Pada kasus diatas diketahui bahwa PT. Megasari Makmur sudah melakukan perbuatan yang
melanggar etika bisnis dengan menggunakan 2 zat berbahaya pada komposisi produk mereka
yaitu produk obat anti-nyamuk HIT. 2 zat berbahaya tersebut adalah Propoxur dan Diklorvos
yang dapat berbahaya bagi kesehatan. Seharusnya kejadian ini tidak perlu terjadi bahkan
sampai menimbulkan korban jiwa, karena sudah ada undang-undang yang mengatur hak
konsumen yaitu UU No.8 tahun 1999 mengenai perlindungan konsumen. Larangan
penggunaan Diklorvos untuk pestisida dalam rumah tangga juga telah dikeluarkan Deptan
sejak awal tahun 2004. Jika dilihat dari undang-undang yang telah mengatur tentang
perlindungan konsumen obat anti-nyamuk HIT telah menyalahi aturan yang telah tercantum
dalam undang-undang tersebut. Pasal-pasal yang telah dilanggar oleh PT. Megasari Makmur,
yaitu:
1.
Ayat 3: hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
Ayat 2: memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan
pemeliharaan
PT Megasari tidak memberikan indikasi penggunaan pada produk mereka (obat anti-nyamuk
HIT) bagaimana cara penggunaan yang benar, sehingga konsumen mendapat pengetahuan
tentang penggunaanya yaitu jika sebuah ruangan disemprotkan HIT harus didiamkan dulu
selama setengah jam lalu baru boleh dimasuki.
3.
Pasal 8
Ayat 1: Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang
dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Ayat 4: Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2) dilarang
memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari peredaran
PT Megasari tetap mengedarkan produk mereka walaupun mengetahui bahwa produk HIT
tersebut tidak memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku. Produk HIT tersebut sudah
ditarik dari peredaran agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
4.
Pasal 19
Ayat 1: Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan,
pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang
dihasilkan atau diperdagangkan
Ayat 2: Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pengembalian
uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan
kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku
Ayat 3 : Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari
1)
kandungan-kandungan apa saja yang terkandung dalam produk yang mereka produksi agar
tidak ada permasalah dan keresahan yang terjadi akibat informasi yang kurang bagi para
konsumen tentang produk yang akan mereka konsumsi yaitu menguju/meniliti kembali
kandungan produk dan mengganti kandungan produk yang berbahaya dengan bahan-bahan
yang aman bagi manusia serta ramah bagi lingkungan.
2)
konsumen.
1)
Berhati hati dalam memilih produk dan jangan terlalu gampang terpengaruh dengan
2)
Gunakan sedikit mungkin. Untuk itu hindari obat antinyamuk yang wangi. Aroma
wangi akan mendorong kita untuk menjjadikannya pengharum ruangan. Ini bisa berbahaya.
3)
Saat menggunakan obat antinyamuk bakar, biarkanlah ventilasi udara didalam kamar
Jika menggunakan obat antinyamuk semprot, cukup semprotkan pada semua dinding
tempat nyamuk biasa hinggap dan berpijak. Obat antinyamuk akan meresap ke dalam sistem
tubuh nyamuk melalui kakinya. Dan semprotkan antinyamuk beberapa jam sebelum tidur.
Semakin lama jarak waktu semprot dengan waktu tidur, akan semakin baik bagi kesehatan.