Anda di halaman 1dari 16

KRLOMPOK 4

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buah pisang merupakan salah satu jenis komoditas holtikultura dalam
kelompok buah-buahan yang memiliki nilai sosial dan ekonomi cukup tinggi bagi
masyarakat Indonesia karena antara lain pisang sebagai sumber pro vitamin A
yang baik, pisang sebagai sumber kalori utama disamping buah-buah yang
lainnya, pisang cukup dikenal oleh masyarakat luas, budidaya pisang dapat
dilakukan dimana saja dan cepat tumbuhnya. Selain itu, komoditas pisang juga
mempunyai peluang besar untuk dimanfaatkan dalam aneka industri. Buah pisang
sangat prospektif sebagai bahan baku industri. Hal tersebut karena kemudahan
dalam mendapatkan bahan baku, serta berbagai produk dapat diolah dari buah
pisang sehingga dapat meningkatkan nilai tambah.
Penulis menggukanan buah pisang karena pisang sangat baik untuk
dijadikan cemilan/makanan ringan. Dimana pengolahannya juga terbilang cukup
mudah dan dapat di buat berbagai variasi. Buah pisang dapat mengganjal rasa
lapar. Karena pisang mengandung karbohidrat yang tinggi sebagai sumber energi
yang alami sekaligus memberikan asupan energi yang kaya gizi. Buah pisang
sangat baik untuk kesehatan, dimana dapat terhindar dari konstipasi, kanker usus,
dan penyakit pencernaan lainnya karena di dalam buah pisang terdapat enzim
yang akan membantu memperlancar proses pencernaan. Dan dengan
mengkonsumsi buah pisang juga dapat menurunkan berat badan. Karena buah
pisang sebagian besar banyak mengandung karbohidrat tak larut dan
meningkatkan system metabolism di dalam tubuh sehingga akan memicu untuk
membakar lebih banyak lemak yang mana hal inilah yang akan membantu dalam
menurunkan berat badan. Penulis menggunakan pisang kepok sebagai bahan dasar
pembuatan produk karena pisang ini memiliki rasa yang cukup manis dan juga
tekstur yang bagus dimana menjadi pilihan bagi pengusaha untuk memasarkan,
mengolah maupun membudidayakan pisang kepok ini.
PACUL merupakan inovasi produk baru yang terbuat dari pisang, sehingga
dalam proses pembuatan produk PACUL diperlukaan adanya uji pasar untuk
mengetahui penerimaan masyarakat terhadap produk PACUL “ Pisang Ucul”.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk membuat suatu rancangan dalam berwirausaha
2. Untuk mengetahui seberapa besar penerimaan masyarkat terhadap produk yang
dibuat
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari produk yang dibuat
4. Untuk mencari laba keuntungan yang sebesar-besarnya.
II. METODE PELAKSANAAN
Market test produk PACUL dilaksanakan pada hari Sabtu 25 November
2017 di Jalan Lahor, Kecamatan Belimbing, Kota Malang. Metode pelaksanaan
market test dilaksankan dengan mengambil data primer yaitu menggunakan
wawancara langsung dan menggunakan kuisioner. Wawancara dilakukan untuk
mengetahui pendapat dan penerimaan masyarakat secara langsung terhadap
produk PACUL. Market test produk PACUL ditujukan kepada seluruh kalangan
masyarakat dari umur 8 tahun – 50 tahun dengan tujuan untuk memperoleh data
akurat dari seluruh kalangan masyrakat.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden


Reponden dari market test produk kami yaitu “Pacul” sebanyak 20 orang
yang diambil secara acak. Karakteristik dari responden ini meliputi Nama
responden, usia, jenis kelamin dan pekerjaan. Hasil dari market test mengenai
responden sebagi berikut:
Tabel 1. Karakteristik Responden
NO Nama Responden
1 Fifi
2 Rapiah
3 Mayfa
4 Sukesi
5 Aan
6 Haykal
7 Akil
8 Apta
9 Susi
10 Maisaroh
11 Tamsiah
12 Ningsih
13 Khusnul
14 Nurul Izza
15 Wawan
16 Supri
17 Fandi
18 Tatik
19 Hasan
20 Ika
Karakteristik responden dengan kriteria jenis kelamin dapat diketahui
bahwa responden terbanyak adalah responden dengan berjennis kelamin
perempuan yaitu sebesar 60% atau ada sejumlah 12 orang, kemudian untuk
responden berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit yaitu sebesar 40% atau ada
sejumlah 8 orang. Dengan demikian maka rata-rata pelanggan atau peminat yang
membeli ”Pacul” lebih dominan perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
Karakteristik responden dengan kriteria usia berdasarkan tabel diatas
rdapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah usia antara 41-50 tahun dengan
presentase 30% atau 6 orang. Dilanjutkan oleh reponden usia antara 21-30 tahun
dengan presentase 25% atau 5 orang. Kemudian responden dengan usia antar 11-
20 tahun dengan presentase 20% atau 4 orang. Selanjutnya responden dengan
usia antara 31-40 tahun dengan presentase 15% atau 3 orang. Dan responden
dengan usia 5-10 tahun dengan presentase 10% atau 2 orang.
Karakteristik responden dengan kriteria pekerjaan berdasarkan tabel di
atas dapat di ketahui bahwa responden terbanyak yaitu pelajar/ mahasiswa dan
wiraswasta dengan presentase 35% atau 7 orang. Dilanjutkan dengan responden
pekerjaan guru/pns dengan presentase 15% atau 3 orang. Kemudian responden
dengan pekerjaan karyawan dengan presentase 10% atau 2 orang. Dan responden
dengan pekerjaan pedagang dengan presentase 5% atau 1 orang.
Sehingga dari hasi market test karakteristik responden dapat disimpulkan
bahwa responden dari Pacul ini jenis kelamin yang paling dominan yaitu
perempuan dengan presentase 60% atau 12 orang, untuk usia yang paling
dominana dari responden yaitu dengan presentase 30% atau 6 orang dengan usia
41-50tahun. Dan pekerjaan dari rsponden yang paling dominann pelajar atau
mahasiswa dengan presentase 35% atau 7 orang.
3.2 Penilaian Produk Prototipe
Penilaian produk prototipe dari produk kami “PACUL (Pisang Ucul)” dari
atribut produk yang meliputi segi rasa, aroma, warna, penampilan, porsi dan
kebersihan (higinitas). Penilaian prototipe terdiri dari lima kategori yaitu Sangat
tidak baik, Tidak baik, Cukup baik, Baik, Sangat baik sebagai berikut:
Tabel 2. Penilaian Produk Prototipe
Tidak baik Cukup baik Baik Sangat baik
Atribut Sangat tidak
(orang) (orang) (orang) (orang)
Produk baik (orang)

Rasa - - 2 11 7
Aroma - - 4 10 6
Warna - - 5 11 4
Penampilan - - 1 11 8
Porsi - - 2 6 12
Kebersihan - - 3 12 5
Hasil dari market test dengan penilaian produk prototipe tersebut dapat
diketahui bahwa dari segi rasa, responden yang memberi penilaian sangat baik
sebesar 35%, penilaian baik sebesar 55% dan penilaian cukup baik sebesar 10%.
Penilaian atribut aroma responden yang memberi penilaian sangat baik sebesar
30%, penilaian baik sebesar 50% dan penilaian cukup baik sebesar 20%. Penilaian
warna, responden yang memberi penilaian sangat baik sebesar 20%, penilaian
baik sebesar 55% dan penilaian cukup baik sebesar 25%. Penilaian penampilan,
responden yang memberi penilaian sangat baik sebesar 40%, penilaian baik
sebesar 55% , penilaian cukup baik sebesar 5%. Penilaian porsi, responden yang
memberi penilaian sangat baik sebesar 60%, penilaian baik sebesar 30% dan
penilaian cukup baik sebesar 10%. Penilaian kebersihan, responden yang memberi
penilaian sangat baik sebesar 25%, penilaian baik sebesar 60% dan penilaian
cukup baik sebesar 15%.
Hasil penilaian dari responden tersebut dapat disimpulkan bahwa dari segi
rasa, aroma, warna, penampilan, porsi dan kebersihan produk PACUL ini
termasuk dalam kategori baik karena dari penilaian responden rata-rata
menunjukkan penailaian baik kepada produk kami dan tidak ada responden yang
menunukkan penilaian dengan penilaian tidak baik.
3.3 Posisi Produk dibanding Pesaing
Tabel 3. Posisi produk dibanding pesaing
Atribut Produk

Rasa
Aroma
Warna
Penampilan
Porsi
Kebersihan

Keterangan:
1 : Sangat tidak baik
2 : Tidak baik
3 : Cukup baik
4 : Baik
5 : Sangat baik
Hasil market test mengenai posisi produk dibanding pesaing apabila
dilihat dari tabel di atas maka dapat diketahui bahwa responden memberi
penilaian terhadap produk perusahaan (pacul) sebagai berikut, dari segi rasa,
aroma, warna dan porsi memiliki nilai yang sama dari responden yaitu skala 4
(baik), dari segi penampilan dan kebersihan responden memberi panilaian yang
sama dengan skala 5 (sangat baik). Kemudian untuk produk pesaing (pisang
nugget) responden memberi penialain sebagai berikut, dari segi
rasa,aroma,warna,kebersihan responden memberikan nilai dengan skala yang
sama yaitu 4 (baik), dari segi penampilan dan porsi responden memberikan
penilaian denga skala 3 (cukup baik).
Berdasarkan hasil market test dapat disimpulkan bahwa responden lebih
memberikan penilaian yang lebih kepada produk perusahaan (pacul) dibandingkan
dengan produk pesaing (nugget pisang). Karena menurut hasil market test,
responden lebih memilih produk Pacul karena dari kualitas rasa lebih unggul
dimana rasa coklatnya lebih berasa, serta kemasan yang ditawarkan lebih bersih
dan menarik.

3.4 Penerimaan Konsumen Potensial Terhadap Harga yang Ditawarkan


Produk Pacul (Pisang Ucul) merupakan produk inovasi baru terhadap
pengolahan pisang yang diinovasikan menggunakan varian rasa coklat mengikuti
trend saat ini. Adanya inovasi tersebut bertujuan untuk dapat diterima oleh
konsumen, yang notabennya olahan pisang yang sudah akrab di lidah konsumen,
diinovasikan dengan berbagai varian coklat sehingga memiliki nilai tambah dan
mudah diterima oleh konsumen. Produk Pacul ini memiliki custumor segment
kepada konsumen beruusia 10-50 tahun yang terdiri dari kalangan pelajar,
mahasiswa, dan masyarakat umum. Saat market test kami menwarkan kepada
responden dengan rentang usia 8 -50 tahun. Penerimaan konsumen terhadap
produk pacul sangatlah bagus. Berdasarkan hasil market test, hampir semua
responden menilai baik produk pacul, dari segi rasa dapat diterima karena sudah
tidak asing lagi dengan olahan pisang, namun memiliki nilai tambah karena
terdapat varian rasa coklat serta bentuknya yang praktis untuk dinikmati. Dari segi
kemasan cukup unik, dan modern serta terlihat bersih. Harga yang ditetapkan
dalam satu kemasan produk Pacul adalah Rp. 5.000 untuk satu varian rasa coklat
atau beberapa varian rasa coklat dalam satu kemasan. Harga yang ditwarkan ke
konsumen, sesuai dengan inovasi dari olehan pisang oleh produk pacul, sehingga
penentuan harganya sesuai dengan kelebihan/ kualitas yang ditawarkan oleh
Produk pacul, sesuai dengan pendapat Pudin (2016) harga yang ditawarkan ke
konsumen terhadap produk/ jasa yang dihasilkan merupakan salah satu yang
menarik minat konsumen, semakin baik harga yang ditentukan dan berbanding
lurus dengan kualitas dan kuantitas produk/ jasa yang ditawarkan maka
penirimaan konsumen juga akan semakin baik .
Menurut responden yang rentang usia 15-50 tahun keatas, harga yang
ditawarkan sudah sesuai dengan kemasan, isi, dan rasa dari produk pacul, usia
rentang 15-50 tahun merupakan konsumen potensial dalam penjualan produk
Pacul, karena rentang usia tersebut sudah memiliki daya beli dan masuk dalam
usia yang sudah memiliki pendapatan (rentang usia 20-50 tahun). Namun,
responden dibawah usia 15 tahun, harga yang ditawarkan oleh Pacul menurut
mereka teralalu tinggi untuk kalangan pelajar di sekolah dasar. Sehingga minat
untuk membeli produk Pacul sangatlah rendah. Hal tersebut menjadikan bahan
perbaikan, agar penetapan harga untuk produk Pacul dapat diterima oleh semua
kalangan dari custumor segment yang sudah ditentukan. Perlu melakukan inovasi
kemasan agar target konsumen dapat tercapai terhadap minat beli dari produk
pacul.

3.4 Competitive Price

Gambar 1. Kemasan Produk Pacul Dengan Kemasan Produk Pesaing


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Menurut Silalahi (2007) Copetitive price merupakan persaingan dalam


menentukan harga produk/jasa yang dilakukan oleh pedagang sebagai upaya
untuk merebut pasar dan manarik minat konsumen untuk beralih kepada produk/
jasa yang ditawarkan. Produk Pacul (Pisang Ucul) menentukan harga satu
kemasan adalah Rp. 5.000. Produk pesaing menenetapkan harga Rp.4.000,
dibawah harga produk yang ditetapkan oleh produk Pacul. Namun yang
ditawarkan oleh produk Pacul berbeda. Produk Pacul dari segi kemasan
mengutamakan dari segi praktis, bersih, dan terdapat garpu kecil untuk
mempermudah konsumen dalam mengkonsumsi produk pacul. Sehingga dari segi
kemasan dan kualitas rasa bersaing dengan produk pesaing. Pengolahan pisangnya
pun berbeda, varian rasa coklat sebagai isi didalamnya bukan hanya sebagai
topping. Pada produk pesaing, varian rasa coklat hanya menjadi topping diatas
produk yang mereka tawarkan serta tidak terdapat alat bantu (tusuk atau garpu
kecil) untuk mempermudah dalam mengkonsumsi produk. Menurut hasil market
test, konsumen lebih memilih produk Pacul karena dari kualitas rasa lebih unggul
dimana rasa coklatnya lebih berasa, serta kemasan yang duawarkan lebih bersih
dan menarik. Pada produk Pacul, kami menerapkan harga yang ditetapkan harus
sesuai dengan yang akan konsumen terima, sehingga apa yang menjadi kelemahan
produk pesaing, kami perbaikki untuk meningkatkan kualitas dan minat konsumen
terhadap produk Pacul.

3.5 Implikasi Perbaikan


Menurut 20 responden pada saat market test, Penilaian produk dari Pacul
sudah baik dan dapat diterima. Namun masih terdapat beberapa kekurangan,
diantaranya adalah produk dari Pacul agak sedikit kenyal kurang sedikit empuk,
dari segi rasa dan varian rasanya sudah cukup baik. Selain itu kekurangan dari
produk Pacul adalah harga yang ditetapkan tidak bisa dijangkau oleh konsumen
dibawah 15 tahun. Kekurangan dari produk Pacul, akan diperbaikki dengan cara
mengubah kompisisi atau perbandingan dari bahan baku yang digunakan agar
dapat empuk dan tidak terlalu kenyal. Implikasi perbaikan untuk harga yang
ditetapkan, lebih kepada menambah kemasan yang lebih kecil dengan harga yang
lebih rendah dimana target pesamasarannya adalah usia dibawah 15 tahun, dengan
adanya variasi kemasan ini, diharapkan semua custumor segment yang sudah
ditentukan dapat membeli dari produk Pacul. Sehingga penjualan dapat maksimal.
IV KESIMPULAN
Berdasarkan hasil market test dapat disimpulkan bahwa hasil penilaian
dari responden tersebut dari segi rasa, aroma, warna, penampilan, porsi dan
kebersihan produk PACUL ini termasuk dalam kategori baik. Selain itu,
dibandingkan produk pembanding konsumen lebih memilih produk Pacul karena
dari kualitas rasa lebih unggul dimana rasa coklatnya lebih berasa, serta kemasan
yang duawarkan lebih bersih dan menarik. Namun masih terdapat beberapa
kekurangan pada produk pacul diantaranya adalah produk dari Pacul agak sedikit
kenyal kurang sedikit empuk, selain itu kekurangan dari produk Pacul adalah
harga yang ditetapkan tidak bisa dijangkau oleh konsumen dibawah 15 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Pudin Y. 2016. Kuasai Detail Akuntansi Laba Dan Rugi. Pustaka Ilmu Semesta.
Silalahi U. 2007. Perusahaan Saling Mematikan dann Bersekongkol : Bagaimana
Cara Memenangkan?. Elex Media Komputindo. Diaksek pada Minggu, 26
November 2017.
Lampiran 1. Dokumentasi Market test

Foto dengan responden

Foto dengan responden

Foto dengan responden

Foto dengan responden

Foto dengan responden


Foto dengan responden

Foto dengan responden

Foto dengan responden

Foto dengan responden

Foto dengan responden


Foto dengan responden

Foto dengan responden

Foto dengan responden

Foto dengan responden

Foto dengan responden

Foto dengan responden


Foto dengan responden

Foto dengan responden

Anda mungkin juga menyukai