Anda di halaman 1dari 2

Nurilni Riskillah

XII MIPA 3

1). Jelaskan upaya yang ditempuh oleh pemerintan Indonesia dalam perjuangannya membebaskan
Irian Barat melalui cara :
a. Diplomasi
b. Milier
c. Konfrontasi Ekonomi
2). Deskripsikan dengan singkat proses Pengembalian Irian Barat, mulai dari Penyerahan pemerintah
Belanda kepada pihak UNTEA (PBB), dari UNTEA ke pihak Republik Indonesia, sampai kepada hasil
PEPERA !

JAWAB:

1. •Diplomasi
Salah satu jalan yang dianggap tidak akan memakan korban jiwa akibat pecahnya konflik bersenjata
diantara kedua belah pihak adalah melalui jalan Diplomasi. Dimana, sesuai dengan isi kesepakatan dalam
Konfrensi Meja Bundar (KMB) sebenarnya telah dinyatakan bahwa Kerajaan Belanda akan menyerahkan
kedaulatan wilayah Irian Barat kepada Republik Indonesia pada akhir 1950 dengan tidak bersyarat dan tidak
dapat dicabut.
Namun, hal tersebut tidak berjalan dengan mulus karena Belanda nampaknya tidak mematuhi isi perjanjian
Konfrensi Meja Bundar (KMB) tersebut, sehingga bangsa Indonesia berusaha keras merebut Irian Barat dari
Belanda dengan jalan membawa permasalahan ini ke Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) dan juga dengan
beberapa cara yaitu:
- Diadakan konferensi Uni Indonesia Belanda tanggal 4 Desember
- Perundingan bilateral antara Indonesia dan Belanda tahun 1951
- Indonesia mengirim nota politik tentang perundingan Indonesia Belanda mengenai Irian Barat tingkat
Internasional

•Militer

- Pembentukan Tri Komando Rakyat (Trikora)


- Pembentukan Komando Mandala
- Peristiwa laut aru

•.Konfrontasi Ekonomi

 perjuangan perjuangan dilakukan dengan jalur ekonomi. Pada saat sidang PBB tahun 1957, Menteri
Luar Negeri Subandrio mengungkapkan akan mengupayakan cara lain. Jalan lain tersebut adalah
melaui ekonomi, bukan dengn perang senjata. Pada 18 November 1957, digelar rapat umum di kota
Jakarta yang membahas gerakan membuat Irian Barat. Rapat tersebut kemudian terjadi dengan aksi
mogok yang dilakukan oleh kaum buruh yang bekerja pada perusahaan Belanda, pada 2 Desember
1957.
Hal tersebut hanya permulaan, setelah itu tetap bijaksana penyitaan aset serta modal milik berbagai
perusahaan Belanda. Tadinya penyitaan tersebut hanya dilakukan secara spontan, namun kemudian
pemerintah mengatur hal tersebut dalam Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1958. Berikut ini adalah
perusahaan milik Belanda yang disita pemerintah Indonesia.
1. Nederlandsche Handel Maatschappij, kemudian berubah nama menjadi Bank Dagang
Negara
2. Perkapalan (KPM)
3. Perusahaan Listrik Philips
4. Perusahaan perkebunan.
2. pada 2 Januari 1962, melalui Keputusan Presiden Nomor 1/1962, Presiden Sukarno membentuk
Komando Mandala untuk merebut Papua. Mayor Jenderal Soeharto ditunjuk jadi komandan operasi
militer ini.
Situasi ini membuat Belanda tertekan dan terpaksa bersedia berunding lagi dengan Indonesia.
Hasilnya, pada 15 Agustus 1962, disepakati Perjanjian New York yang menyatakan bahwa Belanda
akan menyerahkan kekuasaannya atas Papua kepada United Nations Temporary Executive Authority
(UNTEA).
Perjanjian New York mensyaratkan Indonesia melaksanakan suatu Penentuan Pendapat Rakyat
(Pepera). Rakyat Papua bagian barat akan memutuskan sendiri apakah bersedia menjadi bagian dari
Indonesia atau tidak. Batas waktu pelaksanaan Pepera ditetapkan sampai akhir 1969 dengan PBB
sebagai pengawasnya.
Akhirnya, pada 1 Oktober 1962 Belanda menyerahkan otoritas administrasi Papua kepada UNTEA.
Lalu, tanggal 31 Desember 1962, bendera Belanda resmi diturunkan dan digantikan dengan bendera
Merah Putih sebagai tanda dimulainya kekuasaan de jure Indonesia atas tanah Papua di bawah
pengawasan PBB.
Kembalinya Irian Barat (Papua) ke Pangkuan Indonesia merupakan keputusan final dari PBB dengan
dinyatakannya Irian Barat merupakan bagian dari NKRI serta adanya resolusi PBB dalam perjanjian
New York tanggal 15 Agustus 1962.

Namun, Bagi orang Papua, 1 Mei merupakan awal dari pemusnahan terhadap orang Papua dan
perampasan sumber daya alam di Papua. Bagi Aktifis Pro-Papua, 1 Mei patut diprotes keras oleh
rakyat Papua, karena sebab awal mula buramnya Nasib West Papua dimulai.

1 Mei 1963 terjadi penyerahan kekuasaan dari pemerintah PBB melalui UNTEA kepada Indonesia.
Penyerahan kekuasaan itu merupakan legitimasi indonesia untuk menempatkan militernya  dalam
jumlah besar di Wilayah Papua Barat.

Anda mungkin juga menyukai