sangat kami harapkan sebagai
penyempurna laporan ini.

Mataram,

27 Desember 2020

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................. 4
A. Latar Belakang................................................................. 4
B. Rumusan Masalah............................................................ 5
C. Tujuan Observasi............................................................. 6
D. Metode Penulisan............................................................. 7
BAB II HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN.................. 8
A. Identitas Anak.................................................................. 8
B. Kebutuhan Dasar Anak.................................................... 9
C. Aspek-Aspek Perkembangan Anak................................. 12
D. Masalah yang Ditemukan................................................ 22
E. Program Layanan Bimbingan Untuk Anak...................... 23
F. Program Layanan Konseling Untuk Masalah Anak........ 28
BAB III PENUTUP.......................................................................... 34
A. Kesimpulan...................................................................... 34
B. Saran................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 37
LAMPIRAN...................................................................................... 38

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Perkembangan adalah suatu perubahan yang bersifat kualitatif yaitu


berfungsi tidaknya organ-organ tubuh. Perkembangan dapat juga
dikatakan sebagai suatu urutan perubahan yang bersifat saling
mempengaruhi anatara aspek-aspek fisik dan psikologis. Perkembangan
secara umum terbagi menjadi enam aspek yang dipelajari secara terpisah
namun memiliki kesatuan dalam proses aplikasinya. Secara umum
perkembangan itu terdiri dari perkembangan nilai agama dan moral,
perkembangan fisik motorik, perkembangan kognitif, perkembangan
bahasa, perkembangn sosial emosional, dan perkembangan seni.
Perkembangan selalu berdampingan dengan pertumbuhan. Pertumbuhan
dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif atau perubahan
dalam ukuran dan struktur tubuh sehingga lebih banyak menyangkut
perubahan fisik. Pertumbuhan juga dipandang pula sebagai perubahan
secara fisiologis sebagai hasil dari proses kematangan fungsi-fungsi tubuh.

Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, maka


diperlukan pengetahuan akan kebutuhan dasar yang di butuhkan anak,
yaitu kebutuhan fisik biomedis (Asuh), kebutuhan emosi/kasih sayang
(Asih), dan kebutuhan akan stimulasi (Asah). Dengan mengetahui apa saja
kebutuhan yang dibutuhkan oleh anak, maka pendidik di sekolah dapat
mencari acuan pembuatan program belajar yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan anak.

Pada anak usia 5-6 tahun kami mengobservasi seorang anak yang
sudah menginjak pendidikan formal awal yaitu di TK. Pada anak usia 5-6
tahun memiliki perkembangan fisik-motorik yang baik (perkembangan
badan, otot kasar dan otot halus). Selanjutnya pada perkembangan kognitif
pada anak usia 5-6 tahun sudah menunjukkan proses berpikir yang lebih

4
jelas (preoperational). Aspek-aspek perkembangan yang selanjutnya
adalah perkembangan emosional anak (emosi positif dan emosi negatif),
perkembangan moral yang ditandai kemampuan anak untuk memahami
aturan, norma maupun etika dengan disertai konsekuensi fisik ataupun
hidonistik (kepuasan), perkembangan sosial dan perkembangan bahasa.

Dengan demikian, untuk dapat mengetahui karakteristik atau aspek-


aspek perkembangan dari anak usia 5-6 tahun, kami melakukan observasi
kepada ananda Farisha Khaliqa agar jelas mengenai aspek-aspek
perkembangan yang meliputi perkembangan nilai agama dan moral,
perkembangan fisik motorik, perkembangan kognitif, perkembangan
bahasa, perkembangan sosial emosional, dan perkembangan seni. Dalam
mengetahui aspek-aspek apa saja yang berkembang dalam perkembangan
anak, maka dapat diketahui pula masalah-masalah yang dihadapi anak
serta dapat dibuat program layanan bimbingan dan program layanan
konseling dalam menangani permasalahan yang dihadapi oleh anak.

B. Rumusan Masalah.

Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa saja kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak usia 5 tahun?
2. Bagaimana perkembangan nilai agama dan moral anak usia 5 tahun?
3. Bagaimana perkembangan fisik motorik anak usia 5 tahun?
4. Bagaimana perkembangan kognitif anak usia 5 tahun?
5. Bagaiamana perkembangan bahasa anak usia 5 tahun?
6. Bagaimana perkembangan sosial emosional anak usia 5 tahun?
7. Bagaimana perkembangan seni anak usia 5 tahun?
8. Apa masalah yang ditemukan pada anak?
9. Apa program layanan bimbingan yang tepat untuk anak?
10. Apa program layanan konseling yang tepat terhadap masalah yang
dihadapi anak?

5
C. Tujuan Observasi

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan di atas, maka tujuan


dari observasi ini antara lain:

a. Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak usia
5 tahun
2. Untuk mengetahui perkembangan nilai agama dan moral anak usia 5
tahun.
3. Untuk mengetahui perkembangan kognitif anak usia 5 tahun
4. Untuk mengetahui perkembangan fisik motorik anak usia 5 tahun
5. Untuk mengetahui perkembangan kognitif anak usia 5 tahun
6. Untuk mengetahui perkembangan bahasa anak uasia 5 tahun
7. Untuk mengetahui perkembangan sosial emosional anak usia 5 tahun
8. Untuk mengetahui perkembangan seni anak usia 5 tahun
9. Untuk mengetahui masalah apa yang ditemukan pada diri anak
10. Untuk mengetahui jenis layanan bimbingan yang tepat untuk anak
11. Untuk mengetahui layanan konseling yang cocok untuk masalah anak

a. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dilakukannya observasi serta penulisan laporan ini


adalah untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Bimbingan Konseling
semester III.

6
D. Metode Penulisan.

1. Metode Observasi.

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan


mengamati objek secara langsung. Dalam hal ini, objek yang diobservasi
adalah anak usia 5 tahun yang bernama Ananda Farisha Khaliqa pada hari
Rabu tanggal 23 Desember 2020.

2. Metode Wawancara

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan


mengajukan beberapa pertanyaan kepada nara sumber (orang tua) yang
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

3. Metode Studi Pustaka

Merupakan metode pengumpulan data dengan mencari informasi


melalui berbagai literatur kepustakaan (buku-buku) atau media lainnya.

7
BAB II

HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Identitas Anak.

Nama : Farisha Khaliqa


Tempat Tanggal Lahir : 24 November 2015
Umur : 5 tahun
Alamat : Dusun Medas, Desa Bagu Kecamatan
Pringgarata, Kabupaten Loteng
Sekolah : RA. NW Peneguk, Bagu Lombok Tengah
Nama Ayah : Didi Septian Ardi
Nama Ibu : Sofia Mahani Fitri
Pekerjaan Ayah : Guru
Pekerjaan Ibu : Asisten Apoteker
Anak ke :1
Status : Anak kandung

8
B. Kebutuhan Dasar Anak.

Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang secara umum dibagi


menjadi 3, yaitu:

1. Asuh (kebutuhan akan kesehatan)


a.) Pangan/ gizi sebagai kebutuhan
Hasil observasi kami di rumah anak mengenai pangan/gizi ananda
Farisha Khaliqa Terlihat anak yang sehat dan memiliki badan yang berisi
karena ibunya rajin memberikan makanan 4 sehat 5 sempurna ibunya
selalu memantau tumbuh kembang anaknya dan sangat memperhatikan
betul asupan makanan yang di konsumsi oleh ananda Farisha Khaliqa
bisa kami lihat bahwa tubuhnya terlihat ideal dengan berat badan 16 kg
dan tinggi badan 103 cm dan lingkar kepala 49 cm Sehingga berat dan
tinggi badanya serta lingkar kepala sudah sesuai dengan umurnya.

b.) Perawatan kesehatan dasar, seperti imunisasi, pemberian ASI,


penimbangan anak secara teratur.
Hasil observasi yang kami lakukan di rumah anak dan
menanyakan langsung kepada ibu ananda Farisha Khaliqa mengenai
perawatan kesehatan dasar seperti imunisasi, pemberian ASI, dan
penimbangan anak secara teratur, ibu nya mengatakan bahwa imunisasi
dilakukan pada umur 2 tahun dan untuk pemberian ASI ananda Farisha
Khaliqa Sudah lepas ASI semenjak usianya 2 Tahun. Untuk
penimbangan anak secara teratur ibunya mengatakan bahwa jarang
membawanya ke posyandu terakhir kali ananda Farisha Khaliqa
mendapatkan imunisasi campak.

c.) Papan / pemukiman yang layak


Pemukiman yang layak sangat berpengaruh untuk tumbuh
kembang anak, pertumbuhan anak yang aktif dapat dilihat bahwa
pemukiman yang layak dapat mendukung tumbuh kembangnya. Dengan
kami melakukan observasi secara lansung mendatangi rumah anak kami

9
dapat katakan bahwa pemukiman ananda Farisha Khaliqa sangat layak
ditempati dan memiliki tempat yang luas untuk bermain.

d.) Kesegaran jasmani


Kesegaran jasmani sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan, saat
kami melakukan observasi kami pun mengajak ananda Farisha Khaliqa
untuk mengikuti senam bersama ia pun sangat antusias sekali dia sangat
lincah melakukan gerakan gerakannya.

2. Asih ( kebutuhan akan kasih sayang )

Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan menciptakan hubungan yang


erat, mesra dan sekalaras antara orangtua dengan anak. Kami dapat
melihat sendiri bahwa ibunya sangat menyayangi anaknya, dapat kita lihat
dari hal-hal yang kecil saja bahwa ibunya selalu memperhatikan makanan
apa yang di konsumsi sang anak.

3. Asah ( kebutuhan akan stimulasi )

Asah atau bisa dikatakan stimulasi mental yang dapat meningkatkan


perkembangan mental psikososial anak, seperti kecerdasan, kreativitas,
kepribadian, moral dan etika. Orangtua memberikan stimulus-stimulus
terhadap perkembangan anak agar terwujud etika, kepribadian yang baik,
kecerdasan, kemandirian, dan keterampilan. Berikut ini beberapa stimulus
yang dilakukan Orang tua Ananda Farisha Khaliqa untuk mengasah aspek
aspek pada anaknya:

1. Untuk mengasah aspek nilai moral dan agama orang tua ananda
Farisha Khaliqa sering membiasakan anaknya untuk mengucap dan
membalas salam, sering shalat dan mengaji di masjid.
2. Untuk mengasah aspek fisik motorik orang tua ananda Farisha
Khaliqa menstimulus motorik kasarnya dengan mengajarkan
anaknya bermain sepatu roda dan sepeda tanpa roda bantuan ia juga

10
memberikan kebebasan untuk anaknya bereksplorasi misalnya
bermain kejar kejaran dengan teman temannya selain itu untuk
motorik halusnya orang tua nya juga rajin membelikan buku
bergambar yang nantinya bisa diwarnai oleh anak.
3. Untuk mengasah aspek kognitif orang tua ananda Farisha Khaliqa
menstimulus anaknya dengan bermain gelembung sabun dan juga
mengajarkan konsep huruf dan angka serta bentuk geometri
4. Untuk mengasah aspek bahasa orang tua ananda Farisha Khaliqa
sering mengajak anaknya berbincang atau bercerita.
5. Untuk mengasah aspek sosial emosional orang tua ananda Farisha
Khaliqa menstimulus anaknya untuk berinteraksi dengan orang
sekitarnya misal teman nya, keluarganya dan lainnya. Orang tuanya
juga sering mengajarkan anaknya untuk adil dan berbagi dengan
orang lain.
6. Untuk aspek seni orang tua ananda Farisha Khaliqa sering
menstimulus anaknya dengan sering memutar musik, vidio menari,
serta menonton dance dance modern yang marak ada di sosial media.

11
C. Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia 5 Tahun

RENTANG PERSENTASE KATEGORI


YANG DIPEROLEH
90% - 100% Berkembang Sangat Baik
80% - 89% Berkembang Dengan Baik
65% - 79% Cukup Berkembang
55% - 64 % Kurang Berkembang
0% - 54% Sangat Kurang Berkembang

1. Perkembangan nilai agama dan moral anak usia 5 tahun

No Aspek perkembangan nilai agama dan moral Ya Tidak


anak usia 5 tahun
1 Mengerjakan ibadah √
2 Berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, √
sportif, dsb
3 Menjaga kebersihan diri dan lingkungan √

4 Mengetahui hari besar agama √


5 Menghormati (toleransi) agama orang lain √
PERSENTASE = SKOR YANG DIPEROLEH X 100%
SKOR MAKSIMAL
4
PERSENTASE = × 100 %= 80 % (Berkembang dengan baik)
5

Untuk indikator perkembangan nilai agama dan moral anak usia 5


tahun kami sesuaikan dengan Peraturan Menteri nomor 137 tentang
pendidikan anak usia dini. Hasil observasi yang kami lakukan terhadap
ananda Farisha Khaliqa yang berumur 5 tahun menunjukkan bahwa
Ananda Farisha Khaliqa sudah mencapai perkembangan berkembang
dengan baik ananda Farisha Khaliqa bisa mengerjakan ibadah dan ikut
mengaji.

Ananda Farisha Khaliqa pun memiliki perilaku yang sopan dan


mengormati orang yang lebih tua, ananda Farisha Khaliqa bersalaman
dan menjawab salam.

12
Namun ananda Farisha Khaliqa belum bisa menjaga kebersihan
diri dan lingkungannya. Belum bisa membereskan mainannya.
Kemudian saat kami menanyakan tentang hari besar agamanya ananda
Farisha Khaliqa belum bisa menyebutkan hari besar apa itu akan tetapi
untuk mengikuti ngaji dan ikut serta dalam perayaan hari besar ia tahu.

Ananda Farisha Khaliqa sudah bisa menghormati penganut agama


lain, terlihat bahwa ananda Farisha Khaliqa ia beragama islam
sedangkan salah satu diantara kami memiliki agama hindu. Akan tetapi
ananda Farisha Khaliqa Sama-sama menghormati kami.

2. Perkembangan fisik motorik anak usia 5 tahun

No Aspek perkembangan fisik motorik anak Ya Tidak


usia 5 tahun
1 Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi √
untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan
kelincahan
2 Melakukan koordinasi gerakan mata- √
kakitangan-kepala dalam menirukan tarian atau
senam
3 Menggambar sesuai gagasannya √

4 Menggunakan alat tulis dan alat makan dengan √


benar
5 Menggunting sesuai dengan pola √
7 Menempel gambar dengan tepat √
8 Berat badan sesuai tingkat usia √
9 Tinggi badan sesuai standar usia √
10 Lingkar kepala sesuai tingkat usia √
11 Menutup hidung dan mulut (misal, ketika batuk √
dan bersin)
12 Membersihkan, dan membereskan tempat √
bermain
PERSENTASE = SKOR YANG DIPEROLEH X 100%
SKOR MAKSIMAL
10
PERSENTASE = × 100 %= 83 % (Berkembang dengan baik)
12

13
Untuk indikator perkembangan fisik motorik anak usia 5 tahun
kami sesuaikan dengan Peraturan Menteri nomor 137 tentang pendidikan
anak usia dini. Hasil observasi yang kami lakukan terhadap ananda
Farisha Khaliqa yang berumur 5 tahun menunjukkan bahwa
Perkembangan motorik baik itu motorik kasar, motorik halus dan
kesehatan dan perilaku keselamatan sudah berkembang dengan baik.
Perkembangan motorik kasarnya terlihat pada kegiatan senam,
ananda Farisha Khaliqa terlihat sangat senang dalam menirukan gerakan-
gerakan senam seperti mengangkat tangannya, melompat, dan berputar-
putar mengikuti irama senam.
Perkembangan motorik halusnya terlihat pada kegiatan
menggambar, saat kami meminta ananda Farisha Khaliqa Menggambar
ia sangat antusias untuk memilih menggambar rumah dan menggambar
bunga. Kemudian saat kegiatan menggunting sesuai dengan pola, ananda
Farisha Khaliqa mengikuti arahan untuk menggunting pola lingkaran
ananda Farisha Khaliqa dengan rapi pola lingkaran tersebut. Dalam
kegiatan menempel, kami meminta ananda Farisha Khaliqa Untuk
menempelkan gambar-gambar geometri ke sebuah kertas yang
sebelumnya kami sudah gambarkan bentuk-bentuk geometri tersebut
sehingga ananda Farisha Khaliqa Bisa menempelkan bentuk-bentuk
geometri tadi ke kertas yang sudah kami persiapkan.
Kemudian untuk kesehatan dan perilaku keselamatan, terlihat
bahwa ananda Farisha Khaliqa memiliki berat badan 16 kg, tinggi
badannya 103 cm dan lingkar kepalanya 49 cm sehingga berat badan,
tinggi badan dan lingkar kepala sudah sesuai dengan umurnya. Akan
tetapi ananda Farisha Khaliqa belum mengetahui bahwa ketika batuk
harus menutup hidungnya dan belum bisa untuk membereskan
mainannya.

3. Perkembangan kognitif anak usia 5 tahun

No Aspek perkembangan kognitif anak usia 5 Ya Tidak

14
tahun
1 Paham bila ada bagian yang hilang dari suatu √
pola gambar seperti pada gambar wajah orang
matanya tidak ada, mobil bannya copot, dsb.

2 Menyebutkan berbagai nama makanan dan √


rasanya (garam, gula atau cabai).

3 Mengerjakan tugas sampai selesai. √

4 Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: √


“lebih dari”; “kurang dari”; dan “paling/ter”

5 Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, √


bentuk, dan ukuran (3 variasi)

6 Mengenal pola ABCD-ABCD √

7 Menyebutkan lambang bilangan 1-10 √

8 Menggunakan lambang bilangan untuk √


menghitung

9 Mencocokkan bilangan dengan lambang √


bilangan

10 Mengetahui huruf A-Z √

PERSENTASE = SKOR YANG DIPEROLEH X 100%


SKOR MAKSIMAL
10
PERSENTASE = × 100 %= 100 % (Berkembang sangat baik)
10

Untuk indikator perkembangan kognitif anak usia 5 tahun kami


sesuaikan dengan Peraturan Menteri nomor 137 tentang pendidikan anak
usia dini. Hasil observasi yang kami lakukan terhadap ananda Farisha

15
Khaliqa yang berumur 5 tahun menunjukkan bahwa dalam
perkembangan kognitifnya baik dalam aspek belajar dan pemecahan
masalah, aspek berfikir logis dan berfikir simbolik sudah berkembang
sangat baik.

Dalam perkembangan kognitifnya pada aspek belajar dan


pemecahan masalah terlihat baik pada saat kami menunjukkan gambar
kepala yang tidak memiliki mata dan telinga dan ananda Farisha Khaliqa
menggetahui dan menyadari akan perbedaan tersebut. Dan ananda
Farisha Khaliqa sudah memahami berbagai rasa makanan mulai dari rasa
permen yang manis, dan rasa garam yang asin. Kemudian ketika kami
meminta ananda Farisha Khaliqa untuk mewarnai gambar buah-buahan
yang sudah kami persiapkan ia mewarnai dengan penuh ketelitian dan
menyelesaikannya sampai selesai.

Kemudian perkembangan kognitif pada aspek berfikir logis terlihat


sangat baik pada saat kami menunjukkan tiga buah dauh yang berukuran
besar, sedang, dan kecil ananda Farisha Khaliqa mampu mengetahui
perbedaan antara ketiga daun yang berbeda tersebut. Kemudian kami
memberinya bentuk-bentuk geometris sekaligus dengan perbedaan
warna dan ukurannya ananda Farisha Khaliqa mampu untuk
mengelompokkan bentuk-bentuk geometris tadi sesuai dengan bentuk,
ukuran dan warna. Ananda Farisha Khaliqa mampu mengurutkan pola
ABCD-ABCD sesuai dengan penjelasan dan contoh.

Kemudian dalam perkembangan kognitif pada aspek berfikir


simbolik terlihat baik pada saat kami menunjukkan gambar angka-angka
1-10 ananda Farisha Khaliqa mampu untuk menyebutkan angka-angka
tersebut dengan baik dan benar. Selanjutnya kami memberikan gambar
gambar huruf A-Z dan ananda Farisha Khaliqa sudah bisa menyebutkan
huruf-huruf tadi dengan baik dan benar.

4. Perkembangan Bahasa anak usia 5 tahun

No Aspek perkembangan bahasa anak usia 5 Ya Tidak

16
tahun
1 Mengerti perintah yang diberikan √
2 Senang dengan bacaan √
3 Berkomunikasi lisan dan memiliki √
pembendaharaan kata, memahami symbol untuk
persiapan membaca, menulis, menghitung
4 Melanjutkan cerita yang telah di perdengarkan √
melalui cerita / dongeng
5 Menyebutkan symbol symbol huruf yang dikenal √

6 Mengenal huruf awal benda yang ada disekitarnya √

7 Mengekelompokan gambar sesuai dengan awalan √


huruf yang sama

8 Membaca nama sendiri √

9 Menuliskan nama sendiri √

PERSENTASE = SKOR YANG DIPEROLEH X 100%


SKOR MAKSIMAL
5
PERSENTASE = × 100 %= 55 % (Kurang berkembang)
9

Untuk indikator perkembangan bahasa anak usia 5 tahun kami


sesuaikan dengan Peraturan Menteri nomor 137 tentang pendidikan anak
usia dini. Hasil observasi yang kami lakukan terhadap ananda Farisha
Khaliqa yang berumur 5 tahun menunjukkan bahwa dalam perkembangan
bahasanya baik dalam aspek memahami bahasa, mengungkapkan bahasa,
dan keaksaraan kurang berkembang
Dalam perkembangan bahasa pada aspek memahami bahasa dan
mengungkapkan bahasa ananda Farisha Khaliqa sudah bisa memahami
perintah dengan baik ketika kami memintanya untuk mewarnai ia bisa
menyelesaikan nya dengan baik. Akan tetapi ananda Farisha Khaliqa
tidak menyukai bacaan.

17
Kemudian dalam perkembangan bahasa pada aspek keaksaraan
ananda Farisha Khaliqa sudah bisa menyebutkan simbol huruf-huruf dan
mengelompokkan gambar sesuai dengan awalan huruf akan tetapi belum
mampu untuk membaca namanya sendiri serta menuliskan namanya
sendiri.
5. Perkembangan sosial emosional anak usia 5 tahun

No Aspek perkembangan sosial emosional anak Ya Tidak


usia 5 tahun
1 Mampu menyesuaikan dengan situasinya √
2 Menumbuhkan kehati hatian saat bertemu dengan √
orang yang baru dikenal
3 Mengenal perasaan sendiri dan mengelolannya √
secara wajar

4 Mentaati peraturan kelas √


5 Bermain dengan teman sebaya √

6 Berbagi dengan temannya √

7 Menghargai pendapat orang lain √

8 Bersikap kooperatif dengan orang lain √

9 Mengekpresikan emosinya sesuai dengan √


keadaannya
10 Mengenal tata karma dan sopan santun memberi/ √
membalas salam

PERSENTASE = SKOR YANG DIPEROLEH X 100%


SKOR MAKSIMAL
8
PERSENTASE = × 100 %= 80 % (Berkembang dengan baik)
10

Untuk indikator perkembangan sosial emosional anak usia 5 tahun


kami sesuaikan dengan Peraturan Menteri nomor 137 tentang pendidikan
anak usia dini. Hasil observasi yang kami lakukan terhadap ananda

18
Farisha Khaliqa yang berumur 5 tahun menunjukkan bahwa dalam
perkembangan sosial emosional pada aspek kesadaran diri, aspek rasa
tanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain, dan aspek perilaku
prososial berkembang dengan baik.
Pada perkembangan sosial emosional pada aspek kesadaran diri
terlihat dalam kemampuan ananda Farisha Khaliqa dapat menyesuaikan
diri dalam situasi terlihat ketika kami melakukan observasi ananda
Farisha Khaliqa bisa menyesuaikan diri dengan situasi yang ada,
kemudian ananda Farisha Khaliqa dapat memperlihatkan suatu sikap
kehati-hatian saat bertemu orang yang baru di kenalnya terlihat bahwa
dengan kami ia sangat sopan dan ananda Farisha Khaliqa tetapi belum
bisa mengelola perasaannya sendiri secara wajar.
Pada perkembangan sosial emosional pada aspek rasa tanggung
jawab untuk diri sendiri dan orang lain ananda Farisha Khaliqa bisa
menujukkan sikap menaati aturan kelas
Kemudian dalam perkembangan sosial emosional pada aspek
perilaku prososial ananda Farisha Khaliqa bisa berbagi sesuatu dengan
orang lain ananda Farisha Khaliqa juga bisa bermain dengan teman
sebayanya dengan baik, bersikap kooperatif dengan orang lain, dan bisa
menujukkan ekspresi emosi sesuai dengan keadaan dan ananda Farisha
Khaliqa sangat sopan kepada orang yang lebih tua dan membalas salam
ketika kami datang ke rumahnya.

6. Perkembangan seni anak usia 5 tahun

No Aspek perkembangan seni anak usia 5 tahun Ya Tidak


1 Anak bersenandung sambil mengerjakan tugas √
2 Menyanyikan lagu dengan sikap benar dan baik √
3 Menggambar beberapa bentuk secara beragam √

4 Memainkan alat musik √


5 Membuat karya dengan kertas, plastisin dan √
lainya

19
6 Melukis / mewarnai gambar sesuai dengan cara √
nya sendiri
PERSENTASE = SKOR YANG DIPEROLEH X 100%
SKOR MAKSIMAL
5
PERSENTASE = × 100 %= 83 % (Berkembang dengan baik)
6

Untuk indikator perkembangan seni anak usia 5 tahun kami


sesuaikan dengan Peraturan Menteri nomor 137 tentang pendidikan anak
usia dini. Hasil observasi yang kami lakukan terhadap ananda Farisha
Khaliqa yang berumur 5 tahun menunjukkan bahwa dalam
perkembangan seni terlihat bahwa ananda Farisha Khaliqa mampu
menikmati berbagai alunan lagu dan suara ananda Farisha Khaliqa bisa
bersenandung atau menyanyikan lagu anak.
Ananda Farisha Khaliqa pun tertarik dengan kegiatan seni dimana
ananda Farisha Khaliqa sangat antusias saat diminta untuk membuat
karya dari kertas. Serta dapat memainkan alat musik pianika. Akan tetapi
ananda Farisha Khaliqa belum mampu untuk menggambar beberapa
bentuk secara beragam.

D. Masalah yang Ditemukan.

Observasi yang telah kami lakukan kepada ananda Farisha Khaliqa


pada hari Rabu tanggal 23 Desember 2020 telah memberikan
pengetahuan kepada kami bahwa ananda Farisha Khaliqa ini memiliki
kepribadian Ambivert. Seperti yang kita ketahuai bersama bahwa kita
sering mendengar kepribadian introvert (pemalu atau antisosial) dan
kepribadian ekstrovert (mudah bergaul). Akan tetapi yang kami temukan

20
pada ananda Farisha Khaliqa ini merupakan kombinasi antara introvert
dan ekstrovert atau yang lebih dikenal dengan sebutan ambivert.
Kepribadian ambivert ini merupakan kepribadian yang menggambarkan
dimana seseorang memiliki kepribadian yang seimbang antara introvert
dan ektrovert dan kami melihat jenis kepribadian itu di dalam diri
ananda Farisha Khaliqa karena pada pertama kali kami bertemu dengan
ananda Farisha Khaliqa ia terlihat sangat malu-malu bahkan tidak ingin
menanggapi obrolan kami, akan tetapi lama-kelamaan ananda Farisha
Khaliqa mau berinteraksi dengan baik dengan kami mulai dari yang
tadinya malu-malu untuk bermain pianika sampai akhirnya ia sendiri
yang meminta untuk bermain pianika, kemudian dari yang malu untuk
menggerakkan badan (senam) sampai akhirnya ananda Farisha Khaliqa
mau sendiri untuk menggerakkan badannya. Dan lama-kelamaan dapat
berkomunikasi baik dengan kami, ia tahu kapan untuk berbicara dan
kapan untuk diam, kapan untuk mengamati dan kapan untuk merespon.
Dapat dikatakan bahwa ananda Farisha Khaliqa bisa menyesuaikan diri
nya dalam kondisi apapun, baik itu kondisi introvert dan kondisi
ekstrovert ia tetap merasa nyaman dan aman. Terlihat bahwa ketika
observasi dan bertemu dengan kami yang belum dikenalnya ananda
Farisha Khaliqa masih bisa menyesuaikan diri nya atau tidak
memberontak nangis.

Untuk masalah yang kami telah temukan pada ananda Farisha


Khaliqa itu adalah masalah yang terletak pada aspek bahasanya, terlihat
bahwa dari hasil observasi yang telah kami lakukan pada aspek
bahasanya menunjukkan hasil presentase 55% (kurang berkembang).
ketika kami melakukan observasi ananda Farisha Khaliqa sudah mampu
berinteraksi dan mengerti perintah yang diberikan hanya saja saat ia
merespon masih menggunakan bahasa daerahnya, ananda Farisha
Khaliqa juga terlihat kurang menyukai bacaan karena terlihat saat kami
meminta ia membaca tulisan ia tidak mau membacanya dan melakukan
kegiatan yang lain selain itu juga ananda Farisha Khaliqa juga belum
bisa membaca dan menulis namanya sendiri saat diminta membaca

21
namanya dia sering kebingungan menentukan lambang huruf yang kami
tunjuk dan ketika diminta untuk menirukan tulisan namanya yang sudah
kami buat terlebih dulu ananda Fharisa Khaliqa terlihat sudah cukup
mampu untuk menirukan bentuk huruf akan tetapi ketika ananda Farisha
Khaliqa menulis terlihat tidak berurutan dan terkesan acak.

E. Program Layanan Bimbingan Untuk Anak.

Setelah kami melakukan observasi terhadap ananda Fharisa Khaliqa,


kami dapat menentukan program layanan bimbingan apa yang tepat
terhadap masalah yang kami temukan pada ananda Fharisa Khalika.
Kami telah menyepakati bersama bahwa program layanan bimbingan
yang tepat untuk ananda Fharisa Khaliqa adalah program layanan
pembelajaran. Kami memilih program layanan pembelajaran ini karena
kami beranggapan bahwa program layanan pembelajaran ini cocok untuk
anak yang mengalami masalah pembelajaran seperti yang kami temukan,
seperti yang diketahui bersama bahwa program layanan pembelajaran
menyediakan program belajar yang mengatasi masalah berkaitan dengan
pembelajaran anak, anak yang kekurangan motivasi belajar, mengubah
sikap dan kebiasaan belajar, mengetahui anak apakah under achiever
atau over achiever, serta membuat program akselerasi dan pembelajaran
yang efektif. Sehingga layanan bimbingan ini memungkinkan peserta
didik memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik, keterampilan dan materi belajar yang baik sesuai dengan kecepatan
dan kesulitan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam
kehidupan dan perkembangan dirinya. Fungsi utama layanan ini ialah
fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Bidang bimbingan
pembelajaran ini membantu peserta didik untuk mencapai tujuan tugas
perkembangan pendidikan dalam mewujudkan pribadi sebagai peserta
didik yang kreatif adapun isi layanan bimbingan pembelajaran:

1. Mengenalkan cara merencanakan cita cita

22
2. Menjelaskan apa arti suatu penilaian dalam proses belajar
3. Mengenalkan hambatan hambatan dalam proses belajar
4. Menjelaskan bagaimana melatih ketelitian dan kerapian
5. Melatih cara menulis yang baik
6. Mengenalkan bahasa yang baik dan benar.

Untuk itu program layanan pembelajaran ini dirasa cocok untuk


diterapkan pada ananda Farisha Khaliqa yang sesuai dengan hasil
pengamatan kami memiliki masalah dalam aspek bahasa dimana anak
sudah mengerti perintah dari guru namun masih merespon dengan bahasa
daerahnya. Kami pun juga menemukan faktor penyebabnya yaitu karena
sebagian besar lingkungan tempat tinggal anak masih sering
berkomunikasi menggunakan bahasa daerah termasuk dengan anak kecil
sehingga bahasa yang dikuasai terlebih dahulu adalah bahasa daerah selain
itu juga ananda Farisha Khaliqa terlihat memiliki hambatan dalam
membaca dan menulis dia belum bisa membaca namanya atau tulisan yang
lain serta dia belum bisa menulis secara benar dan rapi, anak cenderung
jika menirukan suatu tulisan dia akan menirukannya dengan acak tidak
berurutan sesuai hurufnya kadang dia menulis huruf yang ada di namanya
seperti F di atas A di bawah R di samping dan lainnya sehingga huruf
huruf tersebut tidak bisa dibaca dengan benar. Untuk beberapa hambatan
diatas kami menyarankan untuk rajin memberikan stimulus stimulus
terkait aspek bahasa seperti sering mengajak anak berkomunikasi dengan
bahasa Indonesia, menonton kartun yang berisi tulisan berbahasa
indonesia, memutarkan lagu lagu anak berbahasa Indonesia selain itu rajin
mengajarkan anak membaca dan menulis dengan memperkenalkan buku
cerita yang menarik, bermain tebak gambar agar kosa kata anak bertambah
yang bisa membuat anak tertarik untuk membaca serta mengajarkan cara
menulis yang baik dan benar dengan meminta anak untuk menyalin tulisan
sesuai huruf, urutan serta tempat yang benar. Ananda Farisha Khaliqa
merupakan anak yang over achiever dimana anak memiliki IQ atau
kemampuan diatas rata rata dan ditunjukan oleh anak pada saat kami
observasi walaupun pada awalnya anak masih malu malu dan sungkan

23
menjawab pertanyaan kami tetapi tidak butuh waktu lama untuk anak bisa
berdaptasi, setelah itu anak mulai berkomunikasi lancar dengan kita dan
mengerjakan tugas tugas yang kami berikan dengan atusias tak hanya itu
anak juga sudah punya inisiatif sendiri untuk meminta mengerjakan tugas
lainnya bahkan ia mengajak kami menari bersama karena dari hasil
observasi kami ananda Farisha Khaliqa memiliki bakat menari sejak kecil
sehingga harus di stimulus dengan baik oleh orang tuanya.

PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN PEMBELAJARAN PAUD

NO Hari/tang Nama Tujuan Sasara Pela


gal kegiatan n ksan
a
1. Rabu/ 23 Observasi Tujuan kegiatan Ananda Guru
Desember observasi untuk melihat Farisha /
2020 langsung bagaimana Khaliqa obse
perkembangan belajar rver

24
anak dan masalah yang
dialami anak, melihat
sikap anak dan
kebiasaan anak ketika
belajar, menganalisis
apakah anak termasuk
under achiever/ over
achiever serta
menciptakan kegiatan
belajar yang efektif
yang membantu
mengatasi masalah
bahasa anak.
Kegiatan bercerita atau
Kegiatan bercakap cakap
bercerita dilakukan untuk
melihat perkembangan
bahasa pada diri anak,
kemampuan merespon
perintah dan
kemampuan berbahasa
anak.
Tujuan kegiatan
pengenalan abjad ini
Kegiatan dimaksudkan untuk
mengenal melihat kemampuan
abjad dan anak dalam mengenal
bermain abjad abjad yang kami
tebak berikan dan permainan
gambar tebak gambar ini juga
membuat kosa kata
anak menjadi

25
bertambah selain itu
menumbuhkan minat
baca pada anak.
Tujun dilakukannya
kegiatan menyalin
Kegiatan tulisan ini agar kami
menyalin tahu perkembangan
tulisan motorik anak sudah
bisa dikuasai dengan
baik atau belum, selain
itu mengajarkan anak
bagaimana cara
menulis atau menyalin
huruf sesuai urutan dan
bentuk huruf yang
benar serta penempatan
huruf nya juga benar.

F. Program Layanan Konseling untuk Masalah Anak.

Dari hasil observasi yang telah kami lakukan terhadap ananda


Fharisa Khaliqa telah memberikan kami pengetahuan tentang masalah
yang ada pada ananda Fharisa Khaliqa, hal ini terlihat dalam aspek-aspek
yang kami observasi. Dalam aspek perkembangan bahasa nya
menunjukkan persentase 55% yaitu kurang berkembang. Maka dari itu
dalam menentukan program layanan konseling untuk masalah tersebut,
kami menerapkan program layanan konseling perorangan karena pada saat
kami melakukan observasi saja itu secara tidak langsung kami telah
memberikan layanan konseling perorangan dengan anak.

26
Sebelum kami menetapkan untuk mengambil program layanan
perorangan ini untuk masalah pada ananda Fharisa Khaliqa kami terlebih
dahulu telah melakukan analisis yaitu pengumpulan data terkait masalah
klien dari berbagai sumber, melakukan Synthesis yaitu merumuskan dan
menyesuikan data data yang sudah terkumpul, lalu melakukan diagnosis
dan prognosis yaitu mencari sebab sebab masalah yang dialami klien serta
melihat hasil dari kegiatan layanan pembelajaran yang sudah dilakukan
jika hasil belum dirasa memuaskan maka kegiatan konseling bisa menjadi
alternatif untuk memberikan bantuan pada klien terhadap masalahnya
selanjutnya konselor melakukan tindakan follow up yaitu melihat hasil
perkembangan pada klien apakah konseling yang dilakukan bisa
membuahkan hasil atau tidak. Jika sudah, perlu dilakukan penguatan dan
jika belum, maka perlu mencari konseling yang dirasa lebih efektif lagi
untuk pemecahan masalah yang dialami karena masalah yang dimaksud ini
adalah perkembangan bahasanya yang dimana anak tersebut masih sering
menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi kami pun tahu
faktornya karena sebagian besar lingkungan tempat tinggal anak masih
sering berkomunikasi menggunakan bahasa daerah termasuk dengan anak
kecil sehingga bahasa yang dikuasai terlebih dahulu adalah bahasa
daerahnya, dan selanjutnya barulah kami menentukan layanan yang tepat
untuk anak.

Layanan konseling perorangan ini dapat membantu anak untuk bisa


menyelesaikan masalah nya. Masalah yang dimaksud disini adalah terkait
dengan aspek perkembangan bahasanya dimana dalam perkembangan
bahasanya ananda Fharisa Khaliqa masih sering merespon dengan
menggunakan bahasa daerahnya dan masalah yang terkait dengan
membaca dan menulis. Dalam layanan pembelajaran juga kami melakukan
kegiatan kegiatan dimana bisa menstimulus anak seperti kegiatan bermain
tebak gambar, menyalin tulisan, dan memperkenalkan abjad.

Dalam layanan konseling perorangan untuk masalah pada aspek


perkembangan bahasa anak ini tentu berbeda dengan layanan konseling

27
perorangan untuk masalah-masalah yang dialami oleh orang dewasa.
Program layanan konseling perorangan untuk anak itu lebih cocoknya itu
dilakukan saat observasi berbeda dengan program layanan konseling
perorangan yang dilakuakan untuk orang dewasa yang dimana klien yang
datang dengan sukarela atau bahkan klien/siswa yang dipanggil ke ruang
konselor untuk diberikan tindak lanjut terkait dengan masalah yang ada.

Program layanan konseling perorangan ini bertujuan untuk terjadinya


perubahan tingkah laku klien/ anak. Dari masalah yang ada pada ananda
Fharisa Khaliqa ini perubahan yang kami harapkan yaitu terkait tentang
komunikasi pada anak yang berubah dengan menggunakan bahasa
Indonesia serta kecintaannya pada membaca dan menulis.

Teknik konseling yang kami terapkan untuk anak adalah teknik


konseling elektif karena kami merasa teknik ini yang paling cocok untuk
anak dimana teknik elektif ini adalah gabungan atau kombinasi antara
teknik derektif maupun non direktif itu sendiri alhasil kami atau para guru
harus menguasai semua teknik agar bisa menangani permasalahan sesuai
dengan kondisi anak tersebut. Menurut kami teknik derektif jika
diterapkan pada anak dimana konselor lah yang memiliki peran sangat
besar dan penting dalam penanganan masalah anak dan mencari solusi
serta harus di dituruti anak. kami merasa anak jika terlalu dipaksa untuk
mengikuti keinginan konselor akan tertekan begitu juga jika kami
menggunakan teknik non direktif dimana teknik ini hanya berdialog
dengan anak dan memeberikan solusi pada anak terkait masalahnya
selanjutnnya anak lah yang menentukan pilihannya menurut kami juga
kurang cocok jika mengharuskan anak untuk memilih karena anak masih
belum mengerti. Untuk itu, kami menemukan teknik yang tepat yaitu
teknik elektif yang merupakan kombinasi dari dua teknik diatas dan bisa
dilakukan atau diterapkan sesuai dengan kondisi kadang kala konselor bisa
menggunakan teknik derektif dengan cara menasehati anak mengarahkan
anak sesuai dengan masalahnya selanjutnya konselor juga sewaktu waktu
memberikan kebebasan untuk anak untuk berbicara mengungkapkan

28
perasannya dan konseor hanya mengarahkan saja. Pada teknik ini konselor
dapat berperan sebagai psikoanalisis, mitra konseli, sebagai motivator
untuk anak dan juga pelatih untuk anak agar bisa mengatasi masalah pada
anak. Kelebihan dari teknik ini juga menerapkan atau memadukan
pendekatan, bisa membuat variasi sehingga dapat melayani klien sesuai
kebututuhannya dan ciri khas masalahnya.

PROGRAM LAYANAN KONSELING PERORANGAN

NO Hari/ Nama Tujuan Sasaran Pelaksana


tangg kegiatan
al

29
1. Rabu/ Observasi Tujuan observasi Ananda Guru/
23 melakukan Farisha observer
Dese pengamatan Khaliqa
mber langsung
2020 terhadap klien
( anak)

2. Kami Analisis Tujuan analisis Ananda Guru


s/ 24 mengumpulkan Farisha
Dese data anak dan Khaliqa
mber masalah anak
2020 berdasarkan
semua sumber

3. Jumat Synthesis Tujuan synthesis Ananda Guru


/ 25 ini menganalisis, Farisha
Dese megantur data Khaliqa
mber data yang sudah
2020 di dapatkan tadi

4. Sabtu Diagnosis & Tujuan diagnosis Ananda Guru


/ 26 Prognosis ini merumuskan Farisha
Dese masalah yang Khaliqa
mber dialami klien
2020 dari sebab
akibatnya. Serta
melihat hasil dari
hasil kegiatan
konseling atau
layanan
pembelajaran
yang dilakukan

30
5. Ming Conseling Tujuan Ananda Guru
gu/ memberikan Farisha
27 bantuan berupa Khaliqa
Dese bimbingan
mber kepada klien
2020 tentang
permasalahan
dirinya yaitu
masalah aspek
bahasa pada
anak. Jika di rasa
kegiatan layanan
pembelajaran
belum
membuahkan
hasil

6. Senin Follow Up Tujuan yaitu Ananda Guru


/ 28 memantau hasil Farisha
Dese konseling yang Khaliqa
mber sudah di
2020 jalankan apakah
sesuai dengan
target atau belum

31
32
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil observasi yang telah kami lakukan pada hari Rabu
tanggal 23 Desember 2020 di rumah ananda Fharisa Khaliqa terkait
dengan tumbuh kembangnya yang mencakup kebutuhan dasar anak yaitu
Asah, Asih dan Asuh sudah terpenuhi dengan baik. Terlihat pula anak
memiliki kepribadian ambivert dia bisa menyusaikan diri dengan
lingkungannya, dan anak merupakan anak over achiever dimana memiliki
kemampuan diatas rata rata dan mampu menunjukan pada saat observasi.
Begitupun dengan 6 aspek perkembangan nya, sebagian besar aspek
perkembangannya seperti aspek perkembangan nilai moral dan agama,
aspek perkembangan fisik motorik, aspek perkembangan kognitif, aspek
perkembangan sosial emosional dan aspek perkembangan seni sudah
mencapai persentase 80%-100%. Hanya saja pada perkembangan aspek
bahasa nya masih kurang berkembang dari hasil persentase yang di
peroleh anak yaitu hanya 55 % hal ini karena anak masih merespon
dengan bahasa daerahnya ketika berkomunikasi dengan orang lain, dan
anak belum bisa membaca tulisan serta anak belum bisa menulis dengan
benar hal ini karena dilingkungan anak sering menggunakan bahasa daerah
untuk berkomunikasi dengan anak sehinggga anak cenderung lebih pasih
menggunakan bahasa daerah daripada bahasa Indonesia selain itu terkait
masalah baca dan tulis ini disebabkan karena anak kurang suka membaca
dan perlu stimulus lebih baik lagi dari orang tua nya untuk menstimulus
perkembangan baca tulis anak.

Untuk permasalahan yang berkaitan dengan aspek bahasa anak, kami


membuat layanan bimbingan yang sekiranya kami rancang untuk
membantu anak dalam menyelesaikan masalahnya, layanan yang kami
pakai adalah layanan pembelajaran karena membantu anak memahami

33
permasalahan pada dirinya dan mencari solusi atas permasalahannya
seperti melakukan kegiatan kegiatan yang efektif yang bisa menstimulus
perkembangan bahasa pada anak misalnya mengenalkan abjad, bermain
tebak gambar, serta menyalin tulisan. Jika dirasa belum membuahkan hasil
kita bisa memberikan layanan konseling perorangan untuk anak yaitu
suatu bimbingan yang dilakukan anatara konselor dengan konseli untuk
mengentaskan masalahnya dengan membuat beberapa kegiatan seperti
observasi, analisis yaitu pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah
anak dari berbagai sumber, Synthesis yaitu perumusan data tersebut lalu
melakukan kegiatan diagnosis mencari tau sebab sebab masalah dan
melakukan prognosis yaitu melihat hasil dari layanan konseling
sebelumnya yang pernah diterapkan seperti layanan pemebelajaran apakah
sudah berjalan sesuai atau belum jika masih memerlukan bantuan maka
kegiatan konseling lah merupakan alternatif yang bisa diberikan yaitu
memberikan bantuan pada klien untuk memecahkan masalahnya dengan
memberikan tips tips atau cara belajar yang bisa mengentaskan dan
menstimulus masalah perkembangan bahasa anak setelah itu kegiatan
terakhir adalah follow up dimana kita melihat hasil konseling yang telah
dilakukan apakah mengalami perubahan yang baik atau tidak jika dirasa
sudah maka perlu memberikan penguatan pada klien untuk
mempertahankan prilakunya dan jika belum perlu mencari solusi atau
kegiatan yang lebih efektif lagi. Teknik yang dipakai pada layanan ini
adalah teknik elektif dimana teknik adalah gabungan atau kombinasi
antara teknik direktif dan non direktif untuk itu pendidik harus menguasai
semua teknik tersebut agar bisa menerapkannya pada anak sesuai kondisi
anak.

34
Saran

Dari hasil observasi terhadap ananda Fharisa Khaliqa sudah


mengalami perkembangan yang sangat baik, hanya saja terdapat masalah
terhadap perkembangan pada aspek bahasanya dimana ananda Fharisa
Khaliqa masih sering merespon pembicaraan dengan menggunakan bahasa
daerah dan kurang menyukai kegiatan membaca dan menulis, untuk itu
kepada pihak orang tua di sarankan untuk sering mengajak anak untuk
berbicara menggunakan bahasa Indonesia dalam kegiatan sehari-hari,
menonton kartun bahasa Indonesia atau memperdengarkan lagu yang
berbahasa Indonesia. Begitupun dengan membaca dan menulis orang tua
hendaknya sering memberikan stimulus berupa memberikan buku bacaan
yang menarik untuk anak, mencarikan film kartun yang ada berisi huruf
huruf yang bisa dibaca anak, serta mengajarkan secara berkala bagaimana
cara menulis yang baik pada anak.

35
DAFTAR PUSTAKA

Nurhasanah.2018.Perkembangan Anak Usia Dini.Mataram:Arga Puji


Press.

Sit, Masganti. 2012.Perkembangan Peserta Didik.Medan:Perdana


Publishing.

Pawitri, Anandita. 2019. “Ambivert Adalah Kepribadian Ciri Ekstrovert


dan Introvert”, https://www.sehatq.com/artikel/selain-introvert-dan-
ekstrovert-ada-kepribadian-ambivert-apakah-itu, diakses pada 24
Desember 2020 pukul 18.00.

Hidayati, Riska. 2019. “Layanan Bimbingan Belajar Pada Peserta Didik”,


https://www.kompasiana.com/riskahidayati/5dcc1a86d541df50391b0433/l
ayanan-bimbingan-belajar-pada-peserta-didik, diakses pada 24 Desember
pukul 20.30.

Hermawanto, Irvan. 2020. “Contoh Laporan Konseling Individu


(Praktikum)”, https://irvanhermawanto.blogspot.com/2016/12/contoh-
laporan-konseling-individu.html, diakses pada 25 Desember pukul 22.55.

http://meggy-oct.blogspot.com/2014/05/directive-non-directive-and-
ecletive.html

http://duniakonselingandpsikologi.blogspot.com/2017/02/pendekatan-
metode-dan-teknik-bimbingan.html

36
37
LAMPIRAN

Foto 1, ananda Fharisa Khaliqa sedang melakukan kegiatan senam.


Kegiatan ini untuk melatih perkembangan fisik motorik kasar nya.

Foto 2, ananda Fharisa Khaliqa sedang menggambar. Kegiatan ini dapat


melatih perkembangan motorik halusnya.

38
Foto 3, ananda Fharisa Khaliqa sedang melakukan kegiatan menggunting
sesuai dengan pola. Kegiatan ini dapat mengembangkan perkembangan
motorik halusnya

Foto 4, ananda Fharisa Khaliqa sedang menempel pola geometri. Kegiatan


ini dapat mengembangkan perkembangan motorik halusnya.

39
Foto 5, ananda Fharisa Khaliqa sedang di ukur tinggi badannya.

Foto 6, ananda Fharisa Khaliqa sedang di ukur lingkar kepalanya.

40
Foto 7, ananda Fharisa Khaliqa sedang menggambar mata yang hilang dari
sebuah gambar kepala, hal ini menunjukkan bahwa perkembangan kognitif
dapat berkembang dengan sangat baik.

Foto 8, ananda Fharisa Khaliqa sedang melakukan kegiatan mewarnai


buah, dan ia bisa menyelesaikan tugasnya tersebut sampai selesai, hal ini
menujukkan bahwa perkembangan kognitif ananda Fharisa Khaliqa dapat
berkembang dengan sangat baik.

41
Foto 9, ananda Fharisa Khaliqa sudah bisa membedakan berdasarkan
ukuran “lebih dari”, “kurang dari”, dan “paling/ter”. Hal ini menunjukkan
bahwa perkembangan kognitif dalam aspek berpikir logis dapat
berkembang dengan sangat baik.

Foto 10, ananda Fharisa Khaliqa sedang mengklasifikasikan benda


berdasarkan warna, bentu, dan ukuran (3 variasi). Hal ini menunjukkan
bahwa perkembangan kognitif dalam aspek berfikir logis dapat
berkembang dengan sangat baik.

42
Foto 11, ananda Fharisa Khaliqa sudah mengenal pola ABCD-ABCD.
Haln ini menunjukkan bahwa perkembangan kognitif dalam aspek berfikir
logis dapat berkembang dengan sangat baik.

Foto 12, ananda Fharisa Khaliqa sudah dapat menyebutkan angka 1-10.
Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan kognitif dalam aspek berfikir
simbolik dapat berkembang dengan sangat baik.

43
Foto 12, ananda Fharisa Khaliqa sedang menyebutkan huruf-huruf yang
diketahuinya. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan bahasanya
dalam aspek keaksaraan dapat berkembangan dengan baik.

Foto 13, ananda Fharisa Khaliqa sedang mengelompokkan gambar sesuai


dengan awalan huruf yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa
perkembangan bahasa dalam aspek keaksaraan dapat berkembangn dengan
baik.

44
Foto 14, ananda Fharisa Khaliqa sedang dilatih untuk membaca namanya
sendiri.

Foto 15, ananda Fharisa Khaliqa sedang bermain pianika dengan teman
sebayanya. Dan sudah bisa berbagi dengan memainkannya secara
bersama-sama.

45
Foto 16, ananda Fharisa Khaliqa bisa membuat karya dari kertas.

46

Anda mungkin juga menyukai