Anda di halaman 1dari 3

Tokoh utama :

Nita

Dion (......)

Anak biasa, sudah dekat dengan teman sekelas yang kaya & chinese

Selain sekolah juga kerja part time sebagai penerjemah/penulis novel

Orang tua bercerai sudah lama

Bapak ingin kembali tinggal di rumah

Ngambek dan akhirnya keluar dari rumah

Cerita ke pacarnya lalu di tawari tinggal di salah satu apartemen studio nya

Percaya kalau prestasi nomer 1

Dion sebenarnya gak cinta dari awal tapi cuma pengen memperbaiki prestasi dengan deket-deket
sama dia

Sudah hampir 2 bulan tinggal di apartemen, tapi gak pernah di kenalin ke ortu Dion

Sering main ke apartemen tapi selalu pacaran yang positif

Sering bercerita tentang latar kekuarganya, agamanya dll

Pacarnya suatu hari dengan alesan pengen belajar bareng

Hujan deras jadi dion malas pulang

Main uno, main lego dll

Ketiduran semua

Paginya pas mau sekolah dion ngajak bolos

Ternyata dion sengaja nginep sampai bawa baju ganti

Seharian main di tempat wisata, mall, dufan

Akhirnya pulan ke apartemen

Ternyata ibu dion sudah menunggu

Ibu dion dapat laporan dari wali kelas kalau bolos hari tersebut

Ibu dion gak pernah melarang mereka pacaran karena terbukti prestasi dion semakin baik

Tapi ternyata hari itu bertepatan dengan prtemuan keluarga untuk membahas pertunangan dion

Memutuskan pergi walaupun tidak di usir & kembali ke rumahnya sendiri


Di rumah keadaan sudah mulai membaik walaupun bapaknya tetap tinggal satu rumah

Kesesokan harinya kembali ke sekolah seperti biasa

Hubungan keduanya merenggang karena ingin fokus ujian nasional

Hari kelulusan tiba, bertemu keluarga dion, tetap memberi salam

Mereka ngobrol berdua, dion awalnya memang mendekati karena kagum dengan semangat
belajarnya, dilain pihak dia juga tidak terlalu ada rasa.

Sejak kecil memang di jodohkan dengan relasi keluarganya sebagai pewaris bisnis

Tapi lama kelamaan akhirnya Dion punya rasa apalagi sejak terakhir kali pergi bersama

"Ahh...hidup memang tidak seperti yang kita harapkan, selain kita beda status, kita beda etnis dan
agama. Entah dimana lagi aku bakal menemukan hubungan kita akan berjalan selain di drama Korea"

Akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah

Kuliah, pernah dekat dengan lelaki lain tapi tidak pernah ke hubungan yang serius

Terlalu fokus dengan kuliah

Akhirnya bekerja dan di terima di perusahaan BUMN yang bonafit

Teman kantor sering menggoda mencarikan jodoh

Sering stalking instagram / medsos Dion, sering like foto dion tapi tidak pernah di balaslike/di follow
balik

Foto dion banyak di keluar negeri, foto liburan. jam tangan, barang mewah tapi tidak pernah ada
foto perempuan

Suatu hari dapat job bertemu dengan klien, di kasih kartu nama, CEO perusahaan multi nasional.

Namanya Dion (...)

Curiga jangan-jangan dion teman SMA, akhirnya mencari tahu di di WA tapi foto profil hanya jam,
tidak ada foto muka.

Curiga paling bapak-bapak tua, mana ada CEO masih muda

Akhirnya menghubungi duluan untuk mengajak bertemu]

CEO membalas bertemu saat lunch di suatu restoran

Hari H, datang lebih dulu. Iseng buka instagram & stalking punya dion

Dari belakang di tepuk "masih suka stalking aku?"

Yang berdiri adalah Dion (...)


Epilog

"Sudah berapa lama ya kita tidak bertemu? hmmm...8 tahun? dan kamu belum menikah juga?"

"Kalau aku menikah, pasti posisiku bukan menjadi CEO seperti sekarang. Sekarang kamu sendiri juga,
mau jadi perawan tua?"

Aku hanya tersenyum sinis. Di bisa saja berkata seperti itu karena selama 8 tahun tidak bertemu
tidak banyak yang berubah dari dia. Hanya sekarang badannya memang terlihat atletis karena sering
pergi ke gym seperti layaknya pria metroseksual lainnya.

Sedangkan aku sendiri karena terlalu berkutat dengan pekerjaan, kantong mata, kulit kering dan
badan melebar kemana-mana sudah jadi makanan sehari-hariku. Olahraga pun aku tak akan pernah
sempat.

"Iya, iya...percaya banget deh. Mungkin kamu bisa seperti ini karena sering traveling ke pelosok
dunia. Sedangkan aku hanya menjadi kutu busuk di perusahaanku yang siap di perintah kemanapun
keinginan si bos"

Dia sedikit mengernyitkan dahi "Hei, aku bukan jalan-jalan, melainkan perjalanan bisnis. Hitung-
hitung sekalian traveling gratis"

Aku mulai sedikit sebal dengan ucapan Dion, memang dari dulu tidak banyak yang berubah dari dia,
walaupun kaya tapi masih suka merendah.

"Hmm, aku memang sampai saat ini belum menikah. Kamu tahu kenapa?"

"karena semua wanita yang di jodohkan padaku selalu komplain : kamu kenapa sih gak perhatian?
kamu kan sudah jadi CEO harusnya kamu gak usah kerja, susruh saja bawahanmu kerja dan bla la
lainnya"

Aku rasa betul sekali, kalaudia sudah menjadi CEO kenapa harus capek-capek kerja?

"Tapi ingat dear, aku bisa di posisiku sekarang bukan hanya dari duduk diam. Smua ini bisa aku
dapatkan dari hasil jerih payahku memajukan perusaahn ayahku. Semua itu kaena aku mengikuti
anranmu dulu ketika kita masih sekolah"

"dan kamu tahu? mama ku mulai ngomel gak karuan karena sampai sekarang aku belum bisa
memberikan dia cucu"

Aku tertawa dalam hati, bagaiman dapat cucu kalau dia menikah saja belum

"Jadi, aku pikir sekarang mama tidak akan pernah melarangku lagi untuk mencari pasangan. Selagi
dia bisa memberikan cucu yang cerdas & imut seperti calon ibunya"

"hah" ujarku tertegun. Otaku masih mencerma maksud 'cerdas & imut seperti calon ibunya'.

kemudian Dion memasang wajah serius san sambil menatapku dia berkata

"Jadi, bisa kita mulai lagi hubungan kita dari awal?"

Anda mungkin juga menyukai