Tanggal Lahir
: 28/03/1978
Kode/Nama UPBJJ
: 12/ UPBJJ UT-Medan
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Hiliweto Gido, 3 Juli 2021
YELIFIRMAN GEA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. Metode SAS adalah suatu pendekatan cerita yang disertai dengan gambar, yang di
dalamnya terkandung unsur struktur analitik. Metode SAS menurut adalah suatu
metode pembelajaran membaca dan menulis permulaan yang didasarkan atas
pendekatan cerita yakni cara memulai mengajar membaca dan menulis dengan
menampilkan cerita yang di ambil dari dialog siswa dan guru atau siswa dengan
siswa. Selain pemilihan metode yang menarik, guru harus memperhatikan
kepribadian siswa agar pembelajaran berjalan dengan baik. Kelebihan metode SAS
adalah membuat anak mudah mengikuti prosedur dan akan dapat cepat membaca
pada kesempatan berikutnya, berdasarkan landasan linguistik metode ini akan
menolong anak. menguasai bacaan dengan lancar.
Kekurangan metode SAS mempunyai kesan bahwa pengajar harus kreatif dan
terampil serta sabar. Tuntutan semacam ini dipandang sangat sukar untuk kondisi
pengajar saat ini, banyak sarana yang harus dipersiapkan untuk pelaksanaan metode
ini untuk sekolah-sekolah tertentu dirasa sukar, metode SAS hanya untuk konsumen
pembelajar di perkotaan dan tidak di pedesaan. Oleh karena agak sukar mengajarkan
para pengajar metode SAS maka di sana-sini metode ini tidak dilaksanakan
Bahasa Indonesia
Mendengarkan
Memahami teks pendek dan puisi anak yang
dilisankan. Menulis
Menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita dan
dikte. Membaca
Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyebutkan kembali dengan kata-kata atau kalimat sendiri isi teks pendek .
3.1 Menyimpulkan isi teks pendek (10-15 kalimat) yang dibaca dengan membaca
lancar
C. Indikator
Mendengarkan teks pendek yang dibacakan guru.
Menjawab pertanyaan tentang isi teks pendek yang dibacakan guru
Merangkai kalimat yang besusun acak menjadi kalimat yang tepat
Membuat kalimat dari sebuah kata dengan susunan yang tepat.
D. Tujuan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Setelah mendengarkan teks bacaan yang dibacakan guru, siswa dapat memahami isi
teks pendek.
Setelah mendengarkan teks bacaan yang dibacakan guru, siswa dapat
menjawab pertanyaan tentang isi teks pendek
Setelah guru memberikan contoh cara mengerjakan soal, siswa dapat
Merangkai kalimat yang besusun acak menjadi kalimat yang tepat
Setelah guru memberikan contoh membuat kalimat, siswa dapat membuat kalimat
dari sebuah kata dengan susunan yang tepat.
Karakter siswa yang diharapkan :
Kreatif, Demokratif , Gemar membaca, Peduli sosial, Tanggung jawab.
E. Materi Pokok
Teks bacaan
Merangkai kembali kalimat acak.
Membuat kalimat
F. Metode Pembelajaran
Informasi
Tanya jawab
Demonstrasi
Pemberian tugas
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan : 2 x 35 menit ( Bahasa Indonesia )
a. Kegiatan Awal (5 Menit)
1. Guru menyapa siswa dengan salam
2. Mengajak siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing dengan
dipimpin oleh salah satu siswa
3. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa
4. Melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi.
5. Memberi motivasi agar siswa semangat saat pembelajaran berlangsung
6. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai kegiatan yang akan dilakukan
hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang
sederhana dan dapat dipahami.
b. Kegiatan Inti (60 Menit)
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
a. Guru mengulas sedikit materi tentang memahami isi bacaan
b. Guru membacakan teks bacaan dengan keras.
c. Siswa memperhatikan dan memahami isi teks bacaan.
2. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
a. Guru bertanya tentang isi bacaan pada siswa.
b. Guru dan siswa bertanya jawab tentang isi teks yang dibacakan.
c. Guru memberikan soal yang terkait isi bacaan.
d. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.
e. Guru mengulas kembali tentang materi merangkai kalimat acak.
f. Guru memberikan contoh cara merangkai kalimat acak menjadi urut dengan tepat.
g. Guru memberikan soal latihan tentang merangkai kalimat acak.
h. Siswa diminta mengerjakan soal latihan.
i. Guru menjelaskan kembali tentang materi membuat kalimat.
j. Guru memberikan satu contoh membuat kalimat dari sebuah kata dengan tepat.
k. Siswa diberikan tugas membuat kalimat dari sebuah kata.
l. Siswa mengerjakan tugas membuat kalimat dari sebuah kata.
m. Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman c.
Mengerjakan evaluasi
d. Kegiatan Penutup (5 Menit)
a. Siswa bersama guru menyimpulkan mengenai materi yang telah dibahas bersama-
sama
b. Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas
pada pertemuan selanjutnya.
4. TOPIK tidak sama dengan JUDUL Topik berasal dari kata Yunani, topoi, yang berarti tempat.
Jadi, kita menempatkan pokok persoalan atau pembahasan. Oleh karena itu, dalam tulis-menulis,
topik adalah pokok pembicaraan. Ada empat syarat pemilihan topik, yaitu:
menarik minat penulis,
diketahui dan dikuasai oleh penulis,
harus cukup sempit dan terbatas, dan
sebaiknya, tidak terlalu baru, teknis, atau kontroversial (khusus untuk penulis pemula).
Tanpa ada minat pribadi penulis, pembahasan dalam sebuah karya tulis ilmiah tidak akan mendalam
dan tuntas. Penulis dapat kehilangan kemampuan dan kegairahan mengembangkan gagasan. Topik
diketahui dan dikuasai penulis merupakan penunjang bagi persyaratan pertama. Tanpa penguasaan
dari penulis, usaha untuk menyusun karya ilmiah akan merupakan beban yang berat bagi penulis.
Penulis masih harus mempelajari teori atau penelitian lain. Dengan demikian, penulis akan
kehilangan banyak waktu hanya dalam hal mempersiapkan diri untuk penguasaan materi.
Topik harus cukup sempit dan terbatas merupakan sebuah persyaratan yang sangat relatif dan
bergantung pada pengetahuan dan kemampuan penulis. Topik yang terlalu luas akan menyulitkan
penulis karena harus mempersiapkan pengetahuan dan wawasan yang luas tentang topik itu. Jika
tidak, tulisan yang dihasilkan menjadi tidak dalam dan tuntas. Topik yang terlalu sempitpun harus
dihindari karena penulis akan membahas topik secara berulangulang. Topik jangan terlalu baru,
teknis, atau kontroversial merupakan persyaratan mutlak bagi penulis pemula. Topik yang terlalu
baru akan menyulitkan seorang penulis pemula karena kelangkaan pustaka penunjang atau
kekurangan data lapangan. Tulisan tidak bersifat terlalu teknis. Maksudnya, jangan sampai penulis
tidak menguasai istilah-istilah dan konsep-konsep yang digunakan dalam tulisannya. Topik jangan
terlalu kontroversial. Maksudnya, jangan sampai seorang penulis pemula terjebak dalam polemik
yang berkepanjangan, tanpa adanya kemampuan dalam diri penulis untuk mempertahankan diri atau
membuktikan kebenaran pendapatnya.
Selain empat persyaratan tersebut, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
topik penelitian:
Kemanfaatan dan kelayakan yang akan dibahas
Kemenarikan
Keaktualan
Ketersediaan bahan
Kemanfaatan dan kelayakan dibahas Hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan topik
adalah manfaat tulisan bagi pembacanya. Sebuah topik akan bermanfaat apabila sesuai dengan
kebutuhan pembacanya. Dapat juga dilihat dari sumbangan topik bagi pengembangan ilmu atau
profesi yang ditekuni.
Kemenarikan Selain bermanfaat, topik yang ditentukan juga harus menarik. Topik tidak hanya
menarik bagi penulis, tetapi yang lebih penting menarik bagi pembacanya. Kemenarikan berkaitan
dengan kemanfaatan. Pembaca akan tertarik pada suatu karangan/tulisan jika tulisan tersebut dirasa
bermanfaat baginya.
Keaktualan Selain menarik dan bermanfaat, topik yang dipilih harus aktual. Artinya topik yang
dipilih merupakan hal yang masih hangat dibicarakan. Oleh sebab itu, topik terkini merupakan
pilihan utama.
Ketersediaan bahan Ketersediaan bahan merupakan hal penting dalam menentukan topik penelitian.
Ketersediaan bahan mengembangkan topik itu ke dalam tulisan secara luas dan dalam.