Anda di halaman 1dari 12

TUGAS RUTIN XI

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

OLEH :

f
NAMA : SYIFA ANNISA SIRAIT
NIM : 4201121001
KELAS :A
NO. ABSEN : 36

DOSEN PENGAMPU :
Dra. Rahmulyani, M.Pd. Kons

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

1 | T e o r i M o ti v a s i B e l a j a r
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT, yang memberikan rahmat serta
karunianya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan “Tugas Rutin” dengan baik dan
tepat pada waktunya. Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah Saya yaitu
“Teori Motivasi Belajar”.

Penyusunan Makalah ini merupakan salah satu tugas Mata Kuliah Psikologi pendidikan yang
diampukan oleh Ibu Dra. RAHMULYANI, M.Pd. Kons dengan adanya tugas ini diharapkan
dapat mempermudah saya dan pembaca dalam memahami Teori Motivasi Belajar.
Saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini karena sesungguhnya
pengetahuan dan pemahaman saya masih terbatas,karena keterbatasan ilmu dan pemahaman saya
yang belum seberapa. Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini. Atas perhatiannya saya mengucapkan
terimakasih.

P.Berandan, 18 April 2021

Syifa Annisa Sirait

2 | T e o r i M o ti v a s i B e l a j a r
DAFTAR ISI
Cover 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN 4
I. Latar Belakang 4
II. Rumusan Masalah 4
III. Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
I. Definisi dan Kedudukan Motivasi Belajar 5
II. Fungsi Motivasi Belajar 5
III. Ciri-Ciri Motivasi Belajar 5
IV. Aspek Motivasi Belajar 6
V. Jenis-Jenis Motivasi Belajar 6
VI. Teori Motivasi Belajar 7
VII. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar 8
VIII. Peran Motivasi Dalam Belajar Dan Pembelajaran 9
IX. Upaya Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa 10
BAB III Penutup 11
I. Kesimpulan 11
II. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12

3 | T e o r i M o ti v a s i B e l a j a r
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan
memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut (Wlodkowski:1985).
Dalam pembelajaran, salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah motivasi.
Dimana dengan adanya motivasi, siswa akan belajar lebih rajin, ulet, tekun serta memiliki
konsentrasi penuh dalam proses pembelajaran itu sendiri. Sehingga motivasi dalam belajar
menjadi salah satu hal yang perlu dibangkitkan dan ditingkatkan dalam proses pembelajaran di
sekolah.
Dalam penelitian Wasty Soemanto (2003) menyebutkan, memperkenalkan seseorang terhadap
prestasi belajarnya adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-hasil dari yang sudah dicapai
maka siswa akan lebih berusaha dengan keras untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Maka
dari itu peningkatan prestasi belajar dapat lebih maksimal karena siswa tersebut merasa
termotivasi dalam meningkatkan prestasi belajar yang telah diraihnya sebelumnya.
II. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dan kedudukan dari motivasi belajar?
2. Apa saja fungsi dari motivasi belajar?
3. Apa saja Ciri-ciri dari motivasi belajar?
4. Apa saja Apa saja aspek dari motivasi belajar?
5. Apa saja jenis-jenis dari motivasi belajar?
6. Apa saja teori motivasi belajar?
7. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi belajar ?
8. Apa Peran Motivasi Dalam Belajar Dan Pembelajaran ?
9. Apa saja Upaya Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa ?

III. Tujuan
1. Mengetahui definisi dan kedudukan dari motivasi belajar
2. Mengetahui fungsi dari motivasi belajar
3. Mengetahui Ciri-ciri dari motivasi belajar
4. Mengetahui aspek dari motivasi belajar
5. Mengetahui jenis-jenis dari motivasi belajar
6. Mengetahui teori motivasi belajar
7. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
8. Mengetahui Peran Motivasi Dalam Belajar Dan Pembelajaran
9. Mengetahui Upaya Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa

4 | T e o r i M o ti v a s i B e l a j a r
BAB II
PEMBAHASAN
I. Defenisi dan kedudukan Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu
dimana ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan. Menurut Mc
Donald dalam Kompri (2016:229) motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian munculnya motivasi ditandai dengan adanya perubahan energi dalam diri
seseorang yang dapat disadari atau tidak.
Kedudukan motivasi siswa dalam pembelajaran Menurut Kompri (2016:233) tidak hanya
memberikan arah kegiatan belajar secara benar, lebih dari itu dengan motivasi seseorang akan
mendapat pertimbangan-pertimbangan positif dalam kegiatan belajar. Motivasi merupakan hal
yang sangat penting sebagai berikut:
1. Motivasi memberikan semangat seorang pelajar dalam kegiatan-kegiatan belajarnya.
2. Motivasi memberi petunjuk pada tingkah laku.
II. Fungsi Motivasi Belajar
Ada dua fungsi motivasi dalam proses pembelajaran yang dikemukakan oleh Wina Sanjaya
(2010: 251-252) yaitu:
1. Mendorong siswa untuk beraktivitas
Perilaku setiap orang disebabkan karena dorongan yang muncul dari dalam yang disebut
dengan motivasi. Besar kecilnya semangat seseorang untuk bekerja sangat ditentukan oleh besar
kecilnya motivasi orang tersebut. Semangat siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh guru tepat waktu dan ingin mendapatkan nilai yang baik karena siswa memiliki motivasi
yang tinggi untuk belajar.
2. Sebagai pengarah
Tingkah laku yang ditunjukkan setiap individu pada dasarnya diarahkan untuk memenuhi
kebutuhannya atau untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian Motivasi
berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam
belajar akan menunjukkan hasil yang baik.
III. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Motivasi Belajar
Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi dalam belajar menurut Sardiman A. M :
1) Tekun menghadapi tugas-tugas dan dapat bekerja terus-menerus sampai pekerjaannya selesai.
2) Ulet dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan.
3) Memungkinkan memiliki minat terhadap bermacam-macam masalah.
4) Lebih sering bekerja secara mandiri.
5) Cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.
6) Jika sudah yakin dapat mempertahankan pendapatnya.
7) Tidak akan melepaskan sesuatu yang telah diyakini.
8) Sering mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

5 | T e o r i M o ti v a s i B e l a j a r
IV. Aspek dan Prinsip Motivasi Belajar
Aspek belajar menurut Sadirman antara lain :
1) Menghasilkan kegiatan Belajar
2) Menjamin kelangsungan kegiatan pembelajaran
3) Mengarahkan kegiatan pembelajaran
Sedangkan Prinsip yang dapat diterapkan untuk meningkatkan motivasi belajar menurut Enco
Mulyasa antara lain :
1) Peserta didik akan lebih giat apabila topik yang akan dipelajari menarik dan berguna bagi
dirinya.
2) Tujuan pembelajaran disusun secara jelas dan diinformasikan kepada peserta didik agar
mereka mengetahui tujuan belajar tersebut.
3) Peserta didik selalu diberi tahu tentang hasil belajarnya.
4) Pemberian pujian dan reward lebih baik daripada hukuman, tapi sewaktu-waktu hukuman
juga diperlukan.
5) Memanfaatkan sikap, cita-cita dan rasa ingin tahu peserta didik.
6) Usahakan untuk memperhatikan perbedaan setiap peserta didik, misalnya perbedaan
kemauan, latarbelakang dan sikap terhadap sekolah atau subjek tertentu.
7) Usahakan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan selalu memperhatikan mereka
dan mengatur pengalaman belajar yang baik agar siswa memiliki kepuasan dan penghargaan
serta mengarahkan pengalaman belajarnya ke arah keberasilan, sehingga memiliki
kepercayaan diri dan tercapainya prestasi belajar
V. Jenis-Jenis Motivasi Belajar
Menurut Wina Sanjaya (2010:256) dilihat dari sifatnya motivasi dapat dibedakan antara
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsic ialah motivasi yang muncul dari
dalam diri idividu misalkan siswa belajar karena didorong oleh keinginannya sendiri menambah
pengetahuan atau seseorang berolah raga tenis karena memang ia mencintai olah raga tersebut.
Maka dari itu, dalam motivasi intrinsik tujuan yang ingin dicapai ada dalam kegiatan itu sendiri.
Sedangkan motivasi ekstrinsik ialah motivasi yang datang dari luar diri. Misalkan siswa
belajar dengan penuh semangat karena ingin mendapatkan nilai yang bagus; seseorang berolah
raga karena ingin menjadi juara dalam suatu turnamen. Maka dari itu, dalam motivasi ekstrinsik
tujuan yang ingin dicapai berada di luar kegiatan itu.
Dalam perspektif fungsional, motivasi terbagi berdasarkan dari konsep motivasi sebagai
penggerak, harapan dan insentif.Jenis motivasi yang didasarkan sebagai penggeraka dalah
motivasi yang dapat memberikan tenaga pada kegiatan tertentu. Artinya kegiatan ini hanya dapat
terjadi bila terdapat faktor pendororng untuk menggerakkan seluruh energi yang ada.
Motivasi yang didasarkan pada harapan adalah jenis motivasi yang memandang bahwa
sesuatu pasti akan terjadi sesuai dengan harapan. Oleh sebab itu, jenis motivasi ini dapat timbul
karena adanya harapan yang dapat memuaskan kebutuhannya. Bila seseorang tidak memiliki
harapan bahwa sesuatu tersebut tidak terjadi sesuai dengan harapan maka motivasi dirinya juga
akan menurun bahkan hilang. Sedangan motivasi yang di dasarkan pada insentif adalah motivasi

6 | T e o r i M o ti v a s i B e l a j a r
yang timbul karena adanya tujuan yang nyata. Tujuan tersebut dapat berupa rasa bahagia atau
senang misalkan adanya hadiah ataupun pujian.Oleh sebab itu seseorang dapat di motivasi
dengan memberikan insentif kepadanya.

VI. Teori Motivasi Belajar


Dalam psikologi dikenal ada beberapa teori motivasi, salah satunya
adalah teori motivasi belajar yang dikemukakan oleh bebrapa ahli sebagai
berikut:
a. Teori Motivasi Fisiologis
Teori ini dikembangkan oleh morgan dengan sebutan central motive state (CMS) atau keadaan
motif sentral. Teori ini bertumpu pada proses fisiologis yang dipandang sebagai dasar dari
perilaku manusia atau pusat dari semua kegiatan manusia. Untuk mendukung pendapat pendapat
itu, morgan telah melakukan beberapa eksperimen untuk membuktikan teori CMS.
Ciri-ciri dari CMS adalah bersifat tetap, tahan lama bahwa motif sentral itu ada secara terus
menerus tanpa bisa dipengaruhi oleh factor luar maupun dalam dari individu yang bersangkutan.
b. Teori Aktualisai Diri dari Maslow
Abraham Maslow adalah psikolog humanis yang berpendapat bahwa manusia dapat bekerja ke
arah kehidupan yang lebih baik. Untuk menyokong pendapat itu, maslow menggunakan
pendekatan yang berbeda dengan paham behaviorisme dan psikoanalisis. Maslow menguji
secara kritis pendapat tradisional tentang pendekatan hedonistis dan reduksi dorongan sebagai
sumber dorongan tingkah laku manusia. Secara umum, Maslow menggambarkanhierarki
kebutuhan manusia dalam bentuk piramida sebagai berikut:
5
4
3
2
1

Keterangan:
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Ketenteraman (keamanaan)
3. Kebersamaan (belonging)
4. Penonjolan Diri (self-esteem)
5. Aktualisasi Diri
Maslow menekankan kepada kepada pentingnya motivasi kerja berakar pada pemenuhan
berbagai kebutuhan. Penjelasan kelima kebutuhan tersebut sebagai berikut :
 Pertama, kebutuhan fisiologis yang digambarkan pada bagan diatas terletak pada bagian
paling bawah, sebenarnya kebutuhan fisiologis merupakan sumber dari kehidupan, termasuk

7 | T e o r i M o ti v a s i B e l a j a r
dari sumber aktualisasi diri. Apabila kebutuhan fisiologis individu terganggu, misalnya
mengalami kekurangan, kebutuhan-kebutuhan yang lainmenjadi gagal.
 Kedua, kebutuhan ketentraman (keamanan) dalam piramida terletak diatas kebutuhan
fisiologis. Kebutuhan ketentraman umumnya akan meningkat tatkala kebutuhan fisiologis
manusia telah terpenuhi dengan baik.maslow mengungkapkan yang dimaksudkan
ketentraman adalah kebutuhan manusia berupa keinginan untuk dapat mempertahankan
ketertiban dan keamanan diri.
 Ketiga, kebutuhan kebersamaan (belonging) dan cinta dibuktikan dengan adanya jalinan
cinta kasih atau hubungan-hubungan yang akrab dengan orang lain, baik hal itu dilakukan
dengan individu maupun dengan kelompok. Kebutuhan dalam hal kebersamaan dengan
orang lain sering sulit didapatkan di kota-kota besar atau kota metropolitan. Di kota-kota
besar individu-individu sibuk sendirisendiri sehingga tidak mempunyai banyak waktu untuk
saling membina kebersamaan dengan orang lain di lingkungan sekitarnya.
 Kempat, kebutuhan terkenal (tersohor, diakui orang lain), baik terkenal akan dirinya,
namanya, hartanya, prestasi maupun hubungan dengan orang lain. Kebutuhan akan terkenal
ini oleh maslow di bagi menjadi dua. Pertama, semua berkaitan dengan harga diri,
kehormatan seseorang atau kelompok. Kedua, berhubungan dengan respek dari pihak lain
sebagai status, reputasi, kesuksesan, dan kegagalan sosial.
 Kelima, kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang tertinggi tingkatannya dalam
hierarki kebutuhan. Jika kebutuhan ini dapat terpenuhi dengan baik, seorang dapat
melaksanakan kodratnya dalam semua aspek kehidupan sehingga menjadi figur tertentu.
Menurutnya orang yang bisa mengaktualisasikan diri dengan baik adalah mereka yang dapat
menerima dirinya sendiri dengan orang lain.
C. Teori Motivasi Hasil (Product)
Dikemukakan oleh David C. Mc. Clelland dari Amerika serikat menurutnya sistem ekonomi dan
sosial masyarakat juga mempengaruhi hasil motivasi prestasi (hasil akhir). Menurutnya motivasi
memiliki dua faktor penting, yaitu tanda dari lingkungan (stimuli) dan bangkitnya afeksi dari
individu. Agen pembawanya adalah keluarga dan masyarakat. Masyarakat juga berpengaruh
terhadap orientasi pengembangan prestasi. Orang-orang disekitar anak akan menginspirasi mau
jadi apa suatu saat anak kelak.
D. Teori motivasi belajar menurut Gestalt
Dipelopori oleh Thorndike jika hubungan stimulus-respon memberikan kepuasan maka pada
hubungan stimulus-respon pada situasi yang sama akan mengulang dan memperkuat hubungan
stimulus-respon tadi. Sebaliknya jika hubungan stimulus-respon menghasilkan ketidakpuasan,
maka hubungan stimulus-respon menjadi diperlemah dan akan ditinggalkan. Thorndike
bereksperimen dengan kucing dalam kotak krangkeng dan makanan, kucing sebagai hewan
percobaan dikondisikan lapar terlebih dahulu, maka kucing dengan berusaha sekuat tenaga untuk
dapat meraih makanan itu.
VII. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

8 | T e o r i M o ti v a s i B e l a j a r
Menurut Kompri (2016:232) motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami
perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa.
Beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi dalam belajar yaitu:
1. Cita-cita dan aspirasi siswa. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar siswa baik intrinsik
maupun ekstrinsik.
2. Kemampuan Siswa. Keingnan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuaan dan
kecakapan dalam pencapaiannya.
3. Kondisi Siswa, Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang siswa yang
sedang sakit akan menggangu perhatian dalam belajar.
4. Kondisi Lingkungan Siswa. Lingkungan siswa dapat berupa lingkungan alam, lingkungan
tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan bermasyarakat.
VIII. Peran Motivasi Dalam Belajar Dan Pembelajaran
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam
diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan,
sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan
aktivitas belajar.
Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik
agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi
dirumuskan sebagai dukungan atau dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar
dari siswa itu sendiri, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu
kebutuhan atau hal yang diinginkan.
Dalam konteks pembelajaran, maka kebutuhan tersebut akan berhubungan dengan
kebutuhan untuk belajar. Dlaam teori behaviorisme menjelaskan motivasi sebagai fungsi
rangsangan (stimulus) dan respons, sedangkan apabila kita kaji menggunakan teori kognitif,
motivasi sendiri merupakan fungsi dinamika psikologis yang lebih rumit, melibatkan kerangka
berpikir siswa terhadap berbagai aspek perilaku.
Di dalam kegiatan belajar, peran motivasi ini sangat diperlukan. Peran dari motivasi
belajar tersebut adalah dapat menumbuhkan gairah serta semangat dalam menjalani proses
kegiatan belajar bagi siswa. Dengan motivasi ini, peserta didik diharapkan dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatifnya, serta dapat mengarahkan serta memelihara ketekunan
dalam melakukan kegiatan belajar. Sebagai seorang pendidik, kita harus berhati-hati dalam
menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar peserta didiknya. Karena, cara dan
jenis menumbuhkan motivasi itu bermacam-macam. Ada beberapa bentuk dan cara untuk
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar, diantaranya memberi angka, angka dalam hal ini
sebagai simbol dari hasil kegiatan belajar peserta didik.
Mengenai angka ini, terutama angka-angka yang baik akan memacu peserta didik untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang positif, terutama dalam proses pembelajaran. Tetapi ada juga,
peserta didik dalam kegiatan belajar hanya ingin mengejar naik kelas saja, ini menunjukkan
bahwa motivasi yang dimiliki oleh peserta didik tersebut kurang berbobot jika dibandingkan

9 | T e o r i M o ti v a s i B e l a j a r
dengan peserta didik yang menginginkan angka yang terbaik. Bentuk dan cara menumbuhkan
motivasi yang lainnya adalah pujian. Apabila ada peserta didik yang sukses dalam
menyelesaikan tugasnya, perlu pendidik memberikan pujian terhadap peserta didik tersebut.
Dimana pujian ini menjadi motivasi yang sangat baik, karena pujian ini akan membuat
kepercayaan diri peserta didik menjadi lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, agar pujian
ini menjadi sebuah motivasi, pemberiannya pun tidak sembarangan, sehingga nantinya pujian ini
menjadi sebuah motivasi yang baik bagi peserta didiknya, dan juga dapat memberikan suasana
yang menyenangkan, dan yang terpentingmembangkitkan gairah belajar peserta didik.
IX. Upaya Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa
Tujuan dari pembelajaran adalah untuk mencapai keberhasilan dengan prestasi yang
optimal. Maka dari itu, untuk mencapai hasil belajar yang optimal dituntut kreativitas guru dalam
membangkitkan motivasi belajar siswa. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru
untuk membangkitkan motivasi belajar siswa sebagaimana yang dikemukakan oleh Wina
Sanjaya yaitu:
a. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan yang jelas dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar. Semakin jelas tujuan yang
ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu guru perlu
menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai sebelum proses pembelajaran dimulai.
b. Membangkitkan minat siswa.
Siswa akan terdorong untuk belajar, manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan minat siswa diantaranya:
1) Hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa.
2) Sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa.
3) Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara bervariasi.
4) Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar
5) Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa
6) Berikan penilaian
7) Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa.
8) Ciptakan persaingan dan kerjasama.

10 | T e o r i M o ti v a s i B e l a j a r
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan
Jadi motivasi menjadi salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan anak di dalam
belajar. Begitu banyaknya peran morivasi dalam kegiatan pembelajaran.
Motivasi adalah penting, bahkan tanpa kesepakatan tertentu mengenai definisi konsep
tersebut. Contohnya jika terdapat dua anak yang memiliki kemampuan sama dan pemberian
peluang dan kondisi yang sama untuk mencapai tujuan, kinerja dan hasil yang di capai oleh anak
yang termitivasi akan lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak termotivasi. Dimana
prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar keras untuk mencapai tujuan
apabila tujuan itu ditentukan atau ditetapkan oleh dirinya sendiri, dan bukan ditentukan atau di
tetapkan oleh orang lain.
II. Saran
Motivasi ini sangat penting demi terjalannya pembelaajaran yang maksimal, maka dari itu
peran pendidik diperlukan dalam membangkitkan motivasi peserta didik. Setelah membaca
makalah ini dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari.

DAFTAR PUSTAKA

11 | T e o r i M o ti v a s i B e l a j a r
A. S., S. S., Atmowardoyo, H., & H, N. D. (2019). Belajar dan Pembelajaran. Gowa: CV. CAHAYA
BINTANG CEMERLANG.

Asyari, H. (2017). Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Keagamaan I Semester Genap Pada
Mata Pelajaran Fiqih Bab Nikah Melalui Metode Make A Match di MAN Nglawak Kertosono
Tahun Pelajaran 2015/2016. Thesis, 11-41.

Avissina, R. (2015). Hubungan attachment terhadap motivasi belajar anak berkebutuhan khusus sekolah
inklusif di SDN Sumbersari 1 dan 2 Kota Malang. Thesis , 10-42.

Emda, A. (2017). KEDUDUKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN.


Lantanida Journal, 172-182.

Huda, N. (2017). HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR


SISWA KELAS VIII BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMPN 6
TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Skripsi, 17-29.

Revianandha, P. (2013). PENGARUH SIKAP SISWA TENTANG CARA MENGAJAR GURU DAN
PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN IPS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
SISWA SMP KELAS VIII DI KECAMATAN GODEAN TAHUN AJARAN 2012/ 2013.
Skripsi, 9-55.

12 | T e o r i M o ti v a s i B e l a j a r

Anda mungkin juga menyukai