Disusun Oleh
1. Lailatul Maghfiroh (208000072)
2. Alifah Nabila Azzahro (208000075)
3. Rachma Safira Adiawati Wijaya (208000221)
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit
tematisnya, menurut Robin Fogarty (2009) terdapat sepuluh cara atau model
dalam merencanakan pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut
adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6)
webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai pembelajaran terpadu model threaded
merupakan model pembelajaran yang memfokuskan pada metakurikulum yang
menggantikan atau yang berpotongan dengan inti materi subjek. Misalnya untuk
melatih keterampilan berfikir (problem solving) dari beberapa mata pelajaran
dicari materi yang merupakan bagian dari problem solving. Seperti komponen
memprediksi, meramalkan kejadian yang sedang berlangsung, mengantisipasi
sebuag bacaan, hipotesis laboratorium dan sebagainya. Keterampilan-
keterampilan ini merupakan dasar yang saling berkaitan. Keterampilan yang
digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan perkembangan usia siswa
sehingga tidak tumpang tindih
.Dalam makalah ini, kami menyampaikan tentang pembelajaran terpadu,
model threaded (beruntaian) . Penerapan pembelajaran terpadu tidak cukup hanya
dengan mengetahui secara teori. Penerapan perlu diikuti dengan pengkajian
pembelajaran agar ketercapaian kompetensi mata pelajaran oleh siswa dapat
terlaksana.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah
sebagai berikut:
1) Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran Threaded?
2) Apa saja kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran model Threaded?
3) Apa fungsi pembelajaran model Threaded?
4) Bagaimana langkah-langkah mengintegrasi model Thread
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Threaded
Ketrampilan berpikir (thinking skills), ketrampilan sosial (social skills), ketrampilan
belajar, grafis organizer, teknologi, dan kecerdasan ganda (multiple intelligence skills)
yang terdapat dalam semua disiplin ilmu dapat dilakukan dengan pendekatan untaian.
Model Threaded adalah model bersambungan atau model integrasi yang memfokus
pada metakurikulum yang merupakan inti dari semua pokok bahasan. Misalnya,
perkiraan (prediction) adalah suatu ketrampilan yang digunakan untuk memperkirakan
sesuatu yang ada pada bidang ilmu matematika, memperkirakan peristiwa masa
sekarang, atau mengantisipasi peristiwa yang ada dalam sebuah novel, dan proses
membuat berbagai macam dugaan di laboratorium. Strategi mencari kesepakatan juga
digunakan untuk menyelesaikan konflik dalam segala situasi permasalahan.
Ketrampilan ini pada intinya akan dihubungkan melalui isi standar kurikulum yang
ada.
Dengan menggunakan ide yang ada dalam metakurikulum dapat ditargetkan
serangkaian ketrampilan berpikir tertentu untuk memasukkan prioritas isi pembelajaran
yang ada. Misalnya dengan akan menggunakan kurikulum berkelompok (cluster
curriculum), pengajar (tim) mungkin akan memilih kelompok
ketrampilan analysis untuk memasukkan esensi ketrampilan berpikir dari masing-
masing kemampuan yang ada: IPA (pengelompokkan/classify), IPS (perbandingan dan
pembedaan/ compare and contrast), bahasa dan seni
Manfaat dari model Threaded ini akan berjalan seiring dengan manfaat adanya
metakurikulum. Metakurikulum adalah semacam kesadaran dan kontrol atas
ketrampilan dan strategi pemikiran, serta pembelajaran yang melebihi bahan
pembahasan. Para guru akan lebih menekankan pada aspek perilaku metakognitif
sehingga siswa akan belajar bagaimana seharusnya mereka belajar. Dengan membuat
siswa sadar akan proses pembelajaran yang mereka lakukan maka transfer masa depan
akan mudah dilakukan. Yang paling utama untuk diingat bahwa model integrasi yang
ada tak akan berdiri sendiri sebagai satu disiplin ilmu murni, tetapi siswa akan belajar
mendapatkan manfaat dari jenis pemikiran hebat yang intinya adalah pemindahan
ketrampilan hidup.
Sedangkan Kekurangan atau kelemahan model Threaded ini masih diperlukan adanya
tambahan kurikulum “lainnya”. Hubungan isi atau makna dalam lintas bidang studi
sama sekali tak ditujukan dengan jelas/gamblang. Permukaan metakurikulum tetapi
mata pelajaran tetap statis. Hubungan antara dan diantara berbagai pokok kajian materi
sama sekali tidak ditekankan. Juga, dalam rangka menyusupkan metakurikulum melalui
isi, semua guru memerlukan suatu pemahaman ketrampilan dan strateginya.
6
kegiatan tersebut membentuk suatu untaian keterampilan (membuat ramalan) yang
bersumber dari lintas berbagai mata pelajaran.
Ketepatan Penerapan Model Threaded
Model ini sangat sesuai jika digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menuju
penyatuan pokok bahasan. Oleh karena model Threaded ini merupakan model yang
utama digunakan oleh guru jika ingin memasukkan pemikiran, kerjasama, dan berbagai
macam kecerdasan dalam isi pembelajaran.
7
3. Hipotesa (hypothesizing)
Ø Merenungkan (imaging)
Untaian urutan (sequence cluster)
1. Memprioritaskan (prioritizing)
2. Menemukan sebab akibat (finding cause & effect)
3. Menarik kesimpulan (drawing conclusions)
Ø Mengurutkan (sequencing)
Untaian kesimpulan (inference cluster)
1. Prakiraan/meramalkan (predicting)
2. Hipotesa (hypothesizing)
3. Memberlakukan secara umum (generalizing)
Ø Menyimpulkan/menduga (inferring)
Untaian analisa (analysis cluster)
1. Menganalisa kesalahan (analyzing for bias)
2. Menganalisa asumsi/pendapat (analyzing for assumption)
3. Menarik kesimpulan (drawing conclusions)
Ø Menganalisa (analyzing)
Untaian pemecahan masalah (problem solving cluster)
1. Menyimpulkan/menduga (inferring)
2. Membuat analogi (making analogies)
3. Berhadapan dengan kerancuan dan gejala (dealing with ambiguity and paradox)
Ø Pemecahan masalah (problem solving)
Untaian evaluasi (evaluating cluster)
1. Menganalisa asumsi/pendapat (analyzing for assumption)
2. Menganalisa kesalahan (analyzing for bias)
3. Analogi pemecahan (solving analogies)
4. Membuat keputusan (decision making)
Ø Mengevaluasi (evaluating)
Untaian pengungkapan (brainstorm cluster)
1. Perwujudkan (personifying)
2. Penemuan (inventing)
Visualisasi (visualizing)
4. Menghubungkan (associating)
8
Ø Pengungkapan pendapat (brainstorming)
Ø Pemecahan masalah (problem solving)
Ø Pengambilan keputusan (decision making)
Ø Ide kreatif (creative ideation)
Untaian Ketrampilan evaluatif dan analitis (analytical and evaluative skill cluster)
Untaian Ketrampilan produktif dan generatif (generative and productive skill cluster)
Seimbangkan aneka pilihanmu dari keduanya yang kritis dan pemikiran kreatif,
memilih suatu ketrampilan mikro, suatu kumpulan ketrampilan, atau dua kumpulan
yang akan bekerja bersama sebagai departemen atau tingkatan nilai/kelas untuk unit,
semester, atau tahun.
b. Ikhtisar Ketrampilan Sosial (Social Skills)
9
IKHTISAR KETRAMPILAN SOSIAL
TAHAPAN
KETRAMPILAN SOSIAL
Tabel 2.1 Contoh ketrampilan berpikir (Thinking Skills)
10
Komunikasi Kepercayaan Kepemimpinan Resolusi konflik
Menggunaka
Membuka Tolong Menyetujui
n suara pikiran menolong gagasan orang
Menghargai
Mendengark pendapat orang Bertanggung Mencari
an tetangga lain jawab kesepakatan
Menerima
pendapat orang Meliputi Menghasilkan
Memperjelas lain semua agota alternatif
Mendengar Menyumban Mengambil
Menguraikan dengan fous g gagasan kesepakatan
Semua
berkesempat
Memberikan Mengembangk an Membenarkan
contoh an ide partisipasi gagasan
Nada Mendorong Memeriksa
perasaan org lain perbedaan
Memasukka
Menguraikan n semua
gagasan anggota
Memperjelas
11
c. Ikhtisar Ketrampilan Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligence Skills)
Pilih salah satu atau satu kelompok kecerdasan untuk memusatkan pada suatu unit studi
atau pelajaran tunggal.
Sembilan Jalan Mengetahui Kecerdasan Ganda
Penjelasan
Kecerdasan Linguistik
kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara efektif baik secara oral
maupun tertulis seperti dimiliki para pencipta puisi, editor, jurnalis, dramawan,
sastrawan, pemain sandiwara, orator, yang berkaitan dengan penggunaan dan
pengembangan bahasa secara umum.
Kecerdasan Matematis-Logis
kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika secara efektif
dimiliki matematikus, saintis, programmer, dan logikus, termasuk di dalamnya adalah
kepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi, dan perhitungan.
Kecerdasan Ruang Visual
kemampuan menangkap dunia ruang-visual secara tepat, dipunyai para pemburu,
arsitek, navigator, dan decorator, termasuk kemampuan mengenal bentuk dan benda
secara tepat, melakukan perubahan suatu benda dalam pikiran dan mengenali perubahan
itu, menggambarkan suatu hal dalam pikiran dan mengubahnya dalam bentuk nyata
serta mengungkapkan dalam suatu grafik, suatu keseimbangan relasi,warna, garis,
bentuk dan ruang.
Kecerdasan Kinestetik-Badani
kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan
perasaan seperti pada actor, atlet, penari, pemahat, dan ahli bedah, termasuk ketrampilan
koordinasi dan fleksibilitas tubuh.
Kecerdasan Musikal
kemampuan untuk mengembangkan, mengekpresikan, dan menikmati bentuk-bentuk
musik dan suara, termasuk kepekaan akan ritme, melodi, dan intonasi, kemampuan
menyanyi, kemampuan mencipta lagu, kemampuan menikmati lagu, musik dan
nyanyian.
12
Kecerdasan Interpersonal
kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan
untuk bertindak secara adaptatif berdasar pengenalan diri itu, termasuk kemampuan
berefleksi dan keseimbangan diri, kesadaran akan gagasan yang tinggi, mampu ambil
keputusan pribadi, sadar akan tujuan hidup, dapat mengatur perasaan sehingga terlihat
tenang.
Kecerdasan Intrapersonal
kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan
untuk bertindak secara adaptatif berdasar pengenalan diri itu, termasuk kemampuan
berefleksi dan keseimbangan diri, kesadaran akan gagasan yang tinggi, mampu ambil
keputusan pribadi, sadar akan tujuan hidup, dapat mengatur perasaan sehingga terlihat
tenang.
Kecerdasan Lingkungan
kemampuan untuk dapat mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat membuat distingsi
konsekuensial lain dalam alam natural, kemampuan untuk memahami dan menikmati
alam dan menggunakan kemampuan itu secaraproduktif dalam berburu, bertani, dan
mengembangkan pengetahuan akan alam.
Kecerdasan Eksistensial
menyangkut kemampuan dan kepekaan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan
terdalam eksistensi atau keberadaan manusia. Orang yang tidak puas hanya menerima
keadaan, keberadaannya secara otomatis, tetapi mencoba menyadari dan mencari
jawaban terdalam.
Dalam model Threaded, ketrampilan berpikir atau ketrampilan sosial akan
digiring kearah bagian isi, dan guru akan memberikan beberapa pertanyaan:
“Bagaimana menurutmu hal itu?”, “Ketrampilan berpikir yang bagaimanakah yang
menurut anda paling berguna?”, “Seberapa baikkah kerja kelompokmu hari ini?“,
“Sudahkan kamu menggunakan kemampuan bakat musikmu hari ini?”. Beberapa
pertanyaan biasanya sangat berlawanan dengan pertanyaann kognitif lainnya seperti,
“Jawaban apa yang anda dapatkan?”, dan “Berapa banyak yang setuju?” (Kadangkala
beberapa pertanyaan tadi layaknya pertanyaan begitu saja diajukan ke anak-anak dan
seolah guru sedang “membuang waktu”. Maka siswapun akan mengatakan: “Baiklah,
sesungguhnya apa yang harus kami lakukan?”).
13
Siswa akan memperoleleh pengetahuan dan keterampilan yaitu:
1) Identifikasi masalah dan unsur mereka
2) Berbicara dan menulis Bahasa Ingris standar
3) Membenarkan keputusan suara
4) Memahami prinsip demokrasi
5) Pertunjukan dan menciptakan hasil seni
6) Menghitung angka
7) Mengatur data dalam bentuk yang bermanfaat
8) Menggunakan prinsip gerak
9) Menemukan dan mngevaluasi
14
2.3 Fungsi pembelajaran model Threaded
Model threaded digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika
metakurikulum menjadi fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu
langkah alternatif menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model ini sangat
sesuai jika digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menuju penyatuan pokok
bahasan. Oleh karena itu model Threaded ini merupakan model yang utama digunakan
oleh guru jika ingin memasukkan pemikiran, kerjasama, dan berbagai macam
kecerdasan dalam isi pembelajaran.
15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan proses komunikasi,
dalam proses komuniksi tersebut, guru bertindak sebagai komunikator
(Communicator) yang bertugas menyampaikan pesan pelajaran (message)
kepada penerima pesan (communicant), yaitu siswa/anak. Agar pesan-pesan
pembelajaran yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh anak,
16
maka dalam proses komunikasi pembelajaran tersebut diperlukan wahana
penyalur pesan yang disebut dengan media.
Diterapkannya bentuk belajar yang menghadapkan siswa kepada
sejumlah sumber belajar akan memberikan manfaat antara lain :
a) Dapat memanfaatkan sepenuhnya segala sumber informasi sebagai
sumber belajar.
b) Dapat memberikan pengertian kepada murid tentang luas dan aneka
ragamnya sumber-sumber informasi yang dapat dimanfaatkan untuk
belajar.
c) Dapat mengganti fasilitas murid dalam belajar tradisional dengan belajar
aktif yang didorong oleh minat dan keterlibatan diri didalamnya.
d) Meningkatkan motivasi belajar dengan menyajikan berbagai
kemungkinan tentang bahan pelajaran.
e) Memberikan kesempatan pada murid untuk belajar menurut kecepatan
dan kesanggupanya.
f) Lebih fleksibel dalam menggunakan waktu dan ruang belajar.
g) Mengembangkan kepercayaan diri dalam hal belajar yang
memungkinkan untuk melanjutkan belajar sepanjang hidupnya.
B. Saran
Demikian makalah yang penulis buat dengan segala kekurangan dan
keterbatasan penulis. Oleh karena itu, penulis mohon saran dan kritik yang
membangun demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca umumnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
Ayu. 2018. Media Pembelajaran IPS di SD.
https://www.pengetahuanku13.net/2018/05/media-pembelajaran-ips-di-sd.html
diakses pada tanggal 8 Maret 2022
Azmi. 2013. Metode Media Dan Pemanfaatan Sumber Belajar Ips.
https://azmi648.blogspot.com/2013/02/metode-media-dan-pemanfaatan-
sumber.html diakses pada tanggal 8 Maret 2022
Duniasosial.id. 2021. Media Pembelajaran Yang Cocok Untuk Ips.
https://www.duniasosial.id/2021/02/media-pembelajaran-yang-cocok-untuk-
ips.html diakses pada tanggal 8 Maret 2022
Narmi,Yulia. 2021. Pemanfaatan Sarana dan Sumber Belajar pada Pembelajaran IPS
di Sekolah Dasar. https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1774 diakses
pada tanggal 8 Maret 2022
Nurjanah, Nunung. 2016. Penerapan Sumber Dan Media Belajar Ips.
https://staiputeragaluhciamis-kelompok5.blogspot.com/2016/02/v-
behaviorurldefaultvmlo.html diakses pada tanggal 8 Maret 2022
Tjipto, Waspodo. 2011. Pemanfaatan Media Pembelajaran Dalam Pendidikan Ips Sd.
https://tjiptosubroto.wordpress.com/2011/04/17/pemanfaatan-media-
pembelajaran-dalam-pendidikan-ips-sd/ diakses pada tanggal 8 Maret 2022
19