Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PEMBEBASAN IRIAN BARAT

Disusun oleh : Kelompok 3


1. Melyana Pangaribuan
2. Sri Sijabat
3. Indra Pardede
4. Michelle Manalu
5. Nomi Situmorang
6. Samuel Hutahean

XII-IPA
SMAS MARKUS MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1945. Tetapi, proklamasi bukanlah titik akhir perjuangan bangsa Indonesia
untuk melepaskan diri dari tangan penjajahan. Dalam perkembangan
selanjutnya, permasalahan tentang Irian Barat tidak kunjung selesai. Belanda
selalu menolak ketika diajak berunding untuk membicarakan masalah Irian
Barat. Dalam kesepakatan penyerahan kedaulatan kepada Negara Indonesia,
Irian Barat belum dimasukan sebagai sebagai wilayah Indonesia. Menurut
Konferensi Meja Bundar, masalah ini baru akan dibahas satu tahun setelah
penyerahan kedaulatan tersebut. Menanggapi hal tersebut, timbullah usaha-
usaha pembebasan Irian Barat dari tahun 1950-1969. Usaha-usaha itu
meliputi usaha diplomasi dan konfrontasi bersenjata.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah
seperti berikut :
1. Bagaimana latar belakang munculnya permasalahan Irian Barat
antara Indonesia dan Belanda ?
2. Mengapa banyak kegagalan dalam upaya penyerahan kekuasaan
Irian Barat?
3. Bagaimana upaya pembebasan Irian Barat ?

1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui latar belakang munculnya permasalahan Irian
Barat antara Indonesia dan Belanda
2. Untuk mengetahui banyaknya kegagalab dalam upaya penyerahan
kekuasaan Irian Barat
3. Untuk mengetahui upaya-upaya pembebasan Irian Barat
BAB II
PEMBAHASAN

Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berlangsung pada 23 Agustus 1949


hingga 2 November 1949 menyisakan satu persoalan terkait status Irian Barat.
Delegasi Belanda menginginkan Irian Barat mendapatkan status khusus, karena
menganggap tidak mempunyai hubungan dengan wilayah Indonesia lainnya.
Sementara Delegasi Indonesia berpendapat bahwa Irian Barat adalah bagian dari
Indonesia Timur yang termasuk dalam wilayah Republik Indonesia Serikat (RIS).
Untuk menghindari kegagalan KMB, disepakati bahwa masalah Irian Barat akan
diselesaikan dengan perundingan oleh Kerajaan Belanda dan RIS dalam waktu
setahun sesudah tanggal penyerahan kedaulatan, yaitu pada 27 Desember 1949.

2.1 Perjuangan Diplomasi: Pendekatan Diplomasi


& Perundingan Bilateral Indonesia-Belanda
Pasca penyerahan kedaulatan, dilakukan langkah awal untuk menyelesaikan
masalah Irian Barat yaitu melalui jalur diplomasi politik. Salah satu bentuknya
yaitu perundingan bilateral dengan Belanda dalam bentuk Konferensi Menteri-
Menteri Uni Indonesia-Belanda. Konferensi ini berlangsung pada Maret 1950 di
Jakarta dan 4 Desember 1950 di Den Haag. namun hasilnya tetap sama, yaitu
Belanda enggan mengembalikan Indonesia sesuai hasil KMB.

& Forum PBB


Melalui Forum PBB Setelah perundingan bilateral yang dilaksanakan pada
tahun 1950, 1952 dan 1954 mengalami kegagalan, Indonesia berupaya
mengajukan masalah Irian Barat dalam forum PBB. Sidang Umum PBB yang
pertama kali membahas masalah Irian Barat dilaksanakan tanggal 10 Desember
1954. Sidang ini gagal untuk mendapatkan 2/3 suara dukungan yang diperlukan
untuk mendesak Belanda.

2.2 Perjuangan melalui Konfrontasi Politik dan Ekonomi


& Konfrontasi Politik dan Ekonomi

Perjuangan melalui diplomasi politik tersebut ternyata belum berhasil


merubah status Irian Barat. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia memutuskan
untuk menempuh jalan konfrontasi politik dan ekonomi. Bentuk dari konfrontasi
politik yaitu pemutusan hubungan Uni Indonesia-Belanda pada 15 Februari 1956,
pembatalan persetujuan KMB pada 2 Maret 1956 dan membentuk Provinsi
Otonomi Irian Barat pada 16 Agustus 1956. Sementara itu, bentuk dari
konfrontasi ekonomi yaitu melakukan pemogokan dan menasionalisasi
perusahaan milik Belanda seperti maskapai penerbangan, maskapai pelayaran,
bank, pabrik gula, dan perusahaan gas. Konfrontasi politik dan ekonomi mencapai
puncaknya pada 17 Agustus 1960 ketika Pemerintah Indonesia secara resmi
memutuskan hubungan diplomatik dengan pemerintah Kerajaan Belanda.

& Konfrontasi Militer

Perjuangan melalui konfrontasi politik dan ekonomi ternyata tetap tidak


mengubah sikap Belanda atas Irian Barat. Belanda bahkan semakin memperkeras
sikapnya dengan mengirim kapal induk Karel Doorman ke Irian Barat,
membentuk Komite Nasional Papua dan Negara Papua. Menghadapi sikap
Belanda tersebut, Pemerintah Indonesia kemudian melakukan upaya konfrontasi
militer.
Pada tanggal 19 Desember 1961, didepan rapat raksasa di Yogyakarta,
mengeluarkan suatu komando untuk benrkonfrontasi secara militer dengan
Belanda yang disebut dengan Tri Komando Rakyat (Trikora). Isi lengkap Trikora
yaitu:
1. Gagalkan pembentukan Negara Boneka papua buatan Belanda.
2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia.
3. Bersiap untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan
kesatuan tanah air dan bangsa.
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Trikora dibentuk Komando Mandala
Pembebasan Irian Barat pada 2 Januari 1962 dengan Brigadir Jenderal Suharto
sebagai Panglima Mandala. Presiden Sukarno kemudian memberikan instruksi
kepada Panglima Mandala untuk menyelenggarakan operasi militer dengan tujuan
mengembalikan wilayah Irian Barat. Operasi militer tersebut rencananya
dilakukan dalam 3 fase yaitu:
1) infiltrasi (penyusupan pasukan)
2) eksploitasi (serangan terbuka)
3) konsolidasi (menegakkan kekuasaan secara penuh di seluruh Irian Barat).

Akan tetapi, sebelum Komando Mandala menyelesaikan ketiga fase


tersebut, terjadi sebuah insiden di Laut Aru yang menewaskan Komodor Yos
Sudarso beserta awak kapalnya pada 15 Januari 1962. Hal ini menyebabkan
ketegangan Indonesia dan Belanda semakin memuncak. Menanggapi situasi
tersebut, Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy menunjuk Jaksa Agung
Robert F. Kenedy untuk mengadakan pertemuan kedua negara. Kemudian atas
prakarsa seorang diplomat Amerika Serikat bernama Ellsworth Bunker
diusulkan sebuah penyelesaian damai yang disebut Rencana Bunker.

2.3 Persetujuan New York


Tindak lanjut dari Rencana Bunker adalah pelaksanaan Persetujuan New
York. Pada tanggal 14 Agustus 1962 RI melakukan operasi besar-besaran
yang terkenal sebagai operasi Jayawijaya. Tanggal penyerbuan ini ditetapkan
sebagai ”Hari H” atau“Hari Penyerbuan”. Pada tanggal 15 Agustus 1962
ditandatangani suatu perjanjian antara Indonesia dengan Pemerintah Belanda
di New York, bertempat di Markas Besar PBB. Perjanjian ini terkenal dengan
Perjanjian New York. Adapun isi perjanjian adalah sebagai berikut:
1. Paling lambat 1 Oktober 1962 pemerintahan sementara PBB (UNTEA)
akan menerima serah terima pemerintahan dari tangan Belanda dan sejak saat
itu bendera merah putih diperbolehkan berkibar di Irian Barat.
2. Pada tanggal 31 Desember 1962 bendera merah putih berkibar disamping
bendera PBB.
3. Pemulangan anggota anggota sipil dan militer Belanda sudah harus selesai
tanggal 1 Mei 1963.
4. Selambat lambatnya tanggal 1 Mei 1963 pemerintah RI secara resmi
menerima penyerahan pemerintahan Irian Barat dari tangan PBB.
5. Indonesia harus menerima kewajiban untuk mengadakan Penentuan
Pendapat rakyat di Irian Barat, paling lambat sebelum akhir tahun 1969.
Sesuai dengan perjanjian New York, pada tanggal 1 Mei 1963 berlangsung
upacara serah terima Irian Barat dari UNTEA kepada pemerintah RI. Upacara
berlangsung di Hollandia (Jayapura). Dalam peristiwa itu bendera PBB
diturunkan dan berkibarlah merah putih yang menandai resminya Irian Barat
menjadi propinsi ke 26. Nama Irian Barat diubah menjadi Irian Jaya (sekarang
Papua).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas, kami dapat menyimpulkan bersama bahwa dengan


makalah “Pembebasan Irian Barat”, bahwa begitu gigihnya seluruh rakyat
Indonesia mempertahankan kedaulatan dan keutuhan negaranya sampai titik darah
penghabisan dan berbagai cara, seperti Perjuangan Demokrasi, Perjuangan dengan
Konfrontasi, Tri Komando Rakyat (TRIKORA), Persetujuan New York.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/406224084/Makalah-Sejarah-Pembebasan-Irian-
Barat
file:///C:/Users/thinkpad/Downloads/
guide_arsip_perjuangan_pembebasan_irian_barat_19491969_1600672140%20(2)
.pdf
https://www.academia.edu/15147115/
PERJUANGAN_BANGSA_INDONESIA_MEREBUT_IRIAN_BARAT
file:///C:/Users/thinkpad/Downloads/pdf-perjuangan-bangsa-indonesia-merebut-
irian-barat_convert_compress.pdf

Anda mungkin juga menyukai