Anda di halaman 1dari 11

Pertemua ke 2

BIONUTRISI UNTUK PAKAN DAN PANGAN


(Oleh: Uswatun H., Syafwan P., Salwa R)
Indikator
Melalui pembelajaran Bionutrisi Untuk Pakan dan Pangan, maka mahasiswa diharapkan
mampu:
1. Mampu menjelaskan tentang unsur makro dan mikro dalam pangan
2. Mampu menjelaskan vitamin penting dalam penunjang kehidupan
3. Mampu menjelaskan hubungan antara siklus nutrisi dengan ketersediaan nutrisi di alam

A. Pendahuluan
Salah satu kebutuhan mendasar dari makhluk hidup adalah pemenuhan kebutuhan
nutrisi dalam tubuhnya. Hal ini akan berkaitan erat dengan perolehan energi yang akan
dipakai untuk aktivitas makhluk hidup, baing tingkat organisme sampai tingkat sel. Nutrisi
merupakan zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,
termasuk keseluruhan proses-proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau
bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi secara umum
merupakan sebuah ikatan kimia yang dibutuhkan tubuh supaya fungsi organ atau sistem
dalam tubuh dapat berjalan secara normal.
Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah terbesar. Saat ini, para ahli dari The
United States Department of Agriculture (USDA) merekomendasikan bahwa orang dewasa
perlu mendapatkan 45-65% dari asupan kalori harian yang berasal dari karbohidrat. Untuk
protein, asupan yang dibutuhkan adalah 10% – 35% dari kalori harian. Untuk lemak, 20% –
35% dari kalori harus berasal dari lemak. Protein, karbohidrat, dan lemak sangat dibutuhkan
oleh tubuh setiap hari baik untuk menunjang aktifitas sehari-hari maupun bagi mereka yang
menjalankan program pembentukan tubuh atau diet. Mikronutrien, dinamakan demikian
karena tubuh membutuhkannya dalam jumlah yang lebih sedikit dari makronutrisi.
Mikronutrien biasanya diukur dalam mikrogram atau miligram, sedangkan makronutrisi
biasanya diukur dalam gram. Mikronutrien adalah zat seperti vitamin dan mineral yang
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Meski mikronutrien hanya
diperlukan dalam jumlah sedikit, kekurangan mikronutrien juga dapat menyebabkan masalah
serius. Contoh mikronutrien diantaranya adalah vitamin A, asam folat, yodium, zat besi dan
seng. Kekurangan nutrisi-nutrisi tersebut bisa berdampak serius bagi anak-anak, wanita hamil
dan wanita usia subur.
B. Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi
utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari
mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O)
dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah klarbohidrat sederhana glukosa. Di samping
itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara. Secara umum definisi karbohidrat adalah
senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada
umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh
karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan
tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari,
terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Secara umum, karbohidrat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu : monosakarida
dan turunannya, oligosakarida serta polisakarida. Masing-masing kelompok memiliki
keunggulan serta fungsi yang khas dalam pangan. Higroskopisitas karbohidrat bervariasi dan
tergantung pada struktur, isomer dan kemurnian. Sedangkan solubilitas karbohidrat akan
berkurang jika karbohidrat lengket satu sama lain. Monosakarida dan oligosakarida larut
dalam air. Monosakarida juga larut dalam etanol tetapi tidak larut dalam pelarut organic
(ether, chloroform, benzene). Monosakarida dan oligosakarida serta gula alcohol memiliki
rasa manis. β – D Mannose memiliki rasa manis dan pahit. Beberapa oligosakarida, seperti
gentiobiosa, memiliki rasa pahit. Pemanis yang sering digunakan adalah sukrosa, starch syrup
(campuran glukosa, maltosa dan malto oligosakarida), glukosa, gula invert, fruktosa, laktosa
dan gula alcohol (sorbitol, mannitol, xylitol).

C. Protein
Protein merupakan senyawa kompleks yang terdiri dari berbagai asam amino yang
diikat satu sama lain dengan ikatan peptida. Asam amino ini terdiri dari rantai karbon (radikal
R), atom hidrogen (H), gugus karboksilat (COOH) dan gugus amino (NH2), serta kadang
kadang mengandung gugus hidroksil (OH) dan juga belerang (S).
Asam amino penyusun protein ini dapat dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan
dapat atau tidaknya disintesis oleh tubuh, yaitu asam amino esensial (yang tidak dapat
disintesis), semi-esensial dan non-esensial (yang dapat disintesis oleh tubuh). Agar sintesis
protein di dalam tubuh dapat berjalan dengan lancar (contohnya untuk menjamin
pertumbuhan pada anak anak) atau untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen di dalam
tubuh orang dewasa, asam amino esensial harus terdapat di dalam makanan, karena tubuh
tidak dapat mensintesisnya. Jika asam amino non-esensial tidak terdapat di dalam makanan,
asam amino non-esensial dapat diciptakan sendiri oleh tubuh (sepanjang bahan dasarnya
tersedia cukup), yaitu asam lemak dan sumber nitrogen.
Keuntungan mengkonsumsi protein antara lain :
1. Sumber energi yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan tubuh.
2. Pembentukan sel dan jaringan sekaligus dapat memperbaiki sel dan jaringan yang rusak.
3. Sebagai sintetis hormon, enzim dan antibodi.
4. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel.
Menurut sumbernya protein terbagi dua, yaitu protein hewani dan protein nabati.

1. Klassifikasi protein
Pada dasarnya protein diklasifisikan berdasarkan pada struktur molekulnya,
kelarutannya dan nilai gizinya (nilai biologisnya).
Berdasarkan struktur molekulnya, jenis jenis protein terbagi atas 2, yaitu :
a. Protein Fibrosa (fibrous, berserat dan berserabut)
Protein fibrosa tidak larut di dalam pelarut encer, baik itu larutan garam, asam, basa
ataupun alkohol. Rasio panjang terhadap aksial (lebar) molekul protein ini lebih dari 10
dan ditandai oleh rantai polipeptida yang membelit di dalam bentuk spiral atau heliks,
serta dihubungkan dengan ikatan disulfida dan ikatan hidrogen. Protein ini terutama
berfungsi membentuk stuktur jaringan, contohnya kolagen pada tulang rawan, miosin
yaitu protein kontraktil utama pada otot, dan keratin yaitu protein utama rambut, kulit
dan wool, serta fibrin yaitu protein pada darah yang menggumpal.
b. Protein Globular (bulat seperti bola)
Rasio aksial protein globular kurang dari 10, tetapi pada umumnya lebih dari 3 sampai
4 dan ditandai oleh rantai polipeptida yang berlipat-lipat dan berbelit. Protein globural
larut di dalam larutan garam dan asam encer juga lebih mudah berubah akibat
konsentrasi garam, pengaruh suhu, serta pelarut asam dan basa, dibandingkan dengan
protein fibrosa. Selain itu juga protein mudah terdenaturasi, yaitu berubahnya susunan
molekul protein yang kemudian diikuti oleh perubahan sifat fisik dan fisiologisnya.

Tabel 1. Jenis Protein dan contohnya


Kelas
Protein Sifat Kelarutan dan Sifat Fisik lainnya Contoh

Albumin Larut dlm air dan larutan garam, Albumin telur, albumin serum
terkoagulasi oleh panas darah, laktalbumin (susu)
Globulin Tidak larut dlm air, terkoagulasi oleh panas, Miosinogen (otot), ovalbumin
larut dlm lart garam encer, mengendap dlm (kuning telur), legumin
lart garam konsentrasi tinggi (salting out) (kacang-kacangan)
Glutelin Tidak larut dlm pelarut netral, larut dlm Glutelin (gandum), orizenin
asam dan basa encer (beras)
Prolamin Larut dlm alkohol 70-80%, tidak larut dlm Gliadin (gandum), zein
(gliadin) air atau alkohol absolut (jagung), hordain (barley)
Histon Larut dlm air dan lart garam, tidak larut dlm Globin (hemoglobin)
ammonia encer. Histon yang terkoagulasi
oleh panas bersifat larut dlm lart asam encer
Protamin Larut dlm etanol 70-80%, tidak larut dlm air Salmin (Ikan Salmon), klupein
dan etanol absolut, tidak terkoagulasi oleh (Ikan Herring), scrombin (Ikan
panas, kaya akan arginin Mackerel)

 
Protein yang mudah dicerna (dihidrolisis) oleh enzim enzim pencernaan, dan
mengandung berbagai asam amino esensial yang lengkap dan di dalam jumlah yang
seimbang (sesuai dengan kebutuhan tubuh), merupakan protein yang bernilai gizi tinggi. Pada
umumnya protein hewani ini merupakan protein yang bernilai gizi tinggi, kecuali gelatin.
Protein nabati umumnya kekurangan salah satu (kadang-kadang dua macam) asam amino
esensial, sebagai contoh protein serialia umumnya kekurangan lisin, sedangkan protein
kacang-kacangan memiliki kekurangan asam amino belerang (metionin).
Menurut kelarutannya protein globuler dibagi menjadi beberapa grup, yaitu: albumin,
globulin, glutein, prolamin, histon, dan protemin.
1. Albumin, larut dalam air dan terkoagulasi oleh panas. Contohnya albumin telur,
albumin serum, laktalbumin dalam susu.
2. Globulin, tidak larut dalam air karena globulin larut dalam lemak dan termasuk dalam
struktur globular bentuk bulat, terkoagulasi oleh panas, larut dalam larutan garam
encer, dan mengendap dalam larutan garam konsentrasi tinggi (salting out). Contoh
globulin: miosinogen dalam otot, ovoglobulin dalam kuning telur, amandin dari buah
almonds, legumin dalam kacang-kacangan.
3. Glutein, tidak larut dalam pelarut netral tapi larut dalam pelarut basa/asam encer.
Contohnya: glutein dalam gandum, atau orizenin dalam beras.
4. Prolamin atau gliadin, larut dalam alkohol 70-80 % dan tak larut dalam air ataupun
alkohol absolut. Contohnya gliadin dalam gandum, hordain dalam barley, dan zein
pada jagung.
5. Histon, larut dalam air dan tidak larut dalam amonia encer. Histon dapat mengendap
dalam pelarut protein lainnya. Histon yang terkoagulasi oleh pemanasan dapat larut
lagi dalam larutan asam encer. Contohnya globin dalam hemoglobin
6. Protamin, adalah protein paling sederhana dibandingkan protein-protein lain, tetapi
lebih kompleks dari pepton atau peptida. Protein ini larut dalam air dan tidak
terkoagulasi oleh panas. Larutan protamin encer dapat mengendapkan protein lain,
bersifat basa kuat, dan dengan asam kuat membentuk garam kuat. Contohnya salmin
dalam ikan salmon, klupein pada ikan herring, skombrin (scombrin) pada ikan
mackarel, dan siprinin (cyprinin) pada ikan karper.

Protein yang mengandung senyawa lain yang non protein disebut protein konjugasi.
sedangkan protein yang tidak mengandung senyawa non protein disebut protein sederhana.
Contoh Protein konjugasi antara lain:
1. Fosfoprotein
2. Lipoprotein
3. Nukleoprotein

2. Kualitas protein sebagai bahan makanan


a. Mutu protein makanan
Kandungan asam amino esensial pada protein dapat membedakan penggolongan
protein.
1. Protein sempurna, merupakan protein yang mengandung semua asam amino esensial.
Protein sempurna dapat diperoleh dari bahan makanan hewani, telur dan susu.
2. Protein tidak sempurna, merupakan protein yang tidak mengandung semua asam
amino esensial. Sumbernya berasal dari bahan pangan nabati contohnya.

3. Denaturasi protein
Denaturasi protein merupakan suatu keadaan dimana protein mengalami perubahan
atau perusakan struktur sekunder, tersier dan kuartenernya. Denaturasi dapat pula di artikan
suatu proses terpecahnya ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik, ikatan garam, dan
terbentuknya lipatan atau wiru molekul. Denaturasi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya pemanasan, suasana asam atau basa yang ekstrim, kation logam berat dan
penambahan garam jenuh.
Menurut Pelczar dan Chan (1988), ada beberapa tipe kerusakan mikrobiologis
berdasarkan zat yang dikeluarkan pada makanan yang dikalengkan secara komersial, yaitu :
a. Kerusakan asam-datar. Kerusakan ini disebabkan karena pembentukan asam. Kerusakan
terutama terjadi pada makanan yang kurang asam seperti kacang polong atau jagung.
Bahan makanan yang asam seperti tomat dapat dirusak oleh pertumbuhan Bacillus
coagulans, yang menghasilkan lebih banyak asam.
b. Kerusakan AT. Tipe kerusakan ini disebabkan oleh anaerob termofilik karena itu
dinamakan ’AT’. Bakteri AT adalah Clostridium thermosaccharolyticum. Bakteri ini
memfermentasi gula, menghasilkan asam dan gas; setelah beberapa waktu lamanya gas
tersebut mengakibatkan kaleng membengkak dengan ujung-ujungnya menggelembung.
Kerusakan macam ini paling banyak terjadi pada bahan makanan dengan kadar asam
rendah seperti kacang polong, jagung, buncis, daging, ikan, unggas, serta pada bahan
makanan dengan kadar asam sedang seperti bayam, asparagus, bit, dan labu.
c. Kerusakan akibat sulfide. Tipe kerusakan ini diakibatkan oleh bakteri Desulfotomaculum
nigrificans (dahulu disebut Clostridium nigrificans), terutama pada bahan makanan dengan
kadar asam rendah. Selama pertumbuhan dan metabolismenya, bakteri ini menghasilkan
hidrogen sulfide. Bau gas ini segera tercium pada waktu membuka kaleng makanan yang
rusak. Bakteri tersebut merupakan termofil obligat, karena itu bila bahan makanan yang
diolah dengan panas tidak segera didinginkan, termofil ini akan tumbuh.
Proses pembusukan makanan dapat dijelaskan pada persamaan berikut ini :
Proteasa
Protein ———————————–àsam amoniak dan H2
Protein telur dibedakan atas putih dan kuning telur. Protein putih telur terdiri dari
sedikitnya 8 macam protein yang berbeda dengan sifat khususnya masing masing (tabel 2).

Tabel 2. Jenis protein yang terdapat di dalam putih telur


 Jenis Protein Jumlah  Sifat Khusus
(%)
Ovalbumin  54 Mudah terdenaturasi, mengandung
sulfhidril (S-S)
Konalbumin  13 Protein yang mengandung Fe, antimikroba
Ovomukoid 11  Menghambat aktivitas enzim tripsin
Lisozim 3,5  Anti-mikroba
Ovomusin 1,5  Kental, kaya akan asam sialat, memberi
reaksi terhadap virus
Flavoprotein, 0,8  Dapat mengikat riboflavin (vitamin B2)
apoprotein
Ovo-inhibitor 0,1  Menghambat aktivitas enzim protease
Avidin 0,05  Dapat mengikat biotin, anti-mikroba

Protein daging terdiri dari protein stuktural (sekitar 70% ) dan protein larut air (30%).
Protein stuktural (fibril) mengandung sekitar 32-38% miosin, 13-17% aktin, 7% tropomiosin
dan 6% protein plasma.

Tabel 3. Jenis jenis protein yang terdapat di dalam kuning telur


Jenis protein Jumlah (%) Sifat Khusus

Livetin 5 Mengandung enzim

Fosvitin 7  Mengandung fosfor (sekitar 10%)

Lipoprotein 21  Mengandung lipida, emulsifier 

 
Putih telur mengandung sekitar 10-11% protein berdasarkan berat basah (sekitar 83%
berdasarkan berat kering). Protein kuning telur mengandung sejumlah lipid yang berikatan
sebagai lipoprotein (misalnya lesitin). Lipoprotein ini merupakan pengemulsi (emulsifier)
yang baik, sehingga kuning telur banyak digunakan di dalam pengolahan makanan.
Lemak
Dalam litelatur ilmiah lemak biasa disebut dengan lipid yang berarti lemak atau
minyak maupun unsur yang menyerupai lemak yang didapat dalam pangan dan digunakan
oleh tubuh. Meskipun begitu istilah lemak lebih populer dibandingkan dengan lipid. Secara
umum lemak diproduksi baik oleh tanaman dan hewan. Seperti juga karbohidrat lemak
dibentuk oleh karbon, hidrogen dan oksigen, tetapi dalam susunan dan perbandingan yang
berbeda. Menurut Harper, Deaton, dan Driskel, lemak lebih banyak mengandung karbon dan
sedikit oksigen, oleh karena itu lebih banyak memiliki nilai energi.
1. Pembentukan lemak secara alami
Hampir semua bahan pangan banyak mengandung lemak dan minyak, terutama bahan
pangan yang berasal dari hewan. Lemak dalam jaringan hewan terdapat dalam jaringan
adiposa
Dalam tanaman, lemak disintesis dari satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak
yang terbentuk dari kelanjutan oksidasi karbohidrat dalam proses respirasi
Proses pembentukan lemak dalam tanaman dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu :
– pembentukan gliserol
– pembentukan molekul asam lemak
– kondensasi asam lemak dengan gliserol membentuk lemak
- Sintesis gliserol
- Sintesis asam lemak
- Kondensasi asam lemak dengan gliserol

2. Jenis lemak dan minyak


Minyak goreng
Mentega
Margarin
a. Sebab-sebab kerusakan lemak
Penyerapan bau
Hidrolisis
Oksidasi dan ketengikan
Pencegahan ketengikan
Proses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya prooksidan dan antioksidan.
Prooksidan akan mempercepat terjadinya oksidasi, sedangkan antioksidan akan
menghambatnya.
Penyimpanan lemak yang baik adalah dalam tempat tertutup yang gelap dan dingin. Wadah
lebih baik terbuat dari aluminium atau stainless steel, lemak harus dihindarkan dari logam
besi atau tembaga. Adanya antioksidan dalam lemak akan mengurangi kecepatan proses
oksidasi.
b. Komposisi kimia lemak
Seperti halnya karbohidrat, lemak tersusun dari tiga elemen dasar, yaitu karbon,
hidrogen dan oksigen. Secara kimiawi, lemak adalah bagian dari lipida, yang merupakan
ester asam lemak dengan gliserol. Gliserol memiliki tiga gugus hidroksi yang ketiga gugus ini
mengikat (melalui ikatan ester) satu molekul asam lemak, sehingga satu molekul lemak ini
terdiri atas satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Oleh karena itu, lemak atau
minyak disebut sebagai triasilgliserol (asil = asam lemak) atau secara umum disebut sebagai
trigliserida. Triasilgliserol disebut juga sebagai lemak netral.

A. Vitamin
Pengertian Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting
dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau
proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam metabolisme tubuh),
karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Menurut Catherine Price, jurnalis science,
sebenarnya tubuh memiliki gen untuk memproduksi vitamin C, tetapi terjadi mutasi yang
menghambat proses tersebut. "Seperti halnya otot yang akan menyusut jika sudah lama tidak
digunakan, mutasi ini kemungkinan terjadi akibat banyaknya suplai vitamin C yang tersedia
dalam buah-buahan. Sementara itu vitamin C biasanya berasal dari tanaman Rose Hips.
1. Jenis-jenis vitamin
Jenis vitamin berdasarkan kelarutannya ada dua macam, yaitu vitamin yang larut
dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air hanya ada dua
yaitu Vitamin B dan C. Sedangkan vitamin A, D, E, dan K, mereka larut dalam lemak.
Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan
di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat
dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh,
sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.
B. Siklus Nutrisi Dalam Ekosistem Siklus Biogeokimia
Semua materi terdiri dari atom. atom-atom diputar antara bagian hidup dan tak hidup
dari ekosistem. kegiatan yang terlibat dalam bersepeda atom meliputi biologi, proses geologi,
dan kimia. Oleh karena itu, siklus nutrisi sering disebut siklus biogeokimia. Beberapa atom
yang lebih sering terjadi pada makhluk hidup daripada yang lain, karbon, nitrogen, oksigen,
hidrogen, dan fosfor ditemukan dalam molekul organik penting seperti protein, DNA,
karbohidrat, dan lemak, yang ditemukan dalam semua jenis makhluk hidup. Molekul organik
mengandung banyak atom karbon yang melekat satu sama lain. Molekul-molekul organik
yang awalnya dibuat dari molekul anorganik oleh kegiatan produsen dan ditransfer dari satu
organisme hidup ke yang lain dalam rantai makanan. Proses respirasi dan pembusukan pada
akhirnya memecah molekul organik kompleks organisme dan comvert mereka sederhana,
konstituen anorganik yang dikembalikan ke lingkungan abiotik. Bagian ini, kita akan melihat
aliran tiga jenis atom dalam masyarakat dan antara bagian biotik dan abiotik ekosistem:
karbon, nitrogen, dan fosfor.

1. Siklus karbon

Gambar 4. Siklus karbon dioksida

2. Siklus nitrogen
Siklus nitrogen melibatkan aliran atom nitrogen antara komponen abiotik dan biotik
dan antara organisme dalam suatu ekosistem. Tujuh puluh delapan persen dari gas di udara
yang kita hirup terdiri dari molekul gas nitrogen (N 2). Namun, dua atom nitrogen terikat
sangat erat satu sama lain, dan organisme sangat sedikit yang dapat menggunakan nitrogen
dalam bentuk ini. Sejak tanaman dan produsen lainnya berada di dasar rantai makanan
hampir semua, mereka harus membuat baru yang mengandung nitrogen molekul, seperti
protein dan DNA. Tanaman dan produsen lain tidak dapat menggunakan nitrogenin tersebut
atmosfer dan harus mendapatkan dalam bentuk nitrat (NO3–) atau amonia (NH3).
Peran nitrogen dan bakteri nitrogen. Hal ini terjadi karena atmosfer unsur nitrogen
tidak dapat langsung digunakan oleh tumbuhan, senyawa nitrogen sering dalam pasokan
pendek dan ketersediaan nitrogen adalah sering faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman. Tanaman mendapatkan senyawa nitrogen mereka dapat digunakan adalah dengan
bantuan bakteri yang hidup di tanah. Bakteri, disebut yang dapat mengubah gas nitrogen (N2)
yang masuk tanah ke ammonia sehingga tanaman dapat menggunakannya. Beberapa jenis
bakteri ini hidup bebas di tanah disebut bakteri nitrogen. Simbiosis ini dikenal seperti antara
bakteri nitrogen dengan tanaman tertentu dan hidup dalam nodul di akar tanaman yang
dikenal sebagai kacang-kacangan (kacang polong, kacang, dll).

3. Siklus fosfor

Gambar 5. Siklus Fosfor


Fosfor berbeda (Sumber
dari siklus : http://materi.rizkibio.com/2016/11/daur-fosfor.html
dan siklus karbon nitrogen dalam bagian terpenting dari
siklus kehidupan.Siklus fosfor adalah paling lambat dari siklus biogeokimia. Fosfor
memasuki lingkungan dari batu dan dari deposit. Batuan fosfat komersial dikenal sebagai
apatit dan deposit lainnya dari fosil tulang atau kotoran burung. Pelapukan batuan
melepaskan fosfor sebagai ion yang larut dalam air. Tanaman terestrial membutuhkan fosfat
sebagai pupuk dalam bentuk nutrisi. Fosfor tidak hadir di atmosfer sebagai gas. Sumber
utama dari atom fosfor adalah batu.

Anda mungkin juga menyukai