1. Dari enam fungsi kurikulum, ada dua fungsi yang berhubungan erat. Jelaskan dua fungsi kurikulum
tersebut, dan berikan contohnya di SD.(Skor:20 Modul 1)
2. Pada masa pasca kemerdekaan, garapan pendidikan nasional khususnya kurikulum persekolahan
disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan, serta filsafat yang dianut bangsa Indonesia. Jelaskan
landasan pengembangan kurikulum yang terkait dengan filsafat bangsa Indonesia, dengan memberikan
contoh 2 mata pelajaran yang ada di SD. ( Skor:25 Modul 2)
3. Pengembangan kurikulum harus terintegrasi dengan lingkungan hidup. Jelaskan prinsip integritas dalam
pengembangan kurikulum dengan life skillsnya, disertai dengan 2 contoh vocational skills yang
dilaksanakan di SD. (Skor:30 Modul 3)
4. Berorientasi pada tujuan /kompetensi merupakan sentral dalam pengembangan kurikulum. Jelaskan
taksonomi tujuan menurut Benyamin S. Bloom dan kaitkan dengan istilah yang ada pada Kurikulum
2013.(Skor:25 Modul 3 )
JAWABAN
1. Fungsi kurikulum yang berhubungan erat adalah fungsi Diferensiasi dan Fungsi Pemilihan
1) Fungsi Diferensasi (The Differentiating Function)
Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat Pendidikan harus
mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa memiliki
perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis, yang harus dihargai dan dilayani dengan
baik.
Contohnya :
Guru tidak membeda-bedakan dalam memberikan perhatian terhadap peserta didik.
Seperti, yang cantik dan sopan diperlakukan dengan baik,sedangkan peserta didik yang
ada kekurangan fisik dan juga nakal guru malas memberikan perhatian. Yang seperti itu
tidak boleh dilakukan oleh peserta didik hendaknya guru merangkul semua siswa tanpa
ada pembedaan.
2) Fungsi Pemilihan (The Selective Function)
Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat Pendidikan harus
mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar
yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Fungsi pemilihan ini sangat erat hubungannya dengan fungsi diferensasi karena
pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula diberinya kesempatan
bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Contohnya :
Dalam pemilihan ekstrakurikuler guru memberikan kesempatan dan wadah untuk peserta
didik untuk memilih sesuai dengan dan minat bakatnya.
2. landasan pengembangan kurikulum yang terkait dengan filsafat bangsa Indonesia adalah
landasan filosofis
landasan filosofis mengacu pada pentingnya filsafat dalam melaksanakan, membina, dan
mengembangkan kurikulum di sekolah.
Filsafat yang di anut oleh suatu bangsa atau kelompok masyarakat tertentu atau yang dianut oleh
perorangan akan sangat mengaruhi tujuan yang ingin dicapai.
Contoh mata pelajaran yang ada di sekolah dasar yaitu IPS dan PPKN
1) hubungan antara filsafat Pancasila dan Pendidikan kewarganegaraan adalah bahwa
filsafat Pancasila merupakan landasan dasar bagi Pendidikan kewarganegaraan menjadi
aplikatif dan penerapan atas konseptual Pancasila itu sendiri.
2) Hubungan Pancasila dengan IPS ialah membangun dan memberikan kesadaran terhadap
masyarakat atau lingkungan melalui pemahaman terhadap nila-nilai membentuk warga
negara yang baik dalam kehidupannya serta mengembangkan kemampuannya
menggunakan penalaran dalam pengambilan keputusan
3. Prinsip Integritas
Integritas keterpaduan adalah pengembangan kurikulum harus dilakukan dengan
meggunakan prinsip keterpaduan. Prinsip ini menekankan bahwa kurikulum harus dirancang
untuk mampu membentuk manusia yang utuh, pribadi yang integrated. Artinya, manusia yang
mampu selaras dengan lingkungan hidup sekitarnya. Mampu menjawab berbagai persoalan yang
dihadapi dalam kehidupannya. Untuk itu, kurikulum harus dapat mengembangkan berbagai
keterampilan hidup (life skills)
Keterampilan atau kecakapan hidup (life skills) merupakan kecakapan yang dimiliki
seseorang untuk mau dan berani menghadapi problem hidup dan kehidupan secara wajar tanpa
merasa tertekan, kemudian secara proaltif dan kreatif mencari dan menemukan solusi pemecahan
sehingga mampu mengatasi berbagai persoalan hidup dan kehidupan.
Contohnya:
Keterampilan Kecakapan Hidup untuk Anak Usia Sekolah Dasar
1) Merawat diri dan barang yang dimiliki
Saat usia sekolah dasar anak harus memiliki keterampilan untuk merawat dan menjaga kesehatan
tubuhnya. Mereka harus tahu apa akibatnya jika kesehatan dan kebersihan tubuh tidak dijaga.
Begitu pula mereka harus tahu bagaimana merawat barang-barang yang dimiliki. Misalnya
mencuci sepatu, membereskan mainan, menjaga kebersihan tempat tidurnya atau barang-barang
lain yang dimilikinya.
2) Berkomunikasi
Tidak hanya menjalin komunikasi secara verbal, keterampilan mengungkapkan perasaan dan
pendapat juga termasuk di dalamnya. Di samping itu, keterampilan berkomunikasi juga meliputi
bagaimana memilih kata-kata yang tepat dan memahami maksud dari lawan bicara. Kebiasaan
meminta tolong, mengucapkan maaf dan terima kasih juga termasuk dalam keterampilan ini.
1) Ranah Kognitif
ranah kognitif adalah segala upaya yang mencakup kegiatan mental (otak). Dalam
ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir antara lain:
Pengetahuan (Knowledge)
Penerapan (Application)
Analisa (Analysis)
Sintesis (Synthesis)
Evaluasi (Evaluation)
2) Ranah Afektif
Ranah afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi, misalnya
perasaan, nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi, dan sikap. Ranah Afektif dibagi
dalam lima kategori yaitu:
Penerimaan (Receiving)
Responsive (Responding)
Kemampuan menunjukkan nilai yang dianut untuk membedakan mana yang baik
dan kurang baik terhadap suatu kejadian/obyek yang diekspresikan dalam
perilaku. Contoh: mengusulkan kegiatan Corporate Social Responsibility sesuai
nilai yang berlaku dan komitmen perusahaan.
Organisasi (Organization)
Karakterisasi (Characterization)
Mengacu kepada karakter dan daya hidup seseorang. Kemampuan memperbaiki
hubungan intrapersonal, interpersonal dan sosial. Contoh: menunjukkan rasa
percaya diri ketika bekerja sendiri, kooperatif dalam aktivitas kelompok.
3) Ranah Psikomotorik
Dalam pendidikan, tiga ranah Taksonomi Bloom yaitu ranah kognitif, afekti, dan
psikomotik yang penting dan sangat diperlukan. Dalam ranah kognitif dapat
mengembangkan keahlian anak melalui pengetahuan, ranah afektif dapat ditinjau melalui
aspek moral, yang ditunjukkan melalui perasaan, nilai, motivasi, dan sikap peserta didik.
Pada ranah afektiflah pada umumnya peserta didik lemah dalam penguasaannya,
sedangkan dalam ranah psikomotorik, peserta didik tidak cukup hanya menghapal suatu
teori, definisi saja, akan tetapi peserta didik juga harus menerapkan teori yang sifatnya
abstrak tersebut, ke dalam aktualisasi nyata.