Dengan mengucapakan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan segala limpahan rahmat dan karrunianya sehingga dapat menyelesaikan
Laporan Kuliah Kerja Lapang Plus ( KKLP) / study Banding yang dilaksanakan di
Pulau Jawa.
Dalam penyusunan Laporan ini tidak terlepas dari hal-hal diluar jangkauan
kami walaupun hasil yang telah dicapai belum begitu memadai oleh karena itu kami
memohon adanya saran serta kritikan yang konstruktif baik dari pembimbing maupun
dari dosen.
Laporan ini merupakan hasil optimal yang telah dicapai, namun dalam hal ini
tidak dapat terlaksana tanpa adanay dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.
PENYUSUN
Kelompok II
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan hasil kuliah kerja lapangan plus (kklp)/studi banding mahasiswa sekolah
tinggi ilmu kesejahtraan sosial (stiks) tamalanrea makassar periode tahun 2018. Telah
diterima dan disahkan pada :
Tanggal. 10 – 19 september 2019
Makassar, .....................2019
WAKIL KETUA I.
BIDANG AKADEMIK DOSEN PEMBIMBING
MENGETAHUI :
KETUA STIKS TAMALANREA MAKASSAR
ii
PESERTA KKLP 2019
iii
DAFTAR ISI
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
iv
10. Strategi Pemberdayaan Sosial PSKS ...................................................... 10
11. Sistem Penanganan PMKS.................................................................... 10
12. Tindakan intervansi ............................................................................... 10
13. Sasaran Garapan Bidang Kesos.............................................................. 12
14. Pola Penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) ....... 13
15. Daftar Nama Panti Sosial Di Ingkungan Dinas Sosial Provinsi Dki Jakarta
14
16. Kegiatan prioritas dinas sosial DKI Jakarta ............................................ 18
17. SDM Pekerja Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta ....................................... 18
18. SDM Jabfung Peksos Dinas Sosial DKI Jakarta ..................................... 20
19. SDM PNS dan PJLP Dinas Sosial DKI Jakarta Latar Belakang Pendidikan
SMPS / Div Peksos / S1 Sessos ............................................................. 21
20. 10 Jenis Pelayanan Dasar SPM Bidang Sosial Berdasarkan Pp Nomor 2
Tahun 2018 Dan Permensos Nomor 9 Tahun 2018 ................................ 22
21. Intervensi Penurunan Angka Kemiskinan Oleh Dinas Sosial Provinsi Dki
Jakarta Tahun 2020................................................................................ 23
22. Data Terpadu Program Penanganan Kemiskinan Per Januari 2019 Dan
Pagu Penerima Bantuan Sosial Pangan 2019 .......................................... 24
23. Pemberian Bantuan Sosial Melalui Belanja Tidak Langsung (BTL) Tahun
2019 ...................................................................................................... 25
24. Regulasi Pelayanan Kesejahteraan Sosial Di Dki Jakarta ....................... 26
C. KEMENTERIAN SOSIAL RI ...................................................................... 35
PERANAN PEKERJA SOSIAL ...................................................................... 35
1. Visi........................................................................................................ 35
2. Misi ....................................................................................................... 35
3. Peran Pekerja Sosial .............................................................................. 35
4. Tugas Pekerja Sosial .............................................................................. 36
5. Fungsi Pekerja Sosial ............................................................................. 36
6. Tujuan Praktik Pekerja Sosial ................................................................ 36
7. Tahapan Praktek Pekerja Sosial ............................................................. 36
8. Ruang Lingkup Pekerja Sosial ............................................................... 36
9. SWOT ................................................................................................... 37
10. 3 CORE INOVASI PROFESI PEKERJA SOSIAL ................................ 40
v
KONFLIK SOSIAL......................................................................................... 44
PENANGANAN KONFLIK SOSIAL ............................................................. 46
D. KUNJUNGAN WISATA ............................................................................. 50
1. DKI JAKARTA..................................................................................... 50
2. BANDUNG ........................................................................................... 56
3. DI YOGYAKARTA .............................................................................. 61
4. SOLO .................................................................................................... 64
5. SURABAYA ......................................................................................... 65
BAB III................................................................................................................... 68
PENUTUP .............................................................................................................. 68
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 68
B. SARAN ........................................................................................................ 69
LAMPIRAN ........................................................................................................... 70
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR PELAKSANAAN
1. Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
2. Undang-undang no.12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi
3. Peraturan pemerintah no. 60 tahun 1999 tentang penyelenggaraan pendidikan
di perguruan tinggi.
4. Kurikulum akademik dan kelender akademik tahun 2018-2019
5. Buku statuta STIKS Tamalanrea tahun 2015- 2020
6. Keputusan rapat dosen STIKS Tamalanrea
C. Waktu Pelaksanaan
Sesuai kalender akademik tahun 2018 – 2019 KKLP/ studi banding
dilaksanakan pada tanggal. 10 – 19 September 2019
1
D. Obyek / Sasaran
Sebagaiman pada tahun-tahun yang lalu bahwa sasaran dan objek yang selalu di
kunjungi adalah Kementrian Sosial RI. Dan Dinas Sosial, yakni:
1. Kementrian Sosial RI di Jakarta
2. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
3. Kunjungan wisata DKI Jakarta
4. Kunjungan ke wisata di Bandung, Jogjakarta, Solo, dan Surabaya
2
BAB II
SETTING YANG DI KUNJUNGI
3
Dengan munculnya generasi baru di populasi global yang
mementingkan dan menuntut solusi pintar dalam setiap aspek kehidupan
mereka, maka dibutuhkan kemampuan untuk mencapai standar hidup
yang diinginkan sekaligus memastikan pengelolaan sumber daya alam
4
B. DINAS SOSIAL DKI JAKARTA
MODEL PELAYANAN SOSIAL DKI JAKARTA
1. Permasalahan Kesejahteraan Sosial
a. Permasalahan kesejahteraan sosial sangat dipengaruhi oleh perubahan
struktur penduduk dan perilaku masyarakat sebagai dampak dari
mobilitas penduduk yang tidak terkendali dengan berbagai kepentingan
serta menunjukkan adanya fluktuasi dampak pembangunan ekonomi
yang menimbulkan implikasi terhadap pembangunan bidang
kesejahteraan sosial.
b. Keterbatasan kemampuan pemerintah dalam menangani pesatnya
perkembangan masalah kesejahteraan sosial mendorong paradigma
dengan mengedepankan peran pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten kota serta masyarakat luas sebagai yang perlu diperhitungkan.
c. Kebijakan penanganan masalah kesejahteraan sosial, dilaksanakan
mengikuti perubahan struktur dan tata laksana pemerintah.
5
3. Urbanisasi dan PPKS
6
sosial budaya dalam tatanan kehidupan masyarakat yang beragam serta
mengedepankan potensi dan sumber sosial keluarga dan masyarakat
setempat.
7
6. Fungsi Pembangunan Kesejahteraan Sosial
a. Pencegahan
Menghambat dan atau membatasi tumbuh berkembangnya masalah
kesejahteran sosial.
b. Rehabilitasi
c. Profeses refungsionalisasi dan pemantapan taraf kesejahteraan untuk
memungkinkan pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial mampu
melaksanakan fungsi sosialnya dalam kehidupan bermasyarakat.
d. Pengembangan
Peningkatan taraf kesejahteraan sosial, para pemerlu pelayanan
kesejahteraan sosial berikut lingkungannya serta peningkatan kesadaran
dan tanggung jawab sosialnya untuk berperan aktif dalam kehidupan
masyarakat.
e. Perlindungan
Jaminan dan pemeliharaan kesejahteraan sosial bagi setiap warga Negara
dari tindak kekerasan dan atau perlakuan salah sesuai harkat dan martabat
manusia.
f. Penunjang
Sebagai salah satu penentu atau pendukung keberhasilan nasional dan
keberhasilan pelaksanaan program sector bidang lain.
8
c. Partisipasif
Menentukan sasaran pelayanan sebagai subyek dan sekaligus mitra dalam
upaya peningkatan dan pengembangan taraf kesejahteraan sosial.
INISIATOR → Campaign
· FASILITATOR KOORDINATOR → Program
· REGULATOR REGULATOR → policy
DINAMISATOR → Reward
DISBINTAL
KESOS
Peran Masyarakat
· Informasi tentang
kelompok Masyarakat MASALAH SOSIAL Peran Dunia Usaha,
yang memerlukan Lembaga Sosial/Orsos
bantuan
· PROGRAM
· Memberikan bantuan
· BANTUAN DANA
langsung kepada
· BANTUA2 LAIN :
masyarakat yang
Penyerapan tenaga
maembutuhkan
1. PROBLEM PRIORITY kerja cacat
2. COMMITMENT BUILDING Partisipasi langsung
3. JOINT ACTION dgn masalah sosial
4. REWARD
Dilingkungan usaha
Masyarakat peduli
dsb
9
10. Strategi Pemberdayaan Sosial PSKS
Pekerja Sosial
Masyarakat
Mendorong minat
masyarakat
menjadi pekerja
sosial masyarakat
Relawan Sosial
Meningkatkan
Meningkatkan kepedulian & peran
mutu serta masyarakat dalam
profesionalisme pembangunan
PSKS pelayanan kesejahteraan sosial
Strategi
Organisasi Sosial
· Perorangan pemberddayaan
· Kelompok Meningkatkan UKS FUNGSI
· Masyarakt jangkauan sasaran MASYARAKAT
pelayanan
Donatur
Meningkatkan
kemampuan
manajemen UKS
Kelompok
Masyarakat
Potensial
10
· Agar tidak kelaparan / sekarat / · Bantuan makan
mati; · Pemberian
Penyantunan
· Agar dapat mengurangi
secara insidentil
penderitaan;
b. Tindakan pemulihan
Setiap upaya, program dan kegiatan diarahkan untuk pemulihan PPKS;
· Memulihkan kepercayaan; · Motivasi
· Memulihkan harga diri; · Bimbingan &
· Memulihkan kemauan dan penyuluhan mental,
kemampuan; Spiritual & agama
11
13. Sasaran Garapan Bidang Kesos
a. Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial
1) Anak Balita Terlantar
2) Anak terlantar
3) ABH
4) ADK
5) Anak jalanan
6) Anak korban kekerasan
7) Anak pemerlu perlindungan khusus
8) Lansia terlantar
9) Penyandang disabilitas
10) Tuna susila
11) Gelandangan
12) Pengemis
13) Pemulung
14) Kelompok minoritas
15) Bekas warga binaan
16) ODHA
17) Korban penyalahgunan napza
18) Korban traffickng
19) Pekerja imigran bermasalah
20) Korban tindak kekerasan
21) Korban bencana alam
22) Korban bencana sosial
23) Perempuan rawan sosial ekonomi
24) Fakir miskin
25) Keluarga bermasalah sosial psikolog
26) Komunitas adat terpencil
12
b. Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
1) Pekerja sosial Profesional
2) Pekerja sosial masyarakat
3) Taruna siaga bencana
4) Lembaga kesejahteraan sosial
5) Karang taruna
6) Lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga (LK3)
7) Keluarga prisoner
8) Wahana kesejahteraan sosial keluarga berbasis masyarakat
(WKSBM)
9) Wanita pemimpin kesejahteraan sosial
10) Penyuluh sosial
11) Tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK)
12) Dunia usaha
PENJANG-
PANTI
KAUAN LINTAS
SOSIAL
PPKS SEKTRO
PPKS JALANAN
13
15. Daftar Nama Panti Sosial Di Ingkungan Dinas Sosial Provinsi Dki Jakarta
Panti sosial asuhan anak Jl bina marga no. 79 cipayung jakarta timur
1. Balita terlantar Asuhan anak
balita tunas bangsa telp. 8445651
Panti sosial asuhan anak Jl kh maisin no. 107 kampung bulak klender, Asuhan anak
2. Anak terlantar
putra utama 1 kec duren sawit jakarta timur telp. 8614102 pendidikan formal
Panti sosial asuhan anak Jl jati ix rawa gelam plumpang jakarta utara Asuhan anak
3. Anak terlantar
putra utama 2 telp. 6505131 pendidikan formal
Panti sosial asuhan anak Jl tebet barat raya no. 100 jakarta selatan telp Asuhan anak
4. Anak terlantar
putra utama 3 83704823 pendidikan formal
Panti sosial asuhan anak Asuhan anak
5. Jl bina marga jakarta timur telp 844728 Anak terlantar
putra utama 4 pendidikan formal
Panti sosial asuhan anak Jl swadaya duren sawit jakarta timur telp. Asuhan anak
6. Anak terlantar
putra utama 5 86612655 pendidikan formal
Panti sosial asuhan anak Jl kamal cengkareng jakarta barat telp. Asuhan anak
7. Anak terlantar
putra utama 6 54369083 pendidikan formal
Asuhan anak
Panti sosial bina remaja Jl tebet barat raya no. 100 jakarta selatan telp.
8. Anak terlantar pendidikan non
taruna jaya 8291582
formal
Panti sosial tresna werdha Jl bina marga no. 58 cipayung jakarta timur
9. Lanjud usia terlantar Perawatan
budi mulia 1 telp. 8445652
Panti sosial tresna werdha JL CENDRAWASIH x/8 cengkareng jakarta
10. Lanjud usia terlantar Perawatan
budi mulia 2 barat telp 5406515
14
Panti sosial tresna werdha
11. Jl raya ciracas jakarta timur telp. 87713052 Lanjud usia terlantar Perawatan
budi mulia 3
Panti sosial tresna werdha Jl raya margaguna jakarta selatan telp
12. Lanjud usia terlantar Perawatan
budi mulia 4 7503249
Panti sosial tresna werdha Jl cendrawasi 6 cengkareng jakarta barat telp
13. Lanjud usia terlantar Perawatan
budi mulia 5 6198130
Panti sosial bina daksa Jl utama v cengkareang barat jakarta barat Perwatan dan
14. Penyandang cacat tubuh
budi bhakti telp. 6192696 keterampilan
Panti sosial bina grahita Jl peta utara no. 29a kalideres jakarta barat Perwatan dan
15. Penyandang cacat grahita
belaian kasih telp 5445611 keterampilan
Panti sosial bina laras Jl kemuning no 17 cengkareng barat, jakarta Perawatan dan
16. Penyandang psikotik
harapan sentosa 1 barat telp 5401773 upaya pemulihan
Panti sosial bina laras Jl bina marga cipayung jakarta timur telp Perawatan dan
17. Penyandang psikotik
harapan sentosa 2 8445748 upaya pemulihan
Panti sosial bina laras Jl kamal cengkareng barat jakarta barat telp Perawatan dan
18. Penyandang psikotik
harapan sentosa 3 5406389 upaya pemulihan
Panti sosial bina laras Jl karya no. 19 wijaya kusuma grogol jakarta Perawatan dan
19. Penyandang psikotik
harapan sentosa 4 barat telp. 5648289 upaya pemulihan
Panti sosial pamardi putra Jl babakan iii serpong tangerang banten telp. Pelatihan
20. Ex penyandang narkoba
khusnul khotimah 7561331 keterampilan
Panti sosial bina karya Desa ranca labu kec. Mauk balaraja tangerang Pelatihan
21. Gelandangan pengemis
harapan jaya banten telp. 59350273 keterampilan
Panti sosial bina karya Jl kembangan raya kedoya kebon jeruk Pelatihan
22. Ex wanita tuna susila
wanita harapan mulia jakarta barat telp. 5814256 keterampilan
23. Panti sosial bina insan Jl kembangan raya kedoya kebon jeruk Gelandangan pengemis Pelatihan
15
bangun daya 1 jakarta barat telp. 5814256 keterampilan
Panti sosial bina insan Jl bina marga no 48 cipayung jakarta timur Pelatihan
24. Gelandangan pengemis
bangun daya 2 telp 8845761 keterampilan
Panti sosial bina insan Jl kamal cengkareng barat jakarta barat telp Pelatihan
25. Gelandangan pengemis
bangun daya 3 5406389 keterampilan
Panti sosial bina netra Jl taman harapan no. 200 dewi sartika cawang Pelatihan
26. Penyandang cacat netra
cahaya bathin jakarta timur telp 8092357 keterampilan
Panti sosial perlindungan Jl dakota ii kebon kosong jakarta pusat telp Perlindungan
27. Korban tindak kekerasan
bhakti kasih 4216348 sosial
28. Taman asuhan pertiwi Jl am. Sangaji jakarta pusat 6337220 Balita Penitipan anak
Taman asuhan anak tat Jl kecubung v/3 duren sawit jakarta timur telp
29. Balita Penitipan anak
twam asi 8626358
Rumah tuna wisma dan Jl bhaktu no.21 kebon bawang jakarta utara Pelatihan
30. Gelandangan pengemis
tuna karya harapan jaya telp. 4356884 keterampilan
Pelatihan
Jl karya n0. 19 wijaya kesuma grogol jakarta keterampilan dan
31. Rumah bina laras Penyandang pisokotik
barat telp 5648289 upaya pemulihan
perawat
Rumah perlindungan Jl jlambar selatan ii no 10 jakarta barat telp
32. Lanjut usia Perawatan
lanjud usia pstw bm 2 5643991
Rumah perlindungan Jl gereja tugu no 22 semper jakarta utara telp Pelatihan
33. Korban tindak kekerasan
bhakti kasih 44832441 keterampilan
Loka bina karya Jl panca v no 39 rt 004/06 kemayoran jakarta Pelatihan
34. Penyandang cacat tubuh
kemayoran pusat telp 4260679 keterampilan
35. Loka bina karya lagoa Jl dukuh v tanjung priuk jakarta barat telp Penyandang cacat tubuh Pelatihan
16
5859686 keterampilan
Jl persahabatan no. 19 tuguh koja jakarta utara Pelatihan
36. Loka bina karya koja Penyandang cacat tubuh
telp 42553808 keterampilan
Jl meruya selatan no 33 kembangan jakarta Pelatihan
37. Loka bina karya meruya Penyandang cacat tubuh
barat telp 081381301579 keterampilan
Loka bina karya kelapa Jl mushola rt 007/01 kebon jeruk jakarta barat Pelatihan
38. Penyandang cacat tubuh
dua telp 5359501 keterampilan
Jl jagakarsa i no 10 rt 005/02 jakarta selatan Pelatihan
39. Loka bina karya jagakarsa Penyandang cacat tubuh
telp 7271678 keterampilan
Loka bina karya kampung Jl dukuh v no 4 rt 009/03 kramat jati jakarta Pelatihan
40. Penyandang cacat tubuh
dukuh 3 timur telp 8416044 keterampilan
Loka bina karya kampung Jl dukuh iii no 10 rt 001/05 dukuh jakarta Pelatihan
41. Penyandang cacat tubuh
dukuh 5 timur telp 8402555 keterampilan
Pelatihan
42. Loka bina karya Jl pendidikan raya no 32 rt 012/03 Penyandang cacat tubuh
keterampilan
Jl malaka raya no. 98 prumnas klender jakarta Pelatihan
43. Loka bina karya malaka Penyandang cacat tubuh
timur telp 8200266 keterampilan
Jl cntex no 1 rt 008/03 ciracas jakarta timur Pelatihan
44. Loka bina karya ciracas Penyandang cacat tubuh
telp 8447559 keterampilan
Jl bina marga no 48 jakarta timur telp Pelatihan
45. Loka bina karya ceger Penyandang cacat tubuh
8447559 keterampilan
Loka bina karya pondok Jl bambu kuning i pondok bambu jakarta Pelatihan
46. Penyandang cacat tubuh
bambu timur telp 8629742 keterampilan
17
16. Kegiatan prioritas dinas sosial DKI Jakarta
a) Peningkatan Kesejahteraan Lansia melalui Kartu Lansia Jakarta
(KLJ)
b) Pemenuhan Universal Health Coverage (UHC)
c) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak
melalui Unit Reaksi Cepat dan Rumah Aman
d) Peningkatan Aksesibilitas Penyandang Disabilitas
e) Peningkatan Ketahanan Pangan
f) Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan Terpadu
g) Pengentasan Kemiskinan melalui Integrasi Bantuan Sosial
18
a. Jenjang Jabatan Fungsional Pekerja Sosial
1) Terampil (SMA/SMPS)
Jabatan Fungsional Terampil adalah jabatan fungsional
kualifikasi teknisi atau penunjang professional yang pelaksanaan
tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan pengetahuan
teknis di satu bidang ilmu pengetahuan atau lebih
19
2) Ahli (D4 Peksos/ S1 Kessos)
Jabatan Fungsional Keahlia adalah jabatan fungsional
kualifikasi professional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya
mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
dibidang keahliannya
b. Jenjang Pekerja Sosial
TERAMPIL AHLI
Tingkat Golongan Tingkat Golongan
Pelaksana IIa Pertama III a - III b
Terampil II b - II d Muda III c – III d
Mahir III a – III b Madya IV a – IV c
Penyelia III c – III d
20
b. Berdasarkan Jenjang Pendidikan
NO PENDIDIKAN JUMLAH
1. S1 14
2. D4 2
3. SMA 16
4. SMPS 4
JUMLAH 36
19. SDM PNS dan PJLP Dinas Sosial DKI Jakarta Latar Belakang
Pendidikan SMPS / Div Peksos / S1 Sessos
JENJANG JUMLAH
NO JUMLAH
JABATAN TERSERTIFIKASI
1. PNS 93 11
2. CPNS 15 12
3. PJLP 91 46
JUMLAH 184 69
Pendidikan PNS
NO PENDIDIKAN JUMLAH
1. S3 1
2. S2 9
3. S1 61
4. D4 4
5. SMA 6
6. SMPS 9
Jumlah 93
21
20. 10 JENIS PELAYANAN DASAR SPM BIDANG SOSIAL
BERDASARKAN PP NOMOR 2 TAHUN 2018 DAN PERMENSOS
NOMOR 9 TAHUN 2018
Jenis Pelayanan Dasar SPM Bidang Sosial di Provinsi :
Rehabilitasi Sosial Dasar Dalam Panti :
Penyandang Disabilitas Terlantar
Anak Terlantar
Lanjut Usia Terlantar
Gelandangan dan Pengemis
Pelayanan Dasar Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Saat
dan Setelah Tanggap Darurat Bencana bagi Korban Bencana
daerah Provinsi
22
21. INTERVENSI PENURUNAN ANGKA KEMISKINAN OLEH DINAS
SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2020
23
22. DATA TERPADU PROGRAM PENANGANAN KEMISKINAN PER
JANUARI 2019 DAN PAGU PENERIMA BANTUAN SOSIAL
PANGAN 2019
BPS Persentase penduduk miskin di DKI Jakarta pada
bulan September 2018 mencapai 3,55 persen, mengalami
penurunan dibandingkan September 2017 (3,78 persen). Tingkat
kemiskinan September 2018 tersebut, mencakup sejumlah 372,260
orang.
PAGU – PAGU –
BDT 2018 BDT 2018 BANTUAN BANTUAN
NO. WILAYAH BERBASIS BERBASIS SOSIAL SOSIAL
Ruta JIWA PANGAN PANGAN
2017-2018 2019
1 Jakarta 60.505 228.473 21,273 18.605
Pusat
2 Jakarta 112.328 441.305 53,756 45.765
Utara
3 Jakarta 75.142 291.708 46,716 32.896
Barat
4 Jakarta 95.338 374.113 39,776 33.628
Selatan
5 Jakarta 112.616 431.540 51,427 44.192
Timur
JUMLAH 212,948 175.086
6 Pulau 2.147 8.524 1,301 1.301
Seribu
TOTAL 458.076 1.775.663 214,249 176.387
24
Sumber Data :
PEMENUHAN KEBUTUHAN
DASAR BAGI LANSIA 40.520 LANSIA 291.016.800.000
TERLANTAR MELALUI KARTU
LANSIA JAKARTA (KLJ)
PEMENUHAN KEBUTUHAN
DASAR ANAK TERLANTAR 7.003 ANAK 25.210.800.000
25
24. REGULASI PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI DKI
JAKARTA
NO PROGRAM/ PERDA /PERGUB/SK
SASARAN GUB/INGUB
Regulasi yang 1. Perda no. 4 th 2013
memayungi seluruh Tentang Kesejahteraan
Program kegiatan Sosial.
Dinas Sosial Provinsi
DKI Jakarta
1. Rehabilitasi Sosial
a. Rehabilitasi Sosial Anak 1. Perda No 8 Tahun 2011
tentang Perlindungan
Perempuan dan Anak dari
tindak Kekerasan
2. Peraturan Gubernur No.5
Tahun 2012 Tentang
Rekomendasi dan Izin
Pengangkatan Anak
b. Rehabilitasi Sosial 1. Peraturan Gubernur No.
Lanjut Usia 728 Tahun 1997 Tentang
Pembentukan Forum
Komunikasi Lanjut Usia
di Propinsi DKI Jakarta
2. Peraturan Gubernur No.
2010 Tahun 2010
Tentang Komisi Daerah
Lanjut Usia sebagaimana
telah diubah dengan
Peraturan Gubernur No
26
104 tahun 2012
3. Intruksi Gubernur No 54
Tahun 2017 tentang
Pendataan Penduduk
Lanjut Usia
4. Peraturan Gubernur No.
193 tahun 2017 tentang
Pemberian Bantuan Sosial
untuk Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Lanjut
Usia
C Rehabilitasi Tunas Sosial 1. Peraturan Gubernur Prov.
PPKS 26 Jenis DKI Jakarta No. 169
Anak balita terlantar, Tahun 2014 Tentang Pola
anak terlantar, anak yang Penanganan Penyandang
berhadapan dengan Masalah Kesejahteraan
hokum, anak jalanan, Sosial
anak dengan 2. Peraturan Gubernur No. 19
kedisabilitasan, anak yg tahun 2014 tentang Satuan
menjadi korban tindak Tugas Pelayanan,
kekerasan, anak yang Pengawasan dan
memerlukan Pengendalian Sosial
perlindungan khusus, sebagaimana telah diubah
Lanjut usia terlantar, dengan No. 144 tahun 2015
penyandang disabilitas, 3. Pergub nomor 48 tahun
Tuna 2018 tentang Rumah Aman
Susila,Gelandangan, Bag! Perempuan Dan Anak
Pengemis, Pemulung, Korban Tindak Kekerasan
kelompok minoritas
27
(gay, waria dan
lesbi),Eks Warga BInaan
Lembaga
Pemasyrakatan,
HIV/AIDS, Korban
Penyalahgunaan Napza,
Korban Traffiking
Korban tindak
kekkerasan, Pekerjaan
Migran bermasalah,
Korban Bencana Alam,
korban bencana sosial
(konflik sosial),
Perempuan rawab sosial
ekonomi, Fakir miskin,
Keluarga bermasalah
sosialpsikologis,
komunitas adat terpenciL
D Rehabilitasi Penyandang 1. Perda Nomor 10 tahun
Disabilitas 2011 tentang
Perlindungan Penyandang
Disabilitas
2. Pergub Nomor 24 tahun
2019 tentang Pemberian
Bantuan Sosial untuk
Pemenuhan Kebutuhan
Dasar Penyandang
Disabilitas
e. HIV/AIDS & Korban 1. Peraturan daerah No. 5
28
Penyalahgunaan Napza Tahun 2008 tentang
Penanggulangan HIV
dan AIDS
f. Panti Sosial Sasana, 1. Peraturan Gubernur No.
LBK, TAA, UILS, 18 Tahun 2014 tentang
Posrehsos Standar Pelayanan Panti
Sosial
2. Pergub tentang SOTK
Panti Sosial Asuhan
Anak Putra Utama
3. Pergub tentang SOTK
Panti Sosial Tresna
Werdha Budi Mulia
4. Pergub tentang SOTK
Panti Sosial Bina Laras
Harapan Sentosa
5. Pergub tentang SOTK
Panti Sosial Binas Insan
Bangun Daya
6. Pergub tentang SOTK
Panti Sosial Asuhan
Anak
7. Pergub tentang SOTK
Panti Sosial Bina
Grahita Belaian Kasih
8. Pergub tentang SOTK
Panti Sosial Bina Karya
Wanita Harapan Mulia
9. Pergub tentang SOTK
29
Panti Sosial Bina Daksa
Budi Bakti
10. Pergub tentang SOTK
Panti Sosial Bina Netra
Cahaya Bathin
11. Pergub tentang SOTK
Panti Sosial
Perlindungan Bakti
Kasih
2. Pemberdayaan Sosial
a. Lembaga Kesejahteraan 1. Pergub nomor 8 Tahun
Sosial 2012 tentang Karang Ta
runa
Karang Taruna, Lembaga
2. Pergub nomor 49 tahun
Konsultasi Kesejahteraan
2012 tentang Pembinaa
Keluarga (LK3),
n
Keluarga Pioner, Wahana
Lembaga Kesejahteraan
Kesejhateraan Sosial
Sosial
Keluarga Berbasis
Masyrakat (WKSBM),
b. Tenaga Kesejahteraan 1. Peraturan Gubernur Pro
Sosial vinsi DKI Jakarta tentan
g
Pekerja Sosial
2. Tenaga Kesejahteraan S
Profesional, Pekerja
osial Masyrakat (TKSM
sosial masyrakat (PSM),
)
Taruina Siaga Bencana
Sumber Daya Manusia
(Tagana), Wanita
di Bidang Kesejahteraan
Pemimpin Kesejahteraan
Sosial
Sosial, Penyuluh
30
SosialTenaga
Kesejahteraan Sosial
Kecamatan (TKSM)
c. Dunia usaha / CSR 1. Pergub No. 112 tahun 2
013 tentang tanggung ja
wab social dan Lingkun
gan Dunia Usaha
d. Kepahlawan dan 1. Pergub nomor 177 tahun
Keperintisan 2015 tentang Pemberian
Penghargaan kepada Pe
rintis kemerdekaan,
keluarga pahlawan dan
penerima tanda kehorm
atan Daerah
2. Pergub nomor 42 tahun
2019 tentang Pembebas
an Pajak Bumi dan Ban
gunan Pedesaan dan Per
kotaan Kepada Guru da
n Tenaga Pendidikan, D
osen dan Tenaga Ke
pendidikan Perguruan T
inggi, Veteran RI, Perin
tis Kemerdekaan, Peneri
ma Gelar Pahlawan N
asional, Penerima Tand
a Kehormatan,mantan
Presiden dan Mantan W
akil Presiden, Mantan
31
Gubernur dan Mantan
Wakil Gubernur,
Purnawirawan Tentara
Nasional Indonesia/
Kepolisian RI dan Pensi
unan Pegawai Negeri.
e. Restorasi Sosial 1. Perda Nomor 11 tahun 2
014 tentang Pusat
Pengkajian dan Pengem
bangan Islam Jakarta
3. Penanganan Fakir
Miskin
a. Fakir Miskin 1. Pergub Nomor 40 tahun
2018 tentang tim koordi
nasi Penanggulangan K
emiskinan Tingkat Prov
insi DKI Jakarta
2. Pergub No.66 tahun 201
8 tentang Perubahan ata
s Pergub No.14 tahun
2017 tentang Pemutahir
an Berkelanjutan da
n Pendayagunaan data T
erpadu
3. Pergub nomor 17 tahun
2019 tentang pengelolaa
n data fakir miskin dan
orang yang tidak mamp
u
32
4. Ingub nomor 65 tahun 2
016 tentang percepatan
pemberdayaan Masyara
kat dalam rangka
penyelesaian masalah s
ocial di Johar Baru
5. Ingub nomor 147 tahun
2016 percepatan pelaya
nan Pendaftaran mandir
i penanggulanagan kemi
skinan
6. SK Gubernur nomor 106
1 tahun 2018 tentang sat
uan biaya satuan sumbe
r
b. Kelompok Usaha 1. Peraturan Gubernur Prov.
Bersama (KUBE) & DKI Jakarta tentang
Usaha Ekonomi Pemberdayaan Keluarga M
iskin Melalui Kelompok U
Produktif (UEP)
saha Bersama (KUBE)
2. Pergub Nomor 102 tahun 2
018 tentang Pembinaan Ke
wirausahaan Terpadu
4. Perlindungan Sosial
a. Korban Bencana Sosial 1. pergub Nomor 142 tahun 2
dan Bencana Alam 015 tentang bantuan
sosial bagi korban bencana
b. Orang Terlantar 1. Pergub 184 tahun 2012 tent
ang Pelayanan Sosial,
33
Kesehatan, dan Pemakama
n Orang Terlantar
( sedang revisi )
c. Bantuan Hibah dan 1. Pergub 142 tahun 2014 tent
Bantuan Sosial ang Pedoman Pemberian H
ibah Dan Bantuan Sosial Y
ang Bersumber Dari A
nggaran Pendapatan Dan B
elanja Daerah
1. Kepgub Nomor 632 Tahun
2018 tentang Perubahan K
edua Atas Keputusan Gube
rnur Nomor 1210 Tahun 20
15 Tentang Tim Terpadu P
enanganan Konflik
Sosial Tingkat Provinsi Da
n Tingkat Kota/Kabupaten
Administrasi
34
C. KEMENTERIAN SOSIAL RI
PERANAN PEKERJA SOSIAL
1. Visi
Menjadikan Pekerja Sosial yang Profesional dan memiliki integritas dalam
meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
2. Misi
a. Mengembangkan integritas profesi sesuai dengan kode etik Pekerja
Sosial
b. Meningkatkan profesionalitas dalam proses pemberian pelayanan
pada tingkat individu, kelompok dan masyarakat.
c. Mengembalikan keberfungsian sosial individu, keluarga dan
masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan sosial
Enabler Analisator
Educator Peneliti
Advocator Counsellor
Broker Motivator
35
4. Tugas Pekerja Sosial
a. Memecahkan masalah;
b. Memberdayakan dan sebagai agen perubahan;
c. Melakukan analisis kebijakan sosial.
36
5) Pendampingan Kasus
6) Pendampingan ABH
7) Penguatan Keluarga
8) Layanan Dukungan Psikososial
9) Melakukan Sistem Rujukan
10) Outreach PPKS
11) Pemberdayaan
12) Masyarakat (CO/CD)
b. Panti
1) Manajemen Kasus
2) Penelusuran
3) Konseling dan terapi
4) Homevisit
5) Case Conference
6) Supervisor
7) Reunifikasi
8) Rujukan Klien
9) Monev dan Binjut
9. SWOT
a. Strength / Kekuatan
1) Adanya UU Pekerja Sosial sebagai legalitas dan payung hukum
untuk Peksos
2) Pekerja Sosial sebagai profesi yang melaksanakan urusan wajib
daerah yaitu urusan sosial
3) Jabfung Peksos merupakan jabatan yang strategis dalam struktur
organisasi Dinas Sosial
4) Sudah adanya beberapa pekerja sosial yang menduduki jabatan
fungsional Pekerja Sosial pada Dinas Sosial
37
5) Pekerja Sosial merupakan ujung tombak pelayanan dalam
penyelesaian masalah sosial
6) Adanya Jabatan Fungsional Pekerja Sosial berlatar belakang
berpendikan S1 Kessos yang sudah tersertifikasi (CPNS, PNS dan
PJLP)
b. Weakness / Kelemahan
1) Belum semua Pekerja Sosial tersertifikasi
2) Belum semua Pekerja Sosial teregistrasi di Ikatan Pekerja Sosial
Profesional Indonesia (data I SPI Dinsos PNS dan PJLP, CPNS)
3) Belum maksimalnya supervisi pekerja sosial
4) Jumlah SDM Pekerja Sosial yang masih belum seimbang dengan
kebutuhan dan permasalahan yang ada di lapangan (baik di UPT,
Sudin dan Dinas)
5) Belum berimbangnya penugasan pekerja sosial sebagai JFT
dengan penugasan- penugasan lainya
6) Belum optimalnya kemampuan dalam menuangkan hasil-hasil
pekerjaan / tugas-tugas yang dilaksanakan dalam bentuk laporan
7) Belum optimalnya kemampuan dalam menulis artikel, makalah
ilmiah, pedoman, jurnal terkait kesejahteraan sosial
8) Belum adanya Sistem Informasi Kinerja bagi pekerja sosial dan
penyuluh sosial
c. Opportunity / Peluang
1) Masa kerja jabatan fungsional Peksos yang lebih panjang
2) Adanya ASOSIASI Profesi yang bisa menaungi Pekerja Sosial
3) Jabatan fungsional Peksos sebagai jabatan strategis memungkinkan
peksos meningkatkan peranannya di tingkat mikro, meso dan
makro.
38
4) Bidang Praktik Pekerja Sosial yang semakin banyak dan
berkembang. Peksos memiliki kesempatan yang lebih besar untuk
mengembangkan potensi dan kompetensi yang dimilikinya
melalui berbagai pelatihan dan seminar pengembangan diri
maupun menghasilkan karya ilmiah
5) Peluang untuk menjadi Jabfung Peksos sangat mudah melalui jalur
inpassing.
6) Tahun 2024 ASN akan dialihkan kepada jabatan Fungsional
7) Jabatan JFT memiliki peluang untuk berpindah ke Jabatan
Struktural
d. Treat / Ancaman
1) Permasalahan sosial yang berkembang dan lebih kompleks dengan
adanya keterbukaan informasi
2) Jumlah pekerja sosial yang ada belum seimbang dengan jumlah
PMKS yang ditangani
3) Masih adanya yang berfikir bahwa menjadi JFT mendapatkan
benefit lebih daripada JFU
1. Rencana Aksi
a) Mendorong semua Pekerja Sosial berlatar belakang D4/S1 Peksos
/Kessos agar tersertifikasi
b) Mendorong semua Pekerja Sosial teregistrasi dalam Ikatan Pekerja
Sosial Professional Indonesia.
c) Mengembangkan kegiatan supervisi pekerja sosial
d) Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan nilai yangmemadai
melalui pengembangan kapasitas pekerja sosial baik dari internal
maupun eksternal institusi.
39
e) Mensosialisasikan dan menginformasikan tugas, fungsi dan peran
Pekerja Sosial kepada pemangku kepentingan agar Peksos bekerja
berimbang sebagai JFT dengan penugasan-penugasan lainnya
f) Melakukan asistensi dalam meningkatkan kemampuan
menuangkan hasil-hasil pekerjaan / tugas-tugas yang dilaksanakan
dalam bentuk laporan
g) Mendorong pengembangan Sistem Informasi Kinerja (S-TIKA)
bagi pekerja sosial dan penyuluh sosial
h) Memperkuat pengadministrasian dan pelaporan kasus-kasus yang
ditangani
i) Meningkatkan kemampuan menulis artikel, makalah ilmiah,
pedoman, jurnal dll melalui pelatihan penulisan
j) Mengusulkan penempatan jabatan fungsional muda dan madya
40
a. RENCANA AKSI DALAM 3 CORE INOVASI PROFESI
PEKERJA SOSIAL
Mensosialisasikan dan X
menginformasikan tugas,
fungsi dan peran Pekerja
Sosial kepada pemangku
kepentingan agar
Peksos bekerja berimbang
sebagai JFT dengan
penugasan- penugasan
lainnya
Memperkuat X
pengadministrasian dan
pelaporan kasus- kasus
yang ditangani
Menyelenggarakan X
Jambore Pekerja Sosial
dalam membangun tim
building serta penyamaan
visi misi Peksos.
41
b. RENCANA AKSI DALAM 3 CORE INOVASI PROFESI
PEKERJA SOSIAL
CORE 2 : KAJIAN DAN LITBANG
Mendorong pengemban X
gan Sistem
Informasi Kinerja (S-TI
KA bagi pekerja sosial
dan penyuluh sosial
Mengusulkan penempat X
an jabatan fungsional m
uda dan madya
Kajian Anjab Pekerja S X
osial di Dinas Sosial
42
Menyusun modul, x
pedoman/petunjuk
pelaksanaan/petunjuk
teknis di bidang
pelayanan kessos :
a. Modul Pengasuhan
dan Tumbuh
Kembang Anak
b. Modul Penanganan
Anak Berhadapan
dengan Hukum
c. Modul
Pendampingan
Psikososial Lanjut
Usia
d. Modul
Pendampingan
Psikososial Orang
Dengan Gangguan
Jiwa Dalam
Keluarga
e. Modul
Pemberdayaan bagi
Disabilitas
f. Modul Penanganan
Fakir Miskin
g. Modul Penanganan
PMKS Jalanan
43
KONFLIK SOSIAL
1. MENGENAL KONFLIK SOSIAL
a. Pengertian
Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses
sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelommpok) dimana
salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Undang Undang
nomor 7 tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial
memberikan pengertian konflik sosial sebagai perseteruan dan /
atau benturan fisik dengan fisik dengan kekerasan antara dua
kelompok masyarakat atau lebih yang berlangsung dalam waktu
tertentu yang berdampak luas yang mengakibatkan ketidakamanan
dan disintegrasi sosial menggangu sehingga mengganggu stabilitas
nasional dan menghambat pembangunan nasional.
44
2) Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk
pribadi-pribadi yang berbeda. Seseorang sedikit banyak akan
terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian
kelomopoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada
akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat
memicu konflik.
3) Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian, maupun latar belakang
kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu dalam waktu yang
bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki
kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat
melakukan hal yang sama tetapi untuk tujuan yang berbeda-
beda.
4) Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam
masyarakat. Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar
terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan
mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya
konflik sosial. Misalnya pada masyarakat pedesaan yang
mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan
memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada
masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara
cepat berubah nilai menjadi masyarkat industri. Nilai-nilai
yang berubah itu seperti nilai gotongroyong berganti menjadi
nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut
jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi
hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal
perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi
individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang
cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang
tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri.
45
c. Jenis konflik sosial
Konflik sosial dibedakan menjadi 7 macam :
1) Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), mislanya
antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik
peran (role))
2) Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga,
antar gank)
3) Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi
melawan massa)
4) Konflik antar satuan nasional (kampanya, perang saudara)
5) Konflik antar atau tidak antar agama
6) Konflik antar politik
7) Konflik individu dengan kelompok
d. Dampak konflik
Hasil dari sebuah konflik sosial adalah sebaga berikut:
1) Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (in-group)
yang mengalami konflik dengan kelomppk lain.
2) Keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
3) Perubahan kepribadian pada individu misalnya timbulnya rasa
dendam, benci, saling curiga dan sebagainya.
4) Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
5) Dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat
dalam konflik.
46
· Mengembangkan sikap toleransi dan saling
menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya.
· Menghormati perbedaan suku, bahasa dan adat istiadat
orang lain.
· Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya.
· Mengakui persamaan derajat serta persamaan hak dan
kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedakan
suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, dan warna kulit.
· Mengembangkan persatuan indonesia atas dasar
kebhineka-tunggal-ikaan.
· Mengahrgai pendapat dan kebebasan orang lain.
2) Mengembangkan sistem penyelesaian perselisihan secara
damai, dengan:
· Penyelesaian perselisihan dalam masyarakat dilakukan
secara damai.
· Musyawarah untuk mencapai mufakat atau proses
dialogis adalah alat utama untuk mewujudkan
perdamaian.
· Memperjuangkan agar hasil musyawarah mufakat
bersifat mengikat para pihak.
3) Meredam potensi konflik, dengan:
· Melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
yang memperhatikan aspirasi masyarakat.
· Menerapkan prinsip tata kelola pemerintahan yang
baik.
47
· Melakukan program perdamaian didaerah potensi
konflik.
· Mengintensifkan dialog antar kelompok masyarakat.
· Menegakkan hukum tanpa diskriminasi.
· Membangun karakter bangsa.
· Melestarikan pancasila dan nilai kearifan lokal.
· Menyelenggarakan musyawarah dengan kelompok
masyarakat untuk membangun kemitraan dengan
pelaku usaha didaerah setempat.
b. Menghentikan konflik
Penghentian konflik dilakukan melalui:
1) Penghentian kekerasan fisik.
2) Penetapan status keadaan konflik.
3) Tindakan darurat penyelamatan dan pelindungan korban.
4) Bantuan penggunaan dan pengerahan kekuatan TNI.
c. Pemulihan konflik
Penulihan pasca konflik adalah serangkaian kegiatan untuk
mengembalikan keadaan dan memperbaiki hubungan yang tidak
harmonis dalam masyarakat akibat konflik melalui kegiatan
rekonsiliasi, rehabilitasi dan rekonstruksi.
48
1) Rekonsiliasi, dilakukan dengan sarana pranata adat / pranata sosial
atau satuan tugas penyelesaian konflik sosial yang telah dibentuk.
Rekonsiliasi dilakukan dengan:
· Perundingan secara damai
· Pemberian restitusi
· Pemaafan
2) Rehabilitasi dilakukan dengan cara:
· Pemulihan psikologis korban konflik dan pelindungan
kelompok rentan
· Pemulihan kondisi sosial, ekonomi, budaya, keamanan, dan
ketertiban.
· Perbaikan dan pengembangan lingkungan dan atau daerah
perdamaian.
· Penguatan relasi sosial yang adil untuk kesejahteraan
masyarakat.
· Penguatan kebijakan publik yang mendorong
pembangunan lingkungan dan/atau daerah perdamaian
berbasiskan hak masyarakat.
· Pemulihan ekonomi dan hak keperdataan serta peningkatan
pelayanan pemerintahan.
· Pemenuhan kebutuhan dasar spesifik perempuan, anak-
anak, lanjut usia, dan kelompok orang yang berkebutuhan
khusus.
· Pemenuhan kebutuhan dan pelayanan kesehatan reproduksi
bagi kelompok perempuan.
· Peningkatan pelayanan kesehatan anak-anak dan
pemfasilitasian serta mediasi pengembalian dan pemulihan
aset korban konflik
49
3) Rekonstruksi dilakukan dengan cara:
· Pemulihan dan peningkatan fungsi pelayanan publik
dilingkungan dan/atau daerah pasca konflik.
· Pemulihan dan penyediaan akses pendidikan kesehatan dan
mata pencaharian.
· Perbaikan sarana dan prasarana umum daerah konflik.
· Perbaikan berbagai struktur dan kerangka kerja yang
menyebabkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan termasuk
kesenjangan ekonomi.
· Perbaikan dan penyediaan fasilitas pelayanan pemenuhan
kebutuhan dasar spesifik perempuan, anak-anak, lanjut usia
dan kelompok orang yang berkebutuhan khusus.
· Perbaikan dan pemulihan tempat ibadah.
D. KUNJUNGAN WISATA
1. DKI JAKARTA
a. Kunjungan wisata monas
1) Ruang kemerdekaan
Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433
kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan
rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan
kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada
tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno dan
dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini
dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang
melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala.
Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan
Merdeka, Jakarta Pusat.
50
Di bagian dalam cawan monumen terdapat Ruang
Kemerdekaan berbentuk amphitheater. Ruangan ini dapat dicapai
melalui tangga berputar di dari pintu sisi utara dan selatan.
Ruangan ini menyimpan simbol kenegaraan dan kemerdekaan
Republik Indonesia. Diantaranya naskah asli Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaca di dalam
gerbang berlapis emas, lambang negara Indonesia, peta
kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia berlapis emas, dan
bendera merah putih, dan dinding yang bertulis naskah Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia.
Di dalam Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional ini
digunakan sebagai ruang tenang untuk mengheningkan cipta dan
bermeditasi mengenang hakikat kemerdekaan dan perjuangan
bangsa Indonesia. Naskah asli proklamasi kemerdekaan Indonesia
disimpan dalam kotak kaca dalam pintu gerbang berlapis emas.
Pintu mekanis ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton berlapis emas
dihiasi ukiran bunga Wijaya Kusuma yang melambangkan
keabadian, serta bunga Teratai yang melambangkan kesucian.
Pintu ini terletak pada dinding sisi barat tepat di tengah ruangan
dan berlapis marmer hitam. Pintu ini dikenal dengan
nama Gerbang Kemerdekaan yang secara mekanis akan membuka
seraya memperdengarkan lagu "Padamu Negeri" diikuti kemudian
oleh rekaman suara Sukarno tengah membacakan naskah
proklamasi pada 17 Agustus 1945.
Pada sisi selatan terdapat patung Garuda Pancasila,
lambang negara Indonesia terbuat dari perunggu seberat 3,5 ton
dan berlapis emas. Pada sisi timur terdapat tulisan naskah
proklamasi berhuruf perunggu, seharusnya sisi ini menampilkan
bendera yang paling suci dan dimuliakan Sang Saka Merah Putih,
yang aslinya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Akan
51
tetapi karena kondisinya sudah semakin tua dan rapuh, bendera
suci ini tidak dipamerkan. Sisi utara dinding marmer hitam ini
menampilkan kepulauan Nusantara berlapis emas, melambangkan
lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
52
yang menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah surut atau
padam sepanjang masa. Pelataran cawan memberikan
pemandangan bagi pengunjung dari ketinggian 17 meter dari
permukaan tanah. Pelataran cawan dapat dicapai melalui elevator
ketika turun dari pelataran puncak, atau melalui tangga mencapai
dasar cawan. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 meter,
sedangkan rentang tinggi antara ruang museum sejarah ke dasar
cawan adalah 8 m (3 meter di bawah tanah ditambah 5 meter
tangga menuju dasar cawan). Luas pelataran yang berbentuk bujur
sangkar, berukuran 45 x 45 meter, semuanya merupakan
pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-
1945).
Sebanyak 28 kg dari 38 kg emas pada obor monas tersebut
merupakan sumbangan dari Teuku Markam, seorang pengusaha
Aceh yang pernah menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
53
menjadikan TMIII sebagai salah satu Kawasan wisata terkemuka
di ibu kota.
2) Anjungan daerah
Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk
dan corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku
bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional.
Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu
dilatarbetakangi oleh kondisi lingkungan dan kebudayaan yang
dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan melalui
Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada
di 33 Provinsi Indonesia. Anjungan provinsi ini dibangun di sekitar
danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik dibagi
atas enam zona; Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan
Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan
bangunan khas setempat. Anjungan ini juga menampilkan baju dan
pakaian adat, busana pernikahan, baju tari, serta artefak etnografi
seperti senjata khas dan perabot sehari-hari, model bangunan, dan
kerajinan tangan. Semuanya ini dimaksudkan untuk memberi
informasi lengkap mengenai cara hidup tradisional berbagai suku
bangsa di Indonesia. Setiap anjungan provinsi juga dilengkapi
panggung, amfiteater atau auditorium untuk menampilkan
berbagai tarian tradisional, pertunjukan musik daerah, dan berbagai
upacara adat yang biasanya digelar pada hari Minggu. beberapa
anjungan juga dilengkapi kafetaria atau warung kecil yang
menyajikan berbagai Masakan Indonesia khas provinsi tersebut,
serta dilengkapi toko cenderamata yang menjual berbagai
kerajinan tangan, kaus, dan berbagai cenderamata.
3) Bangunan keagamaan
Bangunan keagamaan diwakili oleh beberapa rumah ibadah
agama resmi yang diakui di Indonesia, hal ini untuk
54
menggambarkan toleransi dan keselarasan hubungan antar agama
di Indonesia. Bangunan-bangunan keagamaan antara lain:
Masjid Pangeran Diponegoro, Gereja Katolik Santa Catharina,
Gereja Protestan Haleluya, Pura Penataran Agung Kertabhumi,
Wihara Arya Dwipa Arama, Sasana Adirasa Pangeran Samber
Nyawa dan Kuil Konghucu Kong Miao. Terdapat wahana rekreasi
untuk anak-anak yang di sebut wahana keong mas Terdiri dari
istana Anak – anak indonesia, kereta gantung, perahu angsa arsipel
Indonesia, taman among putro, taman ria atmaja, desa wisata,
kolam renang snow bay dan museum iptek TMII
4) Taman
Di TMII terdapat sepuluh macam taman yang
menunjukkan keindahan flora dan fauna Indonesia di antaranya :
taman Anggrek, taman apotek hidup, taman kaktus, taman melati,
taman bunga keong emas, akuarium air tawar, taman bekisar,taman
burung, taman ria atmaja park, panggung panggelaran musik,
taman budaya, dan tionghoa indonesia.
5) Museum
Museum yang ada diperuntukkan untuk memamerkan
sejarah, budaya, flora dan fauna, serta teknologi di Indonesia.
Terdapat 16 museum di TMII:
Museum Indonesia, Museum Purna Bhakti Pertiwi,
Museum Keprajuritan Indonesia, Museum Perangko Indonesia,
Museum Pusaka, Museum Transportasi, Museum Listrik dan
Energi Baru, Museum Telekomunikasi, Museum Penerangan,
Museum Olahraga, Museum Asmat, Museum Komodo, Taman
Reptil, Museum Serangga, Taman Kupu-Kupu, Museum Pusat
Peragaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Museum Minyak, Gas
Bumi, Museum Timor Timur (bekas Anjungan Timor Timur)
55
2. BANDUNG
a. Kunjungan framhouse lembang
56
b. Floting market lembang
Floating Market Bandung adalah wisata alam yang ada
di Lembang dengan suasana pedesaan yang sejuk dan alami. Objek
wisata yang berlokasi di Jalan Grand Hotel No 33 E,
Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat ini memiliki
model tempat pasar terapung seperti pasar apung di Bangkok,
Thailand. Floating Market Lembang Bandung saat ini menjadi salah
satu daftar kunjungan wisata yang wajib untuk dikunjungi oleh
wisatawan lokal maupun mancanegara yang akan rekreasi ke Kota
Bandung. Selain pasar apung, Floating Market Lembang Bandung
juga menyediakan berbagai macam permainan anak-anak dan dewasa
seperti outbound, sepeda air, dan perahu air. Floating Market Lembang
juga menyediakan wahana berupa becak dan mobil mini serta miniatur
kereta api yang bisa dibeli dan dijadikan buah tangan oleh
pengunjung. Wisata ini merupakan wisata yang berada satu grup
dengan Farmhouse Lembang Bandung dan De’ Ranch Lembang,
sehingga ketika membeli tiket masuk, anda akan diberikan minuman
gratis oleh pihak pengelola seperti wisata di kedua tempat tersebut.
57
Selain itu, Floating Market Lembang Bandung juga menyediakan
arena bermain becak mini yang unik dan lucu. Dengan membayar
biaya Rp. 20.000 untuk menyewa becak mini ini, maka anda diberikan
kesempatan empat kali untuk memutari trek becak mini. Banyak
wahana-wahana lainnya yang akan kita temui, seperti flying fox,
outbound, ATV, dan lainnya. Di area danaunya, pengunjung juga bisa
menyewa sepeda air, kano, atau perahu dayung, biaya sewa sudah
termasuk pelampung. Tempat penyewaan transportasi air tersebut
terhubung dengan pasar terapungnya, jadi pengunjung bisa mencoba
wahana di air sambil berbelanja. Belum lengkap rasanya jika
mengunjungi Lembang tanpa singgah berlibur ke Floating Market
Lembang Bandung. Wisata yang punya cara unik untuk berbelanja,
wisata yang memiliki konsep menukarkan uang kita menjadi uang
coin, dan wisata yang menggabungkan perpaduan alam dan pasar
apung,
c. Pasar Cihampelas
Cihampelas Walk (Ciwalk) adalah salah satu pusat
perbelanjaan mewah di Kota Bandung. Mall ini berdiri pada tahun
2004. Mall ini merupakan tempat berbelanja yang berbeda, bersih dan
nyaman. Ini memang dikondisikan untuk memberikan kenyamanan
kepada pengunjung agar lebih nyaman berbelanja.
Berjalan-jalan di Cihampelas pada siang, sore dan malam hari
akan berbeda suasananya. Lampu dari tiap gerai dan bangunan utama
pada malam hari akan memberikan atmosfer yang berbeda, belum lagi
juntaian dan lilitan lampu hias yang digantungkan di pohon-pohon
sekitar outdoor Ciwalk.
Pada tahun 2009 Ciwalk memberikan variasi baru untuk
pengunjung. Yaitu dengan CX Cihampelas Walk Extension yang
terdiri dari butik, hotel, dan skywalk. Ciwalk extention merupakan
58
terobosan baru yang akan hadir melengkapi kawasan belanja
Cihampelas Walk.
Di Ciwalk terdapat sebuah hotel baru yaitu ASTON Ciwalk
dan Sensa Hotel dengan standar bintang 4 dengan jumlah 650 kamar,
sehingga bagi para custemer yang menginap di Ciwalk hotel merasa
lebih privat dan eksklusif. Selain desain hotel yang unik menyerupai
kupu-kupu di kompleks Ciwalk inipun akan dibangun skywalk.
Kehadiran 2 hotel di tengah-tengah Ciwalk yang sudah
beroperasi pada tahun 2009 akan menambah lengkap Ciwalk.
d. Pasar Cibaduyut
Sejarah Cibaduyut Bandung sebagai sentra kerajinan sepatu
dimulai pada tahun 1920 dimana sebagian warga setempat merupakan
pekerja pada pabrik sepatu di Bandung. Namun akhirnya mereka
memutuskan untuk berhenti bekerja dari pabrik tersebut. Berbekal dari
penggalaman mereka bekerja pada pabrik sepatu, mereka mulai
merintis usaha pembuatan dan penjualan produk alas kaki sederhana di
lingkungan rumah dengan melibatkan anggota keluarga sebagai tenaga
kerjanya. Semakin lama pesanan akan sepatupun semakin
berkembang. Hal ini menyebabkan mereka kewalahan dalam
memenuhi permintaan pelanggan dan mulai merekrut karyawan yang
merupakan tetangga atau warga sekitar dalam pembuatan usaha sepatu
atau alas kaki tersebut. Situasi ini menyebabkan keterampilan dalam
membuat sepatu menyebar pesat di lingkungan masyarakat di
Bandung khususnya masyarakat Cibaduyut.
Pusat perbelanjaan sepatu Cibaduyut Bandung menjadi pasar
penjualan sepatu terpanjang di dunia dan tahun 1989 Pemerintah
Republik Indonesia meresmikan cibaduyut ini sebagai daerah tujuan
wisata. Di Cibaduyut terdapat berbagai macam barang tidak hanya
59
sepatu tapi juga tas, jaket, aksesoris dan berbagai barang souvenir
lainnya yang terbuat dari bahan kulit asli.
Sentra kerajinan sepatu Cibaduyut Bandung mulai meredup
setelah terjadi krisis moneter tahun 1998 dan memasuki era milenium
tahun 2000. Banyaknya produk sepatu impor yang masuk ke dalam
negeri dan menurunnya pamor menggunakan produk dalam negeri
menjadi alasan utama. Namun perlahan-lahan industri sepatu
Cibaduyut kembali bangkit kembali dan hal tersebut berkat eksistensi
para pengrajin yang mempertahankan warisan leluhur mereka.
Puncaknya ketika Presiden RI Joko Widodo dan Wakilnya Jusuf Kalla
menggunakan sepatu dari Cibaduyut. Saat ini setiap liburan sekolah,
kawasan Cibaduyut kembali dilirik menjadi wisata belanja di sekitar
Bandung Jawa Barat. (dari berbagai sumber).
Pasar Cibaduyut berada di Jalan Cibaduyut Raya No.7 Kb.
Lega, Bojongloa Kidul, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Daya tarik
utama Cibaduyut bagi para wisatawan baik domestik maupun
mancanegara adalah sebagai sentra produksi kerajinan sepatu. Cukup
banyak factory outlet yang memadati wilayah ini. Kualitasnya tidak
kalah dengan brand terkenal seperti Nike, Adidas dan lain-lain.
Keistimewaan destinasi ini yang tidak dapat dijumpai di tempat lain
adalah pengunjung bisa memilih berbagai model sepatu bahkan bisa
juga memesan model sepatu sesuai keinginan sendiri. Harga sepatu di
tempat ini tentu bervariasi. Dan inilah seninya. Di sini Anda bisa
mencoba mengukur seberapa tinggi kemampuan kita dalam hal tawar
menawar. Selain harga yang bervariasi Kualitas sepatu karya pengrajin
sepatu di daerah ini sangat bisa dibandingkan dengan sepatu-sepatu
bermerk di luaran. Sepatu yang diproduksi terkenal awet dan memiliki
desain yang selalu mengikuti mode sesuai jaman.
Pemerintah Indonesia baik pemerintah pusat dan juga
pemerintah daerah sangat mendukung terhadap produksi sepatu di
60
kawasan ini. Melalui produksi sepatu Cibaduyut yang sangat besar
dapat berpengaruh dalam mengangkat nama serta dalam hal promosi
nama besar Indonesia di kancah dunia. Indonesia dapat membuktikan
bahwa masyarakatnya dapat memproduksi produk yang memiliki
kualitas dan model yang tidak kalah dengan berbagai jenis sepatu
produksi luar negeri. Hand Made Shoes atau sepatu yang secara
manual dibuat oleh tangan manusia ini telah diekspor ke hampir 27
negara di dunia. Pasar utama sepatu ini adalah Amerika Serikat dengan
presentasi hampir 46,16 persen.
Selain sepatu, Anda juga bisa menemukan bermacam model
dompet kulit dengan kualitas tinggi mulai dari puluhan ribu hingga
ratusan ribu rupiah. Cibaduyut kulit yang menggunakan beragam
bahan seperti kulit sapi, kulit domba, kulit ular, kulit buaya bahkan
menggunakan kulit sintetis. Kita dapat memilih jenis kulit yang Anda
suka dan sesuaikan dengan kemampuan ekonomi Anda masing-
masing karena setiap jenis kulit memiliki harga yang berbeda-beda
satu sama lain. Kemudian kita juga dapat menemukan aneka tas dari
mulai tas sekolah hingga tas pesta yang cantik dan sangat mirip
dengan tas mewah luar negeri tentu saja harganya jauh lebih murah
dibandingkan tas-tas bermerk di luaran.
3. DI YOGYAKARTA
a. Candi Borobudur
Candhi Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di
Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak
kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di
sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha
Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan
wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar
61
di dunia 1 dan 2, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di
dunia.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar
yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya
dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca
Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan
terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus
memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72
stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca Buddha tengah duduk
bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan)
Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun
sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi
sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam
nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran
Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur dan memulai ritual di
dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum
jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan
ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah
Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan
Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya para peziarah
berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan
tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan
pagar langkan.
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad
ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di
Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari
keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas
Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal
Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami
62
serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran (perbaikan kembali).
Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun waktu 1975 hingga
1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO,
kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan
Dunia.
Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah
keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh
Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk
memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur
adalah objek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak
dikunjungi wisatawan.
b. Tamansari Ngayogyakarta
Tamansari merupakan salah satu bangunan bersejarah keraton
yogyakarta, yang memiliki arti ”taman yang indah”. Didirikan oleh
sultan hamengku buwana I pada tahun ehe 1684 Jw (1758 M),
tamansari menjadi tempat rekreasi dan kolam pemandian atau di sebut
pula pesanggahan bagi sultan yogyakarta dan keluarganya. Tamansari
di bangun sebagai lambang kejayaan raja mataram. Tamansari sering
disebut sebagai istana air (water castle) memiliki nilai arsitektur dan
keunikan pada lekukan bangunan dan air yang terisi di kolam. Istana
air yang dikelilingi segaran atau danau buatan atau wewangian dari
bunga-bunga yang sengaja di tanam di pulau buatan di sekitarnya
lokasi tamansari terletak 500 meter arah barat daya kraton.
Tamansari ngayogyakarta berfungsi sebagai tempat pertahanan,
tempat religius, dan tempat pesiar atau rekreasi. Kompleks tamansari
di bagi menjadi 4 bagian diantaranya : danau buatan yang terletak di
sebelah barat, bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan
yaitu pemandian umbul binangun, pasarean ledok sari dan kolam
garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua , bagian sebelah timur
63
bagian pertama dan kedua dan meluas ke arah timur samapai tenggara
kompleks magangan.
c. Malioboro
Jalan Malioboro adalah nama salah satu kawasan jalan dari tiga
jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta
hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan
terdiri dari Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo
Mulyo. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.
Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki
lima yang menjajakan kerajinan khas Jogja dan warung-warung
lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg Jogja serta
terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering
mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis,
hapening art, pantomim, dan lain-lain di sepanjang jalan ini.
4. SOLO
a. Pasar Klewer
Pasar Klewer adalah pasar tekstil terbesar di Kota Surakarta.
Pasar yang letaknya bersebelahan dengan Keraton Surakarta ini juga
merupakan pusat perbelanjaan kain batik yang menjadi rujukan para
pedagang dari Yogyakarta, Surabaya, Semarang, dan kota-kota lain di
Pulau Jawa. Bangunan pasar dua lantai ini menampung 1.467
pedagang dengan jumlah kios sekitar 2.064 unit. Pasar Klewer tidak
hanya sebagai pusat perekonomian, tetapi juga tujuan wisata dan
simbol Kota Surakarta.
Pasar Klewer menyediakan berbagai macam jenis kain dan
pakaian mulai dari pakaian anak-anak, dewasa, orang tua, pakaian
resmi, pakaian sekolah, pakaian kemeja wanita dan pakaian santai.
Selain itu, terdapat kaos, jaket, dasi, kain bahan katun hingga sutra.
64
Namun, yang menonjol di Pasar klewer adalah adanya berbagai
macam jenis batik. Di antaranya batik tulis solo, batik cap, batik antik
keraton, batik pantai keraton solo dan batik putri solo. Selain itu, ada
berbagai jenis batik dari Yogyakarta, Pekalongan, Banyumas, Madura,
Betawi dan kota-kota lainnya. Di pasar ini juga tersedia kain batik
untuk baju, seprai, sarung bantal dan aksesori-aksesori bermotif batik.
Selain terkenal dengan pusat batik, pasar ini menyediakan
makanan, kerajinan, pernak-pernik, barang elektronik, emas dan
peralatan dapur. Ada juga kerajinan khas masyarakat Solo yang
berkualitas ekspor, seperti cermin kayu ukir, kaca ukir dan berbagai
cenderamata berbahan dasar kaca.
5. SURABAYA
a. ITC Surabaya
Sebagai kota metropolitan, Kota Surabaya memiliki sejumlah
pusat bisinis, perdagangan, dan perbelanjaan. Salah satunnya adalah
ITC Surabaya Mega Grosir yang berada di Jalan Gembong No.20-30
Surabaya. Dikelola oleh PT. Citraagung Tirta Jatim, pusat
perbelanjaan ini mulai berdiri di tahun 2006 di atas lahan seluas 4 Ha.
Bangunan seluas 154.066 m² ini memiliki 7 lanntai dengan 2996 unit
stand yang tertata rapi. ITC Surabaya Mega Grosir menjadi salah satu
favorit tujuan wisata belanja dan kulakan bagi sejumlah warga
Surabaya dan kota-kota lain di Jawa Timur. Suasananya yang
nyaman, aneka produk dengan harga terjangkau, dan berbagai event
yang kerap diadakan di sini, menjadi alasan mereka untuk
mendatangi ITC Surabaya Mega Grosir. Apalagi pusat perbelanjaan
ini juga mudah di akses dengan sejumlah angkutan kota.
ITC Surabaya Mega Grosir menjadi one stop familiy shopping
dengan banyaknya produk yang ditawarkan untuk anda. Pusat
perbelanjaan ini benar-benar menjadi pusat kebutuhan anda dan
65
keluarga, mulai dari pusat busana muslim, pusat baju butik, pusat
batik, pusat tas, pusat sepatu dan pusat barang-barang lainnya. Ada
pula sentra elektronik di sini. Tidak hanya menyediakan barang
lengkap dan murah, namun juga banyak diskon yang dipasang yang
akan membuat para shopper meneteskan air liur. Semua barang
tersebut tersebar merata dari lantai satu hingga lantai akhir. Pihak
pengelola memang sengaja memasang stand yang merata demi
kemerataan transaksi.
b. Jembatan Suramadu
Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi
Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau
Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia. Dengan
panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di
Indonesia saat ini. Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu
jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan
jembatan utama (main bridge).
Ground Breaking pembangunan jembatan ini dilakukan oleh
Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan dibangun
serta diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pada 10 Juni 2009. Pembangunan jembatan ini ditujukan
untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang
infrastruktur dan ekonomi di Madura yang relatif tertinggal
dibandingkan kawasan lain di Provinsi Jawa Timur. Perkiraan biaya
pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah.
Pembuatan jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi
Bangkalan maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan
juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main
bridge dan approach bridge.
66
Jembatan utama atau main bridge terdiri dari tiga bagian yaitu dua
bentang samping sepanjang 192 meter dan satu bentang utama
sepanjang 434 meter. Jembatan utama menggunakan konstruksi cable
stayed yang ditopang oleh menara kembar setinggi 140 meter. Lantai
jembatan menggunakan konstruksi komposit setebal 2,4 meter. Untuk
mengakomodasi pelayaran kapal laut yang melintasi Selat Madura,
jembatan ini memberikan ruang bebas setinggi 35 meter dari
permukaan laut. Pada bagian inilah yang menyebabkan
pembangunannya menjadi sulit dan terhambat, dan juga menyebabkan
biaya pembangunannya membengkak.
67
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari keseluruhan uraian yang telah dikemukakan pada laporan KKLP
2019 ini, maka dapat kami simpulkan sebagai berikut:
1. DKI Jakarta memiliki program Jakarta smart city yang berfungsi untuk
mempermudah kinerja aparat pemprov DKI agar cepat merespon keluhan dari
warga terkait masalah dilingkungan. Misal sampah menumpuk, parkir liar,
banjir, ataupun kemacetan.
2. DKI Jakarta dalam menjalankan fungsinya untuk pencapaian kesejahteraan
sosial menerapkan hal sebagai berikut:
a. Pencegahan
b. Penyembuhan
c. Pemulihan Sesuai regulasi pelayanan masing-masing.
3. Pekerjaan sosial adalah bidang keahlian yang memiliki kewenangan untuk
melaksanakan berbagai upaya guna meningkatkan kemampuan orang dalam
melaksanakan fungsi-fungsi sosialnya melalui interaksi agar orang dapat
menyesuaikan diri dengan situasi kehidupannya secara memuaskan. Pekerja
sosial dipandang sebagai sebuah bidang keahlian (profesi), yang berarti
memiliki landasan keilmuan dan seni dalam praktik. Profesi yang memberikan
pertolongan pelayanan sosial kepada individu, kelompok dan masyarakat
dalam upaya peningkatan keberfungsian sosial dan membantu memecahkan
masalah-masalah sosial, maka dapat disebut dengan pekerjaan sosial, atau
pekerjaan sosial adalah seseorang yang memiliki profesi dalam membantu
orang memecahkan masalah-masalah dan mengoptimalkan keberfungsian
sosial individu, kelompok dan masyarakat serta mendekatkan mereka dengan
sistem sumber.
68
4. Konflik berasal dari kata kerja latin configere. Konflik dilatar belakangi oleh
perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-
perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian,
pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya. Konflik merupakan
situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakatpun
yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok
masyarakat lainnya. Konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya
masyarakat itu sendiri. Dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya konflik
tidak hanya dampak negatif tetapi ada juga dampak positif.
B. SARAN
69
LAMPIRAN
70
Ket : penyerahan cindera mata yang di wakili oleh wakil ketua I stiks tamalanrea makassar ke
kementrian sosial yang di wakili
Ket : foto bersama di dinas sosial jakarta ket : foto bersama di kementrian sosial
71