Anda di halaman 1dari 24

Pembelajaran 10:

1. Rumus Kimia
2. Kadar Unsur-Unsur Penyusun suatu Senyawa
3. Rumus Molekul (RM) dan Rumus Empiris (RE)
4. Berat Molekul (BM) dan Berat Ekivalen (BE)
Indikator Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, mahasiswa mampu:
• menghitung kadar unsur-unsur penyusun suatu
senyawa berdasarkan rumus molekul senyawa.
• menghitung kadar unsur atau senyawa dalam
suatu spesi senyawa yang berbeda-beda
berdasarkan faktor gravimetrinya.
• menentukan rumus empiris, rumus molekul dari
suatu senyawa hidrokarbon dan/atau senyawa
karbon berdasarkan reaksi pembakarannya.
• membedakan Berat Molekul (BM) dan Berat
Ekivalen (BE)
Materi Ajar

RUMUS KIMIA

• Rumus Kimia menggambarkan perbandingan jumlah


partikel atom unsur-unsur penyusun suatu senyawa.
• Oleh karena perbandingan jumlah partikel zat suatu
zat (baik unsur maupun senyawa) adalah merupakan
perbandingan mol zat, maka rumus kimia dapat juga
menggambarkan perbandingan mol unsur-unsur
penyusun suatu senyawa.
• Rumus Kimia suatu senyawa dibedakan atas Rumus
Molekul (RM) dan Rumus Empiris (RE).
RUMUS MOLEKUL

• Rumus molekul (RM) dapat ditentukan apabila


perbandingan jumlah partikel atau mol atom
unsur-unsur penyusun suatu senyawa, diketahui.
• Sebagai contoh: Rumus Molekul senyawa glukosa
adalah C6H12O6.
• Perbandingan mol unsur-unsur C, H dan O dalam
senyawa glukosa = 6 : 12 : 6
• Perbandingan massa unsur-unsur C, H dan O
dalam senyawa glukosa = = 6 x ArC : 12 x Ar H : 6
x ArO.
•  Massa C dalam C6H12O6 =
• Massa H dalam C6H12O6 =
• Massa O dalam C6H12O6 =
•  
KADAR UNSUR-UNSUR PENYHUSUN SUATU SENYAWA

• Bila kadar unsur-unsur C, H dan O dalam


suatu senyawa C6H12O6 murni (kadar
C6H12O6 = 100%) dinyatakan dalam persen
(%), maka:
%C dalam C6H12O6 = %
%H dalam C6H12O6 = %
%O dalam C6H12O6 =
•  Kadar unsur-unsur C, H dan O dalam suatu
senyawa C6H12O6 tidak murni (misalkan
kadarnya = P %), dinyatakan dengan rumus:
%C dalam C6H12O6 =
%H dalam C6H12O6 =
%O dalam C6H12O6 = %
• Angka banding; ; ; dan disebut faktor
konversi (faktor gravimetri) unsur C, H dan O
dalam senyawa C6H12O6.
Contoh Soal 1

•  
Hitunglah berapa persen besi yang terdapat di
dalam Fe2O3, jika diketahui Ar Fe = 56 dan O =16
Pembahasan
Berdasarkan narasi soal, dapat dianggap bahwa
Fe2O3 adalah murni.
Oleh karena dalam setiap 1 molekul Fe2O3 terdapat
2 atom Fe, faktor gravimetri Fe dalam Fe2O3 adalah
%Fe dalam Fe2O3 =
Contoh Soal 2

•Hitunglah
  berapa kg CaO yang dapat diperoleh dari 1
ton batu kapur yang mengandung 90% CaCO3 ( Ar Ca
= 40; C = 12; dan O =16)
Pembahasan
Batu kapur dianggap sebagai CaCO3 yang tidak murni.
Unsur Ca adalah unsur penghubung antara CaCO3
dengan CaO.
Oleh karena perbandingan jumlah atom Ca dalam
kedua senyawa (1:1) dapat digunakan faktor
gravimetri CaCO3  CaO secara langsung.
Massa CaO dalam batu kapur =
Contoh Soal 3

Suatu perusahaan pertambangan menghasilkan


batu galian yang mengandung 11% berat Cu2S.
Sedangkan Cu2S tersebut mengandung 79,86%
berat Cu. Berapa ton batu galian dibutuhkan
untuk memproduksi 600 ton logam campuran
(alloy) yang mengandung 90% berat Cu?
Pembahasan
Konsep: Hukum Dalton dan Hukum Lavoisier

BATU Cu
GALIAN Cu2S ALLOY

Mencari perbandingan massa batu galian dengan Cu,


disamakan massa Cu2S
Batu galian : Cu2S = 100 : 11 … x 100
Cu2S : Cu = 100 : 79,86 …x 11
Batu galian : Cu = 10.000 : 878,46
Mencari perbandingan massa batu galian dengan alloy,
disamakan massa Cu
Batu galian : Cu = 10.000 : 878,46 … x 90
Cu : alloy = 90 : 100 … x 878,46
Batu galian : alloy = 900.000 : 87.846
Jika massa alloy = 600 ton, massa batuan galian

900.000
= x 600 ton  6147,12 ton
87.846
RUMUS STRUKTUR (RS)

• Rumus Struktur (RS) menggambarkan ikatan antar


atom unsur-unsur penyusun suatu senyawa.
• Sebagai contoh glukosa dan fruktosa memiliki
rumus molekul yang sama yaitu: C6H12O6 akan
tetapi kedua senyawa tersebut memiliki rumus
struktur yang berbeda.
• Ikatan antar atom-atom C, H dan O dalam glukosa
dapat ditulis sebagai berikut:
Perbedaan rumus struktur senyawa, baik yang sejenis
maupun yang berbeda jenis akan menyebabkan
perbedaan sifat-sifat kima/fisika senyawa.
RUMUS EMPIRIS (RE)

• Rumus
  Empiris (RE) menyatakan perbandingan mol
tersederhana dari unsur-unsur penyusun suatu senyawa.
• Rumus Empiris diperoleh dengan cara
menyederhanakan Rumus Molekul senyawa. Sebagai
contoh: RE dari glukosa adalah CH2O.
• Hubungan antara Rumus Molekul (RM) dengan Rumus
Empiris (RE) dinyatakan dengan rumus:

• Ada kalanya RM dan RE suatu senyawa yang berarti n = 1,


sebaliknya ada juga senyawa yang mempunyai “n” tak
hingga.
Contoh Soal 4

• Pada pembakaran 37 gram suatu senyawa


organik menghasilkan 66 gram CO2 dan 27
gram H2O
• (a). Tentukan rumus empiris senyawa organik
tersebut!
• (b). Jika Mr senyawa organik = 74, tentukan
rumus molekulnya.
Pembahasan
• Misalkan rumus molekul senyawa organik adalah:
CxHyOz
• Berdasarkan hukum kekekalan massa; massa C dalam
CxHyOz = massa C dalam CO2 dan massa H dalam CxHyOz
= massa H dalam H2O
Massa C dalam CO2 = (12/44) x 66 gram = 18 gram
Massa H dalam H2O = (2/18) x 27 gram = 3 gram
Massa O dalam CxHyOz = massa CxHyOz – (massa C +
massa H) = 37 – (18 + 3) gram = 16 gram:
• Mol C : mol H : mol O = 18/12 : 3/1 : 16/16 = 1,5 : 3 : 1
=3:6:2
•(a).  Rumus Empiris (RE) CxHyOz adalah C3H6O2 
Massa Rumus Empiris (Me) = 74
(b). Rumus Molekul (RM) senyawa
Lembar Kegiatan 1
Silikon nitrida, Si3N4 suatu keramik berharga
terbuat dari kombinasi langsung silikon dan
nitrogen pada suhu tinggi. Berapa banyak silikon
harus direaksikan dengan nitrogen berlebih
untuk membuat 125 g silikon nitrida, jika
perolehan reaksi ini 95,0%? (Ar Si = 28, N = 14)
Lembar Kegiatan 2
Seorang petani ingin memupuk 1 hektar ladangnya
dengan pupuk TSP sehingga tiap meter persegi ladang
itu mendapat tambahan 1 gram fosfor. Jika kadar
Ca(H2PO4)2 dalam TSP adalah 98% (Ar Ca = 40, P = 31,
O = 16 dan H =1). Pertanyaan:
(a) berapa kg jumlah fosfor yang dibutuhkan ladang
tersebut
(b) berapa kg jumlah Ca(H2PO4)2 yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan fosfor
(c) berapa kg jumlah pupuk TSP yang diperlukan oleh
petani tersebut
(d) berapa % kadar fosfor dalam Ca(H2PO4)2
Lembar Kegiatan 3
Sebanyak 92 gram senyawa karbon dibakar
sempurna sehingga menghasilkan 132 gram
karbon dioksida dan 72 gram air. Tentukan
rumus empiris senyawa karbon tersebut! (Ar C =
12; O = 16 dan H =1)
BERAT MOLEKUL (BM) DAN BERAT EKIVALEN (BE)

• Meskipun sesungguhnya besaran berat dan


massa berbeda, namun penggunaan kedua
istilah tersebut dalam Ilmu Kimia adalah sama.
• Berat Molekul (BM) suatu zat dianggap sama
dengan Massa Molar (MM) yaitu Massa Molekul
relatif (Mr) zat dinyatakan dalam satuan g/mol.
• Konsep Berat Ekivalen (BE) lazim digunakan
dalam peristiwa titrasi.
• Penentuan Berat ekivalen suatu analit dalam
peristiwa titrasi tergantung pada reaksi yang
dijalaninya.
• Sebagai contoh: Kalium tetra oksalat dihidrat
dengan Rumus Molekul KHC2O4H2C2O42H2O,
dapat bertindak sebagai asam dalam reaksi
asam-basa dan sebagai Reduktor dalam reaksi
Redoks.
• Dalam
  reaksi Asam-basa, Kalium tetra oksalat
dihidrat (KHC2O4H2C2O42H2O) dapat membebaskan
tiga ion H+, sehingga
• g/ek = 84,67 g/ek.
• Sementara dalam reaksi redoks, KHC2O4H2C2O42H2O
dengan reaksi perubahan : HC2O4-  CO2 dan H2C2O4
 CO2 dengan total perubahan bilangan oksida
karbon (C) adalah empat, maka g/ek = 63,5 g/ek.

Anda mungkin juga menyukai