Anda di halaman 1dari 10

Hubungan gaya dengan GLBB

Ketika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol (F =0), benda tersebut berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus dengan kecepatan tetap (GLB). Hal ini sesuai dengan hukum I Newton. Dalam hukum II Newton disebutkan bahwa besarnya percepatan benda sebanding dengan besar gaya yang diberikan dan berbanding terbalik dengan massanya. Dari hukum II Newton ini dapat dituliskan :

F = m.a
Pada keadaan seperti ini benda tersebut mengalami gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Kita tuliskan kembali hukum II Newton dalam bentuk F = m a dan percepatan,

dan

sehingga diperoleh

F = gaya (N) m = massa benda (kg) V0 = kecepatan mula-mula (m/s) Vt = kecepatan akhir (m/s) t = selang waktu (s) Contoh soal Sebuah mobil yang massanya 1000 kg bergerak dari keadaan diam dengan percepatan konstan, sehingga selama 5 s kelajuannya menjadi 15 m/s. Berapa besar gaya yang mempercepat mobil tersebut?

Penyelesaian :

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kocepatan v tetap (percepatan a = 0), sehingga jarakyang ditempuh S hanya ditentukan oleh kecepatan yang tetap dalam waktu tertentu. Pada umumnya GLB didasari oleh Hukum Newton I ( S F = 0 ). S = X = v . t ; a = Dv/Dt = dv/dt = 0 v = DS/Dt = ds/dt = tetap Tanda D (selisih) menyatakan nilai rata-rata. Tanda d (diferensial) menyatakan nilai sesaat. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kecepatan v yang berubah setiap saat karena adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a= +) atau perlambatan (a= -). Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum Newton II ( S F = m . a ).

vt = v0 + a.t vt2 = v02 + 2 a S S = v0 t + 1/2 a t2

vt = kecepatan sesaat benda v0 = kecepatan awal benda S = jarak yang ditempuh benda f(t) = fungsi dari waktu t

v = ds/dt = f (t) a = dv/dt = tetap

Syarat : Jika dua benda bergerak dan saling bertemu maka jarak yang ditempuh kedua benda adalah sama.

Sumber: http://www.adipedia.com/2011/04/gerak-lurus-beraturan-glb-dan-gerak.html

Grafik Persamaan Fungsi Kuadrat / Parabola Post under Matematika, Matematika SMA, Materi Pelajaran, Materi SMA

A. Bentuk Umum dan Sifat Parabola


Kurva fungsi kuadrat parabola.

y = f( x ) = ax2 + bx + c, a tidak sama dengan nol ( 0 ) berbentuk

Jika nilai a > 0 maka parabola terbuka ke atas dan mempunyai nilai ekstrem minimum Jika nilai a < 0 maka parabola terbuka ke bawah dan mempunyai nilai ekstrem maksimum

Koordinat titik puncak / titik ekstrem / titik stationer / titik balik parabola adalah :

( Xp , Yp ) dengan

Xp = absis ( x ) titik puncak = sumbu simetri = absis ( x ) saat mencapai nilai maksimum/minimum Yp = ordinat ( y ) titik puncak = nilai ekstrem/nilai stationer/nilai maksimum/nilai minimum

B. Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat / Parabola


Langkah-langkah dalam membuat sketsa grafik fungsi kuadrat/parabola ( y = ax2 + bx + c ) : 1. menentukan titik potong grafik dengan sumbu x y = 0

kemudian difaktorkan sehingga diperoleh akar-akarnya yaitu x1 dan x2 . jika kesusahan dalam memfaktorkan coba di cek dulu nilai D nya.... jika

D < 0 maka fungsi tersebut memang tidak mempunyai akar-akar persamaan fungsi kuadrat D > 0 maka fungsi tersebut mempunyai akar-akar persamaan fungsi kuadrat namun kita

sehingga sketsa grafik fungsi kuadrat tidak memotong sumbu x jika

kesulitan dalam menentukannya... bisa jadi karena angkanya yang susah difaktorkan atau faktornya dalam bentuk desimal. Akar-akarnya dapat kita cari dengan rumus abc :

setelah kita mendapatkan nilai x1 dan x2 maka titik potong grafik fungsi kuadrat dengan sumbu x : ( x1 , 0 ) dan ( x2 , 0 ) 2. menentukan titik potong grafik dengan sumbu y x = 0karena x = 0 maka dengan sumbu y = ( 0 , c ) 3. menentukan sumbu simetri ( xp ) dan titik ekstrem ( yp ) dari penentuan sumbu simetri ( xp ) dan nilai eksterm ( yp ) diperoleh titik puncak grafik fungsi kuadrat/parabola : ( Xp , Yp )

y = c dan titik potong

Posisi grafik fungsi kuadrat/parabola terhadap sumbu x mengulang pembahasan mengenai titik potong sumbu x y = 0 ada 3 kemungkinan : D > 0 grafik fungsi kuadrat memotong sumbu x di dua titik D = 0 grafik fungsi kuadrat menyinggung sumbu x di satu titik D < 0 grafik fungsi kuadrat tidak memotong sumbu x dengan menggabungkan dengan nilai a nya dapat dibuat sketsa grafik fungsi kuadrat/parabola :

C. Persamaan Fungsi Kuadrat / Parabola


1. Diketahui tiga titik sembarang

Rumus :

y = ax2 + bx + c

nilai a, b dan c ditentukan dengan eliminasi.

2. Parabola memotong sumbu x di dua titik ( x1 , 0 )dan ( x2 , 0 ) dan melalui satu titik sembarang.

Rumus :

y = a ( x - x1 ).( x - x2 )

nilai a ditentukan dengan memasukkan titik sembarang tersebut ke x dan y.

3. Parabola menyinggung sumbu x di satu titik ( x1 , 0 ) dan melalui satu titik sembarang.

Rumus :

y = a ( x - x1 )2

nilai a ditentukan dengan memasukkan titik sembarang tersebut ke x dan y.

4. Parabola melalui titik puncak ( xp , yp ) dan melalui satu titik sembarang.

Rumus :

y = a ( x - xp ) + yp
2

nilai a ditentukan dengan memasukkan titik sembarang tersebut ke x dan y.

D. Hubungan Kurva Persamaan Kuadrat / Parabola dan Persamaan Garis Lurus

Anda mungkin juga menyukai