Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JOURNAL RIVIEW

MK. MANAJEMEN FISIKA


PRODI S1 PSPF A 20 - FMIPA

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“Total Quality Management”

Dosen Pengampu : Purwanto, S,Si., M.Si

Nama Lengkap : Syifa Annisa Sirait

NIM : 4201121001

No. Absen : 36

Kelompok : 11

Program Studi ` : Pendidikan Fisika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT yang memberikan Rahmat
serta Karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan “Critical Journal Review”
dengan baik dan tepat pada waktunya. Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah
yaitu “Manajemen Fisika”.
Penyusunan Makalah ini merupakan salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Fisika
yang diampukan oleh Bapak Purwanto, S,Si., M.Si dengan adanya tugas ini diharapkan dapat
mempermudah saya dan pembaca dalam memahami mata kuliah Manajemen Fisika.
Saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini karena
sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih terbatas, karena keterbatasan ilmu dan
pemahaman saya yang belum seberapa. Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari
pembaca yang sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini. Atas perhatiannya saya
mengucapkan terimakasih.

P.Berandan, 20 September 2021

Syifa Annisa Sirait

2
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ..................................................................................................................... 2
Daftar Isi .............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 4
I. Rasionalisasi Pentingnya CJR ............................................................................................ 4
II. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 4
III. Tujuan Penulisan CJR ......................................................................................................... 4
IV. Identitas Jurnal .................................................................................................................. 5
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ................................................................................................. 6
I. Jurnal Utama ...................................................................................................................... 6
II. Jurnal Pembanding ........................................................................................................... 10
BAB III ANALISIS JURNAL ..................................................................................................... 15
I. Jurnal Utama ..................................................................................................................... 15
II. Jurnal Pembanding ........................................................................................................... 15
BAB VI PENUTUP ................................................................................................................ 17
III. Kesimpulan ....................................................................................................................... 17
IV. Saran ................................................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

I. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Keterampilan membuat CJR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas
dan menganalisis sebuah jurnal serta membandingkan jurnal yang dianalisis dengan
jurnal yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang
dianalisis.

II. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Total Quality Management dan aplikasinya?

2. Bagaimana pembahasan topik di kedua jurnal yang dibaca?

3. Apa saja kelebihan dan kekurangan kedua jurnal yang dibaca?

4. Jurnal manakah yang cocok menjadi sumber referensi bagi mahasiswa?

III. Tujuan Penulisan CBR

1. Melatih kemampuan dalam mengkritik Jurnal.

2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Total Quality Management dan


aplikasinya.

3. Mengetahui kelebihan dan kekurang sebuah Jurnal.

4. Mempermudah serta membantu pembaca untuk memilih Jurnal tentang Total Quality
Management dan aplikasinya.

4
IV. Identitas Jurnal

A. Jurnal Utama
Judul Jurnal Implementasi TQM Terhadap Mutu Institusi Dalam Lembaga
:
Pendidikan
Nama Jurnal : Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Penulis : Suhermanto
Penerbit : Universitas Nurul Jadid
Kota Terbit : Probolinggo
ISSN : 2615-3602
Tahun Terbit : 2018
Edisi terbit : Volume 2 Nomor 1.
B. Jurnal Pembanding

Judul Jurnal Implementasi Total Quality Managemnet (TQM) Dalam


:
Meningkatkan Mutu Pendidikan
Nama Jurnal : Al-Idaroh : Jurnal Studi Manajemen Pendidikan Islam
Penulis : Nurul Indana
Penerbit : STIT Al-Urwatul Wutsqo
Kota Terbit : Jombang
ISSN : 2579-3683
Tahun Terbit : 2017
Edisi terbit : Volume 1 Nomor 1.

5
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

I. Jurnal Utama

Implementasi TQM Terhadap Mutu Institusi Dalam Lembaga Pendidikan

A. Abstrak

Earing the word education is certainly no stranger to the public. Education is


addressed with school and learning. The word education in terms of language is
derived from the word "pedagogy" namely "paid" which means child and "agogos"
which means guiding. So pedagogy or education is the science of guiding children.
Education can also be defined as a process of changing the attitude and behavior of a
person or group in an effort to mature a human being or a student through teaching
and training efforts. The word management is often heard in our daily lives.
Management is used to assist us in doing things. The role of management is needed in
daily life which is intended to regulate all work. Through management, all work can
be done and done well and systematically. We usually get quality when we discuss
about industries related to the provision or delivery of services. The field of education
is one area that provides services to its customers. The intended customers in the
world of education are divided into 3 groups, namely primary customers (directly
involved, namely students), secondary customers (who support education such as
parents), and tertiary customers (indirectly involved but have an important role in
education, namely employees, community, and government).

B. Pengertian Pendidikan dan Sekolah

Pendidikan dikatikan dengan sekolah dan belajar. Kata pendidikan secara bahasa
berasala dari kata “pedagogi” yakni “paid” yang berarti anak dan “agogos” yang
berarti membimbing. Jadi pedagogi atau pendidikan adalah ilmu untuk membimbing

6
anak. Pendidikan juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengubahan sikap dan
perilaku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia atau peserta
didik melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Definisi tentang sekolah yaitu :

1. Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat
menerima dan memberi pelajaran. Menurut tingkatannya, sekolah terbagi menjadi
sekolah dasar, sekolah lanjutan, dan sekolah tinggi (KBBI dalam Departemen
Pendidikan Nasiona : 1999).
2. Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang sedemikian rupa untuk pengajaran
siswa / murid di bawah pengawasan guru. Sekolah dipimpin oleh seorang kepala
sekolah dan didukung oleh jajaran staf yang ada, seperti wakil kepala sekolah, Tata
Usaha dan lain lain. Berikut adalah contoh struktur organisasi sekolah.
C. Pengertian mutu Institusi Pendidikan
Mutu institusi pendidikan adalah suatu tolak ukur kemampuan lembaga
atau isntitusi pendidikan dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar yang
baik, aman, dan nyaman dimana proses tersebut didukung oleh sarana dan
prasarana yang memadai dengan tujuan untuk memberikan kepuasan serta
keberhasilan kepada peserta didik.
D. Total Quality Management ( Manajemen Kualitas Terpadu )
1. Manajemen

Manajemen digunakan untuk membantu kita dalam mengerjakan sesuatu. Peran


manajemen sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari yang diperuntukkan
dalam hal pengaturan segala pekerjaan. Melalui manajemen, segala pekerjaan dapat
dikerjakan dan diselesaikan dengan baik dan secara sistematis.

Fungsi – fungsi Dalam Manajemen, yaitu :

1. Fungsi perencanaan
2. Fungsi pengorganisasian

7
3. Fungsi Pengarahan dan Implementasi
4. Fungsi pengawasan dan pengendalian
2. Pengertian Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management)

Total Quality manajemen atau Manajemen Mutu Terpadu adalah perluasan dan
pengembangan dari jaminan mutu. TQM adalah tentang usaha menciptakan sebuah
kultur mutu yang mendorong semua anggota stafnya untuk memuaskan para
pelanggan. Dalam konsep mutu terpadu, pelanggan adalah raja. Konsep ini berbicara
tentang bagaimana memberikan sesuatu yang diinginkan oleh pelanggan, serta kapan
dan bagaimana mereka menginginkannya. Konsep ini disesuaikan dengan perubahan
harapan dan gaya pelanggan dengan cara mengemas hasil produksi dan jasa yang
sesuai dengan kebutuhan mereka.

Total Quality manajemen atau Manajemen Mutu Terpadu adalah perluasan dan
pengembangan dari jaminan mutu. TQM adalah tentang usaha menciptakan sebuah
kultur mutu yang mendorong semua anggota stafnya untuk memuaskan para
pelanggan. Dalam konsep mutu terpadu, pelanggan adalah raja. Konsep ini berbicara
tentang bagaimana memberikan sesuatu yang diinginkan oleh pelanggan, serta kapan
dan bagaimana mereka menginginkannya. Konsep ini disesuaikan dengan perubahan
harapan dan gaya pelanggan dengan cara mengemas hasil produksi dan jasa yang
sesuai dengan kebutuhan mereka.

3. Strategi Peningkatan Mutu Berorientasi Standar Nasional Pendidikan di


Lembaga Pendidikan Islam

TQM adalah sebuah pola pikir sekaligus aktivitas praktis. TQM sebagai sebuah
pendekatan mencari sebuah perubahan permanen dalam tujuan sebuah organisasi dari
tujuan kelayakan jangka pendek menuju tujuan perbaikan mutu jangka panjang.

Hubungannya dengan peningkatan mutu institusi pendidikan adalah agar mutu


sebuah institusi pendidikan dapat dikembangkan dan ditingkatkan ke arah yang lebih
baik, maka institusi pendidikan perlu menerapkan TQM di dalam organisasinya.

8
Institusi pendidikan perlu secara sadar mengkaji terus menerus perkembangan
kebutuhan pelanggan mereka, melakukan perbaikan dan meningkatkan mutu institusi
tersebut sehingga kepuasan pelanggan tercapai.Pertumbuhan dan peningkatan sebuah
institusi bersumber dari kesesuaian layanan institusi dengan kebutuhan pelanggan.
Mutu harus sesuai dengan harapan dan keinginan pelanggan. Sebagai pencetus TQM,
Deming mengemukakan bahwa “Quality is what the customer says it is.” Dalam
konteks pendidikan, TQM adalah suatu cara untuk menjamin kualitas standar dalam
pendidikan. Lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat penting dan strategis
dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi tantangan global pada
millennium ketiga ini (Fauzi, 2015). faktor kunci dalam menentukan kualitas lulusan
adalah kualitas pendidikan yang diperolehnya selama belajar, sedangkan kualitas
pendidikan ditentukan oleh kualitas lembaga tempat lulusan belajar.

Organisasi TQM memerlukan strategi yang berjalan untuk memenuhi keperluan


pelanggan. Pendidikan menghadapi tantangan yang cukup besar dalam hubungannya
dengan pelanggan baik internal maupun eksternal.Sebagian besar pelanggan pada
mulanya tidak menerima informasi yang cukup tentang layanan yang ditawarkan dan
hal apa yang mengindikasikan mutunya. Selain itu, harapan-harapan para pelanggan
sangat beraneka dan kadang kala bertentangan satu sama lain.

Terkadang, pelanggan juga sulit membedakan antara mutu program-program


tertentu dari sebuah institusi dengan reputasi institusi tersebut. Persepsi pelajar
tentang perubahan mutu akan terus berkembang melalui institusi, saat kepercayaan
diri dan pengalaman mereka mulai berkembang. Kesulitan selanjutnya adalah para
pelanggan pendidikan memainkan peranan penting dalam mutu belajar mereka
masing-masing. Pelanggan memiliki fungsi yang unik dalam menentukan mutu apa
yang mereka ingin terima dari pendidikan dan institusinya. Hal penting lainnya adalah
memperjelas apa yang ditawarkan institusi dan apa yang diharapkan pelajar. Hal ini
disebabkan karena pendidikan adalah tentang pembelajaran masyarakat. Jika TQM

9
bertujuan untuk memiliki relevansi dalam pendidikan, maka harus memberi
penekanan pada mutu pelajar.

Dalam menerapkan TQM pada institusi pendidikan maka ada beberapa langkah
yang perlu diperhatikan, yaitu kepemimpinan dan komitmen mutu, bagaimana cara
menggembirakan pelanggan, menentukan fasilitator mutu, membentuk kelompok
pengendali dan koordinator mutu, seminar meanajemen senior untuk evaluasi
program, merencanakan strategis mutu, melibatkan konsultan eksternal, pelatihan
mutu bagi staf, menghitung biaya mutu, mengoptimalkan alat dan teknik mutu
melalui pengembangan kelompok kerja yang efektif, dan evaluasi program secara
rutin. Komitmen terhadap mutu harus menajdi peran utama bagi seorang pemimpin,
karena TQM adalah proses atas ke bawah (top-down). Sering kali terjadi kegagalan
dalam mutu karena pemimpin yang kurang mendukung proses dan komitmen untuk
inisiatif tersebut. Oleh sebab itu, penerapan TQM adalah tanggung jawab semua pihak
terkait apabila ingin melihat adanya peningkatan dalam mutu institusi pendidikan.

II. BUKU PEMBANDING

Implementasi Total Quality Managemnet (TQM) Dalam Meningkatkan Mutu


Pendidikan (Studi Kasus Di MTS Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng)

A. Abstrak

The school challenge is creating qualified human resource who are capable in solving
global problems in education. The Total Quality Management (QTM) is a concept of school
management in implementing education and it is expected to be able to provide a better
change in accordance with the development, the demands and dynamics of society in
addressing the problems of education management at the school level. The impelementation
steps of Total Quality Management at MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng has fulfilled of
Total Quality Management principles. The educational quality of MTs Salafiyah Syafi’iyah in
term of input quality, students, teachers, facilities has reached the target. Besides, the teachers
have used variety teaching method, so that students can understang the given materials. The
out put quality, MTs Salafiyah Syafi’iyah is able to produce excellence either in academic or

10
non-academic. The obstacle factors of MTs salafiyah Syafi’iyah quality is: many programs
are launched, so that a specified time often clash with other activities, the centralized
financial, not all students stay in boarding school, so the founder can not supervise the
students during in hours.

B. Implementasi Total Quality Manajemen


1. Konsep Total Quality Manajemen

Total Quality Management atau manajemen mutu terpadu adalah suatu konsep
manajemen yang telah dikembangkan lima puluh tahun yang lalu dari berbagai praktik
manajemen serta usaha peningkatan dan pengembangan produktivitas.

Manajement Mutu Terpadu (Total Quality Management) dalam konteks pendidikan


merupakan sebuah filosofi metodologi tentang perbaikan secara terus menerus yang dapat
memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi
kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan saat ini maupun masa yang akan datang.

Dalam Manajemen Mutu Terpadu sekolah dipahami sebagai Unit Layanan Jasa, yakni
pelayanan pembelajaran. Sebagai Unit Layanan Jasa yang dilayani sekolah adalah :

a. Pelanggan internal: guru, pustakawan, laboran, teknisi dan tenaga administrasi.


b. Pelanggan terdiri atas pelanggan primer (siswa), pelanggan sekunder (orangtua,
pemerintah dan masyarakat), dan pelanggan tersier (pemakai/penerima lulusan baik di
perguruan tinggi maupun dunia usaha).
2. Karakteristik Total Quality Management

Pada dasarnya sekolah bermutu memiliki 5 karakteristik yang didasarkan pada keyakinan
sekolah seperti kepercayaan, kerjasama dan kepemimpinan, yaitu :

a. Fokus pada Kostumer


b. Keterlibatan Total
c. Pengukuran Bidang
d. Komitmen
e. Perbaikan Berkelanjutan
3. Prinsip-Prinsip Total Quality Management

11
Ada delapan prinsip mutu berdasarkan ISO, yaitu :
a. Customer Focused Organisation (orientasi pada pelanggan
b. Leadership (Kepemimpinan)
c. Involvement of people (Keterlibatan orang-orang)
d. Process Aproach (Pendekatan proses)
e. System Aproach to Management
f. Continual Improvement (perbaikan ssecara berkelanjutan)
g. Factual Approach to Decision Making
h. Mutually Benefecial Supplier-Relationship
C. Konsep Mutu Pendidikan
1. Pengertian Mutu Pendidikan

Adapun menurut Sudarwan Danim, mutu pendidikan mengacu pada masukan, proses,
luaran dan dampaknya. Mutu masukan dapat dilihat dari beberapa sisi. Pertama, kondisi baik
atau tidaknya masukan sumberdaya manusia, seperti kepala sekolah, guru, laboran, staf tata
usaha dan siswa. Kedua, memenuhi atau tidaknya kriteria masukan material berupa alat
peraga, buku-buku, kurikulum, sarana dan prasarana sekolah dan lain-lain. Ketiga, memenuhi
atau tidaknya kriteria masukan yang perangkat lunak, seperti peraturan, struktur organisasi
dan deskripsi kerja. Keempat mutu masukan yang bersifat harapan dan kebutuhan, seperti
visi, motivasi, ketekunan dan cita-cita

2. Indikator Mutu Pendidikan

Indikator atau kriteria yang dapat dijadikan tolak ukur mutu pendidikan adalah sebagai
berikut:

a. Hasil akhir pendidikan


b. Hasil langsung pendidikan. Hasil langsung pendidikan inilah yang dipakai sebagai titik
tolak pengukuran mutu pendidikan suatu lembaga pendidikan. Misalnya tes tertulis, daftar
cek, anekdot, skala rating dan skala sikap.
c. Proses pendidikan
d. Instrumen input alat berinteraksi dengan raw input (siswa)
e. Raw input dan lingkungan, yaitu siswa.
3. Karakteristik Mutu

12
Mutu memiliki 13 karakteristik sebagai berikut:27Kinerja (performa), Waktu wajar
(timeliness), Handal (reliability), Daya tahan (durability), Indah (aestetics), Hubungan
manusiawi (personal interface), Mudah penggunaannya (easy of use)., Bentuk khusus (featur),
Standar tertentu (conformance to specification), Konsistensi (consistency) , Seragam
(uniformity), Mampu melayani (serviceability) dan Ketepatan (accuracy).

4. Prinsip-Prinsip Mutu Pendidikan

Ada beberapa prinsip yang perlu dipegang dalam menerapkan program mutu pendidikan
diantaranya sebagai berikut :

a. Peningkatan mutu pendidikan menuntut kepemimpinan profesional dalam bidang


pendidikan.
b. Ketidak mampuan para profesional pendidikan dalam mengahadapi kegagalan sistem
yang mencegah mereka dari pengembangan atau penerapan cara atau proses baru untuk
memperbaiki mutu pendidikan yang ada.
c. Peningkatan mutu pendidikan harus melalui loncatan-lonctan
d. Uang bukan kunci utama dalam usaha peningkatan mutu.
e. Kunci utama peningkatan mutu pendidikan adalah komitmen pada perubahan.
f. Para profesional pendidikan yang kurang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam
menyiapkan para siswa memasuki pasar kerja yang bersifat global.
g. Program peningkatan mutu dalam bidang komersial tidak dapat dipakai secara
langsung dalam pendidikan tetapi membutuhkan penyesuaian-penyesuaian dan
penyempurnaan.
h. Salah satu komponen kunci dalam program mutu adalah sistem pengukuran.
i. Masyarakat dan manajemen pendidikan harus menjauhkan diri dari kebiasaan
menggunakan “program singkat”, peningkatan mutu dapat dicapai melalui perubahan
yang berkelanjutan tidak dengan program singkat.
5. Implementasi Total Quality Management (TQM) di MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuiren

Berdasarkan pada hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat
disimpulkan bahwa Implementasi Total Quality Management di MTs Salafiyah Syafi’iyah cukup
terlaksana dengan baik, hal ini dapat dibuktikan dengan pengaplikasian prinsip-prinsip mutu di

13
lembaga tersebut. Seperti pada konteks penelitian prinsip-prinsip Total Quality Management
adalah Customer Focused Organisation, Leadership (Kepemimpinan), Involvement of people
(Keterlibatan orang-orang), Process Aproach (Pendekatan proses), System Aproach to
Management, Continual Improvement (perbaikan ssecara berkelanjutan).

6. Mutu Pendidikan di MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng

Berdasarkan pada hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dapat
disimpulkan bahwa MTs Salafiyah Syafi’iyah ini dapat dikatakan cukup bermutu, dilihat dari
mutu masukan yang berasal dari siswa rata-rata siswa tersebut mempunyai prestasi yang baik
karena untuk penerimaan siswa di lembaga ini harus melalui tes baik tes tulis maupun tes lisan.
Tidak hanya penerimaan siswa penerimaan untuk menjadi seorang guru dilembaga ini juga tidak
semabarangan.

Di MTs Salafiyah Syafi’iyah ini juga mempunyai guru yang jumlahnya cukup banyak dan
rata-rata telah menempuh jenjang pendidikan S1 bahkan ada juga yang menempuh S2. Staf TU,
konselor dan administrator yang mempunyai keahlian dibidangnya masing-masing. Dan yang
tidak kalah pentingnya yaitu tersedianya sarana dan prasarana yang memadai khususnya untuk
peningkatan mutu pendidikan, diantaranya adanya ruang kelas, lapangan, laboratorium, CCTV,
internet yang berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan. Proses dikatakan bermutu apabila
pengkordinasian dan penyerasian serta pemaduan input sekolah (guru, siswa, kurikulum, uang,
peralatan, dsb) dilakukan secara harmonis dan terpadu, sehingga mamapu menciptakan situasi
pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning), mampu mendorong motivasi dan minat
belajar dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik.

14
BAB III
ANALISIS JURNAL
I. Jurnal Utama
No Aspek Yang Dinilai Hasil Analisis

1 Kegayutan antar elemen Setiap pembahasan di dalam jurnal saling


berkaitan

2 Originalitas temuan Setiap teori dan konsep yang dipakai dalam


penelitian ini menjelaskan bahwa ide dan gagasan
para peneliti yang sangat mendukung.

3 Kemutahiran masalah Dalam hal ini masalah yang di bahas dalam


penelitian tak pernah habis untuk dicari tahu
karena banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
hari.

4 Teori Dalam penelitian ini tidak ada metode observasi


dan hanya berbasis teori sehingga ini menjadi
kekurangan jurnal ini.

II. Jurnal Pembanding


No Aspek Yang Dinilai Hasil Analisis

1 Kegayutan antar elemen Setaip pembahasan di dalam jurnal saling


berkaitan.

2 Originalitas temuan Dalam hal ini penelitian yang dilakukan langsung


terjun ke lapangan dan ditunjang oleh teori dan
konsep yang sangat mendukung.

3 Kemutahiran masalah Dalam hal ini masalah yang diangkat peneliti


untuk diteliti adalah Mutahir hal ini karena masih
kondisi mutu Pendidikan negara kita yang masih

15
bisa dikatakan kurang merata dan terjadi
kesenjangan.

4 Teori Dalam hal ini metode yang digunkan dalam


penelitian ini adalah metode observasi dilengkapi
keterangan mengenai topik yang menjadi
pembahasan. Penelitian ini cocok menjadi
referensi bagi mahasiswa.

16
BAB IV
PENUTUP

I. Kesimpulan
Keberhasilan suatu insititusi pendidikan dalam meningkatkan mutu ditentukan oleh
penerapan manajemen mutu terpadu yang ada di dalam institusi terkait.Untuk keberhasilan
penerapan Total Quality Management dalam pendidikan tidaklah mudah karena diperlukan
kebutuhan dan kerjasama yang baik antara pihak terkait dan lembaga pendidikan setempat
sebagai pihak yang berhubungan langsung dengan masyarakat.Oleh karena itu perlu adanya
kejelasan secara sistematik dalam memberikan kewenangan antar institusi terkait. Jika
manajemen ini diterapkan sesuai dengan ketentuan yang ada dengan segala dinamika dan
fleksibilitasnya, maka akan menjadi perubahan yang cukup efektif bagi pengembangan dan
peningkatan mutu pendidikan.
II. Saran
Untuk dijadikan referensi, jurnal pembanding lebih baik, namun jurnal utama bisa sebagai
pendukung teori dan konsep mengenai TQM.

17
DAFTAR PUSTAKA

Indana, N. (2017). IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM MENINGKATKAN


MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus di MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng). Al-Idaroh : Jurnal Studi
Manajemen Pendidikan Islam, 62-86.

Suhermanto. (2018). IMPLEMENTASI TQM TERHADAP MUTU INSTITUSI DALAM . Al-Tanzim : Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 107-113.

18

Anda mungkin juga menyukai