PROPOSAL SKRIPSI
DisusunOleh :
Nama :YustinaYusniati Dawa
Nim : 2018720020
a. Pelaksanaan dalam pembelajaran dikelas III SDN
Merjosari Kota Malang guru belum menggunakan
Kondisi awal model pembelajaran cooperative script yang membuat
siswa bosan untuk belajar atau fasif.
b. Motivasi belajar siswa kurang.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan (Acting) setelah tahap perencanaan dilaksanakan dengan tahap selanjutnya
yaitu mengenkan tindakan dikelas dan mengajak siswa-
siswa untuk kerjasama dalam pembelajaran IPS dengan model pembelajaran
cooperative scritp kelas III SDN Merjosari 01 kota malang.
c. Pengamatan
Pengamatan (observasing) pada tahap pengamatan ini meliputi pengumpulan data pada
lembar observasi yang sudah disiapkan. Pengamatan ini dilakukan dari proses sampai ke
hasil. Pada kegiatan observasi pembelajaran dilaksanakan dengan guru kelas III Hal-hal
yang diamati pada keterlibatan siswa didalam kelompoknya, kemampuan siswa
kerjasama dalam menyelesaikan tugas.
d. Refleksi
Refleksi (Reflecting) dilakukan mendiskusikan guru kelas III dengan meng evaluasi
hasil pengamatan kegiatan siswa pada pembelajaran berlangsung. Guru, peneliti
melakukan tindakan refleksi terhadap pengunaan cooperative script pada pembelajaran
IPS materi lingkungan alam dan lingkungan buatan dengan demikian dapat
menganalisis dan mengetahui kelemahan apa saja yang terjadi pada tahap tindakan
siklus I.
Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang menerapkan empat tahapan yang
dalam suatu pelaksanaan siklus penelitian, dengan adanya penelitian ini maka
memudahkan seseorang peneliti untuk memperbaiki permasalahan yang terjadi pada kelas
III SDN Merjosari 01 kota malang. tindakan kelas juga merupakan unsur untuk
membentuk siklus, adalah satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah
semulah. Jadi satu siklus yaitu dari tahap penyusunan rencana sampai dengan refleksi,
yang tidak lain merupakan evaluasi. Selain itu tindakan kelas juga merupakan penelitian
yang berupaya untuk memperbaiki kualitas peran seorang guru dan tanggung jawab dalam
pembelajaran di kelas.
Sugiyono (2016) juga berpendapat bahwa “penelitian yang dilakukan dalam
penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas karena berperan alasan diantaranya
berpendapat meningkatkan kualitas, meningkatkan mutu proses pembelajaran dan
meningkatkan motivasi belajar dikelas.” Penelitian tindakan yang dilakukan dan memiliki
tujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
oleh karena itu menerapkan empat tahapan penting dalam penelitian tindakan,
yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan,(3) pengamatan, dan ( 4) refleksi. Keempat
ini merupakan satu kesatuan atau satu siklus. Penelitian ini di laksanakan dengan 2 siklus.
Penelitian tindakan kelas merupakan pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap
kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan tercadi dalam sebuah kelas secara
bersama.
Suharsimi Arikunto (2006) “penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang
dilakukan dalam kegiatan belajar berupa tindakan untuk memperbaikin dan meningkatkan
praktis pembelajaran IPS dikelas secara professional.” Penelitian tindakan kelas sangat
mendukung program peningkatan kualitas pembelajaran disekolah, yang muaranya adalah
peningkatan kualitas pendidikan . pelaksanaan tindakan berkaitan dengan prosedur kerja,
penggunaan metode tertentu yang diterapkan dalam penelitian. Tahap pelaksanaan
tindakan terdiri dari beberapa siklus (sesuai dengan kebutuhan).
Desain penelitian ini mengacu pada model pembelajaran cooperative script
Suharsimi Arikunto dimana pada pelaksaannya menerapkan empat tahap penelitian yaitu:
(1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamataan, dan (4) refleksi. Adapun gambar siklus
penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Suharsimi Arikunto sebagai berikut:
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Siklus II
Pengamatan
c) Berkoordinasi dengan guru kelas dan observasi tentang teknis pelaksanaan penelitian
sekaligus menyiapkan lembar panduan penggunaan cooperative script. Koordinasi
ini dilakukan agar dapat memberikan informasi yang jelas terkait teknis tindakan
yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan penelitian menggunakan model
pembelajaran cooperative script.
d) Sebelum model pembelajaran cooperative script digunakan untuk siswa, maka guru
dan peneliti terlebih dahulu melakukan simulasi proses penerapan materi
“lingkungan alam dan lingkungan buatan” pada pembelajaran IPS yang hendak
dipelajari. Terkait dengan simulasi itu sendiri bermanfaat untuk bisa memotivasi
siswa sebelum dilaksanakannya penerapan di kelas dengan siswa agar guru juga bisa
memberikan masukan terkait teknis penyampaian materi yang baik dengan
mengunakan cooperative script.
f) Peneliti menyiapakan alat dokumentasi yang hendak digunakan pada saat penelitian
berlangsung. Alat dokumentasi ini berfungsi untuk menyatakan bahwa penelitian ini
benar-benar dilakukan.
2. Tindakan
Pada pelaksanaan siklus I, guru berperan sebagai pengajar dan observer sebagai
pengumpul data, baik data yang telah di kumpulkan melalui pengamatan langsung dan
melalui wawancara yang telah dilakukan. Tindakan pada tahap siklus I dilaksanakan
proses pembelajaran IPS yang dapat mengacu pada persiapan yang sudah dilakukan.
Berikut di bawah ini merupakan Langkah-langkah yang hendak dilakukan guru pada
siklus I yaitu sebagai berikut:
a) Peneliti Menentukan materi layanan yang akan diberikan yaitu materi tentang
lingkungan alam dan lingkungan buatan, untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa. Peneliti juga menjelaskan tujuan dalam
penggunaan cooperative script dalam mendukung kegiatan pembelajaran yang
berlangsung.
c) Peneliti dan siswa membuka pembelajaran yang telah disiapkan yang terdapat
pada cooperative script sebagai sarana untuk menjelaskan materi kepada siswa.
d) Peneliti mengajak siswa untuk mengerjakan tugas yang telah disediakan oleh
guru dan peneliti dengan demikian peneliti dan guru dapat melihat penguasaan
materi yang sudah dipelajari dengan cooperative script.
f) Pada tahap penutup guru Bersama-sama dengan siswa mengerjakan soal evaluasi
yang dua disiapkan, memberikan penguatan, penghargaan, serta kesimpulan dari
materi yang sudah dipelajari dan sekaligus mengakhiri jalannya kegiatan belajar
mengajar.
4. Refleksi
Pada tahap refleksi dibutuhkan untuk bisa mengetahui serta mampu mengkaji
serangkaian sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya
Tindakan yang sudah dilakukan pada tahap siklus I (berdasarkan kriteria). Hal yang
dilakukan pada tahap refleksi ini yaitu menganalisis, menjelaskan serta mengumpulkan
hasil-hasil yang dilakukan pada saat observasi dalam kegiatan pembelajaran agar
mengetahui kegiatan yang sudah tercapai serta belum dicapai. Dengan adanya kegiatan
refleksi ini, peneliti dengan mudah mengetahui kekurangan dan mengetahui apa saja
kesulitan yang di hadapi siswa serta kaitan dengan adanya penggunaan model
pembelajaran cooperative script dan peneliti mudah untuk menentukan Tindakan yang
hendak di lakukan selanjutnya agar dapat mencapai target yang sudah di tentukan.
Refleksi ini dilakukan berdasarkan pada hasil dari tahap observasi serta hasil belajar pada
tahap siklus I. Jika tujuan penelitian telah dicapai pada tahap siklus I, maka penelitian
akan tetap dilanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu siklus II agar dapat mendapatkan
hasil yang lebih optimal lagi.
B. Pelaksanaan Siklus II
Pada tahap pelaksanaan penelitian siklus II prosedur yang digunakan pada dasarnya
sama dengan tahapan penelitian Tindakan siklus I. Dalam siklus II merupakan perbaikan
atau pemantapan pelaksanaan pada siklus I setelah adanya refleksi. Pada siklus II ini,
dilanjutkan dengan adanya tujuan pembelajaran selanjutnya. Seluruh instrument
Tindakan penilaian sama dengan siklus pertama, hanya saja masih ada perbaikan
terhadap kekurangan yang dihadapi pada tahap siklus I. Pada siklus II akan lebih
dioptimalkan lagi supaya sesuai dengan rancangan perbaikan. Adapun rincian kegiatan
yang akan dilakukan pada tahap siklus II adalah sebagai berikut:
1. Perencanaa
a) Berdiskusi dengan guru kelas terkait pelaksanaan Tindakan yang hendak dilakukan
untuk tahap siklus II dan memperbaiki apa saja yang menjadi kelemahan motivasi
pada siklus I. Peneliti juga mempersiapkan cooperative scriptn untuk kelanjutan
penelitian pada tahap siklus II.
c) Berkoordinasi dengan guru kelas dan observer tentang teknis pelaksanaan penelitian
selanjutnya dengan tujuan untuk bisa memperbaiki pelaksanaan yang telah dilakukan
pada siklus I dan mengoptimalkan penerapan cooperative scriptpada siklus II.
d) Sebelum pembelajaran digunakan untuk siswa, maka guru dan peneliti terlebih
dahulu mengkroscek kembali hasil belajar siswa untuk digunakan pada pelaksanaan
penelitian siklus II serta bisa di nyatakan mampu mengoptimalkan pembelajaran dari
hasil pelaksanaan siklus I dan pada siklus II meringkas materi terbukti bisa
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
f) Peneliti menyiapakan bahan yang digunakan pada saat penelitian berlangsung dan
menyiapkan alat dokumentasi yang nantinya bermanfaat untuk membuktikan bahwa
pelaksanaan penelitian siklus II benar-benar telah dilakukan.
2. Tindakan
Pada pelaksanaan siklus II, peneliti berperan sebagai pengajar sekaligus pengamat dalam
mengumpulkan data dan observer mengumpulkan data yang dibutuhkan, baik data yang
telah di kumpulkan melalui pengamatan langsung dan melalui wawancara yang telah
dilakukan. Tindakan pada tahap siklus II dilaksanakan proses pembelajaran IPS yang
dapat mengacu pada persiapan yang sudah dilakukan. Berikut di bawah ini merupakan
Langkah-langkah yang hendak dilakukan guru pada siklus I yaitu sebagai berikut:
b) Peneliti menjelaskan kepada siswa tentang materi yang sudah di pelajari pada
siklus I dan akan mengulasnya kembali di siklus II untuk melihat perkembangan
belajar siswa dengan adanya model pembelajaran cooperative script.
d) Peneliti mengajak siswa mengerjakan tugas yang telah disediakan oleh guru dan
peneliti untuk mengukur hasil belajar siswa pada tahap pelaksanaan siklus II.
e) Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mempresentasikan
hasil kerjanya dan siswa lainya memberikan tanggapan, dengan demikian
peneliti dapat melihat keaktifan siswa dalam ikut serta melaksanakan
pembelajaran dengan baik dikelas.
f) Pada tahap penutup guru Bersama-sama dengan siswa mengerjakan soal evaluasi
yang dua disiapkan, memberikan penguatan, penghargaan, serta kesimpulan dari
materi yang sudah dipelajari dan sekaligus mengakhiri jalannya kegiatan belajar
mengajar.
3. Observasi
Pada Tahap observasi dilaksanakan untuk menilai bagaimana aktivitas belajar siswa
dikelas dengan adanya penerapan cooperative script. Pada tahap observasi ini
dilaksanakan bersamaan dengan Tindakan yang sedang berlangsung, dan di bantu oleh 2
observer. Observasi dilaksanakan Ketika guru menerapkan pembelajaran dengan model
pembelajaran cooperative script. Observasi ini dilakukan untuk kepentingan refleksi
dengan menggunakan lembar observasi. Tugas dari observer adalah untuk mengamati
aktivitas belajar siswa dalam menggunakan cooperative script dan mengobservasi
kegiatan yang dilakukan guru pada penerapan cooperative script.
4. Refleksi
Pada tahap refleksi dibutuhkan untuk bisa mengetahui serta mampu mengkaji
serangkaian sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya
Tindakan yang sudah dilakukan pada tahap siklus II (berdasarkan kriteria). Hal yang
dilakukan pada tahap refleksi ini yaitu menganalisis, menjelaskan serta mengumpulkan
hasil-hasil yang dilakukan pada saat observasi dalam kegiatan pembelajaran agar
mengetahui kegiatan yang sudah tercapai serta belum dicapai. Dengan adanya kegiatan
refleksi ini, peneliti dengan mudah mengetahui kekurangan dan mengetahui apa saja
kesulitan yang di hadapi siswa serta kaitan dengan adanya penggunaan pembelajaran
IPS cooperative scriptdan peneliti mudah untuk menentukan Tindakan yang hendak di
lakukan selanjutnya agar dapat mencapai target yang sudah di tentukan. Refleksi ini
dilakukan berdasarkan pada hasil dari tahap observasi serta hasil belajar pada tahap
siklus II. Jika tujuan penelitian telah dicapai pada tahap siklus II, maka penelitian akan
dicukupkan jika hasil penelitian menunjukkan hasil yang optimal dari kedua
pelaksanaan siklus.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Merjosari 01 Kota Malang Sekolah ini berada
dijalan Jl. Joyo Utomo No.2, Merjosari, kec. Lowokwaru, Kota Malang prov. Jawa
Timur. Peneliti melakukan penelitian kepada siswa kelas III. Alasan peneliti memilih
sekolah SDN Merjosari 01 Kota Malang yaitu karena adanya permasalah yang dihadapi
oleh sekolah tersebut. mengenai motivasi dan hasil belajar siswa yang kurang mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM), sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian.
Adapun tempat penelitian yang digunakan bertempat di SDN Merjosari 01 Kota
Malang Tahun ajaran 2022/2023. Untuk pelaksanaan penelitian ini melihat dengan
adanya pertimbangan sebagai berikut: (a) peneliti menemukan permasalah di kelas pada
saat observasi awal ditunjukkan dengan rendahnya motivasi belajar siswa, (b) peneliti
melihat lemahnya keaktifan siswa dalam memperhatikan apa yang disampaikan oleh
guru didepan kelas (c) belum pernah dilakukan judul yang sama pada kelas 3 SDN
Merjosari 01 Kota Malang (d) melihat kesediaan guru kelas untuk diadakan penelitian
dengan judul penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, R., & Rasto, R. (2019). Motivasi belajar sebagai determinan hasil belajar siswa.
Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran (JPManper), 4(1), 80-86
Suharsimi, Arikunto. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Askara.
Astiani, N., Halimah, M., & Hidayat, S. (2018). Pengaruh Media Papan Flanel terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5(2), 317-
325.
Andariana, F. T. P. (2019, November). Pembelajaran IPS Materi Lingkungan Alam Dan
Lingkungan BUATAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING MELALUI MEDIA KOMIK INTERAKTIF. In Prosiding Seminar
Nasional PGSD UNIKAMA (Vol. 3, No. 1, pp. 114-120).
Arikunto, S. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Askara.
A'la, R., & Subhi, M. R. I. (2016). Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa.
Madaniyah, 6(2), 242-259.
Asiah, S. (2016). Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tema lingkungan alam dan
lingkungan buatan siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kepanjen I
Jombang .
Arikunto, suharsimi dkk. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Askara.
Darojat, Q., Ani, H. M., & Suyadi, B. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Cooperative
Script Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan
Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 12(2),
207-213.
Hamdah, L. (2022). Problematika Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII dalam Pembelajaran
Bahasa Arab SMP IT Yapidh. Ta'limi| Journal of Arabic Education and Arabic
Studies, 1(1), 1-19.
Herwandannu, B. (2018). Menigkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 3 SDN 2 Slempit
Kedamean Gresik. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(12).
Harefa, D., Gee, E., Ndruru, M., Sarumaha, M., Ndraha, L. D. M., Ndruru, K., &
Telaumbanua, T. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan
Matematika), 6(1), 13-26
Iskandar, U. (2013). Kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru. Jurnal
visi ilmu pendidikan, 10(1).
Indriani, Ari. (2016) "Pengaruh motivasi belajar siswa kelas V terhadap prestasi belajar
matematika di SD Negeri Bejirejo Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora." JIPM
(Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) 4.2: 134-139.
Kantun, S. (2020). PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI LINGKUNGAN
ALAM DAN BUATAN DENGAN MEDIA GAMBAR. Jurnal Pendidikan
DEWANTARA: Media Komunikasi, Kreasi dan Inovasi Ilmiah Pendidikan, 6(2),
32-42
Kurniawati, L., Ganda, N., & Mulyadiprana, A. 2021 Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Permainan Monopoli Pada Pelajaran IPS SD. PEDADIDAKTIKA: Jurnal
Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 8(4), 860-873.
Larasati, Diyas Age. "observasi lapangan terhadap hasil belajar IPS SD." Jurnal
Pengembangan Pendidikan Dasar 1.1 (2017): 1-10.
Magdalena, I., Fatharani, J., Oktavia, S. A., & Amini, Q. (2020). Peran guru dalam
mengembangkan bakat siswa. PANDAWA, 2(1), 61-69.
Mahdalena, S., & Sain, M. (2020). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Cooperative Script Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial Kelas VA Siswa Sekolah Dasar Negeri 010 Sungai Beringin. Asatiza: Jurnal
Pendidikan, 1(1), 118-138.
Minsih, M. (2018). Peran guru dalam pengelolaan kelas. Profesi pendidikan dasar, 5(1), 20-
27.
Muderawan, I. W., Wiratma, I. G. L., & Nabila, M. Z. (2019). Analisis Faktor-Faktor
Penyebab Kesulitan Belajar Siswa Pada Pelajaran Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia
Indonesia, 3(1), 17-23.
Nur, E. R., Wakidi, M. B., & Basri, M. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative
Script Terhadap Hasil Belajar (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah) Volume,
5.
Pratama, F., Firman, F., & Neviyarni, N. (2019). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap
hasil belajar ipa di sekolah dasar. Edukatif: jurnal ilmu pendidikan, 1(3), 280-286.
Palunga, R., & Marzuki, M. (2017). Peran guru dalam pengembangan karakter peserta didik
di sekolah menengah pertama negeri 2 depok sleman. Jurnal Pendidikan Karakter,
7(1).
Putra, R. E. (2018). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Pendekatan
Konstruktivisme Dalam Pembelajaran IPS di Kelas IV SD Negeri 51/II Desa Paku
Aji Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo. Jurnal Muara
Pendidikan, 3(2), 124-136.
Rahmah, R., & Hamid, S. (2020). Pola Asuh Orangtua Terhadap Dorongan Aktivitas
Belajar dan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Di Kabupaten Maros. Bosowa
Journal of Education, 1(1), 1-4.
Ricardo, R., & Meilani, R. I. (2017). Impak Minat dan Motivasi Belajar terhadap Hasil
Belajar Siswa (The impacts of students’ learning interest and motivation on their
learning outcomes). Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1(1), 79-92.
Sugiyono, (2016). Metode Penelitian Pendekatan Tindakan Kelas R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunadi, L. (2013). Pengaruh motivasi belajar dan pemanfaatan fasilitas belajar terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA
Muhammadiyah 2 Surabaya. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), 1(3).
Slameto, Slameto. (2015) "Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas." Scholaria:
Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan 5.2 . 60-69.
Sunardin, S. (2019). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS melalui
Penerapan Model Project Based Learning. Indonesian Journal of Educational
Studies, 21(2).
Sitepu, R. (2015). Upaya Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Metode
Cooperative Script Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII-2 SMP Negeri 8
Kota Tebing Tinggi. Jurnal Handayani PGSD Fip Unimed, 3(1).
Simbolon, N. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik.
Elementary School Journal Pgsd Fip Unimed, 1(2).
Setiawati, L., & Sudira, P. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar praktik
kejuruan siswa SMK program studi keahlian teknik komputer dan informatika.
Jurnal Pendidikan Vokasi, 5(3), 325-339.
Syaparuddin, S., & Elihami, E. (2019). Peningkatan motivasi belajar siswa pada
pembelajaran IPS di sekolah paket c. Jurnal Edukasi Nonformal, 1(1), 187-200
Siregar, N. (2018). Keterampilan Membaca Menggunakan Cooperative Script. Al-Razi,
18(2), 1-10.
Timang, Y. L., & Nashrullah, N. (2021). HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 16 BANAWA SELATAN.
Elementary School of Education Journal, 9(2), 189-198.
Warti, E. (2016). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS siswa di SD
Angkasa 10 Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur. Mosharafa: Jurnal Pendidikan
Matematika, 5(2), 177-185.
Wibowo, I. S., & Maqfirotun, S. (2016). Peran guru dalam membentuk tanggung jawab
siswa kelas V sekolah dasar. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 1(1), 61-72.
Yusuf, S. (2019). Hubungan Motivasi dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran pkn
Kelas V Gugus V Kota Bengkulu. Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, 12(1), 49-54.
Yuanta, F. (2020). Pengembang pembelajaran ilmu pengetahuan sosial pada siswa sekolah
dasar. Trapsila: Jurnal Pendidikan Dasar, 1(02), 91-100.
Zuldafrial, (2012). Hipotensi Penelitian. Surakarta: Yuma Pustaka.