OLEH:
Bekerjasama
i
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmanirrahiim
Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas izin, rahmat
dan petunjuk-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi
nilai-nilai dasar PNS peserta Latihan Dasar CPNS Golongan III dengan waktu
yang telah ditentukan. Allahumma shalli ‘Ala Muhammad. Salam dan shalawat,
senantiasa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW, beserta keluarga, sahabat
dan orang-orang yang senantiasa menjadi wasilah.
Rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu persyaratan oleh setiap
peserta pelatihan dasar (latsar) setelah menempuh pembelajaran on campus
selama 18 hari dan akan mengaktualiasasikan ke dalam kegiatan habituasi dalam
rangka menyelesaikan Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi
ini. Teristimewa kepada kedua orang tua Bapak Muhammad Hamka dan Ibunda
St. Besse, ketiga kakak A.R. Awaluddin Hamka, Dwi Wahyuni Hamka, Sriana
Hamka, dan Nasril Yunus atas segala cinta, do’a dan pengorbanan tanpa syarat.
Penghargaan penulis sampaikan pula kepada:
1. Ibu dr. Hj. Yupie Handayani, M.Kes. selaku Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Kab. Majene sekaligus sebagai mentor yang memberi dukungannya
terhadap penyusunan rancangan aktualisasi dan bersedia meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis demi
kelancaran penyusunan rancangan aktualisasi.
2. Bapak H. Taufik, S.Ag, sebagai pembimbing yang bersedia meluangkan
waktunya untuk memberikan masukan, dukungan, motivasi dan doa kepada
penulis dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini.
3. Bapak Drs. H. Mustamin selaku penguji yang memberikan saran untuk
penyempurnaan rancangan aktualisasi.
ii
v
4. Seluruh Widyaiswara dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Barat yang telah berbagi pengetahuan dan menjadi
fasilitator bagi peserta.
5. Seluruh staf dan panitia pelaksana dari Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Majene dan Provinsi Sulawesi Barat yang setia
mendampingi dan melayani peserta secara maksimal
6. Rekan-rekan seperjuangan Angkatan I Latsar CPNS Kab. Mejene 2019 yang
tetap solid dalam rintangan proses penyusunan rancangan aktualisasi ini.
Dalam penyusunan laporan aktulisasi ini, penulis menyadari bahwa masih ada
kekurangan dan kesalahan. Untuk itu segala masukan, kritik, dan saran yang
membangun sangat diharapkan oleh penulis.
Majene, 2 Desember 2019
vi
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .................................................................................................... i
Lembar Persetujuan Evaluasi Rancangan Aktualisasi ................................... ii
Lembar Persetujuan Hasil Rancangan Aktualisasi ......................................... iii
Lembar Pengesahan Evaluasi Rancangan Aktualisasi.................................... iv
Kata Pengantar ................................................................................................... v
Daftar Isi .............................................................................................................. vii
Daftar Tabel/Grafik ............................................................................................ viii
BAB I Pendahuluan ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Gagasan Pemecahan Masalah ............................................................. 3
C. Tujuan ................................................................................................. 3
D. Manfaat ............................................................................................... 4
E. Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) ................................. 5
BAB II Deskripsi Organisasi .............................................................................. 15
A. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Majene................................ 15
B. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Majene ......... 21
C. Nilai-Nilai Organisasi, Visi, Misi RSUD Kab. Majene ...................... 22
BAB III Rancangan Aktualisasi ........................................................................ 23
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 38
vii
iv
DAFTAR TABEL/GRAFIK
Tabel II.1 Distribusi Pegawai Berdasarkan Jenis Kepegawaian .......................... 15
Grafik II.1 Distribusi Pegawai Berdasarkan Jenis Kepegawaian.......................... 16
Tabel II.2 Distribusi Pegawai Berdasarkan Jenis Kepegawaian .......................... 16
v
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor
12 Tahun 2018 tentang Pendidikan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil
(PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang strategis
untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil sebagai bagian dari Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang profesional sebagaimana tersebut di atas adalah Diklat
Pelatihan Dasar. Diklat Pelatihan Dasar pola baru dilaksanakan dengan sistem
internalisasi nilai–nilai dasar profesiASN yang diakronimkan sebagai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) kemudian dituangkan dalam suatu dokumen yang disebut laporan
aktualisasi nilai dasar sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan
aktualisasi pada instansi tempat bekerja.
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang amat penting
dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban
modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata,
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
UU ASN No. 5 Tahun 2014 menegaskan bahwa Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja pada instansi pemerintahan. Aparatur
Sipil Negara (ASN ) memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugas dan
fungsinya, ASN harus selalu menjunjung tinggi nilai-nilai dasar profesi ASN.
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
mengatur prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dan efektivitas fungsi-
fungsi pemerintahan itu sendiri. Negara berkewajiban melayani setiap warga
negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya yang
merupakan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1
1945. Pelayanan publik adalah kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan
harapan dan tuntutan masyarakat, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
dan menjamin kualitas pelayanan publik.
Visi Pemerintah Kabupaten Majene yaitu Majene profesional,
produktif, dan proaktif yang kemudian dijabarkan dalam Misi yaitu Majene
Mammis. Untuk mencapai Visi Misi Pemerintah Kabupaten Majene, RSUD
Majene dalam melaksanakan tugas sebagai pelayanan kesehatan di
Kabupaten Majene memiliki Visi yaitu Pelayanan yang Bermutu dan
Profesional yang kemudian dituangkan dalam 6 Misi Rumah Sakit Umum
Daerah Majene, yaitu pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kualitas sumber
daya manusia (SDM) sesuai kompetensi, pelayanan sesuai standar akreditasi
yang berlaku, ketersediaan logistik dan bahan medis habis pakai (BMHP)
rumah sakit, pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan, terwujudnya
lingkungan Rumah Sakit aman dan nyaman, dan meningkatnya kesejahteraan
karyawan Rumah Sakit.
Adapun rincian tugas pokok dari tenaga Apoteker Ahli Pertama di
Rumah Sakit adalah membuat kerangka acuan dalam rangka penyiapan
rencana kerja kefarmasian, mengklasifikasi perbekalan farmasi dalam rangka
pemilihan perbekalan farmasi, inventarisasi pemasok dalam rangka pemilihan
perbekalan farmasi, pengolah data dalam rangka perencanaan perbekalan
farmasi, mengawas kegiatan dalam rangka sterilisasi sentral, menyusun
perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan perbekalan farmasi,
merekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka penghapusan
perbekalan farmasi, meracik obat resep individual dalam rangka dispensing,
visite ke ruang rawat, pelayanan informasi obat (PIO), konseling obat,
konsultasi dengan dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya,
mendokumentasikan dalam rangka pemantauan penggunaan obat, pelayanan
monitoring efek samping obat, pelayanan pemantauan terapi obat, dan
pelayanan pemantauan kadar obat dalam darah.
Masalah-masalah yang terdapat di apotek rawat inap Rumah Sakit
Umum Daerah Kab. Majene yaitu tidak tersedianya ruang konseling dan
ruang pelayan informasi obat (PIO) secara terpisah, pelaksanaan
2
pendistribusian obat secara unit dispensing dose (UDD) belum maksimal,
serta pelaksanaan konseling obat pada pasien pulang belum maksimal.
Berdasarkan Permenkes No. 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit, salah satu tugas dan fungsi apoteker adalah
melakukan konseling. Konseling obat adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Ketidakpatuhan dan kurangnya
pengetahuan pasien tentang obat dan cara penggunaannya merupakan salah
satu faktor penyebab kegagalan terapi. Selama ini pemberian konseling obat
hanya terbatas pada keluarga pasien yang datang mengambil obat pulang di
apotek rawat inap, sedangkan pemberian konseling obat tidak hanya kepada
keluarga pasien saja, tetapi juga kepada pasien itu sendiri mengingat
konseling dapat meningkatkan pengetahuan pasien tentang pengobatannya
dan memastikan bahwa pasien dapat menggunakan obat dengan benar. Untuk
itu, konseling adalah hal yang harus dilakukan terutama di rumah sakit
dimana kompleksitas penyakit dan obatnya lebih banyak. Berdasarkan hal
tersebut, maka ditemukanlah isu “Kurang Optimalnya Pelaksanaan Konseling
Obat pada Pasien Rawat Inap RSUD Kab. Majene”.
B. Gagasan Pemecahan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dikemukakan gagasan, yaitu
Mengoptimalkan Pelaksanaan Konseling Obat pada Pasien Rawat Inap
RSUD Kab. Majene
C. Tujuan
1. Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM)
Sebagai pembelajaran untuk meningkatkan kualitas ASN pada pelatihan
Dasar selanjutnya yang akan menghasilkan aparat-aparat sipil negara yang
berintegritas melalui penerapan nilai-nilai ASN
2. Masyarakat
Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui kegiatan konseling
yang akan dilaksanakan.
3. Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Majene
3
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat khususnya di
bidang farmasi sebagai wujud dari visi misi rumah sakit umum daerah
Kab. Majene
4. Pribadi
Memberikan pelayanan yang maksimal sebagai wujud dari fungsi ASN
sebagai pelayan publik khusunya di bidang farmasi untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat.
D. Manfaat
1. Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM)
Meningkatnya kualitas ASN pada pelatihan Dasar selanjutnya yang akan
menghasilkan aparat-aparat sipil negara yang berintegritas melalui
penerapan nilai-nilai ASN.
2. Masyarakat
Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat melalui kegiatan konseling
yang akan dilaksanakan.
3. Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Majene
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat khususnya di
bidang farmasi sebagai wujud dari visi misi rumah sakit umum daerah
Kab. Majene
4. Pribadi
Pelayanan maksimal yang diberikan sebagai wujud dari fungsi ASN
sebagai pelayan publik khusunya di bidang farmasi untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat.
4
E. NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Terdapat nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
harus dimiliki dan di aktualisasikan sehingga seorang ASN mampu
melaksanakan tugas dan jabatannya secara profesional. Nilai-nilai tersebut
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA).
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas dapat diartikan sebagai pertanggungan jawaban,
maksudnya adalah kewajiban – kewajiban dari setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik. Nilai-nilai yang terkandung didalam akuntabilitas ini
meliputi:
a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas : Konsistensi dan keteguhan antara pikiran, perkataan dan
perbuatan selaras.
d. Tanggung jawab : Kesadaran manusia akan kewajiban menanggung
segala tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun tidak
disengaja.
e. Keadilan : Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan, kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan
kerja ,maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan ,serta harapan dan kapasitas.
h. Konsistensi : Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
maksud dan tujuan sampai pada akhirnya tercapai tujuan akhir.
5
i. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan
hasil yang diharapkan.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan
orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara yang
berdasarkan kepada pemahaman Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya meliputi Religius, Hormat menghormati, Kerja sama, Tidak
memaksakan kehendak, Jujur, Amanah (dapat dipercaya), Adil,
Kepentingan bersama, Sosial, Hidup sederhana, Kerja keras, Tanggung
jawab, Menghormati keputusan, Gotong royong, dan persamaan derajat.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatiakan yaitu :
a) Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan Yang Maha Esa menjadikan indonesia bukan sebagai
negara sekuler yang membatasi agama dalam ruang privat. Pancasila
justru mendorong nilai-nilai ketuhanan mendasari kehidupan
masyarakat dan berpolitik. Nilai-nilai ketuhanan yang dikehendaki
pancasila adalah nilai-nilai ketuhanan yang positif, yang digali dari
nilai-nilai keagamaan yang terbuka (inklusif), membebaskan dan
menjunjung tinggi keadilan dan persaudaraaan.
Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ketuhanan diharapkan
bisa memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan
etos kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk
mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam yang diberikan
Tuhan untuk kemakmuran masyarakat.
b) Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Adapun sila kedua ini memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar.
Kedalam berarti menjadi pedoman negara dalam memuliakan nili-nilai
kemanusian dan hak asasi manusia. Ini berarti negara menjalankan
fungsi melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah
6
indonesia, memjukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
c) Sila ketiga : Persatuan Indonesia
Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan
terbagi dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa indonesia terjadi
karena memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam jiwa
rakyat sebelumnya,yang menjalani satu kesatuan riwayat, yang
membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup bersama
dalam suatu wilayah geopolitik nyata.
Tujuan nasionalisme yang mau didasari dari semangat gotong royong
yaitu kedalam dan keluar. Ke dalam berarti kemajemukan dan
keanekaragaman budaya, suku, etnis agama yang mewarnai kebangsaan
indonesia,tidak boleh dipandang sebagai hal negatif dan menjadi
ancaman yang bisa saling menegasikan. Sebaliknya, hal itu perlu
disikapi secara positif sebagai limpahan karunia yang bisa saling
memperkaya khazannah budaya dan pengetahuan melalui proses
penyerbukan budaya.
d) Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan / Perwakilan
Demokrasi permusyawatan mempunyai dua fungsi. Fungsi pertama,
badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi masyarakat ajang
memperjuangkan aspirasi beragam golongan yang ad dimasyarakat.
Fungsi kedua, semangat permusyawaratan bisa menguatkan negara
persatuaan ,bukan negara untuk satu golongan atau perorangan.
permusyawaratan dengan landasan kekeluargaan dan hikmat
kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang bisa
membawa kebaikan bagi semua pihak.
e) Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa
menyatakan bahwa negara merupakan organisasi masyarakat yang
bertujuan menyelenggarakan keadilan. Keadilan sosial juga merupakan
7
perwujudan imperative etis dari amanat pancasila dan UUD 1995.
Peran negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial, antara lain:
Perwujudan relasi yang adil di semua tingkat sistem
kemasyarakatan;
Pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan,
kesempatan;
Proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya
yang di perlukan;
Dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan
bagi semua orang.
3. Etika publik
Etika publik merupakan refleksi atas standarnorma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, prilaku untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Nilai- nilai yang terkandung didalam etika publik ini
adalah ramah, sopan, bersih, Jujur, Bertanggung jawab, Integritas tinggi,
Cermat, Disiplin, Hormat, Sopan, Taat perintah, Menjaga rahasia, Taat
peraturan perundang-undangan serta menghargai.
Adapun nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN yaitu :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila.
b. Setia dan mempertahankan undang-undang dasar Negara kesatuan
republik Indonesia.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdayaguna, berhasilguna dan santun.
8
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
Mendorong kesetaraan dalam pekerjaaan.
m. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perngkat sistem karir.
4. Komitmen mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara
lain mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan
layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara pelayanan
publik yang lebih baik. Nilai- nilai yang terkandung didalam komitmen
mutu ini adalah Efektif, Efisien, Inovasi dan Mutu.
Adapun nilai-nilai komitmen mutu yang diterapkan antara lain:
a. Efektif (tepat sasaran) yaitu tingkat ketercapaiannya target yang telah
direncanakan baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien (tepat guna) yaitu tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumber daya bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi
pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan
prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
c. Inovatif yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai keadaan
yang lebih baik dimasa yang akan datang.
d. Berorientasi mutu yaitu setiap kegiatan atau program yang dilakukan
diarahkan untuk pencapaian standar mutu.
5. Anti korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara
atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak
pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan Negara, suap-
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi. Adapun nilai- nilai
9
yang terkandung didalam anti korupsi ini adalah Jujur, Peduli, Mandiri,
Disiplin, Tanggung jawab, Kerja Keras, Sederhana, Berani dan Adil.
10
2) Melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan dan, tanpa tekanan
4) Melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
5) Melaksanakan tugas sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggungjawab, efektif dan efisien
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara.
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
Kode etik dan perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan
bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah. Fungsi kode
etik dan kode perilaku ini sangat penting dalam birokrasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Fungsi tersebut antara lain:
1) Sebagai pedoman, panduan birokrasi publik/Aparatur Sipil Negara
2) Sebagai standar penilaian sifat, perilaku dan tindakan birokrasi
publik, dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.
2. Whole of Government (WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
11
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan
yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Terdapat beberapa alasan mengapa WoG menjadi penting dan tumbuh
sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah yaitu;
1) Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan
agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good
Governance). Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan
dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya
WoG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara
kebijakan dan layanan publik.
2) Terkait faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas
sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan. Satu sektor bisa menjadi sangat superior terhadap sektor
lain. Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya lebih penting
dari yang lainnya.
3) Khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai,
budaya, adat istiadat serta bentuk latar belakang lainnya mendorong
adanya disintegrasi bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal
berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan
yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini dalam satu
frame NKRI.
Jenis-jenis pelayanan publik yang dikenal dalam pendekatan WoG adalah:
1) Pelayanan yang bersifat Administratif
Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai dokumen resmi
yang dibutuhkan warga masyarakat.
2) Pelayanan Jasa
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat seperti pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, perhubungan dan lainnya.
12
3) Pelayanan Barang
Pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan warga
masyarakat seperti jalan, perumahan, jaringan telepon, listrik dan
lainnya.
4) Pelayanan Regulatif
Pelayanan melalui penegakan hukum dan peraturan perundang-
undangan maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi
kehidupan masyarakat.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. (UU No 25 tahun 2009). Sedangkan
menurut Lembaga Administrasi Negara Pelayanan publik adalah segala
bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintah di Pusat dan Daerah, dan dilingkungan BUMN/BUMD
dalam bentuk barang dan/atau jasa dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu:
a) Organisasi penyelenggara pelayanan publik
b) Penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat, atau
organisasi yang berkepentingan
c) Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan.
Para pakar administrasi publik menjelaskan bahwa ada banyak
prinsip yang perlu dipenuhi agar pelayanan publik dapat
diselenggarakan dengan baik. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut :
a) Partisipatif
b) Transparan
c) Responsif
d) Tidak diskriminatif
e) Mudah dan murah
13
f) Efektif dan efisien
g) Aksesibel
h) Akuntabel
i) Berkeadilan
Prinsip-prinsip dalam pelayanan prima antara lain:
a) Responsif terhadap pelanggan/ memahami pelanggan
b) Membangun visi dan misi pelayanan
c) Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan,
sebagai dasar pemberian pelayanan
d) Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait bagaimana
memberikan pelayanan yang baik, serta pemahaman tugas dan
fungsi organisasi
e) Memberikan apresiasi kepada pegawai yang telah melakukan tugas
pelayanannya dengan baik.
14
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
15
GRAFIK III.1 DISTRIBUSI PEGAWAI BERDASARKAN JENIS
KEPEGAWAIAN RSUD MAJENE TAHUN 2018
PEGAWAI
NEGERI SIPIL,
182
PEGAWAI
SUKARELA, 493
16
Untuk jenis Non PNS jenis ketenagaan kesehatan sebanyak 314 (69,01%)
dari total pegawai jenis ketenagaan kesehatan sebanyak 455 pegawai,
sedangkan untuk jenis ketenagaan non kesehatan sebanyak 179 (81,36%
) dari total pegawai jenis ketenagaan non kesehatan sebanyak 220
pegawai.
17
serta melaksanakan upaya rujukan; menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit. Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Majene pada tahun 2010 telah
terakreditasi untuk 5 (lima) jenis pelayanan dengan predikat akreditasi
Penuh Tingkat Dasar, yakni; Administrasi dan Manajemen, Pelayanan
Gawat Darurat, Pelayanan Medik, Pelayanan Keperawatan dan Rekam
Medik.
Berdasarkan Keputusan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)
Nomor: KARS-SERT/352/II/2017 tanggal 10 Februari 2017 tentang
Pengakuan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Majene telah memenuhi
Standar Akreditasi Rumah Sakit Tingkat Perdana.
18
b. Perawatan Melati sebanyak 8 TT terdiri dari Kelas I 1 TT, kelas
II 1 TT, kelas III 6 TT.
c. Perawatan Cempaka sebanyak 25 TT terdiri dari kelas I 6 TT,
kelas II 2 TT dan kelas III 17 TT.
d. Perawatan Anggrek sebanyak 11 TT.
e. Perawatan Teratai sebanyak 17 TT terdiri dari kelas Vip 2 TT,
kelas I 2 TT, kelas II 4 TT dan kelas III 9 TT.
f. Perawatan Seruni sebanyak 25 TT terdiri dari kelas I 3 TT, kelas
II 4 TT dan kelas III 18 TT.
g. Perawatan Tulip sebanyak 3 TT yaitu non kelas.
h. Perawatan ICU sebanyak 8 TT yaitu non kelas.
i. Perawatan Bougenvile sebanyak 7 TT yaitu non kelas.
j. UGD sebanyak 6 TT yaitu non kelas.
4. Pelayanan Instalasi Penunjang Medik dan Non Medik
a. Pelayanan Laboratorium Klinik yang melayani pemeriksaan
kimia, gula darah, serologi, hematologi, bakteriologi, Narkoba,
urine dan pemeriksaan tinja.
b. Pelayanan Radiologi meliputi USG dan X Ray.
c. Pelayanan Farmasi melayani: Rawat Inap, Rawat Jalan dan IGD
selama 24 jam.
d. Pelayanan Rehabilitasi Medik yang melayani kegiatan medis dan
fisioterapi yakni latihan fisik dan aktinoterapi.
e. Instalasi Bedah mempunyai 1 kamar operasi melayani:
Pembedahan Elektive dan Non Elektive.
f. OK Kebidanan (bougenvile) mempunyai 1 kamar operasi
melayani : Sectio Caesarea
g. Instalasi Pemulasaraan Jenazah memiliki fasilitas 1 unit mobil
jenazah, ruang persemayaman jenazah dan ruang penyimpanan
jenazah, melayani: Pemulasaraan Jenazah, Visum, dan
Mengantar Jenazah.
h. Ambulans memiliki 5 unit kendaraan, melayani: Panggilan
Darurat masyarakat melalui telepon, dan Rujukan Pasien.
19
i. Instalasi Gizi melayani: Penyediaan makanan pasien, Screening
dan konsultasi gizi.
j. UTD dibuka 24 jam melayani: Permintaan darah dan donor darah
di internal / eksternal Rumah Sakit serta dilengkapi dengan Bank
Darah.
k. Pengolahan Sampah Medis melayani: Pengolahan sampah medis
(Incenerator), untuk kebutuhan internal dan eksternal Rumah
Sakit.
l. Pelayanan laundry memiliki fasilitas dua unit mesin pencucian
linen dan satu unit mesin pengering.
m. Ruang CSSD unit yang bertanggung jawab atas pencucian dan
distribusi alat yang telah disterilkan di rumah sakit.
n. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
(IPSRS) terdiri dari IPSRS Medik dan Non Medik.
Sanitasi Rumah Sakit melaksanakan tugas penyelenggaraan
penyehatan lingkungan Rumah Sakit. Selain itu terdapat pelayanan
Rekam Medik yang secara struktural berada di bawah Bidang
Perencanaan dan Pengembangan serta Satuan Pengamanan yang berada di
bawah Bagian Tata Usaha.
20
B. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Ka. Majene
DIREKTUR
dr. Hj. Yupie H.
21
C. Nilai-Nilai Organisasi, Visi, Misi RSUD Kab. Majene
Nilai-Nilai Organisasi
1. Profesional
Profesional yaitu setiap petugas memiliki profesi atau pekerjaan yang
dilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh
kepada nilai moral yang mengarahkan serta mendasari perbuatan
2. Proaktif
Proaktif yaitu berinisiatif dan bertanggung jawab dalam mengambil peran
untuk melayani masyarakat
3. Jujur
Jujur yaitu pikiran, perkataan, dan perbuatan sama serta sesuai dengan
aturan undang-undang.
Visi
Pelayanan yang Bermutu dan Profesional
Misi
22
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Uraian Kegiatan
23
aktualisasi secara sopan dan Melakukan musyawarah yakni pengingkatan
santun Etika Publik kualitas sumberdaya
Dalam menyampaikan dengan menerapkan sikap
gagasan dan meminta izin, ramah dan sopan kepada
dilakukan dengan sopan, Pimpinan atau rekan kerja
santun dan ramah serta akan menjadi kebiasaan
menghormati setiap baik yang akan
keputusan, ide dan saran berpengaruh pada
yang diberikan pimpinan pelayanan.
2.Meminta Disetujuinya Etika public Proaktif
persetujuan pelaksanaan Bersikap ramah dan sopan
kepada pimpinan kegiatan oleh dalam meminta persetujuan
mengenai pimpinan kepada pimpinan
pelaksanaan Nasionalisme
kegiatan Adanya sikap menghargai
aktualisasi pimpinan dalam meminta
persetujuan
3.Mencatat setiap Hasil Akuntabilitas Profesional
ide dan saran dari pencatatan ide Salah satu indikator dalam
24
pimpinan dan saran dari akuntabilitas yaitu kejelasan Jujur
mengenai pimpinan dalam hal ini mencatat setiap
kegiatan mengenai ide dan saran dari pimpinan
aktualisasi yang kegiatan
akan dilaksanakan aktualisasi yang
akan
dilaksanakan
25
kepala Instalasi kepala Instalasi shift jaga maka dapat
Farmasi mengenai Farmasi mengenai meningkatkan efektifitas
rancangan rancangan serta efisiensi pekerjaan
aktualisasi yang aktualisasi yang
akan dilaksanakan akan dilaksanakan
6. Mengatur Terjadwalnya Akuntabilitas Proaktif
jadwal shift jaga shift jaga di Salah satu indikator dalam
di apotek rawat apotek inap oleh akuntabilitas yaitu kejelasan
inap bersama kepala Instalasi dalam hal ini mencatat setiap
kepala Intalasi Farmasi ide dan saran dari pimpinan
Farmasi
2. Membuat 1.Meminta Diperolehnya Akuntabilitas Dengan dilaksanakannya Proaktif
komitmen dokumen SOP dokumen SOP Salah satu indikator dalam kegiatan ini maka akan Profesional
bersama dengan Konseling Obat Konseling Obat akuntabilitas yaitu kejelasan mendukung visi dan misi
staf Apoteker di pasien ke kepala pasien dari kepala dalam hal ini melaksanakan rumah sakit yaitu
apotek rawat Instalasi Farmasi Instalasi Farmasi konseling sesuai SOP pelayanan yang bermutu
inap terkait dan profesional
penerapan SOP 2. Melakukan Terlaksananya Akuntabilitas Profesional
Pelayanan pertemuan dengan pertemuan dengan Sebagai bentuk tanggung jawa
26
Konselling Obat kepala Intsalasi kepala instalasi terhadap profesi dalam Proaktif
dan seluruh farmasi dan menjalankan salah satu tugas
apoteker di seluruh apoteker pokok yaitu konseling
apotek rawat inap di apotek rawat Nasionalisme
untuk membahas inap yang Melakukan musyawarah terkait
penerapan SOP membahas penerapan SOP pelayanan
konseling obat di penerapan SOP konseling
ruang perawatan konseling obat di
ruang perawatan Etika Publik
Melakukan musyaarah dengan
mengedepankan sikap sopan
dan santun
3.Membuat Terciptanya Komitmen Mutu Profesional
komitmen komitmen Komitmen dalam pelaksanaan
bersama terkait bersama terkait kegiatan agar konseling dapat
jadwal dan sistem jadwal dan sistem berjalan secara efektif dan
pelaksanaan pelaksanaan efisien
kegiatan kegiatan
3. Pendalaman 1.Mengidentifikasi Teridentifikasinya Akuntabilitas Dengan dilaksanakannya Profesional
27
pemahaman pasien yang akan pasien yang akan Mengidentifikasi pasien terkait kegiatan ini maka akan Jujur
tentang SOP diberikan diberikan dengan salah satu indikator mendukung visi Rumah Proaktif
konseling obat konseling sesuai konseling sesuai akuntabilitas yaitu kejelasan Sakit Umum Daerah Kab.
kriteria yang dengan kriteria Etika Publik Majene yakni
tertera di SOP yang tertera di Mengidentifikasi memenuhi menciiptakan pelayanan
SOP salah satu indikator pada etika yang bermutu dan
publik yang tertuang pada kode profesional
etik ASN yaitu melaksanakan
tugas dengan cermat dan
disiplin
Komitemen Mutu
Mengidentifikasi pasien
merupakan salah satu tahapan
yang perlu dilaksanakan agar
kegiatan dapat berjalan secara
efektif dan efisien
2.Mempelajari Tersusunnya Akuntabilitas Profesional
tahap-tahap dalam tahap-tahap dalam Tahap-tahap dalam konseling
konseling obat konseling obat obat menggambarkan slah satu
28
indikator dalam akuntabilitas
yaitu konsistensi dan kejelasan
Etika Publik
Mempelajari tahap-tahap
dalam konseling
menggambarkan salah satu
indikator etika publik yaitu taat
aturan
29
efektif dan efisien pelayanan yang bermutu
2.Menggunakan Digunakannya Akuntabilitas dan profesional, serta visi Profesional
identitas Apoteker identitas apoteker Menggunakan identitas dari pengkatan kualitas sumber
(jas Apoteker) (jas apoteker) profesi yang kita kerjakan daya SDM dan pelayanan
sebelum menuju sebelum menuju merupakan bentuk integritas sesuai standar akreditasi
ke ruang ke ruang yang berlaku
perawatan perawatan
30
dilakukan dilakukan dilaksanakannya kegiatan
konseling maka terdapat form
konseling
5. Menyiapkan Menyediakan Tersedianya form Etika Publik Kegiatan ini erat kaitannya Profesional
kebutuhan home form home home pharmacy Dengan tersedianya form home dengan visi rumah sakit Proaktif
pharmacy care pharmacy care care sebelum pharmacy care maka yaitu memberikan
sebelum sebelum melakukan memenuhi salah satu poin pada pelayanan yang bermutu
melakukan melakukan kunjungan kode etik ASN yaitu dan profesional serta misi
kunjungan kunjungan melaksanakan tugas dengan peningkatan kualitas
cermat dan disiplin sumber daya manusia
Akuntabilitas
Menyiapkan form home
pharmacy care sebagai wujud
tanggungjawab dalam
melaksakan funsi ASN seagai
pelayan publik
Anti Korupsi
Menyiapkan form home
pharmacy care sebagai wujud
31
tanggungjawab dalam
melaksakan funsi ASN seagai
pelayan publik
Menyiapkan jas Tersedianya jas Akuntabilitas Profesional
apoteker sebagai apoteker sebagai Menggunakan identitas dari
identitas apoteker identitas apoteker profesi yang kita kerjakan
sebelum sebelum merupakan bentuk integritas
melakukan melakukan
kunjungan kunjungan
32
melaksanakan home pharmacy
care maka disiapkannya
literatur
6. Melakukan 1.Mencatat Tercatatnya Akuntabilitas Jujur
pemilahan data pasien-pasien pasien-pasien Mencatat pasien-pasien yang Proaktif
pasien yang yang perlu yang perlu perlu diberikan home
perlu diberi diberikan home diberikan home pharmacy care sebagai wujud
home pharmacy pharmacy care pharmacy care rasa tanggungjawab dan
care intergritas seorang ASN
Etika Publik
Kegiatan ini mencerminkan
salah satu kode etik ASN yaitu
melaksanakan tugasnya secara
cermat dan disiplin
Komitmen Mutu
Mencatat pasien akan membuat
kegiatan ini akan berjalan
secara efektif dan efisien yang
merupakan salah satu indikator
33
dalam komitmen mutu
2.Memilih pasien Terpilihnya Akuntabilitas Profesional
yang akan pasien yang akan Memilih pasien-pasien yang Jujur
dikunjungi dikunjungi akan dikunjungi rumahnya
rumahnya untuk rumahnya untuk untuk diberikan home
dilakukan home dilakukan home pharmacy care sebagai wujud
pharmacy care pharmacy care rasa tanggungjawab dan
intergritas seorang ASN
Etika Publik
Kegiatan ini mencerminkan
salah satu kode etik ASN yaitu
melaksanakan tugasnya dengan
jujur, bertanggungjawab. Dan
berintegritas tinggi
Komitmen Mutu
Memilih pasien akan membuat
kegiatan ini akan berjalan
secara efektif dan efisien yang
merupakan salah satu indikator
34
dalam komitmen mutu
Anti Korupsi
Milih pasien yang benar-benar
membutuhkan home pharmacy
care sebagai wujud salah satu
indikator anti korupsi yaitu
jujur dan peduli
3. Membuat Tersusunnya Akuntabilitas Profesional
daftar list pasien daftar list pasien Tahapan kegiatan ini
yang akan yang akan mencerminkan salah satu
dikunjungi dikunjungi indikator akuntabilitas yaitu
rumahnya rumahnya kejelasan mengenai pasien
yang akan dikunjungi
35
dan profesional, serta visi
pengkatan kualitas sumber
daya SDM
2.Menghubungi Terhubunginya
pasien home pasien home
pharmacy care pharmacy care
yang akan yang akan
dikunjungi dikunjungi
36
Etika Publik
Ketika meakukan konseling,
apoteker tetap mengedepankan
sikap ramah, sopan, dan santun
37
DAFTAR PUSTAKA
38
Kusnati. 2016. Inovasi pembelajaran matematika metode rolling question untuk
meningkatkan kreatifitas dan kemampuan berpikir siswa di kelas VII
SMPN 3 Ciawigebang Kabupaten kuningan. Cirebon: Prodi Pendidikan
Matematika Unswagati.
39