BIMBINGAN KONSELING
Nuriatullizan (E1F019058)
Mataram,
27 Desember 2020
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................. 4
A. Latar Belakang................................................................. 4
B. Rumusan Masalah............................................................ 5
C. Tujuan Observasi............................................................. 6
D. Metode Penulisan............................................................. 7
BAB II HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN.................. 8
A. Identitas Anak.................................................................. 8
B. Kebutuhan Dasar Anak.................................................... 9
C. Aspek-Aspek Perkembangan Anak................................. 12
D. Masalah yang Ditemukan................................................ 22
E. Program Layanan Bimbingan Untuk Anak...................... 23
F. Program Layanan Konseling Untuk Masalah Anak........ 28
BAB III PENUTUP.......................................................................... 34
A. Kesimpulan...................................................................... 34
B. Saran................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 37
LAMPIRAN...................................................................................... 38
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Pada anak usia 5-6 tahun kami mengobservasi seorang anak yang
sudah menginjak pendidikan formal awal yaitu di TK. Pada anak usia 5-6
tahun memiliki perkembangan fisik-motorik yang baik (perkembangan
badan, otot kasar dan otot halus). Selanjutnya pada perkembangan kognitif
pada anak usia 5-6 tahun sudah menunjukkan proses berpikir yang lebih
4
jelas (preoperational). Aspek-aspek perkembangan yang selanjutnya
adalah perkembangan emosional anak (emosi positif dan emosi negatif),
perkembangan moral yang ditandai kemampuan anak untuk memahami
aturan, norma maupun etika dengan disertai konsekuensi fisik ataupun
hidonistik (kepuasan), perkembangan sosial dan perkembangan bahasa.
B. Rumusan Masalah.
1. Apa saja kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak usia 5 tahun?
2. Bagaimana perkembangan nilai agama dan moral anak usia 5 tahun?
3. Bagaimana perkembangan fisik motorik anak usia 5 tahun?
4. Bagaimana perkembangan kognitif anak usia 5 tahun?
5. Bagaiamana perkembangan bahasa anak usia 5 tahun?
6. Bagaimana perkembangan sosial emosional anak usia 5 tahun?
7. Bagaimana perkembangan seni anak usia 5 tahun?
8. Apa masalah yang ditemukan pada anak?
9. Apa program layanan bimbingan yang tepat untuk anak?
10. Apa program layanan konseling yang tepat terhadap masalah yang
dihadapi anak?
5
C. Tujuan Observasi
a. Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak usia
5 tahun
2. Untuk mengetahui perkembangan nilai agama dan moral anak usia 5
tahun.
3. Untuk mengetahui perkembangan kognitif anak usia 5 tahun
4. Untuk mengetahui perkembangan fisik motorik anak usia 5 tahun
5. Untuk mengetahui perkembangan kognitif anak usia 5 tahun
6. Untuk mengetahui perkembangan bahasa anak uasia 5 tahun
7. Untuk mengetahui perkembangan sosial emosional anak usia 5 tahun
8. Untuk mengetahui perkembangan seni anak usia 5 tahun
9. Untuk mengetahui masalah apa yang ditemukan pada diri anak
10. Untuk mengetahui jenis layanan bimbingan yang tepat untuk anak
11. Untuk mengetahui layanan konseling yang cocok untuk masalah anak
a. Tujuan Khusus
6
D. Metode Penulisan.
1. Metode Observasi.
2. Metode Wawancara
7
BAB II
A. Identitas Anak.
8
B. Kebutuhan Dasar Anak.
9
dapat katakan bahwa pemukiman ananda Farisha Khaliqa sangat layak
ditempati dan memiliki tempat yang luas untuk bermain.
1. Untuk mengasah aspek nilai moral dan agama orang tua ananda
Farisha Khaliqa sering membiasakan anaknya untuk mengucap dan
membalas salam, sering shalat dan mengaji di masjid.
2. Untuk mengasah aspek fisik motorik orang tua ananda Farisha
Khaliqa menstimulus motorik kasarnya dengan mengajarkan
anaknya bermain sepatu roda dan sepeda tanpa roda bantuan ia juga
10
memberikan kebebasan untuk anaknya bereksplorasi misalnya
bermain kejar kejaran dengan teman temannya selain itu untuk
motorik halusnya orang tua nya juga rajin membelikan buku
bergambar yang nantinya bisa diwarnai oleh anak.
3. Untuk mengasah aspek kognitif orang tua ananda Farisha Khaliqa
menstimulus anaknya dengan bermain gelembung sabun dan juga
mengajarkan konsep huruf dan angka serta bentuk geometri
4. Untuk mengasah aspek bahasa orang tua ananda Farisha Khaliqa
sering mengajak anaknya berbincang atau bercerita.
5. Untuk mengasah aspek sosial emosional orang tua ananda Farisha
Khaliqa menstimulus anaknya untuk berinteraksi dengan orang
sekitarnya misal teman nya, keluarganya dan lainnya. Orang tuanya
juga sering mengajarkan anaknya untuk adil dan berbagi dengan
orang lain.
6. Untuk aspek seni orang tua ananda Farisha Khaliqa sering
menstimulus anaknya dengan sering memutar musik, vidio menari,
serta menonton dance dance modern yang marak ada di sosial media.
11
C. Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia 5 Tahun
12
Namun ananda Farisha Khaliqa belum bisa menjaga kebersihan
diri dan lingkungannya. Belum bisa membereskan mainannya.
Kemudian saat kami menanyakan tentang hari besar agamanya ananda
Farisha Khaliqa belum bisa menyebutkan hari besar apa itu akan tetapi
untuk mengikuti ngaji dan ikut serta dalam perayaan hari besar ia tahu.
13
Untuk indikator perkembangan fisik motorik anak usia 5 tahun
kami sesuaikan dengan Peraturan Menteri nomor 137 tentang pendidikan
anak usia dini. Hasil observasi yang kami lakukan terhadap ananda
Farisha Khaliqa yang berumur 5 tahun menunjukkan bahwa
Perkembangan motorik baik itu motorik kasar, motorik halus dan
kesehatan dan perilaku keselamatan sudah berkembang dengan baik.
Perkembangan motorik kasarnya terlihat pada kegiatan senam,
ananda Farisha Khaliqa terlihat sangat senang dalam menirukan gerakan-
gerakan senam seperti mengangkat tangannya, melompat, dan berputar-
putar mengikuti irama senam.
Perkembangan motorik halusnya terlihat pada kegiatan
menggambar, saat kami meminta ananda Farisha Khaliqa Menggambar
ia sangat antusias untuk memilih menggambar rumah dan menggambar
bunga. Kemudian saat kegiatan menggunting sesuai dengan pola, ananda
Farisha Khaliqa mengikuti arahan untuk menggunting pola lingkaran
ananda Farisha Khaliqa dengan rapi pola lingkaran tersebut. Dalam
kegiatan menempel, kami meminta ananda Farisha Khaliqa Untuk
menempelkan gambar-gambar geometri ke sebuah kertas yang
sebelumnya kami sudah gambarkan bentuk-bentuk geometri tersebut
sehingga ananda Farisha Khaliqa Bisa menempelkan bentuk-bentuk
geometri tadi ke kertas yang sudah kami persiapkan.
Kemudian untuk kesehatan dan perilaku keselamatan, terlihat
bahwa ananda Farisha Khaliqa memiliki berat badan 16 kg, tinggi
badannya 103 cm dan lingkar kepalanya 49 cm sehingga berat badan,
tinggi badan dan lingkar kepala sudah sesuai dengan umurnya. Akan
tetapi ananda Farisha Khaliqa belum mengetahui bahwa ketika batuk
harus menutup hidungnya dan belum bisa untuk membereskan
mainannya.
14
tahun
1 Paham bila ada bagian yang hilang dari suatu √
pola gambar seperti pada gambar wajah orang
matanya tidak ada, mobil bannya copot, dsb.
15
Khaliqa yang berumur 5 tahun menunjukkan bahwa dalam
perkembangan kognitifnya baik dalam aspek belajar dan pemecahan
masalah, aspek berfikir logis dan berfikir simbolik sudah berkembang
sangat baik.
16
tahun
1 Mengerti perintah yang diberikan √
2 Senang dengan bacaan √
3 Berkomunikasi lisan dan memiliki √
pembendaharaan kata, memahami symbol untuk
persiapan membaca, menulis, menghitung
4 Melanjutkan cerita yang telah di perdengarkan √
melalui cerita / dongeng
5 Menyebutkan symbol symbol huruf yang dikenal √
17
Kemudian dalam perkembangan bahasa pada aspek keaksaraan
ananda Farisha Khaliqa sudah bisa menyebutkan simbol huruf-huruf dan
mengelompokkan gambar sesuai dengan awalan huruf akan tetapi belum
mampu untuk membaca namanya sendiri serta menuliskan namanya
sendiri.
5. Perkembangan sosial emosional anak usia 5 tahun
18
Farisha Khaliqa yang berumur 5 tahun menunjukkan bahwa dalam
perkembangan sosial emosional pada aspek kesadaran diri, aspek rasa
tanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain, dan aspek perilaku
prososial berkembang dengan baik.
Pada perkembangan sosial emosional pada aspek kesadaran diri
terlihat dalam kemampuan ananda Farisha Khaliqa dapat menyesuaikan
diri dalam situasi terlihat ketika kami melakukan observasi ananda
Farisha Khaliqa bisa menyesuaikan diri dengan situasi yang ada,
kemudian ananda Farisha Khaliqa dapat memperlihatkan suatu sikap
kehati-hatian saat bertemu orang yang baru di kenalnya terlihat bahwa
dengan kami ia sangat sopan dan ananda Farisha Khaliqa tetapi belum
bisa mengelola perasaannya sendiri secara wajar.
Pada perkembangan sosial emosional pada aspek rasa tanggung
jawab untuk diri sendiri dan orang lain ananda Farisha Khaliqa bisa
menujukkan sikap menaati aturan kelas
Kemudian dalam perkembangan sosial emosional pada aspek
perilaku prososial ananda Farisha Khaliqa bisa berbagi sesuatu dengan
orang lain ananda Farisha Khaliqa juga bisa bermain dengan teman
sebayanya dengan baik, bersikap kooperatif dengan orang lain, dan bisa
menujukkan ekspresi emosi sesuai dengan keadaan dan ananda Farisha
Khaliqa sangat sopan kepada orang yang lebih tua dan membalas salam
ketika kami datang ke rumahnya.
19
6 Melukis / mewarnai gambar sesuai dengan cara √
nya sendiri
PERSENTASE = SKOR YANG DIPEROLEH X 100%
SKOR MAKSIMAL
5
PERSENTASE = × 100 %= 83 % (Berkembang dengan baik)
6
20
pada ananda Farisha Khaliqa ini merupakan kombinasi antara introvert
dan ekstrovert atau yang lebih dikenal dengan sebutan ambivert.
Kepribadian ambivert ini merupakan kepribadian yang menggambarkan
dimana seseorang memiliki kepribadian yang seimbang antara introvert
dan ektrovert dan kami melihat jenis kepribadian itu di dalam diri
ananda Farisha Khaliqa karena pada pertama kali kami bertemu dengan
ananda Farisha Khaliqa ia terlihat sangat malu-malu bahkan tidak ingin
menanggapi obrolan kami, akan tetapi lama-kelamaan ananda Farisha
Khaliqa mau berinteraksi dengan baik dengan kami mulai dari yang
tadinya malu-malu untuk bermain pianika sampai akhirnya ia sendiri
yang meminta untuk bermain pianika, kemudian dari yang malu untuk
menggerakkan badan (senam) sampai akhirnya ananda Farisha Khaliqa
mau sendiri untuk menggerakkan badannya. Dan lama-kelamaan dapat
berkomunikasi baik dengan kami, ia tahu kapan untuk berbicara dan
kapan untuk diam, kapan untuk mengamati dan kapan untuk merespon.
Dapat dikatakan bahwa ananda Farisha Khaliqa bisa menyesuaikan diri
nya dalam kondisi apapun, baik itu kondisi introvert dan kondisi
ekstrovert ia tetap merasa nyaman dan aman. Terlihat bahwa ketika
observasi dan bertemu dengan kami yang belum dikenalnya ananda
Farisha Khaliqa masih bisa menyesuaikan diri nya atau tidak
memberontak nangis.
21
namanya dia sering kebingungan menentukan lambang huruf yang kami
tunjuk dan ketika diminta untuk menirukan tulisan namanya yang sudah
kami buat terlebih dulu ananda Fharisa Khaliqa terlihat sudah cukup
mampu untuk menirukan bentuk huruf akan tetapi ketika ananda Farisha
Khaliqa menulis terlihat tidak berurutan dan terkesan acak.
22
2. Menjelaskan apa arti suatu penilaian dalam proses belajar
3. Mengenalkan hambatan hambatan dalam proses belajar
4. Menjelaskan bagaimana melatih ketelitian dan kerapian
5. Melatih cara menulis yang baik
6. Mengenalkan bahasa yang baik dan benar.
23
menjawab pertanyaan kami tetapi tidak butuh waktu lama untuk anak bisa
berdaptasi, setelah itu anak mulai berkomunikasi lancar dengan kita dan
mengerjakan tugas tugas yang kami berikan dengan atusias tak hanya itu
anak juga sudah punya inisiatif sendiri untuk meminta mengerjakan tugas
lainnya bahkan ia mengajak kami menari bersama karena dari hasil
observasi kami ananda Farisha Khaliqa memiliki bakat menari sejak kecil
sehingga harus di stimulus dengan baik oleh orang tuanya.
24
anak dan masalah yang
dialami anak, melihat
sikap anak dan
kebiasaan anak ketika
belajar, menganalisis
apakah anak termasuk
under achiever/ over
achiever serta
menciptakan kegiatan
belajar yang efektif
yang membantu
mengatasi masalah
bahasa anak.
Kegiatan bercerita atau
Kegiatan bercakap cakap
bercerita dilakukan untuk
melihat perkembangan
bahasa pada diri anak,
kemampuan merespon
perintah dan
kemampuan berbahasa
anak.
Tujuan kegiatan
pengenalan abjad ini
Kegiatan dimaksudkan untuk
mengenal melihat kemampuan
abjad dan anak dalam mengenal
bermain abjad abjad yang kami
tebak berikan dan permainan
gambar tebak gambar ini juga
membuat kosa kata
anak menjadi
25
bertambah selain itu
menumbuhkan minat
baca pada anak.
Tujun dilakukannya
kegiatan menyalin
Kegiatan tulisan ini agar kami
menyalin tahu perkembangan
tulisan motorik anak sudah
bisa dikuasai dengan
baik atau belum, selain
itu mengajarkan anak
bagaimana cara
menulis atau menyalin
huruf sesuai urutan dan
bentuk huruf yang
benar serta penempatan
huruf nya juga benar.
26
Sebelum kami menetapkan untuk mengambil program layanan
perorangan ini untuk masalah pada ananda Fharisa Khaliqa kami terlebih
dahulu telah melakukan analisis yaitu pengumpulan data terkait masalah
klien dari berbagai sumber, melakukan Synthesis yaitu merumuskan dan
menyesuikan data data yang sudah terkumpul, lalu melakukan diagnosis
dan prognosis yaitu mencari sebab sebab masalah yang dialami klien serta
melihat hasil dari kegiatan layanan pembelajaran yang sudah dilakukan
jika hasil belum dirasa memuaskan maka kegiatan konseling bisa menjadi
alternatif untuk memberikan bantuan pada klien terhadap masalahnya
selanjutnya konselor melakukan tindakan follow up yaitu melihat hasil
perkembangan pada klien apakah konseling yang dilakukan bisa
membuahkan hasil atau tidak. Jika sudah, perlu dilakukan penguatan dan
jika belum, maka perlu mencari konseling yang dirasa lebih efektif lagi
untuk pemecahan masalah yang dialami karena masalah yang dimaksud ini
adalah perkembangan bahasanya yang dimana anak tersebut masih sering
menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi kami pun tahu
faktornya karena sebagian besar lingkungan tempat tinggal anak masih
sering berkomunikasi menggunakan bahasa daerah termasuk dengan anak
kecil sehingga bahasa yang dikuasai terlebih dahulu adalah bahasa
daerahnya, dan selanjutnya barulah kami menentukan layanan yang tepat
untuk anak.
27
perorangan untuk masalah-masalah yang dialami oleh orang dewasa.
Program layanan konseling perorangan untuk anak itu lebih cocoknya itu
dilakukan saat observasi berbeda dengan program layanan konseling
perorangan yang dilakuakan untuk orang dewasa yang dimana klien yang
datang dengan sukarela atau bahkan klien/siswa yang dipanggil ke ruang
konselor untuk diberikan tindak lanjut terkait dengan masalah yang ada.
28
perasannya dan konseor hanya mengarahkan saja. Pada teknik ini konselor
dapat berperan sebagai psikoanalisis, mitra konseli, sebagai motivator
untuk anak dan juga pelatih untuk anak agar bisa mengatasi masalah pada
anak. Kelebihan dari teknik ini juga menerapkan atau memadukan
pendekatan, bisa membuat variasi sehingga dapat melayani klien sesuai
kebututuhannya dan ciri khas masalahnya.
29
1. Rabu/ Observasi Tujuan observasi Ananda Guru/
23 melakukan Farisha observer
Dese pengamatan Khaliqa
mber langsung
2020 terhadap klien
( anak)
30
5. Ming Conseling Tujuan Ananda Guru
gu/ memberikan Farisha
27 bantuan berupa Khaliqa
Dese bimbingan
mber kepada klien
2020 tentang
permasalahan
dirinya yaitu
masalah aspek
bahasa pada
anak. Jika di rasa
kegiatan layanan
pembelajaran
belum
membuahkan
hasil
31
32
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil observasi yang telah kami lakukan pada hari Rabu
tanggal 23 Desember 2020 di rumah ananda Fharisa Khaliqa terkait
dengan tumbuh kembangnya yang mencakup kebutuhan dasar anak yaitu
Asah, Asih dan Asuh sudah terpenuhi dengan baik. Terlihat pula anak
memiliki kepribadian ambivert dia bisa menyusaikan diri dengan
lingkungannya, dan anak merupakan anak over achiever dimana memiliki
kemampuan diatas rata rata dan mampu menunjukan pada saat observasi.
Begitupun dengan 6 aspek perkembangan nya, sebagian besar aspek
perkembangannya seperti aspek perkembangan nilai moral dan agama,
aspek perkembangan fisik motorik, aspek perkembangan kognitif, aspek
perkembangan sosial emosional dan aspek perkembangan seni sudah
mencapai persentase 80%-100%. Hanya saja pada perkembangan aspek
bahasa nya masih kurang berkembang dari hasil persentase yang di
peroleh anak yaitu hanya 55 % hal ini karena anak masih merespon
dengan bahasa daerahnya ketika berkomunikasi dengan orang lain, dan
anak belum bisa membaca tulisan serta anak belum bisa menulis dengan
benar hal ini karena dilingkungan anak sering menggunakan bahasa daerah
untuk berkomunikasi dengan anak sehinggga anak cenderung lebih pasih
menggunakan bahasa daerah daripada bahasa Indonesia selain itu terkait
masalah baca dan tulis ini disebabkan karena anak kurang suka membaca
dan perlu stimulus lebih baik lagi dari orang tua nya untuk menstimulus
perkembangan baca tulis anak.
33
permasalahan pada dirinya dan mencari solusi atas permasalahannya
seperti melakukan kegiatan kegiatan yang efektif yang bisa menstimulus
perkembangan bahasa pada anak misalnya mengenalkan abjad, bermain
tebak gambar, serta menyalin tulisan. Jika dirasa belum membuahkan hasil
kita bisa memberikan layanan konseling perorangan untuk anak yaitu
suatu bimbingan yang dilakukan anatara konselor dengan konseli untuk
mengentaskan masalahnya dengan membuat beberapa kegiatan seperti
observasi, analisis yaitu pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah
anak dari berbagai sumber, Synthesis yaitu perumusan data tersebut lalu
melakukan kegiatan diagnosis mencari tau sebab sebab masalah dan
melakukan prognosis yaitu melihat hasil dari layanan konseling
sebelumnya yang pernah diterapkan seperti layanan pemebelajaran apakah
sudah berjalan sesuai atau belum jika masih memerlukan bantuan maka
kegiatan konseling lah merupakan alternatif yang bisa diberikan yaitu
memberikan bantuan pada klien untuk memecahkan masalahnya dengan
memberikan tips tips atau cara belajar yang bisa mengentaskan dan
menstimulus masalah perkembangan bahasa anak setelah itu kegiatan
terakhir adalah follow up dimana kita melihat hasil konseling yang telah
dilakukan apakah mengalami perubahan yang baik atau tidak jika dirasa
sudah maka perlu memberikan penguatan pada klien untuk
mempertahankan prilakunya dan jika belum perlu mencari solusi atau
kegiatan yang lebih efektif lagi. Teknik yang dipakai pada layanan ini
adalah teknik elektif dimana teknik adalah gabungan atau kombinasi
antara teknik direktif dan non direktif untuk itu pendidik harus menguasai
semua teknik tersebut agar bisa menerapkannya pada anak sesuai kondisi
anak.
34
Saran
35
DAFTAR PUSTAKA
http://meggy-oct.blogspot.com/2014/05/directive-non-directive-and-
ecletive.html
http://duniakonselingandpsikologi.blogspot.com/2017/02/pendekatan-
metode-dan-teknik-bimbingan.html
36
37
LAMPIRAN
38
Foto 3, ananda Fharisa Khaliqa sedang melakukan kegiatan menggunting
sesuai dengan pola. Kegiatan ini dapat mengembangkan perkembangan
motorik halusnya
39
Foto 5, ananda Fharisa Khaliqa sedang di ukur tinggi badannya.
40
Foto 7, ananda Fharisa Khaliqa sedang menggambar mata yang hilang dari
sebuah gambar kepala, hal ini menunjukkan bahwa perkembangan kognitif
dapat berkembang dengan sangat baik.
41
Foto 9, ananda Fharisa Khaliqa sudah bisa membedakan berdasarkan
ukuran “lebih dari”, “kurang dari”, dan “paling/ter”. Hal ini menunjukkan
bahwa perkembangan kognitif dalam aspek berpikir logis dapat
berkembang dengan sangat baik.
42
Foto 11, ananda Fharisa Khaliqa sudah mengenal pola ABCD-ABCD.
Haln ini menunjukkan bahwa perkembangan kognitif dalam aspek berfikir
logis dapat berkembang dengan sangat baik.
Foto 12, ananda Fharisa Khaliqa sudah dapat menyebutkan angka 1-10.
Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan kognitif dalam aspek berfikir
simbolik dapat berkembang dengan sangat baik.
43
Foto 12, ananda Fharisa Khaliqa sedang menyebutkan huruf-huruf yang
diketahuinya. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan bahasanya
dalam aspek keaksaraan dapat berkembangan dengan baik.
44
Foto 14, ananda Fharisa Khaliqa sedang dilatih untuk membaca namanya
sendiri.
Foto 15, ananda Fharisa Khaliqa sedang bermain pianika dengan teman
sebayanya. Dan sudah bisa berbagi dengan memainkannya secara
bersama-sama.
45
Foto 16, ananda Fharisa Khaliqa bisa membuat karya dari kertas.
46