( Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III SD Negeri
1 Pengadangan )
Disusun Oleh :
NURIL AHMADI
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PENGADANGAN
KECAMATAN PRINGGASELA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
2023
ABSTRAK
(Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III SDN 1
pengadangan)
Salah satu peran guru yang sangat penting adalah menciptakan proses
pembelajaran yang bermutu, berkualitas dan menyenangkan. Adapun tujuan dari
penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui seberapa besar dampak peningkatan
minat siswa terhadap penggunaan media gambar yang diinterpretasikan menjadi sebuah
karangan Meningkatkan kemampuan minat siswa dapat dilihat dari beberapa aspek
yaitu : aktivitas siswa, aktivitas guru dan efektivitas proses pembelajaran, dan nilai hasil
prestasi siswa . Teknik yang digunakan adalah dengan pendekatan penelitian tindakan
kelas, teknik pengumpulan data observasi, dan tes hasil belajar siswa. Perolehan data baik
aktivitas siswa maupun nilai hasil belajar siswa pada siklus I dan II dalam penelitian
tindakan kelas dapat ditafsirkan sebagai berikut ; (1) Minat dan kemampuan siswa
terhadap pembelajaran menulis karangan sangat baik. (2) Media Gambar sangat
membantu siswa dalam meningkatkan imajinasi sehingga mampu membuat kalimat
sederhana yang menjadi kerangka karangan dan kemudian dikembangkan lagi. (3) Siswa
mampu menginterpretasikan kalimat sederhana dengan cara mengaitkan gambar seri
yang diamatinya. (4) Siswa mampu mengkomunikasikan tulisannya berdasarkan hasil
pengamatan kepada temannya maupun kepada guru. (5) Proses pembelajaran lebih
variatif sehingga anak menjadi kreatif, aktif dan menyenangkan. (6) Pembelajaran lebih
efektif, karena terfokus pada media gambar. (7) Pembelajaran akan kondusif, karena
perhatian siswa tertuju pada media gambar yang telah disediakan. (8) Guru mudah untuk
mengevaluasi hasil kegiatan anak terutama pada aspek minat dan kemampuan siswa. (9)
Dapat dijadikan tolak ukur pada pembelajaran berikutnya.
Puji Syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan sehingga
penulis dapat menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dengan lancer. Penelitian
Tindakan Kelas ini berjudul : “ Meningkatkan Minat Dan Kemampuan Siswa Dalam
Menulis Karangan Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas III SDN 1 pengadangan
Pemilihan judul PTK tersebut didasari oleh penulis sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III. Guru yang
profesional harus mampu dalam menguasai materi yang akan disampaikan kepada siswa
dan dapat menciptakan proses pembelajaran yang aktif, efektif dan menyenangkan.
Dengan selesainya laporan ini, penulis ucapkan terima kasih kepada Guru-guru SDN
1 pengadangan yang telah membantu dalam pelaksanaan dan pelaporan PTK.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa dalam pelaporan PTK
ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat
penulis harapkan dalam rangka perbaikan. Mudah-mudahan laporan ini dapat
bermanfaat.
BAB I
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran yang bermutu dan berkualitas tergantung pada guru yang
mampu dan dapat mengaktifkan siswanya dalam proses belajar Dimana siswa diberi
kesempatan untuk mencoba, mengalami dan dapat melaksanakan atau mempraktekkan
apa yang telah dipelajarinya untuk memperoleh hasil yang lebih baik. H.G. Tarigan
mengemukakan bahwa keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, yaitu :
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan
keterampilan menulis ( H.G. Tarigan : 1968 : 1 )
Keempat keterampilan berbahasa di atas merupakan suatu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan, tetapi hanya dapat dibedakan. Keterampilan yang satu bergantung
kepada ketiga keterampilan yang lainnya. Contohnya seseorang terampil menulis karena
mampu membaca ,menyimak dan berbicara. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa
pengajaran Bahasa Indonesia dalam aspek menulis merupakan salah satu komponen yang
dapat menentukan dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Kenyataan di lapangan sebagian besar siswa masih kurang memiliki kemampuan
dalam menuangkan ide-ide atau gagasan yang dapat dituliskan pada sebuah karangan.
Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah siswa tersebut adalah dilakukan kegiatan
menulis karangan dengan mempergunakan media gambar. Melalui kegiatan ini siswa
dilatih untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya sehingga dapat mengungkapkan
ide-ide dan gagasan dalam bentuk menulis karangan. Disamping itu siswa dilatih
menulis karangan dengan ejaan yang benar sesuai dengan tema gambar. Secara
bertahap siswa dapat berekspresi
mulai dari penetapan paragraph pada gambar seri yang tepat, kemudian dapat
mengembangkan pokok pikiran melalui membuat kalimat sederhana sampai pada
penulisan karangan yang diharapkan.
Dari hasil prestasi rata-rata siswa dari sejumlah 33 siswa pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia di semester satu tahun pelajaran 2010-2011 mencapai 64,50 sedangkan
Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 66,50, dengan kata lain belum mencapai target yang
diharapkan. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, untuk mengatasi kesulitan siswa
dalam menulis karangan, penulis mengadakan perbaikan pembelajaran pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia dengan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “
Meningkatkan Minat Dan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Melalui Media
Gambar Pada Siswa Kelas III SD 1 Pengadangan” Kecamatan Pringgasela.
B. Rumusan Masalah Penelitian.
Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada proses pembelajaran, yaitu
pembelajaran keterampilan menulis di sekolah dasar. Model pembelajaran yang
dipergunakan adalah menggunakan media gambar ,sehingga siswa dapat mengurutkan
kejadian – kejadian yang sesuai dalam gambar.
Berkaitan dengan permasalahan tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut : 2
a. Apakah media gambar dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa
dalam menulis karangan ?
b. Bagaimana proses kemampuan minat siswa dalam menulis karangan sebelum
dan sesudah menggunakan media gambar ?
c. Seberapa besar penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan
minat siswa dalam menulis karangan ?
C.Tujuan Penelitian
g. Bagi Siswa :
i. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar menulis karangan dengan
menggunakan media gambar.
ii. Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, kritis dan komunikatif dalam
menulis sesuai dengan ejaan yang benar.
iii. Siswa aktif dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia.
h. Bagi Guru :
i. Mengetahui media yang sesuai dalam proses belajar mengajar dan dapat
mengembangkan penggunaan media gambar secara variatif.
ii. Meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam
menulis karangan.
iii. Memperbaiki proses pembelajaran Bahasa Indonesia.
i. Bagi Sekolah :
i. Termotivasi untuk menyediakan media gambar yang sesuai, sehingga dapat
menumbuhkan minat siswa belajar.
ii. Meningkatkan prestasi sekolah
iii. Meningkatkan kompetensi lulusan dan kinerja guru pada pelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah.
j. Bagi Dinas :
i. Meningkatkan prestasi pendidikan di kecamatan Ngamprah Kabupaten
Bandung Barat.
ii. Meningkatkan profesionalisme guru-guru yang ada di
kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.
4
E. Hipotesis
Dengan menggunakan media gambar dalam meningkatkan minat dan
kemampuan menulis karangan, maka siswa kelas III SD Negeri Kiarapayung
kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat dalam menulis karangan ada
peningkatan yang signifikan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Media Gambar
1. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin “Medium” yang secara harfiah berarti
“Perantara”atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan
penerima pesan. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Sementara Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku,film,video dsb.Menurut National
Education Associaton (1969) Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk
cetak maupun pandang dengar,termasuk teknologi perangkat keras.
Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran,perasaan, dan
kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri
peserta didik.
Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua
dimensi sebagai hasil perasaan dan pikiran. Teori Piaget (Mohamad Surya : 2004 ) usia
anak 6 – 12 tahun perkembangan kecerdasannya pada peringkat operasional konkret (
concrete operational ) anak telah dapat membuat pemikiran tentang situasi atau hal
konkret secara logis menyatakan bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahap
operasional konkrit, ini menunjukkan bahwa anak sangat menyukai benda yang nyata,
disamping itu anak memiliki daya fantasi yang sangat tinggi.
Berdasarkan gambaran di atas ,agar lebih menarik dan dapat menimbulkan
motivasi anak terhadap pembelajaran menulis karangan diperlukan media yang tepat dan
dapat menyalurkan imajinasi yang kreatif pada siswa. Dengan gambar anak dapat terbantu
menuangkan gagasan serta ide kedalam bentuk bahasa karena gambar akan memberi
inspirasi dan panduan tentang apa dan bagaimana yang harus ditulis. Gambar juga dapat
menimbulkan daya tarik tersendiri sehingga dapat mempermudah dan memperjelas
bagian terpenting dari rangkaian gambar seri yang ada
1. Tujuan Media
Tujuan media pembelajaran adalah dapat menyalurkan suatu pesan, merangsang
pikiran, perasaan dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri peserta didik dan
mempermudah bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
2. Jenis – jenis Media
Adapun jenis media belajar ,diantaranya :
1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun dan komik.
2. Media Audial ; radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya.
3. Projected still media : Slide. Over head projector (OHP), in focus dan sejenisnya.
4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD. DVD, VTR), computer dan
sejenisnya ( Akhmad Sudrajat : 2008)
3. Fungsi Media Gambar.
Fungsi utama media adalah sebagai alat bantu mengajar yang mampu
mempengaruhi keadaan, iklim kelas dan lingkungan belajar yang efektif. Media gambar
tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu pengajaran saja, tetapi fungsi-fungsi tertentu
yang terkandung dalam gambar. Menurut (Hidayat, dan Rahmina :2003) mengemukakan
fungsi dari media gambar adalah :
a. Sebagai alat bantu untuk menciptakan situasi belajar yang efektif.
b. Sebagai bagian integral dalam keseluruhan situasi belajar sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar.
c. Sebagai pelengkap suatu proses pembelajaran untuk menarik perhatian siswa.
d. Untuk memperlancar proses pembelajaran sehingga siswa mudah paham dalam
menerima materi.
e. Untuk meningkatkan hasil belajar dan mutu belar
Lebih jelasnya gambar berseri dapat menimbulkan daya tarik pada diri siswa,
mempermudah pengertian dan memperjelas bagian-bagian yang penting yang akan ditulis,
dapat merangsang ide, gagasan siswa kedalam bahasa tulis yang akan diekspresikan
menjadi sebuah karangan.
B. Menulis Karangan.
1. Pengertian Menulis
Menulis adalah identik dengan mengarang atau membuat tulisan berdasarkan pada
ide atau gagasan. Menulis dalam arti yang sempit yaitu membuat angka atau huruf yang
ditulis pada kertas atau media lain.
Menurut Sa'adah (2003) menulis berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan,
ide, pendapat, pikiran atau perasaan melalui bahasa. Batasan menulis yang dikemukakan
oleh Nurgiyantoro ( 1995 ) adalah menulis sebagai aktivitas produktif dan aktivitas
pengungkapan bahasa. Secara umum bahwa menulis adalah aktivitas mengungkapkan
gagasan melalui media bahasa.
Dari pendapat diatas ,dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu
keterampilan berbahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi secara tidak langsung
antara penulis dan pembaca dalam berbagai bahasa tertulis.
2. Manfaat Menulis Kegiatan menulis yang dilakukan bagi seorang penulis mempunyai
manfaat ,sebagai berikut :
a. Agar tidak lupa terhadap apa yang telah diperolehnya.
b. Dapat mencatat renungan-renungan.
c. Dapat mencatat pikiran-pikiran yang terpenting.
d. Dapat mencatat ide dan gagasan-gagasan
masalah.
f. Membiasakan kita berfikir dan berbahasa secara tertib.
14
Dari pendapat di atas, penulis simpulkan pada dasarnya mempunyai tujuan yang
sama ,yaitu untuk mengungkapkan sesuatu yang berkaitan dengan kompetensi
personal dan social, untuk
keperluan komunikasi.
2. Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Menulis.
Para ahli berpendapat bahwa factor yang mendorong kemampuan
menulis adalah :
a. Kemampuan mendapatkan tema karangan yang akan dikembangkan
Menurut Alwi ( 1996 ;30 ) Mengutip pendapat dari Sumarno ( 1988 ) Ada tiga
komponen yang tergabung dalam pembuatan menulis.
1. Penguasaan bahasa tulis, akan berfungsi sebagai media tulisan meliputi
kosakata,struktur kalimat,paragraf, ejaan, pragmatik dan sebagainya.
1. Penguasaan isi karangan dengan topic yang akan ditulis.
Metode yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Deskriptif
Analitik , yaitu studi yang digunakan untuk mengumpulkan data, mendeskripsikan
mengolah, menganalisa, menyimpulkan dan menafsirkan data sehingga memperoleh
gambaran yang sistematis.
C. Instrumen Penelitian
D. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dengan empat tahapan sesuai
dengan model John Elliot (Muslihuddin, 2010:72) yang dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun alur pelaksanaan tindakan dapat dilihat pada
gambar 3.1 berikut.
Gambar 1
Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan Model John Elliot
1. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan adalah rincian operasional tindakan yang ingin dikerjakan atau
perubahan yang akan dilakukan dengan tahapannya sebagai berikut:Menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang Menulis Karangan dengan media gambar
dan alat evaluasi yang diperlukan.
2.Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pembelajaran
berlangsung Menyiapkan media gambar Menyiapkan format pengamatan untuk
melihat proses pembelajaran dan Guru memotivasi siswa dengan pertanyaan yang
mengarah kepada menulis karangan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.Guru
memberikan penjelasan kepada siswa mengenai Menulis Karangan dengan Media
Gambar, Siswa menyusun dan menulis karangan,Guru bersama siswa menyimpulkan
materi pelajaran yang sudah dibahas.
3. Pengamatan (Observation)
Tahap observasi dilakukan secara rinci dan seksama. Adapun aspek-aspek yang
diamati adalah sebagai berikut: Adanya proses pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan.Adanya kerjasama antara siswa dalam menjalankan tugas.
Adanya Tanya jawab dan keikutsertaan seluruh siswa dalam melaksanakan
tugas.Penguasaan materi pembelajaran oleh siswa.
4. Refleksi (Reflection)
Tahapan refleksi merupakan tahapan pengkajian tindakan yang dilakukan secara
menyeluruh mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan sampai pengamatan.
Jika terjadi permasalahan akan direfleksi sehingga pada pertemuan selanjutnya
permasalahan dapat teratasi dengan baik. Demikian tahap kegiatan terus berulang
sehingga membentuk siklus yang satu ke siklus dua dan seterusnya sampai suatu
permasalahan dianggap selesai.
E. Pengolahan Data
2. Menyeleksi Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul
dapat diolah atau tidak.
3. Mengklasifikasikan dan mentabulasikan data
Langkah klarifikasi data dilakukan untuk mengelompokkan data sesuai dengan
alternatif jawaban yang tertera dalam kuesioner. Sedangkan langkah
mentabulasikan data dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai jumlah
frekuensi dan kecenderungannya dalam kuesioner.
4. Menghitung Persentase
Persentase digunakan untuk melihat besarnya persentase dari setiap alternatif
jawaban pada setiap pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisa.
5. Menyimpulkan hasil penelitian setelah data dianalisis.
F.Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik kuantitatif yang
berupa perhitungan dan teknik kualitatif yang berupa uraian. Setelah data terkumpul
dan diperiksa, apabila memenuhi persyaratan maka data tersebut ditabulasikan dalam
tabel yang telah siap untuk pengolahan. Setelah itu dicek kebenarannya kemudian
dihitung persentasenya.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Kegiatan Pendahuluan
Pada bab ini akan menyajikan hasil analisis data yang telah diperoleh
Sebelum melakukan tindakan dalam penelitian, peneliti melakukan observasi awal
di kelas tentang prestasi pelajaran bahasa Indonesia dalam menulis karangan. Hasil
observasi menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa
Indonesia terutama dalam menulis karangan masih tergolong rendah dan guru
masih belum optimal memanfaatkan media pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut,
maka putuskanlah untuk menggunakan media gambar dalam materi menulis
karangan pada siswa kelas IIi SD Negeri Kiarapayung Kecamatan Ngamprah
Kabupaten Bandung Barat.
Pembelajaran dimulai dengan mengadakan tugas awal di kelas III untuk
mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis karangan. Nilai tugas awal
dijadikan acuan untuk mengetahui hasil kemampuan siswa kelas III setelah
menggunakan media gambar. Tugas awal tentang menulis karangan sederhana.
Perolehan nilai tugas awal ini akan dijadikan acuan untuk mengetahui peningkatan
hasil kemampuan siswa setelah menggunakan media gambar. Berikut disajikan
data hasil belajar siswa pada pra siklus.
Tabel 4.1
Data Hasil Belajar Siswa Pada Prasiklus
N Nama Siswa Nil Ketuntasan
o ai
1 Erwin 55 Belum
Tuntas
2 Ani Rohaeni 50 Belum
Tuntas
3 Abdul Rozak 70 Tuntas
5 Ahmadani 60 Belum
Tuntas
6 Ajeng Cahyati 50 Belum
Tuntas
7 Anisa Dinda 60 Belum
Tuntas
8 Asep Supriadi 60 Belum
Tuntas
9 Dede Stip 65 Tuntas
Nilai Terendah 50
Jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka data hasil kemampuan siswa
pada prasiklus tersaji pada grafik 4.1 berikut.
Grafik 4.1
Data Hasil Kemampuan Siswa Pada Prasiklus
Berdasarkan tabel dan grafik 4.1 terlihat bahwa siswa hanya memperoleh rata-rata
59 dengan nilai tertinggi 70 dan nilai terendah 50. Siswa yang hasil belajarnya diatas
KKM hanya 8 orang atau hanya 26,66% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Hal
ini memberikan gambaran bahwa hasil kemampuan siswa pada mata pelajaran bahasa
Indonesia tentang menulis karangan masih tergolong rendah.
1. Tindakan Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu
sebagai berikut.
1) Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama
Hari / Tanggal : Selasa, 4 Agustus 2009
a Guru terlebih dahulu meneliti tingkat kesiapan siswa, mengecek absensi
siswa serta mengondisikan kelas agar pembelajaran dapat berlangsung
secara kondusif.
b Melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi yang akan
disampaikan.
c. Selanjutnya guru menjelaskan materi secara singkat tentang menulis
karangan..
d Guru menjelaskan cara menulis karangan dengan menggunakan media
gambar
e Siswa mengerjakan tugas menulis karangan sederhana dengan
memperhatikan media gambar yang di tempel di papan tulis.
f Guru menutup pelajaran dengan membimbing siswa dengan tanya jawab
secara klasikal untuk menarik kesimpulan tentang menulis karangan
yang baik dan benar. Dalam kesempatan ini siswa diberi kesempatan
untuk menanyakan hal yang belum jelas dari materi yang telah
disampaikan.
29
2) Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua
Hari / Tanggal : 11 Agustus 2009
c. Observasi
Tabel 4.2
Perhatian Siswa
N Na B C K
o ma
1 Erwin v
2 Ani Rohaeni v
3 Abdul Rozak v
4 Adi Setiawan V
5 Ahmadani v
6 Ajeng Cahyati v
7 Anisa Dinda v
8 Asep Supriadi V
9 Dede Stip v
1 Deden Solihin v
0
1 Desi Nurhayati v
1
1 Ficki Hamdani v
2
1 Fitri Andriani v
3
1 Fitriyani v
4
1 Mely Susanti v
5
1 Moch. Rizal v
6
1 Nevi Setiawati v
7
1 Nenden S. N v
8
1 Nisa Nurjanah √
9
2 Nurjanah √
0
2 Panji. M. Pauji v
1
2 Rianti Khoirunisa v
2
2 Rini Puspitasari v
3
2 Rosmasari v
4
2 Siti Nuraisah v
5
2 Taopik Abdul v
6
2 Taupik Hidayatuloh v
7
2 Nopianti v
8
2 Neni Cahyani v
9
3 Nadia Komalasari v
0
Hasil data mengenai aktifitas siswa pada siklus I menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Selanjutnya di bawah ini hasil pengamatan observer tentang aktivitas guru pada
siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3.
31
32
Tabel 4.3
a. Memotivasi siswa v
1
b. Apersepsi v
Kegiatan Inti
2 alat
peraga
- Antusiasme dalam menanggapi v
pertanyaan siswa
- Membantu meningkatkan proses v
pembelajaran siswa
- Mengarahkan siswa v
untuk
mengerjakan tugas latihan
- Mengamati proses belajar siswa v
Penutup
- Penilaian v
3
- Refleksi v
4 Pengelolaan waktu v
Suasana kelas
a. Aktifitas guru v
6 b. Aktifitas siswa v
untuk mengetahui besaran hasil belajar siswa, maka pada akhir siklus I
dilakukan penilaian hasil karangan sehingga dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4
data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
5 Ahmadani 65 Tuntas
18 Nenden S. N 65 Tuntas
20 Nurjanah 65 Tuntas
24 Rosmasari 75 Tuntas
28 Nopianti 65 Tuntas
Rata-Rata 67,3
3
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 60
Jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka data hasil belajar pada siklus I
tersaji pada grafik 4.2 berikut.
Grafik 4.2
d. Refleksi
Berdasarkan analisis data di atas, masih terdapat kekurangan-kekurangan pada siklus
I. Kekurangan-kekurangan tersebut antara lain guru kurang memotivasi siswa, guru terlalu
cepat menjelaskan dan alat peraga media gambar yang digunakan kurang menarik perhatian
siswa. Dengan adanya kekurangan-kekurangan tersebut, maka perlu adanya perbaikan-
perbaikan dalam KBM untuk siklus II. Perbaikan tersebut yaitu dengan cara memanfaatkan
alat peraga media gambar yang menarik sebagai media pembelajaran untuk lebih
memotivasi siswa. Selain itu guru harus lebih dapat mengkondisikan siswa, sehingga siswa
benar-benar terlibat dalam KBM.
2. Tindakan Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
e. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu
sebagai berikut.
1) Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama
Hari / Tanggal : 23 Agustus 2008
Tabel 4.5
Perhatian Siswa
N Na B C K
o ma
1 Ahmad Sulaeman √
2 Anandico BBR √
3 Aprilianti √
4 Astri Hardianti √
5 Bayu Setiawan √
6 Dadang Junaedi √
7 Dani Nuryono √
8 Fadel M. AZ √
9 Farhan MD √
1 Fuad Mahdi F √
0
1 Hafield H.L √
1
1 Herdiansyah √
2
1 Heri Heryana √
3
1 Jajat Mulyadi √
4
1 Jalgi Prameswari √
5
1 Jim Hawerd R.P √
6
1 Kartisa √
7
1 Malik A.A √
8
1 M. Saban Sabani √
9
2 Novia Sri Intan √
0
2 Pelangi TM √
1
2 Renaldi Insan R √
2
2 Rina Anggraeni √
3
2 Riri Mustika √
4
2 Rizal Nur R √
5
2 Salsabila K.P √
6
2 Salsya Putri M √
7
2 Samsu Haryadi √
8
2 Santika √
9
3 Sarah Nuraeni √
0
Di bawah ini hasil pengamatan observer tentang aktivitas guru pada siklus II dapat
dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6
c. Memotivasi siswa √
1
d. Apersepsi √
Kegiatan Inti
2 alat
peraga
- Antusiasme dalam menanggapi √
pertanyaan siswa
- Membantu meningkatkan proses √
pembelajaran siswa
- Mengarahkan siswa √
untuk
mengerjakan latihan soal
- Mengamati proses belajar siswa √
Penutup
- Penilaian √
3
- Refleksi √
4 Pengelolaan waktu √
6 Suasana kelas
c. Semangat guru √
d. Semangat siswa √
Untuk mengetahui besaran hasil belajar siswa, maka pada akhir siklus II
dilakukan tes dengan hasil belajar dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7
3 Aprilianti 80 Tuntas
8 Fadel M. AZ 70 Tuntas
9 Farhan MD 90 Tuntas
12 Herdiansyah 95 Tuntas
17 Kartisa 85 Tuntas
Nilai Terendah 70
Jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka data hasil belajar pada siklus
II tersaji pada grafik 4.3 berikut.
Grafik 4.3
Berdasarkan tabel 4.7 dan grafik 4.3 terlihat bahwa rata-rata nilai siswa 77,50
dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 70. Siswa yang hasil belajarnya diatas KKM
ada 30 orang atau 1007% dari nilai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Hal ini memberikan
gambaran bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II.
b. Refleksi
Dari data di atas didapat bahwa hampir seluruh siswa menyukai pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga media gambar. Hal ini dikarenakan siswa merasa
tertarik dan termotivasi dalam KBM yang menggunakan alat peraga media gambar.
B. PEMBAHASAN
Dari hasil pembelajaran menggunakan alat peraga media gambar dan jawaban soal-soal
evaluasi yang diberikan, kemudian penulis menggunakan jawaban-jawaban tersebut untuk
mengetahui apakah pembelajaran IPA menggunakan alat peraga media gambar tersebut dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN II Ciledug Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung
Barat. Berikut ini adalah data yang diperoleh dari hasil pra siklus, siklus pertama dan siklus kedua.
Tabel 4.8
1. Proses pembelajaran IPA dengan menggunakan alat peraga media gambar ditinjau
dari segi interaksi siswa dan guru :
a. Pada awal pelajaran, guru membuka pelajaran IPA dengan menggunakan
alat peraga media gambar sebagai titik tolak pelajaran. Kemudian guru
mengarahkan dan menjelaskan bagaimana siswa belajar dengan baik.
b. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru mengelola kelas secara
interaktif, membimbing siswa, dan memotivasi siwa untuk aktif berperan dalam
kegiatan pembelajaran.
c. Pada akhir pelajaran, guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang
telah dilaksanakan. Kemudian guru mengevaluasi siswa dengan memberikan
soal-soal relevan terhadap konsep pada kesimpulan.
Berdasarkan hal tersebut, telah ada peningkatan aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPA.
2. Ditinjau dari keefektifan alat peraga
Jika kita melihat data di atas, akan tampak keefektifan penggunaan alat peraga
media gambar pada siklus ke dua yang terbukti adanya peningkatan nilai rata-rata
yaitu 77,50 walaupun masih ada siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata. Hal
itu sudah menandakan bahwa penggunaan alat peraga pada pembelajaran siklus
kedua memberikan kontribusi yang cukup besar bagi peningkatan hasil belajar belajar
siswa. Untuk itulah, pembelajaran IPA kelas II sebisa mungkin harus menggunakan
alat peraga media gambar.
DAFTAR PUSTAKA
Schramm. Rabitah, H. J. "Meningkatkan Minat Dan Kemampuan Siswa Dalam Menulis
Karangan (Teks Eksemplum) Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas IX. 8
Semester 1 SMP Negeri 1 Praya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran
2016/2017." Jurnal Ilmiah Mandala Education 4.1 (2018): 99-104.
Brigges Audie, Nurul. "Peran media pembelajaran meningkatkan hasil belajar peserta
didik." Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP. Vol. 2. No. 1. 2019.
Associaton N.Mustafida, Fita. "Kajian Media Pembelajaran Berdasarkan Kecenderungan
Gaya Belajar Peserta Didik SD/MI." Madrasah: Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Dasar 6.1 (2013): 20.
Nasution, Andreanda, and Dimas Adeputra. "PENGARUH MEDIA CETAK DAN
AUDIO VISUAL TERHADAP HIPNOTERAPI ROKOK PADA IBU RUMAH
TANGGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA PEROKOK AKTIF DI
WILAYAH SEMPLAK PILAR TAHUN 2019." PROSIDING LPPM UIKA
BOGOR (2018).
Zaenudin, Zaenudin. "Meningkatkan Minat Dan Kemampuan Siswa Dalam Menulis
Karangan (Teks Eksemplum) Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VII. A
Semester 1 SMP Negeri 2 Pujut Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran
2019/2020." JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan) 4.1 (2020).
Sudrajat Marti, Ni Wayan. "Pengembangan Media Pembelajaran Pesawat Sederhana
untuk Siswa Sekolah Dasar Berbasis Multimedia." Prosiding APTEKINDO
(2010).
Sumiharsono, R., & Hasanah, H. (2017). Media pembelajaran: buku bacaan wajib dosen,
guru dan calon pendidik. Pustaka Abadi.
Patoni Y,Herlina, Yekti. "Komposisi Dalam Seni Fotografi." Nirmana 9.2 (2007): 82-88.
Irawati, Wa Ode. "Peningkatan Keterampilan Menulis Populer Mahasiswa Menggunakan
Pendekatan Saintifik." Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) 4.3 (2022):
2595-2604.
Nurgiyantoro, Burhan. "Penilaian pembelajaran sastra berbasis kompetensi." Yogyakarta:
BPFe (2010).
Ernawati, Ernawati. "Meningkatkan Minat Dan Kemampuan Siswa Dalam Menulis
Karangan Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas III SD Negeri 13/I Muara
Bulian." Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) 4.5 (2022): 3241-3248.