Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN DAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM) ANGKATAN XII PADA


DESA TANAH KUNING

Disusun sebagai laporan Akhir KKN-PPM Angkatan XII

Oleh :
Kelompok 2
Nama Anggota :

1. Bagas Hermawan Dwi Juliansyah NPM : 202012013


2. Noviani NPM : 202031008
3. Nirmala NPM : 202012012

4. Juwita Patriana NPM : 202051031

5. Valentino NPM : 202031010

6. Yudi Oktavianus NPM : 202041016

7. Riani NPM : 202051009

8. Putri Irnanda NPM : 202051008

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM)


UNIVERSITAS KALTARA
TAHUN 2023
YAYASAN PENDIDIKAN TANAH SERIBU UNIVERSITAS KALTARA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Kampus Unikaltar Jl. Sengkawit, Kab. Bulungan, Prov. Kalimantan Utara
Telpon (0552) 23190, unikaltar.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN DAN


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM) ANGKATAN XII
TAHUN 2023.

Desa Tanah Kuning

Oleh :

Kelompok 2

No Nama Mahasiswa/i NPM


1. Bagas Hermawan Dwi Juliansyah 2020 12 013
2. Noviani 2020 31 008
3. Nirmala 2020 12 012
4. Juwita Patriana 2020 51 031
5. Putri Irnanda 2020 51 008
6. Yudi Oktavianus 2020 41 016
7. Riani 2020 51 009
8. Valentino 2020 31 010

Tanjung Selor, 09 / 29 / 2023


Menyetujui,
LPPM Unikaltar, DPL

EKO WAHYUDI, S.T., M.T. ISKANDAR, S.Sos., M.I.P.


NIDN : 1131127401 NIDN : 1125118201

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat-Nya Program KKN di Desa Tanah Kuning terselesaikan dengan baik dan

sekaligus dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini

disusun berdasarkan kegiatan KKN yang dilaksanakan selama empat puluh (40)

hari efektif di Desa Tanah Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten

Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari

bantuan pihak-pihak yang telah meluangkan waktunya sampai laporan ini

selesai. Oleh karena itu, melalui laporan ini, kami menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kehidupan, keselamatan dan

kesehatan baik jasmani dan rohani.

2. Nabi Muhammad SAW yang senantiasa menjadi panutan kami.

3. Ayah, Ibu serta saudaraku tercinta, terima kasih atas doa dan

dukungannya selama KKN ini.

4. Bapak Dr. Didi Adriansyah, S.T.P., M.M. selaku Rektor Universitas

Kaltara yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk

melaksanakan program KKN ini.

5. Bapak Syaini, S.Sos,M.IP. selaku ketua penyelenggara Kegiatan KKN-

PPM, terima kasih yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk

melaksanakan program KKN ini.

6. Bapak Iskandar, M.A. selaku Dosen Pembimbing Lapangan, terima

kasih banyak atas segala masukan, kritik dan saran yang Bapak berikan

kepada kami.

7. Bapak Budi Rahman Pattawari selaku Kepala Desa, terima kasih telah

ii
bersedia menerima kami di Desa ini.

8. Masyarakat Desa Tanah Kuning dan rekan - rekan mahasiswa yang

telah banyak membantu dan bekerjasama selama KKN. Kami telah

berupaya semaksimalnya namun keterbatasan kami, laporan ini masih

kurang sempurna.

Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun demi

kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Tanjung Selor, 29 September 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................vii
DAFTAR TABEL..................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................1
1.2 TUJUAN...................................................................................................2
1.3 MANFAAT................................................................................................3
BAB II DESKRIPSI LOKASI KKN..........................................................................6
2.1 LOKASI KKN............................................................................................6
2.2 DESKRIPSI LOKASI KKN DESA TANAH KUNING................................6
BAB III IDENTIFIKASI DESA..............................................................................11
3.1. POTENSI DESA....................................................................................11
3.1.1 POTENSI WISATA PANTAI DESA TANAH KUNING....................11
3.1.2 LINGKUNGAN INTERNAL.............................................................14
3.1.3 LINGKUNGAN EKSTERNAL..........................................................19
BAB IV PELAKSANAAN PROKER SELAMA KKN.............................................26
4.1 PROKER UTAMA..................................................................................26
4.1.1 SID (Sistem Iformasi Desa)............................................................26
4.1.2 STUNTING.....................................................................................30
4.2 PROKER PENUNJANG.........................................................................34
4.2.1 PLANG BATAS RT ( Rukun Tetangga ).........................................34
4.2.2 PLANG PENUNJUK ARAH............................................................35
4.2.3 SOSIALISASI “STOP BULLYING”.................................................36
BAB V PENUTUP................................................................................................42
5.1 KESIMPULAN........................................................................................42
5.2 SARAN...................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................46

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Peta Lokasi Tanah Kuning.......................................................................6

Gambar 2. 2 Peta Lokasi KKN.......................................................................................7

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Tabel Potensi Wisata Pantai Desa Tanah Kuning..................................11

Tabel 3. 2 Faktor Internal Pariwisata...........................................................................15

Tabel 3. 3 Faktor Eksternal Pariwisata........................................................................19

Tabel 4. 1 Pembiayaan Proker SID.............................................................................30

Tabel 4. 2 Pembiyaan Proker Stunting........................................................................33

Tabel 4. 3 Pembiayaan Proker Penunjang.................................................................35

Tabel 4. 4 Pembiayaan Proker "Stop Bullying"..........................................................37

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Universitas Kaltara adalah salah satu perguruan tinggi yang menerapkan

pilar pengabdian kepada masyarakat bukan hanya kepada dosen, namun juga

kepada mahasiswa yang dikemas dalam sebuah program Kuliah Kerja Nyata

(KKN) Pengabdian yang dilaksanakan oleh unit kerja di Universitas Kaltara yaitu

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM).

Kuliah Kerja Nyata atau KKN adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang

memadukan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi dengan cara memberikan

kepada mahasiswa pengalaman belajar dan pengembangan aspek kepekaan

yang berorientasi kemasyarakatan dalam hal pengabdian keilmuannya,

pengajaran dan interaksi sosial yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu,

mekanisme kerja dan persyaratan tertentu yang dibebankan sebagai Mata Kuliah

Wajib bagi mahasiswa/i yang akan menyelesaikan studinya di Universitas

Kaltara. KKN dapat diikuti oleh mahasiswa/i yang telah memenuhi syarat

administrasi, salah satunya adalah telah mencapai minimal 110 SKS dan telah

mendapat rekomendasi dari Fakultas masing-masing.

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh LPPM Unikaltar

pada periode ini membawa tema “Mewujudkan Desa Mandiri melalui

Pembangunan Berkelanjutan”. Program KKN-PPM oleh LPPM Unikaltar Tahun

2023 diorientasikan untuk mendorong empati mahasiswa, dan dapat memberikan

sumbangan bagi penyelesaian persoalan yang ada di masyarakat. Dengan

belajar bersama-sama masyarakat, akan banyak hal baru yang ditemui

mahasiswa.

1
Masyarakat akan belajar dari mahasiswa dan sebaliknya mahasiswa akan

banyak memperoleh pengetahuan dari masyarakat. Interaksi seperti inilah yang

diharapkan akan muncul dan menjadikan program ini sebagai program yang

menyenangkan dan mempunyai manfaat yang signifikan bagi lembaga,

mahasiswa, masyarakat dan stakeholders atau mitra. Disamping itu juga untuk

meningkatkan kualitas jumlah pengabdian dosen Universitas Kaltara.

1.2 TUJUAN

Tujuan yang akan dicapai pada KKN-PPM Angkatan XII Tahun 2023 saat

ini adalah:

1. Pengembangan kepribadian (personality development),

pengembangan masyarakat (comunity development) dan

pengembangan kelembagaan (institusional development).

2. Meningkatkan kinerja LPPM Universitas Kaltara melalui pemberdayaan

masyarakat

3. Mengimplementasikan hasil-hasil riset dosen pengabdi melalui

pengabdian dalam bentuk pemberdayaan masyarakat desa.

4. Pengembangan dan penerapan teknologi yang berguna secara

langsung di masyarakat.

5. Menjalin kerjasama dengan intansi pemerintah maupun stakeholder

untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat

Universitas Kaltara.

6. Mendukung Visi, Misi, dan Tujuan dalam RENSTRA Pemerintah

Daerah Kabupaten maupun pemerintah desa.

2
1.3 MANFAAT

Adapun sasaran dan manfaat dari kegiatan KKN ini adalah:

1. Bagi Masyarakat

a) Membantu masyarakat dalam proses pembinaan dan

pengembangan potensi dan kader masyarakat di kalangan

generasi muda, melalui pengembangan program pelatihan, yang

pada intinya menentukan usaha-usaha terarah untuk

meningkatkan partisipasi generasi muda di bidang pembangunan.

b) Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan

pembangunan khususnya dalam hal membangun integritas, etos

kerja, dan gotong royong.

c) Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan

potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif

dalam pembangunan

d) Mengembangkan potensi masayarakat agar dapat memanfaatkan

sumber daya alam yang ada dengan tujuan dapat meningkatkan

kesejahteraan dan menjadi masyarakat yang mandiri.

e) Ikut berpartisipasi aktif dalam upaya pengentasan masyarakat

tertinggal, khususnya dalam pembangunan bidang keagamaan,

sosial dan ekonomi.

f) Impacts (dampak kegiatan) kepuasan pelanggan dan stakeholder.

2. Bagi Mahasiswa:

a) Mengabdi secara langsung kepada masyarakat dalam proses

pemberdayaan, pembangunan dan pemeliharaan serta

3
pemanfaatan lembaga dan lingkungan kearah kemajuan.

b) Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk

melaksanakan pembangunan dan pengembangan masyarakat

berdasarkan integritas, etos kerja dan kegotongroyongan.

c) Memperdalam penghayatan mahasiswa tentang cara berfikir dan

bekerja interdisipliner/lintas sektoral serta memanfaatkan hasil

pendidikannya bagi kehidupan masyarakat.

d) Mendewasakan alam pikiran mahasiswa untuk melaksanakan

pengkajian, penelitian dan pemecahan masalah yang ada dalam

masyarakat secara ilmiah dan pragmatis.

e) Memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa dalam

melaksanakan program pemberdayaan masyarakat sehingga

kelak apabila telah menjadi sarjana sanggup berdiri sendiri dan

siap menempati posisi strategis di tengah-tengah kehidupan

masyarakat.

f) Mengembangkan potensi mahasiswa untuk menjadi seorang

perencana sosial (social planner), pendidik masyarakat (social

educator), penata dan pengatur masyarakat (social administrator)

dengan kemampuan inovasi dan problem solving.

g) Mengembangkan kemampuan dalam melakukan pemecahan

masalah melalui pengembangan research berdasakan potensi dan

sumberdaya yang dimiliki.

3. Bagi Universitas Kaltara :

a) Meningkatnya jumlah (produktivitas) dan kualitas pengabdian

dosen yang ditunjukkan dari semakin kuatnya program

4
pengabdian kepada masyarakat.

b) Mendorong terwujudnya Desa Membagun, Sejahtera, Mandiri.

c) Mendorong tumbuh dan berkembangnya investasi di desa dan

perdesaan.

d) Meningkatnya pengetahuan masyarakat serta mampu melakukan

inovasi berdasarkan hasil pengabdian dosen untuk meningkatkan

taraf hidup masyarakat.

e) Terjalinnya kerjasama antar LPPM Unikaltar dengan mitra guna

meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

5
BAB II

DESKRIPSI LOKASI KKN

2.1 LOKASI KKN

Untuk lokasi KKN terletak di daerah Jalan Lappaleng RT.002 Desa Tanah

Kuning, Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Gambar 2. 1 Peta Lokasi Tanah Kuning


Sumber : Penulis, 2023

2.2 DESKRIPSI LOKASI KKN DESA TANAH KUNING

Desa Tanah Kuning adalah lokasi dimana kami menjalankan program KKN

– PPM tahun 2023. Desa Tanah Kuning terbentuk pada tahun 1964. Desa Tanah

Kuning adalah desa yang menjadi tujuan utama rekreasi akhir pekan bagi warga

Ibukota Provinsi Kalimantan Utara yang ingin menikmati suasana pantai dan laut

karena disediakan berbagai jenis homestay yg berada dipinggir pantai dengan

budget yang dapat disesuaikan dengan isi dompet.

6
Gambar 2. 2 Peta Lokasi KKN
Sumber : Penulis, 2023

Aktivitas masyarakat Desa Tanah Kuning berpusat di sepanjang pantai

yang merupakan salah satu tepi dari Laut Sulawesi dan daratannya yang

bertopografi landai dan berbukit sehingga cocok untuk dijadikan lahan

perkebunan khususnya Kelapa Sawit.

Penduduk Desa Tanah Kuning saat ini di tahun 2023 sudah mencapai

3475 jiwa, Kecamatan Tanjung Palas Timur berada di dalam wilayah administrasi

Desa Tanah Kuning dengan luas desa lebih kurang 20 ribu hektar, terdapat

beberapa batas wilayah yaitu :

a. Sebelah Utara : Muara Sungai Kayan / Laut Sulawesi

b. Sebelah Selatan : Desa Mangkupadi

c. Sebelah Barat : Desa Binai

d. Sebelah Timur : Laut Sulawesi

dan terdapat orbitrasi (Jarak dari pusat Pemerintahan) :

a. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 0,5 Km

b. Jarak dari Pusat Pemerintah Kota : 80 Km

c. Jarak dari Kota / Ibukota Kabupaten : 80 Km

d. Jarak dari Ibukota Provinsi : 80 Km

7
Potensi wisata yang ada saat ini adalah sebuah Makam Kramat yang telah

ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Propinsi Kalimantan Utara, lalu pantai

yang dijadikan masyarakat dalam beraktivitas sebagai nelayan dan dijadikan

sebagai tempat untuk mengadakan acara tahunan pesta pantai yang masyarakat

setempat berikan nama Mappandre Tassi, kemudian sering datangnya Hiu Tutul

di Bagan Tancap milik warga yang merupakan salah satu hewan laut yang

hampir punah dan saat ini sangat dilindungi oleh dunia, ditambah dengan

kegiatan rehabilitasi terumbu karang dalam kegiatan pembuatan terumbu karang

buatan.

Tersedia banyak spot mancing bagi para Angler, lalu pembuatan perahu

kayu tradisional baik kecil maupun besar yang sudah banyak berkurang sehingga

langkanya tukang pembuat perahu akibat terbatasnya ketersediaan bahan baku

kayu, kemudian ada juga aktivitas harian nelayan tradisional yang hampir hilang

akibat ditetapkannya desa Tanah Kuning sebagai Proyek Strategis Nasional dan

terdapat satu titik pemuatan batu bara di lepas pantai Tanah Kuning.

Aktivitas harian perkebunan kelapa sawit milik warga yang tergabung

dalam koperasi yang sudah memasuki masa panen ditambah dengan berbagai

kuliner baik tradisional maupun yang kekinian yang dapat dijadikan sebagai oleh-

oleh khas desa ini dimana bahan pembuatannya disesuaikan dengan bahan

yang ada di sekitar desa Tanah Kuning sehingga dengan adanya sajian wisata

dan kuliner yang ada tersebut dapat kami sempurnakan dengan hadirnya

anugerah Illahi pada keindahan alam yang telah diberikan oleh Allah SWT

kepada kita semua yaitu suasana kedamaian dan keheningan pada saat

terbitnya matahari pagi di cakrawala yang terbentang bebas sejauh mata

memandang diatas laut Sulawesi.

8
Perlu diketahui bahwa Desa Tanah Kuning merupakan salah satu desa

yang akan berdiri sebuah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah dilakukan

peletakan batu pertama oleh Bapak Presiden Joko Widodo yang didampingi oleh

Bapak Menkomarves Luhut B. Panjaitan, Bapak Menteri BUMN Erick Thohir,

Bapak BKPM Bahlil pada akhir tahun 2021 di Kawasan Industri Hijau yang akan

mengelola Nikel dan Bauksit pada smelter yang listriknya menggunakan energi

terbarukan.

Dengan adanya PSN ini Pemerintah Desa Tanah Kuning sejak awal tahun

2022 telah mengambil momentum emas tersebut untuk dapat meningkatkan

pendapatan masyarakat terkait dengan hadirnya proyek tersebut, salah satunya

dari sisi wisata dimana banyaknya para pengunjung ibukota propinsi atau tamu-

tamu dalam dan luar negeri yang datang ke desa kami ini baik itu untuk rekreasi

pantai saat weekend dan hari libur nasional maupun terhadap para stakeholder

PSN yang dimulai dari pemerintah Kabupaten Bulungan, Pemerintah Propinsi

Kalimantan Utara, Pemerintah Pusat dan para investor maupun kontraktor yang

terlibat didalam PSN tersebut di setiap waktu. Kemudian diselaraskan dengan

perbaikan besar pada manajemen pengelolaan wisata yang ada saat ini dan

pengembangan arah wisata desa kedepannya. Yang dapat dibuktikan saat ini

dengan hadirnya wahana pantai, Homestay, Cafe, Resto di pantai baik itu masih

dalam tahap pembangunan baru dan tahap upgrade dari yang sudah ada dimana

semua pembangunan ini mayoritas dibangun oleh tokoh-tokoh masyarakat desa

Tanah Kuning.

Untuk sampai ke desa Tanah Kuning dapat ditempuh dengan 2 jalur yaitu

jalur darat bagi wisatawan yang mulai perjalanannya dari ibukota Provinsi

Kalimantan Utara Tanjung Selor selama 2 jam dan jalur laut bagi wisatawan yang

9
perjalanannya dimulai dari Kota Tarakan selama 1,5 jam.

10
BAB III
IDENTIFIKASI DESA

3.1. POTENSI DESA

3.1.1 POTENSI WISATA PANTAI DESA TANAH KUNING


Desa Tanah Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten

Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Memiliki berbagai potensi alam salah

satunya adalah pantainya yang jika dikembangkan dengan baik akan

menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung, potensi tersebut

diantaranya adalah pemandangan alam yang indah seperti disekitar pantai

banyak ditumbuhi pohon kelapa dan cemara, pasir pantai yang berwarna

putih, dan pemandangan hutan dan kelapa sawit sepanjang perjalanan

menuju objek wisata. Selain itu terdapat potensi lain yaitu perikanan,

pertanian, hutan, dan batu bara. Potensi wisata yang dimiliki Desa Tanah

Kuning adalah sebagai berikut.

Tabel 3. 1 Tabel Potensi Wisata Pantai Desa Tanah Kuning


No Analisis Indikator Hasil
Variabel

Lahan di sekitar objek


wisata pantai Tanah
1. Atraksi Pemanfaatan Lahan Kuning digunakan
sebagai tempat
pembangunan wisata

Kebersihan air laut


disekitar objek wisata
cukup bersih dan dapat
Kebersihan Air Laut digunakan untuk mandi
/ berenang.

11
Kemanan disekitar
objek wisata cukup baik
Keamanan disekitar dan masyarakat juga
objek wisata ikut serta dalam
menjaga keamanan.

Keadaan sekitar Pantai


Kondisi kebersihan Tanah Kuning lumayan
lingkungan objek bersih untuk dijadikan
wisata tempat wisata.
Keindahan alam
Keindahan lingkungan disekitar objek wisata
alam disekitar objek cukup menarik.
wisata
Air bersih tersedia di
sekitar objek wisata
Ketersediaan air bersih yaitu berupa sumur dan
air hujan.
Desa Tanah Kuning
kaya akan hasil
perikanan seperti ikan
teri, ikan putih, ikan
merah, dll. Hal ini
Perikanan dikarenakan penduduk
Desa Tanah Kuning
yang berprofesi
sebagai nelayan bagan
tancap.

Taman wisata Desa


Tanah Kuning didirikan
pada tahun 2017
dengan anggaran dana
±1,5 M oleh
DISBUDPARPORA
Kabupaten Bulungan
Taman wisata yang merupakan hasil
kerjasama antara
pemerintah Kabupaten
Bulungan dan
pemerintah Desa
Tanah
Kuning.

12
Kuliner khas Desa
Tanah Kuning ialah
berupa hasil laut
seperti ikan merah,
ikan putih, beberapa
Kuliner jenis kerang, udang
rebon, dll dan beberapa
makanan
khas Sulawesi Selatan
57 Sumber: Data
Primer Setelah Diolah,
2019 seperti buras,
kepurung, pisang epe
dll.
Hasil pertanian warga
Desa Tanah Kuning
ialah kelapa sawit,
kelapa, tanaman
Pertanian hortikultura, dll karena
Desa Tanah Kuning
memiliki lahan yang
luas.

Acara ‘mappanretasi’
(tolak bala) dan pesta
2. Aktivitas
Event kepariwisataan pantai
yang diadakan

Tersedia akses jalan


untuk menuju lokasi
3. Aksesbility wisata Pantai Tanah
Kuning namun kondisi
jalan yang dilalui untuk
menuju objek wisata
Kondisi jalan yang kurang baik karena
dilalui untuk menuju adanya kondisi jalan
objek wisata yang rusak, terjal, dan
tidak dapat dilalui
apalagi pada saat
hujan.
Tersedia sarana
Sarana angkutan angkutan umum
umum disekitar objek disekitar objek wisata
wsiata

13
50 - 100km dengan
Jarak objek wisata dari waktu tempuh 2 jam 24
pusat kota menit

4. Amenitas Tersedia area parkir


Area parkir disekitar objek wisata

Tersedia toilet / wc
Toilet / wc disekitar objek wisata

Tersedia gerbang tiket


Gerbang tiket hanya saja belum
berfungs
Tersedia penginapan
Penginapan / homestay atau homestay namun
hanya ada satu
Tersedia warung /
Warung / rumah makan rumah makan di sekitar
objek wisata
Tersedia gazebo
Gazebo disekitar objek wisata
Tersedia pusat
Pusat informasi informasi disekitar
objek wisata
Sumber : Data Primer Ayu, Astuti, 2019, hal - 57

3.1.2 LINGKUNGAN INTERNAL


Lingkungan internal ini dilakukan melalui identifikasi faktor internal

untuk mengetahui kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) sektor

pariwisata. Analisis lingkungan internal menghasilkan faktor - faktor berupa

kekuatan dan kelemahan sektor pariwisata sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3. 2 Faktor Internal Pariwisata


Kelemahan (Weaknesses)
Kekuatan (Strenghts)
1. Keindahan dan daya tarik 1. Akses jalan yang kurang baik
2. Menciptakan Lapangan 2. Rendahnya Kualitas SDM

14
Pekerjaan
3. Meningkatkan Pnedapatan asli 3. Fasilitas sarana dan prasarana
daerah (PAD) yang kurang
4. Peran masyarakat terhadap 4. Kurangnya kesadaran
pengembangan wisata masyarakat akan kebersihan
wisata
Sumber : Data Primer Ayu, Astuti, 2019, hal-66

A. Kekuatan

Faktor kekuatan merupakan bagian dari faktor strategi internal, faktor

tersebut dianggap sebagai kekuatan yang akan mempengaruhi

pengembangan sektor pariwisata di Desa Tanah Kuning. Faktor - faktor

yang menjadi kekuatan harus digunakan semaksimal mungkin dalam

uapaya untuk mencapai tujuan keberlanjutan. Adapun faktor - faktor

kekuatan sektor pariwisata di Desa Tanah Kuning adalah sebagai berikut:

1. Keindahan dan Daya Tarik

Keindahan dan daya tarik objek wisata pantai Desa Tanah Kuning

adalah pemandangan khas pedesaan dan disepanjang jalan di

tumbuhi pohon kelapa yang menjulang tinggi dan juga pohon

cemara, pasir yang putih dan keadaan ombak yang cukup kencang

menambah pesona keindahan dan daya tarik Pantai Tanah Kuning.

Pantai Tanah Kuning sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat

berkunjung wisatawan yang ingin menikmati pesona alam bahari.

Sangat cocok untuk tempat menenangkan diri dari segala aktivitas

yang sangat melelahkan.

2. Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Dengan mengembangkan sektor pariwisata di Desa Tanah Kuning

khususnya wisata pantai akan menciptkan / membuka lapangan

15
pekerjaan khususnya di sektor perdagangan dan jasa Sehingga

dengan adanya pembangunan sektor pariwisata Desa Tanah Kuning

akan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Lapangan pekerjaan

tersebut seperti: sebagai tour guide, pelayan restoran, pelayan hotel,

biro / agen perjalanan, dan pedagang souvenir.

3. Meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah)

Sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa negara terbesar

ke dua setelah kelapa sawit hal Ini menunjukkan sektor pariwisata

merupakan sektor penting untuk dikembangkan selain sebagai

penyumbang devisa terbesar sektor ini juga mampu meningkatkan

PAD melalui pajak restoran, pajak penginapan/hotel, dan lain - lain.

Di sekitar lokasi Pantai Tanah kuning sendiri Pemerintah Kabupaten

Bulungan tengah berupaya keras membangun fasilitas-fasilitas

pariwisata pantai untuk menambah PAD Kabupaten Bulungan.

Daerah yang memiliki PAD terbesar contohnya adalah Bali, Bali

memiliki pantai - pantai terkenal diseluruh dunia hal ini dapat dilihat

dari jumlah kunjunga wisatawan asing ke pulau Bali dengan adanya

kunjungan wisatawan asing ke Bali maka devisa negara akan

bertambah dan juga PAD akan bertambah.

4. Peran Masyarakat Terhadap Pengembangan Wisata

Peran masyarakat terhadap pengembangan wisata pantai di Desa

Tanah Kuning sudah cukup baik. Contoh jenis dan peran

masyarakat terhadap pengembangan wisata adalah:

(a) Menjaga fasilitas wisata yang telah tersedia disekitar lokasi

pantai dan tidak merusaknya..

16
(b) Menjaga lingkungan dan kebersihan di sekitar lokasi wisata

pantai.

(c) Ikut terlibat dalam organisasi kepariwisataan seperti: pokdarwis,

LSM pariwisata, dan Asosiasi Industri Wisata.

(d) Ikut serta dalam menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar

lokasi wisata pantai.

B. Kelemahan

Faktor kelemahan merupakan bagian dari faktor strategi internal, faktor

tersebut dianggap sebagai kelemahan yang akan mempengaruhi sektor

pariwisata di Desa Tanah Kuning. Adapun faktor - faktor kelemahan adalah

sebagai berikut.

1. Akses Jalan yang Kurang Baik

Keberadaan dan keadaan jalan mencerminkan tingkat aksesbilitas

suatu wilayah. Semakin baik kondisi jalan, maka tingkat aksesbilitas

makin tinggi. Aksesbilitas adalah tingkat kemudahan suatu daerah

dapat dijangkau. Tingkat aksesbilitas dapat mempengaruhi

kemajuan suatu wilayah. Semakin baik tingkat aksesbilitas, biasanya

suatu daerah akan lebih maju karena aliran transpotasi, teknologi,

informasi, dan produk dari luar maupun dari dalam akan mudah

diakses / dijangkau. Tetapi akses jalan menuju Pantai Tanah kuning

tidak terlalu baik, sehingga pembangunan wilayah tidak merata.

Rusaknya jalan mengakibatkan akses menuju lokasi wisata sulit

dijangkau sehingga mengurangi minat pengunjung untuk berwisata

ke Pantai Tanah Kuning.

2. Rendahnya Kualitas SDM

17
Kualitas SDM yang masih rendah dipengaruhi oleh tingkat

pengetahuan yang rendah. Kualitas SDM mempengaruhi

pengembangan potensi di suatu wilayah. Semakin tinggi kualitas

SDM, maka suatu wilayah akan mengalami pengembangan yang

maksimal. Desa Tanah Kuning memiliki SDM yang masih lemah

sehingga pengelolaan wisata Pantai Tanah Kuning belum maksimal

hal ini dapat dilihat dari tingkat pendidikan dan keterampilan. Warga

Desa Tanah Kuning rata - rata hanya tamatan SMA lalu bekerja

sebagai petani dan staff perusahan kelapa sawit sehingga

masyarakat setempat tidak tertarik untuk bekerja sebagai pemandu

wisata. Jumlah warga yang lulus S1 sekitar 30 orang meskipun

demikian banyak yang bekerja ke luar daerah dan tidak menetap di

desa. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas SDM di Desa Tanah

Kuning sangat rendah, hal ini sangat berpengaruh terhadap

pengembangan wisata pantai Desa Tanah Kuning karena untuk

mengembangkan pariwisata diperlukan SDM yang terampil dalam

bidang pariwisata.

3. Fasilitas Sarana dan Prasarana yang Kurang

Fasilitas sarana dan prasaran wisata pantai di Desa Tanah Kuning

masih kurang seperti PAM, penginapan / hotel, rumah sakit /

puskesmas, musholla, tempat pengrajin souvenir dll. Sehingga

masih perlunya pembangunan sarana dan prasarana yang layak

untuk menunjang pembangunan wisata desa karena fasilitas sarana

dan prasarana sangat penting agar wisatawan merasa nyaman saat

melakukan kunjungan ke tempat wisata.

18
4. Kurangnya Kesadaran Masyarakat akan Pentingnya Menjaga

Kebersihan Wisata

Kurangnya kesadaran masyarakat Desa Tanah Kuning akan

pentingnya

menjaga kebersihan di sekitar objek wisata pantai menjadi

permasalahan penting khususnya pemerintah desa diharapkan

pemerintah desa mampu memberikan penyuluhan tentang

pentingnya menjaga kebersihan objek wisata pantai. Kebersihan

wisata pantai berpengaruh besar dalam menarik minat pengunjung.

Karena pengunjung tentunya menginginkan tempat / lokasi wisata

yang aman, nyaman, bersih dan indah.

3.1.3 LINGKUNGAN EKSTERNAL


lingkungan eksternal bertujuan untuk memberikan gambaran tentang

peluang dan ancaman yang dihadapi sektor pariwisata di Desa Tanah

Kuning. Faktor - faktor tersebut eksternal yang menjadi peluang dan

ancaman dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.

Tabel 3. 3 Faktor Eksternal Pariwisata


Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats)

1. Kebijakan Pemerintah 1. Terjadinya Abrasi Pantai


2. Adanya BUMDes (Badan 2. Terjadinya pencemaran
Usaha Milik Desa) lingkungan
3. Kerjasama antara Pemerintah 3. Potensi bencana alam
Daerah dan Desa.
4. Perkembangan Industri dan 4. Kurangnya partisipasi
Pariwisata. masyarakat dalam
mengolah pariwisata.

Sumber : Data Primer Ayu, Astuti, 2019, hal-70

19
A. Peluang

Faktor peluang adalah bagian dari faktor eksternal. Faktor - faktor

tersebut dianggap sebagai suatu potensi yang dapat dimanfaatkan dalam

pengembangan sektor pariwisata di Desa Tanah Kuning adanya potensi

tersebut harus dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Adapun faktor - faktor dari peluang tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bulungan

Kebijakan pemerintah Kabupaten Bulungan tertuang dalam renstra

Kabupaten Bulungan dalam meningkatkan objek wisata Pantai Desa

Tanah Kuning Kabupaten Bulungan diantaranya :

a) Perbaikan infrastruktur

b) Peningkatan mutu pelayanan pengelolaan objek wisata

c) Peningkatan kemitraan / kerjasama

d) Peningkatan peran serta masyarakat

e) Peningkatan promosi / pemasaran pariwisata secara efektif dan

efisien.

Dari hasil kebijakan Pemerintah Kabupaten Bulungan diatas

sebagian telah diterapkan di Desa Tanah Kuning dan sebagian lagi

belum dapat teralisasikan atau dalam tahap pengembangan. Hal ini

yang mengakibatkan pembangunan pariwisata belum menyeluruh

namun adanya upaya dari pemerintah untuk mengembangkan objek

wisata sudah sangat baik.

2. Adanya BUMDes (Badan Usaha Milik Desa)

Dalam strategi pengembangan sebuah desa wisata dibutuhkan

modal dan berbagai bantuan yang mendukung minat pengunjung.

20
Sehingga dibutuhkan manajemen pengelolaan yang baik dan rapi.

Ada banyak sekali peran BUMDes yang dapat membantu

pengembangan desa wisata oleh karena itu pemerintah mendorong

desa membentuk BUMDes terutama yang memiliki potensi sebagai

tempat wisata. Pembentukan BUMDes dimaksudkan untuk

memfasilitasi pengelolaan keuangan desa. Desa dimungkinkan

kesulitan mengelola dana tersebut jika tidak dibantu BUMDes.

BUMDes menjadi sektor penggerak industri

baru dan mempercepat perbaikan ekonomi rakyat. BUMDes ikut

mengelola dana dari pemerintah maupun dari pemerintah daerah

menjadi lebih bermanfaat untuk ekonomi dan pelayanan dasar. Desa

Tanah Kuning memiliki BUMDes dengan nama sinar alam yang

mengelola sawit yang telah ditanami sekitar 7 hektar sedangkan

untuk sarang wallet dan wisata pantai desa masih dalam tahap

pengembangan.

3. Kerjasama Antara Pemerintah Kabupaten Bulungan dan

Pemerintah Desa

Adanya kerjasama antara pihak terkait yaitu antara pemerintah

Kabupaten Bulungan dan pemerintah desa sudah berjalan dengan

baik dan taman wisata sudah diresmikan walaupun belum dibuka

untuk umum. Pemerintah Kabupaten Bulungan telah mengucurkan

dana ± 1,5 M kepada pemerintah desa untuk membangun fasilitas -

fasilitas wisata Pantai Tanah Kuning agar wisatawan tertarik untuk

berkunjung ke Pantai Tanah Kuning.

4. Perkembangan Pariwisata Desa Tanah Kuning

21
Perkembangan pariwisata di Desa Tanah Kuning sudah cukup baik

dengan dibangunnya Pantai Menara Pandang pada tahun 2017 yang

berlokasi di Desa Tanah Kuning yang dilengkapi berbagai fasilitas -

fasilitas wisata menunjukkan adanya perhatian dari pemerintah pusat

dan daerah untuk mengembangkan wisata Pantai Desa Tanah

Kuning.

B. Ancaman

Faktor ini merupakan bagian dari faktor eksternal, faktor tersebut

dianggap

sebagai ancaman yang bisa menjadi hambatan bagi pengembangan sektor

pariwisata di Desa Tanah Kuning. Faktor - faktor tersebut harus di hindari

dan diusahakan upaya penanggulangannya secara baik agar dapat

mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun faktor - faktor dari ancaman

adalah sebagai berikut:

1. Terjadinya Abrasi Pantai

Abrasi merupakan istilah untuk menggambarkan pengikisan daerah

pantai yang terjadi karena gelombang dan arus laut destruktif.

Pengikisan yang demikian menyebabkan berkurangnya daerah

pantai mulai dari yang paling dekat dengan air laut karena menjadi

sasaran pertama pengikisan. Jika dibiarkan, abrasi akan terus

menggerogoti bagian pantai sehingga air laut akan menggenangi

daerah - daerah yang dulunya dijadikan tempat bermain pasir

ataupun pemukiman penduduk dan wilayah pertokoan di pinggir

pantai. Fenomena yang demikian sudah tampak di kawasan Pantai

Tanah Kuning di mana abrasi pantai telah mengeruk sedikitnya 2

22
rumah warga dan 1 jembatan di kawasan pantai.

2. Terjadinya Pencemaran Lingkungan di Sekitar Pantai

Pencemaran pantai sudah terjadi hampir di seluruh pantai yang

menjadi

objek wisata. Diantara ciri - ciri pencemaran pantai dan pesisir yang

bias kita lihat langsung adalah banyaknya sampah yang berserakan

di sepanjang pesisir dan pantai. Ciri lain dari pantai yang tercemar

adalah adanya tumpahan minyak dan terganggunya keseimbangan

ekosistem pantai. Agar bisa mencegah terjadinya pencemaran pantai

dan pesisir yang lebih parah lagi, kita harus tahu penyebab terjadinya

pencemaran pantai. Pencemaran sampah anorganik daerah dengan

pencemaran tingkat tinggi merupakan daerah pesisir padat

penduduk. Salah satu sumber pencemaran ekosistem pesisir

tersebut adalah pencemaran limbah kegiatan rumah tangga,

terutama sampah anorganik seperti botol plastik dan kaleng yang

sangat sulit terurai. Misalnya, untuk mengurai satu botol plastik

dibutuhkan waktu sekitar 450 tahun. Hal tersebut tentu membuat

kelestarian ekosistem pantai semakin terancam. Kurangnya perhatian

masyarakat terhadap kebersihan pantai mengakibatkan terjadinya

pencemaran lingkungan yaitu berupa sampah plastik di sekitar wisata

Pantai Tanah Kuning.

3. Potensi Bencana Alam

Bencana alam merupakan hal yang sulit diprediksi untuk itu perlunya

alat yang dapat memprediksi bencana sangat penting. Di Desa

Tanah Kuning belum memiliki alat untuk memprediksi tsunami / air

23
laut tinggi. Padahal di Pantai Tanah Kuning sering terjadi angin Utara

yaitu keadaan dimana terjadinya angin kencang dan gelombang

tinggi yang menghambat aktivitas nelayan dan warganya.

4. Kurangnya Partisipasi Masyarakat dalam Mengelola Pariwisata

Kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengelola pariwisata pantai

di Desa Tanah Kuning mengakibatkan pengembangan wisata Pantai

Tanah Kuning belum maksimal Karena masih banyak di temukan

sampah di pinggiran pantai akibat kebiasaan masyarakatnya yang

suka membuang sampah di pinggir pantai. Keterlibatan masyarakat

untuk ikut berperan aktif dalam mengembangkan wisata juga masih

kurang.

Faktor - faktor yang menjadi kekuatan harus digunakan semaksimal

mungkin dalam upaya untuk mencapai tujuan dan faktor - faktor yang

dianggap sebagai kelemahan akan menjadi kendala. Faktor - faktor

peluang dianggap sebagai suatu potensi yang akan dimanfaatkan,

potensi tersebut harus dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang

diharapkan. Faktor - faktor ancaman bisa menjadi hambatan, faktor -

faktor tersebut harus bisa dihindari dan diusahakan upaya

penanggulangannya secara baik agar dapat mencapai tujuan yang

diharapkan.

24
BAB IV

PELAKSANAAN PROKER SELAMA KKN

4.1 PROKER UTAMA

4.1.1 SID (Sistem Iformasi Desa)


A. Deskripsi SID (Sistem Informasi Desa)

Sistem Informasi Desa (SID) merupakan sebuah platform yang

digunakan oleh pemerintah desa untuk mengelola data dan informasi

pendukung perencanaan dan penganggaran yang berbasis data atau

bukti. Alasan pemilihan proker SID (Sistem Informasi Desa) karena

proker tersebut adalah proker utama yang diberikan oleh pihak

kampus untuk di laksanakan dan untuk mengetahui apakah setiap

desa memiliki Sistem Informasi Desa melalui kegiatan KKN (Kuliah

Kerja Nyata).

B. Kelompok Sasaran / Masyarakat penerima manfaat SID

(Sistem Informasi Desa)

SID (Sistem Informasi Desa) memberikan banyak manfaat bagi

desa, kabupaten, dan provinsi dalam berbagai tujuan seperti

menyediakan layanan administrasi kependudukan, menyediakan

informasi potensi atau profil desa, mendukung perencanaan dan

penganggaran menyediakan data kesehatan dan pendidikan,

membantu penentuan sasaran Bantuan Langsung Tunai (BLT),

hingga membantu koordinasi dan perencanaan kegiatan respons

COVID-19. Secara umum, tersedianya SID akan :

1) Mempermudah kerja desa untuk dapat menyimpan,

25
mengelola, menyajikan, dan mempublikasikan data dan

informasi desa;

2) Mengefisienkan urusan pemerintahan desa, termasuk

menyusun laporan pertanggungjawaban pelaporan dana

desa dan memberi kemudahan dalam pelayanan publik,

seperti layanan administrasi;

3) Mendukung proses perencanaan secara akurat berbasis

bukti di desa; dan

4) Memfasilitasi kabupaten dan provinsi dalam memanfaatkan

data yang disediakan desa untuk penyusunan perencanaan

pembangunan kabupaten dan provinsi.

Secara khusus, manfaat SID adalah sebagai berikut:

1) Mengelola data kependudukan secara efisien dan valid

Pemanfaatan data kependudukan dapat lebih baik dengan

bantuan teknologi dari system data dan informasi yang dapat

membantu validasi data kemiskinan dan masyarakat rentan.

Data dari SID ini akan bermanfaat sebagai basis dalam

pembahasan rapat koordinasi di Kecamatan, serta

pengambilan keputusan.

2) Mempercepat pelayanan administrasi di desa dengan

menggunakan SID, pelayanan cetak surat menjadi lebih

cepat. Melalui automasi, operator hanya perlu mencari nama

warga yang meminta layanan tersebut. Hal ini tentu

memudahkan warga memenuhi persyaratan administrasi,

terutama untuk mengakses program-program pemerintah.

26
3) Sebagai alat dan mekanisme transparansi di tingkat desa SID

menunjang transparansi pemerintah desa kepada

masyarakat. SID mempermudah pelaporan bagi pemerintah

desa mengenai penggunaan anggaran desa, dengan

menghubungkan laporan tersebut ke website SID, sehingga

dapat dilihat oleh seluruh warga.

Selain itu, beberapa fungsi pendataan dalam SID untuk membantu

tata kelola pemerintahan desa adalah:

1) Mengidentifikasi warga miskin, berdasarkan data upah dan

status pekerjaan;

2) Mengidentifikasi rumah tangga rentan, melalui data

perempuan yang menjadi kepala rumah tangga, atau

keluarga yang memiliki penyandang disabilitas;

3) Menggunakan data usia untuk dapat mengidentifikasi warga

lanjut usia yang membutuhkan layanan khusus geriatrik,

anak-anak PAUD, atau anak tidak bersekolah. Di NTB, data

usia juga digunakan sebagai pencegahan pernikahan anak;

4) Mengidentifikasi warga yang tidak memiliki identitas hukum,

sehingga dapat mempertajam sasaran program-program

pemerintah.

C. Potensi Yang Ada

Upaya pemerintah dalam melakukan pembenahan di tingkat

desa terus dilakukan, salah satunya adalah melalui perbaikan sistem

informasi. Berlakunya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa, mewajibkan pemerintahan desa untuk mengembangkan

27
Sistem Informasi Desa (SID). Dalam undang-undang tersebut

menjelaskan bahwa manfaat dari penerapan SID bagi desa yaitu

mempercepat pengelolaan data desa, mempercepat pelayanan,

memanfaatkan data desa, dan mewujudkan transparansi pengelolaan

pemerintahan desa. Akan tetapi, penerapan SID rupanya belum

dilaksanakan dengan optimal oleh semua desa di Indonesa. Maka

dari itu dengan program KKN – PPM ini maka di jadikan program

utama dalam menjalan kegiatan KKN – PPM 2023 sekaligus untuk

memastikan apakah program SID ini berjalan dengan baik.

D. Permasalahan Yang Dihadapi

Selama menjalankan proker utama yaitu SID (Sistem Informasi

Desa) permasalahan yang dihadapi pada saat kegiatan pendataan

adalah terdapat beberapa warga yang menolak untuk di data.

E. Problem Solving / Pemecahan masalahan

Dalam permasalahan yang di hadapi terdapat pemecahan

masalah dalam menghadapi permasalahan di lapangan yaitu dengan

mengambil 5 (Lima) sampel dalam 1 RT (Rukun Tetangga).

F. Deskripsi Pelaksanaan SID (Sistem Informasi Desa)

Pada hari Senin, 07 Agustus 2023 kami melakukan pendataan

SID (Sistem Informasi Desa), Desa Tanah Kuning terdapat 11 RT

dan 3 RW yang mana dalam pendataan kami mengambil 5 sampel

Kartu Keluarga dari setiap RT yang ada di Desa Tanah Kuning.

Adapun poin-poin dari kueisioner tersebut mencakup data keluarga,

informasi aset tegalan,informasi aset pertanian,informasi aset

perkebunan,informasi aset perternakan, informasi perolehan

28
bantuan,informasi pengeluaran rumah tangga, serta kondisi

kesehatan keluarga. Pendataan SID (Sistem Informasi Desa)

berlangsung dari 07 Agustus - 25 Agustus 2023.

G. Pembiayaan

Tabel 4. 1 Pembiayaan Proker SID

Nama Harga
No Volume Satuan Jumlah
Barang Satuan
1. Kuesioner 110 rangkap Rp. 3.000 Rp. 330.000

Total Rp. 330.000

Sumber : Penulis, 2023

4.1.2 STUNTING
A. Deskripsi Stunting

Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak

akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang

tidak memadai (World Health Organization,2015). Faktor penyebab

stunting dapat dikelompokan menjadi penyebab langsung dan tidak

langsung. Praktik pemberian kolostrum dan ASI eksklusif, pola

konsumsi anak, dan penyakit infeksi yang diderita anak menjadi

faktor penyebab langsung yang mempengaruhi status gizi anak dan

bisa berdampak pada stunting. Sedangkan penyebab tidak

langsungnya adalah akses dan ketersediaan bahan makanan serta

sanitasi dan kesehatan lingkungan (Rosha et al., 2020)

29
B. Kelompok Sasaran/Masyarakat penerima manfaat proker

Dengan adanya sosialisasi Stunting bertemakan “Pencegahan

dan Penanggulangan Anemia” kepada remaja Putri SMP Negeri 2

Tanjung Palas Timur. Manfaat dari sosialisasi ini adalah remaja putri

dapat mengetahui mengenai Anemia dan Cara Pencegahannya,

serta pemberian tablet tambah darah (TTD) kepada remaja putri yang

dapat dikonsumsi 1 tablet per minggu.

C. Potensi yang ada

Stunting adalah masalah yang memengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan anak-anak, terutama di negara-negara berkembang,

potensi yang ada untuk mengatasi masalah stunting meliputi:

1. Pendidikan gizi mengedukasi masyarakat, terutama ibu hamil dan ibu

menyusui, tentang pentingnya gizi yang seimbang selama kehamilan

dan masa pertumbuhan awal anak-anak.

2. Pelayan Kesehatan : memperluas akses ke perawatan kesehatan,

termasuk pemantauan pertumbuhan anak,suplementasi gizi, dan

penanganan masalah kesehatan yang mendasarinya seperti infeksi

dan diare.

3. Program suplementasi Gizi: menyediakan suplemen gizi,seperti

vitamin dan mineral, kepada anak-anak yang berisiko stunting,

terutama di wilayah-wilayah dengan kekurangan gizi.

4. Pemantauan pertumbuhan anak : melakukan pemantauan

pertumbuhan anak secara rutin dan memberikan intervensi jika ada

tanda-tanda pertumbuhan yang lambat.

D. Permasalahan yang dihadapi

30
Tidak ada permasalahan dalam pelaksanaan program kerja

stunting.

E. Problem Solving

Karena tidak ada permasalahan, untuk pemecahan masalah

(problem solving) tidak ada.

31
F. Deskripsi Pelaksanaan Proker

Pada hari Kamis, 24 Agsutus 2023 kami melakukan koordinasi

ke pihak puskesmas terkait program kerja stunting, yang mana hal ini

disambut baik oleh pihak puskesmas dan diberikan masukan untuk

mengadakan sosialisasi stunting dengan sasaran utama remaja putri

SMP NEGERI 2 TANJUNG PALAS TIMUR yang bertema

“Pencegahan dan Penanggulangan Anemia.”

Anemia dengan stunting memiliki keterkaitan yang erat

dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, anemia adalah kondisi

dimana tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang

cukup. Anak-anak yang menderita anemia sering kali memiliki

masalah dalam penyerapan nutrisi, termasuk zat besi,yang dapat

menghambat pertumbuhan mereka. Akibatnya, anemia yang tidak

diatasi dapat berkontribusi pada stunting.

Dengan ada nya sosialiasi yang bertema “Pencegahan dan

Penanggulangan Anemia” remaja putri yang memahami anemia

dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan lebih sadar akan

kondisi ini dan mencari perawatan jika diperlukan.

Sosialisasi ini juga bertujuan untuk penyadaran bagi

remaja putri penting nya memenuhi asupan zat besi untuk

pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh sebagai salah bentuk

pencegahan stunting.

G. Pembiayaan

Tabel 4. 2 Pembiyaan Proker Stunting


No Nama Barang Volume Satuan Harga Jumlah

32
Satuan
1 Banner (1x2) 2 meter Rp. 35.000 Rp. 70.000

2 Konsumsi 30 orang Rp. 5.000 Rp.150.000

Total Rp. 220.000

Sumber : Penulis , 2023

4.2 PROKER PENUNJANG

4.2.1 PLANG BATAS RT ( Rukun Tetangga )

A. Deskripsi Plang Batas RT

Plang batas RT (Rukun Tetangga) biasanya berfungsi sebagai

tanda atau penanda batas wilayah suatu RT dalan suatu lingkungan

atau kompleks perumahan. Deskripsi plang batas RT biasanya

mencakup Nomor RT dimana plang tersebut menampilkan nomor RT

yang sesuai dengan wilayahnya dan ada nama RT dimana nama RT

atau singkatan rukun tetangga juga di cantumkan di plang tersebut.

B. Permasalahan yang dihadapi

Dalam pembuatan plang batas RT adapun masalah yang di

hadapi yaitu mengalami kesulitan dalam proses penulisan huruf pada

plang karena menggunakan cat minyak dan waktu untuk keringnya

relatif lama.

C. Problem solving

Adapun solusi dari masalah tersebut yaitu mengganti cat minyak

dengan pilox untuk mempermudah dalam proses pewarnaan/penulisan

huruf pada plang batas tersebut dikarenakan pilox lebih cepat kering

dan penggunaan nya lebih mudah.

D. Deskripsi pelaksanaan proker

Pembuatan plang batas RT ini berjalan selama seminggu mulai

33
dari tanggal 26 Agustus/01 september 2023.

34
E. Pembiayaan

Tabel 4. 3 Pembiayaan Proker Penunjang


No Nama Barang Volume Satuan Jumlah

1. Papan mentah 6 Lembar Rp. 540.000

2. Balok (5x5) 8 Biji Rp. 185.000

3. Balok (5x7) 2 Biji Rp.70.000

4. Kuas 5 Buah Rp. 85.000

5. Kikir 1 Buah Rp. 9.000

6. Cat 3 Kaleng Rp. 144.000

7. Bensin 3 Liter Rp.45.000

8. Pilox 4 Botol Rp. 180.000

9. Paku biasa 1 Kg Rp. 23.000

Total Rp. 1.281.000

Sumber : Penulis , 2023

4.2.2 PLANG PENUNJUK ARAH

A. Deskripsi Plang Penunjuk Arah

Plang penunjuk arah adalah tanda atau papan yang digunakan

untuk memberikan petunjuk kepada orang-orang tentang arah menuju

lokasi tertentu. Plang penujuk arah biasanya mencantumkan nama

lokasi atau tujuan yang ingin ditunjukkan, seperti nama jalan, atau

tempat wisata. Dan selain itu plang penunjuk arah dapat

mencantumkan arah yang harus diikuti (Utara, Selatan, Timur,Barat)

dan jarak relative menuju tujuan tersebut.

B. Permasalahan yang dihadapi

35
Dalam pembuatan plang penunjuk arah adapun masalah yang di

hadapi yaitu mengalami kesulitan dalam proses penulisan huruf pada

plang karena menggunakan cat minyak dan waktu untuk keringnya

relatif lama.

C. Problem solving

Adapun solusi dari masalah tersebut yaitu mengganti cat minyak

dengan pilox untuk mempermudah dalam proses pewarnaan/penulisan

huruf pada plang batas tersebut dikarenakan pilox lebih cepat kering

dan penggunaan nya lebih mudah.

D. Deskripsi pelaksanaan proker

Pembuatan plang penunjuk arah ini berjalan selama seminggu

mulai dari tanggal 26 Agustus/01 september 2023.

E. Pembiayaan

Untuk pembiayaan Program Kerja “Plang Penunjuk Arah” telah

terlampir pada tabel 4.3.

4.2.3 SOSIALISASI “STOP BULLYING”

A. Deskripsi Sosialisasi “Stop Bullying”

Sosialisasi Stop Bullying adalah upaya meningkatkan kesadaran

dan mempromosikan tindakan yang bertujuan menghentikan perilaku

pelecehan, intimidasi, atau penghinaan terhadap orang lain. Dalam

sosialisasi ini kami memberikan informasi tentang dampak negatif

bullying dan cara melibatkan diri dalam mencegahnya.

B. Permasalahan yang dihadapi

Tidak ada permasalahan dalam pelaksanaan program kerja

36
penunjang sosialisasi “Stop Bullying”.

C. Problem Solving

Karena tidak ada permasalahan, untuk pemecahan masalah

(problem solving) tidak ada.

D. Deskripsi Pelaksanaan Proker

Pada hari Jumat, 01 September 2023 kami mengadakan

sosialisasi di SD Negeri 02 Tanjung Palas Timur yang bertema kan

“Stop Bullying” yang menjadi sararan kami dalam sosialisasi ini yaitu

SD kelas V dan IV adapun tujuan kami dalam sosialisasi ini yaitu

upaya untuk meningkatkan kesadaran dan menghentikan perilaku

yang intimidasi atau penghinaan satu sama lain, dan memberikan

informasi tentang dampak negative dari bullying dan untuk

menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua

individu, dimana bullying tidak diterima dan dapat diatasi dengan

dukungan kolektif.

E. Pembiayaan

Tabel 4. 4 Pembiayaan Proker "Stop Bullying"


No Nama Volum Harga
Satuan Jumlah
Barang e Satuan
Rp.
1 Botol minum 5 Buah Rp.50.000
10.000

Lemba
2 Kertas kado 2 Rp. 2.000 Rp.4.000
r

Total Rp 54.000

Sumber : Penulis, 2023

37
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban kegiatan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Kaltara Angkatan XII Tahun 2023,

yang bertempat didesa Tanah Kuning Kecamatan Tanjung Palas Timur

Kabupaten Bulungan, yang berlangsung dari tanggal 1 Agustus sampai

dengan 11 September 2023.

Setelah kurang lebih 40 hari program Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Universitas Kaltara Angkatan XII Tahun 2023 berlangsung. Kami dapat

menyimpulkan bahwa pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah

terprogramkan bisa berjalan sesuai dengan program yang telah

direncanakan meskipun terdapat perubahan dan penambahan kegiatan.

Berdasarkan pengalaman dan kondisi lapangan yang kami peroleh selama

kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), dapat kami simpulkan sebagai berikut :

1. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah terencana dapat

berjalan dengan baik meskipun ada kegiatan yang tidak terlaksana

sesuai dengan waktu telah direncanakan tetapi berubah jadwal

karena beberapa faktor yang tidak terencana dari sasaran

sebelumnya.

2. Adapun kendala lain muncul karena kekurangan dana untuk

menyelenggarakan kegiatan yang direncanakan sehingga pada

pelaksanaannya menyesuaikan dengan dana yang ada.

3. Membentuk mahasiswa menjadi lebih dewasa dalam menyikapi

permasalahan yang ada dan dapat memahami bagaimana hidup

38
bermasyarakat. Selain itu dapat membentuk kepribadian yang mandiri

dan bertanggung jawab terhadap tugas dan fungsinya serta

membentuk jiwa kepemimpinan.

4. Dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa dapat

mengetahui bagaimana mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku

kuliah. Tidak hanya itu mahasiswa juga dapat mengetahui bagaimana

sistem kehidupan masyarakat yang meliputi kultur, karakter, adat

istiadat dan kebiasaan masyarakat, permasalahan yang ada di

masyarakat, dan tuntutan atau kebutuhan masyarakat dalam rangka

upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sebagai bentuk

pengabdian kepada masyarakat.

5.2 SARAN

Dengan tujuan untuk memberikan masukan serta partisipasi, kami

mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Kaltara memberikan

beberapa saran kepada berbagai pihak yang terkait dalam pelaksanaan

KKN ini yang diharapkan dapat berguna untuk peningkatan mutu dan

kualitas semua pihak, antara lain sebagai berikut :

1. Masyarakat Dan Pemerintah setempat

a. Kepada masyarakat desa tanah kuning agar dapat memelihara

dan menjaga tali silaturahmi, kerjasama dan semangat gotong-

royong.

b. Diharapkan masyarakat dan pemerintah desa dapat melanjutkan

atau meralisasikan program-program yang telah terlaksana

39
maupun yang belum terlaksana oleh mahasiswa KKN selama

melakukan pengabdian di desa.

c. Dukungan warga masyarakat sangat kami harapkan untuk

melaksanakan kegiatan demi kemajuan bersama. Agar

masyarakat menyadari bahwa kehadiran mahasiswa KKN di lokasi

KKN bukan merupakan sumber dana, melainkan merupakan

kelompok kecil yang dapat memberikan sumbangan pemikiran dan

tenaga yang terbatas.

2. Kebersihan Lingkungan

a. Kepada masyarakat diharapkan agar dapat menjaga kebersihan

lingkungan demi terciptanya lingkungan yang sehat.

b. Pengadaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST)

didesa.

c. Memberikan sosialisasi tentang kebersihan lingkungan kepada

masyarakat, sehingga timbul kesadaran masyarakat tentang

pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

3. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode berikutnya

a. Mahasiswa hendaknya menanamkan sikap tanggung jawab,

mandiri, rendah hati, sikap saling menghargai dan menghormati,

sikap kekeluargaan dan kebersamaan, dan selalu bekerjasama

dalam kelompok (team work).

b. Menjaga nama baik almamater yaitu nama Universitas kaltara.

c. Membuat program-program KKN yang sesuai dengan

kemampuan mahasiswa baik dari segi akademik maupun biaya

40
serta sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat yang ada

dilokasi KKN.

d. Diharapkan dapat mengatur strategi bagaimana cara

mensosialisasikan program kerja yang akan dijalankan kepada

masyarakat yaitu dengan memanfaatkan dan mengatur waktu

sebaik mungkin. Dengan sosialisasi yang efektif dan efisien akan

menunjang keberhasilan program yang akan dilaksanakan.

4. Pihak Universitas

a. Dalam mengelola program KKN, pihak LPPM hendaknya

memberikan informasi yang jelas baik kepada mahasiswa, DPL,

pihak universitas maupun pihak Masyarakat agar dalam

pelaksanaan KKN tidak terjadi kesalahan komunikasi.

b. Dalam pelaksanaan pembekalan KKN, diharapkan pihak LPPM

dapat menambahkan lebih banyak pelatihan-pelatihan yang

bersifat pemberdayaan bagi masyarakat.

41
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban kegiatan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) Universitas Kaltara Angkatan XII Tahun 2023, yang bertempat

didesa Tanah Kuning Kecamatan Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan,

yang berlangsung dari tanggal 1 Agustus sampai dengan 11 September 2023.

Setelah kurang lebih 40 hari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas

Kaltara Angkatan XII Tahun 2023 berlangsung. Kami dapat menyimpulkan

bahwa pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah terprogramkan bisa

berjalan sesuai dengan program yang telah direncanakan meskipun terdapat

perubahan dan penambahan kegiatan. Berdasarkan pengalaman dan kondisi

lapangan yang kami peroleh selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), dapat

kami simpulkan sebagai berikut :

1. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah terencana dapat

berjalan dengan baik meskipun ada kegiatan yang tidak terlaksana

sesuai dengan waktu telah direncanakan tetapi berubah jadwal

karena beberapa faktor yang tidak terencana dari sasaran

sebelumnya.

2. Adapun kendala lain muncul karena kekurangan dana untuk

menyelenggarakan kegiatan yang direncanakan sehingga pada

pelaksanaannya menyesuaikan dengan dana yang ada.

3. Membentuk mahasiswa menjadi lebih dewasa dalam menyikapi

permasalahan yang ada dan dapat memahami bagaimana hidup

bermasyarakat. Selain itu dapat membentuk kepribadian yang mandiri

42
dan bertanggung jawab terhadap tugas dan fungsinya serta

membentuk jiwa kepemimpinan.

4. Dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa dapat

mengetahui bagaimana mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku

kuliah. Tidak hanya itu mahasiswa juga dapat mengetahui bagaimana

sistem kehidupan masyarakat yang meliputi kultur, karakter, adat

istiadat dan kebiasaan masyarakat, permasalahan yang ada di

masyarakat, dan tuntutan atau kebutuhan masyarakat dalam rangka

upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sebagai bentuk

pengabdian kepada masyarakat.

5.2 SARAN

Dengan tujuan untuk memberikan masukan serta partisipasi, kami

mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Kaltara memberikan

beberapa saran kepada berbagai pihak yang terkait dalam pelaksanaan

KKN ini yang diharapkan dapat berguna untuk peningkatan mutu dan

kualitas semua pihak, antara lain sebagai berikut :

1. Masyarakat Dan Pemerintah setempat

a. Kepada masyarakat desa tanah kuning agar dapat memelihara

dan menjaga tali silaturahmi, kerjasama dan semangat gotong-

royong.

b. Diharapkan masyarakat dan pemerintah desa dapat melanjutkan

atau meralisasikan program-program yang telah terlaksana

maupun yang belum terlaksana oleh mahasiswa KKN selama

melakukan pengabdian di desa.

43
c. Dukungan warga masyarakat sangat kami harapkan untuk

melaksanakan kegiatan demi kemajuan bersama. Agar

masyarakat menyadari bahwa kehadiran mahasiswa KKN di lokasi

KKN bukan merupakan sumber dana, melainkan merupakan

kelompok kecil yang dapat memberikan sumbangan pemikiran dan

tenaga yang terbatas.

2. Kebersihan Lingkungan

d. Kepada masyarakat diharapkan agar dapat menjaga kebersihan

lingkungan demi terciptanya lingkungan yang sehat.

e. Pengadaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST)

didesa.

f. Memberikan sosialisasi tentang kebersihan lingkungan kepada

masyarakat, sehingga timbul kesadaran masyarakat tentang

pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

3. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode berikutnya

e. Mahasiswa hendaknya menanamkan sikap tanggung jawab,

mandiri, rendah hati, sikap saling menghargai dan menghormati,

sikap kekeluargaan dan kebersamaan, dan selalu bekerjasama

dalam kelompok (team work).

f. Menjaga nama baik almamater yaitu nama Universitas kaltara.

g. Membuat program-program KKN yang sesuai dengan

kemampuan mahasiswa baik dari segi akademik maupun biaya

serta sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat yang ada

dilokasi KKN.

44
h. Diharapkan dapat mengatur strategi bagaimana cara

mensosialisasikan program kerja yang akan dijalankan kepada

masyarakat yaitu dengan memanfaatkan dan mengatur waktu

sebaik mungkin. Dengan sosialisasi yang efektif dan efisien akan

menunjang keberhasilan program yang akan dilaksanakan.

4. Pihak Universitas

c. Dalam mengelola program KKN, pihak LPPM hendaknya

memberikan informasi yang jelas baik kepada mahasiswa, DPL,

pihak universitas maupun pihak Masyarakat agar dalam

pelaksanaan KKN tidak terjadi kesalahan komunikasi.

d. Dalam pelaksanaan pembekalan KKN, diharapkan pihak LPPM

dapat menambahkan lebih banyak pelatihan-pelatihan yang

bersifat pemberdayaan bagi masyarakat.

45
DAFTAR PUSTAKA

46

Anda mungkin juga menyukai