Anda di halaman 1dari 8

MANUSKRIP

KARYA TULIS ILMIAH

PENGELOLAAN PELAMBATAN PEMULIHAN PASCA BEDAH PADA TN. N


DENGAN VULNUS LACERATUM DI RUANG BOUGENVILE
RSUD UNGARAN

Oleh:
NIDA NUR AFIDA
080116A044

PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Manuskrip dengan judul “Pengelolaan Pelambatan Pemulihan Pasca Bedah Pada Tn. N Dengan
Vulnus Laceratum di Ruang Bougenvile RSUD Ungaran” disetujui oleh pembimbing utama
program studi Diploma III Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo disusun oleh:
Nama : Nida Nur Afida
Nim : 080116a044

Ungaran, 19 Juli2019
Pembimbing

Ns. Mukhamad Musta’in, S.Kep., M.Kes


NIDN. 0605078102
PENGELOLAAN PELAMBATAN PEMULIHAN PASCA BEDAH PADA TN.N DENGAN VULNUS
LACERATUM DI RUANG BOUGENVILE
RSUD UNGARAN

Nida Nur Afida*, Mukhamad Musta’in**


Fakultas Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo
Email: nidaafida06@gmail.com

ABSTRAK

Vulnus Laceratum atau luka robek adalah terjadinya gangguan kontinuitas jaringan
sehingga terjadi pemisahan jaringan yang semula normal. Luka robek terjadi akibat trauma
oleh benda yang tidak tajam misalnya tepi meja, bagian dari kendaraan bermotor dan luka
tersebut mengakibatkan luka yang tidak rata atau tidak rapi. Tujuan penulisan ini yaitu untuk
menggambarkan asuhan keperawatan pelambatan pemulihan pasca bedah pada klien dengan
Vulnus Laceratum di Ruang Bougenvile RSUD Ungaran.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengelolaan pelambatan
pemulihan pasca bedah dengan pendekatan asuhan keperawatan. Pengelolaan dilakukan
selama 3 hari. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi pelambatan pemulihan pasca bedah
yaitu perawatan luka seperti membuka balutan yang sudah kotor, mengkaji luka,
membersihkan luka mengguanakan NaCl, membuang jaringan yang mati, mengganti balutan
dan memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda dan gejala infeksi.
Hasil pengelolaan masalah teratasi sebagian dengan data subyektif klien mengatakan
lukanya sudah membaik. Dan data obyektif yang didapat yaitu luka klien sudah tidak berbau,
luka klien berlubang dan ditampon menggunakan kassa, warna luka merah, masih ada sedikit
jaringan mati disekitar luka, terdapat sedikit pus. Dapat disimpulkan pencapaian dalam
tindakan perawatan ini yaitu pelambatan pemulihan pasca bedah pada klien belum teratasi.
Saran bagi klien dan keluarga di harapkan untuk selalu berhati-hati dalam berkendara,
menjaga kesehatan dan keluarga diharapkan dapat memberikan motivasi, membantu klien
dalam melakukan perawatan luka secara mandiri untuk mencegah terjadinya infeksi kembali.

Kata kunci : Vulnus Laceratum, pelambatan pemulihan pasca bedah


Kepustakaan : 13(2009-2019)

PENDAHULUAN cedera berat meliputi kerusakan jaringan


Kecelakaan lalu lintas merupakan atau luka pada tubuh (Haryawan, dkk
masalah umum bagi kota besar di 2018).
Indonesia. Kecelakaan lalu lintas dapat Luka merupakan suatu keadaan yang
terjadi di berbagai tempat dan waktu yang ditandai dengan rusaknya jaringan tubuh.
berbeda, kecelakaan tersebut dapat Kerusakan jaringan tubuh dapat
menyebabkan kematian dan cedera. melibatkan jaringan ikat, otot, kulit syaraf
Cedera adalah suatu kerusakan pada dan robeknya pembuluh darah yang akan
struktur atau fungsi tubuh yang disebabkan mengganggu homeostatis tubuh
karena suatu tekanan fisik maupun kimiawi (Abdurrahmat, 2014 dalam Risma, Tahur,
(Wikipedia 2008 dalam Thita, 2018). Yusuf, 2018). Luka adalah suatu keadaan
Cedera dibagi menjadi dua yaitu cedera dimana terjadi gangguan keseimbangan
ringan dan berat. Cedera ringan meliputi terhadap integritas kulit
terjadinya kekakuan otot sedangkan (kehilangan/kerusakan sebagai struktur

PengelolaanPelambatanPemulihanPascaBedahPada Tn. N Dengan 1


VulnusLaceratum di RuangBougenvile RSUD Ungaran
jaringan utuh), akibat trauma mekanik, Laceratum pada kaki berjumlah 7 kasus,
termal, radiasi, fisik, pembedahan, zat dan pada tahun 2018 berjumlah 7 orang
kimia (Sorensen, 1997 dalam Maryunani, (Rekam Medis RSUD Ungaran, 2019).
2015). Kejadian Vulnus Laceratum atau luka
Prevalensi luka mengalami akibat benda tumpul sangat sering kita
peningkatan setiap tahunnya. Dari hasil jumpai, hal ini dapat disebabkan oleh
penelitian yang dilakukan oleh Mounteaux, banyaknya terjadi kecelakaan dijalan raya
Fleegler, & Lee (2017) dalam Risma, dkk (Delima & Ardi, 2013). Luka robek (vulnus
(2018) di Amerika Serikat dilaporkan 1,4 laceratum) merupakan luka yang terjadi
juta orang dewasa dirawat karena luka akibat benda yang tumpul, bentuk luka
kekerasan di tahun 2000 sampai 2010, karena benda tumpul tepinya tidak rata
dengan prevalensi 1,6% dari semua pasien dan tidak teratur, bentuknya bisa lurus,
dewasa Unit Gawat Darurat (UGD) di lengkung, patah atau berbentuk (stelat),
Amerika Serikat. Adapun di Libya, cedera dan seringkali meliputi kerusakan jaringan
akibat kecelakaan lalu lintas dalam laporan yang berat, sering menyebabkan
World Health Organization (WHO) perdarahan yang serius dan berakibat syok
menempati urutan ketiga (WHO, 2017 hipovolemik. Penatalaksanaan untuk
dalam Risma, Tahur, Yusuf, 2018). penyembuhan vulnus laceratum atau luka
Prevalensi cedera akibat kecelakaan akibat benda tumpul yaitu dengan tekhnik
lalu lintas secara nasional adalah 123,4%, penanganan luka yang tepat seperti
dengan prevalensi tertinggi ditemukan di pembersihan luka setiap hari sekali dengan
Sulawesi Utara (3,5%), terendah di Jambi menggunakan bahan dan alat
(1.1%) dan jumlah prevalensi cedera di mengguanakan alat yang steril, kemudian
Jawa Tengah (2,3%).Penyebab cedera mengganti balutan sesuai jenis luka. faktor
terbanyak, yaitu mengendarai sepeda yang dapat mempengaruhi penyembuhan
motor (72,7%), menumpang sepeda motor luka meliputi penanganan luka yang tidak
(19,2%), mengendarai mobil atau sopir tepat, keadaan luka yang buruk, dan luka
(1,2%), menumpang mobil (1,3%), naik yang sudah infeksi (Maryunani, 2015).
kendaraan tidak bermesin (2,7%), dan jalan Infeksi merupakan masuknya
kaki (4,3%).Jadi prevalensi penyebab mikroorganisme kedalam luka yang
cedera akibat kecelakaan adalah ditandai dengan adanya pus, inflamasi,
mengendarai sepeda motor sebesar terdapat oedema, nyeri dan rasa panas
72,7%.Penyebab cedera transportasi (Sandy, dkk 2015). Jika Vulnus Laceratum
sepeda motor tertinggi ditemukan di atau luka akibat benda tumpul telah infeksi
Kalimantan Timur (81,6%) dan terendah di maka akan muncul masalah baru yaitu
Papua (64,2%). Proporsi terbanyak terjadi perlambatan pemulihan pasca
pada umur 25-34 tahun, laki-laki, dan di bedah.Perlambatan pemulihan pasca
daerah perkotaan. Proporsi tempat bedah adalah pemanjangan jumlah hari
terjadinya cedera yaitu di jalan raya pascabedah yang diperlukan untuk
(31,4%), tempat bekerja (9,1%), rumah dan memulai dan melakukan aktivitas
lingkungan (44,7%), sekolah dan mempertahankan kehidupan, kesehatan,
lingkungan (6,5%), dan lainnya (8,3%) dan kesejahteraan(Herdman dan
(Rikesdas, 2018). Kamitsuru, 2015).
Tiga urutan terbanyak jenis cedera Dari data uraian diatas penulis
yang dialami penduduk adalah luka tertarik untuk mengambil judull
lecet/memar (70,9%), terkilir (27,5%) dan “Pengelolaan Perlambatan Pemulihan
luka robek (23,2%) (Rikesdas, 2013).Jumlah Pasca Bedah Pada Tn. N dengan Vulnus
penderita Vulnus Laceratum pada kaki di Laceratum Di Ruang Bougenvile RSUD
RSUD Ungaran pada tahun 2016 berjumlah Ungaran”.
3 kasus, pada tahun 2017 penderita Vulnus

PengelolaanPelambatanPemulihanPascaBedahPada Tn. N Dengan 2


VulnusLaceratum di RuangBougenvile RSUD Ungaran
diberikan mulai dari pengkajian, diagnosa
METODA keperawatan, intervensi, implementasi
Metode yang digunakan adalah sampai dengan evaluasi yang dilakukan
memberikan pengelolaan berupa mulai dari tanggal 21 januari 2019 sampai
perawatan kepada klie agar luka klien dengan 23 januari 2019.
cepat sembuh. Teknik pengumpulan data Dari pengkajian didapatkan data
dilakukan dengan menggunakan teknik subjektif klien mengatakan luka tidak
wawancara, pemeriksaan fisik, observasi sembuh-sembuh sudah 5 hari. Dan data
dan pemeriksaan penunjang. objektif Terdapat oedem, luas luka 3x2
diameternya kurang lebih 6 cm, terdapat
HASIL DAN PEMBAHASAN pus, lukanya berbau, jahitannya tidak
HASIL menyatu, terdapat jaringan mati disekitar
Pengkajian ini dilakukan pada hari luka, dan terdapat nekrosis putih
senin, 21 januari 2019 di ruang Bougenvile kecoklatan.
RSUD Ungaran dengan metode wawancara Diagnosa keperawatan merupakan
secara langsung (autoanamnesa) dan tidak masalah keperawatan yang harus
langsung (alloanamnesa) pada Tn. N dan ditangani. Melalui proses pengkajian dan
keluarga. analisa data, penulis mendapatkan masalah
Dari pengkajian didapatkan data keperawatan Tn. N yaitu Pelambatan
klien mengatakan lukanya tidak sembuh- Pemulihan Pasca Bedah berhubungan
sembuh sudah 5 hari. Klien mengatakan dengan Infeksi Area Pasca Bedah.
belum pernah mengalami penyakit seperti Tujuan dari menentukan diagnosa
ini sebelumnya. Klien mengatakan dalam adalah untuk bisa menetukan proses
keluarga mereka tidak ada yang menderita keperawatan yang selanjutnya yaitu
penyakit seperti ini dan penyakit keturunan perencanaan untuk bisa mencapai hasil
seperti DM, hipertensi, asma dll. Serta yang diinginkan. Didalam diagnosis
tidak ada yang menderita penyakit menular keperawatan didalamnya terdapat masalah
seperti TBC, hepatitis dll. Pada pengkajian dan penyebab. Dimana masalah yang
pemeriksaan fisik keadaan umum klien baik muncul adalah pelambatan pemulihan
dengan tingkat kesadaran composmentis. pasca bedah, dan penyebab dari masalah
Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital tersebut adalah infeksi area pasca bedah.
didapatkan tekanan darah klien 144/80 Pelambatan pemulihan pasca bedah juga
mMhg, nadi 82x/menit, pernafasan bisa dikarenan pengaruh faktor usia. Umur
20x/menit, suhu 36oC. termasuk faktor risiko dari terjadinya
Dalam pengkajian luka pada Tn. N infeksi luka pasca bedah yang berasal dari
didapatkan luka di telapak kaki sebelah kondisi klien, dan pada usia lanjut
kanan, kemudian terdapat oedem, luas berkaitan dengan menurunnya daya tahan
luka 3x2 diameternya kurang lebih 6 cm, tubuh. Infeksi luka pasca bedah terjadi
terdapat pus, lukanya berbau, jahitannya pada klien dewasa tua (41 tahun – 60
tidak menyatu, terdapat jaringan mati tahun) (Anonim, 2008; Mangram, 1999
disekitar luka, dan terdapat nekrosis putih dalam Faridah, Andayani, Inayati (2012).
kecoklatan. Setelah penulis menegakkan
prioritas masalah, selanjutnya penulis
PEMBAHASAN menyusun intervensi atau rencana
Berdasarkan tinjauan kasus yang keperawatan. Rencana keperawatan yang
telah dilakukan, pada bab ini penulis akan dilakukan pada Tn. N dengan tujuan
membahas tentang Pengelolaan setelah dilakukan tindakan keperawatan
Pelambatan Pemulihan Pasca Bedah pada selama 3x24 jam masalah pemulihan pasca
Tn. N dengan Vulnus Laceratum di ruang bedah teratasi dengan kriteria hasil NOC:
Bougenvile RSUD Ungaran. Asuhan yang 2304 penyembuhan pemulihan

PengelolaanPelambatanPemulihanPascaBedahPada Tn. N Dengan 3


VulnusLaceratum di RuangBougenvile RSUD Ungaran
pembedahan menurut Moorhead, kegiatan ini adalah menjadikan kesehatan
Johnson, Maas, Swanson, 2013. Meliputi sebagai sesuatu yang bernialai,
Rusaknya integritas jaringan dari berat (1) mengarahkan cara-cara hidup sehat dan
menjadi sedang (3), Penyembuhan luka untuk menolong klien agar mampu secara
dari berat (1) menjadi sedang (3), Infeksi mandiri merawat kondisi yang sedang
luka dari berat (1) menjadi sedang (3), dialami untuk mencapai tujuan hidup sehat
Cairan merembes dari sedang (3) menjadi (Carolina, 2019).
tidak ada (5). Evaluasi yang didapat disimpulkan
Implementasi atau tindakan bahwa masalah pelambatan pemulihan
keperawatan adalah tahap keempat dari pasca bedah teratasi sebagian. Hasil yang
proses keperawatan yang dilakukan pada diperoleh yaitu data subjektif adalah klien
Tn. N. Implementasi yang pertama adalah mengatakan luka sudah membaik dan tidak
perawatan luka yaitu membersihkan luka. bengkak kakinya. Sedangkan data objektif
membersihkan luka merupakan salah satu yang penulis dapatkan yaitu Luka klien
faktor yang sangat penting. Tujuan sudah tidak bau, Luka klien tampak
utamanya proses mekanis melepas ikatan berlubang, Luka tidak dijahit, Warna luka
antara jaringan dan bakteri, debris, merah, Masih ada sedikit jaringan mati,
kontaminan, inflamasi dan jaringan Terdapat sedikit pus. Dengan kriteria hasil
nekrotik kemudian mengangkat atau Rusaknya integritas jaringan menjadi 2,
membuang materi-materi ini dari Penyembuhan luka menjadi 2, Infeksi luka
permukaan luka (Beam, 2006 dalam menjadi 3, Cairan merembes dari balutan
Risnawati, Yusuf, Yuliana 2018). menjadi 4.
Implementasi yang kedua yaitu
kolaborasi pemberian antibiotik. REFERENSI
Pemberian antibiotik bertujuan untuk Carolina, Putria, dkk. 2019. Pengabdian
terapi infeksi yang disebabkan oleh bakteri Masyarakat Pendidikan Kesehatan
yang mana penggunaannya harus tepat Menjaga Kesehatan dan Kebugaran
dan benar (Nurlayli, 2017). Antibiotik yang melalui Olahraga bagi Lansia di
diberikan yaitu ceftriaxone melalui intra Posyandu Eka Harapan Kelurahan
vena dengan dosis 500 mg dan diberikan Pahandut Palangka Raya. Jurnal
setiap 6 jam. Kegunaan antibiotik tersebut Surya Medika,vol 4(2). Dimuat
ialah untuk mengobati berbagai infeksi dan dalam:
terutama infeksi pembedahan (Kasim, http://scholar.google.co.id/scholar?a
2015). s_ylo=2018&q=Definisi+pendidikan+
Implementasi yang ketiga, dilakukan kesehatan+daalam+asuhan+keperaw
debridemen luka kolaborasi dengan dokter atan&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&
bedah. Debridement yaitu tindakan bedah u=%23p%3D1bB267gtNhYJ. Diakses
emergency yang dilakukan untuk pada tanggal 12 maret 2019 jam
menghentikan atau menghambat infeksi. 22:12 WIB.
Tujuan dilakukan debridement antara lain Delima, Mera, Ardi. 2013. Hubungan
untuk mengevakuasi bakteri kontaminasi, Perawatan Luka Dengan Proses
mengangkat jaringan nekrosis, dan Penyembuhan Luka Pada Klien Luka
menghentikan infeksi (Handayani, 2015). Robek (Vulnus Laceratum) Di Ruang
Kemudian implementasi keempat Bedah RSI IBNU SINA BUKTTINGGI.
yaitu dilakukan Pemberian pendidikan Dimuat dalam:
kesehatan tentang tanda dan gejala infeksi. http://ejournal.stikesyarsi.ac.id/inde
Pendidikan kesehatan merupakan salah x.php/JAV1N1/article/view/19.
satu intervensi yang meliputi pemberian Diakses pada tanggal 20 januari 2019
informasi yang sesuai dengan kondisi jam 13.00 WIB.
kesehatan klien. Tujuan pelaksanaan

PengelolaanPelambatanPemulihanPascaBedahPada Tn. N Dengan 4


VulnusLaceratum di RuangBougenvile RSUD Ungaran
Faridah, I., Andayani, T., Inayati. 2012. Rekam Medis RSUD Ungaran. Kasus Vulnus
Penagaruh Umur dan Penyakit Laceratum dalam rentang waktu
Penyerta Terhadap Resiko Infeksi tahun 2016-2018. Didapat pada 28
Luka Operasi Pada Pasien Bedah Januari 2019.
Gastrointestinal. Jurnal Ilmiah Risma, H., Tahir, T., Yusuf, S. 2018.
Kefarmasian, Vol 2, hal: 187-194. Gambaran Karakteristik Luka dan
Dimuat dalam: Perawatannya Di Ruangan Poliklinik
http://journal.uad.ac.id/index.php/P Luka Di Rs Dr. Wahidin Sudirohusodo
HARMACIANA/article/download/668 Makassar. Jurnal Luka Indonesia, vol
/507. Diakses pada tanggal 8 Juli 4(3). Dimuat dalam:
2019 jam 20.38 WIB. http://www.researchgate.net/public
Handayani, Aya. 2015. Asuhan ation/328792724_Gambaran_Karakt
Keperawatan Pada Klien Dengan eristik_Luka_dan_Perawatannya_di_
Post Debridement Ulkus Diabetes Ruangan_Poliklinik_Luka_di_RS_Dr_
Melitus Di Ruang Gladiol Atas Wahidin_Sudirohusodo_Makassar.
Rumah Sakit Umum Sukoharjo. Diakses pada tanggal 14 maret 2019
Dimuat dalam jam 10.10 WIB.
http://scholar.google.co.id/scholar?a Risnawati, R., Yusuf, s., Yuliana, S. 2018.
s_ylo=2015&q=Definisi+Debridemen Studi Literatur Penggunaan Tap
+luka&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs Water Untuk Pencucian Luka Kaki
&u=%23p%3D9J8QjxSHWk0J. Diabetik Terhadap Penyembuhan
Diakses pada tanggal 7 mei 2019 jam Luka dan Kolonisasi Bakteri. Jurnal
12.36 WIB. Luka Indonesia,vol 4(3). Dimuat
Haryawan, dkk. 2018. Pemahaman dalam:
Personal Trainer Tentang Cedera http://scholar.google.co.id/scholar?a
Olahraga dan Program Penurunan s_ylo=2018&q=Study+literatur+peng
Berat Badan di Fitness Elite Club gunaan+tap+water+untuk+pencucia
Epicentrum Kuningan Jakarta. n+luka+kaki+diabetik&hl=id&as_sdt=
Dimuat 0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3DtdRgng
dalam:http://scholar.google.co.id/sc 0RvnoJ. Diakses pada tanggal 8
holar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Pem maret 2019 jam 13.48 WIB.
ahaman+personal+trainertentang+c Sandy, F., Rony, Y., Ngesti, W. 2015. Infeksi
edera+olahraga+dan+program+penu Luka Operasi (ILO) pada Pasien Post
runan+berat+badan+di+fitness+elite Operasi Laparatomi.
+club+epicentrum+kuningan+jakarta JurnalKeperwatanTerapan,vol
&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DG5 1(1)hal 14-24. Dimuat dalam:
ZJeWfFiicJ. Diakses pada tanggal 14 http://scholar.google.co.id/scholar?
maret 2019 jam 09.17 WIB. hl=id&as_sdt=0%2C5&as_ylo=2015&
Herdman, Heather, Kamitsuru, Shigemi. q=Infaksi+luka+operasi=%28ILO%29+
2015. Diagnosa Keperawatan +pasien+post+operasi+laparatomi&b
Definisi 2 Klasifikasi 2015-2017. Edisi tnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3Dx1GJr
10. Jakarta: EGC. Eax62EJ. Diakses pada tanggal 8
Kasim, Fauzi. 2015. ISO Informasi Spesialite maret 2019 jam 13.29 WIB.
Obat Indonesia Volume 50- tahun
2016. Penerbit: PT ISFI.
Maryunani, Anik. 2015. Perawatan Luka
Modern (Modern Woundcare)
Terkini dan Terlengkap. Penerbit: In Thita, Lusianti. 2018. Perilaku Pencegahan
Medika. Cedera dengan Penggunaan Alat
Pelindung Diri pada Pekerja Industri

PengelolaanPelambatanPemulihanPascaBedahPada Tn. N Dengan 5


VulnusLaceratum di RuangBougenvile RSUD Ungaran
Mebel di Kelurahan Patihan Wetan,
Kecamatan Babadan, Kabupaten
Ponorogo. Dimuat dalam:
http://scholar.google.co.id/
scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Per
ilaku+pencegahan+cedera+dengan+
penggunaan+alat+pelindung+diri+pa
da+pekerja+industri+mebel+di+kelur
ahan+patihan+wetan+kecamatan+ba
badan+kabupaten+ponorogo&btnG=
#d=gs_qabs&u=%23p%3DDXZ7Fdjvu
8QJ. Diakses pada tanggal 13 maret
2019 jam 00.02 WIB.

PengelolaanPelambatanPemulihanPascaBedahPada Tn. N Dengan 6


VulnusLaceratum di RuangBougenvile RSUD Ungaran

Anda mungkin juga menyukai