Disusun oleh :
SITI SOPIAH
NIM. 13DP277051
INTISARI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kejadian luka setiap tahun semakin meningkat, baik luka akut
prevalensi pasien dengan luka adalah 3.50 per 1000 populasi penduduk.
Mayoritas luka pada penduduk dunia adalah luka karena pembedahan atau
untuk luka bedah ada 110.30 juta kasus, luka trauma 1.60 juta kasus, luka
lecet ada 20.40 juta kasus,luka bakar ada 10 juta kasus, ulkus dekubitus 8.50
juta kasus, ulkus vena 12.50 juta kasus, ulkus diabetik 13.50 juta kasus,
amputasi 0.20 juta pertahun, karsinoma 0.60 juta pertahun, melanoma 0.10
juta, komplikasi kanker kulit ada sebanyak 0.10 juta kasus (Diligence, 2009
Berdasarkan tingkat keparahaan luka, luka dibagi atas luka akut dan luka
kronik. Luka akut dan kronik beresiko terkena infeksi. Luka akut memiliki
serangan yang cepat dan penyembuhannya dapat diprediksi. Contoh luka akut
mencapai 2.30 sampai dengan 18.30% (Depkes RI, 2001 dalam Sinaga, M,
2014).
1
2
merawat luka agar mencegah terjadinya trauma (injuri) pada kulit membran
mukosa jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma, fraktur, luka
Luka akut dan kronik membutuhkan perawatan. Perawatan luka akut dan
kronik sangat berbeda. Pada luka kronik prioritas perawatan luka adalah
epitelisasi. Seringkali hal ini memerlukan bahan perawatan luka yang harus
sangat baik bila luka dibiarkan tetap kering. Mereka berpikir bahwa infeksi
bakteri dapat dicegah apabila seluruh cairan yang keluar dari luka terserap
oleh pembalutnya. Akibatnya sebagian besar luka dibuat oleh bahan kapas
pada kondisi kering. Namun ternyata pada tahun 1962 hasil penelitian yang
luka Luka yang lama sembuh disertai dengan penurunan daya tahan tubuh
infeksi akan memperpanjang lama hari rawat. Hari rawat yang lebih lama
hipotensi, pendarahan saluran pencernaan bagian atas, diare dan gagal ginjal
kronik. Hari rawat yang lama juga akan menambah biaya perawatan dan
perasaan tidak nyaman yang disebabkan oleh luka yang dialami pasien
kontrol nyeri yang adekuat dan kenyamanan klien, paparan kulit pada cairan
klien memiliki rentang pergerakan yang tidak adekuat. (Potter & Perry,
2013).
4
area yang sakit. Berikan mandi hangat untuk menghilangkan inflamasi dan
sesuai ketentuan pantau terhadap efek samping. (Nettina, 2011 dalam Sinaga,
2014).
2014).
ِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَ ْد َجاء ْت ُكم َّم ْو ِعظَةٌ ِّمن َّربِّ ُك ْم َو ِشفَاء لِّ َما فِي الصُّ ُد
ور َوهُ ًدى
َ َِو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُم ْؤ ِمن
.ين
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu
dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk
dari RSUD Kabupaten Ciamis periode bulan Januari sampai April tahun 2016
penyakit Vulnus/Luka yang di derita oleh klien dengan rawat inap di Ruang
5
menyusun Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Asuhan Keperawatan pada Tn.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
klien Vulnus/Luka.
Vulnus/Luka.
Vulnus/Luka.
Vulnus/Luka.
Vulnus/Luka.
C. Metode Telaah
1. Wawancara
2. Observasi/Pengamatan
klien.
3. Pemeriksaan Fisik
palpasi (meraba).
4. Studi Dokumentasi
keperawatan.
5. Studi Keperawatan
D. Sistematika Penulisan
sebagai berikut :
8
sistematika penulisan.
Tulis Ilmiah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
melindungi diri dari trauma luar yang berguna melindngi diri dari
trauma luar serta masuknya benda asing. Apabila kulit terkena trauma,
b. Luka atau cedera adalah kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh
warna. (Baharestani, 2004 dalam Potter & Perry, 2013, hal 557).
ini disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu,
(Sjamsuhidayat, 2007)
9
10
2. Etiologi
Luka dapat disebabkan oleh benda tajam, tumpul, peluru, luka tusuk
dan luka tembak/luka tembus. Juga disebakan oleh tenaga dari luar berupa
benturan, luka lecet, sengatan listrik, zat kimia, gigitan hewan, ledakan
(Kuraesin 2007, hal 2 dan 3), luka dapat dikelompokkan menjadi empat
bagian, yaitu :
a. Luka bersih
Luka bersih adalah luka yang disebabkan oleh suatu tindakan operasi
yang dihadapi pasien akan sangat kecil karena aspek kontaminasi dan
Luka yang disebakan oleh suatu tindakan operasi yang dilakukan oleh
pascapemuliahan operasi.
c. Luka kotor
Luka kotor adalah luka yang disebabkan oleh kejadian yang tidak
3. Patofisiologi
Pembengkakan/ lecet/perlukaan
Pendarahan
Gambar 1
Pathway Vulnus/Luka
(Sumber : Septianraha 2016)
12
Vulnus terjadi apabila ada suatu trauma yang mengenai tubuh yang
ledakan, sengatan listrik, dan gigitan hewan atau binatang. Vulnus yang
krepitasi shock, nyeri, dan deformitas atau bisa juga menimbulkan kondisi
sebagai berikut :
b. Bengkak
c. Keempukan/tenderness
d. Nyeri
saraf/pendarahan)
f. Pergerakan abnormal
h. Krepitasi
13
5. Macam-macam Luka
Luka dapat dikategorikan dalam beberapa kategori yaitu luka tertutup dan
luka terbuka, kemudian luka akut dan luka kronik. Para tenaga profesional
seperti pada luka diabetik dan luka akut seperti pada luka tembak atau
Luka ini terjadi oleh karena gesekan pada permukaan kulit yang
lapisan luar atau membran mukosa, atau kulit sedikit terkikis seperti
misalnya oleh pecahan gelas, kaca atau benda tajam. Luka ini mudah
d. Luka tusuk
Luka tusuk adalah sebuah luka yang diakibatkan benda yang kotor
infeksi karena kotoran terbawa jauh ke dalam jaringan dan darah yang
kembali.
Jika terasa kaku, kesemutan, atau lunglai pada anggota tubuh yang
baru terkena luka dalam, mungkin ujung saraf atau tendon yang
a. Usia pasien
b. Penanganan jaringan
penyembuhan.
c. Hemoragi
Akumulasi darah menciptakan ruang rugi juga sel-sel mati yang harus
disingkiran.
d. Hipovolemia
g. Defisit nutrisi
h. Benda asing
i. Penumpukkan drainase
7. Komplikasi
a. Hematoma (Hemoragi)
luka.
16
(penonjolan isi luka) teruatama serius bila melibatkan insisi atau luka
abdomen. Komplikasi ini juga dapat terjadi karena usia yang lanjut,
8. Pemeriksaan Diagnostik
(Mardiono, 2011).
17
9. Penatalaksanaan
yang sangat kecil. Atau dapat menjadi bantalan telfa yang juga tidak
dilakukan pada kasus luka dengan trauma yang dlam. Nutrisi juga sangat
Zink.
Manusia
a. Status nutrisi
Status nutrisi klien adalah bagian integral data pengkajian awal pada
b. Nyeri
c. Cairan
sangat cermat.
19
d. Aktifitas
Luka
2008).
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Identitas
sebagai berikut :
20
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Perry, 2013).
5. Keadaan Umum
a. Penampilan
penurunan kekuatan.
b. Kesadaran
kesadarann.
sesudah sakit.
d. Tanda-tanda vital
6. Pemeriksaan Fisik
Vulnus/Luka meliputi:
a. Sistem pernafasan
Perlu dikaji mulai dari bentuk hidung, ada tidaknya secret pada
b. Sistem kardiovaskuler
c. Sistem pencernaan
konstipasi yaitu feses lebih keras dan sulit buang air besar.
d. Sistem persyarafan
e. Sistem penginderaan
f. Sistem muskuloskeletal
keterbatasan gerak.
g. Sistem integumen
luka.
24
h. Sistem endokrin
Dikaji adanya nyeri tekan atau tidak, adanya oedeme atau tidak
i. Sistem perkemihan
Kaji adanya nyeri pada saat berkemih, adanya nyeri tekan dan
7. Pola Aktivitas
8. Data Penunjang
a. Data psikologi
oleh perawat.
b. Data sosial
klien.
c. Data spiritual
d. Data ekonomi
9. Analisa Data
sebagai berikut :
ke tubuh.
3. Perencanaan
Tujuan :
Nyeri berkurang
Kriteria hasil :
Menunjukan relaksasi
27
Tabel 2.1
Nyeri
Intervensi Rasional
klien
dirasakan
nyaman kenyamanan
relaksasi
Tujuan :
Kriteria hasil :
Tabel 2.2
Imobilisasi
Intervensi Rasional
b) Bantu klien memilih posisi yang b) Memberikan rasa nyaman bagi klien
nyaman
sesuai kemampuan
ke tubuh
Tujuan :
Kriteria hasil :
Tabel 2.3
Resiko Infeksi
Intervensi Rasional
indikasi
Tujuan :
Kriteria hasil :
Tabel 2.4
Defisit Perawatan Diri
Intervensi Rasional
nyaman
Tujuan :
Kriteria hasil :
Tabel 2.5
Perfusi Jaringan Serebral
Intervensi Rasional
Tujuan :
Kriteria hasil :
Tabel 2.6
Resiko Defisit Volume Cairan
Intervensi Rasional
1500 ml/hari
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
keadaan pasien hasil yang diamati dengan tujuan dan kriteria hasil yang
SOAPIER adalah :
(perencanaan).
Tersedia di https://lilinrosyanti.wordpress.com
http://nurdin-perawat.blogspot.co.id/2014/11/perawatan-luka.html?m=1
Salemba Medika
Potter & Perry. (2013, hal 549). Fundamental of Nursing Edisi 7 Buku 3. Jakarta :
SEA
Rohmah. (2009). Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Edisi 1. Jakarta : EGC
Tersedia di https://www.slideshare.net/mobile/septianraha/askep-vulnus-
luka
Tersedia di repository.usu.ac.id
Smeltzer & Bare. (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
di mantrinews.blogspot.co.id