Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AKHIR MODUL II

(Bahasa indonesia)

Oleh :

Nama : Dwi Supriatin,S.Pd


No Peserta : 19236002710131
Kelas :B
Asal Sekolah : SDN MODEL MATARAM

PPG DALAM JABATAN 2019


UNVERSITAS MATARAM
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TUGAS AKHIR MODUL II BAHASA INDONESIA

1. Kembangkanlah ide pokok tentang "peranan penting pembelajaran Bahasa


Indonesia di SD" menjadi sebuat teks tulisan minimal terdiri atas dua pargaraf, lalu
analisis contoh fonem, morfem, imbuhan, kata depan, kata majemuk, frase, dan
kalimat dari teks tersebut!

a. Mengembangkan ide pokok “Peran Penting Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD”


dalam teks tertulis.

Peran Penting Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Pada pembelajaran, bahasa memegang peranan penting sebagai alat interaksi


guru dan peserta didik pada proses kegiatan belajar mengajar. Tidak hanya pada bidang
studi bahasa seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah dan Bahasa Asing, akan tetapi hal
ini menyeluruh terhadap bidang studi yang lainnya. Secara umum bahasa memiliki peran
sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Bahasa
merupakan penunjang keberhasilan peserta didik dalam mempelajari semua bidang studi.
Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya,
dan budaya orang lain. Selain itu, dengan bahasa peserta didik diharapkan mampu
mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang
menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis
dan imajinatif yang ada dalam dirinya.

Untuk itu pembelajaran bahasa Indonesia mendapatkan peran penting untuk


pendidikan di Indonesia karena merupakan bahasa resmi di semua bidang. Pembelajaran
bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik berkomunikasi
dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Komunikasi itu diharapkan terjadi baik
secara lisan maupun tertulis. Lebih dari itu, pemahaman terhadap bahasa Indonesia
diharapkan menumbuhkan apresiasi peserta didik terhadap hasil karya kesusasteraan
bangsa Indonesia.
b. Menganalisis contoh fonem, morfem, imbuhan,kata depan, kata majemuk, frase, dan
kalimat dari teks “Peran Penting Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD” di atas !
1. Analisis contoh fonem pada teks bacaan di atas adalah /b/ dan /m/ pada kata
belajar mengajar. Fonem b dan m memiliki fonetis yang dapat dikatakan mirip
meskipun lafalnya jauh berbeda namun seartikulasi.
2. Analisis contoh morfem pada teks di atas adalah
 Penting, peran, guru, proses (ketiga kata tersebut merupakan contoh
morfem bebas, yaitu morfem yang dapat berdiri sendiri karena
merupakan kata dasar).
 Pembelajaran, peranan, perkembangan, berpartisipasi (keempat kata
tersebut merupakan contoh morfem terikat karena tidak dapat berdiri dari
satu makna, maknanya akan jelas jika digabungkan dengan imbuhan,
awalan, akhiran).
3. Analisis beberapa contoh imbuhan pada teks di atas adalah kata keberhasilan
kata dasar “berhasil” mendapat imbuhan awalan /ke/ dan akhiran /an/.
kemampuan kata dasar “mampu” mendapat imbuhan awalan /ke/ dan akhiran
/an/. membantu kata dasar “bantu” mendapat imbuhan awalan /mem/.
4. Analisis beberapa contoh kata depan pada teks di atas adalah kata “di” pada
kata di Indonesia, kata /di/ merupakan kata depan yang penulisannya harus
dipisah dengan kata yang mengikutinya jika kata tersebut menunjukkan tempat.
Kata “dengan” pada kata “dengan bahasa peserta didik” yang menyatakan
cara. Kata “dalam” pada kata “berpartisipasi dalam masyarakat” yang
menyatakan tempat berlangsung.
5. Analisis beberapa contoh kata majemuk pada teks di atas adalah kata “orang
lain dan peserta didik (kata majemuk adalah gabungan dua kata dasar yang
pada akhirnya memiliki makna baru).
6. Analisis beberapa contoh frase pada teks di atas adalah kata “mempelajari,
memegang” (merupakan frase kata kerja yang dibubuhi keterangan baik di
belakang maupun di depan).

7. Analisis contoh kalimat pada teks di atas adalah

“Bahasa merupakan penunjang keberhasilan peserta didik dalam mempelajari


semua bidang studi.” (Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata
yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap). Kalimat di atas terdiri
dari subjek, predikat,objek dan keterangan. Subjek (Bahasa), predikat (penunjang
keberhasilan), objek (peserta didik) dan keterangan cara.
2. Analisislah contoh Kompetensi Dasar dalam Kurikulum 2013 yang muatan
materinya berkaitan dengan membaca, menulis, berbicara, menyimak, dan sastra
anak.

 Menganalisis contoh Kompetensi Dasar dalam Kurikulum 2013 yang memuat


materi tentang membaca, menulis, berbicara, menyimak, dan sastra anak.
 Berikut ini contoh Kompetensi Dasar dalam Kurikulum 2013 yang memuat
materi tentang membaca, menulis, berbicara, menyimak, dan sastra anak di
kelas 5 dengan Kompetensi Dasar sebagai berikut :

3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang disajikan secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk kesenangan

4.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri

 Kompetensi Dasar 3.6 dan 4.6 di atas adalah kompetensi dasar yang ada di kelas
5 semester 1. Dalam KD tersebut termuat materi tentang membaca, menulis,
berbicara, menyimak, dan sastra anak melalui “pantun”.
 Pantun adalah salah satu sastra anak yang merupakan bagian dari pembelajaran
bahasa di sekolah dasar. Pantun merupakan karya sastra yang dapat menghibur
sekaligus dan menegur. Pantun menunjukkan bahwa Indonesia memiliki ciri khas
tersendiri dalam mendidik dan menyampaikan hal-hal yang bermanfaat. Dalam
pembelajaran pantun dengan KD 3.6 dan 4.6, para siswa diharapkan dapat
meningkatkan 4 keterampilan berbahasa yaitu :
1. Keterampilan Membaca, sesuai dengan bunyi KD 3.6 yaitu menggali isi
pantun yang di sajikan secara tulis. Untuk melaksanakan tujuan KD tersebut
tentu siswa diarahkan untuk membaca pantun terlebih dahulu agar dapat
memahami isi pantun.
2. Keterampilan Menyimak, hal ini dapat dilakukan siswa dengan cara
menyimak pantun yang di bacakan oleh guru atau pun sesame temannya.
3. Keterampilan Menulis dapat dilakukan dengan cara para siswa diarahkan
untuk menulis pantun yang disajikan atau menulis pantun karya sendiri.
4. Keterampilan Berbicara, sesuai yang termuat pada KD 4.6 yaitu melisankan
pantun karya pribadi dengan lafal,intonasi, dan ekspresi yang sesuai.
3. Pilihlah salah satu KD yang berkaitan dengan membaca, menulis, menyimak,
berbicara, dan sastra anak kemudian rumuskan contoh langkah-langkah
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan whole language di sekolah dasar
 Whole language adalah satu pendekatan pengajaran bahasa yang menyajikan
pengajaran bahasa secara utuh, tidak terpisah - pisah (Edelsky, 1991; Froese, 1990;
Goodman, 1986; Weaver, 1992). Oleh karena itu pengajaran keterampilan
berbahasa dan komponen bahasa seperti tata bahasa dan kosakata disajikan
secara utuh bermakna dan dalam situasi nyata atau otentik. Pendekatan whole
language didasari oleh paham contructivism yang menyatakan bahwa anak/ siswa
membentuk sendiri pengetahuannya melalui peran aktifnya dalam belajar secara
utuh (whole) dan terpadu (integrated) (Roberts, 1996). Anak termotivasi untuk belajar
jika mereka melihat bahwa yang dipelajarinya itu diperlukan oleh mereka.

Sebagai contoh KD yang di analisis yaitu KD 3.6 dan 4.6 pada kelas 5 semester
1. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan dengan penerapan
pendekatan whole language sesuai kompetensi dasar di atas adalah sebagai
berikut:

 Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (± 10 menit)

 Mengkondisikan Kelas
1) Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
2) Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa yang diminta
memimpin doa adalah siswa kemarin dapat menyelesaikan semua tugas tepat pada
waktunya (menghargai kedisiplinan dan tanggung jawab).
3) Guru mengajak siswa melakukan “Ice Breaking” dengan bergerak sambil bertepuk yel-
yel (Apersepsi).
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

2. Kegiatan Inti (± 45 menit)

a. Pembelajaran diawali dengan tanya jawab tentang puisi. Guru membagikan teks puisi
kepada siswa dengan tema lingkungan. Siswa diminta membaca pantun yang telah
dibagikan. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
b. Setiap kelompok ditugaskan berdiskusi untuk menentukan unsur-unsur dalam pantun yang
telah dibaca.
c. Setiap perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusinya ke depan kelas dan kelompok
yang lain menanggapi.
d. Guru memancing kepekaan perasaan dan pengetahuan siswa tentang isi pantun yang
ditulis.
e. Guru memberi penguatan tetang konsep pantun dan langkah-langkah menulis pantun.
f. Setelah siswa memahami cara-cara menulis pantun lalu siswa diajak keluar kelas. Siswa
diminta mengamati benda-benda yang ada di lingkungan sekolah
g. Siswa secara individual diminta mengungkapkan kesan visual tentang benda yang
dilihatnya di lingkungan sekolah dengan menggunakan kata-kata kongkrit. Kemudian siswa
kembali masuk ke kelas.
h. Setelah di dalam kelas siswa diminta secara individual untuk mengubah kesan visual
menjadi pantun sederhana.
i. Setelah selesai membuat pantun, secara berpasangan siswa diminta untuk saling membaca
pantun yang ditulis dan saling memberi masukan.
j. Siswa memperbaiki pantun berdasaran masukan teman.
k. Siswa mendisplay pantun yang dibuat di dinding kelas.
l. Siswa berkeliling membaca pantun karya teman-teman.
m. Siswa secara bersama-sama menentukan/memilih pantun yang paling baik.

n. Siswa yang memiliki pantun terbaik diminta membacakan pantunnya di depan kelas.

Kegiatan Akhir (± 15 menit)

a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.


b. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa bagaiman perasaaan siswa
belajar hari ini.
c. Guru mengumpulkan pantun siswa dan menilainya.
d. Guru melakukan upaya tidak lanjut dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai