Anda di halaman 1dari 7

RESUME

Manajemen Kelas SD
Menciptakan Kelas yang Nyaman dan Menyenangkan

Dosen Pengampu:
Drs. Syafri Ahmad, S.Pd., M.Pd., Ph.D.
Fadila Suciana, M.Pd.

Disusun Oleh:
Marjania Afifa
21129422

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
Menciptakan Kelas yang Nyaman dan Menyenangkan

1. Kelas yang Nyaman dan Menyenangkan


Istilah pembelajaran mengacu pada dua aktivitas yaitu mengajar dan belajar.
Aktivitas mengajar berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh guru dan aktivitas
belajar berkaitan dengan siswa. Hal ini seperti yang diungkap oleh Munib Chatib
bahwa pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai
pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Sementara Achjar Chalil
mendefiniskan pembelajaran sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Kelas merupakan suatu tempat anak belajar dan menuntut ilmu dan
mendapatkan ilmu, berintraksi dengan teman-teman serta pembentukan pribadi yang
baik. Kegiatan belajar siswa yang berada di sekolah diharapkan harus intens untuk
berada dikelas. Dalam lingkup kelas terdiri dari siswa yang ditinjau dari cara belajar
mereka, karakter siswa, hubungan sosial, kedisiplinan, tanggung jawab dalam proses
belajar mengajar. Salah satu manajemen kelas yang baik adalah dengan menyediakan
kesempatan bagi siswa untuk sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungannya
kepada guru sehingga mereka mampu membimbing kegiatannya sendiri, sebagai
manajer, guru hendaknya mampu memimpin kegiatan belajar yang efektif serta
efisien dengan hasil optimal.
Dalam konteks pembelajaran menyenangkan, siswa lebih diarahkan untuk
memiliki motivasi tinggi dalam belajar dengan menciptakan situasi yang
menyenangkan dan mengembirakan.
Menurut Mulyasa, pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction)
merupakan suatu proses pembelajaran yang didalamnya terdapat suatu kohesi yang
kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan. Pembelajaran
menyenangkan adalah adanya pola hubungan baik antara guru dengan siswa dalam
proses pembelajaran. Guru memosisikan diri sebagai mitra belajar siswa, bahkan
dalam hal tertentu tidak menutup kemungkinan guru belajar dari siswanya. Dalam hal
ini perlu diciptakan suasana yang demokratis dan tidak ada beban, baik guru maupun
siswa dalam melakukan proses pembelajaran.
Pembelajaran dikatakan menyenangkan apabila di dalamnya terdapat suasana
yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar, adanya
keterlibatan penuh, perhatian peserta didik tercurah, lingkungan belajar yang menarik,
bersemangat, perasaan gembira, konsentrasi tinggi. Sementara sebaliknya
pembelajaran menjadi tidak menyenangkan apabila suasana tertekan, perasaan
terancam, perasaan menakutkan, merasa tidak berdaya, tidak bersemangat,
malas/tidak berminat, jenuh/bosan, suasana pembelajaran monoton, pembelajaran
tidak menarik siswa.
2. Cara Menciptakan Kelas yang Nyaman dan Menyenangkan
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan guru untuk menciptakan suasaan
kelas yang nyaman yaitu sebagai berikut:
1. Menata Ruang Kelas
Cara pertama yang bisa dilakukan yaitu menata ruang kelas dengan baik dan
tepat. Ruang kelas merupakan lingkungan utama untuk kegiatan belajar dan
menyenangkan. Ruang kelas yang rapi dan bersih membuat siswa lebih semangat
belajar sehingga tercipta kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan.
Siswa beserta wali kelas bisa bekerja sama untuk menata ruang kelas. Dalam
proses ini tidak hanya menata meja dan kursi agar terlihat rapi saja melainkan juga
melengkapi ruang kelas dengan struktur kelas, administrasi kelas, jadwal
pembelajaran dan sebagainya.. Jika perlu di bagian dinding ditambahkan beberapa
aksesoris seperti lukisan hasil karya siswa atau kata-kata motivasi.
2. Memperhatikan Lingkungan Luar Kelas
Meski proses belajar dilakukan di dalam kelas, tetapi juga penting untuk
memperhatikan lingkungan luar sekolah. Pasalnya lingkungan luar sekolah
berpengaruh pada proses pembelajaran. Bayangkan saja jika di dalam kelas
sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar, tetapi di luar kelas sangat ramai
dan bising. Tentu ini akan mengganggu konsentrasi guru maupun siswa.
3. Menciptakan Suasana Belajar dan Mengajar yang Menyenangkan
Setelah lingkungan kelas dan luar kelas sudah nyaman dan aman, selanjutnya
harus menciptakan suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan. Dalam hal
ini guru memiliki peran yang cukup penting agar bisa meningkatkan konsentrasi
dan semangat siswa saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.
Guru yang demokratis dan simpatik memungkinkan untuk terciptanya suasana
belajar yang kondusif dan menyenangkan. Dimana hasil belajar siswa selalu
dihargai sehingga siswa tidak takut salah ketika menjawab pertanyaan ataupun
bertanya kepada guru.
4. Jalin Komunikasi dengan Siswa
Dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan aman, guru atau
tenaga pendidik memiliki peran yang sangat penting. Perlu diketahui jika siswa itu
selalu ingin diperhatikan. Oleh karena itu, guru harus memperhatikannya dengan
cara sering mengajaknya ngobrol. Semakin sering melakukan komunikasi maka
guru menjadi lebih mudah dalam memahami siswanya. Guru harus bisa
memahami apa yang siswa inginkan, cara belajar seperti apa yang disukai dan apa
kesulitan yang sedang dialaminya. Dengan begini maka bisa memperbaiki apa
yang kurang dan meningkatkan kualitas belajar di kelas.

5. Menggunakan Metode Pembelajaran yang Tepat

Proses belajar yang menyenangkan bisa tercipta jika metode pembelajaran


yang digunakan tepat. Metode pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan
dengan karakteristik siswanya. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat tidak
hanya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan saja tetapi juga membuat
siswa lebih semangat. Belajar yang menyenangkan merupakan cara belajar
terbaik. Dimana tingkat pemahaman materi lebih tinggi sehingga hasil ujian
menjadi lebih maksimal. Lingkungan belajar seperti inilah yang harus dirasakan
oleh setiap siswa dalam belajar.

Selanjtnya ada beberapa tips yang dapat menjadi panduan dalam menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan:

1. Ciptakan iklim yang nyaman buat anak didik

Iklim yang nyaman akan menghilangkan kecanggungan siswa, baik sesama guru
maupun antar siswa sendiri. Hal ini juga bisa mendorong siswa untuk mengajukan
pertanyaan, sehingga komunikasi antara pendidik dan anak didik dapat terbangun.
Sebagai pengajar, Guru dapat menjelaskan kepada siswa bahwa tidak akan ada
siswa lain yang akan mengejek ketika ia bertanya. Beri motivasi kepada siswa
bahwa dengan bertanya, akan memudahkannya untuk lebih mengetahui tentang
sesuatu hal daripada hanya diam mendengarkan.

2. Dengarkan dengan serius setiap komentar atau pertanyaan yang diajukan oleh
siswa
Jika siswa mengajukan pertanyaan, sebisa mungkin fokus dan memperhatikannya.
Meski sederhana, hal ini akan menumbuhkan kepercayaan diri siswa karena ia
merasa diperhatikan. Seringkali siswa merasa kurang percaya diri sehingga
enggan untuk memberikan kontribusi di dalam kelas. Nah, tugas guru adalah,
membangun kepercayaan diri siswa dengan menunjukkan perhatian-perhatian saat
siswa merasa sedang ingin didengarkan.

3. Jangan ragu memberikan pujian kepada siswa

Guru juga bisa mencoba dengan memuji setiap komentar yang diajukan oleh anak
didik Anda. Misalnya, "Oh, itu ide yang sangat bagus" ,atau "Pertanyaan kamu
bagus, itu tidak pernah saya pikirkan sebelumnya”.

4. Beri pertanyaan yang mudah dijawab

Jika hal di atas belum juga berhasil untuk mengajak siswa memberikan komentar
atau pertanyaan, giliran guru untuk mengajukan pertanyaan memancing yang bisa
membuat anak didik tidak diam di dalam kelas. Pastikan pertanyaan Anda mampu
dijawab oleh siswa, sehingga saat menjawab secara tidak langsung melatih siswa
untuk berbicara. Saat siswa sudah mulai merespon, beri senyum kepada siswa
yang sudah berkomentar. Hal ini akan mengurangi rasa canggung yang biasa ia
perlihatkan.

5. Biarkan siswa mengetahui pelajaran sebelum kelas dimulai


Minta agar para siswa mempelajari bahan yang nantinya akan ditanyakan.
Sehingga, ia akan mempersiapkannya terlebih dulu. Jika saat anda bertanya dan
para siswa tidak merespon, ubah format pertanyaan anda yang hanya
membutuhkan jawaban "ya" atau "tidak".
6. Controlling
Kontrol para siswa dengan alat kontrol yang kita miiliki. Gunanya adalah untuk
mengetahui seberapa banyak siswa yang biasanya berpartisipasi dalam kelas. Jika
guru menemukan beberapa siswa yang tingkat partisipasinya dalam kelas sangat
kurang, maka ajak ia berkomunikasi secaraa pribadi. Mungkin dengan begitu ia
akan merasa percaya diri. Selain itu, jika yang Anda temukan hanyalah
permasalahan kurang percaya yang menjadikannya diam selama kelas
berlangsung, maka tugas guru selanjutnya adalah memberi ia tugas yang bisa
membantunya untuk berkomunikasi. Misalnya, tugas berpidato dalam kelas.

Selain itu, keakraban antara guru dan siswa sangat menentukan keberhasilan belajar bagi
siswa. Jika hal ini terjalin suasana belajar akan lebih santai dan siswa akan lebih mudah
menangkap pelajaran. Siswa tidak akan merasa sungkan bertanya jika mereka tidak mengerti
karena salah satu jalan membuat siswa cepat mengerti adalah dengan cara bertanya. Mengajar
kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan
guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih
akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik
yang lain. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan
dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima
oleh peserta didik. Penguasaan terhadap semua ketrampilan mengajar di atas harus utuh dan
terintegrasi, sehingga diperlukan latihan yang sistematis, misalnya melalui pembelajaran
mikro.
Seluruh sekolah yang bertaraf nasional dan internasional, jumlah siswa dibatasi dalam
setiap kelas maksimal 32 siswa. Hal ini ditetapkan agar guru bisa lebih mudah memberikan
pelajaran dengan baik dan siswa juga akan mudah menangkap yang nantinya akan
mendapatkan hasil yang baik pula. Selain itu juga bagian sarana dan prasarana disekolah akan
lebih mudah menyediakan alat praktikum sesuai dengan jumlah siswa seperti komputer, alat
praktik IPA, peralatan olahraga, labor bahasa dan lain-lain. Dan juga guru menyampaikan
materi pembelajaran dikelas dengan menggunakan alat multimedia. Bagi guru yang kreatif
mereka membuat animasi karikatur dalam pembelajaran sehingga siswa tidak merasa jenuh.
Bagian kurikulum juga harus memikirkan bagaimana agar siswa juga dapat menerima
pembelajaran dengan baik dengan cara menyusun jadwal pelajaran dengan rapi. Dalam satu
hari siswa jangan diberikan pelajaran yang berumus, harus diselingi dengan mata pelajaran
yang lainnya.
DAFTAR RUJUKAN

Abdul Hamid Wahid, Chusnul Muali, M. (2022). MANAJEMEN KELAS DALAM

MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR YANG KONDUSIF; UPAYA


PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA. Pendidikan.
https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/

Buchhari Agustini. (2018). PERAN GURU DALAM PENGELOLAAN

PEMBELAJARAN. Ilmiah, 12, 19. PERAN GURU DALAM


PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

Dr. H.Hamzah, S. Ag., M. A. (2022). strategi pembelajaran guru edukatif (M. A. Dr.

Hj. Nur’ aini, S.Ag. (ed.)). CV. AZKA PUSTAKA.

Wuryandani, Wuri (2010) “Peran guru dalam menciptakan kelas yang berkarakter di
Sekolah dasar ” Jurnal pendidikan (8), 3-6

Anda mungkin juga menyukai