Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Menentukan dan Menunjukkan Aneka Situasi Pelibat Menyimak

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : pembelajaran menyimak

Dosen pengampu: Welli Marlisa, M.Pd

Oleh kelompok 5:

Fani Safitri : 12111223666

Khairunnisa Salsabila : 12111221622

Nabila Rahman : 12111223567

Putri Endang Kemalasari : 12111220989

Windi Anisa : 12111221592

Yulita Rizka : 12111223598

KELAS B

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, segala puji hanya milik Alah SWT yang telah memberikan kenikmatan kepada
kita semua yaitu nikmat islam dan iman, Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmatnya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Menyimak.
Makalah tentang” Menentukan dan Menunjukkan Aneka Situasi Pelibat Menyimak” yang kami
sajikan berdasarkan berbagai sumber informasi, dan referensi. Makalah ini disusun sebagai tugas
dalam menempuh pendidikan. Sebagai bahan sarana dalam proses mencari ilmu. Penyusunan
makalah semaksimal mungkin kami upayakan dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terimakasi kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam merangkum makalah ini.
Kami menyadari sepenhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan
bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya
pintu bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik maupun saran demi memperbaiki
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca sekalian dan dapat menjadi bahan rujukan bagi semua
kalangan.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Penulis

Pekanbaru
19 Oktober 2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4

A. Latar Belakang..........................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................4
C. Tujuan.......................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5

A. Menyimak dalam Kehidupan dan Kurikulum..........................5


B. Petunjuk Keterangan Pengumuman..........................................6
C. Percakapan dan Diskusi............................................................7
D. Laporan.....................................................................................7
E. Radio, Televisi, Rekaman, Telepon..........................................7
F. Aneka Alasan Menyimak.........................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................9

A. Kesimpulan...............................................................................9
B. Saran ........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan membaca dan menyimak adalah dua kegiatan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia, khususmya dalam pendidikan. Dalam kenyataannya manusia
dituntut untuk bisa memahami segala sesuatu yang berkaitan dengannya secara
reseptif dan attentif supaya kita dpat bertindak dengan proposional sesuai dengan
situasi dan kondisi. Inilah indikasi ketercapaian dari membaca dan menyimak hasil
kajian pustaka kami menyimpulkan bahwa antara menyimak dan membaca adalah
dua hal yang saling berhubungan. Seperti pada bidang pendidikan, keterampilan
menyimak merupakan faktor yang penting bagi keberhasilan seseorang dalam belajar
membaca secara efektif. Namun sesua dengan mata kuliah kami maka kajian kali ini
akan difokuskan pada keterampilan menyimak bukan pada keterampilan memcaba.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan menyimak dalam kehidupan dan kurikulum?


2. Apa saja petunjuk keterangan pengumuman?
3. Apa yang dimaksud dengan percakapan dan diskusi?
4. Apa yang dimaksud dengan laporan?
5. Apa itu radio, televisi, rekaman, telepon?
6. Apa saja aneka alasan menyimak?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan menyimak dalam kehidupan dan
kurikulum
2. Untuk mengetahui apa saja petunjuk keterangan pengumuman
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan percakapan dan diskusi
4. Untuk mengetahui apa itu laporan
5. Untuk mengetahui apa itu radio, televisi, rekaman dan telepon
6. Untuk mengetahui apa saja aneka alasan menyimak
BAB II

PEMBAHASAN

A.Menyimak dalam Kehidupan dan Kurikulum

Diakui atau tidak, kegiatan menyimak adalah suatu kegiatan yang sangat penting dalam segala
aspek, baik itu dalam kurikulum sekolah atau bahkan pada kehidupan sehari-hari.
Kalau dalam tata kurikulum sekolah, hal ini cukup jelas bahwa menyimak adalah kebutuhan
primer yang tidak bisa di negosiasi. Misalnya peserta didik yang di tuntut untuk bisa
memecahkan masalah setelah penyampaian materi dari gurunya. Untuk itu, siswa membutuhkan
pemahaman yaitu dengan kegiatan menyimak atau membaca. Sedangkan dalam kehidupan
sehari-hari, menyimak juga merupakan hal yang penting. Modernisasi menuntut seseorang untuk
senantiasa sigap atau akselerasi dalam bertindak atas informasi yang di terimanya supaya mereka
bisa bertahan hidup di tengah jaman yang semakin membabi buta ini. Tentu dalam menerima
informasi tersebut seseorang membutuhkan pemahaman yaitu dengan menyimak atau membaca.
Penelitian mengenai menyimak dalam kehidupan atau kurikulum sekolah dapat dikatakan
masih sangat langka. Baru tahun 1929, Paul T. Rankin dari Detroit Public Schools,
menyelesaikan sebuah survey mengenai penggunaan waktu dalam keempat keterampilan
berbahasa. Beliau menelaah komunikasi-komunikasi pribadi 68 orang dari berbagai pekerjaan
dan jabatan untuk menentukan presentasi waktu yang mereka pergunakan untuk berbicara,
membaca, menulis dan menyimak. Selama kira-kira dua bulan ke-68 orang tersebut diawasi dan
diteliti dalam bidang kegiatan-kegiatan dari setiap 15 menit dari hari-hari jaga, hari-hari bangun
mereka. Paul T. Rankin menemui bahwa mereka mempergunakan waktu berkomunikasi mereka
sebagai berikut:
Menulis 9%
Membaca 16%
Berbicara 30%
Menyimak 45%

Dalam pernyataan praktek, survey menyatakan bahwa pada umumnya kita menggunakan waktu
untuk menyimak hampir tiga kali sebanyak waktu untuk membaca (syarat penting lainnya untuk
menerima informasi), tetapi anehnya sedikit sekali perhatian yang diberikan untuk melatih orang
menyimak. Pada sekolah-sekolah di Detroit, Rankin menemukan bahwa dalam penekanan
pengajaran di kelas:
Membaca memperoleh 52%, sedangkan menyimak hanya 8% (Salisbuty, 1955:229).
Selain Pul T. Rankin, Prof james I Brwon, dari University of Minnesota. Selama tiga tahun
juga mengadakan penelitian mengenai “ Mengapa beberapa orang dapat menyimak serta
memahami apa yang mereka dengar, sedangkan sebanyak 70% dari kata lisan atau ucapan itu

hanyalah mendesing saja melalui telinga yang lainnya tanpa henti?”. Bagi orang yang tidak
beranggapan bahwa menyimak merupakan suatu faktor penting dalam pendidikan, dimohon
merenungkan dalam-dalam bagaimana dia pertamakali bagaimana dia belajar berbicara dan
beringkah laku. Atau tanyakanlah kepada seorang professor berapa banyak maha siswanya yang
mendengarkan apa yang dikuliahkannya. Prof.Brown tersenyum dan menyeringai “Yah
begitulah: dan kita berharap agar beberapa penelitian diadakan lebih baik lagi mengenai
menyimak.
Banyak orang, termasuk pembaca yang sangat baik, memahami apa yang diterjemahkan oleh
kata mereka dari halaman cetak. Tetapi meskipun mendengar normal, banyak dari mereka yang
tidak dapat melaksanakan tugas yang dikajindalam peneitian Prof.Brown bersama rekannya
yaitu Prof.Roberto Carlsen dari University of Colorado-prof.brown pada tahun 1951
menyelesaikan suatu tes tentang pemahaman menyimak yang akan dipergunakan diseluruh
amerka serikat. Pada musim gugur tahun itu semua mahasiswa baru memasuki University of
Minnesota akan mengikuti tes itu untuk menentukan kebutuhan apa yang diperlukan dalam
pengajaran kterampilan menyimak. Sebelum merencanakan tes keterampilan menyimak itu,
Prof.Brown harus terlebih dahulu mengetahui kesalahan kesalahan yang dibuat oleh penyimak
jelek (poor listerners). Beliau memberikan serangkaian kuliah percobaan kepada mahasiswa dan
kemudian membuat ujian tulis untuk memeriksa tingkat atau taraf pemahaman mereka. Maka
ditemuilah bahwa yang tergolong penyimak jelek (poor listeners) adalah:

a. Mereka yang banyak mencatat secara terperinci, mereka selalu terlibat dalam seluk beluk
mekanisme keswluruhan kerangka kuliah sehingga upa akan bagian bagiannya. Atau,
menyadari dari pengalaman bahwa mereka menyimak yang jelek, maka mereka membuat
suatu”show” pembuatan catatan untuk menyenangkan hati mereka.

b. Mereka tidak sanggup mengatasi gangguan gangguan (noise), dalam sebuah


pembelajaran tentu tidak semudah membalikkan tangan, didalamnya terdapat banyak
gangguan yang kiranya dapat mempengaruhi jalannya pembelajaran. Seperti bunyi
gemuruh, berisik, aksi teman yang jahil atau yang lain. Poor listeners kesulitan dalam
mengatasi gangguan tersebut

c. Mereka berjiwa argumentatif.


Begitu mereka mendengar seorang pembicara mengemukakakan suatu teori, baik teori
yangdibutikan dengan sebuah permisalan atau fakta atau tidak membuktikan teori
tersebut, justru para poor listreners tidak mendengarnya, mereka malah sibuk mencari
argumentasi untuk teori yang dikaji oleh pembicara.
d. Mereka yang berpura pura menarik perhatian, misalnya duduk dengan tenang dan
menagngguk-angguk selama kuliah serta terus menatap wajah sang dosen, hal inilah yang
sering terjadi di kelas kita. Mayoritas daei mahasiswa tersebut ingin membohongi dosen
bahwa mereka telah memahami masalah yang telah dikaji supaya tidak diberi
questionering (pertanyaan) atau supaya mata kuliah tersebut segera selesai dan mereka
bisa cepat-cepat keluar ruangan, padahal dibalik itu semua, mayoritas dari mereka adalah
poor listeners.

e. Mereka yang kurang menaruh perhatian pada materi yang dibicarakan sang dosen itu.
Kurangnya minat dalam mendalami materi memang menjadi suatu kendala dalam proses
menyimak. Apalagi terkadang adapula mahaiswa yang tidak suka dengan penyaji.

Kita mengetahui bahwa menyimak, sebagai suatu aspek keterampilan berbahasa, dapat
dikembangkan dengan:

a. Latihan terpemimpin,
b. Menjauhkan faktor-faktor penyebab penyimak yang jelek
c. Meningkatkan atau memperkaya kosa kata, dan
d. Meningkatkan pengenalan kata-kata yang lebih baik dengan telinga (seperti juga hal nya
dengan mata).

Dari penelitian yang telah dilakukannya, Prof.Brown menarik kesempulan bahwa 70% dari jam
jam bangun orang dewasa dipergunakan untuk berkomunikasi, baik secara santai maupun serius
dan 45% dari waktu tersebut dipergunakan untuk menyimak.

B.Petunjuk, Keterangan, dan Pengumuman

Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia (1996), pengertian ketiga ini adalah sebagai berikut:

a. Petunjuk adalah suatu penjelasan tentang sesuatu yang harus diikuti untuk dapat
mengerjakan sesuatu atau sebagai salah satu bahan pertimbangan.
b. Keterangan adalah uraian untuk memperjelas sesuatu sehingga seseorang mendapatkan
pemahaman yang lebih optimal dari informasi tersebut.
c. Pengumuman adalah suatu pemberitahuan baik dari lisan maupun tulisan.

Dalam kenyataannya, menyimak adalah faktor yang dominan dalam memahami petunjuk,
keterangan dan pengumuman. Hal ini dicenderungkan untuk peserta yang masih dalam kategori
usia pendidikan sebagai usaha untuk memupuk serta mengembangkan kemampuan peserta didik
dalam menyimak secara efektif, sebenarnya guru tidak perlu menyediakan waktu khusus ataupun
menambah program baru pada sekolah, seperti menyimak intensif. Tugas guru adalah melihat
serta memeriksa, apakah siswa perlu dibantu dalam mengembangkan keefektifan mereka dalam
segala kegiatan menyimak baik pada kegiatan formal ataupun non-formal, ektrakurikuler
ataupun intrakurikuler.

C.Percakapan dan Diskusi

Percakapan atau konfersasi merupakan aktivitas yang paling umum diantara tipe-tipe komunikasi
lisan dan jelas menuntut banyak kegiatan menyimak.

Sedangkan diskusi merupakan pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran yang dialkukan oleh
sekelompok orang yang membahas suatu topik yang menjadi perhatian umum dihadapan
khalayak atau pendengar. Percakapan dan diskusi menempah kita menjadi anggota masyarakat
yang aktif, reseptif, atentif, terbuka menerima pendapat dan pendirian oranglain, bahkan kritik
dan cacian mereka.

D.Laporan

Laporan merupakan suatu tugas dan tanggung jawab penting yang harus dikerjakan dan
diselesaikan. Selama penyajian suatu laporan, penyimak harus mengikuti rencana organisasi
seorang pembicara, pilihan serta urutan ide-idenya, berusaha menyaring informasi yang telah ada
dalam pikiran, dan harus dapat mngevaluasi keotentikan atau kebenaran hal –hal yang dikatakan
oleh pembicara. Dalam hal ini, penyimak haruslah memberi tanggapan secara apresiatif, responsi
dengan sepenuh hati, mengikuti perkembangan alur atau isi cerita, membayangkan atau
mengimajinasikan gerak lakon yang disorot, yang dipotret, dan menafsirkan perasaan-perasaan
serta motivasi-motivasi tokoh cerita.

E.Radio,Televisi,Rekaman,dan Telepon

Kehidupan modern menuntut kegiatan menyimak yang lebih meningkat. Banyak rumah tangga
memiliki perlengkapan radio,televisi,rekaman,dan telepon. Hal tersebut berpengaruh dalam
ragam situasi menyimak oleh perlengkapan diatas, antara lain:
1. Menyimak sekunder, musik dipasang pelan-pelan sebagai latar belakang
2. Menyimak sosial atau menyimak konversional, kita berbicara ditelepon
3. Menyimak apresiatif, drama yang baik atau musik yang merdu dipergelarkan atau
dipentaskan
4. Menyimak eksploratif atau menyimak introgatif, kita diberikan resep-resep atau
imformasi mengenai cuaca
5. Menyimak konsentratif dan menyimak kritis, masalah-masalah peting di diskusikan oelh
para politikus dan para pakar dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Hal tersebut dapat menimbulkan dampak positif dan negatif bagi anak-anak. Jika dilihat dari
dampak negatifnya hal tersebut dapat mengembangkan serta mempertinngi mutu keterampilan
menyimak, sedangkan dampak negatifnya dapat menghilangkan atau mematikan minat dan
kemampuan menyimak.

F.Aneka Alasan Menyimak

Ada berbagai alasan orang ingin menyimak, diantaranya sebagai berikut:

1. Karena ingin mempelajari sesuatu dari bahan simakan


2. Karena ingin memikat hati oranglain
3. Karena ingin menjadi orang yang sopan santun
4. Karena ingin mencari keuntungan uang
5. Karena ingin menghilangkan rasa bosan
6. Karena ingin membandingkan beberapa pendapat
7. Karena ingin memperoleh manfaat dari bahan simakan
8. Karena ingin memperluas pandangan dan pengertian
9. Karena ingin memnuhi rasa ingin tahu
10. Karena ingin disenangi oranglain
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Pendidikan adalah salah satu aspek agar peserta didik mampu menguasai keterampilan
menyimak peluang ketercapaian kompetensi dasar akan semakin sulit jika peserta didik tidak
sampai menguasai keterampilan menyimak karena peserta didik diharapkan mampu menyerap
informasi dari berbagai aktifitas-aktifitas yang melibatkan kegiatan menyimak. Kedudukan
menyimak dalam kurikulum sekolah dan beberapa situasi atau aktifitas yang dapat melibatkan
kegiatan menyimak baik didalam maupun diluar sekolah. Pengaplikasian pengetahuan tentang
situasi pelibat menyimak agar bisa menanamkan pengetahuan tentang ketrampilan menyimak
dan cara pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.

SARAN

Menurut pendapat penulis dalam pembelajran menyimak kita sangat perlu mempelajari cara
menentukan dan menunjukkan aneka situasi pelibat menyimak agar kita lebih memahami materi
ini dengan lebih baik dan harus diperaktekkan agar bisa lebih paham dan selalu diingat. Indikator
ketercapaian menyimak sungguh hal yang bagus, baik dalam tata kurikulum ataupun pada
kegiatan sehari-hari, namun kurang mendapat perhatian khusus.
DAFTAR PUSTAKA

Dawson, Mildred A. [et all]. 1963. Guilding Language Leaning. New York ; Haurcuort, Brace &
world, Inc.
Hunt , Gary T. 1981. Publik Speaking. Englewood Cliffts: Prentice Hall Inc.
Salisbury, Rachel . 1955. Better Languange and Thinking. New York; Appleton-centure-crofts,
Inc
Tarigan, henry Guntur. 1986. Menyimak sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
penerbit Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai