Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN

“keterampilan dasar mengejar’’


Di ajukan dalam rangka menyelesaikan tugas pembelajaran
Dosen pengempu : Nurul Huda Ovirianti, S.Pd, M. Si

Disusun Oleh
Kelompok 1 :
Ummu khairani 0103192039
Siti cholila sinaga 010319 20
Khairil anwar 0103192025
Muhammad rozak 0103

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
T.A 2022/2023
KATAPENGANTAR

Alhamdulillah, Segala Puji Syukur senantiasa tercurahkan kepada Allah SWT atas rahmat
dan karunia-Nya, sehingga makalahini dapat terselesaikan dengan segala kesalahan dan
kekurangannya, guna memenuhi tugas mata kuliah “strategi pembelajaran”. Sholawat serta
salam tidak lupa pemakalah haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, dan semoga kita
semua termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafa’atnya kelak di hari kiamat.
Makalah ini telah pemakalah susun semaksimal mungkin dan kami juga mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
pemakalah menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusidalam pembuatan makalah ini.
Meskipun pemakalah sebagai penyusun berharap isi dari makalah ini bebas dari kesalahan
dan kekurangan namun, tentunya pemakalah menyadari bahwa pemakalah hanyalah manusia
biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan dan kesempurnaan itu hanya milik Allah
semata.
Oleh karena itu, pemakalah sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi sempurnanya makalah ini diwaktu mendatang. Semoga Allah SWT
memberkahi makalah ini, sehingga nantinya dapat memberikan manfaat kepada para pembaca
semua.

Medan,4 november

Pemakalah

i
DAFTARISI

Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah.............................................................................................1
B. Rumusan masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan masalah..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................................9
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan umum mengajar sebagai bekal
utama dalam pelaksanan tugas profesional yang mengacu atau merujuk kepada konsep
pendekatan kompetensi dari LPTK (Lembaga pendidikan dan Tenaga Kependidikan)
Keterampilan-keterampilan ini mutlak perlu dikuasai oleh setiap guru, terlepas dari
bidang studi apapun yang diajarkan sebagai modal dasar dalam mengajar. Keterampilan
dasar mengajar sangat diperlukan, karena pembentukan penampilan guru yang baik
diperlukan keterampilan dasar.
Keterampilan dasar adalah keterampilan standar yang harus dimiliki setiap individu
yang berprofesi sebagai guru. Keterampilan mengajar ini merupakan modal utama yang
harus dimiliki oleh setiap guru dengan baik dan benar sehingga diharapkan dapat
menghasilkan peserta didik yang berkualitas dalam berbagai hal.
Keterampilan dasar mengajar (teaching Skill) adalah kemampuan atau keterampilan
yang bersifat khusus (most specific instructional behaviors) yang harus dimiliki oleh
guru, dosen, instruktur atau widyaswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara
efektif, efesien dan professional (As. Giloman, 1991). Keterampilan dasar mengajar
berkenaan dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan
harus dikuasai oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud keterampilan bertanya

2. Apa itu keterampilan memberi penguatan

3. Bagaimana Keterampilan mengadakan veriasi

4. Apa itu Keterampilan menjelaskan

5. Apa itu Keterampilan membuka dan menutup pelanjaran

6. Apa itu Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

7. Apa itu Keterampilan mengelola kelas

8. Apa itu Keterampilan mengelola kelompok kecil dan perorangan

C. Tujuan Masalah

1
1. Untuk mengetahui keterampilan bertanya

2. Untuk mengetahui keterampilan memberi penguatan

3. Untuk mengetahui Bagaimana Keterampilan mengadakan veriasi

4. Untuk mengetahui bagaimana Keterampilan menjelaskan

5. Untuk mengetahui apa itu Keterampilan membuka dan menutup pelanjaran

6. Untuk mengetahui apa itu Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

7. Untuk mengetahui apa itu Keterampilan mengelola kelas

8. Untuk mengetahui apa itu Keterampilan mengelola kelompok kecil dan perorangan

9. Untuk mengetahui apa itu Tujuan Masalah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keterampilan bertanya
Keterampilan merupakan sesuatu yang dimiliki manusia dalam kemampuan terhadap
suatu objek, dan bertanya menjadi suatu kemampuan yang ada di dalam diri manusia
untuk mendapatkan suatu informasi terhadap sesuatu, hal. Ini menjadi hal penting yang
ada di dalam diri manusia agar dapat mengasah rasa ingin tahu dan pengalaman dari
suatu jawaban yang ditemukan. Menurut Singer dikutip oleh Anung (2000: 61)
keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan
dengan efektif. Sementara, yang dimaksud bertanya adalah salah satu teknik untuk
menarik perhatian para pendengarnya, khususnya menyangkut hal-hal penting yang
menuntut perhatian dan perlu dipertanyakan (Majid, 2013: 235).
Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta proses dari seseorang yang dikenai.
Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang
merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang
mendorong kemampuan berpikir1
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan pembelajaran
yang efektif dan menyenangkan, karena hampir setiap tahap pembelajaran dituntut
untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan
menentukan kualitas jawaban peserta didik. Menurut Djamarah (2000: 107) dalam
bukunya yang berjudul guru dan anak didik dalam interaksi idukatif menjelaskan tujuan
keterampilan antara lain:
1. Untuk meningkatkan perhatian dan rasa ingin tahu anak terhadap topic
2. Memfokuskan perhatian pada suatu konsep masalah tertentu
3. Mengembangkan belajar secara aktif.
4. Mendiagnosis kesulitan belajar anak
5. Mengembangkan kemampuan berfikir anak.
Dari penjelasan di atas, adanya tujuan keterampilan bertanya adalah untuk lebih
meningkatkan perhatian anak dalam mengembangkan rasa ingin tahu anak dan
mengembangkan kemampuan berfikir anak dalam tanya jawab kepada guru. Terkait
dengan keterampilan bertanya, Usman (2006: 75) memberikan dasar-dasar pertanyaan
1
Hasibuan &Moedjiono, Peningkatan Kemampuan Bertanya Melalui Metode Debat Aktif
Siswa (Jakarta: Jurnal Pedagogi 2014), hal.62

3
yang baik yang harus diperhatikan, diantaranya: jelas dan mudah untuk dimengerti;
diberikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan; difokuskan pada suatu
masalah atau tugas tertentu; membagi pertanyaan secara merata; memberikan respon
yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab atau
bertanya; dan menuntun siswa agar dapat menemukan jawaban yang benar.
Di dalam pengajuan atau pemberian pertanyaan, guru juga harusmemperhatikan
prinsip-prinsip pokok keterampilan bertanya. Menurut Rusman (2011: 83-84) Prinsip-
prinsip pokok keterampilan bertanya yang harus diperhatikan guru antara lain:
1. Berikan pertanyaan secara hangat dan antusias kepada anak di kelas
2. Berikan waktu berpikir untuk menjawab pertanyaan
3. Berikan kesempatan kepada yang bersedia menjawab terlebih dahulu
4. Tunjuk peserta didik untuk menjawab setelah diberikan waktu untuk berpikir
5. Berikan penghargaan atas jawaban yang diberikan.
Ada beberapa macam keterampilan bertanya antara lain:
1. Keterampilan Bertanya Dasar
Bertanya dasar merupakan pertanyaan pertama dan pembuka yang diajukan
guru pada awal pembelajaran. Mulyasa (2013: 70) menyatakan keterampilan
bertanya dasar mencakup: pertanyaan yang jelas dan singkat, pemberian acuan,
pemusatan perhatian, pemindahan giliran, penyebaran pertanyaan, pemberian
waktu berpikir, dan pemberian tuntunan. Saat mengajukan pertanyaan guru
harus memperhatikan ketepatan dalam pemakaian bahasa supaya bisa diarahkan
pada siswa dan pertanyaan harus disusun dengan kata-kata yang sesuai dengan
tingkat perkembangan siswa.
Adapun komponen bertanya dasar adalah sebagai berikut
1) Mengungkapkan pertanyaan secara jelas dan singkat .
2) Menggunakan kata kata yang mudah dipahami oleh anak sesuai taraf
perkembangan
3) Pemberian acuan Sebelum memberikan pertanyaan guru perlu memberikan
acuan pertanyaan berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang
diharapkan anak. Pemindah giliran adakalanya satu pertanyaan dijawab
lebih dari seorang anak, karena jawaban belum benar atau belum memadai,
untuk itu guru perlu menggunakan teknik pemindahan giliran.
2. Keterampilan Bertanya Lanjutan

4
Keterampilan bertanya lanjutan merupakan kelanjutan dari keterampilan
bertanya dasar. Biasanya pada sekolah, bertanya lanjutan sudah fokus terhadap
pembelajaran atau tema yang diberikan pada hari tersebut. Mulyasa (2013:74)
menyatakan keterampilan bertanya lanjutan yang perlu dikuasai guru meliputi:
pengubahan tuntunan tingkat kognitif, peraturan urutan pertanyaan, pertanyaan
pelancar, dan peningkatan terjadinya interaksi. Semua itu mengutamakan usaha
mengembangkan keterampilan berpikir, memperbesar partisipasi, dan
mendorong siswa agar terbiasa melakukan inisiatif2
B. Keterampilan memberi penguatan
Penguatan merupakan salah satu keterampilan mengajar yang harus dimiliki oleh
seorang guru sehingga dapat memberikan suatu dorongan kepada anak didik dalam
mengikuti pelajaran. Penguatan yang diberikan oleh guru harus tepat sasaran dan tepat
waktu sehingga dapat menjadi pemicu bagi anak didik secara keseluruhan dalam kelas,
baik yang menjadi sasaran penguasa maupun bagi teman-temannya. penguatan adalah
respon positif dalam pembelajaran yang diberikan guru terhadap perilaku peserta didik
yang positif dengan tujuan mempertahankan dan meningkatkan perilaku
tersebut.Penguatan merupakan respon terhadap suatu tingkah laku yang sengaja
diberikan agar tingkah laku tersebut dapat terulang kembali.Penguatan yang diberikan
oleh guru merupakan hal yang sangat peting bagi peserta didik.
Menurut pendapat Barnawi dan Muhammad Arifin (2012: 208),penguatan adalah
respon positif dalam pembelajaran yang diberikan guru
terhadap perilaku peserta didik yang positif dengan tujuan mempertahankan dan
meningkatkan perilaku tersebut.Penguatan merupakan respon terhadap suatu tingkah
laku yang sengaja diberikan agar tingkah laku tersebut dapat terulang
kembali.Penguatan yang diberikan oleh guru merupakan hal yang sangat peting bagi
peserta didik.

A. Jenis-Jenis Penguatan
Menurut Usman menjelaskan bahwa ada 2 jenis penguatan yaitu:
1. Penguatan Verbal

2
Indriyani S. Rohita, penguasaan keterampilan bertanya dasar di tk baiturahman,Jurnal AUDHI, Vol. 2, No. 1,
Juli 2019, hal 2-3

5
Penguatan varbal adalah penguatan yang biasanya diungkapkan kan ,diutarakan
dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan, dan sebagainya.
Melalui kata-kata itu siswa akan merasa puas dan terdorong untuk lebih aktif
belajar.
Indikator penguatan verbal yaitu:

a) Kata-kata penguatan yang disampaikan guru Penguatan yang diberikan kepada


siswa berupa kata saja, hal ini dilakukan secara singkat, mudah dipahami
sehingga siswa mudah dalam menangkap respon dari guru.
b) Kalimat penguatan yang disampaikan oleh guru Umpan balik yang diberikan
guru berupa rangkaian kata atau kalimat untuk memperjelas susunan kata-kata
yang ada, sehingga siswa dapat mengerti kemampuan dan alasan mengapa guru
memberikan penguatan tersebut.
2. Penguatan Non Verbal
Penguatan nonvarbal adalah peguatan yang tidak mengunakan tindakan secara lisan
tetapi mengunakan tindakan secara langsung seperti sentuhan. Dari penguatan
nonverbal terbagi atas 6 bagian yaitu:

A. Gestural Rinforcement, Penguatan gerak isyarat, misalnya anggukan atau


gelengan kepala, senyuman, kerut kening, acungan jempol, wajah cerah, sorotan
mata yang sejuk bersahabat atau tajam memandangnya.
B. Proximity Renforcement, Penguatan pendekatan: Guru mendekati siswa untuk
menyatakan perhatian dan kesenagannya terhadap pelajaran, tingkah laku, atau
penampilan siswa. Misalnya guru berdiri disamping siswa, atau berjalan disisi
siswa. Penguatan ini berfungsi menambah penguatan verbal.
C. Contact Reinforcement, Penguatan dengan sentuhan (contact): Guru dapat
menyatakan persetujuan dan penghargaan terhadap usaha dan penampilan siswa
dengan cara menepuk-nepuk bahu atau pundak siswa, berjababt tangan,
mengangkat tangan siswa yang menang dalam pertandingan. Penggunaannya
harus dipertimbangkan dengan seksama agar sesuai dengan usia, jenis kelamin
dan latar belakang kebudayaan setempat.
D. Aktivity Reinforcement, Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan: Guru
dapat menggunakan kegiatan-kegiatan atau tugas-tugas yang disenangi oleh

6
siswa sebagai penguatan. Misalnya: seorang siswa yang menunjukkan kemajuan
dalam pelajaran music ditunjuk sebagai pemimpin paduan suara di sekolahnya.
E. Token Reinforcement, Penguatan berupa simbol atau benda: penguatan ini
dilakukan dengan cara menggunakan berbagai simbol berupa benda seperti
kartu bergambar, bintang plastik, lencana, ataupun komentar tertulis pada buku
siswa. Hal ini jagan terlalu sering digunakan agar tidak terjadi kebiasaan siswa
mengharap sesuaatu sebagai imbalan.
F. Jika siswa memberikan jawaban yang hanya sebagian saja benar, guru
hendaknya tidak langsung menyalahkan siswa. Dalam keadaan seperti ini guru
sebaiknya menggunakan atau memberikan penguatan tak penuh (partial).
Umpamanya, bila seseorang siswa hanya memberikan jawaban sebagian benar,
sebaiknya guru menanyatakan, “Ya, jawabanmu sudah baik, tetapi masih perlu
disempurnakan,” sehingga siswa tersebut mengetahui jawabannya tidak
seluruhnya salah, dan ia mendapatkan dorongan untuk menyempurnakannya.
Pada dasarnya penguatan (reinforcement) menurut Zainal Asril ada dua jenis,
yaitu penguatan verbal dan penguatan nonverbal. 3
B. Tujuan Pemberian Penguatan(Reinforcement
Penguatan mempunyai pengaruh yang berupa sikap positif terhadap proses belajar
siswa. Menurut Moh. Uzer Usman (2013: 81), penguatan mempunyai pengaruh yang
berupa sikap positif terhadap proses belajar dan bertujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran
2. Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar
3. Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produktif.
Menurut pendapat Saidiman dalam (Hamzah B. Uno, 2010:65) keterampilan memberi
penguatan bertujuan untuk:
1. Meningkatkan perhatian siswa
2. Melancarkan atau memudahkan proses belajar
3. Membangkitkan dan mempertahankan motivasi
4. Mengontrol atau mengubah sikap yang mengganggu ke arah tingkah laku belajar yang
produktif

3
Kurniati, Ervina ,Kemampuan Guru Menggunakan Penguatan (Reinforcement) dalam Pembelajaran di SMPN
Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis,Jurnal Keagamaan dan Pendidikan Vol. 16 No. 1, Juni 2020, hal 61-
63i

7
5. Mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam belajar
6. Mengarahkan pada cara berfikir yang baik/divergen dan inisiatif pribadi.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan memberi penguatan perlu mendapat
perhatian, sebab penguatan yang diberikan guruberpengaruh besar terhadap motivasi siswa
untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku tersebut. Tujuan dari pemberian penguatan
yang dilakukan guru adalah untuk meningkatkan perhatian dan motivasi siswa saat
pembelajaran, mengembangkan cara berfikir peserta didik ke arah yang baik, dan mengontrol
tingkah kalu peserta didik ke arah yang lebih produktif.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

9
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan &Moedjiono, Peningkatan Kemampuan Bertanya Melalui Metode Debat Aktif
Siswa (Jakarta: Jurnal Pedagogi 2014),

Indriyani S. Rohita, penguasaan keterampilan bertanya dasar di tk baiturahman,Jurnal AUDHI, Vol. 2, No.
1, Juli 2019,

Kurniati, Ervina ,Kemampuan Guru Menggunakan Penguatan (Reinforcement) dalam Pembelajaran di


SMPN Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis,Jurnal Keagamaan dan Pendidikan Vol. 16 No. 1, Juni
2020,

10

Anda mungkin juga menyukai