Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KETERAMPILAN BERTANYA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keterampilan


Dasar Mengajar

Dosen Pengampu:

Dr. Prof Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D/ Zain Ahmad Fauzi, M. Pd

Disusun oleh:

Siti Rahmatina
(1810125120063)
6E

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BANJARMASIN

2021
KATA PENGATAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KETERAMPILAN BERTANYA ” dengan tepat waktu. Makalah ini kami buat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan oleh dosen
pengampu Dr. Prof Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D/ Zain Ahmad Fauzi, M. Pd.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu
saya berharap kepada dosen dan para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun agar kedepanya makalah yang dibuat akan lebih baik lagi.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
mendukung dalam penyusunan makalah ini, dan terima kasih kepada dosen yang
sudah memberikan tugas pembuatan makalah ini. Saya berharap makalah ini dapat
memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

Anjir Muara, 17 Februari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

A. Pengertian Keterampilan Keterampilan Bertanya.................................3


B. Alasan Keterampilan Bertanya Perlu untuk Dikuasai...........................3
C. Tujuan Keterampilan Bertanya.............................................................4
D. Komponen Keterampilan Bertanya.......................................................4
E. Prinsip Ketrampilan Bertanya...............................................................8
F. Jenis-jenis Pertanyaan...........................................................................9
G. Kriteria Pertanyaan yang Baik.............................................................10
H. Kelebihan Keterampilan Bertanya.......................................................10

BAB III PENUTUP........................................................................................11

A. Kesimpulan..........................................................................................14
B. Saran....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................14

ii
BAB I
PEBDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keterampilan dasar mengajar pada dasarnya adalah berupa wujud-wujud
perilaku yang bersifat mendasar dan khusus yang harus dimiliki oleh seorang
guru sebagai modal utama untuk melaksanakan kewajiban secara terencana
dan profesional. Keterampilan dalam mengajar merupakan kompetensi
profesional yang cukup kompleks, salah satu ketempilan dasar mengajar yang
tak kalah pentingnya adalah keterampilan bertanya. Dalam mengajar
diperlukan keterampilan mengajar, salah satunya adalah keterampilaan
bertanya ini yang dibutuhkan untuk kelancaran proses belajar mengajar secara
efektif dan efisien.

Dalam keterampilan bertanya ini, guru dituntut untuk mempunyai


keterampilan bertanya setelah memberikan materi pelajaran secara
propesional. Secara keseluruhan, guru akan selalu menggunakan keterampilan
bertanya kepada siswanya. Cara bertanya untuk seluruh kelas, untuk
kelompok, atau untuk individu, memiliki pengaruh yang sangat berarti, tidak
hanya pada hasil belajar siswa, tetapi juga pada suasana kelas baik sosial
maupun emosional. Dengan bertanya akan membantu siswa dengan
temannnya, membantu siswa lebih sempurna menangkap informasi, atau
dapat mengembangkan keterampilan kognitif tingkat tinggi. Dengan
demikian guru tidak hanya akan belajar bagaimana “bertanya” yang baik dan
benar, akan tetapi juga belajar bagaimana pengaruh bertanya dalam kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari keterampilan bertanya?
2. Mengapa keterampilan bertanya perlu untuk dikuasai?
3. Apakah tujuan keterampilan bertanya?
4. Apakah komponen keterampilan bertanya?
5. Apakah prinsip keterampilan bertanya?
6. Apa saja jenis-jenis pertanyaan dalam keterampilan bertanya?

1
7. Bagaimana kriteria pertanyaan yang baik?
8. Apa saja kelebihan dari keterampilan bertanya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari keterampilan bertanya.
2. Untuk memahami alasan keterampilan bertanya perlu untuk dikuasai.
3. Untuk mengetahui tujuan keterampilan bertanya.
4. Untuk mengetahui komponen keterampilan bertanya.
5. Untuk memahami prinsip keterampilan bertanya.
6. Untuk mengetahui jenis-jenis pertanyaan dalam keterampilan bertanya.
7. Untuk memahami bagaimana kriteria pertanyaan yang baik.
8. Untuk mengetahui kelebihan dari keterampilan bertanya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Bertanya


Menurut (Ayu, 2016: 8), bertanya merupakan ucapan verbal yang
meminta proses dari seseorang yang dikenai. Respons yang diberikan dapat
berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil
pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong
kemampuan berpikir.
Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2008: 62) dalam (Susanti, 2012: 7),
bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang
yang dikenali. Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai
dengan hal-hal yag merupakan hasil pertimbangan. Jadi, bertanya merupakan
stimulus efektif yang mendorong kemampuan berfikir.
Menurut Helmiati (2013: 9), keterampilan bertanya adalah ucapan
guru/pendidik secara verbal yang meminta respon dari peserta didik. Respon
yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan halhal yang
merupakan hasil pertimbangan. Dengan demikian bertanya merupakan
stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir peserta didik.
Berdasarkan paparan pendapat-pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa keterampilan bertanya adalah kecakapan atau proses intelektual,
fisikal, dan emosional untuk mengatakan sesuatu yang mana dari perkataan
tersebut meminta respons atau tanggapan dari orang yang menjadi objek atau
sasaran. Selain itu, keterampilan bertanya dapat diartikan sebagai setiap
pertanyaan yang mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa.
B. Alasan Keterampilan Bertanya Perlu untuk Dikuasai
Memberikan pertanyaan merupakan salah satu aspek yang penting dalam
perbuatan guru. Beberapa alasan mengapa keterampilan bertanya perlu
dikuasai adalah (Ayu, 2016: 13):
1) Guru cenderung mendominasi ceramah dalam kelas.
2) Siswa belum terbiasa mengajukan pertanyaan.
3) Siswa harus dilibatkan secara mental- intelektual secara maksimal.

3
4) Adanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji
pemahaman siswa.
Menurut (Rusmayanti, dkk, 2017: 2), pertanyaan yang tersusun dengan
baik dan tepat akan menimbulkan pengubahan tingkah laku, baik dari guru
maupun siswa. Guru yang mengajar menggunakan metode ceramah akan
berubah menjadi aktif melalui pertanyaan, sedangkan siswa sebagai penerima
informasi pasif akan berubah menjadi aktif dalam menjawab pertanyaan atau
mengemukakan pendapat. Pengubahan siswa tersebut memerlukan suatu
penguatan dari guru agar siswa dapat mengoptimalkan potensinya. Jadi,
keterampilan bertanya ini dapat dikatakan mampu membangun suasana kelas
dengan komunikasi yang interaktif (dua arah).
C. Tujuan Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya memiliki tujuan utama yaitu agar siswa mampu
mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Selain untuk mengevaluasi hasil
belajar, pertanyaan juga digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa
dalam berpikir, mengolah dan menilai informasi yang pernah didapatkan.
Oleh karena itu, guru harus menciptakan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
kritis untuk mendorong siswa dalam meningkatkan daya berpikirnya.
Menurut Ayu (2016: 14-15), tujuan keterampilan bertanya antara lain:
a. Mendorong anak berpikir untuk memecahkan suatu soal.
b. Membangkitkan pengertian yang lama atau yang baru.
c. Menyelidiki dan menilai penguasaan murid tentang bahan pelajaran, dulu
sering bercorak pertanyaan ingatan, sebaiknya juga pertanyaan pikiran.
d. Membangkitkan minat siswa untuk sesuatu, sehingga timbul keinginan
untuk mempelajarinya.
e. Mendorong menggunakan pengetahuan dalam situasi-situasi lain.
D. Komponen-Komponen Keterampilan Bertanya
Diantara komponen-komponen dalam keterampilan bertanya yaitu
(Rusmayanti, dkk, 2017: 3-4):
a. Bertanya Tingkat Dasar
Temuan tentang bertanya tingkat dasar mencakup, pemberian
pertanyaan dengan jelas, pemindahan giliran, penyebaran, pemberian

4
waktu berpikir, dan pemberian tuntunan. Kejelasan pertanyaan diberikan
menggunakan kata kunci, kesesuaian kata dengan perbendaharaan kata
yang dimiliki oleh siswa, dan penggunaan struktur pertanyaan yang lazim
atau logis. Pertanyaan penyebaran dan pemindahan giliran dilakukan
dengan teknikmemberikan pertanyaan kepada seluruh siswa, dilanjutkan
dengan penunjukan. Penunjukan dilakukan berdasarkan urutan tempat
duduk maupun secara acak. Pemberian waktu berpikir disesuaikan
dengan jenis pertanyaan yang diberikan, dengan interval waktu 5-10
detik. Pertanyaan tuntunan dapat dilakukan dengan cara mengulangi
pertanyaan dengan bahasa yang lebih sederhana dan memberikan
pertanyaan lain atau lanjutan yang relevan dengan pertanyaan
sebelumnya. Berikut ini merupakan hasil temuan tentang kejelasan
pertanyaan, pemindahan giliran, dan penyebaran, dan pemberian waktu
berpikir dalam bertanya tingkat dasar. Dalam setiap memberikan
pertanyaan, guru memberikan waktu untuk berpikir kepada siswa.
Pemberian waktu berpikir ini dilakukan dengan interval waktu 5-10
detik. Hal ini dilakukan agar siswa menemukan jawaban yang tepat dan
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
b. Bertanya Tingkat Lanjut
Temuan tentang bertanya tingkat lanjut yang mencakup pengubahan
tingkat kognitif, pertanyaan pelacak dan interaksi. Bertanya tingkat lanjut
lebih mengutamakan usaha untuk mengembangkan kemampuan berpikir
siswa. Pertanyaan pengetahuan digunakan untuk membangun ingatan
tentang informasi yang telah dimiliki. Pertanyaan pemahaman digunakan
untuk mengolah informasi menggunakan bahasanya sendiri. Pertanyaan
penerapan digunakan untuk menerapkan informasi yang telah diterima.
Pertanyaan analisis digunakan untuk memecahkan masalah baru melalui
proses identifikasi. Pertanyaan evaluasi berupa Penilaian atau tanggapan.
Pengubahan tingkat kognitif tidak dilakukan secara berurutan dalam
proses pembelajaran. Hal ini agar pembelajaran tidak berlangsung secara
kontekstual. Pertanyaan pelacak dilakukan dengan teknik meminta
kesepakatan jawaban, permintaan alasan atas jawaban yang

5
dikemukakan, dan meminta jawaban yang relevan. Meminta kesepakatan
jawaban dapat secara langsung dilanjutkan dengan permintaan alasan,
agar siswa berlatih untuk mempertanggungjawabkan pendapat yang
dikemukakan. Teknik yang dilakukan untuk mendorong terjadinya
interaksi adalah dengan memberikan waktu sekitar 2-5 menit kepada
siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku. Terdapat dua teknik
yang tidak diterapkan dalam pertanyaan pelacak yaitu, klarifikasi dan
meminta jawaban yang kompleks.
Untuk lebih rincinya lagi, komponen keterampilan bertanya dijelaskan
oleh Ayu (2016: 9-13) diantaranya sebagai berikut.
a. Komponen Keterampilan Bertanya
1. Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat
Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat
dengan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh siswa
sesuai dengan taraf perkembangannya.
2. Pemberian acuan
Sebelum memberikan pertanyaan, kadang-kadang guru perlu
memberikan acuan yang berupa pertanyaan yang berisi informasi
yang relevan dengan jawaban yang diharapkan dengan siswa,
contoh:
“Kita ketahui bahwa pasar adalah tempat bertemunya penjual
dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Coba kamu
sebutkan faktor penyebab lain yang mengakibatkan orang untuk
berbelanja ke pasar.”
3. Pemindahan giliran
Adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari
seorang siswa karena jawaban siswa benar atau belum memadai.
4. Penyebaran
Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya didalam pelajaran,
guru perlu menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak. Ia
hendaknya berusaha semua siswa mendapat giliran secara merata.
Perbedaannya dengan pemindahan giliran adalah pemindahan

6
giliran, beberapa siswa secara bergilir diminta menjawab pertanyaan
yang sama, sedangkan pada penyebaran, beberapa pertnyaan yang
berbeda, disebarkan giliran menjawabnya kepada siswa yang
berbeda pula.
5. Pemberian waktu berpikir
Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa, guru
perlu memberi waktu beberapa detik untuk berpikir sebelum
menunjuk salah seorang siswa untuk menjawabnya.
6. Pemberian tuntunan
Bila siswa itu menjawab salah satu atau tidak dapat menjawab,
guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa agar ia dapat
menemukan sendiri jawaban yang benar.
b. Komponen-Komponen Keterampilan Bertanya Lanjutan
Keterampilan bertanya lanjut dibentuk atas dasar penguasaan
komponen-komponen bertanya dasar. Oleh sebab itu, komponen bertanya
dasar masih dipakai dalam penerapan keterampilan bertanya lanjut.
Adapun komponen-komponennya adalah sebagai berikut:
1. Pengubahan tuntunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan
Pertanyaan yang dikemukakan guru dapat mengandung proses
mental yang berbeda-beda, dari proses mental yang rendah sampai
proses mental yang tinggi. Oleh karena itu guru dalam mengajukan
pertanyaan hendaknya berusaha mengubah tuntunan tingkat kognitif
dalam menjawab pertanyaan dari tingkat mengikat kembali fakta-
fakta ke berbagai tingkat kognitif lainnya yang lebih tinggi seperti
pemahaman, penerapan, analisis sintesis, dan evaluasi. Guru dapat
pula mengajukan pertanyaan pelacak
2. Pengaturan urutan pertanyaan
Untuk mengembangkan tingkat kognitif dari yang sifatnya
rendah yang lebih tinggi dan kompleks guru hendaknya dapat
mengatur pertanyaan yang diajukan kepada siswa dari tingkat
mengikat, kemudian pertanyaan pemahaman,penerapan, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Usahakan agar jangan memberikan pertanyaan

7
yang tidak menentu atau yang bolak-balik, misalnya sudah sampai
kepada pertanyaan analisis, kembali lagi kepada pertanyaan ingatan,
dan kemudian melonjak kepada pertanyaan evaluasi. Hal ini akan
mengakibatkan kebingungan kepada siswa dan partisipasi siswa
dalam belajar menurun.
3. Penggunaan pertanyaan pelacak
Jika jawaban yang diberikan oleh siswa dinilai benar oleh guru,
tetaoi masih dapat ditingkatkan menjadi lebih sempurna, guru dapat
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pelacak kepada siswa tersebut.
4. Peningkatan terjadinya interaksi
Agar siswa lebih terlibat secara pribadi dan lebih bertanggung jawab
atas kemajuan dan hasil diskusi, guru hendaknya mengurangi atau
menghilangkan peranannya sebagai penanya sentral dengan cara
mencegah pertanyaan dijawab oleh seorang siswa. Jika siswa
mengajukan pertanyaan, guru tidak segera menjawab, tetapi
melotarkannya kembali kepada siswa lainnya.
E. Prinsip Keterampilan Bertanya
Adapun prinsip-prinsip yang harus dipedomani dalam memberikan
keterampilan bertanya adalah sebagai berikut (Ayu, 2016: 13-14):
1. Kehangatan dan antusias
Kita perlu menunjukkan kepada seluruh peserta didik bahwa kita
menguasai persoalan yang dibahas dan pertannyaan yang kita ajukan
memang sangat menarik, bukan asal-asalan bertanya.Hal ini dapat kita
buktikan melalui sikap, baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun
ketika menerima jawaban. Sikap dan gaya kita termasuk suara, eksperesi
wajah, gerakan, dan posisi badan menampakkan ada atau tidaknya
kehangatan dan antusiasme kita.
2. Kebiasaan yang Perlu Dihindari
a. Jangan mengulang-ulang pertanyaan apabila peserta didik tak
mampu menjawabnya. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya
perhatian dan partisipasi.
b. Jangan mengulang-ulang jawaban peserta didik.

8
c. Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum peserta
didik mermperoleh kesempatan untuk menjawabnya.
d. Usahakan agar peserta didik tidak menjawab pertanyaan secara
serempak, sebab kita tidak mengetahui dengan pasti siapa yang
menjawab dengan benar dan siapa yang salah.
e. Menetukan siswa yang harus menjawab sebelum mengajukan
pertanyaan. Oleh karena itu, pertanyaan diajukan lebih terdahulu
kepada seluruh siswa. Baru kemudian guru menunjuk salah seorang
untuk menjawab.
f. Pertanyaan ganda. Guru kadang mengajukan pertanyaan yang
sifatnya ganda. Menghendaki beberapa jawaban atau kegiatan yang
harus dilakukan oleh siswa.
F. Jenis-jenis Pertanyaan
Paparan pada bagian ini memuat informasi tentang jenis pertanyaan yang
mencakup pertanyaan menurut maksudnya dan pertanyaan menurut
Taksonomi Bloom. Dua jenis pertanyaan tersebut dipaparkan sebagai berikut.
a. Pertanyaan Menurut Maksudnya
Temuan pertanyaan menurut maksudnya mencakup pertanyaan
permintaan dan pertanyaan retoris. Pertanyaan permintaan tidak selalu
berupa suatu pertanyaan, akan tetapi dapat berupa suatu perintah dan
memiliki tujuan yang sama yaitu, agar siswa melakukan atau
mewujudkan apa yang dituturkan atau diminta oleh guru. Pertanyaan
retoris diberikan ketika guru sudah terlalu sering memberikan
pertanyaan, sehingga hal ini digunakan untuk mengurangi rasa bosan dan
ketegangan siswa akibat pemberian pertanyaan yang terlalu sering.
b. Pertanyaan Menurut Taksonomi Bloom
Temuan tentang pertanyaan menurut Taksonomi Bloom mencakup,
pertanyaan pengetahuan, pertanyaan pemahaman, pertanyaan penerapan,
pertanyaan analisis, dan pertanyaan evaluasi. Dalam penerapannya,
pertanyaan menurut Taksonomi Bloom diberikan sesuai dengan kosakata
yang dimiliki siswa dan taraf kemampuan berpikirnya. Pertanyaan
pemahaman digunakan untuk mengolah informasi menggunakan

9
bahasanya sendiri. Pertanyaan penerapan digunakan untuk menerapkan
informasi yang telah diterima. Pertanyaan analisis digunakan untuk
memecahkan masalah baru melalui proses identifikasi. Pertanyaan
evaluasi berupa penilaian atau tanggapan.
G. Kriteria Pertanyaan yang Baik
Cooper (2011) dalam (Indriyani, 2019: 44) menjelaskan bahwa mengajar
yang baik merupakan pemberian pertanyaan yang tepat daripada pemberian
jawaban yang benar. Kemendikbud (2013) mengemukakan beberapa kriteria
mengajukan pertanyaan yang baik kepada peserta didik yaitu; singkat dan
jelas, menginspirasi jawaban, memiliki fokus, bersifat divergen, bersifat
penguatan, memberi kesempatan berpikir ulang, merangsang kemampuan
kognitif, dan merangsang proses interaktif.
H. Kelebihan Keterampilan Bertanya
Menurut Ad’ha dan Fauziah (2014), diantara kelebihan dari keterampilan
bertanya yaitu:
a. Seberapa jauh mata pelajaran dapat diterima atau dipahami oleh siswa.
b. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun
sedang ribu atau yang mengantuk kembali tegar dan akan hilang.
c. Sikap siswa terhadap beberapa aspek yang sedang dipelajari.
d. Mempererat hubungan keilmuan antara guru dan siswa.
e. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab
dan mengemukakan pendapat.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keterampilan bertanya adalah kecakapan atau proses intelektual, fisikal,
dan emosional untuk mengatakan sesuatu yang mana dari perkataan tersebut
meminta respons atau tanggapan dari orang yang menjadi objek atau sasaran.
Pertanyaan yang tersusun dengan baik dan tepat akan menimbulkan
pengubahan tingkah laku, baik dari guru maupun siswa. Keterampilan
bertanya memiliki tujuan utama yaitu agar siswa mampu mencapai
kompetensi yang telah ditentukan. Komponen keterampilan bertanya terdiri
dari dua, yaitu: komponen bertanya tingkat dasar dan komponen bertanya
tingkat lanjut. Adapun prinsip keterampilan bertanya terdiri dari dua, yaitu:
kehangatan dan antuasis dan kebiasaan yang perlu dihindari. Sedangkan
jenis-jenis pertanyaan terbagi menjadi dua, yaitu: pertanyaan manurut
maksudnya dan pertanyaan menurut Taksonomi Bloom. Diantara kriteria
mengajukan pertanyaan yang baik kepada peserta didik antara lain; singkat
dan jelas, menginspirasi jawaban, memiliki fokus, bersifat divergen, bersifat
penguatan, memberi kesempatan berpikir ulang, merangsang kemampuan
kognitif, dan merangsang proses interaktif. Secara umum, keterampilan
bertanya mempunyai kelebihan yaitu dapat meningkatkan proses
pembelajaran menjadi lebih efektif.
B. Saran
Mengingat betapa pentingnya keterampilan bertanya, maka seyogiyanya
seorang guru dapat meningkatkan kemampuannya dalam hal keterampilan
dasar mengajar yang satu ini. Untuk itu, diperlukan pembiasaan budaya
literasi untuk memperluas wawasan mengenai keterampilan bertanya, salah
satunya dengan membaca makalah ini. Walaupun makalah ini masih banyak
kekurangan, namun saya harap setidaknya dapat bermanfaat bagi pembaca
sekalian kapanpun dan dimanapun berada.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ad’ha, M. A. dan Ria Ratul Fauziah. 2014. Keterampilan Bertanya. Makalah.


(Online:https://www.academia.edu/8233985/Makalah_Belajar_dan_Pembelaj
aran_KETERAMPILAN_BERTANYA diakses pada 24 Februari 2021).

Ayu, M. 2016. Pengaruh Keterampilan Bertanya Guru terhadap Pemahaman


Siswa pada Materi Pasar Mata Pelajaran Ekonomi di Madrasah Aliyah
Darul Huda Sipungguk Kecamatan Salo Kabupaten Kampar. Fakultas
Tarbiyah Keguruan. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau:
Pekanbaru. (Online: http://repository.uin-suska.ac.id/2419/ diakses pada 16
Februari 2021).
Helmiati. 2017. Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar.
Yogyakarta: Aswaja Pressindo. (Online:
http://repository.uin-suska.ac.id/10367/1/Micro%20Teaching%20Melatih
%20Keterampilan%20Dasar%20Mengajar.pdf diakses pada 16 Februari
2021).
Indriyani, S. 2019. Kemampuan Dosen Menerapkan Keterampilan Bertanya pada
Mata Kuliah Biologi Dasar di UIN Antasari. Journal of Islamic and Law
Studies, Volome 3, Nomor 1. (Online:
https://core.ac.uk/download/pdf/327228292.pdf diakses pada 16 Februari
2021).
Rusmayanti, dkk. 2017. Penerapan Keterampilan Bertanya dan Memberikan
Penguatan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VII SMP Negeri
4 Jember. Lingua Franca, Vol. II, (2), 510-518. (Online:
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/LF/article/download/7405/5302/ diakses
pada 16 Februari 2021).
Susanti, D. 2012. Meningkatkan Keterampilan Bertanya dan Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Patikraja melalui
Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual). Skripsi. Tidak
diterbitkan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas

12
Muhammadiyah Purwokerto. (Online: http://repository.ump.ac.id/3339/
diakses pada 16 Februari 2021).

13

Anda mungkin juga menyukai