0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan7 halaman
Dokumen ini memberikan analisis sintesis tindakan keperawatan mengganti perban pada pasien luka operasi di RSUD Makassar. Tindakan ini bertujuan mencegah infeksi dan mendukung proses penyembuhan luka dengan melakukan perawatan luka secara steril dan menggunakan balutan yang tepat. Evaluasi menunjukkan luka bebas infeksi setelah perban diganti, meskipun perlu perbaikan dalam teknik steril menggunakan alat.
Dokumen ini memberikan analisis sintesis tindakan keperawatan mengganti perban pada pasien luka operasi di RSUD Makassar. Tindakan ini bertujuan mencegah infeksi dan mendukung proses penyembuhan luka dengan melakukan perawatan luka secara steril dan menggunakan balutan yang tepat. Evaluasi menunjukkan luka bebas infeksi setelah perban diganti, meskipun perlu perbaikan dalam teknik steril menggunakan alat.
Dokumen ini memberikan analisis sintesis tindakan keperawatan mengganti perban pada pasien luka operasi di RSUD Makassar. Tindakan ini bertujuan mencegah infeksi dan mendukung proses penyembuhan luka dengan melakukan perawatan luka secara steril dan menggunakan balutan yang tepat. Evaluasi menunjukkan luka bebas infeksi setelah perban diganti, meskipun perlu perbaikan dalam teknik steril menggunakan alat.
(Rahmawati Ramli, S.Kep., Ns. M.kes) (Amalia Wahyuningsi)
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2021-2022 ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN MENGGANTI PERBAN DI RUANG BEDAH RSUD MAKASSAR
ANALISA SINTESIS TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. I
Umur : 51 Tahun
Alamat : Tinumbu dalam 94 D. Komplex
Diagnosa Medik : Post op injuri of the foot
No. RM : 254783
1. Diagnosa Keperawatan : Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan
integritas kulit a. Data Subjectif : Pasien mengatakan kaki kirinya sudah di operasi b. Data objectif : Kaki pasien tampak di balut setelah operasi 2. Dasar Pemikiran a. Injuri of the foot Definisikan sebagai jenis cedera pada sistem muskuloskeletal yang menyerang tulang, ligamen, atau tendon. b. Resiko infeksi Infeksi adalah invasi tubuh phatogen atau mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit. Resiko infeksi merupakan keadaan dimana seorang individu berisiko terserang oleh agen patogenik dan oportunistik (virus, jamur, bakteri, protozoa, atau parasite lain) dari sumber-sumber eksternal, sumber-sumber oksigen dan endogen (potret & perry, 2015). Faktor Risiko Infeksi Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia(2017), faktor risiko terjadinya infeksi adalah sebagai berikut : a. Efek prosedur invasif b. Peningkatan paparan organisme patogen lingkungan. c. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer : Kerusakan integritas kulit, ketuban pecah lama, ketuban pecah sebelum waktunya, d. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder : Penurunan hemoglobin, imununosupresi. Faktor Penyebab Risiko Infeksi Penyebab dari resiko infeksi pada ibu post sectio caesaria dalam klasifikasi (NANDA, 2012) antara lain: a. Prosedur invasive b. Tidak cukup pengetahuan dalam menghindari paparan pathogen c. Trauma d. Destruksi jaringan dan peningkatan paparan lingkungan e. Rupture membrane amnionik Agen parmasetikal (misalnya imunosupresan) f. Malnutrisi g. Peningkatan paparan lingkungan terhadap pathogen h. Imunosupresi i. Imunitas yang tidak adekuat j. Pertahanan sekunder tidak adekuat (Hb menurun, Leukopenia, Penekanan respon inflamasi) k. Pertahanan respon primer tidak adekuat (kulit tak utuh, trauma jaringan, penurunan gerak silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi Ph, perubahan peristaltik) Faktor Predisposisi/Faktor Pencetus Beberapa faktor yang mencetuskan risiko infeksi pada pasien menurut Potter & Perry (2005) adalah: a. Agen Agen itu penyebab infeksinya, yaitu mikroorganisme yang masuk bisa karena agennya sendiri atau karena toksin yang dilepas. b. Host Host itu yang terinfeksi, jadi biarpun ada agen, kalau tidak ada yang bisa dikenai, tidak ada infeksi.Host biasanya orang atau hewan yang sesuai dengan kebutuhan agen untuk bisa bertahan hidup atau berkembang biak. c. Environment (lingkungan) Environment itu lingkungan di sekitar agen dan host, seperti suhu, kelembaban, sinar matahari, oksige dan sebagainya. Dampak risiko infeksi Dampak apabila ibu nifas mengalami infeksi luka Post Sectio Caesarea dan tidak segera ditangani akan mengakibatkan terjadinya kerusakan pada jaringan epidermis maupun dermis, gangguan pada sistem persyarafan, dan kerusakan jaringan seluler menurut (Hasanah and Wardayanti, 2015) 3. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Perawatan luka sederhana 4. Prinsip-prinsip tindakan : a. Ucapkan Bismillah dan doa Rasional : Segala sesuatu yang akan dilakukan harus diawali dengan doa agar diberikan kelancaran b. Periksa kembali rekam medic terkait tindakan yang akan dilakukan Rasional : Agar tidak terjadi kesalahan terkait tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien c. Cuci tangan Rasional : Meminimalkan transmisi organisme dari tangan d. Mengucapkan salam dan komunikasi terapeutik Rasional : Mewujudkan praktik keperawatan Islami dan membina hubunga saling percaya pada pasien maupun keluarga. e. Jelaskan prosedur, tujuan, kontrak waktu, dan kesediaan klien terhadap tindakan yang akan dilakukan Rasional : Memudahkan klien mengetahui tujuan tindakan dan klien bersedia dengan melakukan tindakan tersebut. f. Kaji kondisi luka (lokasi, ukuran, nyeri, kondisi) Rasional : membantu perawat merencanakan jenis balutan yang akan digunakan g. Atur posisi klien sesuai dengan lokasi luka Rasional : Pasien merasa nyaman dan memudahkan perawat melakukan perawatan luka h. Pasang pengalas dibawah area luka Rasional : Menghindari tempat tidur tidak kotor i. Buka set ganti balutan dengan teknik steril Rasional :Mencegah terjadinya infeksi j. Buka balutan luka dengan pinset bersih Rasional : Mempermudah dalam melakukan perawatan k. Pakai Handscoon Rasional : Mengurangi penyebaran mikroorganisme l. Cuci luka dengan cairan NhCl Rasional : Mencegah kontiminasi area yang telah dibersihkan m. Bersihkan luka sesuai dengan kondisi luka (jangan merusak granulasi, dari area bersih ke kotor) Rasional : Mencegah masuknya mikroorganime ke dalam luka n. Keringkan luka dengan kasa kering Rasional :Mengurangi kelembaban yang berlebihan dan men+egah berkumpulnya mikrooranisme o. Balut luka sesuai kondisi luka: balutan basah-kering/balutan kering/balutan modern (produk pabrik) Rasional : Meningkatkan ketepatan penyerapan drainase p. Tutup luka Rasional : Melindungi luka dari masuknya organism q. Lepas Handscoon Rasional : Mencegah tangan perawat agar tidak terkontaminasi cairan tubuh pasien r. Baca doa kesembuhan Rasional : Meningkatkan relasi dengan Sang Pencipta Allah swt karna sesungguhnya kesembuhan berasal dari-Nya s. Salam terminasi Rasional : Memberitahukan pasien/keluarga bahwa tindakan sudah selesai dilakukan t. Cuci tangan Rasional : meminimalkan transmisi organism dari tangan 5. Analisa Tindakan Mengannti Perban merupakan tindakan Proses penyembuhan luka dan Mencegah infeksi dan kerusakan kulit lebihlanjut. 6. Bahaya dan Pencegahan a. Bahaya : terjadi infeksi dan pendarahan pada luka b. Pencegahan : Harus menggunakan teknik steril dalam melakukan perawatan luka 7. Hasil yang didapatkan Setelah menganti perban luka operasi tampak tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka operasi seperi berwarna merah dan mengeluarkan nanah, serta di daerah sekitar luka tdk bengkak dan nyeri. 8. Evaluasi Diri a. Kelebihan Dapat melakukan tindakan secara mandiri b. Kekurangan Melaksanakan tindakan keperawatan kurang maksimal karena saat melakukan tindakan saya tidak menggunakan pingset dan hanya mengunakan tangan untuk membuka Perban.