PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Tanah merupakan salah satu sumber daya alam, tetapi apabila dibandingkan
dengan sumber daya alam lainnya, kedudukan tanah adalah sangat istimewa,
keistimewaan terletak pada kenyataan, bahwa tanah itu bisa dipandang sebagai :
Atas dasar kenyataan itu, mungkin benar landasan pemikiran para perumus
Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA No. 5 Tahun 1960) dahulu, yang menjadikan
tentang sumber daya alam lainnya, sebagai langkah pertama dari penjabaran Pasal 33
Pengertian Hak Menguasai dari Negara tersebut bukan dalam arti dimiliki,
sebab negara menurut konsepsi Hukum Tanah Nasional (HTN) tidak bertindak
negara sebagai organisasi kekuasaan dari bangsa Indonesia untuk pada tingkatan
tertinggi.
Pelaksanaan Hak menguasai dari negara menurut pasal 2 ayat (4) UUPA dapat
dikuasakan kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat hukum adat, sepanjang hal itu
Hukum Milik Negara/ Badan Hukum Milik Daerah, Badan Bank Tanah, atau Badan
Tulisan ini ingin mengkaji presepsi dijajaran birokrasi BPN Sumatera Utara
dan khususnya PEMKO Medan sebagai Pemegang HPL no.1/seb seluas 39,3575 ha
yang terletak di Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan,
yang terbitkan Kantor Pertanahan Kota Medan (Dahulu Kasudit Agraria) pada
tanggal 2 November 1974 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.
2/PHL/DA/70 Tgl 3 maret 1970, yang saat ini di atas HPL tersebut sudah diterbitkan
HGB ±19657 sertipikat, akan tetapi saat ini sebagian besar setifikat HGB tersbut
sudah mati/ berakhir jangka waktu HGB nya karena dalam proses perpanjangan
Guna Bangunan Yang Tidak diberikan Persetujuannya di atas Hak Pengelolaan Atas
B. Rumusan Masalah
Pengelolaan?
3. Bagaimana tinjauan yuridis atas penerbitan sertipikat perpanjangan Hak Guna
Bangunan yang tidak diberikan rekomendasinya di atas Hak Pengelolaan atas nama
C. Tujuan Penelitian
3. Unftuk mengkaji tinjauan yuridis proses perpanjangan sertipikat Hak Guna Bangunan
D. Manfaat Penelitian.
1. Manfaat Teoritis
kajian Hukum Agraria, khususnya mengenai aspek hukum Hak Pengelolaan Tanah di
Indonesia.
2. Manfaat Praktis
Dari hasil penelitian ini sebagai masukan bagi para pengambil kebijakan pertanahan
1. Kerangka Teori
Adapun teori yang dipergunakan dalam penelitian ini yakni :
Fokus dari kajian teori ini sangatlah penting dikarenakan terletak pada
menjadi sasaran, karena posisi masyarakatyang biasanya lebih lemah baik secara
Tujuan dari perlindungan hukum yaitu untuk memberikan rasa aman bagi
korban. Rasa aman bebas dari bahaya, bebas dari gangguan, tentram, tidak
merasa takut maupun khawatir terhadap suatu hal2. Secara teoritis bentuk
refrensif.
Hukum secara hakiki harus pasti dan adil. Pasti sebagai pedoman kelakuan dan
adil karena pedoman kelakuan itu harus menunjang suatu tatanan yang dinilai
wajar. Hanya karena bersifat adil dan dilaksanakan dengan pasti hukum dapat
1
H. Salim HS, Dan Erlies Septiana Nurbani.Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis dan
Disertasi.Hal.259
2
H.Salim HS, Dan Erlies Septiana Nurbani.ibit.Hal.260.
3
H. salim HS, Dan Erlies Septiana Nurbani.Op’cit.Hal.264.
menjalankan fungsinya. Kepastian hukum merupakan pertanyaan yang hanya bisa
Menurut Kelsen, hukum adalah sistem norma. Norma adalah pernyataan yang
peraturan tentang apa yang harus dilakukan. Norma-norma adalah produk dan
hukum5.
Kepastian hukum secara normatif adalah ketika suatu peraturan dibuat dan
diundangkan secara pasti karena mengatur secara jelas dan logis. Jelas dalam
artian tidak menimbulkan keragu-raguan (Multi tafsir) dan logis. Jelas dalam
artian ia menjadi suatu sistem norma dengan norma lain sehingga tidak
secara faktual mencirikan hukum. Suatu hukum yang tidak pasti dan tidak mau
4
Dominikus Rato, Filsafat Hukum Mencari: Memahami dan Memahami Hukum, Laksbang Pressindo,
Yogyakarta, 2010, Hal.59
5
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum,Kencana, Jakarta,2008,hal.158
6
Cst Kansil, Christinem S.T Kansil,Engelien R, palandeng dan Godlieb N Mamahit, Kamus Istilah
Hukum, Jakarta,2009.Hal.385
Kepastian hukum merupakan jaminan mengenai hukum yang berisi keadilan.
sebagai peraturan yang ditaati. Menurut Gustav Radbruch keadilan dan kepastian
bahwa keadilan dan kepastian hukum harus diperhatikan, kepastian hukum harus
dijaga demi keamanan dan ketertiban suatu negara. Akhirnya hukum positif harus
selalu ditaati. Berdasarkan teori kepastian hukum dan nilai yang ingin dicapai
2. Kerangka Konsepsi
istilah-istilah yang muncul dalam penelitian ini. Perlu dibuat defenisi konsep tersebut
agar makna variabel yang diterapkan dalam topik ini tidak menimbulkan perbedaan
penafsiran.
a. Pendaftaran Tanah
pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data
yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-
satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya dan hak milik
atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya. (Peraturan
b. Sertipikat
Yang dimaksud sertipikat adalah surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (2) huruf c
tanpa mengubah syarat-syarat dalam pemberian hak tersebut (PP No. 18 tahun
2021).
e. Pihak Lain
Yang dimaksud dengan pihak lain adalah pihak yang akan menggunakan dan
memanfaatkan seluruh atau sebagian tanah hak pengelolaan (PP No. 18 tahun
2021).
Yang dimaksud dengan tarif adalah tarif layanan pemanfaatan lahan pertama kali
yang dikenakan oleh pemegang hak pengelolaan dan uang wajib tahunan yang
pembaharuan hak.
g. Persetujuan
Persetujuan adalah surat keterangan dari Pemko Medan kepada pihak lain (Pihak
Ketiga) untuk mengajukan pendaftaran tanah dari bagian tanah hak pengelolaan