Anda di halaman 1dari 8

Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774

Volume 8 No. 2 September 2021 e-ISSN: 2579-4647


Page :57-64
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK TERHADAP
KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SD SWASTA
PANGERAN ANTASARI MEDAN

Sri Ramadhani1, Eva Pasaribu2


1
STKIP Pangeran Antasari, Jl. Veteran No. 1060/19, Helvetia, Kec. Sunggal, Kab. Deli Serdang, Sumatera
Utara 20116. Email: sramadhani1988@gmail.com
2Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar, Jl. Sangnawaluh, No. 4, Siopat Suhu, Kec. Siantar Timur, Kota
Pematangsiantar, 21136.. Email: pasaribueva32@gmail.com

Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran
sinektik terhadap kemampuan menulis siswa dan (2) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model
pembelajaran sinektik dan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis siswa di kelas V SD Swasta
Pangeran Antasari Medan. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Swasta Pangeran Antasari Medan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dan jenis penelitiannya adalah
quasi experimental. Populasinya adalah siswa kelas V SD Swasta Pangeran Antasari Medan. Adapun teknik
pengambilan sampel yaitu total sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah
(1) observasi, (2) kuesioner (angket), (3) tes, dan (4) dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis data statistik uji ANOVA. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: (1) tahap
persiapan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap pengolahan, dan (4) tahap pelaporan. Dari hasil penelitian ini
diperoleh rerata hasil kemampuan menulis puisi siswa yang diajarkan model pembelajaran sinektik yaitu 81,67
sedangkan rerata kemampuan menulis puisi siswa yang diajarkan metode pembelajaran konvensional yaitu
71,25. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran sinektik lebih tinggi daripada kemampuan menulisi puisi siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran konvensional.

Kata-kata kunci: Sinektik, Kemampuan Menulis Puisi, Penguasaan Kosakata

PENDAHULUAN yang serius karena menulis puisi tidak dapat


Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terbentuk secara otomatis dan tidak semudah
khususnya dalam pembelajaran menulis puisi, yang siswa bayangkan, siswa dituntut untuk
masih banyak dijumpai siswa yang kurang pandai bermain kata-kata dan banyak
kreatif berpikir sehingga siswa tidak mampu memiliki referensi kata sehingga dapat
mengungkapkan gagasan, pendapat, dan menghasilkan sebuah puisi yang indah dan
perasaan dalam menulis puisi. Kemampuan menarik untuk dibaca.
menulis dalam pembelajaran adalah suatu hal Berdasarkan hasil wawancara dengan
yang penting. Dalam kegiatan menulis ini, guru yang mengajar di kelas V SD Pangeran
penulis harus terampil memanfaatkan Antasari Medan yang mengatakan bahwa
grafologi, struktur bahasa dan kosa kata. siswa kelas V memiliki nilai menulis puisi
Selain itu, kemampuan menulis ini tidak rendah. Dari hasil ujian bulanan siswa yang
akan datang secara otomatis, tetapi harus masih banyak mendapat nilai 55 padahal
melalui latihan dan praktik yang banyak dan KKM yang harus dicapai siswa adalah 70.
teratur. Pengembangan kemampuan menulis, Selain itu, informasi rendahnya nilai menulis
terutama yang berhubungan dengan karya puisi dikarenakan siswa masih kurang
sastra seperti puisi perlu mendapat perhatian memperhatikan unsur–unsur pembangun
57
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 8 No. 2 September 2021 e-ISSN: 2579-4647
Page :57-64
puisi seperti tema (sense), perasaan (feeling), menulis siswa kelas V SD Swasta Pangeran
nada atau sikap penyair terhadap pembaca Antasari Medan?
(tone), dan amanat (intention). Tujuan Khusus
Melihat fenomena tersebut, kegiatan Untuk mengetahui pengaruh model
menulis puisi belum terlaksana seperti yang pembelajaran sinektik terhadap kemampuan
diharapkan, maka perlu digunakan sebuah menulis siswa kelas V SD Swasta Pangeran
model pembelajaran yang mampu Antasari Medan.
mengembangkan kreativitas siswa dalam Model Pembelajaran Sinektik
menulis puisi yaitu model pembelajaran Dalam kegiatan pembelajaran di
sinektik. Model pembelajaran ini sekolah, kata model sering dijadikan
memfokuskan proses belajar mengajar dengan
sebagai pola, acuan dan pedoman dalam
mengembangkan kreativitas dan
proses belajar mengajar. Model
pengembangan individu. Tujuan dari model
pembelajaran dijadikan sebagai pola,
ini adalah menumbuhkan kreativitas, sehingga
acuan, dan pedoman untuk memecahkan
diharapkan siswa mampu menghadapi setiap
masalah dalam kegiatan belajar sehingga
permasalahannya.
Model pembelajaran sinektik adalah menghasilkan hasil belajar siswa yang
salah satu model mengajar yang termasuk ke maksimal. Dengan kata lain model
dalam rumpun model pribadi (personal pembelajaran dapat diartikan sebagai
models). Hal ini dimaksudkan bahwa model metode mengajar yang dilakukan oleh
pembelajaran sinektik dirancang agar siswa seorang guru dalam melaksanakan
mampu memecahkan masalah (problem kegiatan belajar mengajar.
solver) dan untuk mengembangkan produksi
Model pembelajaran sinektik ini
(product development) sehingga tumbuh
adalah model pembelajaran yang
kreativitas siswa dalam mengatasi
meningkatkan kreativitas individu dan
permasalahan yang terjadi. Hal ini
kelompok untuk membuat siswa mampu
dimaksudkan bahwa dengan model
pembelajaran sinektik, siswa mampu berpikir
belajar tentang teman sekelas mereka

kreatif untuk membuat hasil pembelajaran dengan memahami ide-ide dan masalah
lebih baik lagi dalam hal ini kemampuan mereka, untuk mendorong dan
menulis puisi melalui analogi langsung, mendukung siswa lemah, untuk
analogi personal, dan konflik kemampuan mengembangkan rasa percaya diri para
[Kurniandari, 2014]. siswa, untuk mengembangkan kesadaran
Rumusan Masalah diri siswa, untuk dipakai di semua bidang
Apakah terdapat pengaruh model kurikulum, untuk mendorong diskusi
pembelajaran sinektik terhadap kemampuan
terbaik di antara guru dan siswa, untuk

58
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 8 No. 2 September 2021 e-ISSN: 2579-4647
Page :57-64
meningkatkan kreativitas siswa dalam berbagai kesempatan bagi siswa untuk
menulis khususnya dalam menulis puisi bertindak kreatif dan menjelajahi gagasan-
bebas [Kurniandari T, 2014]. gagasan baru dalam bidang-bidang ilmu
Model pembelajaran sinektik ini pengetahuan alam, teknologi dan seni
berorientasi pada pengembangan pribadi [Yusuf W, 2013].
dan keunikan individu, diutamakan Dalam menerapkan model
penekanannya pada proses membantu pembelajaran sinektik, guru hendaknya
individu dalam membentuk dan mampu merumuskan langkah – langkah
mengorganisasikan realita yang unik. pembelajaran sesuai dengan tingkat
Kelebihan lain dari model ini adalah perkembangan kompetensi dasar
banyak memperhatikan kehidupan pada kemampuan menulis yang dimiliki siswa.
emosional siswa [Siddiqui & Mujibul Dalam penelitian ini dirumuskan langkah-
Hasan, 2013]. Selain itu, model langkah pembelajaran dengan
pembelajaran sinektik merupakan strategi implementasi model pembelajaran
untuk menciptakan kelas menjadi suatu sinektik sebagai berikut dalam gambar 2.1
masyarakat yang intelektual menyediakan [Hamalik, 83]

Langkah-langkah pembelajaran dan pengembangan kreatifitas siswa.


yang dilakukan guru dalam model Dengan demikian, para siswa akan
pembelajaran sinektik ini akan memberi tersadar bahwa terdapat beragam persepsi
kesempatan kepada siswa untuk bergerak dari masing-masing individu sehingga
maju sesuai dalam mengembangkan dapat saling menghargai satu sama lain
kemampuan menulis. Model dan dapat menyelesaikan suatu
pembelajaran ini berorientasi pada permasalahan atau gagasan.
peningkatan kemampuan menulis puisi

59
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 8 No. 2 September 2021 e-ISSN: 2579-4647
Page :57-64
Kemampuan Menulis Puisi susunan yang berirama. Puisi merupakan
Kemampuan menulis merupakan rekaman dan interprestasi pengalaman
kemampuan yang perlu dikembangkan, manusia yang diubah dalam wujud yang
karena merupakan kemampuan dasar yang paling bermakna dengan bermediakan
harus dikuasai siswa dalam mencurahkan bahasa [Djiwandono, 2011] . Menulis
ide dan gagasannya ke dalam bentuk puisi merupakan suatu kegiatan
tulisan. Dapat dikatakan pula bahwa intelektual, yakni kegiatan yang menunut
menulis adalah aktivitas komunikasi yang seseorang harus benar-benar cerdas,
dapat digunakan siswa melalui media menguasi bahasa luas,luas wawasannya,
tulisan. Kemampuan menulis seperti dan peka perasaannya. Menulis puisi juga
halnya kemampuan berbahasa yang lain dapat menggabungkan antara
dan perlu dimiliki oleh siswa. pengembangan fakta-fakta empirik
Kemampuan menulis sudah mulai dilatih dengan daya imajinasi menjadi sebuah
di tingkat Sekolah Dasar. Sebelumnya, tulisan yang bermakna bagi manusia yang
pada kelas rendah ditanamkan dasar-dasar mempunyai kesadaran eksistensial [Ristri,
menulis. Jika dasarnya sudah kuat dan 2014]. Menulis puisi bermula dari proses
dikuasai dengan benar maka siswa dapat kreatif, yakni mengimajinasikan atau
menulis dengan baik dan benar. mengembangkan fakta-fakta empirik yang
Puisi merupakan salah satu bentuk kemudian diwujudkan dalam bentuk puisi.
karya sastra yang diwujudkan dengan Kemudian, untuk menuangkannya
kata-kata indah dan bermakna dalam. menjadi bentuk puisi. Adapun empat
Puisi mengekspresikan pemikiran yang tahap proses kreatif dalam menulis puisi
membangkitkan perasaan, yang mampu antara lain dapat dilihat dalam gambar 2.3
merangsang imajinasi pancaindera dalam [Kurniawan dan Sutardi, 2012].

60
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 8 No. 2 September 2021 e-ISSN: 2579-4647
Page :57-64

METODE penelitian ini menggunakan total sampling


Penelitian ini merupakan penelitian yaitu semua populasi dijadikan sebagai
kuasi eksperimen yang terdiri dari dua sampel. Oleh karena itu, sampel dalam
kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen penelitian ini adalah kelas V-A berjumlah 24
melakukan pembelajaran dengan model siswa dan V-B berjumlah 24 siswa.
pembelajaran sinektik dan kelas kontrol
melakukan pembelajaran seperti biasanya HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu dengan model pembelajaran Data Kemampuan Menulis Puisi Siswa
konvensional. dengan Model Pembelajaran Sinektik
Lokasi Penelitian Setelah pembelajaran selesai
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V dilaksanakan, diberikan soal postes
SD Swasta Pangeran Antasari Medan. kemampuan menulis puisi pada siswa baik
Metode dan Jenis Penelitian dikelas Eksperimen maupun Kontrol. Soal
Metode yang digunakan dalam postes yang memiliki indikator kemampuan
penelitian ini yakni metode deskriptif menulis puisi berupa essay yang berjumlah 5
kuantitatif yaitu memberikan gambaran secara soal. Data kemampuan menulis puisi yang
objektif tentang kemampuan menulis puisi diberikan model pembelajaran Sinektik , nilai
terhadap siswa kelas V SD Swasta Pangeran rata-rata skor adalah 81,67. Untuk lebih rinci
Antasari Medan dengan menggunakan angka- nilai kemampuan menulis siswa dapat dilihat
angka sesuai dengan prinsip statistik yang pada tabel berikut :
digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi
Populasi dan Sampel Populasi Kemampuan Menulis Puisi Siswa dengan
Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas Model Pembelajaran Sinektik
V SD Swasta Pangeran Antasari Medan. Kelas Model pembelajaran Sinektik
Jumlah keseluruhan siswa kelas V yaitu 48 Skor F
60 – 66 2
siswa. Teknik pengambilan sampel dalam
61
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 8 No. 2 September 2021 e-ISSN: 2579-4647
Page :57-64
67 – 73 1 Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi
74 – 80 8 Kemampuan Menulis Puisi Siswa dengan
81 – 87 7
88 – 94 3 Model Pembelajaran Konvensional
95 – 100 3 Kelas Model Pembelajaran
Total 24 Konvensional
Mean 81,67 Skor F
60 – 64 3
65 – 69 5
Data Kemampuan Menulis Puisi Siswa 70 – 74 7
dengan Model Pembelajaran 75 - 79 3
Konvensional 80 – 84 4
85 – 89 2
Data kemampuan menulis puisi siswa
Total 24
yang diberikan model pembelajaran Mean 71,25
konvensional, nilai rata-rata skor adalah
71,25. Nilai kemampuan menulis puisi siswa Selanjutnya diuji normalitas data
yang paling rendah melalui model kemampuan menulis puisi siswa. Hasil uji
pembelajaran konvensional adalah 60, normalitasnya disajikan pada tabel 4.6. nilai
sedangkan nilai tertinggi nya adalah 85. Untuk normalitas dengan Kolmogorov smirnov
lebih rinci dijelaskan pada tabel berikut : sebesar 0,080 dengan signifikansi 0,108.
Karena nilai signifikansi (0,108) lebih besar
dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi
normal. Grafik Q-Q plot distribusi normal
data postes ditunjukkan pada gambar 4.1
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Menulis Puisi Siswa
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

postes .120 48 .080 .961 48 .108

a. Lilliefors Significance Correction

62
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 8 No. 2 September 2021 e-ISSN: 2579-4647
Page :57-64

Gambar 4.1 Grafik Q-Q Plot Postes Penggunaan Model pembelajaran Sinektik dan
Penggunaan Model pembelajaran konvensional

Selanjutnya uji asumsi yang harus 4.7. hasil pengujian memperlihatkan nilai F
dipenuhi adalah Uji Homogenitas untuk pada tabel 4.7 sebesar 1,352 dengan
melihat apakah terdapat kesamaan varians. signifikansi 0,251 karena nilai sig. 0,251 >
Hasil Uji Homogenitas ditunjukkan pada tabel 0,05 maka kedua kelompok homogen

Tabel 4.12 Uji Homogenitas Antar Kelompok


Test of Homogeneity of Variances
postes

Levene df1 df2 Sig.


Statistic

1.352 1 46 .251

KESIMPULAN konvensional. Hal ini ditunjukkan oleh nilai


Berdasarkan hasil penelitian, maka rata-rata kelas eksperimen dengan kelas
dapat disimpulkan dari hasil penelitian adalah kontrol. Dengan demikian hipotesis pada
pengaruh model pembelajaran sinektik penelitian ini diterima yang menyatakan
terhadap kemampuan menulis puisi siswa bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap
Kelas V SD Swasta Pangeran Antasari Medan peningkatan kemampuan menulis puisi siswa
secara signifikan lebih baik dari pada siswa di kelas Kelas V SD Swasta Pangeran
yang mendapatkan penerapan model Antasari Medan. Hal tersebut tampak pada

63
Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774
Volume 8 No. 2 September 2021 e-ISSN: 2579-4647
Page :57-64
nilai rata rata kemampuan menulis puisi siswa Kurniawan, Heru dan Sutardi. 2012.
kelas eksperimen adalah 81,67 dan kelas Penulisan Sastra Kreatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu
eksperimen71,25 kelas kontrol. Dengan Hamidah, Resnani & Lukman. Pengaruh
demikian, karena hasil kemampuan menulis Penggunaan Model Pembelajaran
Sinektik Terhadap Kemampuan
puisi yang diperoleh dengan perlakuan
Menulis Puisi Siswa Kelas V di SD
menggunakan model pembelajaran sinektik Negeri 49 Kota Bengkulu. Jurnal
yang tinggi, maka perlakuan menggunakan Riset Pendidikan Dasar. Vol. 2:,
model pembelajaran sinektik memberi
pengaruh yang baik terhadap hasil
kemampuan menulis puisi siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Kurniandari, T. Peningkatan Kemampuan
Menulis Puisi Siswa Kelas V SD
Negeri 3 Limbangan Dengan
Teknik Latihan Terbimbing Melalui
Media Lagu. Jurnal Pendidikan
Universitas Negeri Semarang. Vol.
5, No.1, 2014.
Siddiqui, Mujibul Hasan. Synetic Model
of Teaching : Developing Creativity
Skills of Individuals and Groups of
Society. Indian Journal of Applied
Research. Vol. 3, No. 4, 2013. hlm.
132-134.
Yusuf, W. Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar.Bandung: Remaja
Rosdakarya., 2013. hlm. 69.
Hamalik, O. Kurrikulum dan
Pembelajaran. Jakarta : Bumi
Aksara, 2014. hlm. 83
Joyce, B. Models of Teaching Edisi
Kedelapan. Boston: Allyn and
Bacon, 2013. hlm. 257.
Djiwandono. (2011). Tes
Bahasa:Pegangan bagi Pengajar
Bahasa. Jakarta: Indeks, 2011. hlm.
126
Ristri, W. Kitab Lengkap Puisi, Prosa,
dan Pantun Lama. Jakarta Selatan:
Saufa, 2014. hlm. 12.

64

Anda mungkin juga menyukai