KELAS : VI B
NO URUT : 13
SUKU DAYAK
1. Adat Istiadat Suku Dayak
Salah satu adat istiadat Suku Dayak adalah Upacara Tiwah. Tiwah merupakan upacara
yang dilaksanakan untuk mengantar rulang orang yang meninggal ke Sandung yang
telah dibuat. Sandung merupakan sebuah tempat rumah kecil yang dibuat khusus untuk
orang meninggal. Upacara tiwah sangat sakral dan sebelum tulang diantar dan diletakan
di Sandung, banyak ritual, tarian, suara gong, dan hiburan lain yang dilakukan.
2. Kesenian Daerah Suku Dayak
Kesenian suku Dayak mencakup beberapa budaya seni tari hingga alat music yang
beragam. Tarian dari suku Dayak Banyak dijadikan sebagai tarian tradisional asal
Kalimatan Tengah. Hal tersebut disebabkan karena mayoritas penduduk daerah
Kalimantan Tengah merupakan Suku Dayak.
Salah satu tarian suku Dayak adalah Tari Giring-Giring. Tarian ini merupakan tari
tradisional suku Dayak yang digunakan sebagai bentuk ekspresi kegembiraan
3. Senjata Tradisional Suku Dayak
Mandau merupakan senjata tradisional khas Suku Dayak Kalimantan. Mandau
merupakan sebuah pusaka yang secara turun-temurun digunakan oleh Suku Dayak,
bahkan dianggap sebagai sebuah benda keramat. Selain itu, Suku Dayak juga memiliki
senjata lain yang tidak kalah mematikan. Sumpit atau Sipet merupakan senapan khas
Dayak yang berbentuk panjang dan berlubang di bagian tengah. Sebagai ganti peluru,
jarum-jarum akan mengisi selongsong ruang kosong dalam sumpit.
4. Pakaian adat Suku Dayak
Suku Dayak Kenyah Kalimantan Timur memiliki busana tradisional yang disebut sapei
sapaq untuk kaum laki-laki dan ta'a untuk kaum perempuan, pakaian ta a terdiri dari
semacam ikat kepala yang disebut da a yang dibuat dari pandan, umumnya yang
menggunakan da a ini adalah para orang tua, baju atasannya disebut dengan nama sapei
inoq serta bawahan dari busana tersebut berupa rok yang dikenal dengan nama ta a.
5. Bahasa daerah Suku Dayak
Nama bahasa daerah suku dayak adalah Ampanang, Aoheng, Bahau, Bakati’, Bekati’
Rara, Bekati’ Sara, Bakumpai, Banjar, Basap, Benyadu’, Bidayuh Biatah, Bidayuh
Bukar-Sadong, Bolongan, Bukat, Bukitan, Burusu, Dusun Deyah, Dusun Malang,
Dusun Witu, Embaloh, Hovongan, Iban, Jangkang, Kayan Mahakam, Kayan Busang,
Kayan Sungai Kayan, Kayan Mendalam, Kayan Wahau, Kelabit, dan Kembayan.
SUKU PASER
1. Adat Istiadat
Pesta Belian Adat Paser Nondoi merupakan ritual bersih-bersih kampung yang telah
dilakukan masyarakat Paser, jauh sebelum adanya kerajaan di daerah itu. Ritual
tersebut memiliki arti dalam kehidupan masyarakat Paser, yakni menghormati para
leluhur dan agar mendapat hasil melimpah saat berladang atau bekerja. Dalam prosesi
upacara adat tersebut dilakukan dengan mengobati orang sakit dan mengusir roh jahat
atau membersihkan kampung yang dilakukan semalaman selama tujuh hari,
menggunakan berbagai sesaji dan pernak pernik unik yang dipakai 'pulung'
2. Kesenian Daerah
Salah satu kesenian yang dimiliki suku Pasir ini adalah tari Ronggeng Pasir yang
masih ada dan dilestarikan hingga saat ini. Tari Ronggeng Paser adalah kesenian
tradisional masyarakat Suku Pasir. Tari Ronggeng Pasir termasuk tari pergaulan yang
berfungsi sebagai hiburan