Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA NYATA – PEMBELAJARAN DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT
(KKN-PPM)

UNIVERSITAS KALTARA

ANGKATAN IX TAHUN 2020

Provinsi : Kalimantan Utara


Kabupaten : Bulungan
Kecamatan : Tanjung Selor
: Tanjung Palas
: Tanjung Palas Tengah
: Tanjung Palas Timur
: Sembakung

Oleh
KELOMPOK 18
NAMA NIM
1. Ary Setiawan 201551103
2. Asri 201742021
3. Murtang 201741067
4. Maria Lidya 201641058
5. M.Muchlis 201551050
6. Muhammad Rizali 201751048
7. Karmansyah 201641039
8. Hasniah 201742019
9. M. Hisrah 201612055
10. Wahyu Ningsih 201751052

LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS KALTARA

TANJUNG SELOR
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya rencana kegiatan KKN-PPM Unikaltar angkatan IX 2020


kelompok XVIII (Delapan belas), maka kami:

No Nama Mahasiswa NPM Tanda Tangan

1 Ary Setiawan 201551103

2 Asri 201742021

3 Murtang 201741067

4 Maria Lidya 201641058

5 M.muclhis 201551050

6 Muhammad Rizali 201751048

7 Karmansyah 201641039

8 Hasniah 201742019

9 m. hisra 201612055

10 Wahyu Ningsih 201751052

Telah menyelesaikan penyusunan rencana kegiatan selama dilokasi KKN-PPM,


angkatan IX Universitas Kaltara 2020.

Tanjung Selor, 10 Oktober 2020


Mengetahui/menyetujui

Siti Masitha Fiqtinovri, M.Sc


NIDN. 197604102007011012

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunianya-Nya sehingga kegiatan Kuliah Kerja Lapangan / Nyata (KKN-PPM)
ini hingga penyusunan laporan akhir Kuliah Kerja Nyata dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan
akhir Kuliah Kerja Nyata (KKN) diantaranya :
1. Prof. Dr. Ir. Abdul Jabarsyah, M.Sc selaku Rektor Universitas Kaltara
sekaligus pelindung pelaksanaan KKN-PPM 2020.
2. Bapak Camat dan Lurah yang ada di Kabupaten Bulungan Provinsi
Kalimantan Utara yang telah memberikan izin kepada mahasiswa/i
untuk melaksanakan KKN-PPM di Kabupaten Bulungan Provinsi
Kalimantan Utara.
3. Bapak RT/RW yang ada di Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan
Utara.
4. Ibu Siti Mashitah Fiqtinovri, M.Sc selaku Dosen Pembimbing
Lapangan yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan
dukungan kepada mahasiswa/I KKN-PPM selama pelaksanaan Kuliah
Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten
Bulungan Provinsi Kalimantan Utara.
5. Warga Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Uatara atas
kerjasama dan bantuan selama kegiatan KKN-PPM berlangsung
6. Semua pihak yang telah ikut membantu kesuksesan pelaksanaan KKN-
PPM yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Semoga segala amal kebaikan dan kerelaannya yang telah membantu dalam
proses belajar dimasyarakat serta berbagai macam kegiatan selama pelaksanaan
KKN-PPM mendapatkan Ridho dan balasan dari Allah SWT.
Penyusunan menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu segala kritik dan saran dari pembaca dan masyarakat yang sifatnya
membangun, diterima dengan senang hati, demi kesempurnaan dan kemajuan

iii
bersama. Penyusun berharap semoga laporan ini berguna bagi pembaca pada
umumnya dan masyarakat khususnya.
Tanjung Selor, 10 Oktober 2020

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... viii
BAB I KEADAAN UMUM LOKASI KKN-PPM
1.1. Potensi Dasar Kecamatan Tanjung Selor............................... 1
1.1.1. Potensi Dasar ............................................................. 1
1.1.2. Tipe Desa ................................................................... 2
1.1.3. Faktor Pengembagan Desa ......................................... 2
1.2. Potensi Dasar Kecamatan Tanjung Palas Barat ..................... 2
1.2.1. Potensi Dasar ............................................................. 2
1.2.2. Tipe Desa ................................................................... 3
1.2.3. Faktor Pengembangan Desa ....................................... 3
1.3. Potensi Dasar Kecamatan Tanjung Palas............................... 4
1.3.1. Potensi Dasar ............................................................. 4
1.3.2. Tipe Desa ................................................................... 4
1.3.3. Faktor Pengembangan Desa ....................................... 4
1.4. Potensi Dasar Kecamatan Tanjung Palas Tengah.................. 5
1.4.1. Potensi Dasar ............................................................. 5
1.4.2. Tipe Desa ................................................................... 6
1.4.3. Faktor Pengembangan Desa ....................................... 6
1.5. Potensi Dasar Kecamatan Sembakung .................................. 6
1.5.1. Potensi Dasar ............................................................. 6
1.5.2. Tipe Desa ................................................................... 7
1.5.3. Faktor Pengembangan Desa ....................................... 8
BAB II IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH
2.1 Identifikasi Masalah............................................................... 9
2.1.1 Bidang Ketahanan Pangan ......................................... 9
2.1.2 Bidang Keahanan Ekonomi ....................................... 9

v
2.1.3 Bidang Pendidikan, Sosial dan Budaya ..................... 10
2.1.4 Bidang Kesahatan dan Lingkungan ........................... 11
2.2 Rumusan Masalah .................................................................. 11
2.2.1 Bidang Ketahanan Pangan ......................................... 11
2.2.2 Bidang Ketahanan Ekonomi ...................................... 11
2.2.3 Bidang Pendidikan, Sosial dan Budaya ..................... 12
2.2.4 Bidang Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan ........ 12

BAB III PROGRAM KERJA UNTUK MENGATASI MASALAH


3.1 Tema Program Kerja ............................................................. 13
3.1.1 Ketahanan Ekonomi ................................................... 13
3.1.2 Ketahanan Pangan ...................................................... 13
3.1.3 Bidang Pendidikan, Sosial dan Budaya ..................... 14
3.1.4 Bidang Kesehatan dan Kebersihan Lingkugan .......... 14
3.1.5 Bidang Administrasi Pemerintahan Desa .................. 16
3.1.6 Bidang Sarana dan Prasarana Fisik ............................ 16
BAB IV PELAKSANAAN (REALISASI) PROGRAM KERJA
4.1 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kegiatan ............ 17
4.1.1 Ketahanan Pangan Rumah Tangga Semasa Pandemi.
4.1.1.1 Hasil Kuisioner Ketahanan Pangan
Rumah Tangga semasa Pandemi............. 17
4.1.1.2 Program Ketahanan Pangan Rumah
Tangga Semasa Pandemi ........................ 22
4.1.2 Ketahanan Ekonomi Rumah Tangga Semasa
Pandemi...................................................................... 22
4.1.2.1 Hasil Kuisioner Ketahanan Ekonomi
Rumah Tangga Semasa Pandemi ............ 24
4.1.2.2 Program Ketahanan Ekonomi Rumah
Tangga Semasa Pandemi ........................ 30
4.2 Faktor dan Pendukung................................................................. 32
4.3 Kendala-kendala yang Dihadapi ................................................. 32
4.4 Total Biaya yang Dikeluarkan .................................................... 32

vi
4.5 Sumber Biaya yang Diperoleh .................................................... 34
4.6 Aktifitas dan Peran Serta Anggota Kelompok ............................ 34
4.7 Peran Serta Warga Dalam Kegiatan ............................................ 35
BAB V PENUTUP
5.1 Rekomendasi untuk Pemerintah Desa ....................................... 36
5.2 Rekomendasi untuk Pemerintah Kecamatan ............................. 36
5.3 Rekomendasi untuk KKN-PPM 2021 ....................................... 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Karaktersitik Responden Berdasarkan Umur ........................................ 17


Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 17
Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.................. 18
Tabel 4 karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .................................. 18
Tabel 5 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Pangan Kecamatan
Tanjung Selor ........................................................................................ 19
Tabel 6 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Pangan Kecamatan
Tanjung Palas ........................................................................................ 20
Tabel 7 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Pangan Kecamatan
Tanjung Palas Tengah ........................................................................... 21
Tabel 8 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Pangan Kecamatan
Tanjug Palas Barat ................................................................................ 21
Tabel 9 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Pangan Kecamatan
Sembakung ............................................................................................ 22
Tabel 10 Karaktersitik Responden Berdasarkan Umur...................................... 24
Tabel 11 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 24
Tabel 12 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan................ 25
Tabel 13 karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................ 25
Tabel 14 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Ekonomi Kecamatan
Tanjung Selor ...................................................................................... 26
Tabel 15 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Ekonomi Kecamatan
Tanjung Palas Barat ............................................................................. 27
Tabel 16 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Ekonomi Kecamatan
Sembakung ........................................................................................... 28
Tabel 17 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Ekonomi Kecamatan
Tanjug Palas ........................................................................................ 29
Tabel 18 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Ekonomi Kecamatan
Tanjung Palas Tengah ......................................................................... 30
Tabel 19 Total Biaya yang Dikeluarkan ............................................................ 32

viii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Foto dokumentasi kegiatan ................................................................... ix

ix
BAB I
KEADAAN UMUM LOKASI KKN-PPM

1.1 Potensi Dasar Kecamatan Tanjung Selor


1.1.1 Potensi Dasar
Kecamatan Tanjung Selor adalah ibukota kabupaten dan merupakan
pusat pemerintahan. Denganjumlah penduduk yang mendiami wilayah
Kecamatan Tanjung Selor berjumlah 30.486 Jiwa, dengan 6.555 KK, meliputi
16.139 jiwa laki-laki dan perempuan 14.347 jiwa dengan tingkat kepadatan
Dan luas wilayah ± 1.277,81 km²mencapai 23.86 jiwa/km² dan tingkat rata-
rata penduduk/keluarga 4.65 jiwa. Masyarakatnya sangat beragam terdiri dari
berbagai suku, seperti tidung, bulungan, dayak, bugis, jawa, dan suku-suku
pendatang lainnya.
Keragaman suku masyarakat membuat budayanya pun juga cukup
beragam, sesuai dengan keradaan suku masyarakatnya. Namun dengan
keragaman itulah membuat dinamika budaya pun mengalami proses
akulturasi dan saling menghormati antar budaya dan masyarakatnya.
Sarana ibadah yang ada di wilayah ini terdiri dari mesjid 29 buah,
langgar/mushalla 19 buah dan gereja 21 buah, Pura 1 buah, Vihara 1 Buah,
Ta Pek Kong 1 buah.Sarana Pendidikan : 8 TK, 31 SD/MI, 1 SDLB, 11
SLTP/MTs, 7 SLTA/MA dan 3 Perguruan Tinggi.
Kecamatan Tanjung Selor memiliki batas wilayah:
Sebelah Timur: Tanjung Palas Timur;
Sebelah Selatan : Kabupaten Berau;
Sebelah Utara : Kecamatan Tanjung Palas dan Tanjung Palas Tengah;
Sebelah Barat : Kecamatan Tanjung Palas.

Potensi Kecamatan Tanjung Selor:


a. Kehutanan, yang masih menyimpan potensi kayu-kayu log.
b. Sangat cocok untuk perkebunan, karena hamparan tanah datanya cukup
luas.

1
c. Pertambangan minyak di daerah Apung.

1.1.2 Tipe Desa


Kecamatan Tanjung Selor memiliki 6 desa yang memiliki tipe desa
Swasembada. Desa swasembada merupakan desa yang mampu
mengoptimalkan potensi yang terdapat di desanya jadi desa ini lebih maju
daripada desa swakarya. Masyarakat pada desa ini telah mengenal pendidikan
dan mampu menyerap teknologi dari daerah luar yang lebih maju. Adapun
sarana transportasi dan komunikasinya juga sudah lancar.

1.1.3 Faktor Pengembangan Desa


Pengembangan desa adalah suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral di desa baik dalam bidang
ekonomi, politik maupun dalam bidang sosial budaya.Di kecamatan Tanjung
Selor sendiri pengembangan nya di fokuskan pada infrastrukturnya.
sebabDukungan infrastruktur yang belum memadahi masih menjadi kendala
dalam pembangunan ketahanan pangan di Bulungan. Untuk itu lah,
infrastruktur di kawasan pangan menjadi prioritas Pemkab Bulungan.

1.2 Potensi Dasar Kecamatan Tanjung Palas Barat


1.2.1 Potensi Dasar
Kecamatan Tanjung Palas Barat adalah kecamatan yang mempunyai
ibu kota yang bernama Long Beluah. Jumlah penduduk yang mendiami
wilayah Kecamatan Tanjung Palas Barat berjumlah 6.741 Jiwa, dengan 1.651
KK, meliputi 3.666 jiwa laki-laki dan perempuan 3.075 jiwa dengan tingkat
kepadatan mencapai 6,33 jiwa/km² dan tingkat rata-rata penduduk/keluarga
4,08 jiwa. Dengan Luas wilayah ± 2.779 km² Masyarakat Kecamatan ini
cukup heterogen, terdiri dari berbagai suku. Suku asli masyarakatnya adalah
dayak. Heterogenitas masyarakat ini disebabkan Bhayangkara pernah menjadi
pusat kegiatan perusahaan besar. Sehingga berbagai warga berdatangan untuk
bekerja dan sekaligus menetap di wilayah ini. Termasuk diantaranya
berasimilasi dengan penduduk setempat. Berbagai suku yang ada diantaranya

ii
dayak dengan berbagai anak sukunya, banjar, jawa, bugis, tator, minang,
batak, timur dan lain-lain.
Heterogenitas ini juga mempengaruhi kehidupan beragama
masyarakatnya, yang juga cukup beraneka ragam, seperti Islam, Kristen
(protestan dan Katolik), Hindu, dan Budha.
Pendidikan masyarakatnya pun juga cukup berkembang, walaupun
yang berasal dari penduduk asli setempat. Meskipun tidak ada sekolahnya,
tetapi pada umumnya mereka mengirimkan untuk belajar ke luar daerah.
Batas wilayah Tanjung Palas Barat:
Sebelah Timur : Kecamatan Tanjung Palas
Sebelah Selatan : Kabupaten Berau
Sebelah Utara : Kecamatan Tanjung Palas
Dengan potensi dasar kecamatan Tanjung Palas Barat:
a. Kehutanan yang masih menyimpan potensi kayu log-log.
b. Sangat cocok untuk perkebunan, karena hamparan tanah dataranya cukup
luas.
c. Pertambangan emas yang belum tergali.

1.2.2 Tipe Desa


Desa yang menjadi lokasi KKN di kecamatan Tanjung Palas Barat
merupakan desa yang bertipe swadaya, yaitu desa yang warganya mampu
mengelola potensi yang dimiliki sehingga mampu memenuhi perekonomian
warganya.

1.2.3 Faktor Pengembangan Desa


Pengembangan desa adalah suatu usaha untuk
meningkatkankemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral di desa baik
dalam bidang ekonomi, politik maupun dalam bidang sosial budaya. Lokasi
yang menjadi tempat kkn di salah satu desa di Kecamatan Tanjung Palas
Barat yaitu mara hilir memprioritaskan di bidang infrastrukturnya seperti
jalanan, pengembangan sekolah, perumahan dinas guru dan lain-lain.

3
1.3 Potensi Dasar Kecamatan Tanjung Palas
1.3.1 Potensi Dasar
Kecamatan Tanjung Palas merupakan Kecamatan yang Jumlah
penduduknya yang mendiami wilayah Kecamatan Tanjung Palas berjumlah
12.521 Jiwa, dengan 3.080 KK, meliputi 6.626 jiwa laki-laki dan perempuan
5.895 jiwa dengan tingkat kepadatan mencapai 7,13 jiwa/km² dan tingkat
rata-rata penduduk/keluarga 4.07 jiwa. Ibukota Tanjung Palas luas wilayah :
± 1.755,74 km² jarak Ibukota ke Kabupaten : ± 2 km. Untuk mencapai
ibukota kecamatan dapat melalui jalur darat maupun sungai. Wilayah
administrasi pemerintahan Kecamatan Tanjung Palas membawahi 4(empat)
keluruhan yaitu Tanjung Palas hulu, tanjung palas tengah, tanjung palas hilir
dan karang anyar serta 5 (lima) pemerintahan desa meliputi : Gunung putih,
Antutan, Pejalin, Teras Nawang dan teras. Adapun obyek wisata yang ada di
Kecamatan Tanjung Palas adalah wisata alam gunung putih, musium
kesultanan bulungan, wisata budaya adat dayak kenyah.
Batas wilayah kecamatan Tanjung Palas:
Sebelah Timur : Kecamatan Tanjung Selor;
Sebelah Selatan : Kabupaten Berau;
Sebelah Utara : Kecamatan Tanjung Palas Utara dan Tanjung Palas Tengah;
Sebelah Barat : Kecamatan Tanjung Palas Barat;
Potensi dasar Kecamatan Tanjung Palas :Kehutanan, yang masih
menyimpan potensi kayu-kayu log. Dan Sangat cocok untuk perkebunan,
karena hamparan tanah datar nya cukup luas.

1.3.2 Tipe Desa


Desa yang berada di kecamatan Tanjung Palas termasuk tipe desa
swakarya desa yang telah mampu untuk memenuhi kebutuha warganya dan
juga menjual kelebihannya ke daerah-daerah lainnya.

1.3.3 Faktor Pengembangan Desa


Pengembangan desa adalah suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan yang ada di desa, seperti teknis, teoritis, konseptual, dan moral

iv
desa baik dalam bidang ekonomi, politik maupun bidang sosial budaya. Di
Kecamatan Tanjung Palas lebih memprioritaskan pengembangan dalam
bidang SDM ( Sumber Daya Manusia). Pengembangan ini dilakukan guna
meningkatkan kemampuan masyarakatnya.. Dengan terpenuhinya SDM yang
dibutuhkan desa maka akan mempengaruhi perkembangan desa.

1.4 Potensi Dasar Kecamatan Tanjung Palas Tengah


1.4.1 Potensi Dasar

Kecamatan tanjung palas tengah merupakan salah satu daerah yang


menjadi pemukiman transmigrasi.sebagai tempat pemukiman transmigrasi
membuat masyarakatnya pun beragam terdiri dari berbagai suku, seperti
tidung,bulungan,dayak,bugis,jawa ,dan timor. Sesuai dengan keadaan
topografi dan portensi wilayahnya,sebagian besar masyarakatnya memiliki
mata pencarian sebagai petani dan nelayan tradisional.
Keragaman suku masyarakat membuat budayapun jadi cukup
beragam,sesuai danagan keragaman suku masyarakat membuat budayanya
pun juga cukup beragam,sesuai dengan keadaan suku masyarakatnya.Namun
dengan keragaman itu membuat dinamika budayapun mengalami prosess
akulturasi dan saling menghormati anatr budaya dan
masyarakatnya.Penduduk yang berdiam di wilayah ini berdasarkan data
statistik terakhir berjumlah 6.593 jiwa,dengan 1,532kk,terdiri dari 3.457 jiwa
laki-laki dan perempuan 3.136 jiwa. Perbandingan rasio jenis kelaminnya
mencapai 110,24.
Akses dari ibukota kecamatan ke desa sesa yang ada sebagian bisa
dicapai melalui darat seperti desa salimbatu dengan waktu temouh 15 menit
dan silva rahayu (1 jam) sedangkan desa tanjung buka hanya bisa ditempuh
jalur sungai yang waktu tempuh sekitar 1 jam menggunakan perahu long
boat, ketinting dan speed boat sebagai salah satu kecamatan yang baru
dimekar kan dari kecamatan induk tanjung palas, jumlah desanya sebanyak 3
(tiga) desa, meliputi desa salimbatu, silva rahayu dan tanjung buka.
Batas wilayah kecamatan Tanjung Palas:

5
Sebelah Utara : Laut Tarakan
Sebelah Timur : Kec. Tg. Palas Timur
Sebelah Selatan : Kecamatan Tanjung Selor dan Tanjung Palas
Sebelah Barat : Kecamatan Tanjung Palas Utara dan Sekatak
Potensinya:
a. Pertambakan
b. Perkebunan kelapa sawit
c. Pertambangan batu bara

1.4.2 Tipe Desa


Desa di kecamatan tanjung palas tengah swadaya hampir mirip
dengan desa tradisional dimana hidupnya terisolir dari dunia luar,
masyarakatnya cenderung tertutup dan kemajuan desanya lambat. Namun
desa swadaya sudah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Penduduknya
sudah mampu mengolah potensi yang ada di desanya secara tradisional.
Untuk itu, penduduk desa ini sangat tergantung dengan alam dan kondisi
geografis.

1.4.3 Faktor Pengembangan Desa


Pengembangan desa adalah suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan yang ada di desa, seperti teknis, teoritis, konseptual, dan moral
desa baik dalam bidang ekonomi, politik maupun bidang sosial budaya. Di
Kecamatan Tanjung Palas Tengah lebih memprioritaskan pengembangan
dalam bidang infrastruktur seperti akses jalan ke kota agar mempermudah
jalur perekonomian.

1.5 Potensi Dasar Kecamatan Sembakung


1.5.1 Potensi Desa
Sungai Sembakung yang membelah Kecamatan Sembakung
menjadikan desa-desa di Sembakung sebagai wilayah yang unik. Berbatasan
langsung dengan Kecamatan Lumbis di sebelah barat, Kabupaten Bulungan
di sebelah selatan dan timur serta di sebelah utara dengan Kecamatan Sebuku

vi
dan Nunukan. Kecamatan Sembakung memiliki luas tak kurang dari 2.055,90
km2.
Sungai Sembakung yang membelah Kecamatan Sembakung
menjadikan desa-desa di Sembakung sebagai wilayah yang unik. Berbatasan
langsung dengan Kecamatan Lumbis di sebelah barat, Kabupaten Bulungan
di sebelah selatan dan timur serta di sebelah utara dengan Kecamatan Sebuku
dan Nunukan. Kecamatan Sembakung memiliki luas tak kurang dari 2.055,90
km2, 20 desa yang berada di Kecamatan Sembakung 9 desa berstatus desa
Swakarya dan 11 desa lainnya adalah desa Swasembada, ibukota kecamatan
adalah Desa Atap. Keseluruhan desa di Kecamatan Sembakung terletak di
kelurahan bukan pesisir yang terdiri dari desa/kelurahan di luar kawasan
hutan.
Jumlah penduduk kecamatan Sembakung sebanyak 8.573 jiwa.
Sedangkan banyaknya keluarga berjumlah 2.132 Kepala Keluarga. Desa di
kecamatan Sembakung yang paling banyak penduduknya adalah desa Atap
berjumlah 2.370 jiwa, kemudian desa Tepian berjumlah 707 jiwa dan desa
Plaju berjumlah 672 jiwa. Sedangkan desa-desa lainnya dengan jumlah
penduduk dibawah 600 jiwa. Sumber penghasilan utama sebagian besar
masyarakat kecamatan Sembakung adalah dari sektor pertanian.

Batas-batas wilayah kecamatan Sembakung adalah sebagai berikut:

Utara Kecamatan Sebuku


Timur Kabupaten Tana Tidung
Selatan Kabupaten Tana Tidung
Barat Kecamatan Sembakung Atulai

1.5.2 Tipe Desa


Dua puluh desa yang berada di Kecamatan Sembakung 9 desa
berstatus desa Swakarya dan 11 desa lainnya adalah desa Swasembada,
ibukota kecamatan adalah Desa Atap. Dua desa di Kecamatan Sembakung
terletak di wilayah pesisir/tepi laut, sisanya terletak di bukan wilayah

7
pesisir/tepi laut. Keseluruhan desa di Kecamatan Sembakung terletak di tepi
kawasan hutan. Desa-desa tersebut adalah :1 Liuk Bulu 2 Binanun 3 Pulau
Keras 4 Sabuluan 5 Tulang 6 Saduman 7 Paguluyon 8 Mambulu 9 Katul 10
Lubok Buat 11 Butas Bagu 12 Labuk 13 Pagar 14 Tujung 15 Manuk
Bungkul 16 Atap 17 Lubakan 18 Tagul 19 Plaju 20 Tepian

1.5.3 Faktor Pengembangan Desa

Pengembangan desa adalah suatu usaha untuk meningkatkan


kemampuan yang ada di desa, seperti teknis, teoritis, konseptual, dan moral
desa baik dalam bidang ekonomi, politik maupun bidang sosial budaya. Di
Kecamatan Sembakung lebih memprioritaskan pengembangan dalam bidang
SDM ( Sumber Daya Manusia). Pengembangan ini dilakukan guna
meningkatkan kemampuan masyarakatnya.. Dengan terpenuhinya SDM yang
dibutuhkan desa maka akan mempengaruhi perkembangan desa.

viii
BAB II
IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH

2.1 Identifikasi Masalah


2.1.1 Bidang Ketahanan Pangan
Penyebaran Pandemi COVID-19 telah menimbulkan kekhawatiran
di dalam masyarakat mengenai ketersediaan pangan di Indonesia.
Pandemi ini menyebabkan gangguan sistem logistik global yang
berdampak pada persoalan akses pangan. masalah akses pangan yang
timbul umumnya dipengaruhi penghasilan masyarakat yang tidak
memadai, bahkan sekedar untuk membeli pangan pokok. Banyaknya
masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat covid-19, menyumbang
andil pada menurunnya ketahanan pangan sampai masyarakat harus
bergantung pada bantuan pangan dari pemerintah”.

Selama pandemi ini berlangsung beberapa masalah baru


bermunculan di bidang ketahanan pangan, seperti naik nya harga bahan
pokok, kurang nya daya beli masyarakat, yang disebabkan oleh
kebijakan pemerintah, yaitu PSBB.

“Sinergi di antara masyarakat pun menjadi sangat krusial dalam masa


pandemi ini. Banyaknya kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan di
rumah untuk membantu ketahann pangan, seperti memanfaatkan
pekarangan lahan sekitar rumah, serta kegiatan sosial yang diinisiasi
oleh masyarakat untuk memberikan bantuan bahan pangan untuk
masyarakat lain yang membutuhkan dapat sangat membantu terjaganya
keseimbangan sistem permintaan dan suplai ketahanan pangan.
“Pada akhirnya, kerja sama di setiap tingkatan sosial untuk menjaga
sistem ketahanan pangan adalah kunci untuk melewati Covid-19.

2.1.2 Bidang Ketahanan Ekonomi

9
Pandemi ini menimbulkan masalah sosial di tengah
masyarakat.Khususnya, pada saat pemerintah menjalankan berbagai
langkah untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19.
"Terutama pada usaha kecil menengah atau sektor informal yang menjadi
salah satu bantalan bagi perekonomian Indonesia, saat ini pun ikut
terpukul. Ini dikarenakan, kebijakan pemerintah dalam mencegah
penyebaran pandemi telah membatasi interaksi fisik antarmasyarakat,
sehingga berbagai aktivitas ekonomi secara informal menjadi terpukul.
Terkecuali, mereka yang bisa berpindah ke platfowm daring yang
mungkin masih bisa bertahan. Oleh karena itu, di dalam penanganan
dampak Covid-19 ini pemerintah melihat konsumsi masyarakat akan
turun secara drastis. Selain itu banyak masyrakat yang kehilangan
pekerjaan, dan pendapatan yang semakin menurun selama pandemic ini,
terutama di bidang pekerjaan yang pendapatan nya tidak menentu seperti
nelayan, petani dan buruh.

2.1.3 Bidang PendidikanSosial, dan Budaya

Dalam dunia pendidikan pemerintah masih menginstruksikan


kepada seluruh penyelenggara pendidikan agar masih tetap menggunakan
pembelajaran during (online) demi untuk efektifitas pemutusan mata
rantai penyebaran covid 19. Harus diakui bahwa tidak sedikit
permasalahan-permasalah pendidikan yang muncul selama pandemi.
Beberapa fakta dilapangan menunjukkan bahwa :

a. masih banyaknya tenaga pengajar/guru terutama di daerah-daerah


belum siap dengan penggunaan teknologi pembelajaran
b. Para orangtua siswa memiliki beban yang sangat berat karena
dengan pemberlakuan belajar during otomatis mereka harus pula
setiap saat mendampingi anak anak mereka belajar
c. infrastruktur yang tidak merata disetiap wilayah menyebabkan
kecepatan jaringan internet otomatis akan berbeda disetiap wilayah

x
bahkan tidak menutup kemungkinan ada wilayah tertentu yang
tidak bisa tersentuh jaringan internet
d. banyaknya orangtua siswa berada dibawa garis kemiskinan yang
membuat mereka tidak mampu menyediakan fasilitas pembelajaran
berbasis online seperti yang diharapkan.

2.1.4 Bidang Kesehatan dan Lingkungan


Kasus Covid-19 belum menunjukkan adanya tanda-tanda situasi
pandemi akan berakhir dalam waktu dekat. Justru, semakin banyak orang-
orang di sekitar kita yang terinfeksi. Kita memang harus waspada, antara
lain dengan menjaga kebersihan dan kesehatan semaksimal mungkin agar
sistem kekebalan tubuh tetap terjaga, dan pada akhirnya jauh dari infeksi
Covid-19. Ada beberapa hal sederhana yang bisa kita lakukan sehari-hari,
namun besar dampaknya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Rajin berolahraga, dan mengkomsumsi buah dan sayur.Selain itu,
sangatlah penting menjaga kebersihan lingkungan rumah, sebab virus itu
tidak terlihat jadi tetap harus waspada.

2.2 Rumusan Masalah


2.2.1 Bidang Ketahanan Pangan
a. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga dalam
keadaan ruang terbatas selama pandemi Covid-19 ?
b. Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk membantu memenuhi
kebutuhan pangan masyarakat ?
c. Bagaimana cara mempertahankan kebutuhan pangan selama
pandemi?

2.2.2 Bidang Ketahanan Ekonomi


a. Bagaimana cara mengatasi penurunan penghasilan ekonomi
masyarakat selama pandemi Covid-19 ?
b. Program kerja apa yang tepat untuk dilaksankan guna menunjang
perekonomian masyarakat ?

11
2.2.3 Bidang Pendidikan, Sosial dan Budaya
c. Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi beban orang tua
murid dalam pembelajaran online?
d. Bagaimana cara meningkatkan semangat belajar siswa/siswi
selama pandemic Covid-19 ini?

2.2.4 Bidang Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan


a. Apa yang harus dilakukan agar imunitas tubuh kita tetap terjaga?
b. Bagaimana cara mengatasi penularan Covid-19?
c. Kegiatan apa yang harus dilakukan

xii
BAB III
PROGRAM KERJA UNTUK MENGATASI MASALAH

3.1 Tema Program Kerja

Program Kerja yang dijalankan selama melaksanakan Kuliah Kerja


Nyata (KKN) di Kecamatan Tanjung Selor, Tanjung Palas, Tanjung Palas
Barat, Tanjung Palas Timur dan Kecamatan Sembakung yaitu :

3.1.1 Ketahanan Ekonomi


a. Pembuatan dan penyebaran kuisioner ketahanan ekonomi di Tanjung
Rumbia, desa Antutan, Tanjung Selor RT 48, Tanjung Buka, desa
Mara 1 dan Sembakung. Waktu dilaksanakannya kegiatan ini terhitung
mulai tanggal 03-08 september 2020, yang sasaran kegiatan ini
ditujukan kepada Kepala Keluarga yang berada dilokasi KKN.
b. Melakukam kegiatan penunjang ekonomi yaitu membantu pemasaran
produk, pemanfaatan tanaman hias, pelatihan pembuatan masker kain,
dan pelatihan pembuatan makanan ringan seperti keripik pisang,
singkong dan perkedel kentang. Sasaran dari kegiatan ini adalah untuk
seluruh masyarakat dilokasi KKN dengan tujuan membantu
meningkatkan penghasilan masyarakat yang menurun drastic akibat
pandemi Covid-19.

3.1.2 Ketahanan Pangan


a. Pembuatan dan penyebaran kuisioner ketahanan pangan di Tanjung
Selor RT 48, Tanjung Rumbia, desa Mara 1, Antutan, Tanjung Buka
dan Sembakung. Waktu dilaksanakannya kegiatan ini terhitung mulai
tanggal 03-08 september 2020, yang sasaran kegiatan ini adalah untuk
masyarakat yaitu ibu-ibu rumah tangga yang berada dilokasi KKN.
b. Penyemaian, penanamam dan pembagian bibit sayur dan rempah yang
dilaksanakan di Tanjung Selor RT 48, Tanjung Rumbia, desa
Antutan, Mara 1, Sembakung dan Tanjung Buka. Sasaran kegiatan ini
adalah untuk seluruh masyarakat desa dilokasi KKN yang bertujuan

13
membantu pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari dimasa pandemi
covid-19.

3.1.3 Bidang Pendidikan, Sosial dan Budaya

a. Melaksanakan program bimbingan belajar di Tanjung Rimbia,


Tanjung Selor RT 48 dan desa Antutan. Sasaran kegiatan ini
ditujukan kepada anak-anak Sekolah Dasar yang berada dilokasi
KKN. Kegiatan ini dilaksankan dengan cara membentuk kelompok
belajar dan juga dengan cara mendatangi satu-satu rumah warga
(door to door). Tujuan dari bimbingan belajar ini yaitu untuk
membantu siswa-siswi dan orang tua yang kesulitan dalam
mengerjakan maupun memahami tugas-tugas sekolah.
b. Membeikan paket bantuan berupa pulsa untuk kegiatan belajar
secara daring. Sasaran kegiatan ini ditujukan kepada anak SDN 01
dan anak TKN 01Tanjung Selor. Dengan tujuan untuk
mempermudah dalam mengakses internet dan juga dapat
meringankan beban pengeluaran dari orang tua siswa.
c. Memberikan pemahaman mengenai COVID-19 melalui audio visual
yang dilaksankan pada tanggal 21-22 september 2020 didesa
Tanjung Rumbia. Sasaran dari kegiatan ini adalah untuk siswa-siswi
Sekolah Dasar Negeri 017 Tanjung Selor dengan tujuan agar siswa-
siswi tersebut memahami bahayanya virus tersebut dan paham
bagaimana cara pencegahannya.
d. Bersosialisasi langsung dengan masyarakat tanjung rumbia dengan
menjadi panitia lomba balap ketinting yang dilaksankan pada tanggal
20 september 2020 didesa Tanjung Rumbia. Dengan tujuan
melakukan pendekatan dengan masyarakat Tanjung Rumbia.

3.1.4 Bidang Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan


a. Kegiatan pembagian masker yang terhitung pada tanggal 13, 19 dan 25
september 2020 dilaksanakan di desa Antutan, Tanjung Rumbia dan

xiv
Tanjung Buka. Sasaran dari kegiatan ini adalah untuk seluruh
masyarakat yang berada dilokasi KKN dengan tujuan agar masyarakat
dapat menggunakan masker tersebut jika ingin berpergian sehingga
dapat mengurangi resiko terular COVID-19
b. Pembagian Handsanitizer yang dilaksankan di desa Tanjung Rumbia.
Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat RT 14, 18 dan 26 dengan
tujuan agar masyarakat dapat menggunakan handsanitizer ini ketika
ingin berpergian.
c. Penyemprotan Desinfektan yang dilaksanakan pada tanggal 11, 12 dan
18 september 2020 di desa Antutan dan Tanjung Rumbia. Sasaran
kegiatan ini adalah seluruh wilayah desa Antutan dan Tanjung Rumbia
dengan tujuan dapat mengurangi resiko penyebaran COVID-19.
d. Melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 yang dilaksanakan pada
tanggal 17-27 september 2020 didesa Antutan, Tanjung Rumbia, desa
Lubakan (sembakung), Tanjung Buka dan Tanjung Selor RT 48.
Proses sosialisasi yang dilaksanakan adalah dengan cara mendatangi
setiap rumah (door to door) dan juga melalui webinar.
e. Pelaksanaan Bakti Sosial yang dilaksanakan pada tanggal 04, 11 dan
29 september 2020 di desa Tanjung Buka dan Tanjung Rumbia.
Sasaran dari kegiatan ini yaitu lingkungan sekitar lokasi KKN,
tepatnya lokasi yang sering dikunjungi seperti tempat-tempat ibadah,
sekolah, posyandu dan lingkungan sekitar masyarakat yang bertujuan
untuk membersihkan tempat tersebut agar masyarakat merasa nyaman
dan aman.
f. Mengikuti kegiatan-kegiatan desa, salah satunya kegiatan posyandu
yang dilaksanakan disetiap bulan. Sasaran kegiatan ini yaitu bayi dan
balita. Kegiatan ini dilaksanakan didesa Tanjung Rumbia dengan
tujuan Agar para ibu dapat mengetahui perkembangan imunitas anak-
anaknya.

15
3.1.5 Bidang Administrasi Pemerintahan Desa

a. Melakukan Sensus Kelurahan yang dilaksanakan pada tanggal 16-17


september 2020 di Tanjung Rumbia. Sasaran dilakukan kegiatan ini
yaitu seluruh maysrakat RT 14. 18 dan 26 dengan tujuan mendata
ulang masyarakat tanjung rumbia mengenai rumah tidak layak huni.
b. Membantu sensus Badan Pusat Statistik yang dilaksankan di RT 26
desa Tanjung Rumbia. Sasaran kegiatan ini yaitu seluruh masyarakat
RT 26 Tanjung Rumbia dengan tujuan membantu ketua RT 26 dalam
pengisian sensus tersebut.

3.1.6 Bidang Sarana dan Prasarana Fisik

a. Pembuatan berbagai plang di desa Antutan dan Tanjung Rumbia


seperti plang nama jalan, plang RT, plang tanaman dan plang
sambutan suatu desa. Sasaran kegitan ini yaitu lingkungan dan
masyarakat desa lokasi KKN yang bertujuan untuk mempermudah
masyarakat dalam mencari alamat ataupun informasi didesa tersebut.
b. Pembuatan tempat cuci tangan, tong sampah dan tempat tisu yang
dilaksanakan di desa Tanjung Rumbia. Sasaran kegiatan ini yaitu
seluruh masyarakat Tanjung Rumbia yang bertujuan untuk melengkapi
sarana dan psrasarana ditempat-tempat umum desa tersebut, seperti
tempat ibadah, sekolah dan posyandu.

xvi
BAB IV
PELAKSANAAN (REALISASI) PROGRAM KERJA

4.1 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kegiatan


4.1.1 Ketahanan Pangan rumah Tangga Semasa Pandemi
4.1.1.1 Hasil Kuisioner Ketahanan Pangan Rumah Tangga Sesama
Pandemi
Karakteristik Responden Ketahanan Pangan Berdasarkan umur,
jeniskelamin, pendidikan, dan pekerjaan dari Kec. Tanjung Selor, Kec.
Tanjung Palas, Kec. Tanjung Palas Tengah, Kec. Tanjung Palas Barat dan
Kec. Sembakung adalah :

Tabel 1
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Kec. Tanjung Kec.Tanjung Kec.Tanjung Palas Kec. Tanjung
Kec. Sembakung
Kategori Selor Palas Tengah Palas Barat
No
umur presenta presenta presenta presenta Presenta
jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah
se se se se se
1 20-30 13 23,63% 0 0 1 10% 1 5% 3 30%
2 30-40 22 40% 3 30% 2 20% 6 30% 2 20%
3 40-50 13 23,63% 6 60% 6 60% 4 20% 3 30%
4 >50 11 20% 1 10% 1 10% 9 45% 2 20%

Berdasarkan Tabel 1, umur responden di seluruh kecamatan


rentang usia produktif, dimana mayoritas responden ketahanan pangan
berumur 15 s/d 64 tahun.
Karakteristik rumah tangga responden berdasarkan jenis kelamin disajikan
pada table 2.

Tabel 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Kec. Tanjung Kec.Tanjung Kec.Tanjung Palas Kec. Tanjung Kec. Sembakung


No Jenis kelamin Selor Palas Tengah Palas Barat
presenta presenta presenta presenta Presenta
jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah
se se se se se
1 Laki-laki 12 21,81% 0 0% 0 0% 11 55% 0 0%
2 Perempuan 43 78,18% 10 10% 10 100% 9 45% 10 100%

17
Karakteristik rumah tangga responden berdasarkan jenis kelamin
pada kuisioner ketahanan pangan menunjukkan mayoritas responden di
Kecamatan Tanjung Selor adalah perempuan. Sasaran penyebaran
kuisioner ini masih ada yang beberapa tidak tepat pada sasaran awal yaitu
ditujukan kepada ibu-ibu rumah tangga, seperti diKecamatan tanjung
Selor, dan Kecamatan Tanjung Palas Barat.

Tabel 3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Kec. Tanjung Kec.Tanjung Kec.Tanjung Palas Kec. Tanjung Kec. Sembakung


No Pendidikan Selor Palas Tengah Palas Barat
presenta presenta presenta presenta Presenta
jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah
se se se se se
1 Sarjana 0 0% 0 0% 1 10% 0 0% 0 0%
2 D1 1 1,81% 0 0% 0 0 0 0% 1 10%
3 D4 1 1,81% 0 0% 0 0 0 0% 0 0%
4 SLTA 10 1,81% 3 30% 4 40% 4 20% 1 10%
5 SLTP 7 12,7% 2 20% 4 40% 2 10% 3 30%
6 SD 16 29,09% 5 50% 1 10% 13 65% 5 50%
Tidak tamat
7
Sd 20 36,36% 0 0% 0 0% 1 5% 0 0%

Karakteristik rumah tangga responden berdasarkan tingkat


pendidikan menunjukkan bahwa presentase tingkat pendidikan responden
ketahanan pangan terbesar di Kecamatan Tanjung Selor adalah SD dan
Tidak tamat SD, sementara di Kecamatan Tanjung Palas Kecamatan
Tanjung Palas Barat, dan Kecamatan Sembakung responden mayoritas
berpendidikan SD dan SMA.
Tabel 4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Kec.Tanjung Palas Kec. Tanjung Palas


Kec. Sembakung
Kec. Tanjung Selor Kec.Tanjung Palas Tengah Barat
Pekerjaan
presentas presentas presentas presentas Presentas
jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah
e e e e e
PNS 1 1,81% 0 0% 1 10% 0 0% 0 0%

Honorer 1 1,81% 0 0% 0 0% 0 0% 1 10%


Swasta 8 14,54% 0 0% 0 0% 12 60% 8 80%
Buruh 5 9,09% 5 50% 0 0% 1 5% 0 0%
Petani 4 7,27% 7 70% 7 70% 2 10% 1 10%
IRT 32 58,18% 2 20% 2 20% 5 25% 6 60%
Nelayan 1 1,81% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

xviii
Karakteristik rumah tangga responden berdasarkan tingkat
pendidikan pada ketahanan pangan menunjukkan bahwa mayoritas dari
responden Kecamatan Tanjung Selor adalah sebagai ibu rumah tangga
dengan jumlah presentase 58,18%, kemudian di kecamatan Tanjung Palas,
dan tanjung palas Tengah rata-rata responden merupakan petani dengan
prsentase 70%, selanjutnya di kecamatan tanjung palas barat dan
kecamatan sembakung mayoritas responden merupakan pekerja swasta.

Dari hasil penelitian yang berupa kuisioner yang dibagikan untuk


warga, pertanyaan yang didapat dan dirasakan oleh warga ternyata di masa
pandemic Covid-19 ini berdampak pada ketahanan pangan rumah tangga
yang kurang baik, terbukti dari table di bawah ini yang menunjukkkan
prsentase dari hasil kuisioner, dari pertanyaan dan makna dari setiap angka
tersebut yaitu 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju,
5= sangat setuju.

Tabel 5
Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Pangan
Kecamatan Tanjung Selor
PERSENTASE JAWABAN RATA-
SKALA JAWABAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 RATA
Sangat setuju 11% 7% 5% 7% 9% 8% 10% 5% 17% 10% JAWAB 9%
setuju 35% 25% 41% 28% 23% 48% 41% 32% 20% 30% 32%
netral 18% 27% 23% 29% 32% 12% 14% 28% 16% 18% 22%
Tidak setuju 5% 10% 1% 5% 2% 1% 5% 4% 15% 11% 6%
sangat tidak setuju 1% 1% 0% 1% 4% 1% 1% 1% 2% 2% 1%

Berdasarakan uraian diatas dapat disimpulakan bahwa warga yang


berada di Kecamatan Tanjung Selor mengalami dampak buruk, dilihat dari
rata-rata persentase 32% yang artinya banyak yang setuju bahwa dampak
pendemi Covid-19 berpengaruh pada perubahan harga pada produk
pangan. ketahanan pangan masyarakat, berdasarkan hasil dari koresponden
dapat dilihat dari secara keseluruhan. Untuk 22% Rata-rata penilaian

19
responden yang menyatakan bahwa produktivitas pangan meunurun
selama pandemic ini. Sementara 6% responden memberikan jawaban tidak
setuju tentang bantuan pemerintah dalam menangani permasalahan pangan
masyarakat. Dari tabel diatas dapat disimpulkan dengan keseluruhan
bahwa dengan adanya pendemi Covid-19 ini dampak ketahanan pangan
rumah tangga sangat berdampak kepada masyarakat baik masyarakat
menengah keatas maupun menengah ke bawah.

Dari hasil penelitian yang berupa kuisioner yang dibagikan untuk


warga, pertanyaan yang didapat dan dirasakan oleh warga ternyata di masa
pandemic Covid-19 ini berdampak pada ketahanan pangan rumah tangga
yang kurang baik, terbukti dari table di bawah ini yang menunjukkkan
prsentase dari hasil kuisioner, dari pertanyaan dan makna dari setiap angka
tersebut yaitu 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju,
5= sangat setuju.

Tabel 6
Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Pangan
Kecamatan Tanjung Palas
PERSENTASE JAWABAN RATA-
SKALA JAWABAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 RATA
Sangat Setuju 10% 10% 20% 20% 30% 40% 30% 20% 10% 10% JAWAB
20%
Setuju 40% 40% 30% 40% 50% 40% 40% 40% 40% 60% 42%
Netral 30% 50% 50% 40% 20% 20% 30% 30% 50% 30% 35%
Tidak Setuju 20% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 10% 0% 0% 3%
Sangat Tidak Setuju 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

Pada tabel diatas dapat dilihat secara umum bahwa masyarakat


yang berada di Kecamatan Tanjung Palas memberi respon yang buruk,
terhadap ketahanan pangan masyarakat selama pandemi Covid-19 dengan
metode ini, dimana rata-rata persentase Frekuensi masyarakat memberi
jawaban SETUJU atau respon buruk 42%.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dampak


pendemi Covid-19 berpengaruh pada ketahanan pangan masyarakat. Poin

xx
dari keseluruhan responden Sangat Tidak Setuju rata- rata persentase
0% dalam artian semua masyarakat terkena dampak ketahanan pangan
masyarakat akibat pandemi Covid-19.

Tabel 7
Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Pangan
Kecamatan Tanjung Palas Tengah
PERSENTASE JAWABAN RATA-
SKALA JAWABAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 RATA
Sangat Berpengaruh 50% 50% 55% 30% 35% 30% 10% 15% 20% 15% JAWAB
31%
Berpengaruh 30% 25% 25% 45% 45% 60% 40% 45% 45% 35% 40%
Biasa Saja 20% 15% 20% 15% 20% 0% 5% 5% 10% 0% 11%
Tidak Berpengaruh 0% 5% 0% 5% 0% 5% 40% 25% 25% 45% 15%
Sangat Tidak Berpengaruh 0% 5% 0% 5% 0% 5% 5% 5% 0% 5% 3%

Berdasarkan iuran diatas dapat disimpulkan bahwa warga yang


berada di kecamatan Tanjung Palas Tengah mengalami dampak buruk,
dilihat dari rata-rata persentase ini lebih banyak 40% hal ini mengartikan
bahwa pada umumnya ternyata banyak yang setuju bahwa dampak
pandemi Covid-19 berpengaruh pada perubahan harga pada produk
pangan, untuk 31 % responden memberikan respon setuju bahwa
Pembatasan Berskala Besar berdampak terhadap ketahanan pangan dan
untuk 15% masyarakat mengalami penurunan daya beli.

Tabel 8
Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Pangan
Kecamatan Tanjung Palas Barat
PERSENTASE JAWABAN RATA-
SKALA JAWABAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 RATA
Sangat Setuju 50% 50% 55% 30% 35% 30% 10% 15% 20% 15% JAWAB
31%
Setuju 30% 25% 25% 45% 45% 60% 40% 45% 45% 35% 40%
Netral 20% 15% 20% 15% 20% 0% 5% 5% 10% 0% 11%
Tidak Setuju 0% 5% 0% 5% 0% 5% 40% 25% 25% 45% 15%
Sangat Tidak Setuju 0% 5% 0% 5% 0% 5% 5% 5% 0% 5% 3%

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa masyarakat yang


berada di Kecamatan Tanjung Palas Barat dengan memberi respon buruk,
dari kategori Sangat setuju dengan rata-rata persentase 31%. Dan poin

21
Setuju dengan rata-rata persentase 40% Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa selama adanya pandemi Covid-19 sangat berpengaruh
untuk ketahanan pangan masyarakat, baik dari masyarakat menengah
keatas maupun menengah kebawah.Selama pandemicCovid-19
masyarakat di tuntut untuk tetap produktif, demi memenuhi kebutuhan
pangan.Seperti memanfaatkan lahan menjadi pekarangan.

Tabel 9
Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Pangan
Kecamatan Sembakung
PERSENTASE JAWABAN RATA-
SKALA JAWABAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 RATA
Sangat setuju 20% 70% 40% 50% 60% 10% 40% 30% 30% 10% JAWAB
36%
setuju 60% 30% 20% 50% 40% 40% 50% 40% 50% 80% 46%
netral 20% 0% 40% 0% 0% 50% 10% 20% 0% 0% 14%
Tidak setuju 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 10% 10% 10% 3%
sangat tidak setuju 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 10% 0% 1%

Berdasarkan iuran diatas dapat disimpulkan bahwa warga yang


berada di kecamatan Sembakung mengalami dampak buruk, dilihat dari
rata-rata persentase ini lebih banyak 46% setuju bahwa selama pandemic
Covid-19 pengambilan keputusan dalam memenuhi kebutuhan menurun,
disebabkan oleh adanya PSBB sehingga masyarakat tidak bebas bergerak.
Kemudian 36% responden sangat setuju dengan pemanfaatan lahan di
pekarangan rumah dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan.

4.1.1.2 Program Ketahanan Pangan Rumah Tangga Semasa


Pandemi

a. Penyebaran Kuisioner
Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada
kesehatan, melainkan juga berdampak pada pada berbagai
aspek kehidupan sosial ekonomi, termasuk pada pemenuhan
kebutuhan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan,
produksi dalam negeri memegang peranan kunci meskipun

xxii
terdapat opsi untuk melakukan impor. Namun dalam kondisi
pandemi, impor pun bisa terkendala karena sejumlah negara
menahan ekspor pangan demi memenuhi kebutuhan
domestiknya.
Ketersediaan bahan pangan pokok pada kondisi
pandemi memegang peranan penting mengingat pangan
merupakan kebutuhan dasar penduduk. Hal ini perlu menjadi
perhatian mengingat pandemi Covid-19 berpengaruh pada
krisis pangan jika tidak dikelola dengan baik. Di satu sisi,
pandemi Covid-19 mendorong penerapan pembatasan sosial.
Di sisi lain, kebutuhan pangan diperkirakan dikonsumsi dalam
kuantitas yang sama meskipun aktivitas masyarakat lebih
terbatas.
Oleh karena itu mahasiswa KKN-PPM Universitas
Kaltara 2020 Kelompok 18 melakukan penelitian dengan
menyebarkan kuesioner “Ketahanan Pangan ditengah Pandemi
Covid-19” yang telah terealisasi, dengan tujuan untuk
mengetahui permasalahan apa saja yang terjadi di bidang
ketahanan pangan di masing-masing kecamatan ditempat
mahasiswa melaksanakan KKN.

b. Pemanfaatan Lahan Pekarangan


Masa pandemi COVID-19 memaksa setiap orang
untuk tinggal di rumah demi memutus mata rantai penyebaran
virus. Kondisi ini tidak serta merta membuat kita menjadi tidak
produktif. Beragam aktivitas bisa dilakukan, khususnya yang
bisa menopang kebutuhan pangan rumah tangga. Salah satu
yang bisa dilakukan adalah berkebun sayuran organik di
pekarangan rumah.
Oleh karena itu mahasiswa KKN-PPM Universitas
Kaltara 2020 Kelompok 18 melakukan kegiatan penanaman
sayur dan rempah di masing-masing kecamatan dilokasi KKN

23
yang telah terealisasi dengan baik. Tujuan dari kegiatan ini
adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat selama pandemi Covid.19 dan memberi pemahanan
kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan
rumah sehingga dapat menghemat pengeluaran kebutuhan
pangan rumah tangga selama pandemi Covid.19.

4.1.2 Ketahanan Ekonomi Rumah Tangga Semasa Pandemi


4.1.2.1 Hasil Kuisioner Ketahanan Ekonomi Rumah Tangga Semasa
Pandemi
Karakteristik Responden Ketahanan Ekonomi Berdasarkan
umur, jeniskelamin, pendidikan, dan pekerjaan dari Kec. Tanjung
Selor, Kec. Tanjung Palas, Kec. Tanjung Palas Tengah, Kec.
Tanjung Palas Barat dan Kec. Sembakung adalah :

Tabel 10
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Kec. Tanjung Kec.Tanjung Kec.Tanjung Palas Kec. Tanjung


Kec. Sembakung
Kategori Selor Palas Tengah Palas Barat
No
umur presenta presenta presenta presenta Presenta
jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah
se se se se se
1 20-30 10 14,28% 0 0 0 0% 0 0% 2 20%
2 30-40 18 25,71% 3 30% 3 30% 7 35% 2 20%
3 40-50 20 28.57% 6 60% 4 40% 4 20% 3 30%
4 >50 22 31% 1 10% 3 30% 9 45% 2 20%

Responden kuisioner ketahanan ekonomi diseluruh kecamatan


lokasin KKN rata-rata umur responden rentan usia produktif.

Tabel 11
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Kec. Tanjung Kec.Tanjung Kec.Tanjung Palas Kec. Tanjung


Kec. Sembakung
Selor Palas Tengah Palas Barat
No Jenis kelamin
presenta presenta presenta presenta Presenta
jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah
se se se se se
1 Laki-laki 70 100% 10 100% 10 100% 20 100% 10 100%
2 Perempuan 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

xxiv
Responden kuisioner ketahanan ekonomi diseluruh kecamatan
telah tepat sasaran yaitu kepada kepala rumah tangga di lokasi KKN.

Tabel 12

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Kec. Tanjung Kec.Tanjung Kec.Tanjung Palas Kec. Tanjung Kec. Sembakung


No Pendidikan Selor Palas Tengah Palas Barat
presenta presenta presenta presenta Presenta
jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah
se se se se se
1
Sarjana 1 1,42% 0 0% 0 10% 1 5% 0 0%
2 D1 5 7,14% 0 0% 0 0 0 0% 0 0%
3 D4 5 7,14% 0 0% 0 0 0 0% 0 0%
4 SLTA 18 25,71% 3 30% 3 30% 5 25% 4 40%
5 SLTP 14 20% 2 20% 4 40% 2 10% 3 30%
6 SD 14 20% 5 50% 3 30% 6 30% 3 30%
Tidak tamat
7
Sd 25 35,71% 2 20% 0 0% 6 30% 0 0%

Berdasarkan tabel diatas tingkat pendidikan responden dikecamatan


tanjung selor rata-rata pendidikan terakhir responden adalah tidak tamat
SD dengan presentase 35,71%. Kemudian dikecamatan tanjung palas
tingkat pendidikan akhir responden mayoritas SD dengan presentase 50%.
Sementara dikecamatan tanjung palas tengah, kecamatan tanjung palas
barat dan kecamatan sembakung rata-rata tingkat pendidikan responden
adalah SLTP, SD dan SLTA.

Table 13

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan

Kec.Tanjung Palas Kec. Tanjung Palas


Kec. Sembakung
Kec. Tanjung Selor Kec.Tanjung Palas Tengah Barat
Pekerjaan
presentas presentas presentas presentas Presentas
jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah
e e e e e
PNS 5 7,14% 0 0% 0 0% 0 0% 1 10%

Honorer 3 4,28% 0 0% 1 10% 0 0% 1 10%


Karyawan
Swasta 24 34,28% 2 20% 1 10% 14 70% 4 40%
Buruh 5 7,14% 5 50% 3 30% 0 0% 0 0%
Petani 2 2,85% 3 30% 5 50% 6 30% 4 40%
IRT 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
Nelayan 26 37,14% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
Wirausaha 4 5,71% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

25
Mayoritas pekerjaan responden kecamatan tanjung selor adalah
sebagai nelayan dengan presentase 37,14%. Kemudian kecamatan tanjung
palas 50% pekerjaan responden merupakan sebagai buruh, dikecamatan
tanjung palas tengah mayoritas pekerjaan responden adalah petani dengan
presentase 50%. Selanjutnya kecamatan tanjung palas barat dan kecamatan
sembakung adalah sebagai keryawan swasta dan petani.

Dari hasil penelitian yang berupa kuisioner yang dibagikan untuk


warga, pertanyaan yang didapat dan dirasakan oleh warga ternyata di masa
pandemic Covid-19 ini berdampak pada ketahanan ekonomi rumah tangga
yang kurang baik, terbukti dari table di bawah ini yang menunjukkkan
prsentase dari hasil kuisioner, dari pertanyaan dan makna dari setiap angka
tersebut yaitu 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju,
5= sangat setuju.

Tabel 14

Presentase jawaban kuissioner Ketahanan ekonomi

kecamatan Tanjung Selor

PERSENTASE JAWABAN
RATA-RATA
SKALA JAWABAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JAWABAN

Sangat Setuju 14% 11% 11% 29% 6% 6% 11% 16% 11% 23% 14%
Setuju 36% 23% 23% 22% 33% 35% 30% 28% 31% 24% 29%
Netral 13% 28% 29% 12% 19% 16% 20% 19% 12% 20% 19%
Tidak Setuju 5% 7% 15% 7% 12% 11% 7% 5% 11% 3% 8%
Sangat Tidak Setuju 0% 1% 0% 0% 0% 1% 2% 0% 3% 0% 1%

Dari iuran diatas dapat disimpulkan bahwa warga yang berada di


Kecamatan Tanjung selor mengalami dampak buruk, dilihat dari rata-rata
presentase ini lebih banyak 29% hal ini mengartikan bahwa pada
umumnya ternyata banyak yang setuju bahwa dampak pandemic Covid-
19 berpengaruh Pada perekonomian masyarakat, untuk 19% masyarakat
merasakan pengeluaran selama pandemic ini semakin besar yang
disebabkan oleh adanya sekolah daring, sementara 14% lainya masyarakat

xxvi
merasa selama pandemic kegiatan perekonomian terganggu yang
disebabkan oleh di berlakukannya lock down, hal ini membuat batas ruang
gerak masyarakat menjadi sempit, penghasilan menurun sementara
pengeluaran banyak kemudian 8% masyarakat kecamatan tanjung selor
mengalami penurunan daya beli di pasar, dan 1 % masyarakat kehilangan
pendapatan. di buktikan pada table di atas yang menunjukkan presentasi
dari hasil kuisioner tersebut.

Dari hasil penelitian yang berupa kuisioner yang dibagikan untuk


warga, pertanyaan yang didapat dan dirasakan oleh warga ternyata di masa
pandemic Covid-19 ini berdampak pada ketahanan ekonomi rumah tangga
yang kurang baik, terbukti dari table di bawah ini yang menunjukkkan
prsentase dari hasil kuisioner, dari pertanyaan dan makna dari setiap angka
tersebut yaitu 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju,
5= sangat setuju.

Tabel 15
Presentase Jawaban Luisioner Ketahanan Ekonomi
Kecamatan Tanjung Palas Barat
PERSENTASE JAWABAN
RATA-RATA
SKALA JAWABAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JAWABAN

Sangat Setuju 50% 50% 55% 30% 35% 30% 10% 15% 20% 15% 31%
Setuju 30% 25% 25% 45% 45% 60% 40% 45% 45% 35% 40%
Netral 20% 15% 20% 15% 20% 0% 5% 5% 10% 0% 11%
Tidak Setuju 0% 5% 0% 5% 0% 5% 40% 25% 25% 45% 15%
Sangat Tidak Setuju 0% 5% 0% 5% 0% 5% 5% 5% 0% 5% 3%

Dari iuran diatas dapat disimpulkan bahwa warga yang berada di


Kecamatan Tanjung Palas Barat mengalami dampak buruk, dilihat dari
rata-rata presentase ini lebih banyak 40% hal ini mengartikan bahwa pada
umumnya ternyata banyak yang setuju bahwa dampak pandemic Covid-
19 berpengaruh Pada perekonomian masyarakat, untuk 31% masyarakat
merasakan pengeluaran selama pandemic ini semakin besar dan
pendapatan yang semakin menurun sementara 3% mengalami kesulitan
dalam mendapatkan pekerjaan , kemudian 15% masyarakat terhambat

27
kegaiatan perekonomiannya akibat di berlakukannya PSSB sehingga
membatasi ruang gerak masyarakat. dan 11 % pendapatan masyarakat
tidak cukup untuk satu bulan selama pandemic ini di buktikan pada table
di atas yang menunjukkan presentasi dari hasil kuisioner tersebut.

Dari hasil penelitian yang berupa kuisioner yang dibagikan untuk


warga, pertanyaan yang didapat dan dirasakan oleh warga ternyata di masa
pandemic Covid-19 ini berdampak pada ketahanan ekonomi rumah tangga
yang kurang baik, terbukti dari table di bawah ini yang menunjukkkan
prsentase dari hasil kuisioner, dari pertanyaan dan makna dari setiap angka
tersebut yaitu 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju,
5= sangat setuju.

Tabel 16

Presentase jawaban Kuisioner Ketahanan Ekonomi

Kecamatan Sembakung
PERSENTASE JAWABAN
RATA-RATA
SKALA JAWABAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JAWABAN

Sangat Setuju 50% 50% 60% 20% 40% 50% 20% 10% 10% 20% 33%
Setuju 20% 20% 10% 70% 40% 40% 40% 50% 60% 30% 38%
Netral 30% 30% 30% 0% 20% 0% 0% 10% 0% 0% 12%
Tidak Setuju 0% 5% 0% 10% 0% 10% 40% 30% 30% 40% 17%
Sangat Tidak Setuju 0% 5% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 10% 2%

Dari iuran diatas dapat disimpulkan bahwa warga yang berada di


Kecamatan sembakung mengalami dampak buruk, dilihat dari rata-rata
presentase ini lebih banyak 380% hal ini mengartikan bahwa pada
umumnya ternyata banyak yang setuju bahwa dampak pandemic Covid-
19 berpengaruh Pada perekonomian masyarakat, berdasarkan hasil dari
keseluruhan koresponden dapat dilihat secara keseluruhan dan pada
umumnya. Poin-poin dalam kuesioner yang menyatakan nilai Sangat
Tidak Setuju (1) menyatakan rata-rata penilaian responden 2% sedangkan
ada juga yang menilai dengan kategori Tidak Setuju yang dilihat dari poin

xxviii
dengan nilai (2) yaitu sebesar 17 % jika dilihat dari nilai keseluruhan.
Untuk nilai dengan kategori Netral dengan nilai (3) dan berdasarkan
penilaian keseluruhan responden menjawab sebesar kurang 12% dari total
kuisioner di Kecamatan Sembakung Desa Lubakan, sedang untuk kategori
penilaian Setuju dengan nilai (4) dari keseluruhan responden menjawab
kurang dari 28%, dan untuk kategori dengan nilai Sangat Setuju yang kami
beri poin (5) dari keseluruhan masyarakat desa Lubakan memberikan
penilainan kurang dari 33% . Sebagian besar masyarakat merasa selama
pandemic kegiatan perekonomian terganggu yang disebabkan oleh di
berlakukannya lock down, hal ini membuat batas ruang gerak masyarakat
menjadi sempit, penghasilan menurun sementara pengeluaran banyak
kemudian 8% masyarakat kecamatan tanjung selor mengalami penurunan
daya beli di pasar, dan 1 % masyarakat kehilangan pendapatan. di
buktikan pada table di atas yang menunjukkan presentasi dari hasil
kuisioner tersebut.

Tabel 17
Presentase jawaban Kuisioner Ketahanan Ekonomi
kecamatan Tanjung Palas
PERSENTASE JAWABAN RATA-RATA
SKALA JAWABAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JAWABAN
Sangat Setuju 60% 30% 10% 30% 20% 0% 30% 30% 40% 40% 29%
Setuju 20% 40% 50% 50% 60% 40% 40% 60% 40% 40% 44%
Netral 20% 30% 40% 10% 20% 40% 30% 10% 20% 20% 24%
Tidak Setuju 0% 0% 0% 10% 0% 20% 0% 0% 0% 0% 3%
Sangat Tidak Setuju 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

Pada tabel diatas dapat dilihat secara umum bahwa masyarakat


yang berada di kecamatan tanjung palas member respon yang buruk
terhadap ketahanan ekonomi masyarakat selama pandemi Covid-19.
Dengan metode ini, dimana rata-rata jawaban responden 44% setuju
bahwa selama pandemi pengeluaran jauh lebih besar dari sebelumnya.
Untuk 29% responden sangat setuju bahwa pandemi ini sangat
mempengaruhi perekonomian masyarakat.

29
Tabel 18
Presentase jawaban kuisioner ketahanan ekonomi
Kecamatan Tanjung Palas Tengah
PERSENTASE JAWABAN RATA-RATA
SKALA JAWABAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JAWABAN
Sangat Berpengaruh 50% 50% 55% 30% 35% 30% 10% 15% 20% 15% 31%
Berpengaruh 30% 25% 25% 45% 45% 60% 40% 45% 45% 35% 40%
Biasa Saja 20% 15% 20% 15% 20% 0% 5% 5% 10% 0% 11%
Tidak Berpengaruh 0% 5% 0% 5% 0% 5% 40% 25% 25% 45% 15%
Sangat Tidak Berpengaruh 0% 5% 0% 5% 0% 5% 5% 5% 0% 5% 3%

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan rata-rata responden setuju


bahwa bantuan sosial pemerintah dalam mengatasi kesulitan ekonomi
selama pandemi Covid-19 belum dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Untuk 31% responden setuju bahwa dengan membuat kerajinan tangan
dapat membantu meningkatkan penghasilan rumah tangga. Kemudian 15%
responden setuju dengan pertanyaan point 10 dimana PSBB sangat
mempengaruhi kegiatan perekonomian responden.

4.1.2.2 Program Ketahanan Ekonomi Rumah Tangga Semasa


Pandemi
a. Penyebaran Kuisioner
Dimasa pandemi Covid-19 tidak sedikit masyarakat
Indonesia mengalami kesulitan perekonomian, yang disebabkan
oleh beberapa perarturan pemerintah, seperti PSBB.
Diberlakukannya peraturan ini secara tidak langsung membatasi
ruang gerak masyarakat, serta kegiatan perekonomian terhambat.
Pengeluaran yang tetap namun penghasilan berkurang, sebab
pengahsilan seperti ikan, sayuran permintaan nya menurun.
Masyarakat menjadi takut harus datang kepasar, sehingga banyak
barang yang tak laku dipasar. dan masih banyak lagi permasalahan
lainnya. Untuk itu mahasiswa KKN-PPM Universitas Kaltara 2020
Kelompok 18 melakukan penelitian dengan menyebarkan kuisioner
“Ketahanan Ekonomi Rumah Tangga” dengan tujuan mencari
permasalahan apa saja yang terjadi di dalam bidang ketahanan

xxx
ekonomi selama pandemic ini, sebagai tolakukur mahasiswa dalam
menjalankan program kerja.

b. Praktek dan Edukasi Pembuatan Produk

Pandemi Covid-19 menimbulkan berbagai masalah


perekonomian ditengah masyarakat khususnya pada saat
pemerintah menjalankan berbagai langkah untuk melakukan
pencegahan penyebaran Covid-19. Oleh karena itu diperlukan
berbagai langkah untuk membangun ketahanan ekonomi keluarga.
Masyarakat harus melakukan berbagai cara kreatif untuk
meningkatkan perekonomian rumah tangga.

Masyarakat dapat memanfaatkan kondisi saat ini menjadi


ide-ide kreatif sehingga menjadi peluang untuk menciptakan
sumber penghasilkan tambahan dengan memanfaatkan media
pemasaran online atau membuat ide-ide kreatif seperti pembuatan
produk berdasarkan potensi yang ada dilingkungan sekitar, agar
menajdi sumber tambahan penghasilan ekonomi keluarga.

Mahasiswa KKN-PPM Universitas Kalatara 2020


kelompok 18 melakukan praktek dan edukasi pembuatan berbagai
jenis produk dengan tema ”Ketahanan Ekonomi ditengah Pandemi
Covid-19” di masing-masing kecamatan dilokasi KKN. Kecamatan
Tanjung selor membuat produk makanan ringan, berupa keripik
singkong, perkedel kentang, abon ikan asin, ikan gami, cireng isi
abon ikan asin. Selanjutnya kecamatan sembakung membuat
produk berupa makanan ringan keripik pisang. Produk yang dibuat
akan di perjual belikan, untuk menghemat pengeluaran keluarga
dan menambah penghasilan rumah tangga.

31
4.2 Faktor dan Pendukung
Keramahan yang tinggi dari masyarakat menjadi faktor pendukung
bagi kami dalam melaksanakan setiap program kerja KKN-PPM Angkatan
XI 2020 . faktor ini membuat setiap program kerja yang kami laksanakan
mendapat bantuan dan sambutan hangat dari masyarakat. Contohnya saat
melakukan bakti sosial, penanaman sayuran, bimbingan belajar dan
sosialisasi, mereka selalu antusias membantu kesulitan yang kami hadapi.
Meskipun tidak semua warga ramah.

4.3 Kendala-kendala yang Dihadapi


Selain faktor-faktor pendukung di atas, terdapat juga faktor-faktor
yang menghambat kami dalam melaksanakan KKN-PPM Angkatan XI
2020 adalah :
a. Terbatasnya ruang interaksi terhadap warga
b. Tidak menetap di lokasi KKN, sehingga banyak waktu yang
terbuang.
c. Lokasi KKN yang cukup jauh, sehinggamembutuhkanwaktu yang
cukup lama dan cuaca yang tidak menentu.
d. Jaringan seluler yang terkadang menjadi hambatan ketika
pelaksanaan KKN yang membutuhkan jaringan untuk melaporkan
setiap kegiatan.
e. Format laporan yang tidak jelas, sehingga banyak sekali
mengahambat kegiatan.

4.4 Total Biaya Yang Dikeluarkan


Tabel 19
Total biaya yang dikeluarkan untuk program kerja

No Program Kerja Jumlah

1 Bidang Sarana dan Prasarana Fisik


a. Media tanam Rp. 80.000
b. Tempatcuci tangan Rp.174.000

xxxii
c. Tong sampah Rp.110.000
d. Plang tanaman Rp. 85.000
e. Plang RT Rp. 57.000
f. Pembuatan plang nama jalan Rp. 78.000
g. Pembuatan tempat tisu Rp. 50.000
h. Pengukuran jalan Rp. 28.000
i. Pembuatan plang sambutan (welcome) Rp. 60.000
2 Bidang Pendidikan, Sosial, Budaya, dan Spiritual
a. Bimbingan belajar Rp. 394.000
b. PanitiaLomba balap ketinting Rp -
c. Pemberian bantuan paket (pulsa untuk kegiatan belajar
Rp. 800.000
daring)
3 Bidang Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
a. Penyemprotan disinfektan Rp. -
b. Sosialisasi pencegahan Covid-19 Rp. 80.000
c. Sosialisasi melalui webinar adaptasi kebiasaan baru di
era normal baru covid-19 dan cara dalam pemilihan serta Rp. 50.000
penggunaan masker yang baik
d. Bakti social Rp. 50.000
e. Posyandu Rp. -
f. Pembagian masker Rp. 868.000
g. Pembagian Handsanitizer Rp. 636.000
h. Pembagian brosur Rp. 160.000
i. Pembagian vitamin c Rp. 100.000
j. Pembagian minuman herbal Rp. 98.000
k. Pembagian hand wash Rp. 78.000
l. Pembagian tong sampah Rp. 193.000
m. Sosialisasi melalui webinar 2 Rp. 50.000
n. Pembagian sabun cair Rp. 68.000
4 KetahananPangan

a. Tanaman sayuran dan tanaman rempah Rp. 216.000

33
5 Ketahanan Ekonomi

a. Praktek dann edukasi pembuatan produk dari hasil Rp 100.000


nelayan berupa ikan asin dijadikan .

b. Pemanfaatan tanaman hias yang ada dilingkungan Rp. 50.000

c. Pemanfaataan hasil nelayan yang dijadikan isian cireng. Rp. 50.000

d. Pembuatan Produk Makanan ringan untuk membantu Rp. 50.000


ekonomi keluarga di masa pandemic Covid-19
6 Bidang AdministrasiPemerintahanDesa

a. Membantu sensus Badan Pusat Statistik -

` b. Membantu sensus Kelurahan -

c. Mendata ulang jumlah KK per RT Rp. 60.000

Jumlah total Rp. 4,576.000

4.5 Sumber Biaya yang Diperoleh


Sumber biaya yang diperoleh dalam melaksanakan kegiatan KKN-
PPM tersebut merupakan dana pribadi, iuran seluruh anggota kelompok
dan dana dari swadaya masyarakat.

4.6 Aktifitas dan Peran Serta Anggota Kelompok


Selama pelaksanaan KKN-PPM angkatan XI 2020 ini, seluruh
anggota kelompok 18 selalu kompak dalam setiap kegiatan, agar
terlaksananya kkn yang sesuai dengan tujuan dilaksanakannya baik
kegiatan kelompok , individu dan kegiatan yang diberikan oleh pemerintah
desa. meskipun banyak kendala di lokasi KKN tetapi seluruh anggota bisa
menyesaikan masalah tersebut dengan musyawarah mencari jalan
keluarnya agar tidak berdampak buruk bagi kegiatan yang dilaksanakan
selama kkn.

xxxiv
4.7 Peran Serta Warga Dalam Kegiatan
Warga setiap desa yang menjadi lokasi KKN-PPM angkatan XI 2020
menyambut kami dengan baik, serta mendukung setiap kegiatan yang di
selenggarakan, serta ikut berperan dalam setiap pelaksanaannya, seperti
acara lomba balap ketinting, bakti social di posyandu, masjid, dan acara-
acara lainnya. Walaupun tiap pelaksanaannya terdapat banyak kendalan
namun masyarakat tetap membantu untuk menyukseskan. Begitupun anak-
anaknya yang sangat baik menyambut mahasiswa baik dalam proses
pengembangan akademik dan non akademik maupun dalam setiap
kegiatan.

35
BAB V
PENUTUP

5.1 Rekomendasi untuk Pemerintah Desa


1. Waktu pelaksanaan KKN-PPM di tahun yang akan datang harus ditambah
dikarenakan program waktu yang diberikan untuk KKN-PPM 2020 hanya
30 hari tidak cukup untuk memaksimalkan program kerja yang
direncanakan karena pada bulan tertentu terdapat acara nasional dan adat
pada tiap Desa.
2. Persiapan sebelum keberangkatan (Pembekalan) KKN-PPM di tahun yang
akan datang harus lebih dimaksimalkan sehingga ketika mahasiswa yang
akan melakukan KKN-PPM di lokasi bisa lebih maksimal dalam
menjalankan program kerja.dan materi yang disampaikan bisa diberikan
dengan lebih jelas dan mendalam, tidak hanya materi yang bersifat umum
saja namun juga materi yang bersifat lebih teknis, sehingga akan
memudahkan penerapannya di lapangan;
3. DPL Posko bersifat koordinasi kepada mahasiswa yang menjalankan
program kerja, sehingga dapat mengarahkan mahasiswa bekerja lebih
maksimal.
4. Panitia penyelenggara KKN-PPM harus lebih maksimal dalam memberi
arahan mengenai KKN-PPM khususnya, dalam pembuatan laporan akhir.
5. Pemerataan Pengawasan terhadap posko-posko KKN-PPM harus
seimbang atau merata.
6. Pembagain lokasi KKN-PPM diharapkan lebih awal dan meemberikan
waktu khusus kepada peserta untuk melakukan observasi ke lokasi agar
perserta dapat mengidentifikasi permasalahan dan potensi yang ada di
Desa masing-masing.

5.2 Rekomendasi untuk Pemerintah Kecamatan


1. Kerja sama antara pemerintah desa dan pihak kecamatan lebih
ditingkatkan.

xxxvi
2. Lebih memperhatikan secara khusus infrastruktur bangunan serta
pelayanan kepada masyarakat, terutama peninjauan secara langsung di
lapangan.
3. Melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur di setiap desa yang ada
di kecamatan seperti perbaikan fasilitas umum, perbaikan jalan, dan
pemerataan litrik.
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui Pendidikan, dan SDM

5.3 Rekomendasi untuk KKN-PPM 2021


1. Waktu pelaksanaan KKN-PPM di tahun yang akan datang harus ditambah
dikarenakan program waktu yang diberikan untuk KKN-PPM 2020 hanya
30 hari tidak cukup untuk memaksimalkan program kerja yang
direncanakan karena pada bulan tertentu terdapat acara nasional dan adat
pada tiap Desa.
2. Persiapan sebelum keberangkatan (Pembekalan) KKN-PPM di tahun yang
akan datang harus lebih dimaksimalkan sehingga ketika mahasiswa yang
akan melakukan KKN-PPM di lokasi bisa lebih maksimal dalam
menjalankan program kerja.dan materi yang disampaikan bisa diberikan
dengan lebih jelas dan mendalam, tidak hanya materi yang bersifat umum
saja namun juga materi yang bersifat lebih teknis, sehingga akan
memudahkan penerapannya di lapangan;
3. DPL Posko bersifat koordinasi kepada mahasiswa yang menjalankan
program kerja, sehingga dapat mengarahkan mahasiswa bekerja lebih
maksimal.
4. Panitia penyelenggara KKN-PPM harus lebih maksimal dalam memberi
arahan mengenai KKN-PPM khususnya, dalam pembuatan laporan akhir.
5. Pemerataan Pengawasan terhadap posko-posko KKN-PPM harus
seimbang atau merata.
6. Pembagain lokasi KKN-PPM diharapkan lebih awal dan meemberikan
waktu khusus kepada peserta untuk melakukan observasi ke lokasi agar
perserta dapat mengidentifikasi permasalahan dan potensi yang ada di
Desa masing-masing.

37
7. Perlu peningkatan mekanisme dan cara kerja yang sistematis, efektif, dan
produktif dalam program ini.
8. Adanya persiapan yang matang serta adanyapelatihan dan praktik kerja
lapangan

xxxviii
DAFTAR PUSTAKA

1. Profil kecamatan Tanjung Selor, Tanjung Palas, Tanjung Palas Tengah, dan
Tanjung Palas barat. Diakses pada 10 oktober 2020, dari
https://bulungan.go.id/v5/index.php/profil-kecamatan.
2. Profil kecamatan Sembakung. Diakses pada 12 oktober 2020, dari
https://karyanunukan.wordpress.com/2014/01/05/kecamatan-sembakung/
3. Permasalahan yang terjadi dibidang ketahanan pangan selama pandemic
Covid-19. Diakses pada 13 oktober 2020, dari
https://ugm.ac.id/id/berita/19397-pandemi-covid-19-munculkan-kompleksitas-
masalah-pangan
4. Permaslahan yangterjadi dibidang ketahanan ekonomi selama pandemic.
Diakses pada 13 oktober 2020, dari https://nasional.kontan.co.id/news/sri-
mulyani-ungkap-tiga-masalah-ekonomi-yang-disebabkan-pandemi-covid-19

39
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Karaktersitik Responden Berdasarkan Umur........................................ 17

Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 17

Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.................. 18

Tabel 4 karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .................................. 18

Tabel 5 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Pangan Kecamatan


Tanjung Selor ........................................................................................... 19

Tabel 6 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Pangan Kecamatan


Tanjung Palas ........................................................................................... 20

Tabel 7 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Pangan Kecamatan


Tanjung Palas Tengah ............................................................................... 21

Tabel 8 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Pangan Kecamatan


Tanjug Palas Barat .................................................................................... 21

Tabel 9 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Pangan Kecamatan


Sembakung............................................................................................... 22

Tabel 10 Karaktersitik Responden Berdasarkan Umur...................................... 24

Tabel 11 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 24

Tabel 12 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan................ 25

Tabel 13 karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................ 25

Tabel 14 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Ekonomi Kecamatan


Tanjung Selor ......................................................................................... 26

Tabel 15 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Ekonomi Kecamatan


Tanjung Palas Barat ................................................................................. 27

Tabel 16 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Ekonomi Kecamatan


Sembakung .............................................................................................. 28

xl
Tabel 17 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Ekonomi Kecamatan
Tanjug Palas ........................................................................................... 29

Tabel 18 Presentase Jawaban Kuisioner Ketahanan Ekonomi Kecamatan


Tanjung Palas Tengah ............................................................................. 30

Tabel 19 Total Biaya yang Dikeluarkan ............................................................ 32

41
LAMPIRAN

xlii
43
xliv
45
xlvi

Anda mungkin juga menyukai