NPM :20334029
Farmakologi K
SISTEM SARAF OTONOM
Sistem Saraf Otonom
Bekerja tanpa pengaruh sistem saraf pusat : otak/sumsum tulang belakang
Mengatur kerja otot polos dan kelenjar secara tidak sadar
Dibagi menjadi dua : simpatik dan parasimpatik
Pada beberapa aktivitas berlawanan, antara simpatik dan parasimpatik
Fungsi Saraf Simpatetik dan Parasimpatetik
Saraf Simpatetik Saraf Parasimpatetik
1. Memperlebar pembuluh darah 1. Memperkecil pembuluh darah
2. Mempercepat denyut jantung 2. Memperlambat denyut jantung
3. Memperlebar pupil mata 3. Memperkecil pupil mata
4. Mempertinggi tekanan darah 4. Memperendah tekanan darah
5. Meningkatkan pernapasan 5. Mengurangi pernapasan
6. Meningkatkan kadar gula dalam darah 6. Mengurangi kadar gula dalam darah
7. Mengerutkan limpa 7. Mengembangkan limpa
o Inhibitor MAO
o Sebagai antiparkinson dan antidepresan
o Contohnya : selegilin ( antiparkinson ), moklobemid ( anti - depresan )
Beberapa obat bekerja secara tidak langsung dengan meningkatkan pengeluaran ephineprin
atau norephineprin dan mencegah penyerapan kembali.
Contohnya : efedrin, pseudoefedrin
Parasimpatik
Terbagi menjadi dua, yaitu parasimpatomimetik ( agonis parasimpatis ) dan
parasimpatolitik ( antagonis kolinergik )
Parasimpatomimetik
Sistem saraf parasimpatik berkaitan dengan:
Peningkatan aktivitas saluran cerna seperti peningkatan pengeluaran air liur,
pengeluaran asam lambung, peningkatan motilitas usus, peningkatan
defekasi
Peningkatan aktivitas saluran urin→ urinasi lebih tinggi
Penyempitan pupil
Penurunan denyut jantung
Penyempitan saluran nafas (bronkokonstriksi)
Senyawa neurotransmiter atau penghantar pesan yang penting dalam sistem saraf
parasimpatik adalah Asetilkolin
Terdapat enzim yang dapat menguraikan asetilkolin yaitu: asetilkolinesterase
Obat parasimpatomimetik dapat bekerja secara langsung ataupun tidak langsung
Secara langsung melalui ikatan dengan reseptor asetilkolin. Terdapat dua reseptor:
nikotinik dan muskarinik
Obat parasimpatomimetik tidak langsung bekerja dengan cara menghambat
penghancuran asetilkolin oleh asetilkolinesterase sehingga konsentrasi asetilkolin
tetap tinggi
Kelompok Efek Obat
Parasimpatomimetik Meningkatkan tonus Karbakol, pilokarpin
langsung otot, mengurangi
glukoma
Parasimpatomimetik Meningkatkan tonus Neostigmin,
otot, mengurangi fisostigmin
glukoma
tak langsung Meningkatkan Rivastigmin
kemampuan memori→
digunakan pada
penderita penyakit
Alzheimer
Parasimpatolitik
Obat yang bersifat parasimpatolitik akan menghambat aktivitas sistem saraf parasimpatik,
sehingga:
Terjadi midriasis pada pupil mata→ pupil melebar
Penurunan sekresi asam lambung→ penanganan gastritis (jarang digunakan)
Pelebaran saluran nafas atau bronkodilatasi→ penanganan asma
Relaksasi otot polos→ spasmolitik (mengurangi rasa mulas)
Menurunkan aktivitas sistem saraf pusat→ sedatif→ mengurangi mabuk perjalanan
(kinetosis)
Peningkatan denyut jantung→ takikardia