GELOMBANG 102
KECAMATAN BANTIMURUNG
KABUPATEN MAROS
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Tema/Judul :
Gelombang 102
Menyetujui :
Dr.Eng. Ir. Hj. Rita Tahir Lopa, M.T Asrul Rifai Rachman, S. Stp
NIP. 19670319 199203 2 010 NIP : 19800112 200012 1 001
Mengetahui :
Prof. Dr. Andi Alimuddin, M.Si Muhammad Kurnia, S.Pi, M.Sc, Ph.D
NIP. 19620818 198702 1 001 NIP. 19720617 199903 1 003
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
I.2 Tujuan............................................................................................................. 3
I.3 Sasaran ........................................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KECAMATAN
II.1 Kondisi Geografis .......................................................................................... 7
II.2 Jumlah Penduduk ......................................................................................... 10
II.3 Agama .......................................................................................................... 12
II.4 Suku Bangsa ................................................................................................. 13
II.5 Pendidikan .................................................................................................... 14
II.6 Kesehatan ..................................................................................................... 15
II.7 Mata Pencaharian ......................................................................................... 16
II.8 Pemerintahan ................................................................................................ 19
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KECAMATAN
III.1 Pemetaan dan Inventarisasi Kondisi Sungai, Bangunan Air, Sumber Air
dan Daerah Rawan Banjir Kecamatan Bantimurung .................................. 21
BAB IV EVALUASI UMUM PELAKSANAAN KEGIATAN PADA
KECAMATAN BANTIMURUNG
IV.1 Pembuatan Teknologi Tepat Guna ”Sprinkler” di Kelurahan
Kalabbirang ................................................................................................ 64
IV.2 Pembuatan Masterplan Kolam Wisata Desa Tukamasea .......................... 65
IV.3 Pembuatan Peta Administrasi Desa Tukamasea ........................................ 65
iii
BAB V HAMBATAN DAN MASALAH YANG DIHADAPI .............................. 67
BAB VI PENUTUP
VI.1 Kesimpulan ................................................................................................ 68
VI.2 Saran........................................................................................................... 69
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Status Daerah dan Topografi Kecamatan Bantimurung Tahun 2018 .......... 8
Tabel 2.3 Luas Desa dan Luas Lahan Kritis Kecamatan Bantimurung
Tabel 2.4 Jarak dan Ketinggian dari Permukaan Laut di Tiap Desa di
Tabel 2.6 Banyak Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dirinci Per Desa di
Tabel 2.9 Luas Lahan Sawah yang Diusahakan untuk Pertanian Menurut Desa di
Tabel 2.10 Luas Tanam, Luas Panen, dan Produksi Jenis Tanaman
v
Kecamatan Bantimurung Tahun 2018 ....................................................... 19
Tabel 2.13 Jumlah Rukun Tetangga (RT), Dusun, dan Blok Sensus di Kecamatan
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu Tridharma yang diemban perguruan tinggi selama ini adalah
Tematik baru, yaitu KKN Tematik Sumber Daya Air yang bekerja sama
dengan Dinas PU Bidang Sumber Daya Air Kabupaten Maros. Hal yang
1
pentingnya permasalahan sumber daya air yang bukan hanya dirasakan di
masalah klasik yang biasa disebut dengan 3T: too much, too little, too dirty.
Too much, berarti air dapat menjadi persoalan di suatu tempat dikarenakan
jumlahnya yang berlebih. Too little, berarti air juga dapat menjadi persoalan di
suatu tempat jika jumlahnya kurang. Dan too dirty, berarti air dapat menjadi
tersebut tentunya tidak terlepas dari pengelolaan sumber daya air pada suatu
Mahasiswa dituntut untuk berperan nyata dalam pengelolaan sumber daya air
sumber daya air yang ada di Kabupaten Maros untuk kemudian diserahkan
dalam bentuk laporan (data dan peta) kepada Dinas PU Bidang Sumber Daya
Maros sebagai lokasi KKN Tematik Sumber Daya Air dikarenakan Kabupaten
diselesaikan misalnya saja kerusakan bangunan air, masalah pada badan air
banjir sebagai bagian dari daya rusak air yang puncaknya terjadi ketika banjir
2
merendam Kabupaten Maros pada Januari 2019 lalu. Lokasi pengabdian
mahasiswa KKN Tematik Sumber Daya Air gelombang 102 periode Juni -
1. Untuk melakukan pemetaan sumber daya air dan daerah rawan banjir di
Kecamatan Bantimurung
2. Untuk melakukan inventarisasi kondisi badan air (sungai), bangunan air, dan
a. Mahasiswa
pelaksanaan pembangunan.
3
3. Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap
pembangunan.
masyarakat.
kemajuan masyarakat.
rasa kesejawatan.
4
b. Masyarakat dan Pemerintah Daerah
pemberdayaan.
masyarakat.
c. Perguruan Tinggi
pembangunan.
5
3. Melalui KKN, perguruan tinggi dapat menelaah dan merumuskan
6
BAB II
pantai yang sebagian besar berbentuk dataran. Dari delapan daerah wilayah
sekitar 173,70 Km2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Turikale dan
Bukan Pantai
2. Minasa Baji - - - √
3. Kalabbirang - - - √
4. Tukamasea - - - √
5. Mattoangin - - - √
7
6. Mangeloreng - - - √
7. Baruga - - - √
8. Leang-leang - - - √
Jumlah - - - 8
Sumber : BPS Kabupaten Maros, 2018
2018
Desa/keluraha Datara
n Dataran n
Desa Kota Renda
Tinggi h
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Alatengae - -
2. Minasa Baji - -
3. Kalabbirang - -
4. Tukamasea - -
5. Mattoangin - -
6. Mangeloreng - -
7. Baruga - -
8. Leang-leang - -
Jumlah 8 - - 8
Sumber : BPS Kabupaten Maros, 2018
8
Tabel 2.3 Luas Desa dan Luas Lahan Kritis Kecamatan Bantimurung Tahun
2018
Luas
Luas Lahan Tidak Dapat Belum Berhasil
Desa/
Desa/Kel. Kristis Dihijaukan Dihijaukan Dihijau
kelurahan
(Km2) (Km2) (Km2) (Km2) kan (Km2)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Alatengae 45,47 - - - -
3. Kalabbirang 7,25 - - - -
1. 4. Tukamasea 23,68 - - - -
5. Mattoangin 20,14 - - - -
6. Mangeloreng 8,72 - - - -
7. Baruga 52,51 - - - -
8. Leang-leang 10,7 10 10 - -
9
Tabel 2.4 Jarak dan Ketinggian dari Permukaan Laut di Tiap Desa di
Jarak (Km)
Ketinggian
Desa/kelurahan (m)
Ibukota Ibukota
Kecamatan Kabupaten
(1) (2) (3) (4)
1. Alatengae 4 6 500
3. Kalabbirang 0 12 500
4. Tukamasea 8 19 500
5. Mattoangin 6 6 500
6. Mangeloreng 5 9 500
7. Baruga 12 15 500
8. Leang-leang 6 15 500
yang erdiri dari laki - laki sebanyak 14.573 jiwa dan perempuan 15.463 jiwa.
Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) sekita 94, hal ini menunjukkan bahwa dari
10
di Desa Alatengae sebanyak 4.596 jiwa dan terkecil 2.347 jiwa berada pada
maupun perempuan terbanyak tersebar mulai pada kelompok umur antara 0-4
Jumlah Tingkat
Desa/ Penduduk Kepadatan
Penduduk
Kelurahan (Jiwa) (Jiwa/km2)
7. Baruga 4 360 83
11
Tabel 2.6 Banyak Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dirinci Per Desa di
Perempua
Desa Laki-Laki n Sex Rasio
2.3 Agama
buah.
12
Tabel 2.7 Banyaknya Fasilitas Tempat Ibadah Menurut Desa di Kecamatan
Langgar/
Desa/
Mesjid Surau/ Gereja/
Pura Vihara
Kelurahan Kapel
Musallah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Alatengae 10 - - - -
2. Minasa Baji 1
9 - - -
3. Kalabbirang 2
9 - - -
4. Tukamasea -
6 - - -
5. Mattoangin -
6 - - -
6. Mangeloreng -
6 - - -
7. Baruga 1
10 - - -
8. Leang-leang -
6 - - -
Suku/Etnis Bugis-Makassar.
13
2.5 Pendidikan
Tahun 2017 di kecamatan ini terdapat 27 sekolah dasar, yang terdiri dari 12
sekolah dasar negeri dan 15 sekolah dasar inpres, dengan tenaga pengajar
menengah pertama yang terdiri dari empat SMP Negeri dan dua SMP Swasta.
Tenaga pengajar yang disediakan berjumlah 145 orang dengan jumlah siswa 1
765 orang.
Kelurahan Kalabbirang, dengan 43 orang tenaga pengajar bagi 871 orang siswa.
14
2.6 Kesehatan
puskesmas pembantu (pustu) dan 3 (tiga) tempat prakter dokter serta satu
orang bidan dan 10 orang dukun bayi yang merupakan salah satu penolong
Puskes- Apotik/
Rumah Poskesdes Dokter
Desa mas/ Toko
Sakit Preaktek
Pustu Obat
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Alatengae - - 1 1 -
2. Minasa Baji - 1 - 1 -
3. Kalabbirang - 1 - - 1
4. Tukamasea - 1 - - -
5. Mattoangin - - 1 - -
6. Mangeloreng - - 1 - -
7. Baruga - - 1 1 -
8. Leang Leang - - 1 - -
Jumlah - 3 5 3 1
Sumber : BPS Kabupaten Maros, 2018
15
2.7 Mata Pencaharian
Kecamatan Bantimurung seluas 173,70 Ha terdiri dari lahan sawah yang dan
lahan bukan sawah. Lahan sawah yang diusahakan untuk pertanian merupakan
sawah berpengairan Teknis 1 976 Ha, Non Teknis seluas 398,89 Ha dan lahan
sawah tadah hujan seluas 1 425,36 Ha Selebihnya lahan bukan sawah yang
terdiri dari Ladang/Tegal 2.023,85 Ha, Kebun 151,01 Ha, Hutan Rakyat 317,92
Ha dan lainnya 267,19 Ha. Selain lahan yang diusahakan untuk pertanian
Pengairan
Tadah
Desa/Kelurahan Semi Irigasi Hujan Jumlah
Teknis
Teknis Desa (Ha)
(Ha)
(Ha)
(1) (2) (3) (4) (6)
1.Alatengae 314 131 314 445
16
5. Mattoangin 489 489 489
Tabel 2.10 Luas Tanam, Luas Panen, dan Produksi Jenis Tanaman Pertanian
Padi Ladang - - - -
Ubi Kayu 9 9 81 9
Kacang Tanah
58,47 58,47 3418 58.47
17
Kacang
Kedelai 120 120 187.20 1.56
Jumlah Petani Yg
Jumlah Ternak
Jenis Ternak (Ekor) Mengusahakan
(Orang)
(1) (2) (3)
2 Kerbau 129 40
3 Kuda 425 75
4 Kambing 608 95
8 Angsa 12 5
18
2.8 Pemerintahan
19
Tabel 2.13 Jumlah Rukun Tetangga (RT), Dusun, dan Blok Sensus di
Dusun/ Blok
Desa RT Lingkunga Sensus
n
2. Minasa Baji 17 6 12
3. Kalabbirang 15 2 11
4. Tukamasea 12 5 10
5. Mattoangin 19 5 11
6. Mangeloreng 12 4 12
7. Baruga 12 5 11
8. Leang-Leang 11 2 8
Jumlah 118 37 88
20
BAB III
Kegiatan yang dilakukan pada lokasi KKN dibagi menjadi dua bagian, yakni
program kerja yang disesuaikan dengan tema ”Sumber Daya Air” dan permasalahan
yang ada dimasyarakat. Adapun program kerja yang telah dijalankan sebagai Program
III.1 Pemetaan dan Inventarisasi Kondisi Sungai, Bangunan Air, Sumber Air
yang ditemui pada Kecamatan Bantimurung. Kegiatan ini dimulai dari pekan
21
I hingga pekan III dengan cara observasi langsung ke lapangan. Keluaran
yang dihasilkan pada kegiatan ini berupa Peta dan Laporan Kondisi Sumber
Daya Air.
A. Kelurahan Kalabbirang
a. Bendung Batubassi’
Gambaran Umum :
Kondisi :
22
mampu diairi menjadi berkurang (±3000 hektar). Kondisi bangunan
bendung sendiri masih dalam kondisi yang baik dan tidak terdapat
Pada musim
kemarau elevasi
1 muka air berada
dibawah puncak
mercu
Terdapat
sejumlah sampah
3
yang tersangkut
pada pintu air
23
b. Irigasi Poros Bantimurung
119o38’35.327”E, 5o0’31.118”S
Gambaran Umum :
Kondisi :
Pintu air juga masih dalam kondisi baik dan tidak mengalami
24
saluran irigasi ini terdapat beberapa pompa yang dimanfaatkan
Sepanjang saluran
irigasi terdapat
banyak sampah
2 pada tepi irigasi
dan ranting pohon
yang tertahan
pada jembatan
c. Irigasi Tompobalang II
25
Gambaran Umum :
dilingkungan pakalu (RW 01) dan menurut data yang diperoleh dari
dan luas baku 22.22 Hektar. Irigasi ini memiliki panjang saluran
induk 325 meter dan saluran sekunder sepanjang 612 meter. Debit
Kondisi :
aliran irigasi.
Bendung irigasi
dipenuhi dengan
1 tanaman rumbia
dan tanaman liar
lainnya
26
No. Dokumentasi Keterangan
Disepanjang
saluran irigasi
juga dipenuhi
2
dengan tumbuhan
rumbia dan
tanaman liar.
Beberapa
kerusakan yang
terjadi pada
dinding saluran.
3
Dinding saluran
juga dipenuhi
dengan rumput
liar
27
Kondisi :
dengan tanaman liar dan pepohonan sehingga mata air ini agak sulit
mata air uluwae balange ini juga ditemukan pompa yang digunakan
28
Masyarakat
memanfaatkan
2
aliran sungai mata
air sebagai tambak
Aliran sungai
mata air ini juga
dimanfaatkan
untuk mengaliri
3
persawahaan
warga dengan
menggunakan
pompa
Kondisi :
besar. Debit mata air ini tidak terlalu besar, dan warga sekitar
29
No. Dokumentasi Keterangan
1
Kondisi :
air panganreang jarang adalah salah satu mata air yang belum
30
aliran sungai ini terganggu sehingga aliran sungai menjadi berbelok
31
g. Mata Air Goria
disepanjang akses jalan mata air goria menunjukkan bahwa mata air
mata air uluwae, disekitar mata air goria juga terdapat lahan
32
3
Kondisi :
merupakan yang paling kecil. Saat musim kemarau volume air pada
mata air ini berkurang. Pada mata air timpuseng terdapat beberapa
pompa air yang dialirkan ke rumah warga sekitar. Mata air ini
terletak di bawah kaki gunung dan tidak berada jauh dari jalan
33
lingkungan tompobalang serta dikelilingi oleh 11 Hektar lahan
persawahan.
Mata air
timpuseng juga
1 dipenuhi dengan
ranting /
dedaunan pohon
Terdapat pompa
yang mengalir ke
2 rumah warga
disekitar mata air
ini
Gambaran Umum :
34
Bak penampungan yang dibuat pada tahun 2011 dengan tinggi
Pada awal pembuatannya, bak ini berfungsi dengan baik dan dapat
Kondisi :
Keadaan wilayah
sekitar bak
1
penampungan
yang terbengkalai
35
Sungai leang-
leang dan sumur
2 yang menjadi
sumber bak
penampungan
Gambaran Umum :
41,55 Hektar, luas potensial 266,91 Hektar dan luas baku 308,46
Hektar. Irigasi ini memiliki panjang saluran induk 339 meter dan
36
Kondisi :
Bendung irigasi
tompobalang I
tidak mengalami
1 kerusakan dan
masih dapat
berfungsi dengan
baik
Beberapa
kerusakan yang
terjadi pada
dinding saluran.
2
Dinding saluran
juga dipenuhi
dengan rumput
liar
37
B. Kelurahan Leang Leang
Bendung Leang-Leang
Gambaran Umum :
41,55 Hektar, luas potensial 266,91 Hektar dan luas baku 308,46
Hektar. Irigasi ini memiliki panjang saluran induk 339 meter dan
Kondisi :
C. Desa Tukamasea
1. Dusun Bungaeja
dusun ini juga terdapat dua mata air yang digunakan oleh masyarakat untuk
38
kebutuhan air irigasi. Mata air tersebut terletak di Gunung Dolli yang berada
tepat disebelah tempat rencana pembuatan kolam wisata desa, dan yang kedua
terjadi kerusakan pada pompa airnya. Masyarakat sekitar lebih memilih untuk
PAMSIMAS. Hal ini juga dikarenakan sumber air yang digunakan oleh
PAMSIMAS bukanlah sumber air yang besar, sehingga tidak ada inisiatif dari
a. Sungai Cambajawa
Koordinat : E = 795013.60 m
N = 9452606.4 m
Z = 55.2 m
Lebar = 3.4 m
39
Masalah
terdapat kumpulan tanah yang membentuk pulau kecil. Pulau kecil ini
menghalangi aliran air sungai yang berasal dari hulu sungai. Sehingga
Kumpulan
tanah yang
membentuk
1
pulau di tengah
sungai
40
Solusi Yang Ditawarkan
Koordinat : E = 794373.86 m
N = 9452288.0 m
Z = 73.19 m
Kondisi
Mata air Dolli adalah salah satu mata air yang terdapat di Dusun
di sekitar gunung Dolli. Rencananya mata air ini juga akan digunakan
2. Dusun Bontokappong
Adapun sumber air baku yang digunakan masyarakat di dusun ini yaitu
berasal dari sumur masing-masing. Kelangkaan air saat kemarau tidak terjadi
di dusun ini.
41
a. Bendung Cambajawa
Koordinat :E = 792322.57 m
N = 9451904.0 m
Z = 73.4 m
Palawija (1 kali/tahun)
Masalah
adalah hasil pengikisan sisi sungai oleh aliran air. Hal ini
42
di sekitar sungai rusak. Terdapat banyak bebatuan dan bekas bendung
Bekas bendung
Pendangkalan
akibat
sedimentasi
2 menyebabkan
sungai mudah
meluap jika
terjadi hujan
43
Banyaknya
sampah yang
3
menumpuk pada
pintu air.
dapat diminimalisir.
44
Saran
menyebabkan pendangkalan.
3. Dusun Manarang
a. Bendung Manarang
Koordinat :E = 791751.777 m
N = 9450255.289 m
Z = 66.21 m
45
Bontokappong. Pada Bendung Manarang terdapat dua buah Mercu untuk
Masalah
Mercu.
hujan tinggi pada awal tahun 2019 dan setelah hujan reda air
46
keluarnya air dari bendung, mereka menghancurkan bagian
hanya diberi semacam pintu keluar bagi air di bagian kiri yaitu
banjir.
47
4. Di tengah bendung (bagian sebelum mercu) ditumbuhi banyak
tinggi.
48
5. Hal lain yang menarik dari bendung manarang yaitu,
49
Sawah di sebelah kiri bendung
sedimen yang telah rusak dan diganti oleh warga dengan pintu
samping mercu. Selain itu posisi dari pintu penguras yang ada,
50
sedimen terkumpul di belakang mercu dan menyebabkan
pendangkalan.
51
Solusi Yang Ditawarkan
sungai.
diperbaiki.
52
dibuatkan pintu penguras sedimen. Sehingga diharapkan
pompa air).
b. Sungai Cambajawa
Koordinat : E = 791236.085 m
N = 9450982 m
Z = 79.64 m
Masalah
53
meluap ketika intensitas hujan tinggi baik hujan terjadi di daerah
datang dari hulu sungai. Hal ini membuat daerah di sekitar Sungai
54
Solusi Yang Ditawarkan
Koordinat :E = 792165.285 m
N = 9451204.993 m
Z = 59.29 m
Masalah
Dusun Manarang, terjadi kerusakan pada pintu air dan kebocoran pada
menyebabkan walaupun pintu air ditutup, air akan terus mengalir pada
saluran tersier dan air yang harusnya dapat dialirkan ke saluran kuarter
55
pompa air untuk mengalirkan air ke sawah. Pada beberapa titik di
Hendaknya pintu air yang rusak dan saluran irigasi yang mengalami
4. Dusun Pajjaiang
Dusun ini tidak dilalui oleh sungai dan juga tidak terdapat bendung.
56
Sumber air warga berasal dari sumur masing-masing dan belum pernah
5. Dusun Amessangeng
oleh sungai dan tidak terdapat bendung. Sumber air baku warga berasal
air saat musim kemarau yang membuat warga membeli air jirigen untuk
kebutuhan air. Walaupun elevasi dusun ini termasuk yang paling tinggi
air baku perlu direncanakan ke dusun ini misalnya saja jaringan distribusi
Pengelolaan Sumber Daya Air, maka Konservasi sumber daya air ditujukan
57
Manfaat pepohonan di daerah tropis kering musiman bagi masyarakat di
masalah lingkungan mungkin tak ada habisnya, selama ini kita sering dilanda
para petani gagal disebabkan kurangnya pasokan air karena debit air di sungai
yang menurun. Mata air mengecil, air sumur mengering, air untuk konsumsi
juga harus dibeli dengan harga yang melambung tinggi. Bukan karena hujan
yang tak turun, panasnya matahari bukan penyebab keringnya air, akan tetapi
semua itu karena ulah manusia yang serakah dengan menebang kayu di hutan
sehingga kekeringan melanda tanah kita, bencana pun datang melanda bumi,
banjir dan tanah longsor disana sini. Sehinga perlu kesadaran dari kita untuk
keseimbangan alam tetap terjaga. Berikut beberapa jenis pohon yang banyak
58
1. Beringin (Ficus benjamina)
alami. Pohon ini dapat mencegah erosi karena akar-akarnya yang kuat dan
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
59
Genus : Ficus
mampu menyerap hingga 28 Ton CO2 pertahun. Pohon ini juga mampu
menyimpan 900 meter kubik air dan bisa menyalurkan hingga 4.000 liter
air perhari. Saat musim hujan datang salah satu dampaknya adalah banjir
sungai yang tidak lancar yang disebabkan oleh sampah yang berserakan.
Pohon trembesi sangat cepat dalam menyerap air sehingga saat musin
60
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Albizia
sarang ular atau binatang berbahaya lain, tapi jika kita menatanya dengan
61
dan berakar serabut. Namun bambu adalah penyerap polutan yang handal,
pengikat dan pemfilter air yang baik , dan yang pasti juga penghasil
oksigen yang besar. Struktur akar ini menjadikan bambu dapat mengikat
tanah dan air dengan baik. Dibandingkan dengan pepohonan yang hanya
menyerap air hujan 35-40% air hujan, bambu dapat menyerap air hujan
hingga 90 %.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Poaceae
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa sp
E. Partisipatif Masyarakat
peran serta masyarakat dalam pola pengelolaan sumber daya air yaitu dapat
62
dilakukan dengan pembentukan kelembagaan terkait konservasi hutan, tanah
dan air.
63
BAB IV
BANTIMURUNG
h. Fakor Penghambat : -
64
IV.2 Pembuatan Masterplan Kolam Wisata Desa Tukamasea
a. Deskripsi
a. Kegiatan : Pembuatan Masterplan berupa visualisasi tiga
e. Dana : -
Sketchup
a. Deskripsi
b. Kegiatan : Pembuatan Peta Administrasi dengan dilakukan
65
koordinat-koordinat tersebut dimasukkan ke
ArcGIS).
b. Tujuan : Menampilkan
e. Dana : -
ArcGIS
membutuhkan waktu
peta
66
BAB V
antara lain :
1. Kurangnya Alat yang memadai yang digunakan pada saat melakukan Observasi
di wilayah sungai dan sumber mata air sehingga mempengaruhi keakuratan data
mengalami pendangkalan.
banyak warga yang mendirikan bangunan di daerah bantaran sungai, hal ini tentu
67
BAB VI
PENUTUP
VI.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan laporan ini adalah
sebagai berikut :
1. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Sumber Daya Air adalah salah satu
masyarakat.
2. Hasil dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sumber Daya Air yaitu pemetaan
sumber daya air dan daerah rawan banjir dan inventarisasi kondisi badan air
3. Pemetaan sumber daya air dapat digunakan sebagai media informasi sumber
4. Inventarisasi kondisi badan air (sungai), bangunan air, dan sumber air ini akan
permasalahan sumber daya air dan pemanfaatan potensi sumber daya air di
kecamatan bantimurung.
68
VI.2 SARAN
Selatan yang berlangsung sekitar 30 hari terhitung dari tanggal 25 Juni 2019
– 25 Juli 2019 maka ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan yaitu:
a. Mahasiswa
diharapkan
b. Masyarakat :
irigasi dan bendung agar sungai maupun bangunan air itu sendiri
69
Menumbuhkan rasa kepercayaan pada pemerintah agar dapat
masyarakat
c. Pemerintah
pemerintah
masyarakat
70
Lampiran I
Nama Mahasiswa Peserta KKN Tematik Sumber Daya Air Gelombang 102
Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan
a. Kelurahan Kalabbirang
No Nama L/P NIM Faklutas Jurusan
Lingkungan
b. Desa Tukamasea
No Nama L/P NIM Faklutas Jurusan
T.
6 Imam Hafidz Imran L D12115307 Teknik
Lingkungan
Lampiran II
Peta Wilayah Kecamatan Bantimurung
Lampiran III
Struktur Pemerintahan Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros
CAMAT
SEKERTARIS CAMAT
Drs. MUHAMMADONG
PANGKAT : PEMBINA
NIP : 19651231 199205 1 123
FAISAL, S.Ag PALATEHANG, SH A R I F I N, S.Sos ABD . RAZAK , S.Pd MUHAMMAD ABRI HARUN, SE
PANGKAT : PENATA PANGKAT : PENATA PANGKAT : PENATA Tk.I PANGKAT : PENATA Tk.I PANGKAT : Penata Tk. I
NIP. 19720403 200701 1 030 NIP. 19790407 200701 1 017 NIP. 19650717 198903 1 018 NIP . 19610912 198903 012 NIP. 19671004 198703 1 002
Lampiran IV
Mattoangin AMIRUDDIN
5
Menyetujui : Menyetujui:
SUPERVISOR, CAMAT BANTIMURUNG Koord. Kecamatan
Dr.Eng. Ir. Hj. Rita Tahir Lopa, M.T Asrul Rifai Rachman, S. Stp Muh. Lutfi Raiz. AM
NIP. 19670319 199203 2 010 NIP : 19800112 200012 1 001 STB. D11115014
Lampiran VI