HUKUM BISNIS
Disusun Oleh :
Rokhayatun 15133100018
TAHUN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYa sehingga
makalah ini dapat tersusun hinnga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Hormat Kami
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, artinya bahwa
termasuk didalamnya pemerintah dan lembaga-lembaga negara yang lain,, dalam
melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum atau harus
dipertanggungjawabkan secara hukum. Sumber hukum dasar nasional adalah
Pancasila dan batang tubuh Undang-Undang dasar 1945.
Tata urutan perundang-undangan merupakan pedoman dalam pembuatan aturan
hukum dibawahnya. Tata urutan perundang-undangan Republik Indonesia adalah :
1. Undang-undang Dasar 1945
2. Ketetapan Majlis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
3. Undang-undang
4. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu)
5. Peraturan pemerintah
6. Keputusan presiden
7. Peraturan daerah
Selanjutnya, dari kepentingan hukum dan sesuai dengan tata urutan peratutran
perundang-undangan tersebut, maka setiap hukum yang lebih rendah tidak boleh
bertentangan dengan aturan hukum yang tertinggi.
Hukum bisnis disusun untuk memenuhi kebutuhan akan kepastian hukum kegiatan
ekonomi, perdagangan dan perindustrian yang semakin berkembang di indonesia.
Adapun bahan-bahan yang dipakai untuk menyusun hukum bisnis yaitu, kitab
undang-undang hukum perdata, kitab undang-undang hukum dagang, perundang-
undangan yang mengatur tentang pertanahan, perseroan, pasar modal, perbankan,
perasuransian, hak atas kekayaan intelektual internet dsb.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud sumber hukum perdata beserta komponennya ?
2. Apa yang dimaksud sistematika hukum perdata beserta komponennya ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui tentang sumber hukum beserta komponennya
2. Mengetahui tentang sistematika hukum bisnis dan komponennya
BAB II
PEMBAHASAN
1. SUMBER HUKUM
Sumber hukum adalah segala apa saja yang dapat menimbulkan aturan-aturan yang
mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yaitu aturan-aturan yang kalau dilanggar
mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.
1. Undang-undang
Undang-undang merupakan peraturan yang dibuat oleh pemerintah dengan
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Kedudukan yang sama dengan Undang-
Undang adalah Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang (PERPU) yang
ditetapkan oleh presiden dalam keadaan yang sangat mendesak.
2. Yurisprudensi
Yaitu putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, yang
secara umum memutuskan sesuatu persoalan yang belum ada peraturannya pada
sumber hukum yang lain.
Perbedaan antara yurisprudensi dan undang-undang adalah sebagai berikut :
Yurisprudensi berisi peraturan yang bersifat konkret karena mengikat orang-
oramg tertentu saja, sedangkan undang-undang berisi peraturan yang bersifat
abstrak karena mengikat setiap orang.
Yurisprudensi terdiri dari bagian yang memuat identitas para pihak,
konsiderans, dan diktum, sedangkan undang-undang terdiri dari konsiderans
dan diktum ditambah penjelasannya.
3. Kebiasaan
Kebiasaan merupakan perbuatan manusia yang dilakukan berulang-ulang dalam hal
dan keadan yang sama. Bila suatu perbuatan manusia telah diterima oleh masyarakat
sebagai sutu kebiasaan, dan kebiasaan ini selalu berulang kali dilakukan sehingga
perbuatan yang berlawanan dengan kebiasaan itu dirasakan sebagai pelanggaran
(perasaan hukum), maka timbullah suatu kebiasaan yang dipandang sebagai hukum.
4. Perjanjian
Perjanjian merupakan suatu peristiwa dimana pihak yang satu berjanji kepada pihak
yang lain untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu hal sehingga pihak-
pihak yang mengadakan perjanjian tersebut terikat oleh isi perjanjian yang mereka
buat. Setiap perjanjian yang dibuat dengan sah berlaku mangikat bagaikan undang-
undang.
5. Perjanjian internasional
Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih
(bilateral atau multilateral). Perjanjian internasional mempunyai kedudukan yang
sama dengan undang-undang karena perjanjian dengan negara lain hanya dapat
dilakukan dengan persetujuan DPR.
6. Doktrin/Pendapat para ahli
Mengenai pendapat para ahli hukum, pernah dikenal pendapat umum yang
menyatakan bahwa orang tidak boleh menyimpang dari communis opinio doctorum
(pendapat umum para sarjana). Oleh karena itu, pendapat para sarjana (doktrin)
mempunyai kekuatan mengikat sebagai sumber hukum. Pendapat para ahli dapat
digunakan sebagai landasan untuk memecahkan masalah-masalah yang langsung atau
tidak langsung berkaitan satu sama lain.
1. Hukum perorangan
Di dalam hukum, perkataan perorangan atau orang (person) berarti pembawa hak atau
subjek dalam hukum. Berlakunya seseorang sebagai pembawa hak, mulai dari dia dilahirkan
sampai dia meninggal dunia, bahkan dalam hal tertentu (perihal warisan) dapat dihitung
berlaku surut sejak yang bersangkutan masih dalam kandungan. Kemudian yang
bersangkutan meninggal sebelum dilahirkan, kedudukannya sebagai pembawa hak berakhir
pula.
2. Hukum benda
Hukum benda dalam KUH Perdata pada prinsipnya mengatur tentang benda pada
umumnya, macam-macam benda, hak-hak kebendaan dan hukum waris. Hal-hal yang
termasuk benda menurut hukum adalah segala sesuatu yang dapat dihaki, baik benda-benda
yang terlihat maupun benda-benda yang tidak dapat dilihat.
a. Macam-macam benda
Suatu benda dapat tergolong benda yang tak bergerak karena sifatnya, tujuan
pemakaiannya, dan ditentukan sendiri oleh undang-undang.
Benda yang tak bergerak karena sifatnya ialah tanah, termasuk segala
sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung karena perbuatan alam
atau perbuatan manusia. Contoh rumah di atas tanah
Benda tak bergerak karena tujuan pemakaiannya ialah segala apa saja yang
tidak secara sungguh-sungguh digabungkan dengan tanah atau bangunan,
namun dimaksudkan untuk mengikuti tanah atau bangunan itu untuk
jangka waktu yang lama, misalnya suatu mesin untuk pabrik.
Benda tak bergerak ditentukan oleh undang-undang yaitu segala tagihan
yang mengenai suatu benda tak bergerak, seperti hak pertanggungan atas
tanah.
Suatu benda dapat tergolong benda bergerak karena sifatnya atau ditentukan sendiri
oleh undang-undang.
Suatu benda bergerak karena sifatnya, ialah suatu benda yang tidak
tergabung dengan tanah, atau dimaksudkan untuk mengikuti atau ada pada
bangunan, seperti perabotan rumah.
Benda bergerak karena ditentukan oleh undang-undang yaitu segala
tagihan yang mengenai suatu benda bergerak, seperti piutang.
b. Hak-hak kebendaan
3. Hukum perikatan
Suatu perikatan adalah suatu hubungan hukum antara sejumlah subjek-subjek hukum,
sehubungan dengan itu seorang atau beberapa orang daripadanya mengakibatkan dirinya
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu terhadap pihak lain.
Sistem hukum perikatan yaitu sistem terbuka yang diatur dalam buku III KUH
Perdata, yang memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk
mengadakan perikatan. Macam-macam perikatan yaitu :
a. Perikatan murni
b. Perikatan bersyarat
c. Perikatan dengan ketetapan waktu
d. Perikatan masukan
e. Perikatan tanggung-menangguang
f. Perikatan dengan ancaman hukuman
Hukum bersifat mengikat, wajib ditaati dan merupakan paratutran yang`` `mengatur
krhidupan di dalam masyarakat, hukum bisnis di buat untuk memenuhi kebutuhan akan
kepastian hukum dari kegiatan ekonomi, perdagangan, dan perindustrian semakin
berkembang.