i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KKN
Dr. Ali Badrudin, SS. M.A Nanang Tri Hariyadi, S.P., M.Sc
NIP. 197703092005011001 NIP. 19810515200501103
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
program Kelompok KKN 237 Gelombang II tahun akademik 2018/2019 yang
berjudul “Pengembangan Potensi Wisata Lokal dan Wirausaha Desa Kertonegoro
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo”, dapat terlaksana dan terselesaikan
dengan baik. Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban tertulis kami
selama KKN sejak tanggal 10 Juli sampai dengan 23 Agustus 2019 sekaligus untuk
melengkapi tugas akhir sebagai salah satu syarat menempuh ujian akhir KKN.
Kegiatan ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh
sebab itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang banyak
membantu diantaranya;
1. Nanang Tri Hariyadi, S.P., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL)
Kelompok KKN 237 yang telah membimbing dan memberi masukan dalam
melaksanakan program kerja;
2. Bapak Abd. Rahman, S.Pd selaku Kepala Desa Kertonegoro yang secara
penuh mendukung program kerja KKN;
3. Bapak Heriyanto selaku perangkat desa yang telah banyak membantu
program kerja KKN;
4. Bapak-bapak jajaran perangkat Desa Kertonegoro yang telah memberikan
arahan dan bimbingan selama pelaksanaan program kerja KKN;
5. Karang Taruna dan Ibu PKK Desa Kertonegoro yang telah ikut serta
membantu dan melaksanakan program kerja;
6. Ibu Artimah selaku pemilik kediaman yang telah bersedia menerima
kedatangan kami;
7. Serta seluruh pihak yang terlibat yang tidak dapat disebutkan namanya satu
persatu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun laporan KKN
ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan.
iii
Semoga kegiatan dan laporan ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi
kita semua.
Jember, 12 Agustus 2019
iv
DAFTAR ISI
v
2.2.8 Realisasi Pembiayaan ....................................................................... 19
2.2.9 Dokumentasi Foto ............................................................................ 19
2.3 Kegiatan Pengembangan Sedotan Bambu ............................................. 21
2.3.1 Tujuan Kegiatan ............................................................................... 21
2.3.2 Sasaran Kegiatan .............................................................................. 22
2.3.3 Penanggung Jawab Kegiatan ............................................................ 22
2.3.4 Bentuk Kegiatan ............................................................................... 22
2.3.5 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ........................................................... 22
2.3.6 Gambaran Pelaksanaan Kegiatan ..................................................... 23
2.3.7 Hasil Kegiatan .................................................................................. 24
2.3.8 Realisasi Pembiayaan ....................................................................... 24
2.3.9 Dokumentasi Foto ............................................................................ 25
2.4 Pendukung dan Penghambat Kegiatan .................................................. 26
2.4.1 Pendukung Kegiatan ......................................................................... 26
2.4.2 Penghambat Kegiatan ....................................................................... 27
BAB 3. PENUTUP.................................................................................................... 28
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 28
3.2 Saran .......................................................................................................... 28
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 29
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I. PENDAHULUAN
1
Desa yang berada di area lereng pegunungan Argopuro ini memiliki potensi
alam yang besar, sehingga lahan pada desa ini dapat dimanfaatkan untuk budidaya
berbagai jenis tanaman seperti kopi, jagung, singkong, dan aren. Tanaman aren
banyak dibudidayakan di desa ini salah satunya pada Dusun Petong. Budidaya
tanaman aren pada Desa Kertonegoro dilakukan oleh masyarakat di lahan sendiri
maupun di lahan milik orang lain. Meskipun banyak potensi tanaman aren di Desa
Kertonegoro, pengembangan dari produk olahan gula aren tidak banyak dilakukan
oleh masyarakat. Pemasaran gula aren umumnya hanya dijual melalui tengkulak
maupun melalui pengecer tanpa adanya proses menjadi sebuah produk terlebih
dahulu.
Meski mayoritas masyarakat Desa Kertonegoro bermata pencaharian sebagai
petani dan peternak, terdapat juga masyarakat yang bermata pencaharian sebagai
pengrajin yang dapat berpotensi sebagai wirausaha mandiri. Salah satunya yaitu
pengrajin sedotan bambu atau bamboo straw. Usaha sedotan bambu telah dilakukan
oleh masyarakat Desa Kertonegoro yang terletak pada Dusun Krajan 3. Sedotan
bambu yang dihasilkan oleh masyarakat desa ini, diciptaan oleh bambu bulu dengan
berbagai jenis ukuran yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis minuman. Akan
tetapi, tidak adanya kemasan pada sedotan bambu ini menyebabkan kurangnnya
peminat serta rendahnya nilai harga jual.
Desa Kertonegoro yang berbatasan langsung dengan Desa Gondosuli pada
sebelah timur dan Desa Bimo pada sebelah barat ini, juga memiliki daya tarik lain
seperti hutan kesambi. Hutan kesambi ini merupakan lahan yang dikelola oleh
PERHUTANI Kecamatan Pakuniran yang terletak di Desa Kertonegoro. Hutan yang
jaraknya tidak jauh dari pemukiman warga ini, berada di sepanjang jalan menuju
pusat desa yaitu Dusun Krajan. Hutan kesambi yang berada di daerah bukit
menyebabkan hutan ini memiliki pemandangan yang menarik dan indah, namun
belum adanya pengelolaan terhadap potensi alam tersebut.
Masalah-masalah yang dihadapi oleh Desa Kertonegoro yaitu rendahnya
Sumber Daya Manusia, kesadaran terhadap pengembangan kewirausahaan dan
wisata yang rendah, serta banyaknya pengangguran akibat kurangnya lapangan
pekerjaan. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut, kelompok KKN 237
berinisiatif untuk mengembangkan inovasi olahan gula aren, pengembangan
2
kerajinan sedotan bambu, dan menciptakan taman wisata di Desa Kertonegoro. Hal
ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta membuka lowongan
pekerjaan dengan dibukanya taman wisata di Desa Kertonegoro.
3
1.2 Kerangka Survei Potensi
Tabel 1.1 Kerangka Survei Potensi
Produk/
Lokasi dan
No. Potensi Kondisi Permasalahan Rencana Intervensi Foto
Pemilik
Desa
1. Lokasi: Dusun Hutan Kurangnya a. Topografi lahan a. Melakukan
Krajan kesambi pemanfaatan dan yang penuh pembersihan,
Pemilik: pengembangan dengan bebatuan pengelolaan, dan
PERHUTANI hutan kesambi b. Kelompok Sadar pengolahan lahan
untuk tempat Wisata b. Membentuk
wisata (POKDARWIS) Kelompok Sadar
belum terbentuk Wisata
c. Kurangnya (POKDARWIS)
kesadaran c. Melakukan
terhadap sosialisasi untuk
pengembangan meningkatkan
wisata kesadaran
d. Perizinan terhadap
melalui pengembangan
PERHUTANI wisata
4
d. Menyelesaikan
perizinan ke
pihak
PERHUTANI
2. Lokasi: Dusun Gula aren Produksi gula a. Kurangnya a. Melakukan
Krajan 2 aren dilakukan pemasaran hasil inovasi
Pemilik: Ibu ketika terdapat produksi pengembangan
Dah pesanan dan tidak b. Tidak adanya olahan gula aren
terdapat produk hasil olahan dari b. Melakukan
olahan gula aren gula aren promosi dalam
c. Mutu dan sistem acara bazaar
jual produk c. Memperbaiki
(distribusi dan mutu dan
kemasan) kemasan produk
kurang baik d. Melakukan
presentasi kepada
Kepala Desa agar
produk tetap
dikembangkan
5
3. Lokasi: Dusun Sedotan Produksi sedotan a. Penampilan a. Memberikan
Krajan 3 bambu bambu berbasis sedotan bambu kemasan pada
Pemilik: Ibu rumahan yang kurang menarik sedotan bambu
Khomariyah dikerjakan oleh b. Sedotan bambu agar lebih
keluarga Ibu dijual tanpa menarik
Khomariyah adanya kemasan b. Melakukan
c. Omzet kerap promosi dalam
kali berkurang acara bazaar
karena kendala c. Melakukan
promosi yang presentasi
hanya kepada Kepala
mengandalkan Desa agar
pesanan produk tetap
dikembangkan
6
1.2 Program Canvas
7
BAB II. LAPORAN KEGIATAN KKN
8
Rahman selaku Kepala Desa, perangkat desa, dan bersama anggota POKDARWIS
(Kelompok Sadar Wisata) Desa Kertonegoro.
2.1.4 Bentuk kegiatan
Bentuk kegiatan pembentukan wisata taman bunga kelompok KKN 237 di
Desa Kertonegoro, Kecamatan Pakuniran, adalah sebagai berikut:
1. Sosialisasi Perencanaan Destinasi Wisata
Kegiatan sosialisasi ini sebagai awal pelaksanaan kegiatan untuk terciptanya
wisata taman bunga. Kegiatan ini sekaligus pembentukan POKDARWIS (Kelompok
Sadar Wisata) Desa Kertonegoro. Pembentukan POKDARWIS ini diharapkan dapat
mempermudah pengelolaan dan perawatan wisata.
2. Permohonan Perizinan kepada PERHUTANI
Sebelum pembersihan dan pengolahan lahan taman, perlu dilakukan
permohonan perizinan kepada pihak PERHUTANI. Proses ini dilakukan agar tidak
terjadi adanya benturan ketika kegiatan berlangsung. Permohonan perizinan
dilakukan pada Ketua PERHUTANI Kecamatan Pakuniran selaku pengelola hutan
kesambi di Desa Kertonegoro.
3. Pembersihan dan Pengolahan Lahan Taman
Kegiatan pembersihkan lahan dilakukan untuk media tanam yang digunakan
terbebas dari bebatuan. Kondisi lahan sebelum dilakukan pembersihan memiliki
topografi bebatuan. Oleh karena itu, dilakukan pembersihan lahan agar bunga dapat
tumbuh dengan baik pada lahan wisata. Pada kegiatan ini juga dilakukan pengolahan
lahan dengan cara penggemburan tanah dan pemberian pupuk. Pengolahan lahan
tersebut bertujuan agar tanah sesuai dengan tempat tumbuh tanaman bunga. Serta
pemberian pupuk berguna agar bunga yang ditanam akan memperoleh gizi untuk
tumbuh.
4. Pembentukan Pola Lahan
Pengelolaan pola lahan dilakukan dengan penataan batu-batuan sebagai batas
penanaman bunga. Pada kegiatan ini juga dilakukan pembentukan lahan wisata agar
penampilan taman wisata menjadi indah sesuai dengan desain.
5. Penanaman Bunga
Kegiatan penanaman bunga dilakukan setelah pengelolaan lahan. Bunga yang
ditanam berasal dari pembibitan yang sudah siap untuk pindah tanam. Bunga-bunga
9
yang ditanam diperoleh dari benih-benih di daerah sekitar Desa Kertonegoro yang
memiliki ketahanan terhadap cuaca panas.
6. Perawatan Bunga
Kegiatan perawatan rutin bunga dilakukan dengan cara penyiraman dan
pemberian pupuk. Penyiraman dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
Sehingga bunga yang telah ditanam dapat tumbuh dengan baik dan teciptanya wisata
taman bunga.
2.1.5 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 2.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pembentukan Wisata Taman Bunga
Minggu Hari/ Hasil Yang
Kegiatan(Input) Keterangan
Ke- Tanggal Dicapai (Output)
1 Kamis, 11 Silaturahmi Masyarakat Diikuti seluruh
Juli 2019 kepada mengenal mahasiswa KKN
masyarakat mahasiswa KKN
sekitar
Menggali potensi Mengetahui Diikuti seluruh
wisata di Dusun potensi wisata di mahasiswa KKN
Kecik Dusun Kecik dan Kepala
Dusun Kecik
Jumat, 12 Survei lokasi Mengetahui Diikuti seluruh
Juli 2019 potensi alam potensi alam untuk mahasiswa KKN
pengembangan
konsep
Sabtu, 13 Survei potensi Mengetahui Diikuti seluruh
Juli 2019 alam potensi alam lain mahasiswa KKN
Senin, 15 Diskusi lebih Mendapatkan Diikuti seluruh
Juli 2019 lanjut mengenai kepastian mahasiswa KKN
destinasi wisata mengenai dan Kepala Desa
bersama Kepala sosialisasi kepada Kertonegoro
Desa para karang taruna
Kertonegoro
10
Selasa, 16 Mengunjungi Memperoleh Diikuti seluruh
Juli 2019 lokasi destinasi persetujuan lokasi mahasiswa KKN
wisata bersama oleh Kepala Desa dan Kepala Desa
Kepala Desa Kertonegoro
Kertonegoro
2 Rabu, 17 Berkoordinasi Memperoleh Diikuti seluruh
Juli 2019 dengan Pak arahan mengenai mahasiswa KKN
Yuliono selaku perizinan lokasi dan Pak Mantri
Ketua wisata
PERHUTANI
Kecamatan
Pakuniran
Kamis, 18 Pemantapan Mendapatkan Diikuti seluruh
Juli 2019 lokasi bersama lokasi wisata yang mahasiswa KKN
Kepala Desa lebih dekat dengan dan Kepala Desa
Kertonegoro Desa Kertonegoro Kertonegoro
Jumat, 19 Pengukuran Mengetahui luas Diikuti seluruh
Juli 2019 lahan wisata lahan wisata mahasiswa KKN
Minggu, Survei jenis Mengetahui jenis Diikuti seluruh
21 Juli tanaman tanaman yang akan mahasiswa KKN
2019 ditanam pada
lahan destinasi
wisata
Senin, 22 Meminta tanda Mendapatkan Diikuti seluruh
Juli 2019 tangan perizinan tanda tangan mahasiswa KKN
lahan desitinasi perizinan lahan
wisata ke Kepala desitinasi wisata
Desa dan Ketua ke Kepala Desa
BUMDES dan Ketua
BUMDES
Pencarian bibit Mendapatkan Diikuti seluruh
bunga untuk referensi harga mahasiswa KKN
11
taman bibit bunga yang
akan ditanam
Selasa, 23 Sosialisasi Melakukan Diikuti seluruh
Juli 2019 perencanaan pemaparan konsep mahasiswa KKN,
destinasi wisata destinasi wisata kelompok
kepada kelompok pemuda dan
pemuda dan perangkat desa
perangkat desa
3 Rabu, 24 Membeli Mendapatkan Diikuti seluruh
Juli 2019 keperluan untuk keperluan untuk mahasiswa KKN
pembibitan pembibitan bunga
bunga
Berkoordinasi Memperoleh Diikuti seluruh
dengan Kepala arahan mengenai mahasiswa KKN
Desa mengenai pendanaan dan Kepala Desa
perencanaan perencanaan dana
dana untuk pembangunan
membangun destinasi wisata
destinasi wisata
Kamis, 25 Menanam benih Telah menanam Diikuti seluruh
Juli 2019 bunga hingga benih bunga mahasiswa KKN
perawatan benih
bunga
4 Sabtu, 3 Melakukan Lahan taman Diikuti seluruh
Agustus pembersihan wisata telah mahasiswa KKN,
2019 lahan taman dibersihkan Kepala Desa dan
wisata perangkat desa
5 Minggu, Koordinasi Memperoleh Diikuti seluruh
11 dengan Kepala arahan terkait mahasiswa KKN
Agustus Desa terkait tindak lanjut taman dan Kepala Desa
2019 tindak lanjut wisata
taman wisata
12
6 Senin, 12 Perluasan dan Lahan wisata telah Diikuti seluruh
Agustus pembentukan dibentuk dan mahasiswa KKN
2012 lahan wisata diperluas dan perangkat
desa
Selasa, 13 Perbaikan lahan Lahan wisata Diikuti seluruh
Agustus wisata diperbaiki dan mahasiswa KKN
2019 ditata dengan rapi dan perangkat
desa
Rabu, 14 Pencarian bibit Mendapatkan bibit Diikuti seluruh
Agustus bunga untuk bunga untuk mahasiswa KKN
2019 ditanam di lokasi ditanam di lokasi
taman bunga taman bunga ke
masyarakat sekitar
Penyiraman Bunga Diikuti seluruh
bunga yang telah mendapatkan mahasiswa KKN
ditanam perawatan
7 Rabu, 21 Perawatan rutin Lahan taman Diikuti seluruh
Agustus lahan wisata wisata telah mahasiswa KKN
2019 dirawat
13
selaku pengelola hutan kesambi. Langkah selanjutnya yaitu pembersihan lahan dan
pembuatan pola sesuai dengan desain yang diharapkan. Pembuatan pola taman
dilakukan dengan pengolahan tanah. Pembersihan dan pengolahan tanah, dibantu dan
dilakukan POKDARWIS dan Perangkat Desa Kertonegoro. Lahan wisata yang telah
dibersihkan dan dikelola, selanjutnya ditanami dengan bunga yang sebelumnya telah
disiapkan. Tahap akhir dalam pembuatan wisata taman bunga yaitu melakukan
perawatan setiap hari agar bunga tumbuh dengan baik. Perawatan tersebut
diharapkan dapat menjadikan taman bunga menjadi lebih indah dan menarik
wisatawan.
2.1.7 Hasil Kegiatan
Hasil dari kegiatan kelompok KKN 237 Universitas Jember dalam program
pembuatan wisata taman bunga di Desa Kertonegoro, Kecamatan Pakuniran,
Kabupaten Probolinggo adalah terbentuknya tempat wisata taman bunga dengan pola
yang menarik.
2.1.8 Realisasi Pembiayaan
Tabel 2.2 Anggaran Kegiatan Pembentukan Wisata Taman Bunga
No Uraian Harga Unit Realisasi Biaya
1. Benih bunga Rp 15.000 1 bungkus Rp 15.000
matahari
2. Benih bunga Rp 22.000 1 bungkus Rp 22.000
jengger ayam
3. Benih bunga Rp 18.000 1 bungkus Rp 18.000
marigold
4. Benih bunga Rp 13.000 1 bungkus Rp 13.000
kertas
5. Bibit bunga Rp 4.000/ bibit 30 bibit Rp 120.000
Myana iler
6. Selang air Rp 17.000/ meter 100 meter Rp 1.700.000
7. Pupuk Rp 142.000/ karung 1 karung Rp 142.000
8. Polibag Rp 8000 19 buah Rp 8.000
JUMLAH Rp. 2.038.000
14
2.1.9 Dokumentasi Foto
15
Kelemahan produksi gula aren adalah kurangnya inovasi untuk menjadikan gula aren
dalam bentuk olahan lain, selain itu kemasan gula yang hanya dibungkus dengan
daun aren kurang menarik minat pembeli. Maka dari itu, kami dari KKN 237
Universitas Jember memiliki program kerja yaitu membuat inovasi baru berbahan
dasar gula aren yaitu kukis gula aren dan keripik singkong gula aren.
2.2.1 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan pengembangan olahan gula aren kelompok KKN 237
Universitas Jember yaitu lebih memperkenalkan produk dari olahan gula aren di
masyarakat yang diharapkan dapat meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat
Desa Kertonegoro.
2.2.2 Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan pengembangan olahan gula aren tersebut adalah:
a. Ibu PKK
b. Masyarakat desa
c. Pemilik usaha gula aren
2.2.3 Penanggung Jawab Kegiatan
Kegiatan pengembangan olahan gula aren ini ditanggung jawabi oleh Dian
Dina Aziza selaku penanggung jawab program kerja Kelompok KKN 237
Universitas Jember, dalam melaksanakan kegiatan ini penanggung jawab dibantu
oleh teman-teman anggota Kuliah Kerja Nyata (KKN), bapak Abd. Rahman selaku
Kepala Desa, serta masyarakat Desa Kertonegoro.
2.2.4 Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan pengembangan olahan gula aren dari kelompok KKN 237 di
Desa Kertonegoro yaitu membuat inovasi olahan yang berasal dari gula aren. Proses
promosi produk olahan gula aren dilakukan melalui kegiatan bazaar di Desa Sogaan
pada tanggal 11 Agustus 2019. Selain itu, produk olahan gula aren juga
dipresentasikan kepada Kepala Desa Kertonegoro.
2.2.5 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 2.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Olahan Gula Aren
Minggu Hari/ Hasil Yang
Kegiatan(Input) Keterangan
Ke- Tanggal Dicapai (Output)
1 Minggu, Mengunjungi Mengetahui Diikuti tiga
16
14 Juli usaha rumahan potensi usaha mahasiswa KKN
2019 gula aren dan rumahan gula dan Ketua RT
kolang kaling aren dan kolang Dusun Petung
kaling
3 Jumat, 26 Mengunjungi Memperoleh Diikuti seluruh
Juli 2019 Kepala Dusun informasi mahasiswa KKN
Krajan 1 mengenai home dan Kepala
industry gula aren Dusun 1
dan sedotan
bambu
Mengunjungi Memperoleh Diikuti seluruh
home industry informasi mahasiswa KKN
gula aren dan mengenai
sedotan bambu
Minggu, Percobaan Berhasil membuat Diikuti seluruh
28 Juli membuat kukis kukis dari gula mahasiswa KKN
2019 dari gula aren aren
Senin, 29 Percobaan Gagal dalam Diikuti seluruh
Juli 2019 membuat gula percobaan mahasiswa KKN
semut dari gula membuat gula
aren semut dari gula
aren
4 Kamis, 1 Membeli Memperoleh Diikuti seluruh
Agustus keperluan keperluan mahasiswa KKN
2019 kemasan untuk kemasan untuk
produk olahan produk olahan
gula aren dan gula aren dan
sedotan bambu sedotan bambu
Minggu, Pembuatan Produk Keripik Diikuti seluruh
4 produk olahan Guren (Keripik mahasiswa KKN
Agustus Keripik Guren Gula Aren) telah
2019 (Keripik Gula dipacking
17
Aren)
5 Rabu, 7 Berpartisipasi Mempromosikan Diikuti seluruh
Agustus dalam gebyar hasil produk mahasiswa KKN
2019 bazaar Sogaan olahan gula aren
dan sedotan
bambu
Kamis 8 Presentasi produk Produk olahan Diikuti seluruh
Agustus olahan gula aren gula aren dan mahasiswa KKN
2019 dan sedotan sedotan bambu
bambu kepada telah diketahui
Kepala Desa oleh Kepala Desa
18
2.2.8 Realisasi Pembiayaan
Tabel 2.4 Anggaran Kegiatan Pengembangan Olahan Gula Aren
No. Uraian Harga Unit Realisasi Biaya
Pembuatan Kukis Gula Aren
1. Gula aren 12.500 2 bungkus Rp. 25.000
2. Tepung terigu 25.000 1,5 kg Rp. 37.500
Susu kental
3. 12.000 1 kaleng Rp. 12.000
manis
4. Margarin 7.000 2 bungkus Rp. 14.000
5. Baking powder 2.000 2 sachet Rp. 4.000
6. Choco chips 4.000 8 bungkus Rp. 32.000
JUMLAH Rp. 124.500
Keripik Singkong Gula Aren
1. Gula aren 12.500 3 bungkus Rp. 37.500
2. Singkong 4.000 5 kg Rp. 20.000
3. Air kapur - - -
4. Minyak goreng 12.000 4 liter Rp. 48.000
JUMLAH Rp. 105.500
19
Gambar 2.9 Pengemasan dan Pemberian
Label Produk Kukis Gula Aren
20
c. Promosi dan Presentasi Produk
Gambar 2.14 Promosi Produk pada Gambar 2.15 Presentasi Produk kepada
Bazaar di Desa Sogaan Kepala Desa
21
2.3.2 Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan pengembangan sedotan bambu yaitu:
1. Ibu PKK
2. Masyarakat desa
3. Pemilik usaha sedotan bambu
4. Penjahit
2.3.3 Penanggung Jawab Kegiatan
Penanggung jawab kegiatan pengembangan sedotan bambu dari Kelompok
KKN 237 Universitas Jember ini adalah Miftakhul Sa’adah selaku penanggung
jawab program kerja. Penanggung jawab program kerja dalam pelaksanaannya
dibantu oleh anggota Kelompok KKN 237 Universitas Jember, Ibu Sulis selaku
penjahit, serta Ibu Khomariyah selaku pemilik usaha sedotan bambu.
2.3.4 Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan kelompok KKN 237 terkait pengembangan sedotan bambu
adalah menciptakan kemasan dan mempromosikan produk sedotan bambu yang
diproduksi oleh masyarakat Desa Kertonegoro. Promosi dari produk sedotan bambu
dilakukan melalui media sosial dan kegiatan bazaar yang dilaksanakan di Desa
Sogaan pada tanggal 11 Agustus 2019. Produk sedotan bambu agar terus
dikembangkan oleh masyarakat, maka Kelompok KKN 237 melakukan presentasi
produk yang telah dikembangkan kepada Kepala Desa Kertonegoro.
2.3.5 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 2.5 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Sedotan Bambu
Minggu Hari/ Kegiatan Hasil Yang
Ket.
ke- Tanggal (Input) Dicapai (Output)
3 Jumat, 26 Mengunjungi Memperoleh Diikuti seluruh
Juli 2019 Kepala Dusun informasi mahasiswa KKN
Krajan 1 mengenai home dan Kepala
industry gula aren Dusun 1
dan sedotan
bambu
Mengunjungi Memperoleh Diikuti seluruh
home industry informasi mahasiswa KKN
22
gula aren dan mengenai
sedotan bambu
Sabtu, 27 Mempersiapkan Mendapatkan Diikuti seluruh
Juli 2019 keperluan untuk keperluan untuk mahasiswa KKN
kegiatan kegiatan
wirausaha wirausaha
4 Kamis, 1 Membeli Memperoleh Diikuti seluruh
Agustus keperluan keperluan mahasiswa KKN
2019 kemasan untuk kemasan untuk
produk olahan produk olahan
gula aren dan gula aren dan
sedotan bambu sedotan bambu
5 Rabu, 7 Berpartisipasi Mempromosikan Diikuti seluruh
Agustus dalam gebyar hasil produk mahasiswa KKN
2019 bazaar Sogaan olahan gula aren
dan sedotan
bambu
Kamis, 8 Presentasi Produk olahan Diikuti seluruh
Agustus produk olahan gula aren dan mahasiswa KKN
2019 gula aren dan sedotan bambu
sedotan bambu telah diketahui
kepada Kepala oleh Kepala Desa
Desa
23
kain serta pemberian label, sehingga dapat menarik dan dikenal oleh konsumen
sebagai produk khas Desa Kertonegoro. Promosi dari produk sedotan bambu
dilakukan melalui media sosial dan kegiatan bazaar serta dilakukan presentasi
produk yang telah dikembangkan kepada Kepala Desa. Sedotan bambu merupakan
produk yang memiliki prospek yang cukup besar dikarenakan dapat menjadi solusi
untuk mengurangi limbah plastik terutama dapat menggantikan sedotan plastik.
2.3.7 Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh Kelompok KKN 237 Universitas
Jember dalam program kerja pengembangan sedotan bambu di Desa Kertonegoro
Kecamatan Pakuniran yaitu:
1. Meningkatkan produksi sedotan bambu
2. Memberikan kemasan pada produk sedotan bambu
3. Meningkatkan pendapatan home industry sedotan bambu
4. Lebih dikenalnya sedotan bambu sebagai produk khas Desa Kertonegoro
5. Mengurangi limbah plastik terutama dapat menggantikan sedotan plastik.
2.3.8 Realisasi Pembiayaan
Tabel 2.6 Anggaran Kegiatan Pengembangan Sedotan Bambu
No Uraian Harga Unit Realisasi Biaya
1. Bambu Rp 5.000 25 buah Rp 125.000
2. Pembersih Rp 1.750 50 buah Rp 87.500
3. Kain Rp 19.000 5 meter Rp 95.000
4. Tali kur Rp 6.000 3 buah Rp 18.000
5. Cetak stiker Rp 4.000 3 buah Rp 12.000
6. Benang Rp 1.000 5 buah Rp 5.000
7. Pita Rp 9.000 1 buah Rp 9.000
8. Amplas Rp 3.000 15 buah Rp 45.000
JUMLAH Rp 396.500
24
2.3.9 Dokumentasi Kegiatan
Gambar 2.20 Promosi Produk pada Gambar 2.21 Presentasi Produk kepada
Bazaar di Desa Sogaan Kepala Desa
25
2.4 Pendukung dan Penghambat Kegiatan
2.4.1 Pendukung Kegiatan
Faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan program kerja atau kegiatan
kelompok KKN 237 di Desa Kertonegoro, Kecamatan Pakuniran adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan Pembentukan Wisata Taman Bunga
a. Adanya dukungan dari Kepala Desa dan perangkat desa lainnya, sehingga
program dapat dijalankan dengan baik.
b. Antusiasme dari masyarakat Desa Kertonegoro, khususnya dari anggota
Karang Taruna.
c. Partisipasi dari masyarakat dalam membantu sosialisasi untuk
terbentuknya wisata taman bunga.
d. Keinginan dari masyarakat untuk dibentuknya destinasi wisata di Desa
Kertonegoro.
d. Potensi alam yang mendukung, dengan adanya pemandangan yang indah.
e. Adanya perizinan dari PERHUTANI dalam pembuatan wisata taman
bunga.
2. Kegiatan Pengembangan Olahan Gula Aren
a. Adanya dukungan dari pemerintah desa, sehingga program kerja
pengembangan gula aren dapat berjalan dengan baik.
b. Potensi tanaman aren yang sangat tinggi, sehingga bahan baku mudah
diperoleh.
c. Kemauan dari masyarakat desa Kertonegoro dalam pengembangan gula
aren.
3. Kegiatan Pengembangan Sedotan Bambu
a. Adanya dukungan dari pemerintah desa dalam pengembangan sedotan
bambu.
b. Antusiasme dari pemilik usaha yang ada untuk meningkatkan nilai jual
dari sedotan bambu.
c. Adanya bahan baku yang melimpah.
d. Pemasaran produk yang sudah dilakukan secara online.
26
2.4.2 Penghambat Kegiatan
Kegiatan-kegiatan kelompok KKN 237 di Desa Kertonegoro, Kecamatan
Pakuniran memiliki beberapa faktor penghambat antara lain yaitu:
1. Kegiatan Pembentukan Wisata Taman Bunga
a. Cuaca yang tidak menentu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan bunga.
b. Kondisi tanah yang berbatu, sehingga sulit dalam melakukan pembersihan
dan penanaman.
c. Proses pengairan yang sulit, dikarenakan lahan wisata jauh dari
pemukiman dan sumber air.
d. Minimnya angggaran dana dari pemerintah desa untuk mengembangkan
wisata taman bunga.
2. Kegiatan Pengembangan Olahan Gula Aren
a. Sulitnya akses untuk memperoleh bahan baku gula aren, sehingga proses
pembuatan gula aren dilakukan ketika cuaca baik.
b. Peralatan yang digunakan oleh masyarakat dalam mengembangkan olahan
gula aren sangat minim.
c. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait promosi produk, sehingga
pemasaran produk yang masih terbatas.
3. Kegiatan Pengembangan Sedotan Bambu
a. Sulitnya akses untuk memperoleh bahan baku sedotan bambu, sehingga
proses pembuatan sedotan bambu dilakukan ketika cuaca baik.
b. Kurangnya pengetahuan dan kreativitas dari pemilik usaha sedotan bambu.
27
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata gelombang II
Tahun Ajaran 2018/2019 yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juli – 23 Agustus 2019
di Desa Kertonegoro, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pelaksanaan program dalam bidang wisata yaitu terciptanya wisata taman
bunga di Desa Kertonegoro yang dikelola oleh POKDARWIS (Kelompok
Sadar Wisata) dan dibantu oleh jajaran pemerintah Desa Kertonegoro.
2. Pelaksanan program dalam bidang wirausaha yaitu terciptanya produk olahan
gula aren dan pengembangan produk sedotan bambu yang telah dilakukan
promosi pada bazaar di Desa Sogaan dan telah dipresentasikan kepada
Kepala Desa Ketonegoro.
3.2 Saran
Perlu adanya partisipasi dari kelompok KKN selanjutnya untuk pengembangan
taman wisata bunga di Desa Kertonegoro. Pengolahan wisata juga perlu diperhatikan
dan diperbaiki oleh Pemerintah Desa Kertonegoro. Bantuan dan partisipasi dari
masyarakat serta jajaran pemerintah desa sangat diperlukan agar memberikan hasil
dan manfaat kepada masyarakat sekitar. Perlu adanya pengkajian ulang terkait
kampanye sedotan bambu untuk mengurangi limbah sedotan plastik, agar adanya
pengetahuan masyarakat terkait bahaya limbah plastik sehingga beralih ke sedotan
bambu.
28
DOKUMENTASI KEGIATAN TAMBAHAN
DESA : KERTONEGORO
ALAMAT : KECAMATAN PAKUNIRAN
KELOMPOK : KKN 237