Anda di halaman 1dari 7

JPBSI 5 (1) (2016)

Jurnal Pendidikan Bahasa dan


Sastra Indonesia
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN


MEMPRODUKSI TEKS NEGOSIASI BERBASIS
KESANTUNAN BERBAHASA UNTUK SISWA SMA KELAS X

Husniyatul Adibah Alwaliyah 


Bambang Hartono

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kebutuhan pengembangan buku
Diterima Januari 2016 pengayaan memproduksi teks negosiasi berbasis kesantunan berbahsa menurut
Disetujui Februari 2016 persepsi siswa dan guru, (2) mendeskripsikan prinsip-prinsip pengembangan buku
Dipublikasikan Mei 2016
pengayaan, (3) menghasilkan prototipe buku pengayaan, dan (4) mendeskripsikan
Keywords: penilaian dan perbaikan prototipe. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian
enrichment book, negotiat- dan pengembangan dalam lima tahap, yaitu survei pendahuluan, awal pengemban-
ing text, politeness language gan prototipe, desain produk, validasi produk, dan perbaikan desain. Hasil peneli-
tian ini menunjukkan bahwa buku pengayaan ini layak digunakan sebagai buku
pendamping dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata hasil uji vali-
dasi oleh guru bahasa Indonesia kelas X sebesar 82,50 yang termasuk dalam kat-
egori baik dan dosen ahli sebesar 71,75 yang termasuk dalam kategori cukup baik.

Abstract
Purpose of this research is 1) to analyze development requirement of enrichment book of
produce negotiating text based on politeness language according to student and teacher percep-
tion, 2) to describe development principles of enrichment book , 3) to produce enrichment book
prototype, 4) to describe valuation and reparation of enrichment book prototype. The research
method use research and development which conducted in five stages, a preliminary survey, the
initial prototype development, product design, product validation, and design improvements.
The results of research indicate that the book is worthy enrichment to companied the learning
book. This result showed from the average of value the validation result test by Indonesian
teachers first grade senior high school was 82.50 that included on excellent category and expert
lecturers at 71.75 that included in good categories.

© 2016 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6722 e-ISSN 2503-3476
Gedung B1 FBS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: alwalylya@ymail.com
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 5(1)(2016): 12-18 13

PENDAHULUAN kan masalah perburuhan, perdagangan, dan ke-


wirausahaan.
Pembelajaran bahasa Indonesia tidak ter- Shahrokhi dan Bidabadi (2013:19) men-
lepas dengan bagaimana bahasa Indonesia di- jelaskan sopan santun adalah sebuah gagasan
gunakan dalam berkomunikasi dengan baik dan teoretis atau istilah dalam teori perilaku sosial
benar serta sesuai dengan kebutuhan dan situasi dan penggunaan bahasa. Lebih lanjut, Pranowo
yang ada sehingga tercapailah tujuan dalam ko- (2009:1) menjelaskan kesantunan berbahasa me-
munikasi tersebut. Proses komunikasi yang baik rupakan kemampuan seseorang untuk bertutur
akan menghasilkan suatu keputusan yang baik kata secara halus dan isi tutur katanya memiliki
pula. Keputusan tersebut akan memberikan kepu- maksud yang jelas, dapat menyejukkan hati, dan
asan dan keuntungan bagi dua belah pihak yang membuat orang lain berkenan. Terdapat tiga hal
berkomunikasi. Proses komunikasi tersebut biasa penting ketika penutur berinteraksi dengan mitra
disebut dengan negosiasi. Lebih lanjut, Hartman tutur. Pertama, mitra tutur diharapkan dapat me-
(dalam Yuniawan 2012:82) mengemukakan ne- mahami maksud yang disampaikan oleh penutur.
gosiasi merupakan suatu proses komunikasi an- Kedua, setelah mitra tutur memahami maksud
tara dua pihak yang masing-masing mempunyai penutur, mitra tutur akan mencari aspek tuturan
tujuan dan sudut pandang mereka sendiri, yang lain, yaitu presepsi mengenai penutur. Persepsi
berusaha mencapai kesepakatan yang memuas- mitra tutur terhadap penutur akan diperoleh me-
kan kedua belah pihak mengenai masalah yang lalui cara menyampaikan maksud menggunakan
sama. bahasa. Ketiga, tuturan penutur terkadang juga
Berikutnya, Oetomo (dalam Mulyana disimak oleh orang lain (orang ketiga) yang se-
2005:9) menyatakan istilah teks lebih dekat pe- benarnya tidak berkaitan langsung dengan komu-
maknaannya dengan bahasa tulis. Lebih lanjut nikasi antara penutur dan mitra tutur (Pranowo
Mulyana (2005:9) menjelaskan objek kajian teks 2009:14).
berupa bentuk formal bahasa, yaitu kosa kata dan Menurut Sauri (2010:198) bahasa santun
kalimat, sedangkan sebenarnya teks merupakan merupakan alat yang paling tepat dipergunakan
esensi wujud bahasa yang lebih bersifat konsep- siswa dalam berkomunikasi. Berbahasa tidak
tual dapat secara lisan maupun tertulis. Dengan santun dapat melahirkan kesenjangan komuni-
begitu, teks negosiasi dipahami sebagai kegiatan kasi sehingga menimbulkan situasi yang buruk
bertutur kata dalam sebuah proses yang di dala- dalam berbagai lingkungan baik keluarga, seko-
mya pihak-pihak yang ingin menyelesaikan per- lah maupun masyarakat Sauri (2010:196). Belum
masalahan, melakukan persetujuan, untuk me- lama ini telah banyak kasus yang sampai ke ra-
lakukan suatu perbuatan, melakukn penawaran nah hukum hanya karena tuturan yang kurang
untuk mendapatkan keuntungan tertentu atau santun. Salah satunya, pada Desember 2013,
berusaha menyelesaikan permasalahan untuk seorang siswa SMK Muhammadiyah 1 Solo me-
keuntungan bersama (win-win solution). Nego- nyerang guru pengawas ulangan dengan pisau
siasi biasa dikenal sebagai salah satu bentuk al- cutter sehingga guru tersebut terluka. Siswa me-
ternative dispute resolution (Nurjaman dan Umam lakukan hal tersebut karena merasa kesal kepada
2012:262). Dalam Kurikulum 2013 istilah teks guru yang dianggap lamban membagikan soal
negosiasi lebih dekat pemaknaanya dengan ba- ulangan. Siswa mendorong badan guru sembari
hasa tulis karena sajian percakapan atau dialog mengeluarkan kata-kata kasar serta menantang
bernegosiasi dalam bentuk tertulis. guru untuk berkelahi (Merdeka.com 2013).
Berdasarkan Kurikulum 2013 mata pela- Dalam mengajarkan teks negosiasi pada
jaran bahasa Indonesia, teks negosiasi merupa- siswa setiap guru pasti mempunyai buku pe-
kan materi dalam kompetensi dasar yang harus gangan yang disebut dengan buku teks pelaja-
dikuasai siswa kelas X Sekolah Menengah Atas ran. Selain buku teks pelajaran, guru juga dapat
(SMA), Madrasah Aliyah (MA) maupun Seko- menggunakan buku lainnya sebagai acuan materi
lah Menengah Kejuruan (SMK). Materi tersebut tambahan. Ditegaskan melalui Peraturan Men-
disajikan dengan struktur dan kaidah tertentu. teri Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun 2008
Selain itu, mengacu kompetensi inti ke-2, yakni pasal 6 (2) yang menyatakan bahwa selain buku
mengenai sikap sosial untuk kelas X, terdapat teks pelajaran, pendidik dapat menggunakan
kompetensi dasar mengenai sikap santun pada buku panduan pendidik, buku pengayaan, dan
materi teks negosiasi. Dalam kompetensi dasar buku referensi dalam proses pembelajaran (Pusat
tersebut disebutkan bahwa siswa harus dapat me- Perbukuan 2008:1).
nunjukkan perilaku santun dalam menggunakan Sitepu (2012:17) menjelaskan buku pen-
bahasa Indonesia untuk bernegosiasi merunding- gayaan adalah buku yang memuat materi yang
14 Husniyatul Adibah Alwaliyah, Pengembangan Buku Pengayaan Memproduksi Teks Negosiasi...

dapat memerkaya buku teks pendidikan dasar, memiliki karakter santun. Kebutuhan buku pen-
menengah, dan perguruan tinggi. Sitepu lebih gayaan yang mendesak dalam suatu pembelaja-
lanjut menjelaskan buku pelajaran pelengkap ran menjadi alasan mendasar dalam mengem-
atau pengayaan berisi informasi yang melengkapi bangkan produk buku pengayaan ini. Dengan
buku pelajaran pokok. Pengayaan yang dimak- adanya buku pengayaan ini diharapkan dapat
sud adalah memberikan informasi tentang pokok dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
bahasan tertentu yang ada dalam kurikulum se- pada materi memproduksi teks negosiasi.dan me-
cara lebih luas atau lebih dalam. ningkatkan kemampuan dasar siswa untuk dapat
Berdasarkan uraian tersebut, pengadaan meningkatkan aktivitas yang praktis dan mandiri
buku pengayaan mengenai materi negosiasi dan dalam menulis teks negosiasi.
sikap santun sangat sesuai dengan tuntutan kuri- Rumusan masalah dalam penelitian ini,
kulum yang berlaku untuk mencapai tujuan pen- yaitu (1) bagaimana kebutuhan pengembangan
didikan nasional. Mengingat masih minimnya buku pengayaan memproduksi teks negosiasi ber-
buku yang memuat mengenai teks negosiasi yang basis kesantunan berbahasa menurut persepsi sis-
memuat karakter santun maka dikembangkanlah wa dan guru, (2) prinsip-prinsip pengembangan,
buku pengayaan memproduksi teks negosiasi ber- (3) prototipe buku pengayaan memproduksi teks
basis kesantunan berbahasa. negosiasi berbasis kesantunan berbahasa, dan (4)
Penelitian ini difokuskan untuk mengem- penilaian serta perbaikan terhadap prototipe.
bangkan buku pengayaan keterampilan memp- Tujuan penelitian ini adalah (1) mengana-
roduksi tulisan. Buku pengayaan keterampilan lisis kebutuhan pengembangan buku pengayaan
adalah buku-buku yang memuat materi yang da- memproduksi teks negosiasi berbasis kesantunan
pat memerkaya dan meningkatkan kemampuan berbahasa menurut persepsi siswa dan guru, (2)
dasar para pembaca dalam rangka meningkat- memdeskripsikan prinsip-prinsip pengemban-
kan aktivitas yang praktis dan mandiri. Dalam gan, (3) menghasilkan prototipe buku pengayaan
buku tersebut termuat materi yang dapat me- memproduksi teks negosiasi berbasis kesantunan
ningkatkan, mengembangkan dan memerkaya berbahasa, dan (4) mendeskripsikan penilaian
dalam kemampuan menghitung, memberi nama, dan perbaikan terhadap prototipe.
menghubungkan, dan mengomunikasikan kepa- Buku pengayaan memproduksi teks nego-
da orang lain sehingga mendorong untuk berka- siasi berbasis kesantunan berbahasa merupakan
rya dan bekerja secara praktis (Pusat Perbukuan bahan ajar alternatif bagi siswa untuk menga-
2008:12). Memproduksi tulisan menurut Kosasih sah keterampilan menulis teks negosiasi dan
(2013:180), yaitu merupakan proses mengelu- menanamkan karakter santun berbahasa. Mela-
arkan hasil pemikiran ke dalam bentuk tulisan lui buku pengayaan ini siswa dapat memahami
menjadi sebuah bacaan. Makna kata “mempro- materi menulis teks negosiasi serta cara bertutur
duksi” dalam penelitian ini lebih menekankan kata santun. Melalui buku ini pula, siswa dapat
pada menghasilkan teks negosiasi melalui media mengembangkan keterampilan berkomunikasi
bahasa secara tertulis. (negosiasi) melalui komposisi materi yang disaji-
Keterampilan menulis dipilih sebagai fo- kan dalam buku. Selain itu, buku ini juga dapat
kus karena keterampilan menulis memiliki ruang menjadi acuan bagi guru untuk menyampaikan
yang begitu untuk dipelajari. Sejalan dengan pen- materi maupun merancang evaluasi terkait den-
dapat Zainurrahman (2011:4) yang menyebutkan gan teks negosiasi dan sikap santun siswa.
terdapat perbedaan antara menulis dan berbica- Buku pengayaan ini disusun atas dasar
ra walaupun keduanya sama-sama keterampilan kurangnya bahan ajar memproduksi teks nego-
produktif. Keterampilan menulis memiliki ruang siasi yang tersedia di pasaran. Bahan ajar memp-
yang begitu luas dan dalam untuk dipelajari atau roduksi teks negosiasi yang tersedia di pasaran
dikuasai. Ketelitian seorang penulis dalam meng- belum lengkap, baik dari segi isi dan penyajian.
gunakan tanda baca, struktur bahasa, pemilihan Bahan ajar tersebut juga belum spesifik mengin-
kata, serta penguasaan format jenis tulisan meru- tegrasikan aspek kesantunan berbahasa.
pakan pokok penting. Dalam buku pengayaan ini disertakan
Umumnya negosiasi merupakan sebuah kaidah-kaidah kebahasaan yang digunakan da-
keahlian dalam berbicara. Oleh sebab itu, be- lam teks negosiasi dan juga kaidah-kaidah pe-
lum ada buku yang menerangkan mengenai cara nanda kesantunan berbahasa, dengan maksud
menulis teks negosiasi. Kehadiran buku penga- agar siswa mengetahui bahasa-bahasa tertentu
yaan memproduksi teks negosiasi sangat sesuai digunakan dalam bernegosiasi yang memiliki ni-
dengan tuntutan kurikulum yang mengharuskan lai kesantunan lebih. Dengan begitu, ketika siswa
siswa untuk terampil menulis teks negosiasi serta berlatih menulis teks negosiasi, siswa sudah men-
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 5(1)(2016): 12-18 15

getahui penanda kesantunan berbahasa sehingga tematika penyajian buku pengayaan yang dileng-
tercapailah penanaman karakter santun dalam kapi dengan pengantar, contoh, dan latihan. Ka-
karya siswa. rakteristik aspek bahasa dan keterbacaan siswa
Adanya buku pengayaan ini, siswa diha- membutuhkan buku pengayaan dengan bahasa
rapkan dapat mengetahui cara berbahasa santun yang komunikatif dan keterbacaan disesuaikan
yang nantinya dapat mereka terapkan dalam ke- dengan tingkat kognitif mereka. Adapun karak-
hidupan sehari-hari. Siswa juga akan berperilaku teristik dari aspek grafika yaitu buku pengayaan
terpuji melalui cara bertutur kata yang santun yang menarik disertai dengan gambar ilustrasi.
dan sopan. Prinsip-prinsip pengembangan buku pen-
gayaan meliputi (1) kaidah isi/materi; (2) kaidah
METODE PENELITIAN penyajian materi; (3) kaidah bahasa dan keter-
bacaan; (4) kaidah grafika. Berdasarkan mate-
Penelitian ini menggunakan metode pene- ri yang dibutuhkan siswa, kaidah materi dalam
litian dan pengembangan atau research and develop- buku pengayaan, yaitu 1) buku pengayaan yang
ment (R&D) sesuai dengan langkah-langkah rese- menunjang materi dalam buku teks pelajaran; 2)
arch and development dikemukakan oleh Borg dan terkait dengan kompetensi dasar dan indikator; 3)
Gall (dalam Sugiyono 2010:409) namun dalam terdapat paparan materi berupa konsep, contoh,
penelitian ini dibatasi hanya sampai pada tahap dan latihan menulis teks negosiasi; 4) terdapat
perbaikan desain. Lebih jelasnya, penelitian ini materi teks negosiasi dan kesantunan berbahasa.
dilaksanakan dalam lima tahap penelitian, yaitu Kaidah penyajian materi menggunakan prinsip
survei pendahuluan, pengumpulan data, desain terstruktur dan sistematis. Materi yang disajikan
produk, validasi produk, dan perbaikan desain. terbagi dalam lima bab, (1) teks negosiasi, (2) ba-
Subjek penelitian ini adalah keterampilan me- hasa dalam negosiasi, (3) menulis teks negosiasi,
nulis teks negosiasi siswa kelas X SMA. Sumber (4) menyunting teks negosiasi, dan (5) contoh
data kebutuhan prototipe buku pengayaan adalah teks negosiasi. Adapun kaidah bahasa dan ke-
siswa dan guru bahasa Indonesia kelas X IPA 3 terbacaan menggunakan bahasa yang semi resmi
SMA Negeri 5 Semarang, kelas X IPS 4 SMA dan komunikatif untuk sesuai dengan perkem-
Kesatrian 1 Semarang, dan kelas X Akutansi 2 bangan kognitif siswa SMA kelas X dengan jarak
SMK Palebon Semarang. Validasi prototipe buku antar kalimat 1,5pt. Kaidah grafika, yakni meng-
pengayaan adalah guru Bahasa Indonesia kelas gunakan jenis huruf Miscrosoft sans serif berukuran
X yang berasal sekolah responden dan dosen ahli 11pt dengan kertas putih berukuran B5 sebagai
dari Universitas Negeri Semarang. Dosen ahli yang bahan dasar pembuatan buku pengayaan. Buku
bertindak sebagai penguji dan pemberi saran perbai- pengayaan dirancang sesuai dengan karakteristik
kan prototipe terdiri atas satu orang dosen dengan dan prinsip pengembangan buku pengayaan.
keahlian menulis teks negosiasi, yaitu Santi Pratiwi Prototipe buku pengayaaan memproduk-
Tri Utami, S.Pd., M.Pd. (dosen Jurusan Bahasa dan si teks negosiasi berbasis kesantunan berbahasa
Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang) dan dikembangkan berdasarkan hasil analisis kebu-
satu orang dosen dengan keahlian bidang kesantu- tuhan pengembangan buku pengayaan, karakte-
nan berbahasa, yaitu Prof. Dr. Rustono, M.Hum. ristik buku pengayaan, dan prinsip pengemban-
(dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Uni- gan buku pengayaan. Prototipe buku pengayaan
versitas Negeri Semarang), dikategorikan menjadi empat bagian meliputi (a)
bentuk fisik, (b) sampul buku, (c) muatan isi, dan
HASIL DAN PEMBAHASAN (d) struktur penyajian yang dijabarkan sebagai
Hasil berikut.
Analisis kebutuhan pengembangan buku Buku pengayaan dicetak menggunakan
pengayaan menurut persepsi siswa dan guru kertas putih berukuran B5 80 gram. Sampul di-
menghasilkan karakteristik buku pengayaan yang rancang sesuai karakteristik buku pengayaan dan
dibutuhkan oleh siswa. Karakteristik buku pen- hasil analisis kebutuhan aspek grafika menurut
gayaan dibagi menjadi empat komponen, yaitu 1) persepsi siswa dan guru. Sampul dirancang den-
kelayakan isi/materi, 2) kelayakan penyajian, 3) gan komposisi warna, gambar, dan tulisan yang
kelayakan bahasa, 4) kelayakan grafika. Karakte- ditata secara menarik. Pada isi buku terdapat
ristik materi yang dibutuhkan, yakni buku penga- beberapa dimensi, yaitu bagian awal, bagian isi,
yaan yang memuat materi menulis teks negosiasi dan bagian penutup. Pada bagia awal terdapat
dan dilengkapi dengan muatan aspek kesantunan halaman perancis, halaman judul utama, hala-
berbahasa. Karakteristik aspek penyajian, yakni man hak cipta, halaman kata pengantar, petun-
buku pengayaan fokus pada keruntutan dan sis- juk penggunaan buku, dan halaman daftar isi.
16 Husniyatul Adibah Alwaliyah, Pengembangan Buku Pengayaan Memproduksi Teks Negosiasi...

Pada bagian isi di dalamnya terdapat, materi inti, dengan tambahan ilustrasi gambar agar sinkron
materi pendukung, materi pelengkap, latihan, dengan keseluruhan isi buku. Komposisi warna
dan uraian struktur penyajian. Pada bagian akhir yang pada sampul buku diperbaiki dengan kom-
terdapat halaman glosarium dan halaman daftar posisi warna yang lebih terang. Tulisan judul
pustaka, sedangkan struktur penyajian profil pro- buku yang awal mulanya menggunakan jenis
totipe buku pengayaan dipaparkan berdasarkan huruf freesstyle script dengan ukuran 36pt digan-
tiga kaidah utama penyajian buku yaitu (1) keba- ti dengan jenis huruf Kristen ITC dan arial black
hasaan, (2) penulisan, dan (3) kegrafikaan. dengan ukuran bervariasi. 2) perbaikan sistema-
Selanjutnya, dilakukan uji validasi proto- tika kebahasaan dengan mengganti kata yang ku-
tipe buku pengayaan oleh guru dan dosen ahli. rang sesuai pada judul subbab, yaitu kata “draf ”
Nilai rata-rata hasil uji validasi oleh guru baha- pada dan subbab dan uraian tahap-tahap menu-
sa Indonesia kelas X sebesar 82,50 yang terma- lis. Kata tersebut diganti dengan kata “proses
suk dalam kategori baik dan dosen ahli sebesar menulis”. 3) Perbaikan kalimat, tata tulis, ejaan,
71,75 yang termasuk dalam kategori cukup baik. dan tanda baca yang masih kurang tepat. 4) Per-
Nilai rata-rata guru dan dosen ahli tersebut di- baikan ilustrasi gambar pada salah satu gambar
peroleh dari rata-rata empat aspek yang dinilai, di bagian pengantar bab 2 dengan memberikan
yaitu aspek isi/materi, aspek penyajian materi, caption percakapan langsung pada gambar. 5) Per-
aspek bahasa dan keterbacaan, dan aspek grafi- baikan penyajian contoh teks negosiasi dengan
ka. Rincian hasil penilaian guru terhadap buku menekankan aspek kesantunan berbahasa. Pene-
pengayaan memproduksi teks negosiasi berbasis gasan tersebut dilakukan dengan memberi tanda
kesantunan berbahasa pada aspek isi/materi ada- berwarna kuning pada teks yang menunjukkan
lah sebesar 85. Pada aspek penyajian materi se- berbahasa secara santun.
besar 77,50. Pada aspek bahasa dan keterbacaan
sebesar 85,50. Pada aspek grafika sebesar 82,50. Pembahasan
Rincian hasil penilaian dosen ahli terhadap buku Setelah melalui tahap validasi desain oleh
pengayaan memproduksi teks negosiasi berbasis guru dan dosen ahli telah buku pengyaan memp-
kesantunan berbahasa pada aspek isi/materi se- roduksi teks negosiasi berbasis kesantunan berba-
besar 73,25. Pada aspek penyajian materi sebesar hasa untuk siswa SMA kelas X dinyatakan layak
70,75. Pada aspek bahasa dan keterbacaan sebe- digunakan sebagai buku penunjang pembelaja-
sar 72. Pada aspek grafika juga sebesar 72. ran. Buku pengayaan ini dinilai efektif untuk me-
Dari penilaian tersebut terdapat saran per- nunjang keterampilan teks negosiasi pada siswa
baikan yang diutarakan oleh guru maupun dosen kelas X SMA. Buku pengayaan ini didesain sesu-
ahli. Adapun saran perbaikan dari guru meliputi ai dengan perkembangan kognitif remaja, siswa
1) sampul dibuat dengan warna yang lebih cerah SMA kelas X, yakni dengan dilengkapi ilustrasi
lagi, 2) perbanyak soal latihan siswa, 3) perbany- gambar dan ilustrasi bagan dalam penyajiannya.
ak contoh teks negosiasi dengan bidang-bidang Ilustrasi tersebut dapat membantu siswa untuk
yang berbeda, dan 4) perbaikan ilustrasi gambar. membayangkan beberapa alternatif pemecahan
Saran perbaikan dari dosen ahli meliputi 1) per- masalah beserta kemungkinan akibat atau hasil-
baikan sampul buku; 2) perbaikan sistematika nya saat bernegosiasi. Buku ini juga dilengkapi
dan kebahasaan yang digunakan; 3) penegasan dengan kata motivasi dan kolom tokoh inspiratif.
aspek kesantunan berbahasa pada contoh; 4) per- Dengan begitu, pembelajaran memproduksi teks
baikan kalimat, tata tulis, ejaan dan tanda baca; negosiasi menjadi lebih bermakna.
5) perbaikan ilustrasi dengan gambar yang lebih Buku pengayaan memproduksi teks nego-
variatif. siasi berbasis kesantunan berbahasa juga terma-
Setelah dilakukan uji validasi prototipe suk dalam bahan ajar yang unggul karena muatan
buku pengayaan memproduksi teks negosiasi kesantunan berbahasa yang diusung memiliki ke-
berbasis kesantunan berbahasa secara terbatas terkaitan dengan kompetensi dasar sikap santun
kepada tiga dosen ahli dan tiga guru mata pelaja- pada Kurikulum 2013 kelas X. Selain itu, Sikap
ran Bahasa Indonesia, didapatkan hasil penilaian santun merupakan salah satu pilar dari nilai pen-
dan saran masukan sebagai dasar perbaikan buku didikan karakter. Melalui buku ini, siswa terban-
pengayaan memproduksi teks negosiasi berbasis tu untuk mengintergasikan sikap santun dalam
kesantunan berbahasa. Namun, tidak semua sa- menulis teks negosiasi. Tidak hanya di sekolah
ran masukan yang didapat dijadikan sebagai das- saja, siswa juga dapat menerapkan kesantunan
ar perbaikan dengan berbagai pertimbangan. berbahasa dalam setiap aspek pada kehidupan
Hasil perbaikan prototipe buku pengayaan sehari-hari.
meliputi 1) perbaikan sampul buku pengayaan Untuk mencapai tujuan pembelajaran, ya-
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 5(1)(2016): 12-18 17

kni menanamkan sikap santun pada diri siswa, dengan kategori baik, (2) aspek penyajian materi
dibutuhkan juga motivasi guru dalam mengajar- mendapatkan nilai rata-rata 2,97 dengan katego-
kan memproduksi teks negosiasi dengan bahasa ri cukup baik, (3) aspek bahasa dan keterbacaan
santun. Penggunaan buku pengayaan mempro- memperoleh nilai rata-rata 3,15 dengan kategori
duksi teks negosiasi berbasis kesantunan berba- baik, (5) aspek grafika mendapatkan nilai rata-
hasa akan berjalan optimal jika didukung oleh rata 3,09 dengan kategori baik. Dari keseluruhan
kemauan yang kuat dari guru. Wujud motivasi aspek penilaian tersebut didapatkan nilai-nilai
yang dapat diberikan kepada siswa berupa 1) 3,10. Nilai tersebut termasuk kategori baik.
memberi penguatan terhadap hasil pembelajaran Penggunaan buku pengayaan memproduk-
teks negosiasi siswa, 2) mendampingi siswa da- si teks negosiasi berbasis kesantunan berbahasa
lam melakukan kegiatan menulis teks negosiasi, ini dapat lebih optimal apabila guru bahasa Indo-
3) mendampingi siswa dalam mengartikan kosa nesia mengkolaborasikan materi dengan model
kata yang sulit, 4) mengarahkan siswa untuk pembelajaran yang variatif dan menyenangkan.
mengidentifikasi bahasa santun dalam bacaan, Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia juga per-
dan 5) memberi solusi atas kesulitan yang dite- lu bekerja sama dengan guru mata pelajaran lain-
mukan oleh siswa. Dengan peran aktif guru ter- nya, guna mendukung terciptanya penanaman
sebut, siswa akan terampil menulis teks negosiasi karakter santun berbahasa pada siswa. Dengan
dengan baik sekaligus tertanam sikap santun da- demikian, sikap santun berbahasa siswa akan ter-
lam diri siswa. jaga walaupun siswa berada di luar kelas bahasa
Dalam penelitian ini, buku pengayaan Indonesia. Selanjutnya, perlu diadakan peneli-
memproduksi teks negosiasi berbasis kesantunan tian lebih lanjut untuk menguji efektivitas buku
berbahasa yang disusun telah memenuhi krite- pengayaan memproduksi teks negosiasi berbasis
ria sebagai buku pendamping yang dibutuhkan kesantunan berbahasa. Pengujian yang lebih lan-
siswa. Buku pengayaan ini memiliki beberapa jut ini akan menghasilkan saran dan perbaikan
keunggulan, baik keunggulan yang dilihat dari yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki
segi bentuk fisik maupun isi buku. Melihat masih kualitas produk agar lebih sempurna.
kurangnya buku pendamping yang ada di pasa-
ran, buku pengayaan ini berpeluang untuk dipro- yang telah memberikan saran dan mem-
duksi dan dipasarkan dalam skala besar karena bantu kelancaran selama proses penelitian, siswa
nilai kebaruan dan kemanfaatannya. Produk ini kelas X IPA 3 SMA Negeri 5 Semarang, kelas X
berpotensi untuk memenuhi kebutuhan siswa IPS 4 SMA Kesatrian 1 Semarang, dan kelas X
dan guru terhadap buku penunjang dalam pem- akutansi 2 SMK Palebon Semarang yang dengan
belajaran memproduksi teks negosiasi yang dipa- senang hati memberikan apresiasinya terhadap
dukan dengan penilaian sikap santun. proses penelitian ini serta pihak-pihak terkait
Kebaruan dan kemanfaatan produk buku yang telah membantu kelancaran proses peneliti-
pengayaan memproduksi teks negosiasi merupa- an baik berupa dukungan maupun doa yang tidak
kan salah satu alternatif pilihan bahan ajar yang dapat disebutkan satu per satu.
baik bagi siswa. Materi dalam buku pengayaan
ini juga dikomposisikan dengan materi kesantu- DAFTAR PUSTAKA
nan berbahasa baik berupa uraian maupun diin- Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia un-
tegrasikan dalam contoh teks negosiasi. Selain tuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Mulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori, Metode & Aplikasi
mengasah keterampilan siswa memproduksi teks
Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Ti-
negosiasi, siswa juga akan belajar menggunakan ara Wacana.
bahasa santun dalam berbicara. Nurjaman, Kadar dan Khaerul Umam. 2012. Komu-
nikasi Publik Relation. Bandung: Pustaka Setia.
PENUTUP Pranowo. 2009. Berbahasa Secara Santun. Yogyakarta:
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat Pustaka Pelajar.
disimpulkan bahwa buku pengayaan mempro- Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
duksi teks negosiasi berbasis kesantunan berba- 2008. Pedoman Penulisan Buku Nonteks. Jakarta:
hasa untuk siswa SMA kelas X termasuk dalam Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Na-
sional.
kategori baik sehingga layak digunakan dalam
Sauri, Sofyan. 2010. “Membangun Bangsa Berkarakter
pembelajaran. Penilaian dan saran perbaikan Santun Melalui Pendidikan Nilai di Persekola-
prototipe buku pengayaan memproduksi teks ne-
han”. Proceedings of The 4th International Confer-
gosiasi berbasis kesantunan berbahasa diberikan
ence on Teacher Education. Join Conference UPI
oleh guru dan dosen ahli, yakni (1) aspek ma- & UPSI Bandung, Indonesia, 8-10 November
teri/isi memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,17 2010.
18 Husniyatul Adibah Alwaliyah, Pengembangan Buku Pengayaan Memproduksi Teks Negosiasi...

Shahrokhi, Mohsen. Bidabadi, Farinaz Shirani. 2013. Tantang dan Aniaya Guru dengan Pisau Cut-
“An Overview of Politeness Theories: Current ter”. Merdeka.com. http://www.merdeka.com/
Status, Future Orientatioms”. American Journal peristiwa/kesal-disuruh-sabar-murid-tantang-
of Linguistics 2013, 2(2): 17-27. aniaya-guru-dengan-cutter.html. Diakses 14
Sitepu, B.P. 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran. Band- Januari 2016
ung: Rosda Karya. Yuniawan, Tommi. 2012. Terampil Retorika Berbicara.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendeka- Semarang: Unnes Press.
tan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Zainurrahman. 2011. Menulis: dari Teori hingga Praktik
Alfabeta. (Penawar Racun Plagiarisme). Bandung: Alfa-
Sunaryo, Arie. 2013. “Kesal Disuruh Sabar, Murid beta.

Anda mungkin juga menyukai