Anda di halaman 1dari 51

MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS

KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SDN 1


PENGADANGAN

( Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III SD Negeri
1 Pengadangan )

Disusun Oleh :

NURIL AHMADI
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PENGADANGAN
KECAMATAN PRINGGASELA KABUPATEN LOMBOK TIMUR

2023
ABSTRAK

MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN


MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SDN 1 PENGADANGAN

(Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III SDN 1
pengadangan)

Salah satu peran guru yang sangat penting adalah menciptakan proses
pembelajaran yang bermutu, berkualitas dan menyenangkan. Adapun tujuan dari
penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui seberapa besar dampak peningkatan
minat siswa terhadap penggunaan media gambar yang diinterpretasikan menjadi sebuah
karangan Meningkatkan kemampuan minat siswa dapat dilihat dari beberapa aspek
yaitu : aktivitas siswa, aktivitas guru dan efektivitas proses pembelajaran, dan nilai hasil
prestasi siswa . Teknik yang digunakan adalah dengan pendekatan penelitian tindakan
kelas, teknik pengumpulan data observasi, dan tes hasil belajar siswa. Perolehan data baik
aktivitas siswa maupun nilai hasil belajar siswa pada siklus I dan II dalam penelitian
tindakan kelas dapat ditafsirkan sebagai berikut ; (1) Minat dan kemampuan siswa
terhadap pembelajaran menulis karangan sangat baik. (2) Media Gambar sangat
membantu siswa dalam meningkatkan imajinasi sehingga mampu membuat kalimat
sederhana yang menjadi kerangka karangan dan kemudian dikembangkan lagi. (3) Siswa
mampu menginterpretasikan kalimat sederhana dengan cara mengaitkan gambar seri
yang diamatinya. (4) Siswa mampu mengkomunikasikan tulisannya berdasarkan hasil
pengamatan kepada temannya maupun kepada guru. (5) Proses pembelajaran lebih
variatif sehingga anak menjadi kreatif, aktif dan menyenangkan. (6) Pembelajaran lebih
efektif, karena terfokus pada media gambar. (7) Pembelajaran akan kondusif, karena
perhatian siswa tertuju pada media gambar yang telah disediakan. (8) Guru mudah untuk
mengevaluasi hasil kegiatan anak terutama pada aspek minat dan kemampuan siswa. (9)
Dapat dijadikan tolak ukur pada pembelajaran berikutnya.

Kata Kunci : Kemampuan, Minat dan Media Gambar


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan sehingga
penulis dapat menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dengan lancer. Penelitian
Tindakan Kelas ini berjudul : “ Meningkatkan Minat Dan Kemampuan Siswa Dalam
Menulis Karangan Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas III SDN 1 pengadangan

Pemilihan judul PTK tersebut didasari oleh penulis sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III. Guru yang
profesional harus mampu dalam menguasai materi yang akan disampaikan kepada siswa
dan dapat menciptakan proses pembelajaran yang aktif, efektif dan menyenangkan.

Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan untuk mengetahui


perkembangan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil identifikasi
masalah dan analisis refleksi pada pembelajaran sebelumnya, sehingga diharapkan dari
kegiatan tersebut dapat diketahui permasalahannya dan dapat ditindaklanjuti untuk
perbaikan pembelajaran berikutnya.

Dengan selesainya laporan ini, penulis ucapkan terima kasih kepada Guru-guru SDN
1 pengadangan yang telah membantu dalam pelaksanaan dan pelaporan PTK.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa dalam pelaporan PTK
ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat
penulis harapkan dalam rangka perbaikan. Mudah-mudahan laporan ini dapat
bermanfaat.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Proses pembelajaran yang bermutu dan berkualitas tergantung pada guru yang
mampu dan dapat mengaktifkan siswanya dalam proses belajar Dimana siswa diberi
kesempatan untuk mencoba, mengalami dan dapat melaksanakan atau mempraktekkan
apa yang telah dipelajarinya untuk memperoleh hasil yang lebih baik. H.G. Tarigan
mengemukakan bahwa keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, yaitu :
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan
keterampilan menulis ( H.G. Tarigan : 1968 : 1 )
Keempat keterampilan berbahasa di atas merupakan suatu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan, tetapi hanya dapat dibedakan. Keterampilan yang satu bergantung
kepada ketiga keterampilan yang lainnya. Contohnya seseorang terampil menulis karena
mampu membaca ,menyimak dan berbicara. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa
pengajaran Bahasa Indonesia dalam aspek menulis merupakan salah satu komponen yang
dapat menentukan dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Kenyataan di lapangan sebagian besar siswa masih kurang memiliki kemampuan
dalam menuangkan ide-ide atau gagasan yang dapat dituliskan pada sebuah karangan.
Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah siswa tersebut adalah dilakukan kegiatan
menulis karangan dengan mempergunakan media gambar. Melalui kegiatan ini siswa
dilatih untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya sehingga dapat mengungkapkan
ide-ide dan gagasan dalam bentuk menulis karangan. Disamping itu siswa dilatih
menulis karangan dengan ejaan yang benar sesuai dengan tema gambar. Secara
bertahap siswa dapat berekspresi
mulai dari penetapan paragraph pada gambar seri yang tepat, kemudian dapat
mengembangkan pokok pikiran melalui membuat kalimat sederhana sampai pada
penulisan karangan yang diharapkan.
Dari hasil prestasi rata-rata siswa dari sejumlah 33 siswa pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia di semester satu tahun pelajaran 2010-2011 mencapai 64,50 sedangkan
Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 66,50, dengan kata lain belum mencapai target yang
diharapkan. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, untuk mengatasi kesulitan siswa
dalam menulis karangan, penulis mengadakan perbaikan pembelajaran pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia dengan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “
Meningkatkan Minat Dan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Melalui Media
Gambar Pada Siswa Kelas III SD 1 Pengadangan” Kecamatan Pringgasela.
B. Rumusan Masalah Penelitian.
Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada proses pembelajaran, yaitu
pembelajaran keterampilan menulis di sekolah dasar. Model pembelajaran yang
dipergunakan adalah menggunakan media gambar ,sehingga siswa dapat mengurutkan
kejadian – kejadian yang sesuai dalam gambar.
Berkaitan dengan permasalahan tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut : 2
a. Apakah media gambar dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa
dalam menulis karangan ?
b. Bagaimana proses kemampuan minat siswa dalam menulis karangan sebelum
dan sesudah menggunakan media gambar ?
c. Seberapa besar penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan
minat siswa dalam menulis karangan ?

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :


d. Meningkatkan minat siswa dalam menulis karangan melalui media gambar.
e. Menganalisis apakah media gambar dapat diterima siswa sebagai kemudahan
dalam menulis karangan.
f. Mengukur seberapa besar penggunaan media gambar dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis karangan.
D.Manfaat Penelitian
Melalui hasil Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan bermanfaat bagi guru, untuk
menambah wawasan profesionalisme guru dalam memecahkan pembelajaran pada Mata
pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pada aspek menulis karangan dengan
menggunakan media gambar. Manfaat penelitian ini diharapkan : 3

g. Bagi Siswa :
i. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar menulis karangan dengan
menggunakan media gambar.
ii. Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, kritis dan komunikatif dalam
menulis sesuai dengan ejaan yang benar.
iii. Siswa aktif dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia.
h. Bagi Guru :
i. Mengetahui media yang sesuai dalam proses belajar mengajar dan dapat
mengembangkan penggunaan media gambar secara variatif.
ii. Meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam
menulis karangan.
iii. Memperbaiki proses pembelajaran Bahasa Indonesia.
i. Bagi Sekolah :
i. Termotivasi untuk menyediakan media gambar yang sesuai, sehingga dapat
menumbuhkan minat siswa belajar.
ii. Meningkatkan prestasi sekolah
iii. Meningkatkan kompetensi lulusan dan kinerja guru pada pelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah.
j. Bagi Dinas :
i. Meningkatkan prestasi pendidikan di kecamatan Ngamprah Kabupaten
Bandung Barat.
ii. Meningkatkan profesionalisme guru-guru yang ada di
kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.
4

E. Hipotesis
Dengan menggunakan media gambar dalam meningkatkan minat dan
kemampuan menulis karangan, maka siswa kelas III SD Negeri Kiarapayung
kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat dalam menulis karangan ada
peningkatan yang signifikan.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Media Gambar
1. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin “Medium” yang secara harfiah berarti
“Perantara”atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan
penerima pesan. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Sementara Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku,film,video dsb.Menurut National
Education Associaton (1969) Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk
cetak maupun pandang dengar,termasuk teknologi perangkat keras.
Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran,perasaan, dan
kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri
peserta didik.
Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua
dimensi sebagai hasil perasaan dan pikiran. Teori Piaget (Mohamad Surya : 2004 ) usia
anak 6 – 12 tahun perkembangan kecerdasannya pada peringkat operasional konkret (
concrete operational ) anak telah dapat membuat pemikiran tentang situasi atau hal
konkret secara logis menyatakan bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahap
operasional konkrit, ini menunjukkan bahwa anak sangat menyukai benda yang nyata,
disamping itu anak memiliki daya fantasi yang sangat tinggi.
Berdasarkan gambaran di atas ,agar lebih menarik dan dapat menimbulkan
motivasi anak terhadap pembelajaran menulis karangan diperlukan media yang tepat dan
dapat menyalurkan imajinasi yang kreatif pada siswa. Dengan gambar anak dapat terbantu
menuangkan gagasan serta ide kedalam bentuk bahasa karena gambar akan memberi
inspirasi dan panduan tentang apa dan bagaimana yang harus ditulis. Gambar juga dapat
menimbulkan daya tarik tersendiri sehingga dapat mempermudah dan memperjelas
bagian terpenting dari rangkaian gambar seri yang ada
1. Tujuan Media
Tujuan media pembelajaran adalah dapat menyalurkan suatu pesan, merangsang
pikiran, perasaan dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri peserta didik dan
mempermudah bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
2. Jenis – jenis Media
Adapun jenis media belajar ,diantaranya :
1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun dan komik.
2. Media Audial ; radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya.
3. Projected still media : Slide. Over head projector (OHP), in focus dan sejenisnya.
4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD. DVD, VTR), computer dan
sejenisnya ( Akhmad Sudrajat : 2008)
3. Fungsi Media Gambar.
Fungsi utama media adalah sebagai alat bantu mengajar yang mampu
mempengaruhi keadaan, iklim kelas dan lingkungan belajar yang efektif. Media gambar
tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu pengajaran saja, tetapi fungsi-fungsi tertentu
yang terkandung dalam gambar. Menurut (Hidayat, dan Rahmina :2003) mengemukakan
fungsi dari media gambar adalah :
a. Sebagai alat bantu untuk menciptakan situasi belajar yang efektif.
b. Sebagai bagian integral dalam keseluruhan situasi belajar sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar.
c. Sebagai pelengkap suatu proses pembelajaran untuk menarik perhatian siswa.
d. Untuk memperlancar proses pembelajaran sehingga siswa mudah paham dalam
menerima materi.
e. Untuk meningkatkan hasil belajar dan mutu belar
Lebih jelasnya gambar berseri dapat menimbulkan daya tarik pada diri siswa,
mempermudah pengertian dan memperjelas bagian-bagian yang penting yang akan ditulis,
dapat merangsang ide, gagasan siswa kedalam bahasa tulis yang akan diekspresikan
menjadi sebuah karangan.

1. Keuntungan dan Kelemahan Media Gambar 9


Keuntungan dari media gambar diantaranya adalah :
a. Dapat menerjemahkan ide /gagasan yang sifatnya abstrak menjadi lebih
realistic.
b. Banyak tersedia dalam buku-buku ( termasuk buku teks), majalah, surat
kabar, kelender, dsb.
c. Mudah menggunakannya dan tidak memerlukan peraturan lain.
d. Tidak mahal bahkan mungkin tanpa mengeluarkan biaya untuk
pengadaannya.
e. Dapat digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan semua mata
pelajaran/disiplin ilmu Kelemahan dari Media Gambar :

a. Terkadang ukuran gambar-gambar terlalu kecil jika digunakan pada suatu


kelas yang memiliki banyak siswa.
b. Gambar fotografik merupakan media dua dimensi yang tidak bias
menimbulkan kesan gerak. ( Yeyen Patoni : 2010 )
2. Media Gambar sebagai Alat Pembelajaran Menulis Karangan
Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua
dimensi sebagai hasil perasaan dan pikiran. Teori Piaget( Mohamad Surya, 2004 ) usia anak
6 – 12 tahun perkembangan kecerdasannya pada peringkat operasional konkret ( concrete
operational ) anak telah dapat membuat pikiran tentang situasi atau hal konkret secara logis
menyatakan bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret, ini
menunjukkan bahwa anak sangat menyukai benda yang nyata. Disamping itu anak juga
memiliki daya fantasi yang sangat tinggi.
Berdasarkan gambaran di atas, agar lebih menarik dan menimbulkan motivasi
anak terhadap pembelajaran menulis karangan diperlukan media yang tepat dan dapat
menyalurkan imajinasi yang kreatif pada siswa. Dengan gambar anak dapat terbantu
menuangkan gagasan serta ide kedalam bentuk bahasa karena gambar akan memberi
inspirasi dan panduan tentang apa dan bagaimana yang harus ditulis. Gambar juga dapat
menimbulkan daya tarik tersendiri sehingga mempermudah dan memperjelas bagian-
bagian terpenting dari rangkaian gambar seri yang ada. Banyak batasan yang diberikan oleh
para ahli tentang media.
Association Of Education and Communication Technology / AECT di Amerika
misalnya memberikan batasan bahwa media sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne (1970 ) dan Briggs (1970)
yang dikutip oleh Sadiman (1986) masing-masing menjelaskan bahwa media adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk
belajar, juga media segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa
untuk belajar.
Adapun batasan yang telah dijelaskan diatas terdapat persamaan yaitu media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim
kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat,
serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses dimana interaksi guru dan
siswa secara bersama-sama menciptakan lingkungan yang baik sehingga tercipta kegiatan
belajar yang berdaya guna. Hamalik (1994) menyatakan bahwa Pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsure-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

B. Menulis Karangan.
1. Pengertian Menulis
Menulis adalah identik dengan mengarang atau membuat tulisan berdasarkan pada
ide atau gagasan. Menulis dalam arti yang sempit yaitu membuat angka atau huruf yang
ditulis pada kertas atau media lain.
Menurut Sa'adah (2003) menulis berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan,
ide, pendapat, pikiran atau perasaan melalui bahasa. Batasan menulis yang dikemukakan
oleh Nurgiyantoro ( 1995 ) adalah menulis sebagai aktivitas produktif dan aktivitas
pengungkapan bahasa. Secara umum bahwa menulis adalah aktivitas mengungkapkan
gagasan melalui media bahasa.
Dari pendapat diatas ,dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu
keterampilan berbahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi secara tidak langsung
antara penulis dan pembaca dalam berbagai bahasa tertulis.
2. Manfaat Menulis Kegiatan menulis yang dilakukan bagi seorang penulis mempunyai
manfaat ,sebagai berikut :
a. Agar tidak lupa terhadap apa yang telah diperolehnya.
b. Dapat mencatat renungan-renungan.
c. Dapat mencatat pikiran-pikiran yang terpenting.
d. Dapat mencatat ide dan gagasan-gagasan

Menurut Akhadiah ( 1992 ) manfaat menulis adalah :

a. Dapat mengenali kemampuan dan potensi kita dalam memahami suatu


topic.
b. Dapat mengembangkan berbagai gagasan.
c. Dapat lebih banyak menyerap, mencari serta menguasai informasi-
sehubungan dengan topik yang kita tulis tersebut.
d. Menulis berarti mengkomunikasikan gagasan secara sistematis serta
mengungkapkan secara tersurat.
e. Melalui kegiatan menulis kita dapat menilai diri secara objektif.
f. Melalui kegiatan menulis kita dapat memecahkan permasalahan dengan
menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang konkret.
g. Kegiatan menulis dapat menolong kita dalam belajar lebih aktif, dan kita
dapat menjadi penemu dan pemecah masalah.
h. Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berfikir dan
berbahasa secara tertib.
2. Tujuan Menulis
Menurut Mansoer Pateda ( Maliati,2005 : 35 ) bahwa seseorang menulis didorong
oleh beberapa factor, yaitu keharusan, promosi, kemanusiaan, mengharapkan sesuatu,
pengembangan ilmu, kesusastraan, mengadu domba dan pemberitahuan, sehingga dapat
menumbuhkan keinginan yang diwarnai dengan tujuan.
Sabarti Akhadiyah ,mengungkapkan tujuan menulis adalah :
a. Mengenali kemampuan dan potensi diri sehingga dapat mengetahui sejauh
mana pengetahuan kita terhadap suatu topic.
b. Menyerap, mencari serta menguasai informasi sehubungan dengan informasi
yang kita tulis.
c. Menulis diri kita secara objektif.
d. Memecahkan permasalahan yaitu dengan menganalisisnya secara

tersurat dalam konteks yang konkret.


e. Mendorong kita belajar lebih aktif, kita menjadi penemu dan pemecah

masalah.
f. Membiasakan kita berfikir dan berbahasa secara tertib.
14
Dari pendapat di atas, penulis simpulkan pada dasarnya mempunyai tujuan yang
sama ,yaitu untuk mengungkapkan sesuatu yang berkaitan dengan kompetensi
personal dan social, untuk
keperluan komunikasi.
2. Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Menulis.
Para ahli berpendapat bahwa factor yang mendorong kemampuan

menulis adalah :
a. Kemampuan mendapatkan tema karangan yang akan dikembangkan

menjadi isi karangan.


b. Kemampuan mengembangkan tema menjadi kerangka atau sistematik isi
karangan.
c. Kemampuan mengembangkan kerangka menjadi suatu karangan yang lengkap.
d. Kemampuan bidang ketatabahasaan.
e. Kemampuan bidang gaya bahasa yang meliputi diksi, memilih kalimat
efektif,sugestif dan menarik.
f. Kemampuan dalam bidang arti kata.
g. Kemampuan dalam bidang kosakata
h. Kemampuan dalam bidang ejaan dan pungtuas
3. Menulis Karangan
Menulis karangan merupakan salah satu keterampilan berbahasa dalam aspek
menulis. Karangan dalam bentuk tulisan sehingga pesan yang disampaikan dalam tulisan
tersebut dapat dipahami oleh pembaca.
Menulis karangan dengan ejaan yang benar merupakan keterampilan berbahasa
yang masih dianggap sulit bagi siswa kelas III Sekolah Dasar. Ada beberapa langkah untuk
memotivasi minat dan kemampuan siswa yaitu dengan media gambar seri. Seingga siswa
akan akan terangsang untuk menemukan tema atau topic karangan tersebut. Sebagaimana
diungkapkan oleh ( Juanda : 1996 ) Langkah-langkah yang dilakukan oleh siswa agar tidak
menemui kesulitan dalam mengarang cerita, antara lain :
1) mencari topic,2) menentukan tujuan, 3) kepada siapa karangan itu ditujukan,
dan 4) mewujudkan karangan diatas kertas.
Agar siswa terampil dalam menulis karangan perlu dibekali teknik- teknik dalam
mengarang. Menurut Maecus ( 1984 ) ada beberapa teknik mengarang diantaranya :
a. Memilih tema.
b. Menngembangkan tokoh dan wataknya.
c. Plot atau kerangka karangan.
d. Sudut pandang ( point of view )
e. Jumlah halaman dan pembagian bab
f. Memilih judul
g. Permulaan yang baik dalam menulis karangan

Menurut Alwi ( 1996 ;30 ) Mengutip pendapat dari Sumarno ( 1988 ) Ada tiga
komponen yang tergabung dalam pembuatan menulis.
1. Penguasaan bahasa tulis, akan berfungsi sebagai media tulisan meliputi
kosakata,struktur kalimat,paragraf, ejaan, pragmatik dan sebagainya.
1. Penguasaan isi karangan dengan topic yang akan ditulis.

2. Penguasaan tentang jenis-jenis ejaan tulisan, yaitu sebagaimana


merangkai isi tulisan dengan menggunakan bahasa tulis sehingga
membentuk sebuah komposisi yang diinginkan seperti essei, artikel,
cerpen ,makalah, dan sebagainya.

David Numan ( 1991:86-90) menawarkan suatu


konsep Pengembangan keterampilan menulis yang
meliputi :
1. Perbedaan antara bahasa lisan dan bahasa tulisan.

2. Menulis sebagai suatu proses dan menulis sebagai suatu produk.

3. Struktur generic menulis wacana.

4. Perbedaan antara menulis terampil dan penulis yang tidak terampil.

5. Penerapan keterampilan menulis dalam proses pembelajaran.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Deskriptif
Analitik , yaitu studi yang digunakan untuk mengumpulkan data, mendeskripsikan
mengolah, menganalisa, menyimpulkan dan menafsirkan data sehingga memperoleh
gambaran yang sistematis.

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kiarapayung Kecamatan


Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian ini adalah kelas III dengan
jumlah siswa sebanyak 30 orang. Kelas tersebut dipakai sebagai subjek penelitian
karena rata-rata hasil uji kompetensi siswa yang mencapai KKM hanya 43,33% dan
hasil belajarnya masih belum memuaskan. Oleh karena itu memerlukan penanganan
yang segera.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester satu tahun pelajaran 2009-2010.


Waktu yang diperlukan untuk pembelajaran materi Menulis Karangan adalah 8 jam
pelajaran. Dalam satu minggu 4 jam pelajaran, setiap jam berlangsung tatap muka
selama 35 menit.

C. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan oleh penulis, digunakan instrumen


pengumpulan data sebagai berikut:
1. Tes Uji Kompetensi
Tes uji kompetensi digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar
siswa yang dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung yaitu dengan
menggunakan media gambar. Tes berupa pemberian tugas menulis karangan
sederhana.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi disusun untuk memperoleh gambaran secara langsung
tentang pelaksanaan media gambar di kelas III. Observasi tindakan dilakukan oleh
guru lain yang bertindak sebagai observer. Lembar observasi disusun untuk
mengamati peneliti dalam melaksanakan tindakan kelas, kondisi kelas dan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

D. Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dengan empat tahapan sesuai
dengan model John Elliot (Muslihuddin, 2010:72) yang dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun alur pelaksanaan tindakan dapat dilihat pada
gambar 3.1 berikut.

Gambar 1
Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan Model John Elliot

Secara garis besar tahapan-tahapan Penelitian Tindakan Kelas dijabarkan


sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan adalah rincian operasional tindakan yang ingin dikerjakan atau
perubahan yang akan dilakukan dengan tahapannya sebagai berikut:Menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang Menulis Karangan dengan media gambar
dan alat evaluasi yang diperlukan.
2.Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pembelajaran
berlangsung Menyiapkan media gambar Menyiapkan format pengamatan untuk
melihat proses pembelajaran dan Guru memotivasi siswa dengan pertanyaan yang
mengarah kepada menulis karangan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.Guru
memberikan penjelasan kepada siswa mengenai Menulis Karangan dengan Media
Gambar, Siswa menyusun dan menulis karangan,Guru bersama siswa menyimpulkan
materi pelajaran yang sudah dibahas.
3. Pengamatan (Observation)
Tahap observasi dilakukan secara rinci dan seksama. Adapun aspek-aspek yang
diamati adalah sebagai berikut: Adanya proses pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan.Adanya kerjasama antara siswa dalam menjalankan tugas.
Adanya Tanya jawab dan keikutsertaan seluruh siswa dalam melaksanakan
tugas.Penguasaan materi pembelajaran oleh siswa.
4. Refleksi (Reflection)
Tahapan refleksi merupakan tahapan pengkajian tindakan yang dilakukan secara
menyeluruh mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan sampai pengamatan.
Jika terjadi permasalahan akan direfleksi sehingga pada pertemuan selanjutnya
permasalahan dapat teratasi dengan baik. Demikian tahap kegiatan terus berulang
sehingga membentuk siklus yang satu ke siklus dua dan seterusnya sampai suatu
permasalahan dianggap selesai.

E. Pengolahan Data

Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengolah data yang terkumpul seperti:


a. Data aktivitas siswa sewaktu proses pembelajaran berlangsung yaitu dari
lembar observasi.
b. Data berupa nilai yang diperoleh dari hasil uji kompetensi
c. Data lembar observasi pengamat.

2. Menyeleksi Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul
dapat diolah atau tidak.
3. Mengklasifikasikan dan mentabulasikan data
Langkah klarifikasi data dilakukan untuk mengelompokkan data sesuai dengan
alternatif jawaban yang tertera dalam kuesioner. Sedangkan langkah
mentabulasikan data dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai jumlah
frekuensi dan kecenderungannya dalam kuesioner.
4. Menghitung Persentase
Persentase digunakan untuk melihat besarnya persentase dari setiap alternatif
jawaban pada setiap pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisa.
5. Menyimpulkan hasil penelitian setelah data dianalisis.

F.Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik kuantitatif yang
berupa perhitungan dan teknik kualitatif yang berupa uraian. Setelah data terkumpul
dan diperiksa, apabila memenuhi persyaratan maka data tersebut ditabulasikan dalam
tabel yang telah siap untuk pengolahan. Setelah itu dicek kebenarannya kemudian
dihitung persentasenya.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kegiatan Pendahuluan

Pada bab ini akan menyajikan hasil analisis data yang telah diperoleh
Sebelum melakukan tindakan dalam penelitian, peneliti melakukan observasi awal
di kelas tentang prestasi pelajaran bahasa Indonesia dalam menulis karangan. Hasil
observasi menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa
Indonesia terutama dalam menulis karangan masih tergolong rendah dan guru
masih belum optimal memanfaatkan media pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut,
maka putuskanlah untuk menggunakan media gambar dalam materi menulis
karangan pada siswa kelas IIi SD Negeri Kiarapayung Kecamatan Ngamprah
Kabupaten Bandung Barat.
Pembelajaran dimulai dengan mengadakan tugas awal di kelas III untuk
mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis karangan. Nilai tugas awal
dijadikan acuan untuk mengetahui hasil kemampuan siswa kelas III setelah
menggunakan media gambar. Tugas awal tentang menulis karangan sederhana.
Perolehan nilai tugas awal ini akan dijadikan acuan untuk mengetahui peningkatan
hasil kemampuan siswa setelah menggunakan media gambar. Berikut disajikan
data hasil belajar siswa pada pra siklus.

Tabel 4.1
Data Hasil Belajar Siswa Pada Prasiklus
N Nama Siswa Nil Ketuntasan
o ai
1 Erwin 55 Belum
Tuntas
2 Ani Rohaeni 50 Belum
Tuntas
3 Abdul Rozak 70 Tuntas

4 Adi Setiawan 65 Tuntas

5 Ahmadani 60 Belum
Tuntas
6 Ajeng Cahyati 50 Belum
Tuntas
7 Anisa Dinda 60 Belum
Tuntas
8 Asep Supriadi 60 Belum
Tuntas
9 Dede Stip 65 Tuntas

1 Deden Solihin 70 Tuntas


0
1 Desi Nurhayati 50 Belum
1 Tuntas
1 Ficki Hamdani 75 Tuntas
2
1 Fitri Andriani 55 Belum
3 Tuntas
1 Fitriyani 55 Belum
4 Tuntas
1 Mely Susanti 55 Belum
5 Tuntas
1 Moch. Rizal 50 Belum
6 Tuntas
1 Nevi Setiawati 60 Belum
7 Tuntas
1 Nenden S. N 60 Belum
8 Tuntas
1 Nisa Nurjanah 55 Belum
9 Tuntas
2 Nurjanah 60 Belum
0 Tuntas
2 Panji. M. Pauji 70 Tuntas
1
2 Rianti Khoirunisa 60 Belum
2 Tuntas
2 Rini Puspitasari 60 Belum
3 Tuntas
2 Rosmasari 70 Tuntas
4
2 Siti Nuraisah 50 Belum
5 Tuntas
2 Taopik Abdul 70 Tuntas
6
2 Taupik Hidayatuloh 50 Belum
7 Tuntas
2 Nopianti 55 Belum
8 Tuntas
2 Neni Cahyani 55 Belum
9 Tuntas
3 Nadia Komalasari 50 Belum
0 Tuntas
Rata-Rata 59,
00
Nilai Tertinggi 70

Nilai Terendah 50

Persentase Ketuntasan 26,


66

Jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka data hasil kemampuan siswa
pada prasiklus tersaji pada grafik 4.1 berikut.
Grafik 4.1
Data Hasil Kemampuan Siswa Pada Prasiklus

Berdasarkan tabel dan grafik 4.1 terlihat bahwa siswa hanya memperoleh rata-rata
59 dengan nilai tertinggi 70 dan nilai terendah 50. Siswa yang hasil belajarnya diatas
KKM hanya 8 orang atau hanya 26,66% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Hal
ini memberikan gambaran bahwa hasil kemampuan siswa pada mata pelajaran bahasa
Indonesia tentang menulis karangan masih tergolong rendah.
1. Tindakan Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

1) Sebelum menyusun rencana pembelajaran, peneliti melakukan identifikasi


masalah dan merencanakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada
siklus I.
2) Setelah peneliti mengetahui masalah dan langkah-langkah yang akan
digunakan pada tindakan di siklus I, peneliti kemudian membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3) Menentukan pokok bahasan yang akan dijadikan materi bahasan pada
penelitian.
4) Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
5) Menyiapkan alat peraga media gambar.
6) Mengembangkan format evaluasi.
7) Mengembangkan format observasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu
sebagai berikut.
1) Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama
Hari / Tanggal : Selasa, 4 Agustus 2009
a Guru terlebih dahulu meneliti tingkat kesiapan siswa, mengecek absensi
siswa serta mengondisikan kelas agar pembelajaran dapat berlangsung
secara kondusif.
b Melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi yang akan
disampaikan.
c. Selanjutnya guru menjelaskan materi secara singkat tentang menulis
karangan..
d Guru menjelaskan cara menulis karangan dengan menggunakan media
gambar
e Siswa mengerjakan tugas menulis karangan sederhana dengan
memperhatikan media gambar yang di tempel di papan tulis.
f Guru menutup pelajaran dengan membimbing siswa dengan tanya jawab
secara klasikal untuk menarik kesimpulan tentang menulis karangan
yang baik dan benar. Dalam kesempatan ini siswa diberi kesempatan
untuk menanyakan hal yang belum jelas dari materi yang telah
disampaikan.

29
2) Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua
Hari / Tanggal : 11 Agustus 2009

a Guru terlebih dahulu meneliti tingkat kesiapan siswa, mengecek absensi


siswa serta mengkondisikan kelas agar pembelajaran dapat berlangsung
secara kondusif.
b Melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi yang akan
disampaikan.
c. Selanjutnya guru menjelaskan materi secara singkat tentang cara
menulis karangan.
d. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media gambar

e. Siswa menyelesaikan tugas tentang menulis karangan.

f. Guru menutup pelajaran dengan membimbing siswa dengan tanya jawab


secara klasikal untuk menarik kesimpulan tentang menulis karangan
yang baik dan benar. Dalam kesempatan ini siswa diberi kesempatan
untuk menanyakan hal yang belum jelas dari materi yang telah
disampaikan.

c. Observasi

Dari hasil observasi siklus I, diperoleh kesimpulan bahwa dalam


melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia tentang menulis karangan dengan
menggunakan media gambar pada siklus I, guru dapat menerapkannya sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan.
30
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer, guru di dalam
menyampaikan cara menulis karangan kurang jelas dan mengenai penulisan
ejaannya tidak dijelaskan, sehingga masih ada siswa yang kurang paham dalam
penulisan ejaannya. Selain itu masih ada siswa yang kurang memperhatikan.
Data mengenai keaktifan siswa dapat diperoleh dengan menggunakan lembar
observasi seperti pada lampiran. Keaktifan siswa tersebut dapat dilihat dalam hal
bertanya, berdiskusi dengan teman maupun membenarkan kesalahan teman pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Data mengenai keaktifan siswa pada siklus I dapat
dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2

Data Mengenai Keaktifan Siswa Pada Siklus I

Perhatian Siswa
N Na B C K
o ma
1 Erwin v

2 Ani Rohaeni v

3 Abdul Rozak v

4 Adi Setiawan V

5 Ahmadani v

6 Ajeng Cahyati v

7 Anisa Dinda v

8 Asep Supriadi V

9 Dede Stip v

1 Deden Solihin v
0
1 Desi Nurhayati v
1
1 Ficki Hamdani v
2
1 Fitri Andriani v
3
1 Fitriyani v
4
1 Mely Susanti v
5
1 Moch. Rizal v
6
1 Nevi Setiawati v
7
1 Nenden S. N v
8
1 Nisa Nurjanah √
9
2 Nurjanah √
0
2 Panji. M. Pauji v
1
2 Rianti Khoirunisa v
2
2 Rini Puspitasari v
3
2 Rosmasari v
4
2 Siti Nuraisah v
5
2 Taopik Abdul v
6
2 Taupik Hidayatuloh v
7
2 Nopianti v
8
2 Neni Cahyani v
9
3 Nadia Komalasari v
0

Hasil data mengenai aktifitas siswa pada siklus I menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Selanjutnya di bawah ini hasil pengamatan observer tentang aktivitas guru pada
siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3.

31

32

Tabel 4.3

Data Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus I


N Aspek Yang Diamati Penilai
o an
B Cuk Kuran
ai up g
k
Pendahuluan

a. Memotivasi siswa v
1
b. Apersepsi v

Kegiatan Inti

- Bahan bahan pembelajaran v


yang disajikan sesuai dengan
yang
direncanakan
- Kesesuaian alat peraga dengan v
materi
- Kemampuan mengoptimalkan v

2 alat
peraga
- Antusiasme dalam menanggapi v
pertanyaan siswa
- Membantu meningkatkan proses v
pembelajaran siswa
- Mengarahkan siswa v
untuk
mengerjakan tugas latihan
- Mengamati proses belajar siswa v

Penutup

- Penilaian v
3
- Refleksi v

4 Pengelolaan waktu v

5 Penggunaan media pembelajaran v

Suasana kelas

a. Aktifitas guru v
6 b. Aktifitas siswa v

untuk mengetahui besaran hasil belajar siswa, maka pada akhir siklus I
dilakukan penilaian hasil karangan sehingga dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4
data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

N Nama Siswa Siklu Ketuntasan


o sI
1 Erwin 65 Tuntas

2 Ani Rohaeni 60 Belum Tuntas

3 Abdul Rozak 75 Tuntas

4 Adi Setiawan 70 Tuntas

5 Ahmadani 65 Tuntas

6 Ajeng Cahyati 60 Belum Tuntas

7 Anisa Dinda 65 Tuntas

8 Asep Supriadi 65 Tuntas

9 Dede Stip 70 Tuntas

10 Deden Solihin 75 Tuntas

11 Desi Nurhayati 60 Belum Tuntas

12 Ficki Hamdani 80 Tuntas

13 Fitri Andriani 65 Tuntas

14 Fitriyani 65 Belum Tuntas

15 Mely Susanti 70 Tuntas

16 Moch. Rizal 60 Belum Tuntas

17 Nevi Setiawati 75 Tuntas

18 Nenden S. N 65 Tuntas

19 Nisa Nurjanah 60 Belum Tuntas

20 Nurjanah 65 Tuntas

21 Panji. M. Pauji 80 Tuntas

22 Rianti Khoirunisa 70 Tuntas

23 Rini Puspitasari 70 Tuntas

24 Rosmasari 75 Tuntas

25 Siti Nuraisah 60 Belum Tuntas


26 Taopik Abdul 75 Tuntas

27 Taupik Hidayatuloh 60 Belum Tuntas

28 Nopianti 65 Tuntas

29 Neni Cahyani 65 Tuntas

30 Nadia Komalasari 65 Tuntas

Rata-Rata 67,3
3
Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 60

Persentase Ketuntasan 76,6


6

Jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka data hasil belajar pada siklus I
tersaji pada grafik 4.2 berikut.

Grafik 4.2

Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I


Berdasarkan tabel 4.4 dan grafik 4.2 terlihat bahwa rata-rata nilai siswa 66,33
dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 60. Siswa yang hasil belajarnya diatas KKM
ada 17 orang atau 56,67% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Hal ini memberikan
gambaran bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa dari prasiklus ke siklus I.

d. Refleksi
Berdasarkan analisis data di atas, masih terdapat kekurangan-kekurangan pada siklus
I. Kekurangan-kekurangan tersebut antara lain guru kurang memotivasi siswa, guru terlalu
cepat menjelaskan dan alat peraga media gambar yang digunakan kurang menarik perhatian
siswa. Dengan adanya kekurangan-kekurangan tersebut, maka perlu adanya perbaikan-
perbaikan dalam KBM untuk siklus II. Perbaikan tersebut yaitu dengan cara memanfaatkan
alat peraga media gambar yang menarik sebagai media pembelajaran untuk lebih
memotivasi siswa. Selain itu guru harus lebih dapat mengkondisikan siswa, sehingga siswa
benar-benar terlibat dalam KBM.

2. Tindakan Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

1) Sebelum menyusun rencana pembelajaran, peneliti melakukan identifikasi


masalah berdasarkan refleksi pada silus I dan merencanakan langkah-langkah
yang akan dilaksanakan pada siklus II.
2) Setelah peneliti mengetahui masalah dan langkah-langkah yang akan
digunakan pada tindakan di siklus II, peneliti kemudian membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3) Menentukan pokok bahasan yang akan dijadikan materi bahasan pada
penelitian.
4) Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

5) Menyiapkan alat peraga media gambar.

6) Mengembangkan format evaluasi.

7) Mengembangkan format observasi pembelajaran

e. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu
sebagai berikut.
1) Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama
Hari / Tanggal : 23 Agustus 2008

a) Guru terlebih dahulu meneliti tingkat kesiapan siswa, mengecek absensi


siswa serta mengondisikan kelas agar pembelajaran dapat berlangsung
secara kondusif.
b) Melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi yang akan
diajarkan.
c). Selanjutnya guru menjelaskan materi secara singkat tentang menganal
bagian-bagian utama tumbuhan.
d) Guru menjelaskan materi dengan alat peraga media gambar

e) Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru

f) Guru menutup pelajaran dengan membimbing siswa melakukan diskusi


secara klasikal untuk menarik kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari. Dalam kesempatan ini siswa diberi kesempatan untuk
menanyakan hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari.
2) Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ke dua
Hari / Tanggal : 30 Agustus 2008

a) Guru terlebih dahulu meneliti tingkat kesiapan siswa, mengecek absensi


siswa serta mengkondisikan kelas agar pembelajaran dapat berlangsung
secara kondusif.
b) Melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi yang akan
diajarkan.
c). Selanjutnya guru menjelaskan materi secara singkat tentang kegunaan
bagian- bagian tumbuhan.
d) Guru menjelaskan materi dengan alat peraga media gambar Siswa
mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru
e) Guru menutup pelajaran dengan membimbing siswa melakukan diskusi
secara klasikal untuk menarik kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari. Dalam kesempatan ini siswa diberi kesempatan untuk
menanyakan hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari.
a. Observasi

Pada siklus II ini guru telah melakukan perbaikan-perbaikan. Perbaikan


dalam KBM tersebut yaitu guru lebih memotivasi siswa, sehingga siswa lebih
bersemangat dalam mengikuti KBM. Dengan semangat yang lebih tinggi, maka
pembelajaran dapat berjalan lebih baik. Selain memotivasi siswa, guru juga
memberikan lebih banyak kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum jelas dan guru sudah memanfaatkan media pembelajaran dengan baik.
Data mengenai keaktifan siswa dapat diperoleh dengan menggunakan lembar
observasi, seperti pada lampiran. Keaktifan siswa tersebut dapat dilihat dalam hal
bertanya, mengomentari maupun menyampaikan pendapatnya. Data mengenai
keaktifan siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5

Data Mengenai Keaktifan Siswa Pada Siklus II

Perhatian Siswa
N Na B C K
o ma
1 Ahmad Sulaeman √

2 Anandico BBR √

3 Aprilianti √
4 Astri Hardianti √

5 Bayu Setiawan √

6 Dadang Junaedi √

7 Dani Nuryono √

8 Fadel M. AZ √

9 Farhan MD √

1 Fuad Mahdi F √
0
1 Hafield H.L √
1
1 Herdiansyah √
2
1 Heri Heryana √
3
1 Jajat Mulyadi √
4
1 Jalgi Prameswari √
5
1 Jim Hawerd R.P √
6
1 Kartisa √
7
1 Malik A.A √
8
1 M. Saban Sabani √
9
2 Novia Sri Intan √
0
2 Pelangi TM √
1
2 Renaldi Insan R √
2
2 Rina Anggraeni √
3
2 Riri Mustika √
4
2 Rizal Nur R √
5
2 Salsabila K.P √
6
2 Salsya Putri M √
7
2 Samsu Haryadi √
8
2 Santika √
9
3 Sarah Nuraeni √
0
Di bawah ini hasil pengamatan observer tentang aktivitas guru pada siklus II dapat
dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Data Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Siklus II

N Aspek Yang Diamati Penilai


o an
B Cuku Kuran
ai p g
k
Pendahuluan

c. Memotivasi siswa √
1
d. Apersepsi √

Kegiatan Inti

- Bahan bahan pembelajaran √


yang disajikan sesuai dengan
yang
direncanakan
- Kesesuaian alat peraga dengan √
materi
- Kemampuan mengoptimalkan √

2 alat
peraga
- Antusiasme dalam menanggapi √
pertanyaan siswa
- Membantu meningkatkan proses √
pembelajaran siswa
- Mengarahkan siswa √
untuk
mengerjakan latihan soal
- Mengamati proses belajar siswa √

Penutup
- Penilaian √
3
- Refleksi √

4 Pengelolaan waktu √

5 Penggunaan media pembelajaran √

6 Suasana kelas

c. Semangat guru √
d. Semangat siswa √

Untuk mengetahui besaran hasil belajar siswa, maka pada akhir siklus II
dilakukan tes dengan hasil belajar dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7

Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

N Nama Siswa Siklu Ketuntasan


o s II
1 Ahmad Sulaeman 80 Tuntas

2 Anandico BBR 80 Tuntas

3 Aprilianti 80 Tuntas

4 Astri Hardianti 75 Tuntas

5 Bayu Setiawan 80 Tuntas

6 Dadang Junaedi 70 Tuntas

7 Dani Nuryono 75 Tuntas

8 Fadel M. AZ 70 Tuntas

9 Farhan MD 90 Tuntas

10 Fuad Mahdi F 80 Tuntas

11 Hafield H.L 70 Tuntas

12 Herdiansyah 95 Tuntas

13 Heri Heryana 80 Tuntas

14 Jajat Mulyadi 70 Tuntas

15 Jalgi Prameswari 70 Tuntas

16 Jim Hawerd R.P 70 Tuntas

17 Kartisa 85 Tuntas

18 Malik A.A 70 Tuntas

19 M. Saban Sabani 70 Tuntas


20 Novia Sri Intan 70 Tuntas
21 Pelangi TM 90 Tunt
as
22 Renaldi Insan R 80 Tunt
as
23 Rina Anggraeni 90 Tunt
as
24 Riri Mustika 85 Tunt
as
25 Rizal Nur R 70 Tunt
as
26 Salsabila K.P 80 Tunt
as
27 Salsya Putri M 70 Tunt
as
28 Samsu Haryadi 75 Tunt
as
29 Santika 80 Tunt
as
30 Sarah Nuraeni 75 Tunt
as
Rata-Rata 77,5
0
Nilai Tertinggi 95

Nilai Terendah 70

Persentase Ketuntasan 100,


00

Jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka data hasil belajar pada siklus
II tersaji pada grafik 4.3 berikut.
Grafik 4.3

Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

Berdasarkan tabel 4.7 dan grafik 4.3 terlihat bahwa rata-rata nilai siswa 77,50
dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 70. Siswa yang hasil belajarnya diatas KKM
ada 30 orang atau 1007% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Hal ini memberikan
gambaran bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II.

b. Refleksi

Dari data di atas didapat bahwa hampir seluruh siswa menyukai pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga media gambar. Hal ini dikarenakan siswa merasa
tertarik dan termotivasi dalam KBM yang menggunakan alat peraga media gambar.

B. PEMBAHASAN
Dari hasil pembelajaran menggunakan alat peraga media gambar dan jawaban soal-soal
evaluasi yang diberikan, kemudian penulis menggunakan jawaban-jawaban tersebut untuk
mengetahui apakah pembelajaran IPA menggunakan alat peraga media gambar tersebut dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN II Ciledug Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung
Barat. Berikut ini adalah data yang diperoleh dari hasil pra siklus, siklus pertama dan siklus kedua.

Tabel 4.8

Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus Pertama dan Siklus Kedua


N Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II
o
1 Ahmad Sulaeman 60 70 8
0
2 Anandico BBR 50 60 8
0
3 Aprilianti 65 70 8
0
4 Astri Hardianti 50 60 7
5
5 Bayu Setiawan 60 65 8
0
6 Dadang Junaedi 50 60 7
0
7 Dani Nuryono 50 60 7
5
8 Fadel M. AZ 60 65 7
0
9 Farhan MD 65 75 9
0
10 Fuad Mahdi F 70 70 8
0
11 Hafield H.L 50 60 7
0
12 Herdiansyah 70 80 9
5
13 Heri Heryana 60 70 8
0
14 Jajat Mulyadi 55 60 7
0
15 Jalgi Prameswari 55 60 7
0
16 Jim Hawerd R.P 50 60 7
0
17 Kartisa 60 75 8
5
18 Malik A.A 50 60 7
0
19 M. Saban Sabani 50 60 7
0
20 Novia Sri Intan 60 65 7
0
21 Pelangi TM 65 75 9
0
22 Renaldi Insan R 60 70 8
0
23 Rina Anggraeni 65 75 9
0
24 Riri Mustika 70 75 8
5
25 Rizal Nur R 50 60 7
0
26 Salsabila K.P 70 75 8
0
27 Salsya Putri M 50 60 7
0
28 Samsu Haryadi 60 65 7
5
29 Santika 60 70 8
0
30 Sarah Nuraeni 50 60 7
5
Rata-Rata 58, 66,33 77,50
00
Nilai Tertinggi 70 80 9
5
Nilai Terendah 50 60 7
0
Persentase Ketuntasan 23, 43,33 100,00
33

Berdasarkan hasil penelitian selama dua siklus yang bertujuan untuk


meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengenal bagian-bagian utama hewan
dan tumbuhan, terlihat pada pelaksanaan siklus pertama dan ke dua telah
menunjukkan hal-hal sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran IPA dengan menggunakan alat peraga media gambar ditinjau
dari segi interaksi siswa dan guru :
a. Pada awal pelajaran, guru membuka pelajaran IPA dengan menggunakan
alat peraga media gambar sebagai titik tolak pelajaran. Kemudian guru
mengarahkan dan menjelaskan bagaimana siswa belajar dengan baik.
b. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru mengelola kelas secara
interaktif, membimbing siswa, dan memotivasi siwa untuk aktif berperan dalam
kegiatan pembelajaran.
c. Pada akhir pelajaran, guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang
telah dilaksanakan. Kemudian guru mengevaluasi siswa dengan memberikan
soal-soal relevan terhadap konsep pada kesimpulan.
Berdasarkan hal tersebut, telah ada peningkatan aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPA.
2. Ditinjau dari keefektifan alat peraga
Jika kita melihat data di atas, akan tampak keefektifan penggunaan alat peraga
media gambar pada siklus ke dua yang terbukti adanya peningkatan nilai rata-rata
yaitu 77,50 walaupun masih ada siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata. Hal
itu sudah menandakan bahwa penggunaan alat peraga pada pembelajaran siklus
kedua memberikan kontribusi yang cukup besar bagi peningkatan hasil belajar belajar
siswa. Untuk itulah, pembelajaran IPA kelas II sebisa mungkin harus menggunakan
alat peraga media gambar.
DAFTAR PUSTAKA
Schramm. Rabitah, H. J. "Meningkatkan Minat Dan Kemampuan Siswa Dalam Menulis
Karangan (Teks Eksemplum) Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas IX. 8
Semester 1 SMP Negeri 1 Praya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran
2016/2017." Jurnal Ilmiah Mandala Education 4.1 (2018): 99-104.
Brigges Audie, Nurul. "Peran media pembelajaran meningkatkan hasil belajar peserta
didik." Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP. Vol. 2. No. 1. 2019.
Associaton N.Mustafida, Fita. "Kajian Media Pembelajaran Berdasarkan Kecenderungan
Gaya Belajar Peserta Didik SD/MI." Madrasah: Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Dasar 6.1 (2013): 20.
Nasution, Andreanda, and Dimas Adeputra. "PENGARUH MEDIA CETAK DAN
AUDIO VISUAL TERHADAP HIPNOTERAPI ROKOK PADA IBU RUMAH
TANGGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA PEROKOK AKTIF DI
WILAYAH SEMPLAK PILAR TAHUN 2019." PROSIDING LPPM UIKA
BOGOR (2018).
Zaenudin, Zaenudin. "Meningkatkan Minat Dan Kemampuan Siswa Dalam Menulis
Karangan (Teks Eksemplum) Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VII. A
Semester 1 SMP Negeri 2 Pujut Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran
2019/2020." JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan) 4.1 (2020).
Sudrajat Marti, Ni Wayan. "Pengembangan Media Pembelajaran Pesawat Sederhana
untuk Siswa Sekolah Dasar Berbasis Multimedia." Prosiding APTEKINDO
(2010).
Sumiharsono, R., & Hasanah, H. (2017). Media pembelajaran: buku bacaan wajib dosen,
guru dan calon pendidik. Pustaka Abadi.
Patoni Y,Herlina, Yekti. "Komposisi Dalam Seni Fotografi." Nirmana 9.2 (2007): 82-88.
Irawati, Wa Ode. "Peningkatan Keterampilan Menulis Populer Mahasiswa Menggunakan
Pendekatan Saintifik." Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) 4.3 (2022):
2595-2604.
Nurgiyantoro, Burhan. "Penilaian pembelajaran sastra berbasis kompetensi." Yogyakarta:
BPFe (2010).
Ernawati, Ernawati. "Meningkatkan Minat Dan Kemampuan Siswa Dalam Menulis
Karangan Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas III SD Negeri 13/I Muara
Bulian." Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) 4.5 (2022): 3241-3248.

Anda mungkin juga menyukai