Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PPKn

“Alat Musik Daerah, Tarian Daerah dan Makanan Tradisional”

Nama : Adinda Dwi Juliana


No. Absen : 01
Kelas VII B

SMP NEGERI 3 BAWANG


2023
1. Alat musik daerah
Penyajian lagu daerah umumnya diiiringi oleh alat musik daerah setempat.
Beberapa alat musik daerah beserta asal daerahnya sebagai berikut.
a) Angklung asal Jawa Barat
Angklung adalah alat musik tradisional dari bambu yang dimainkan
dengan teknik kurulung yaitu menggoyangkan angklung dengan salah
satu tangan agar menghasilkan suara.
b) Aramba asal Sumatra Utara
Aramba mempunyai bentuk bulat seperti alat musik gong. Bedanya,
bentuk aramba ini lebih kecil. Cara memainkannya juga sama dengan
gong, yaitu dipukul dengan alat khusus supaya berbunyi.
c) Bonang asal Jawa Timur
Bonang merupakan alat musik pukul yang terbuat dari kuningan. Bonang
termasuk bagian dari peralatan gamelan dan biasanya digunakan secara
bersamaan dengan saron dan gong untuk memainkan suatu tembang.
d) Doli-doli asal Sumatra Utara
Doli-doli adalah alat musik tradisional dari daerah Nias, Sumatra Utara
yang terbuat dari kayu dan disusun sejajar. Doli-doli dimainkan dengan
cara dipukul memakai alat pukul kayu.
e) Gong asal Jawa Barat
Gong termasuk alat musik pukul khas Jawa Barat. Gong dapat dijumpai
pada rangkaian alat musik gamelan dan bentuknya bulat besar.
2. Tarian daerah
Berikut beberapa contoh tari tradisional beserta asal daerahnya.
a) Tari Saman Asal Aceh
Tari Saman adalah tarian daerah yang berasal dari Daerah Istimewa Aceh
yang populer di dalam negeri sekaligus di mata dunia. Tarian ini biasanya
dilakukan oleh banyak orang penari yang dilakukan dengan kombinasi
gerakan duduk dan setengah berdiri. Penari Saman juga biasanya
sekaligus bernyanyi di atas panggung sambil menari.
Penari biasanya menggunakan kostum berwarna-warni namun tetap
senada dengan ikat kepala dan kain batik Aceh sebagai bawahan. Penari
Saman juga biasa berhijab karena orang Aceh mayoritas beragama islam.
Tarian ini dapat dimaknai sebagai bentuk kebersamaan, kekompakan
karena tariannya yang menuntut penari untuk kompak dan saling bekerja
sama. Selain itu tarian ini juga mencerminkan pendidikan, keagamaan,
sopan santun, dan kepahlawanan karena penari diibaratkan sebagai
sebuah bala pasukan.
b) Tari Tor Tor Asal Tapanuli Utara
Tari Tor Tor adalah tarian daerah yang berasal dari Sumatra Utara,
tepatnya daerah Danau Toba di Tapanuli. Tarian suku Batak ini biasanya
dilakukan pada ritual-ritual tertentu, yakni pesta pernikahan, kematian,
syukuran, sampai upacara penyembuhan orang sakit. Tarian ini biasanya
juga diiringi oleh alat musik tradisional, yakni Magondangi.
Penari biasanya menggunakan kostum tari yang terbuat dari kain tenun
songket khas Batak dengan ikat kepala. Makna dari tarian ini adalah
sebagai media komunikasi antara yang masih hidup dengan para leluhur
mereka sebagai penyemangat jiwa.
c) Tari Piring Asal Minangkabau
Tari piring adalah tarian daerah yang berasal dari Minangkabau yang
memiliki ciri khas dimana penari membawa piring saat menari. Tarian ini
biasanya terdiri dari 3 sampai 5 orang dengan diiringi alunan alat musik
tradisional Minangkabau, Bonang dan Saluang.
Penari biasanya menggunakan kostum khas minangkabau dengan hiasan
kepala yang meruncing, gelang lonceng di kaki, dan membawa dua hingga
tiga piring di tangannya. Tari piring memiliki makna simbolis dari
persembahan hasil panen kepada sang pencipta. Ini adalah bentuk rasa
syukur masyarakat Minangkabau atas rezeki yang tuhan mereka berikan.
d) Tari Taruk Langgai Asal Mentawai
Tari Turuk Laggai adalah tarian daerah yang berasal dari Mentawai,
Sumatera Barat yang terinspirasi dari gerakan hewan yang ada di alam,
seperti burung, ular, ayam, hingga monyet. Tarian ini biasanya juga
diiringi dengan alat musik tradisional Mentawai, yakni gendang Gajeuma
dan Uliat.
Kostum penari Turuk Laggai ini sangatlah unik hanya menggunakan kain
penutup kemaluan dan ikat kepala yang khas dengan nuansa alam liar.
Tarian ini memiliki makna Tari keseharian masyarakat kepulauan
Mentawai yang mayoritas adalah pemburu, sehingga banyak gerakan
tarian meniru gerakan binatang. Biasanya tarian ini dilakukan untuk
ritual upacara pengobatan.

3. Makanan Khas tradisional


a) Mi Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Sesuai namanya, Mi Aceh merupakan makanan khas Aceh berbahan mi
kuning tebal dengan irisan daging sapi, kambing atau seafood, seperti
udang dan cumi.
Mi Aceh disajikan bersama kuah kari yang gurih dan pedas. Kemudian
ditaburi bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang
merah, mentimun, dan jeruk nipis.
b) 2. Bika ambon, Provinsi Sumatra Utara
Bika ambon merupakan penganan khas Medan, Sumatra Utara. Makanan
ini terbuat dari tepung tapioka, telur, gula, dan santan.
Bika ambon dimasak selama 12 jam dan dapat bertahan maksimal empat
hari. Camilan ini mempunyai banyak varian rasa, mulai dari pandan,
durian, keju, dan cokelat.
c) Rendang, Provinsi Sumatra Barat
Rendang merupakan makanan yang berasal dari Sumatra Barat. Makanan
ini berbahan dasar daging dan dimasak dengan bumbu aneka rempah dan
santan.
Proses memasak rendang sendiri memerlukan waktu hingga berjam-jam.
Setelah matang, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu.
d) Gulai ikan patin, Provinsi Jambi
Seperti namanya, gulai yang satu ini berbahan dasar ikan patin yang
diberi bumbu-bumbu dan rempah kemudian dimasak. Tak hanya lezat,
makanan ini juga kaya akan gizi.
Gulai ikan patin cocok dijadikan pelengkap makan yang disajikan dengan
taburan bawang goreng dan nasi putih.
e) Pendap, Provinsi Bengkulu
Dari Bengkulu terdapat makanan tradisional bernama pendap atau
disebut juga ikan pais atau pepes ikan. Hal itu karena makanan ini
memiliki kesamaan pembuatan dengan pepes ikan.
Perbedaannya, pendap menggunakan daun talas sebagai pembungkusnya.
Pendap memiliki cita rasa pedas dan gurih dan cocok menjadi lauk
makan.

Anda mungkin juga menyukai