Anda di halaman 1dari 9

ILMU SOSIAL BUDAYA

TUGAS KLIPING

SUKU DAYAK

Dosen Pengampu ; Abdurrahman,S.Pi., M.Ling

Disusun Oleh :

NUR HASANAH 22102001007

TEKNIK LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS NAHDLATUL ULAMA KALIMANTAN

2023
A. Suku Dayak

Suku Dayak merujuk pada kelompok etnis yang mendiami wilayah pedalaman
Kalimantan, Indonesia. Mereka merupakan salah satu suku pribumi yang memiliki
keberagaman budaya dan bahasa. Suku Dayak terdiri dari beberapa subkelompok yang
memiliki perbedaan dalam bahasa, adat istiadat, dan tradisi mereka. Pada umumnya, suku
Dayak memiliki hubungan erat dengan alam dan kehidupan agraris. Mereka bergantung
pada kegiatan pertanian, perkebunan, berburu, dan pengumpulan hasil hutan untuk mata
pencaharian mereka. Rumah panjang (rumah betang) adalah struktur tradisional yang
biasa digunakan oleh suku Dayak. Rumah ini panjang dan berfungsi sebagai tempat
tinggal bagi beberapa keluarga yang saling terkait. Kepercayaan agama di antara suku
Dayak bervariasi. Beberapa subkelompok Dayak menganut agama Kaharingan, yaitu
agama asli suku Dayak yang menghormati roh alam dan leluhur. Sementara itu, sebagian
besar suku Dayak juga telah menganut agama Kristen karena pengaruh misionaris.
Beberapa suku Dayak masih mempertahankan kepercayaan animisme dan kepercayaan
tradisional mereka. Seni dan budaya suku Dayak memiliki kekayaan yang meliputi tarian
tradisional, musik, seni ukir, anyaman, dan kain tenun. Tarian Dayak sering kali
menggambarkan kegiatan sehari-hari, mitos, dan ritual suku Dayak. Musik tradisional
Dayak melibatkan penggunaan alat musik seperti gendang, gong, suling, dan berbagai
alat musik yang terbuat dari bambu. Keseluruhan, suku Dayak memiliki warisan budaya
yang kaya dan beragam. Mereka menjaga tradisi dan adat istiadat mereka dengan bangga,
sambil beradaptasi dengan perubahan zaman. Keberagaman budaya dan kehidupan
mereka memberikan kontribusi yang berharga bagi keragaman budaya Indonesia secara
keseluruhan.

1. Budaya dan tradisi


• Rumah Panjang: Rumah panjang (rumah betang) adalah struktur
tradisional yang digunakan oleh suku Dayak. Rumah ini biasanya panjang
dan dapat dihuni oleh beberapa keluarga yang saling terkait. Rumah
panjang biasanya terbuat dari kayu dengan atap jerami atau ijuk.

• Tarian dan Musik: Suku Dayak memiliki warisan tarian dan musik yang
kaya. Beberapa tarian tradisional Dayak melibatkan gerakan lincah dan
kostum yang indah. Mereka juga menggunakan alat musik tradisional,
seperti gendang, gong, suling, dan berbagai alat musik yang terbuat dari

bambu.

• Seni Ukir dan Tenun: Seni ukir dan tenun adalah bagian penting dari
budaya Dayak. Mereka menghasilkan berbagai produk kerajinan tangan
yang indah, seperti ukiran kayu, patung, anyaman, dan kain tenun dengan
pola-pola yang rumit.

• Agama dan Kepercayaan: Mayoritas suku Dayak menganut agama Kristen


atau Kaharingan, yaitu agama asli suku Dayak yang menghormati roh
alam dan leluhur. Beberapa suku Dayak masih mempertahankan
kepercayaan animisme dan kepercayaan tradisional mereka.
• Festival dan Upacara Adat: Suku Dayak juga dikenal karena festival dan
upacara adat mereka. Misalnya, Festival Budaya Dayak di Kalimantan
Tengah yang diadakan setiap tahun untuk merayakan budaya Dayak
melalui pertunjukan seni, tarian, musik, dan pameran kerajinan tangan.

2. Makanan Khas Dayak


• Manuk Baputi: Manuk Baputi adalah hidangan khas suku Dayak yang
terbuat dari ayam kampung yang dimasak dengan rempah-rempah khas.
Ayam tersebut kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dipanggang
di atas bara api.
• Amparan Tatak: Amparan Tatak adalah hidangan tradisional Dayak yang
terbuat dari beras ketan yang dimasak dengan santan kelapa dan dibungkus
dengan daun pisang. Hidangan ini memiliki tekstur yang lengket dan

rasanya manis.
• Lemang: Lemang adalah makanan tradisional yang populer di kalangan
suku Dayak dan suku-suku lain di Kalimantan. Lemang terbuat dari beras

ketan yang dimasak dengan santan kelapa dalam batang bambu yang
dibakar di atas bara api. Makanan ini memiliki tekstur kenyal dan aroma
khas.

• Pansoh: Pansoh adalah hidangan yang terkenal di kalangan suku Dayak.


Hidangan ini terdiri dari daging, ikan, atau ayam yang dimasak dalam
bambu bersama dengan rempah-rempah dan daun-daunan. Pansoh
biasanya dimasak dengan menggunakan batang bambu yang dipotong dan
ditutup dengan daun pisang sebelum dimasukkan ke dalam api.

• Nasi Uduk Dayak: Nasi Uduk Dayak adalah varian nasi uduk yang
dimasak dengan menggunakan santan dan rempah-rempah khas suku
Dayak. Nasi ini memiliki aroma yang kaya dan disajikan dengan lauk-
pauk seperti ayam goreng, telur, atau rendang.
• Sayur Lelabi: Sayur Lelabi adalah hidangan sayuran khas suku Dayak
yang terbuat dari daun keladi yang direbus dengan santan kelapa dan
bumbu-bumbu. Hidangan ini memiliki rasa gurih dan umumnya disajikan
sebagai lauk pendamping.

3. Lagu Daerah dan Tarian


a) Beberapa lagu daerah yang berasal dari suku dayak di kalimantan
diantaranya ;
• "Lagu Ampar-Ampar Pisang": Lagu ini sangat populer dan sering
dinyanyikan di berbagai kesempatan. Lagu ini bercerita tentang
pisang yang tumbuh di tepi sungai dan dihormati sebagai makanan
yang baik dan berguna dalam budaya Dayak.
• "Lagu Jampi-Jampi": Lagu ini digunakan dalam ritual dan upacara
adat suku Dayak. Biasanya dinyanyikan oleh pemangku adat atau
orang yang memiliki pengetahuan spiritual. Lagu ini memiliki
makna sakral dan digunakan untuk berkomunikasi dengan roh
leluhur atau kekuatan alam.
• "Lagu Bungan Sandat": Lagu ini bercerita tentang keindahan
bunga-bunga di hutan Dayak. Melalui lirik yang indah, lagu ini
menggambarkan kekayaan alam dan kehidupan suku Dayak yang
harmonis dengan alam.
• "Lagu Anak Kancil": Lagu ini mengisahkan tentang seekor anak
kancil yang cerdik dan lincah dalam menghadapi berbagai situasi.
Lagu ini sering dinyanyikan oleh anak-anak dan mengandung
pesan moral.
• "Lagu Nenek Moyangku": Lagu ini menghormati nenek moyang
dan menceritakan tentang kehidupan suku Dayak yang menghargai
warisan budaya dan kepercayaan mereka.
b) Suku dayak memiliki beragam tarian tradisional yang di wariskan secara
turun temurun. Beberapa contoh tarian tradisional suku dayak
• Tarian Ngajat
Tarian Ngajat: Tarian Ngajat merupakan tarian tradisional
yang populer di kalangan suku Dayak di Sarawak, Malaysia, dan
beberapa wilayah Kalimantan. Tarian ini biasanya dilakukan oleh
sekelompok penari yang mengenakan pakaian adat dengan hiasan
kepala dan perhiasan tradisional. Gerakan tarian ini
menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti berburu, berladang,
atau memancing.

• Tariang Giring giring


Tarian Giring-Giring: Tarian Giring-Giring adalah tarian
kelompok suku Dayak Kenyah dari Kalimantan Timur. Tarian ini
melibatkan gerakan yang lincah dan cepat dengan pakaian
tradisional yang berwarna-warni. Musik yang mengiringi tarian ini
terdiri dari alat musik tradisional seperti gong, suling, dan
gendang.
• Tarian Enggang
Tarian Enggang: Tarian Enggang merupakan tarian yang
melibatkan gerakan lincah dan elegan yang terinspirasi oleh
burung enggang, yang dianggap sebagai simbol kebesaran dan
keindahan oleh suku Dayak Iban di Sarawak, Malaysia. Tarian ini
biasanya dilakukan oleh sekelompok penari yang mengenakan
kostum yang menggambarkan bulu dan sayap burung enggang.

• Tarian Serampang Duabelas


Tarian Serampang Duabelas: Tarian ini berasal dari suku
Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah. Serampang Duabelas
mengacu pada dua belas penari yang membentuk lingkaran dalam
pertunjukan. Gerakan tarian ini terkoordinasi dan disertai dengan
nyanyian yang dilakukan oleh para penari.

• Tarian Bebanchi
Tarian Bebanchi: Tarian Bebanchi merupakan tarian adat
suku Dayak Kanayatn di Kalimantan Barat. Tarian ini dilakukan
dalam upacara adat dan biasanya melibatkan gerakan yang lambat
dan lemah gemulai. Penari menggunakan kostum dengan hiasan
kepala yang indah dan menari dengan membawa atribut seperti
daun kelapa dan piring.

Anda mungkin juga menyukai