Anda di halaman 1dari 3

Nama : rachma safira

NIM : 208000221
KELAS : G PGSD 2020
MATA KULIAH : PEMBELAJARAN TERPADU

MODEL PEMBELAJARAN FRAGMENTED


Model ini berasal dari makna fragmented yaitu terbagi. Konsep terbagi dalam model ini
bukan membagi disiplin ilmu. Bila diaplikasikan pembelajaran dengan menggunakan metode
fragmented, pendidik membangun konsep berdasarkan setiap disiplin ilmu dari matematika,
ilmu pengetahuan, sosial, bahasa, dan seni. Model ini merupakan model tradisional yang
memisahkan setiap disiplin ilmu. Berikut model pembelajaran fragmented :

CONTOH DESAIN PEMBELAJARAN FRAGMENTED

A. Kegiatan Bercerita dapat mengembangkan aspek bahasa dan aspek afeksi.


Apek Bahasa : Mengembangkan kemampuan berbicara dan menambahkan kosa kata
baru bagi si anak dan anak lain atau bagi temannya.
Aspek Afeksi : Mengekspresikan mimik wajah.
B. Kegiatan Meronce dapat mengembangkan aspek kognitif
Aspek Kognitif : Ketika melakukan kegiatan meronce anak dapat mengkreasikan warna,
bentuk, dan urutan pola sesuai dengan kreatifitas anak.
C. Kegiatan Estafet bola dapat mengembangkan aspek fisik
Aspek Fisik : Kegiatan estafet bola dapat mengembangkan aspek fisik berupa berlari,
memegang bola, mengambil bola dan keseimbangan badan.
D. Kegiatan Menyusun Balok dapat mengembangkan aspek astetik dan aspek sosial.
Aspek Astetik : Dalam kegiatan ini anak dapat mengembangkan seni. Seperti anak
menyusun balok menjadi sebuah bagunan yang menyerupai rumah atau istana yang tidak
pada umumnya.
Aspek Sosial : Anak dalam membangun sebuah bangunan saling bekerjasama antara
anak satu dengan yang lain.

MODEL PEMBELAJARAN CONNECTED

Dalam kurikulum primer/dasar, misalnya, hubungan ditarik antara unit batu dan mesin
sederhana Unit sisa iklan secara eksplisit menghubungkan sementara secara bersamaan
melihat mereka sebagai dua bidang ilmu yang berbeda.: satu adalah Ilmu Bumi dan yang
lainnya adalah Ilmu Fisika-baik dianggap sebagai bagian dari ilmu. Dengan label untuk siswa
istilah papan (dalam hal ini, Ilmu Bumi dan Ilmu Fisika), siswa dapat mulai untuk
menentukan ilmu untuk diri mereka sendiri dengan menggunakan ini sebagai payung
organisasi. Hal ini menjadi langkah penting pertama dalam memahami dan konseptualisasi
ilmu sebagai ranah mengetahui mereka.

Demikian juga, dalam pengaturan sekolah tinggi atau menengah pertama, guru Ilmu Bumi
berhubungan unit Geologi ke unit Astronomi dengan menghubungkan sifat evolusi masing-
masing. Kesamaan antara dua unit menjadi organizer untuk mahasiswa karena mereka
berpikir kedua unit untuk melihat bahwa mereka dapat membuat hubungan timbal balik
eksplisit.
Implementasi pembelajaran terpadu melalui kurikulum koneksi
A. Perencanaan
1. Pemetaan konsep, ide, atau topik (mengingatkan kurikulum SD belum terpadu),
sehingga dapat diketahui urutan pembelajaran (penataan kurikulum tingkat kelas)
2. Analisis untuk mengetahui konsep, ide, atau topik yang berhubungan, menjadi
prasarat bagi topik atau konsep lain, dan sebagainya.
3. Merumuskan tujuan pembelajaran (mengingatkan pendekatan pembelajaran masih
intruksional belum transaksioanl)
4. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran.

B. Pelaksanaan
1. Pengelolaan kelas
2. Pembelajaran, dapat berupa : percobaab dengan mengamati, mendaftar,
membandingkan, mengurutkan, mengkontraskan, diskusi, interaksi, komunikasi, dan
sebagainya.

C. Evaluasi
1. Proses
2. Produk

Anda mungkin juga menyukai