DI SUSUN OLEH:
NIM: PO7120318027
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perawat dituntut untuk dapat segera memberikan penanganan yang cepat, tepat dan
karena itu, penanganan pasien sesuai prioritas dan adanya peran perawat dalam
response time dapat menjadi bagian tolak ukur terhadap mutu pelayanan kesehatan
(Kusniawati, 2019).
Peran perawat sebagai care giver atau pemberi asuhan keperawatan yaitu
2
pasien sehingga masalah pasien dapat teratasi. Menjaga keamanan dan
kenyamanan pasien ditujukan agar pasien terbebas dari jatuh dan pasien merasa
aman serta nyaman sehingga dapat mendukung proses penanganan pasien hal ini
sesuai dengan fungsi independen perawat yaitu merupakan fungsi mandiri dan
tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya
waktu tanggap penanganan yaitu kasus cedera kepala di instalasi gawat darurat,
yaitu kendala pelayanan, kendala pelayanan yang sering terjadi adalah kurangnya
2014)
darurat serta kasus lainnya di rumah sakit memegang peranan penting dalam upaya
yang memerlukan pelayanan segera, yaitu cepat, tepat, dan cermat untuk
mencegah kematian dan kecacatan (time saving is life saving) bahwa waktu adalah
nyawa. Fenomena yang kita perhatikan selama ini di ruang instalasi gawat darurat
yaitu kurangnya mutu pelayanan yang baik terhadap pasien dalam hal mendapat
tanggapan khususnya pelayanan di rumah sakit daerah. Salah satu indikator mutu
3
pelayanan berupa respon time (waktu tanggap) yang kurang dari 5 menit, dimana
organ dalam, juga dapat mengurangi beban pembiayaan. Kecepatan dan ketepatan
pertolongan yang diberikan pada pasien yang datang ke IGD memerlukan standar
penanganan gawat darurat dengan respon time yang cepat dan penanganan
yangtepat(Rahmawat, 2017).
dunia diantaranya adalah penyakit jantung iskemik 7,4 juta (13,2%); stroke 76,7
juta (11,9 %); penyakit paru obstruktif kronik 3,1 juta jiwa (5,6 %); infeksi
pernafasaan bawah, 3,1 juta (5,5 %); dan kanker 1,6 juta (2,9 %). Kasus cedera
pasien dengan kasus gawat darurat yang masuk ke rumah sakit yang memerlukan
4
Kegawatan daruratan dari penyakit tersebut menjadi masalah seluruh dunia
(2015) adalah pertemuan antara anggota negara ASEAN untuk membahas masalah
yang termasuk kedalam penyakit gawat darurat. Indonesia adalah negara bagian
ASEAN yang memliki banyak sekali kunjungan pasien ke instalasi gawat darurat.
Data kunjungan tahun 2007 mencapai 4.402.205 pasien (13,3 %) dari total seluruh
kunjungan IGD (Instalasi Gawat Darurat) berasal dari rujukan dengan jumlah
Rumah Sakit Umum 1.033 unit dari 1.319 unit Rumah Sakit yang ada. Jumlah
yang signifikan ini kemudian memerlukan perhatian yang cukup besar dengan
tanggap di beberapa RS. Penelitian yang dilakukan oleh Maatilu (2014) tentang
gawat darurat di IGD RSUP PROF. Dr. R. D. Kandou Manado bahwa hasil
5
waktu tanggap 7.45 menit. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Achmad
pada penanganan pasien gawat darurat yang memanjang dapat menurunkan usaha
tanggap lambat akan berdambak pada kondisi pasien seperti rusaknya organ-organ
dalam atau komplikasi, kecacatan bahkan kematian, dan apabila waktu tanggap
cepat maka akan berdampak positif yaitu mengurangi beban pembiayaan, tidak
2018).
banyaknya perawat yang memiliki waktu tanggap lebih dari 5 menit hal ini
6
dengan judul “ Hubungan Peran Perawat Dengan ketepatan Waktu anggap
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
7
a. Pengalaman yang berharga bagi penulis dalam memperluas wawasan dan
penelitian ini.
8
DAFTAR PUSTAKA
Azhar. (2017). Respon Time (Waktu Tanggap) Perawat Dalam Penanganan Kegawatdaruratan
Di Instalasi Gawat Darurat Rsu Pku Muhammadiyah Di Kabupaten Kebumen Skripsi. A
Psicanalise Dos Contos de Fadas. Tradução Arlene Caetano, 466.
Istizhada, A. E. N. (2019). Gambaran respon time dan lama triage di instalasi gawat darurat
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91067
Kusniawati. (2019). Hubungan Peran Perawat Dalam Response Time Dengan Tingkat Kepuasan
Pelanggan Di Igd Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Jurnal Medikes (Media
Informasi Kesehatan), 6(2), 225–238. https://doi.org/10.36743/medikes.v6i2.163
Murni. (2020). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Waktu Gawat Darurat Rumah Sakit
Grandmed. Jurnal Keperawatan Dan Fisioterapi, 2(2), 172–180.
Nursalam. (2020). Penulis Literature Review Dan Systematic Review Pada Pendidikan
Kesehatan (Contoh).
Pitang Yuliani. (2016) Pengaruh Peran Perawat Sebagai Care Giver Terhadap Length Of Stay
(LOS) Di IGD RSUD Dr.T.C. Hillers Maumere Dengan Pelaksanaan Triage Sebagai
Variabel Moderasi https://issn.org//20886012.
Rahmawat. (2017). Respon Time Petugas Igd Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
Makassar. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong, 12, 466.
Ruly Ambar Sekar. (2014). (PERAN PERAWAT TERHADAP KETEPATAN WAKTU TANGGAP
PENANGANAN KASUS CEDERA KEPALADI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD Dr.
MOEWARDI SURAKARTA, 69(2013), 49–53.
9
Sumartawan, N. A. (2019). PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN BANTUAN HIDUP
DASAR TERHADAP PENGETAHUAN SISWA DALAM MEMBERIKAN PERTOLONGAN
KEGAWATDARURATAN.
Undang- Undang RI. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014
Tentang Keperawatan Dengan. 10, 2–4.
Wahyudi, I. (2020). Pengalaman Perawat Menjalani Peran Dan Fungsi Perawat Di Puskesmas
Kabupaten Garut. Jurnal Sahabat Keperawatan, 2(01), 36–43.
https://doi.org/10.32938/jsk.v2i01.459
10