Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
NIM : 815595588
UPBJJ-UT : PALU
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
ROSMIATI
1. Model penerapan strategi metakognitif dalam pembelajaran bahasa
Indonesia dengan menulis narasi siswa SDakan diuraikan dalam 3 tahap.
Tahapan tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Model
penerapan strategi metakognitif pada tahap perencanaan dilaksanakan melalui
kegiatan wawancara, pretes, dan menyiapkan instrument pembelajaran.
Wawancara dilakukan dengan guru bahasa Indonesia dengan menggunakan
pedoman wawancara. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
siswa, situasi pembelajaran, dan strategi yang telah digunakan guru dalam
pembelajaran sebelum dilaksanakan penelitian. Pretes dilakukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa tentang menulis narasi. Data kemampuan
awal ini digunakan untuk acuan keefektifan penerapan strategi metakognitif
dalam pembelajaran menulis narasi. Penyiapan instrument pembelajaran
penting dilakukan. Dengan persiapan instrument yang baik akan mempermudah
proses pembelajaran. Instrumen pembelajaran yang perlu dipersiapkan dalam
model penerapan strategi metakognitif meliputi: silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, lembar kegiatan siswa, format penilaian oleh siswa maupun oleh
guru, dan lembar pengamatan. digunakan dalam penelitian dengankompetensi
dasar (menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan
memperhatikan penggunaan ejaan). Pada RPP tersebut pembelajaran dirancang
untuk dua kali pertemuan atau 5 jam pelajaran.Model penerapan strategi
metakognitif dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menulis narasi pada
tahap pelaksanaan menerapkan 3 strategi pada dua kali pertemuan.Strategi
tersebutmeliputi: memusatkan pembelajaran, menyusun dan merencanakan
pembelajaran, dan melakukan evaluasi diri.
a) Pertemuan ke-1
Pada pertemuan ke-1 kegiatan pembelajaran menulis narasi siswa kelas III
dilaksanakan pada tanggal 06 Desember 2020 pukul 08:00 WIB menerapkan tiga
strategimetakognitif. Penerapan strategi metakognitif tersebut diuraikan
sebagai berikut.
1. Memusatkan pembelajaran
Dalam pembelajaran menulis narasi dilaksanakan dengan strategi yang
tepat, sehingga tidak terjadi kebingungan. Siswa melakukan senam katak
terlebih dahulu untuk memusatkan perhatian. Peninjauan prinsip- prinsip dasar
menulis narasi dilaksanakan untuk menghubungkan dengan apa yang diketahui
siswa. Selain haltersebut sebagai persiapan menulis disertai tanya jawab untuk
menghubungkan materi menulis narasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki
siswa.
1. Memusatkan pembelajaran
Langkah pemusatan perhatiaan dilaksanakan dengan menerapkan tiga
langkah strategi. Ketiga langkah strategi tersebut meliputi kegiatan- kegiatan
menghubungkan materi pembelajaran dengan pengetahuan siswa,
memperhatikan penjelasan tentang tugas menulis narasi, dan menunda
pembicaraan dengan mendengarkan penjelasan guru. Mengubungkan materi
pelajaran dengan pengetahuan siswa dilakukan dengan Tanya jawabtentang
topik karangan yang telah ditentukan, mind mapping, dan kerangka karangan.
Sebelum menulis, siswa membaca dan mempelajari kembali mind mapping dan
kerangka karangan mereka.Langkah berikutnya siswa memperhatikan
penjelasan tentang tugas menulis narasi. Kegiatan yang dilakukan siswa adalah
mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran dan langkah-
langkahnya, serta teknik menulis narasi.
2. Menyusun dan merencanakan pembelajaran
Pada langkah strategi menyusun dan merencanakan pembelajaran
pada pertemuan ke-2 ini meliputi lima langkah kegiatan. Lima langkah kegiatan
tersebut meliputi (a) mengatur tempat duduk yang nyaman dan menyiapkan
alat tulis; (b) Mencari informasi dengan bertanya guru tentang tugas yang belum
dipahami; (c) menentukan tujuan menulis narasi; (d) memahami angkah-
langkah melaksanakan tugas menulis narasi; (e) mencari kesempatan praktik.
Sebelum menulis siwa duduk berkelompok sesuai kelompok yang telah dibentuk
pada pertemuan ke-1. Mereka duduk berderet bersama kelompoknya agar
merasa nyaman dalam pembelajaran. Selanjutnya siswa menyiapkan alat yang
telah disediakan guru berupa LKS untuk menulis karangaan maupun lembar
penilaian karangan oleh siswa. Siswa mencari informasi dengan bertanya
kepada guru tentang tugas yang belum dipahami melalui kegiatan membaca
kerangka karangan yang telah dibuat berkelompok. Kemudian siswa
menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan tugas menulis. Tahapan
memahami langkah-langkah melaksanakan tugas menulis karangan dilakukan
siswa dengan memperhatikan penjelasan guru tentang lagkah-langkah
mengarang dan membaca instruksi di LKS. Setelah siswa mempelajari kerangka
karangan, baru mengembangkan kerangka karangan menjadi draft karangan
narasi. Tahap mencari kesempatam praktik dilakukan siswa dengan menulis draf
karangan narasi secara individu. Semua siswa berusaha menulis yang terbaik
sesuai criteria karangan yang telah ditetapkan.
3. Pengevakuasian Diri
Penerapan strategi ini dilakukan siswa dengan menyunting karangan
dan melakukan perbaikan karangan. Setelah menulis draft karangan narasi,
siswa mulai merevisi draft ,strategi ini dilaksanakan dengan kegiatan
memperhatikan dan memperbaiki.kesalahan-kesalahan mereka sendiri dalam
menulis narasi berdasar format penilaian oleh siswa. Siswa mencatat kesalahan
–kesalahan dalam buku catatan mereka. Dengan mengingat kesalahan tertentu
siswa akan menjadi sangat sadar diri akan pekerjaannya yaitu karangan narasi
yang telah ditulis. Siswa saling bantu dalam memonitor kesulitan-kesulitannya.
Suasana dibuat tenang sehingga teman sebaya atau antar kelompok saling
membaca dan memberi komentar karangan narasi mereka. Siswa mengoreksi
karya temannya dengan kriteria penilaian yang sederhana kemudian memberi
tanda cek pada tabel.
2. Kalimat majemuk adalah kalimat yang disusun dari dua atau lebih klausa yang
terhubung dengan kata penghubung atau kata sambung. Di antara dua atau
lebih klausa tersebut, ada satu yang berperan sebagai induk kalimat dengan inti
informasi sementara yang lainnya menjadi anak kalimat dengan isi penunjang
induk kalimat. kalimat majemuk juga kalimat yang mengandung dua pola
kalimat atau lebih. Kalimat majemuk dapat juga diartikan sebagai kalimat yang
terdiri dari dua klausa. Contoh kalimat majemuk setara: Kakek pergi ke Medan
dan nenek di rumah.
3. Penilaian Berbasis Kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh guru dalam
rangka proses pembelajaran Penilaian Berbasis Kelas merupakan salah satu
komponen kurikulum berbasis kompetensi. Penilaian ini dilakukan secara
terpadu dengan kegiatan belajar mengajar. Penilaian berbasis kelas dilakukan
dengan menggunakan kombinasi dari berbagai teknik penilaian yang meliputi:
pengumpulan kerja siswa (portofolio), hasil karya (proyek), penampilan
(performance), dan tes tertulis (paper and pen). Guru menilai kompetensi dan
hasil belajar siswa berdasarkan level pencapaian prestasi siswa Penilaian
Berbasis Kelas menggunakan arti penilaian sebagai ‘assessment’, yaitu kegiatan
yang dilakukan untuk memperoleh dan mengefektifkan informasi tentang hasil
belajar siswa pada tingkat kelas selama dan setelah kegiatan pembelajaran.
Data atau informasi dari penilaian di kelas ini merupakan salah satu bukti yang
digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu . program pendidikan.
Langkah-langkah penilaian berbasis kelas
1. Menyusun Rencana Evaluasi Hasil Belajar