Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH KEMERDEKAAN PAPUA BARAT DARI BELANDA

OLEH : MUHAMMAD HAIKAL FAIS

i
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan proposal ini guna memenuhi tugas individu untuk mata
pelajaran sejarah Indonesia, dengan judul: “sejarah kemerdekaan papua barat
dari belanda”.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini tidak terlepas dari
banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik sehingga
proposal ini dapat terselesaikan.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya
miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Saya berharap semoga
proposal ini dapat memberikan pengetahuan yang belum diketahui
sebelumnya.

Sorong, November 2021

Muhammad Haikal Fais

ii
DAFTAR ISI

JUDUL & COVER …….……………………………………………………………………………………… i


KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………….…… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………….…… iii
BAB 1 ………………………………………………………………………………………………………..… 1
BAB 2 ……………………………………………………………………………………………………..…… 4
BAB 3 ………………………………………………………………………………………………………..… 7
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………… 10
LAMPIRAN ………………………………………………………………………………………………… 11

iii
BAB.1 BOM WAKTU KONVERENSI MEJA BUNDAR(KMB)

Sejak lama, masalah papua menjadi isu sensitif bagi Indonesia. Konferensi meja
bundar (KMB) pada 27 desember 1949 menghasilkan penyerahan kedaulatan
dari belanda kepada Indonesia.

Namun, KMB juga menyisakan masalah yang belum tuntas, yakni mengenai
status papua atau irian barat. Persoalan ini seolah olah menjadi bom waktu bagi
Indonesia juga rakyat papua sendiri dikemudian hari.

Baik Indonesia maupun belanda sama sama ngotot merasa lebih berhak atas
tanah papua barat. Bagi belanda, papua bagian barat atau yang mereka sebut
Netherlands New Guinea, bukankah bagian dari kesatuan wilayah yang harus
dikembalikan kepada Indonesia.

Salah satu alasan belanda adalah karena orang orang asli papua memiliki
perbedaan etnis dan ras dengan masyarakat Indonesia pada umumnya. Maka
dari itu, mereka ingin menjadikan papua bagian barat sebagai negara tersendiri
dibawah naungan kerajaan belanda.

Indonesia tidak sepakat dan menghendaki agar seluruh wilayah bekas jajahan
hindia belanda diserahkan. Lantaran tidak dicapai titik temu, sebut Amarula
Octavian dalam masalah militer dan globalisasi(2012), maka masalah papua
barat akan diselesaikan dalam waktu satu tahun ke depan.

1
Perundingan lanjutan memang sempat digelar beberapa kali, namun hasilnya
selalu menemui kebuntuan. Gara gara ini, sejak agustus 1954, Uni Indonesia
belanda yang diamanatkan dalam KMB bubar.

“Indonesia gagal dalam usahanya supaya suatu mosi yang lunak mengenai
papua diterima oleh PBB pada bulan yang sama,” tulis M.C Ricklefs dalam sejarah
Indonesia modern(2008).

Dikutip dari sejarah nasional Indonesia jilid V (2008) karya Marwati Djoened
Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Indonesia telah mengusahakan
penyelesaian masalah irian barat selama 11 tahun. Namun, karena belanda tidak
mengindahkan, persoalan ini dibawa ke forum PBB pada 1954, 1955, 1957, dan
1960.

Dalam sidang umum PBB pada September 1961, Menteri luar negeri belanda
Joseph Marie Antoine Hubert Luns mengajukan usulan yang intinya agar papua
barat berada dibawah perwalian PBB sebelum diadakan referendum. Namun,
majelis umum PBB menolak usulan ini.

2
Nugroho Notosusanto dalam sejarah operasi operasi pembebasan irian
barat(1971) menyebutkan bahwa pada 2 januari 1962 , melalui keputusan
presiden no 1 tahun 1962, presiden soekarno membentuk komando mandala
untuk merebut papua. Mayor jenderal soeharto ditunjuk jadi komandan operasi
militer ini.

Situasi ini membuat belanda tertekan dan terpaksa bersedia berunding lagi
dengan Indonesia. Hasilnya pada 15 agustus 1962, disepakati perjanjian new
York yang menyatakan bahwa belanda akan menyerahkan kekuasaannya atas
papua kepada united nations temporary executive authority(UNTEA).

3
BAB.2 KONFRONTASI MILITER

Setelah hubungan diplomatik, soekarno sebagai panglima tertinggi Angkatan


bersenjata republik Indonesia kian gencar mempersiapkan pasukan perang dan
Menyusun operasi militer untuk mengusir imperialisme belanda di irian barat.

Pemerintah Indonesia pada tahun 1961 mengirim sejumlah anak muda dari
berbagai daerah di papua yang pro NKRI ke irian barat.

Langkah itu menurut M. Cholil, merupakan balasan atas aksi belanda yang
mengusir masyarakat pro NKRI serta mendatangkan warga anti Indonesia ke
irian barat selama 1950 sampai 1960.

Selama periode itu, belanda mengerahkan sekitar 10.000 polisi di irian barat
untuk menghalang halangi warga setempat atau masyarakatdi pulau sekitar
yang pro NKRI datang ke irian barat.

Belanda juga menyiapkan armada lautnya, seperti kapal induk karel doorman,
dua buah kapal perusak, dan dua kapal selam di laut karibia.

4
Indonesia membalas aksi belanda dengan melakukan kunjungan ke sejumlah
negara sahabat dan meminta dukungan dari komunitas internasional.

Menteri keamanan nasional jendral A.H. Nasution, misalnya di akhir 1960


melawat ke uni soviet, kemudian menandatangani perjanjian pembelian senjata.

Uni soviet saat itu setuju senjata dibeli dengan kredit jangka Panjang sehingga
tidak terlalu memberatkan bagi perekonomian Indonesia.

Dari uni soviet, Indonesia mendapatkan tidak hanya senjata berat, tetapi juga
kapal penjelajah sverdlov, kemudian diberi nama “KRI Irian” dan pesawat
peluncur bom jarak jauh Tupolev 16.

Martin sitompul dalam artikelnya ongkos pembebasan irian barat yang terbit di
Historia.id pada tahun 2020 menulis logistik untuk pembebasan irian barat
bekerja cepat menyiapkan Gudang Gudang peralatan perang di pelosok hutan,
peralatan tempur, lapangan udara, bahan bakar, bahkan sampai pabrik roti.
Pabrik roti itu sengaja dibuat jadi sumber konsumsi para teknisi dari uni soviet.

5
Tim logistik juga menyiapkan mesin dan alat konstruksi buatan inggris, serta
tangki tangki terapung untuk mengisi bahan bakar buatan jerman.

“penggalangan kekuatan fisik militer berlangsung terus sehingga pada ulang


tahun XVI proklamasi, 17 Agustus 1961, republik Indonesia merasa kuat dalam
konfrontasi dengan belanda di segala bidang,” kata M. Cholil dalam bukunya.

Indonesia, pada pengujung 1961, membentuk komando tertinggi pembebasan


irian barat(KOTI). Soekarno sebagai panglima tertinggi juga mengumumkan tri
komando rakyat(Trikora) yang berisi:
➢ Gagalkan pembentukan negara boneka papua buatan belanda kolonial
➢ Kibarkanlah sang merah putih di irian barat tanah air Indonesia
➢ Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan
kesatuan tanah air dan bangsa

6
BAB.3 PERSETUJUAN NEW YORK

Ketegangan antara Indonesia dan belanda memasuki babak baru setelah


belanda menyerang tiga kapal Indonesia di laut arafuru/aru.

Dalam pertempuran itu, komodor Yos Sudarso Bersama seluruh awak kapalnya
gugur setelah memutuskan menjadikan kapal komando KRI Macan Tutul sebagai
sasaran tembak dua kapal perusak belanda, yang diduga adalah HRMS Utrecht
dan Evertsen.

Yos sudarso berbuat demikian agar KRI Macan kumbang dan KRI harimau, yang
saat itu tengah berpatroli Bersama KRI macan tutul di laut Aru, punya
kesempatan melepaskan diri dari serangan Angkatan laut belanda.

Gugurnya awak KRI macan tutul di laut aru meneguhkan niat Indonesia
mempercepat operasi militer di irian barat.

Soekarno memerintahkan komando mandala pembebasan irian barat yang


dipimpin brigjen soeharto selaku panglima komando mandala menjalankan tiga
tahapan operasi militer, yaitu penyusupan, serangan terbuka, dan konsolidasi
atau menegakkan kekuasaan secara penuh di irian barat.

7
Namun, sebelum pertempuran itu pecah, presiden amerika serikat John F.
Kennedy menunjuk jaksa agung Robert F. Kennedy untuk mempertemukan
kedua pihak.

Rencana untuk berunding itu juga dimotori diplomat AS Ellsworth Bunker.


Ujung dari rencana itu adalah terselenggaranya perundingan di New York, yang
menghasilkan persetujuan New York pada 15 Agustus 1962.

Persetujuan itu, yang difasilitasi Amerika serikat dan perserikatan bangsa


bangsa, memerintahkan belanda menyerahkan pemerintahan di irian barat
kepada penguasa sementara PBB Otoritas Eksekutif Sementara PBB (UNTEA)
pada 1 oktober 1962.

Kemudian, UNTEA secara resmi mengembalikan kedaulatan Indonesia di irian


barat ke pemerintah Indonesia pada mei 1963.

Syaratnya saat itu Indonesia harus mengadakan referendum atau penentuan


pendapat rakyat (pepera) sebelum akhir 1969. Pepera kemudian berlangsung
pada 14 juli 1969 di Merauke dan berakhir pada 4 agustus 1969 di jayapura.

8
Hasilnya saat itu irian barat tetap jadi bagian dari Indonesia.

Pemerintah Indonesia pun melaporkan hasil pepera pada siding umum ke 24


PBB dan seluruh hasilnya diterima dalam siding umum PBB pada 19 november
1969.

Setelah rangkaian peristiwa itu, pemerintah Indonesia kemudian menetapkan


1 mei 1963 sebagai hari peringatan pembebasan irian barat.

Penetapan tanggal itu dimaksudkan untuk mengingat pengorbanan para patriot


yang gugur serta untuk meneguhkan sikap bahwa papua dan papua barat akan
selalu tergabung dalam wilayah NKRI.

9
DAFTAR PUSTAKA

m.bisnis.com. 2021. Sejarah kemerdekaan papua barat dari belanda. yogyakarta : m.bisnis.com,
2021.

m.bisnis.com. 2021. bom waktu kmb papua barat. yogyakarta : s.n., 2021.

m.bisnis.com. 2021. konfrontasi militer pembebasan papua barat. yogyakarta : s.n., 2021.

m.bisnis.com. 2021. persetujuan new york. yogyakarta : s.n., 2021.

10
LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Bom waktu KMB ……………………………………………………………………………………………………………… 1

Lampiran 2 Konfontrasi militer pembebasan papua barat ……………………………………………….………………… 4

Lampiran 3 Persetujuan New York ………………………………………………………………………………………………..…… 7

11

Anda mungkin juga menyukai