Anda di halaman 1dari 56

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

KOMPETENSI KEAHLIAN : - AKUNTANSI - USAHA PERJALANAN WISATA


- ADM. PERKANTORAN - MULTI MEDIA
- PEMASARAN
Jl. L.U. Adisucipto No. 38 Telp/ Fax. 0271- 726036/740932 Surakarta kode pos 57143
Website : www.smkn6solo.com email : smk6solo@yahoo.com

SATUAN PENDIDIKAN : SMK Negeri 6 Surakarta


MATA PELAJARAN : Administrasi Humas dan Keprotokolan
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : Administrasi
KOMPETENSI KEAHLIAN : Administrasi Perkantoran
KELAS : XI AP
TAHUN PELAJARAN : 2016/2017

SMK NEGERI 6 SURAKARTA


JL. LU. ADI SUCIPTO NO. 38
SURAKARTA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 6 SURAKARTA


Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran : Administrasi Humas dan Keprotokolan
Materi Pokok : Deskripsi Ruang Lingkup Humas
Kelas / Semester : XI / 1
Alokasi Waktu : 5 x 45 menit (5 JP)
Pertemuan ke- :1–6

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Penerapan humas dan keprotokolan dan mengikuti aturan yang berlaku sebagai bentuk
pengamalan nilai-nilai agama yang dianut
1.2. Mengaplikasikan administrasi humas dan keprotokolan sebagai hasil pemikiran
manusia sehingga dapat bekerja dengan tepat dan akurat, bermanfaat bagi orang
banyak untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan
2.1. Menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung- jawab, peduli, santun, responsif dan
pro-aktif dalam pembelajaran menyiapkan, menggunakan administrasi humas dan
keprotokolan
2.2. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung- jawab, peduli, santun, responsif dan
pro-aktif dalam melakukan pembelajaran menyiapkan, menggunakan administrasi
humas dan keprotokolan
2.3. Memiliki Sikap proaktif dalam melakukan kegiatan administrasi humas dan
keprotokolan
3.1 Mendeskripsikan ruang lingkup humas
4.1 Mengelola Kegiatan Humas

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Terlibat aktif dalam pembelajaran ruang lingkup humas
2. Bekerjasama dalam kelompok
3. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
4. Menjelaskan definisi humas dan definisi public relation
5. Menjelaskan konsep, karakteristik, dan sejarah perkembangan humas.
6. Menjelaskan tujuan, fungsi, dan peran humas
7. Menjelaskan prosedur kerja dan tugas humas dalam organisasi
8. Menjelaskan media humas dan macam-macam media humas

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Mengaplikasikan sikap disiplin, rasa ingin tahu, dan bertanggung jawab.
2.Mengamati aktivitas humas di sekolah/kantor terdekat sebagai bentuk keteraturan atas
kebesaran Tuhan yang menciptakannya
3. Memahami hal yang berkaitan dengan aktivitas kehumasan
4. Memahami definisi humas dan definisi public relation
5. Memahami konsep, karakteristik, dan sejarah perkembangan humas.
6. Memahami tujuan, fungsi, dan peran humas
7. Memahami prosedur kerja dan tugas humas dalam organisasi
8. Memahami media humas dan macam-macam media humas
9. Mempresentasikan cara mengelola kegiatan humas

E. MATERI POKOK PEMBELAJARAN


 Definisi Humas
 Definisi Public Relation
 Konsep Humas
 Karakteristik Humas
 Sejarah perkembangan Humas
 Tujuan Humas
 Fungsi Humas
 Peran Humas
 Prosesur Kerja Humas
 Tugas Humas dalam Organisasi
 Media humas
 Macam-acam Humas

MATERI PERTEMUAN 1

DEFINISI HUMAS
Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah praktek mengelola
penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat mencakup
sebuah organisasi atau individu yang mendapatkan eksposur ke khalayak mereka menggunakan
topik kepentingan publik dan berita yang tidak memerlukan pembayaran langsung. Tujuan dari
hubungan masyarakat oleh perusahaan sering untuk membujuk masyarakat, investor, mitra,
karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempertahankan sudut pandang tertentu
tentang hal itu, kepemimpinannya, produk, atau keputusan politik. Kegiatan umum termasuk
berbicara di konferensi, memenangkan penghargaan industri, bekerja sama dengan pers, dan
komunikasi karyawan.
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi,
mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan
sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi
Hubungan masyarakat (Humas) adalah sebuah seni berkomunikasi dengan publik untuk
membangun saling pengertian, menghindari kesalahpahaman dan mispersepsi, sekaligus
membangun citra positif lembaga.
Humas adalah segala bentuk kontak dan hubungan yang diadakan oleh suatu organisasi
dengan semua bentuk “publik” baik internal maupun eksternal, hubungan ini adalah meliputi
semua bentuk komunikasi. Harus diingatpula, bahwa untuk terbentuknya suatu komunikasi
harus terdapat unsur menerima dan memberi” atau dialog – dialog dengan pihak – pihak yang
berhubungan, dan unsur – unsur yang ada di dalamnya (humas) adalah: 1)fungsi manajemen, 2)
fungsi komunikasi, 3) fungsi penelitian danpenilaian,4) suatu fungsi yang dirancang untuk
meningkatkan salingpengertian, keserasian, dan masukan yang demokratis ke dalam suatu
proses pengambilan keputusan.Humas bukanlah alat bisnis atau politik, tetapi alat manajemen.
Humas juga bukan suatu bentuk reklameatau jurnalisme, meskipin baik advertensi atau reklame
dan teknikjurnalistik adalah alat yang dapat dipergunakan untuk meningkatkankomunikasi
dalam humas.
Menurut Majalah Public Relations News, humas adalah: fungsi manajemen yang
menilai sikap masyarakat,mengidentifikasi karsa dan perilaku individu ataupun suatu
organisasiterhadap kepentingan umum, untuk kemudian merencanakan dan
melaksanakanprogram aksi untuk mendapatkan pengertian dari masyarakat dengan tujuan agar
diterima masyarakat
Menurut “ The International Public Relations Assosiation”, humas adalah; fungsi
manajemen yangberkelanjutan dan terarah lewat sebuah organisasi dan lembaga umummaupun
pribadi, berusaha memenangkan dan mempertahankan pengertian,simpati, dan dukungan orang
– orang yang mereka inginkan dengan menilaipendapat umum di sekitar mereka sendiri, untuk
kemudian dihubungansejauh mungkin dengan karsa dan tingkah lakunya, guna
mencapaikerjasama yang lebih produktif dan lebih effisien untuk memenuhi kepentingan
bersama, dengan suatu informasi yang direncanakan dandisebarluaskan.

Menurut The British Institute of Public Relations,humas adalah: suatu usaha yang
sengaja dilakukan, direncanakan secaraterus – menerus untuk menciptakan dan memelihara
saling pengertianantara sutu organisasi dengan masyarakatnya

Pengertian Public Relations


Definisi public relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan
sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan
masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau
aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi
(Coulsin-Thomas, 2002).
Pengertian public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input
yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam
bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi
dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karenapublic relation merupakan
kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7).
Hal ini didukung oleh pendapat Alma yang mengatakan bahwa “public relation adalah
kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap
perusahaan” (2002, p.145). Sedangkan Marston mengatakan “public relation adalah suatu
perencanaan dengan menggunakan komunikasi persuasif untuk mempengaruhi persepsi
masyarakat” (1999, p.1). Scholz (1999,p.2) mengatakan bahwa “public relation adalah suatu
perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui pelaksanaan
tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal balik untuk mencapai keuntungan
pada kedua belah pihak”.
Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
1. Pengertian Umum
Public relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik
sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian,
menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik,
kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing
Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi
hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu
(Widjaja,2001).
2. Pengertian Khusus
Public relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan
memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan
publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon
opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat
publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara
efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan
menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama
(Maria, 2002). Dalam buku dasar-dasarpublic relation (Wilcox dan Cameron,2006,p.5) juga
mengatakan bahwa “public relations is a management function, of a continuing and planned
character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain
the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by
evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own
policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive
corporation and more efficient fulfillment of their common interests”. yang kurang lebih
memiliki arti public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan
dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk
memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang
mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi
atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk
memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana
dan tersebar luas.
Definisi lainnya masih menyebutkan bahwa PR adalah sebuah fungsi manajemen, seperti
yang disebutkan oleh Cutlip, Center, & Brown :
PR adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling
pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerja sama antara organisasi dengan
publiknya, (Cutlip, Center & Brown, II000:4)
Beberapa tokoh dalam dunia komunikasi memberikan batasan-batasan atau definisi
tersendiri tentang PR antara lain yaitu:
· John E. Marston (Modern Public Relation, 1979): “Public Relations is planned, persuasive
coomunication designed to influence significant public”
· Robert T. Relly (The Action of Public Relation, 1981):
“Public Relations Practice is the art and social science of analyzing trends, predicting their
consequences, counseling organizations leaders, and implementing planned program of
action which serve both the organization‟s and the public interest.
· IPRA, “Public Relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh good will,
saling pengertian, citra baik dari masyarakat.”
· J.C. Seidel, Public Relations Director Of Housing, State of New York (dalam Saoemirat dan
Ardianto, II00II : 1II), yang berbunyi :
“Public Relations adalah proses yang terus menerus dari usaha-usaha manajemen untuk
memperoleh goodwill dan pengertian dari para pelanggannya, para pekerjanya, dan
masyarakat luas, ke dalam dengan mengadakan analisis dan perbaikan-perbaikan terhadap
diri sendiri, ke luar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan”.
· Sukatendel (1990) dalam Ardianto (II004):
“Suatu metode komunikasi untuk penciptaan citra positif dari mitra institusi atas dasar
kesadaran untuk menghormati kepentingan bersama.”
Dalam definisi yang diungkapkan tersebut terdapat sejumlah butir penting yaitu:
 Public Relations (PR) adalah sebuah ilmu yang cabang keilmuannya berasal dari
ilmu komunikasi. Sebagai suatu cabang keilmuan maka PR bukan sekadar isu semata
tetapi mempunyai dasar berpikir yang dapat dijelaskan dan dipertanggung jawabkan
melalui metode logika tertentu layaknya pengujian terhadap cabang keilmuan
lainnya.
 Citra adalah obyek dari PR yang telah menjadi kebutuhan dari institusi layaknya
sumber daya yang telah ada seperti sumber daya manusia, sumber daya keuangan,
sumber daya peralatan bahkan sumber daya pengetahuan.
 Mitra adalah subyek dari PR disamping institusi itu sendiri. Mitra adalah bagian dari
operasi sebuah institusi, tanpa mitra sebuah institusi tidak dapat berjalan.
 Kepentingan bersama adalah apa yang hendak dicari oleh II (dua) institusi dalam
koneksi satu dengan yang lain. Contoh yang nyata pembeli dan penjual mempunyai
tujuan bersama yaitu tercapai kesepakatan untuk melakukan transaksi jual beli.
· Public Relations menurut definisi yang dirumuskan oleh IPR (Institute Public Relations)
adalah praktek humas yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan (terus-
menerus) dalam rangka menciptakan dan mempertahankan niat baik (goodwill), serta sikap-
sikap yang saling pengertian yang bersifat timbal balik (Mutual Understanding) antara suatu
organisasi atau perusahaan dengan segenap khalayaknya. (Frank Jefkins, 1996:8)
· Dalam Kongres I Asosiasi PR Sedunia di Mexico City tahun 1978 diperoleh kesepakatan
tentang definisi PR Sebagai seni sekaligus ilmu sosial yang menganalisis berbagai
kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensi darinya, memberi
masukan dan saran-saran kepada pemimpin organisasi, serta menerapkan program-program
tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi atau kepentingan khalayak
· Frank Jefkins (1995 : 9):
“Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana,
baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian”.
Dari beberapa definisi di atas, terdapat beberapa kesamaan konsep yang dapat ditarik
sebagai kata kunci untuk definisi PR tersebut, yaitu :
 Deliberate, artinya kegiatan PR pada dasarnya adalah kegiatan yang disengaja.
 Planned, artinya kegiatan PR adalah kegiatan yang terorganisir rapi atau terencana.
 Performance, artinya PR yang efektif harus didasarkan pada kebijakan dan penampilan
yang sesungguhnya.
 Public Interest, artinya alasan mendasar dari suatu kegiatan PR adalah untuk memenuhi
kepentingan publik dan tidak semata-mata untuk membantu organisasi meningkatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya.
 Two ways communications, artinya pada dasarnya dalam kegiatan PR harus terjadi
pertukaran komunikasi.
 Management functions, artinya PR paling efektif jika ia menjadi bagian dari proses
pengambilan keputusan dalam sebuah manajemen organisasi.
Dari berbagai batasan PR di atas di atas dapat ditarik konsep bahwa untuk memahami dan
mengevaluasi berbagai opini publik atau isu public yang berkembang terhadap suatu
organisasi/perusahaan. Dalam kegiatannya PR memberikan masukan dan nasihat terhadap
berbagai kebijakan manajemen yang berhubungan dengan opini dan isu publik yang tengah
berkembang.

MATERI PERTEMUAN 2
Konsep Humas
Menurut Efendy (1990) Humas dapat dibedakan ke dalam dua pengertian yakni : “Sebagai
teknik komunikasi dan sebagai metode komunikasi:, Humas sebagai teknik komunikasi
dimksudkan bahwa humas dilakukan sendiri oleh pimpinan organisasai. Sedangkan Humas
sebagai metode komunikasi dimkasudkan bahwa dilakukan secara melembaga (Public relation
of being), dimana wahana Humas ditekankan dalah berupa biro, bagian, seksi, urusan bidang
dan lain sebagainya. Dapat dikatakan bahwa Humas baik sebagai teknik komunikasi maupun
sebagai metode komunikasi adalah suatu aktifitas yang menunjang manajemen suatu lembaga
untuk menggerakkan manusia-manusia yang terlibat, menuju sasaran dan tujuan lembaga.
Seidel dalam Effendy (1990), memberikan definisi Humas adalah proses kontinu dari usaha-
usaha manajemen untuk memperoleh good will (kemauan baik) dan pengertian dari para
pelanggannya, pegawainya, dan publik umumnya; ke dalam menganlisa dan perbaikan terhadap
diri sendiri, keluar dengan mengadakan pertanyaan-pertanyaan.
The pitish Institut of public relations (Rahmandi, 1994) mendefinisikan Humas sebagai
“Upaya sungguh-sungguh, terencana dan berkesinambungan untuk menciptakan dan membina
saling pengertian antara organisasi dan publiknya”.
Definisi yang telah disepakati oleh praktisi Humas se-dunia, yang terhimpun dalam
organisasi yang bernama, “The Internasional Public Relations Association” (IPRA), bersepakat
merumuskan sebuah definisi dengan harapan dapat diterima dan dipraktekkan bersama berbunyi
“Hubungan Msayarakat (Humas) adalah manajemen dari sikap budi yang berencana dan
berkesinambungan yang dengan itu organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat
umum dan pribadi berupaya membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada
kaitannya atau mungkin ada hubungannya dengan jalan nilai pendapat umum diantara mereka,
yang dengan informasi yang berenacana dan tersebar luas mencapai kerja sama yang lebih
produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih efisien (Effendy, 1990). Definisi di
atas dinilai sebagai definisi yang lengkap, yang menunjukkan ciri khas dan meliputi faktor-
faktor yang memang harus ada pada Humas.
Karakteristi Hubungan Masyarakat
Ada 4 (empat) cirri utama humas yang disebut sebagai karakteristik humas, diantaranya yaitu:
 Adanya Upaya Komunikasi Yang Bersifat Dua Arah
Hakekat humas adalah komunkasi. Namun tidak semua komunikasi dikatakan humas.
Komunikasi yang menjadi cirri kehumasan adalah komunikasi dua arah yang
memungkinkan terjadinya arus informasi timbale balik.
 Sifatnya Yang Terencana
Sifat humas yang terencana mengandung pengertian bahwa kerja / aktivitas humas
merupakan kerja / aktivitas yang berkesinambungan, memiliki metode terintegrasi
dengan bagian lain dan hasilnya tangible (nyata). Syarat terencana dan dan
berkesinambungan ini merupakan salah satu sarat yang dinilai dalam kompetisi tertinggi
program PR internasional, yakni Golden World Award For Excellence in PR (GWA).
 Berorientasi Pada Organisasi / Lembaga
Denngan mencermati orientas tersebut, maka syarat mutlak dalam kerja humas adalah
pemahaman yang tinggi terhadap visi,misi, dan budaya organisasi / lembaga. Visi, misi,
dan budaya organisasi / lembaga inilah yang menjadi materi utama humas, sehingga
dapat mencapai tujuan humas dan mendukung tujuan manajemen lainnya, termasuk
tujuan marketing.
 Sasarannya Adalah Pubublik
Yaitu suatu kelompok dalam masyarakat yang memiliki karakteristik kepentingan yang
sama. Jadi sasaran humas bukanlah perorangan, hal ini perlu disampaikan sebab masih
ada orang yang mengistilahkan PR sebagai personal Relation.
MATERI PERTEMUAN 3

Terdapat kebingungan besar tentang apa PR atau Humas sebenarnya. Kebanyakan dari
kita telah mengetahui, beberapa dari kita telah menggunakannya dan sedikit dari kita yang
mengerti akan PR dan Humas tersebut. Meskipun demikian hal ini telah lama kita kenal –
mungkin dengan nama lain.
Hubungan masyarakat disebut juga public relations (PR) dengan ruang lingkup kegiatan
yang menyangkut baik individu ke dalam maupun individu keluar dan semua kegiatan di
selenggarakan dalam rangka pelakasanaan tugas dan fungsi masing-masing lembaga atau
organisasi.
Penerapan petama kali seni dari PR dan Humas yang dapat dicatat adalah pada saat Nabi
Musa berdiri di tepian Laut Merah didampingi petugas PR-nya, dimana beratus-ratus orang
Israel mengharapkan kepemimpinannya dan ribuan orang Mesir sudah menunggu dalam kereta
perang mereka.
“Apa yang akan kita lakukan sekarang?” Tanya petugas PR. Musa berpikir sesaat dan
berkata, “bagaimana kalau laut saya belah-dua sehingga membentuk jalan pintas ditengahnya
dan kita dapat menyeberang, sesudah itu, apabila orang-orang Mesir itu berada di tengah jalan
pintas tersebut, laut disatukan kembali sehingga menenggelamkan mereka semua?”
Petugas PR berpikir keras selama beberapa waktu sampai akhirnya berkata, “hal itu tidak
akan dapat dilakukan”. Ulasan yang ada pada Perjanjian Lama terdiri dari enam belas ayat dan
mencakup kurang dari setengah halaman yang memperlihatkan bahwa petugas PR tidak terlalu
optimis dalam melihat suatu kejadian, meskipun keajaibannya sudah terjadi.
Asal mula hubungan masyarakat (Humas) sebenarnya dapat dilacak kembali pada
permulaan peradaban manusia. Unsur-unsur dasarnya – memberi informasi kepada masyarakat,
membujuk masyarakat, dan mengintegrasi masyarakat adalah landasan bagi masyarakat zaman
dulu yang juga sama bagi masyarakat sekarang.
Tujuan, teknik, alat dan standar etis berubah-ubah dengan berlalunya waktu. Para
pemimpin suku primitif, misalnya berkepentingan memelihara pengawasan terhadap para
pengikutnya melalui penggunaan kekuatan, intimidasi, atau persuasi. Jika semua ini gagal, maka
hal-hal bersifat magis – totem (benda- benda keramat), taboo (hal-hal yang bersifat tabu), atau
supranaturalisme juga digunakan. Usaha untuk mengawasi pendapat telah dipelihara secara
nyata bahwa seseorang tidak mengembangkan rasa kesendiriannya. Evaluasi kepribadian
merupakan suatu perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.
Dengan ditemukannya tulisan, maka metode-metode persuasi pun berubah. Opini public
sangat berperan dalam kehidupan setiap warga meskipun mungkin telah di atur oleh kekuasaan
monarki yang sewenang-wenang.
Dalam peradaban Mesir Kuno, para alim ulama adalah ahli-ahli opini public yang
persuasi. Kebanyakan sastra dan senizaman dulu dipersembahkan untuk memberikan kesan
kepada public mengenai sastrawan, dan para pemimpin lainnnya. Selanjutnya Iskandar Agung
mengimpor gagasan tentang ketuhanan dari Timur ke Yunani. Dialah orang Barat pertama yang
menyebut dirinya tuhan. Sementara itu Kaisar Romawi telah menggunakan muslihat ini untuk
mensucikan kekuasaan politik melalui lambang ketuhanan.
Perkembangan peradaban Yunani ditandai dengan suatu kecendrungan yang kuat ke arah
sekularisasi dan individualisme, yang telah menganugerahi seseorang rasa kepribadian. Opini
telah menjadi faktor kunci dalam kehidupan masyarakat. “Olympic Games”, “Dionysian
Festival” dan upacara-upacara keagamaan lainnya telah menggalakkan saling tukar pendapat
dan perkembangan semangat dan kesatuan nasional. Kota-kota di Yunani semakin
mencerminkan opini public. Para pemimpin menjadi semakin sadar akan hubungan mereka
dengan rakyat melalui apa yang dinamakan sekarang hubungan masyarakat (Humas).
Orang-orang Romawi juga telah memiliki konsep opini public dan humas yang di
ungkapkan dalam istilah-istilah: “rumores, vox populi, res publicae” (yang diterjemahkan
sebagai “peristiwa umum, akar kata dari, republik”) dan SPQR (Senate and the People of Rome
= Dewan Kerajaan dan Rakyat Romawi). Cicero, tulisan bersejarah karya Julius Caesar, candi-
candi, patung-patung, ukiran-ukiran, dan pampflet-pamflet mengenai zaman itu, semuanya
merupakan media opini publik.
Tiga belas abad telah berlalu runtuhnya kerajaan romawi pada tahun 475-an masa cerah
pada abad 18. Selama zaman-zaman kegelapan ditandai dengan suatu gerakan duniawi yang
menekankan hak-hak berpikir untuk meneliti alam dan masyarakat, maka landasan dunia
modern telah diletakkan dengan penekanannya pada individu dan masyarakat. Reformasi suatu
gerakan keagamaan menekankan hak-hak pada suara hati individual. Pada abad pertengahan,
gereja dan Negara telah menjadi satu. Gereja telah memberikan acuan bagi opini publik, dan
kekuatan serta kefektifannya bergantung pada aktivitas-aktivitas humasnya. Munculnya gilda-
gilda di abad pertengahan dan memperkenalkan sebuah faktor baru yang mengembangkan opini
di luar gereja dan mengarah kepada perkembangan, pertama-tama bisnis kecil, baru kemudian
perusahaan-perusahaan yang besar dan luas. Di Inggris perjuangan antara kaum bangsawan dan
kerajaan telah menghasilkan Magna Carta (1215), yang telah menjadi landasan bagi “Bill of
Right” (pernyataan hak-hak manusia).
Dasar-dasar fungsi humas kini telah terlihat dalam revolusi Amerika, yang saat ini belum
merupakan kemunculan yang popular dan spontan, tetapi merupakan suatu gerakan yang
direncanakan dan dilaksanakan. Seorang ahli sejarah Amerika bernama Philip Davidson telah
mencatat Jhon Adams, Josiah Quincy, Joseph Warren, Stephen Hopkins, Alexander Hamilton,
Thomas Henry Lee, dan Francis Hopkinson sebagai ahli propaganda kenamaan di zaman
kolonial.
Tetapi munculnya demokrasi dan dimulainya konsep humas dapat diusut di Amerika
Serikat sejak kepresidenan Andrew Jackson. Jika orang awam memenangkan pemungutan suara
tanpa kualifikasi harta kekayaan, maka terwujudlah kelas menengah yang amat demokratis.
Orang awam itu mulai berkepentingan dengan masalah yang menyangkut dirinya sendiri, maka
menyusullah kebebasan pendidikan secara lebih meluas. Revolusi Industri telah mendukungnya
secara nyata. Pada tahun 1813 pers yang dioperasikan secara manual, telah menggantikan jenis
cetak zaman Gutenberg. Ketika Jackson menduduki jabatan kepresidenan pada tahun 1803-an,
maka Amerika telah memiliki lebih banyak surat kabar daripada Negara-negara lain di dunia.
Ben Day memunculkan majalah pertama bernama “new York sun” pada tahun 1833, menandai
awal media massa.
Selama tahun-tahun tersebut, Amerika telah menciptakan suatu masyarakat yang amat
luas, saling bergantung, berproduksi massa, dan industrial di dalam masyarakat seperti itu, yang
bekerja dengan tugas yang di spesialisasikan, telah menjadi bergantung pada dan di pengaruhi
oleh fungsi-fungsi dari keseluruhan masyarakat itu.
Fungsi humas yang spesifik selanjutnya telah berkembang dengan cara yang sedikitnya
menerangkan statusnya. Waktu telah menyebabkan pengukuhan mengenai fungsi esensial dalam
suatu masyarakat yang kompleks, tetapi seperti setiap profesi lainnya, humas berhubungan
dengan pengumpulan informasi mengenai kepentingan public tertentu, pemahaman
kebijaksanaan dari badan tertentu, dan penetapan kemampuan dari badan ini untuk
mempertemukan kepentingan tadi.
Dinamis, bergerak cepat dan selalu berkembang dalam setiap tindakannya adalah kata-
kata yang tepat untuk menggambarkan public relations (humas) di abad 21. Sangatlah tepat bila
mengatakan bahwa kesempatan di dunia public relations belum pernah sebesar kesempatan di
abad 21. Semakin banyak organisasi baik berupa Negara, keluarga kerajaan, dan produsen
makanan cepat saji, serta aktivis lingkungan yang menyadari pentingnya komunikasi.
Akibatnya, industri publik relations tumbuh pesat, dan komunikator professional melihat bahwa
pengaruh mereka meningkat karena semakin banyaknya organisasi yang melihat arti penting
komunikator.

Berikut gambaran kronologis PR di dunia:


 Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang
didasarkan pada perkembangan pengetahuan dan teknologi
 1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh
 1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani
 1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai
 1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
 1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas
sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang
bermutu
 1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
 1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena
penelitian yang rutin dan kontinyu. Di Amerika perkembangannya lebih ke arah
bisnis.
 1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya
satu aspek saja
 1979-1990 : Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam perubahan
mental dan kualitas
 1990-sekarang :
a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku
secara nasioal/internasional
b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional
c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek, sesuai dengan
kebutuhan era global/informasi

Sejarah Perkembangan Public Relations Di Indonesia


Sejarah perkembangan Public Relations di Indonesia secara konsepsional terjadi pada
tahun 1950-an. Kala itu berdiri organisasi HUMAS pertama kali di perusahaan perminyakan
negara ( Pertamina). Peranan divisi HUPMAS ( Hubungan Pemerintah dan Masyarakat )
Pertamina ini sangat penting dalam upaya menjalin hubungan komunikasi timbal balik dengan
pihak klien, relasi bisnis, perusahaan swasta/BUMN/Asing dan masyarakat.
Kemudian pada tahun 1954, secara resmi HUMAS diterapkan pada jajaran kepolisian.
Dilanjutkan di berbagai instansi pemerintah dan perusahaan swasta pada tahun 1970-an.
Jika dikaitkan dengan state of being, dan sesuai dengan method of communication, maka
istilah Humas dapat dipertanggung jawabkan. Tetapi, jika kegiatan yang dilakukan oleh Kepala
Hubungan Masyarakat itu, hanya mengadakan hubungan dengan khalayak di luar organisasi,
misalnya menyebarkan press release ke massa media, mengundang wartawan untuk jumpa pers
atau wisata pers, maka istilah hubungan masyarakat tersebut tidaklah tepat apabila dimaksudkan
sebagai terjemahan dari public relations. ((Onong U, Effendy. 1993. Human Relations dan
Public Relationas. manda Maju.))
Bapak Rosady Ruslan, SH, MM membagi perkembangan public relations di Indonesia
dalam 4 periode ((Ruslan Rosady. 1998. Manajemen PR & Media Komunikasi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.)) sebagai berikut :

1. Periode 1 ( Tahun 1962 )


secara resmi pembentukan HUMAS di Indonesia lahir melalui Presidium Kabinet PM Juanda,
yang menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian/divisi
HUMAS. Dijelaskan pula garis besar tugas kehumasan dinas pemerintah adalah : Tugas strategis
yaitu ikut serta dalam proses pembuatan keputusan oleh pimpinan hingga pelaksanaaannya. Dan
tugas taktis yaitu memberikan informasi, motivasi, pelaksanaaan komunikasi timbal balik dua
arah supaya tercipta citra atas lembaga/institusi yang diwakilinya.
2. Periode 2 ( Tahun 1967 – 1971 )
Pada periode ini terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas). Tata kerja badan ini
antara lain ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dalam pembangunan, khususnya di
bidang penerangan dan kehumasan, serta melakukan pembinaan dan pengembangan profesi
kehumasan.
Tahun 1967, berdiri Koordinasi antar Humas Departemen/ Lembaga Negara yang disingkat
“Bakor” yang secara ex officio dipimpin oleh pimpinan pada setiap departemen.
Tahun 1970- 1971, Bakor diubah menjadi Bako-humas (Badan Koordinasi Kehumasan
Pemerintah ) yang diatur melalui SK Menpen No. 31/Kep/Menpen/tahun 1971. Yang
menjelaskan sebagai institusi formal dalam lingkungan Departemen Penerangan RI. Bakohumas
tersebut beranggotakan Humas departemen, Lembaga Negara serta unit usaha negara/BUMN.
Kerjasama antara Humas departemen/institusi tersebut menitikberatkan pada pemantapan
koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam operasi penerangan dan kehumasan.
3. Periode 3 ( Tahun 1972 – 1993 )
Periode ini ditandai dengan munculnya Public Relations kalangan profesional pada lembaga
swasta umum. Dengan indikator sebagai berikut:
1. Tanggal 15 desember 1972 didirikannya Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (
Perhumas ) sebagai wadah profesi HUMAS oleh kalangan praktisi swasta dan pemerintah.
Seperti wardiman Djojonegoro ( mantan mendikbud), Marah Joenoes (mantan kahupmas
Pertamina), dll

pada konvensi Nasional HUMAS di Bandung akhir tahun 1993 lahirlah Kode Etik Kehumasan
Indonesia ( KEKI ). Perhumas juga tercatat sebagai anggota International Public Relations
Association ( IPRA) dan ASEAN Public Relations Organization (FAPRO).
2. Tanggal 10 April 1987 di jakarta, terbentuklan suatu wadah profesi HUMAS lainnya yang
disebut dengan Asosiasi Perusahaan Public Relations ( APPRI ). Tujuannya adalah sebuah
wadah profesi berbentuk organisasi perusahaan – perusahaaan public relations yang independen
(konsultan jasa kehumasan ).
4. Periode 4 ( Tahun 1995 – sekarang )
Periode ini Public Relations berkembang di kalangan swasta bidang profesional khusus (
spesialisasi PR/HUMAS bidang industri pelayanan jasa). Dengan indikator sebagai berikut:
1) Tanggal 27 November 1995 terbentuk Himpunan Humas Hotel Berbintang ( H-3).
Himpunan ini diperuntukkan sebagai wadah organisasi profesi HUMAS bidang jasa perhotelan,
berkaitan erat dengan organisasi PHRI ( Perhimpunan Hotel dan Restoran di Indonesia).
2) Tanggal 13 september 1996 diresmikannya Forum Komunikasi Antar Humas Perbankan (
FORKAMAS) oleh Gubernur BI Soedradjad Djiwandono. Forum ini resmi bagi para pejabat
HUMAS ( Public Relations Officer ), baik bank pemerintah ( HIMBARA), swasta (
PERBANAS), dan asing yang beroperasi di bidang jasa perbankan di Indonesia.
3) Keluarnya SK BAPEPAM No.63/1996, tentang wajibnya pihak emiten (perusahaan yang go
public) di Pasar Bursa Efek Jakarta ( BEJ) dan Bursa Efek Surabaya memiliki lembaga
Corporate Secretary.
4) Berdirinya PRSI ( Pulic Relations Society of Indonesia ) pada tanggal 11 november 2003 di
Jakarta. ini menyerupai PRSA ( Public Relations Society of Amerika), sebuah organisasi
profesional yang bergengsi dan berpengaruh serta mampu memberikan sertifikasi akreditasi PR
Profesional (APR) di Amerika yang diakui secara internasional.
PRSI atau Masyarakat PR Indonesia (MAPRI) pertama kali dipimpin oleh August Parengkuan
seorang wartawan senior harian Kompas dan mantan ketua Perhumas-Indonesia. Tujuan
organisasi ini adalah meningkatkan kesadaran, kepedulian, kebersamaan, pemberdayaan serta
pastisipasi para anggotanya untuk berkiprah sebagai PR professional dalam aktivitas secara
nasional maupun internasional.

TUJUAN HUMAS
1. Tujuan utama humas
Tujuan utama Public Relation sendiri adalah menciptakan, mempertahankan dan melindungi
reputasi organisasi/ perusahaan, memperluas prestis, menampilkan citra-citra yang mendukung.
Riset menunjukkan bahwa konsumen/pelanggan lebih sering melakukan buying decicision atau
keputusan pembelian berdasarkan citra perusahaan.
Dengan bahasa paling sederhana dan singkat, tujuan utama Public Relation dapat diringkas,
sesuai tujuan utama yang diatas sebagai berikut:

· Mengevaluasi sikap dan opini publik


· Formulasi dan implementasi prosedur dan policy organisasi atas komunikasi
organisasi/perusahaan dengan publik
· Mengkoordinasikan program-program komunikasi
· Mengembangkan hubungan dan “good-will” lewat proses komunikasi dua arah
· Mengembangkan hubungan positif antar organisasi dan public
Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian sebagai obyektif
utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan kita yang menentukan tetapi
feed back yang kita harapkan.Tujuan utama penciptaan pengertian adalah mengubah hal negatif
yang diproyeksikan masyarakat menjadi hal yang positif. Biasanya dari hal-hal yang negatif
terpancar: hostility, prejudice, apathy, ignorance. Sedangkan melalui pengertian kita berusaha
merubahnya menjadi: sympathy, acceptance, interest dan knowledge.
2. Tujuan humas dalam komunikasi dua arah
Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan kehumasan dalam proses komunikasi dua arah
tergolong dua golongan besar yaitu:
A. Komunikasi Internal (personil/anggota institusi)
· Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi.
· Menciptakan kesadaran personil mengenai peran institusi dalam masyarakat
· Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya

B. Komunikasi Eksternal (masyarakat/ Public)


 Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi.
 Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya dan pendidikan
khususnya.
 Motivasi untuk menyampaikan umpan balik.
3. Tujuan sebuah humas perusahaan
Ruang lingkup tujuan humas itu sendiri ternyata demikian luas. Namun dari semua tujuan humas
tersebut kita bisa mengambil beberapa yang bisa dijadikan prioritas. Dari sekian banyak hal
yang bisa dijadikannya prioritas kegiatan humas sebuah perusahaan, berapa diantaranya yang
pokok adalah sebagai berikut:
 Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-
kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. Sebagai contoh, suatu perusahaan yang
semula hanya menangani transportasi truk tapi kemudian mulai menjual mesin pemanas
ruangan. Guna menyesuaikan diri atas adanya kegiatan yang baru tersebut, maka
perusahaan harus mengubah citranya supaya kegiatan dan produk-produk barunya itu
mendapat sambutan positif dari khalayaknya.
 Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai
 Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada
masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
 Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pasar-pasar
baru.
 Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana
perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
 Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya, sehubungan
dengan telah tejadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau
salah paham dikalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.
 Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti
dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
 Untuk meyakinkan khalayak bahwasanya perusahaan mampu bertahan atau bangkit
kembali setelah terjadinya suatu krisis.
 Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko
pengambilalihan (take-over) oleh pihak-pihak lain.
 Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru
 Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pemimpin
perusahaan organisasi kehidupan social sehari-hari.
 Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
 Untuk memastikan bahwasanya para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan
atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari
peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemarintah yang merugikan.
 Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahan, agar
masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam
berbagai hal.

Mengingat jenis dan karakter organisasi itu bermacam-macam, maka tentu saja tujuan
bidang humas mereka berbeda-beda/ bervarisi dan tidak terdaftar hanya pada diatas saja. Satu
hal yang harus disadari, setiap tujuan dari berbagai organisasi, baik itu komersial maupun non-
komersial, sama-sama memerlukan suatu program tindakan yang terencana. Setiap tujuan
organisasi dalam pengertian luas akan jauh lebih mudah dijangkau apabila usaha pencapaiannya
juga disertai dengan kegiatan-kegiatan humas, baik itu yang dilakukan oleh unit departemen
humas internal maupun oleh lembaga konsultasi humas eksternal.

MATERI PERTEMUAN 4

Fungsi-fungsi humas
Dibawah ini terdapat beberapa fungsi-fungsi humas
1. Fungsi utama humas
Fungsi-fungsi utama yang dilakukan oleh seorang humas dalam organisasinya meliputi
berbagai bidang dan segi, dibawah ini terdapat beberapa fungsi humas yang paling utama, yaitu:
 Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi engan
publiknya, baik publik intern maupun extern dalam rangka menanamkan pengertian
 Menilai dan menentukan pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya
 Memberi saran kepada pemimpin tentang cara-cara mengendalikan pendapat umum
sebagaimana mestinya
 Menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam rangka menciptakan iklim
pendapat publik yangmenguntungkan organisasi/lembaga
 Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapt umum
2. Fungsi humas menurut IPRA
Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IPRA) pada tahun
1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi PR/humas masa kini meliputi 15 pokok
yaitu:
 Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah prilaku manusia.
 Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.
 Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta
memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.
 Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi
yang utuh
 Mencegah konflik dan salah pengertian
 Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
 Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
 Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen
 Memperbaiki hubungan industrial
 Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum
 Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan
anggota untuk keluar dari institusi.· Memasyarakatkan produk atau layanan
 Mengusahakan perolehan laba yang maksimal
 Menciptakan jadi diri institusi
 Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun ternasional
 Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi

3. Fungsi Humas menurut Canfield


Bertrand R. Canfield dalam bukunya Public Relations, Principles and Problems mengemukakan
tiga fungsi humas , yaitu:
 Mengabdi kepada kepentingan umum (it should serve the public‟s interest)
 Memelihara komunikasi yang baik ( Maintain good communication)
 Menitik beratkan ,oral dan tingkah laku yang baik( And stress good morals and manners)
4. Fungsi humas menurut Edward L. Bernaus
Mengenai fungi humas Edward L. Bernaus seorang pelopor humas di Amerika Serikat dalam
bukunya Public Relations (1952) terdapat tiga fungsi humas, yaitu:
· Memberikan informasi kepada masyarakat
· Mengajak masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku mereka
· Melakukan usaha-usaha untuk menyatukan sikap dan tindakan suatu lembaga atau
organisasinya dengan publiknya atau sebaliknya.
5. Fungsi Humas sebagai fungsi Manajemen
Fungsi Intern (ke luar)
· PR harus mampu mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran/citra masyarakat yang
positif terhadap segala tindakan atau kebijaksanaan organisasi/lembaga. Oleh karena itu, setiap
anggota organisasi harus mampu memberikan image positif yang mewakili organisasinya.
· Penghubung antara menejemen dan publiknya

Fungsi Ekstern (ke dalam)


· PR harus mampu mengenali/mengidentifikasikan hal-hal yang dapat menimbulkan
sikap/gambaran yang negatif dalam masyarakat sebelum sesuatu tindakan/kebijakan dijalankan
· Memberi nasehat pada menejemen mengenai semua perkembangan luar atau dalam, yang
menyangkut pengeruh hubungan perusahaan dengan publiknya.
· Membuat penelitian dan penafsiran bagi kepentingan menejemen mengenai sikap-sikap
yang ada sekarang atau diperkirakan sebelumnya pada public utama atas urusan perusahaan
· Bertindak untuk kepentingan menejemen dalam merencanakan dan meleksanakan fungsi-
fungsi umum

6. Fungsi humas menurut Philip Kesly


Fungsi humas menurut Philip Kesly seorang petugas humas terkemuka dalam tulisannya
“Managing the human Climate”, bahwa setiap bidang atau kegiatan humas mempunyai kaitan
dengan bidang lainnya dan petugas humas itu harus mengetahui bidang atau kegiatan mana yang
sesuai dengan program organisasinya.
Berdasarkan bidang-bidang yang dicakup kegiatan humas diatas Philip Kesly menyimpulkan
ungsi humas, sebagai berikut:
 Humas adalah fungsi menejemen yang dibentuk untuk mencapai tujuan organisasi
 Membantu pelaksanaan program organisasi
 Memberi nasehat, petunjuk dan konsultasi dalam pelaksanakan kegiatan organisasi
 Melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan keuangan dan kepegawaian
 Menumbuhkan kesadaran akan perlunya komunikasi dalam menejemen
 Memberikan informasi secara terbuka dan akurat, untuk menghilangkan keraguan
terhadap sesuatu hal
 Menyampaikan informasi secara jujur tanpa menambah atau mengurangi hakekat yang
sesunggunya
 Berusaha untuk menarik perhatian publik Terhadap organisasi maupun terhadap
keluarnya.
Tujuan-tujuan suatu lembaga kehumasan tidak terbatas hanya pada yang diterakan diatas,
kadangkala suatu organisasi baik pemerintahan maupun swasta telah memiliki suatu tujuan yang
telah ditentukan dan disepakati oleh semua orang yang ada dalam suatu organisasi. Setiap tujuan
humas selalu menginginkan tanggapan yang positif dari publik sehingga tanggapan yang
dihasilkan oleh publik bisa disesuaikan oleh suatu organisasi umumnya dan bagi aktifis humas.
Semua tujuan humas selalu dilandaskan pada kode etik yang disepakati bersama.

PERAN HUMAS
Humas pemerintah adalah aktifitas lembaga yang melakukan fungsi managemen dalam bidang
komunikasi dan informasi kepada publik pemangku kepentingan dan atau sebaliknya. peran
Humas pemerintah sebagai komunikator, fasilitator dan desiminator.
 Humas komunikator yaitu, Humas pemerintah berperan membuka akses saluran dan
komunikasi dua arah, antara instansi pemerintah dan publiknya, baik secara langsung
mau pun tidak langsung.
 Peran Humas sebagai fasilitator, Humas pemerintah berperan menerap perkembangan
situasi dan aspirasi publik untuk di jadikan masukan bagi pimpinan instansi pemerintah
dalam pengambilan putusan.
 Desiminator, Humas pemerintah berperan dalam pelayanan informasi terhadap internal
organisasi dan publiknya, baik langsung mau pun tidak langsung, mengenai kebijakan
dan kegiatan masing-masing instansi pemerintah.

Humas adalah kegiatan sebagai komunikasi yang berfungsi sebagai jembatan untuk
membangun suasana yang sangat kondusif dalam rangka Win-win Solution Stake Holder,
organisasi baik internal maupun eksternal dalam rangka membangun citra dari institusi
pemerintah.
Oleh karena itu, praktek Humas yang paling ideal komunikasi aktif, menginformasikan
berbagai kebijakan pemerintah kepada masyarakat, hal itu bertujuan untuk membentuk citra
positif daerah tersebut dimata publiknya.
Pentingnya peran Humas di suatu instansi dan lembaga pemerintah, dalam masyarakat
modern, yakni dalam melakukan kegiatan-kegiatan dan operasinya di berbagai tempat dan
berbagai bidang.
Humas sebagai juru bicara pemerintah, melakukan hubungan timbal balik antara
pemerintah daerah dengan masyarakat umum, dan organisasi kemasyarakatan, untuk
memperjelas suatu kegiatan pemerintah daerah dalam melakukan hubungan intern dengan
satuan dan peliputan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat.
Serta melaksanakan koordinasi atau kerja sama dengan organisasi kewartawanan
(Moore, 2004 ). maksud dan tujuan melaksanakan peran Humas pemerintah adalah untuk
membentuk citra positif tentang pemerintah di masyarakat dibutuhkanlah terobosan baru dari
sebuah praktek ke Humasan, ciri dan kekhasan informasi yang diharapkan menjadi kekuatan dan
karakter dari kontek ke Humasan kekinian.
Oleh karena itu, Humas mampu menjadi mainstream ditengah dominasi berita yang
dimiliki segelintir media dan cenderung elitis, Adapun yang dimaksud terobosan yaitu, harus
mampu melampoi semata-mata persoalan kelembagaan, kedepan nanti semestinya sudah bisa
menjawab tentang tantangan ke Humasan. Dengan mengedapankan Subtansi dimana posisi
otonomi daerah sesungguhnya memiliki peran yang lebih terbuka dan secara proses lebih
demokratis. Dengan memberikan peran yang lebih kuat pada proses informasi publik dan
sekaligus pilihan pada tren teknologi, diharapkan terjadi terobosan sehingga mampu menjadi
produser informasi. Memperkuat citra dimata publik, sekaligus menjadi model desain partisipasi
ditingkat gagasan untuk pembangunan daerah.
Kemudian tren teknologi saat ini, dimana masing-masing pihak bisa menjadi produser
sekaligus bisa menjadi konsumer, harus menjadi model pengembangan kedepan, misalnya :
kehadiran media cetak dan media elektronik. Sebuah konsep menginformasikan yang didasarkan
bahwa pelayanan publik haruslah responsif terhadap berbagai kepentingan dan nilai-nilai publik.
Tugas pemerintah adalah melakukan negosiasi dan mengelaborasi berbagai kepentingan warga
atau masyarakat. Dengan demikian karakter dan nilai yang tergantung didalam pelayanan publik
harus berisi preferensi nilai-nilai yang ada pada masyarakat, karena masyarakat bersifat dinamis
maka karakter pelayanan publik juga selalu berubah mengikuti perkembangan dimata
masyarakat, untuk menuju kesana pemerintah seharusnya mampu, mau serta melakukan kajian-
kajian kebutuhan dimasyarakat, sekaligus kemudian dikembangkan menjadi suatu rencana kerja
peningkatan kefasilitas. ( Sumber dari RB.Budi surjono )
Tugas praktek ke Humasan yaitu membuat dan mengoperasikan berita didaerahnya
antara lain,terkait kemajuan pembangunan dan fenomena sosial lain, yang memperkuat strategi
daerah yang bisa tergerak dengan sesuai tren teknologi yang ada serta aspirasi informasi dari
masyarakat.

MATERI PERTEMUAN 5
PROSEDUR HUMAS
Untuk melaksanakan kegiatan PR dengan baik, maka diperlukan proses. Mengingat,
kegiatan PR tidak hanya mementingkan hasil akhir, namun juga cara yang ditempuh untuk
memperoleh hasil akhir tersebut.
Dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan yang ada dalam lingkungan,
seorang praktisi PR harus memiliki tahap-tahap dalam melakukan kegiatannya. Menurut Cutlip
dan Center, ada empat proses public relations. Proses tersebut bersifat dinamis, sehingga setiap
unsur yang ada pun berkesinambungan. Keempat proses tersebut adalah:
1. Research (penelitian)
Seorang praktisi PR harus mengenal gejala dan penyebab permasalahan. Oleh sebab itu,
praktisi PR perlu melibatkan dirinya dalam penelitian dalam pe-ngumpulan fakta. Ia perlu
memantau dan membaca tentang pengertian, opini, sikap, dan perilaku orang-orang yang
berkepentingan dan terpengaruhi oleh tindakan perusahaan. “What’s happening now?”
merupakan kata-kata yang menjelaskan tahap ini. Seorang praktisi PR harus jeli dalam
melihat data dan fakta yang erat sangkut pautnya dengan pekerjaan yang akan digarap. Segala
keterangan harus diperoleh selengkap mungkin. Dalam tahap mendefinisikan penilitian,
seorang praktisi PR harus meng-olah data faktual yang telah ada, mengadakan perbandingan,
melakukan pertimbangan, dan menghasilkan penilaian, sehingga dapat diperoleh kesimpulan
dan ketelitian dari data faktual yang telah didapat. Proses PR tidak sesederhana pengumpulan
data dan fakta, namun juga harus mengedepankan pengolahan, penelitian, pengklasifikasian,
dan penyusun-an data sedemikian rupa sehingga memudahkan pemecahan masalah nantinya.
Penelitian dalam pencarian data ini dapat dilakukan dengan cara-cara: survei dan poling,
wawancara, focus group discussion, wawancara mendalam, dan walking around research.
2. Planning (perencanaan)
Setelah tahap penelitian dan pencarian data, praktisi PR melanjutkan ke tahap perencanaan.
Dalam tahap ini, praktisi PR melakukan penyusunan masalah. Ia melakukan pemikiran untuk
mengatasi masalah dan menentukan orang-orang yang akan menggarap masalah nantinya.
Perencanaan ini tidak boleh diabaikan, namun harus dipikirkan secara matang karena turut
menentukan suksesnya pekerjaan PR secara keseluruhan. Perencanaan disusun atas data dan
fakta yang telah diperoleh, bukan berdasarkan keinginan PR. Berdasarkan pada rumusan
masalah, dibuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat program
kerja berdasarkan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan publik. Kata
kunci dari tahap ini adalah, “What should we do and why?”
3. Action and Communication (aksi dan komunikasi)
Komunikasi sering kali dilakukan berdasarkan asumsi pribadi oleh seorang praktisi PR.
Akibatnya, tindakan tersebut terkadang membawa hasil yang buruk dan tidak disarankan
karena akan berisiko pada citra perusahaan. Tahap ini dilewati untuk mendapatkan jawaban
pertanyaan, “How do we do it and say it”. Tujuan dan objektivitas yang spesifik harus
dikaitkan untuk mencapai aksi dan komunikasi yang akan dilakukan oleh praktisi PR. Ia
harus mampu mengkomunikasikan pelak pelaksanaan program sehingga dapat
mempengaruhi sikap publiknya yang kemudian mendorong mereka untuk mendukung
pelaksanaan program tersebut. Selain itu, ia juga harus melakukan aksi dan melakukan
kegiatan PR sebaik-baiknya. Kegiatan aksi ini merupakan kegiatan komunikasi, selayaknya
komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi organisasional.
4. Evaluation (evaluasi)
Cara untuk mengetahui apakah prosesnya sudah selesai atau belum adalah dengan
mengadakan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Tujuan utama dari evaluasi
adalah untuk mengukur keefektifitasan proses secara keseluruhan. Pada tahap ini, ia pun
dituntut untuk teliti dan seksama demi keakuratan data dan fakta yang telah ada. Akan tetapi,
perlu diingat bahwa nama tengah seorang praktisi PR adalah „krisis‟. Oleh karena itu, setelah
selesai satu permasalahan, tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan masalah baru
lagi. Dengan demikian, tahap ini juga sebagai acuan perencanaan di masa mendatang.
Singkat kata, “How did we do?” menjadi acuan dalam tahap ini.

Tugas Kegiatan humas


adalah mendukung tercapainya tujuan organisasi yang dikejar dan dilaksanakan oleh
seluruh insan organisasi yang bersangkutan mulai dari pimpinan tertinggi sampai bawahan
terendah.
Ada tiga tugas humas dalam organisasi yang berhubungan erat, enggan tujuan dan fungsi
humas. Ketiga tugas tersebut adalah sebagai berikut :
 Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecendrungan perilaku public,
kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan
organisasi/lembaga. Kecendrungan perilaku public yang dihadapi oleh humas, yakni
tidak tahu, apatis ; pransangka dan memusuhi. Mengacu pada klasifikasi public menurut
jeffkins tersebut, maka tugas humas adalah merubah public yang tidak tahu menjadi
tahu, yang apatis menjadi peduli, yang berprasangka menjadi menerima dan yang
memusuhi menjadi simpati.
 Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan public.
Kepentingan organisasi dapat jauh jadi berbeda dengan kepentinga public dan
sebaliknya. Namun dapat juga kepentingan ini sedikit berbeda bahkan dapat juga
kepentingannya sama. Dalam kondisi yang manapun, tugas humas adalah
mempertemukan kepentingan ini menjadi saling dimengerti, dipahami, dihormati dan
dilaksanakan. Bila kepentinganya berbeda, maka humas dapat bertugas untuk
menghubunganknya.
 Mengevaluasi program-program organisasi khususnya yang berkaitan dengan public.
Tugas mengevaluasi program manajemen ini mensyaratkan kedudukan dan wewenang
humas yang tinggi dan luas. Karena tugas ini dapat berarti humas memiliki wewenang
untuk memberi nasihat apakah suatu program sebaiknya diteruskan ataukah ditunda
ataukah dihentikan. Disini humas bertugas senantiasa memonitor semua program.
MATERI PERTEMUAN 6

MEDIA HUMAS
Media yang Digunakan Public Relations dalam Menyampaikan Pesan Kepada Publik
Bila membandingkan media PR dan media iklan, akan muncul lima hal menarik:
1) Kampanye periklanan dan kampanye humas sama-sama bisa menggunakan berbagai
macam media.
2) Para praktisi PR berhubungan dengan para editor, jurnalis, serta para produser TV dan
radio, sedangkan para praktisi periklanan lebih banyak berhubungan dengan para
manager iklan dari berbagai perusahaan, petugas iklan di media massa (radio, koran,
televisi, majalah, dan sebagainya).
3) Iklan sifatnya jauh lebih komersial dibandingkan dengan PR.
4) Kampanye periklanan biasanya dilakukan terbatas pada media-media yang bisa
diharapkan akan membuahkan hasil maksimal (misalnya lonjakan penjualan) dengan
biaya serendah-rendahnya. Sedangkaan kampanye PR bersedia menggunakan media apa
saja, asalkan bisa menjangkau sebanyak mungkin khalayak.
5) Tidak seperti dunia periklanan, dunia PR dapat menggunakan berbagai media khusus
seperti jurnal-jurnal internal, buletin atau sekedar majalah dinding.

Variasi Media PR :
a. Media pers (press)
Media ini terdiri dari berbagai macam koran yang beredar di masyarakat secara umum,
baik yang berskala regional maupun nasional atau bahkan internasional, koran-koran
gratis, majalah-majalah, yang diterbitkan secara umum maupun hanya dalam jumlah
terbatas untuk kalangan tertentu; buku-buku petunjuk khusus; buku-buku tahunan dan
laporan-laporan tahunan dari berbagai lembaga yang sengaja dipublikasikan untuk
umum.
b. Audio-visual
Media ini terdiri dari slide dan kaset video, film-film dokumenter.
c. Radio
Kategori ini meliputi semua jenis radio, mulai dari yang berskala lokal, nasional hingga
internasional baik yang dipancarkan secara luas maupun yang dikemas secara khusus.
d. Televisi
Televisi sebagai media PR tidak hanya televisi nasional atau regional tapi juga televisi
internasional, termasuk pula sistem-sistem teletex.
e. Pameran (exhibition)
f. Bahan-bahan cetakan (printed material)
Yakni berbagai macam bahan cetakan yang bersifat mendidik, informatif, dan menghibur
yang disebarkan dalam berbagai bentuk guna mencapai tujuan humas tertentu.
g. Penerbitan buku khusus (sponsored books)
Isi buku ini bisa bermacam-macam, misalnya saja mengenai seluk-beluk organisasi,
petunjuk lengkap mengenai cara penggunaan produk-produknya atau bisa juga mengenai
keterangan tentang berbagai aspek yang berkenaan dengan produk atau organisasi itu
sendiri.
h. Surat langsung (direct mail)
Surat PR seperti ini tidak saja ditujukan kepada tokoh atau pribadi-pribadi tertentu saja,
tetapi juga kepada berbagai macam lembaga yang sekiranya relevan, atau untuk dipajang
di tempat-tempat umum.
i. Pesan-pesan lisan (spoken words)
Penyampaian pesan PR juga bisa dilakukan melalui komunikasi langsung atau tatap
muka.
j. Pemberian sponsor (sponsorship)
Suatu organisasi atau perusahaan bisa pula menjalankan kegiatan PRnya melalui
penyediaan dana atau dukungan tertentu atas penyelenggaraan suatu acara seni, olahraga,
ekspedisi, beasiswa universitas, sumbangan amal, dan sebagainya. Kegiatan penyediaan
sponsor ini juga sering dilakukan dalam rangka melancarkan suatu iklan atau mendukung
usaha-usaha pemasaran.
k. Jurnal organisasi (house jurnals)
Suatu bentuk terbitan dari sebuah perusahaan atau organisasi yang sengaja dibuat dalam
rangka mengadakan komunikasi dengan khalayaknya.
l. Ciri khas (house style) dan identitas perusahaan (corporate identity)
Bentuknya bisa bermacam-macam, tergantung pada bentuk dan karakter organisasinya.
Ciri khas organisasi atau identitas perusahaan ini sengaja diciptakan untuk mengingatkan
khalayak atas keberadaan dari organisasi yang bersangkutan.
m. Bentuk-bentuk media humas lainnya
Misalnya banyak perusahaan sengaja menyisipkan pesan-pesan sosial pada kemasan
produknya agar khalayak mengetahui bahwa mereka bukanlah binatang ekonomi yang
semata-mata mengejar keuntungan.

Macam-Macam Humas
1. HUMAS PEMERINTAHAN
Humas pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas di institusi
pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan
mereka. Tugas pemerintah memang sangat berat, sebab masyarakat yang dihadapi terdiri dari
berbagai publik dengan kepentingan yang sangat kompleks pula. Hal ini memang tidak lepas
dari karakteristik yang melekat dalam setiap program/kegiatan pemerintah, antara lain sebagai
berikut.
1. Program pemerintah ditujukan untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar belakang,
karakter, ekonomi, pendidikan (intelejensi) yang beragam.
2. Seringkali hasilnya abstrak, yang sulit dilihat dalam waktu dekat, bahkan dalam jangka
yang panjang sekalipun, karena sifatnya yang integral dan berkesinambungan.
3. Program pemerintah selalu mendapat controlling/pengawasan dari berbagai kalangan,
terutama pers, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sebagainya.

2. HUMAS INDUSTRI DAN BISNIS


Humas industri dan bisnis telah diterima oleh perusahaan-perusahaan besar. Humas di
sana merupakan fungsi manajemen yang turut menentukan suksesnya operasi suatu perusahaan.
Humas industri tidak dapat dilepaskan dari prinsip ekonomi. Sebab industri dan bisnis memiliki
orientasi pada keuntungan (profit oriented). Dengan demikian, humas industri hendaknya
memiliki suatu daftar prioritas, sehingga sumber daya yang tersedia dapat disediakan seefisien
mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bila dirinci lebih jauh lagi, beberapa hal
yang berpengaruh terhadap kehidupan dan operasional industri dan perdagangan adalah sebagai
berikut.
1. Persamaan hak dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan bagi masyarakat,
memunculkan undang-undang dan peraturan pemerintah yang menjadi pedoman untuk
mencari dan memberi kesempatan kepada golongan-golongan tertentu.
2. Kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan pekerja. Peraturan-peraturan dan hukum yang
tidak merugikan pekerja dan liputan pers tentang pelanggaran-pelanggaran, sangat
mempengaruhi program- program perusahaan untuk para karyawannya.
3. Perlindungan terhadap investor. Perlindungan terhadap investor melalui peraturan wajib
lapor, merupakan sisi positif yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menahan
investor, mempengaruhi calon investor potensial.
4. Kontrol kualitas dan keamanan atas produk-produk dan pelayanan dengan keuntungan
yang memadai.
5. Integritas manajemen. Meningkatnya perhatian masyarakat terhadap perilaku bisnis
perusahaan- perusahaan industri, terutama interaksi mereka dengan pemerintah dan
struktur politik, serta komunitas menjadikan perusahaan berhati-hati memutuskan hal-hal
yang berkaitan dengan KKN.
6. Pertahanan nasional, konservasi dan perlindungan sumber alam, serta perlindungan
lingkungan adalah hal-hal yang sangat berpengaruh terhadap dunia industri.
F. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : scientific
2. Metode : diskusi, ceramah, tanya jawab, observasi, dan pemberian
tugas
3. Model : problem based learning

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan :1
Alokasi waktu : 2 JP @ 45 menit

Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran siswa.
3. Memeriksa tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
4. Mengecek kesiapan siswa dan memberikan
motivasi.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran melakukan
apresiasi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke materi.
6. Menjelaskan model pembelajaran yang digunakan
Inti Mengamati 65 menit
Peserta didik diarahkan untuk mengamati aktivitas
humas di sekolah/kantor dengan sikap sungguh-
sungguh dan teliti.

Menanya
Memberikan kesempatan pada peserta didik
menanyakan hal yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari di buku pegangan. Peserta didik yang lain
diberi kesempatan untuk menanggapi dengan sikap
kesungguhan, rasa ingim tahu, dan toleransi.

Eksperimen/explore
Peserta didik didorong untuk mencari informasi
mengenai definisi humas dengan sikap sungguh-
sungguh, percaya diri, dan toleransi.

Mengasosiasikan
Peserta didik didorong untuk dapat menghubungkan
definisi humas menurut para ahli dengan perilaku
efektif dan efisien .

Mengkomunikasikan
Peserta didik didorong untuk mempresentasikan bahan
presentasi yang telah dibuat dengan sikap percaya diri,
toleransi, sungguh-sungguh, kerjasama, dan peduli
lingkungan.
Penutup 1. Setiap peserta didik melakukan refleksi 10 menit
pembelajaran, dengan membuat kesimpulan dari
materi yang dipelajari
2. Memberikan tanya jawab terhadap materi yang
disampaikan
3. Menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan yang akan datang
4. Memberikan tugas kepada peserta didik.
5. Salam penutup

Alokasi waktu : 3 JP @ 45 menit


Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran siswa.
3. Memeriksa tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
4. Mengecek kesiapan siswa dan memberikan
motivasi.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran melakukan
apresiasi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke materi.
6. Menjelaskan model pembelajaran yang digunakan
Inti Mengamati 100 menit
Peserta didik diarahkan untuk mengamati aktivitas
humas di sekolah/kantor dengan sikap sungguh-
sungguh dan teliti.

Menanya
Memberikan kesempatan pada peserta didik
menanyakan hal yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari di buku pegangan. Peserta didik yang lain
diberi kesempatan untuk menanggapi dengan sikap
kesungguhan, rasa ingim tahu, dan toleransi.

Eksperimen/explore
Peserta didik didorong untuk mencari informasi
mengenai public relation dengan sikap sungguh-
sungguh, percaya diri, dan toleransi.

Mengasosiasikan
Peserta didik didorong untuk dapat menghubungkan
definisi public relation dari berbagai sumber dengan
perilaku efektif dan efisien .

Mengkomunikasikan
Peserta didik didorong untuk mempresentasikan bahan
presentasi yang telah dibuat dengan sikap percaya diri,
toleransi, sungguh-sungguh, kerjasama, dan peduli
lingkungan.
Penutup 1. Setiap peserta didik melakukan refleksi 20 menit
pembelajaran, dengan membuat kesimpulan dari
materi yang dipelajari
2. Memberikan tanya jawab terhadap materi yang
disampaikan
3. Menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan yang akan datang
4. Memberikan tugas kepada peserta didik.
5. Salam penutup
Pertemuan :2
Alokasi waktu : 2 JP @ 45 menit

Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran siswa.
3. Memeriksa tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
4. Mengecek kesiapan siswa dan memberikan
motivasi.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran melakukan
apresiasi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke materi.
6. Menjelaskan model pembelajaran yang digunakan
Inti Mengamati 65 menit
Peserta didik diarahkan untuk mengamati aktivitas
humas di sekolah/kantor dengan sikap sungguh-
sungguh dan teliti.

Menanya
Memberikan kesempatan pada peserta didik
menanyakan hal yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari di buku pegangan. Peserta didik yang lain
diberi kesempatan untuk menanggapi dengan sikap
kesungguhan, rasa ingim tahu, dan toleransi.

Eksperimen/explore
Peserta didik didorong untuk mencari informasi
mengenai konsep humas sikap sungguh-sungguh,
percaya diri, dan toleransi.

Mengasosiasikan
Peserta didik didorong untuk dapat menghubungkan
praktek kegiatan humas dengan konsep humas dengan
perilaku efektif dan efisien .
Mengkomunikasikan
Peserta didik didorong untuk mempresentasikan bahan
presentasi yang telah dibuat dengan sikap percaya diri,
toleransi, sungguh-sungguh, kerjasama, dan peduli
lingkungan.

Penutup 1. Setiap peserta didik melakukan refleksi 10 menit


pembelajaran, dengan membuat kesimpulan dari
materi yang dipelajari
2. Memberikan tanya jawab terhadap materi yang
disampaikan
3. Menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan yang akan datang
4. Memberikan tugas kepada peserta didik.
5. Salam penutup

Alokasi waktu : 3 JP @ 45 menit


Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran siswa.
3. Memeriksa tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
4. Mengecek kesiapan siswa dan memberikan
motivasi.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran melakukan
apresiasi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke materi.
6. Menjelaskan model pembelajaran yang digunakan
Inti Mengamati 100 menit
Peserta didik diarahkan untuk mengamati aktivitas
humas di sekolah/kantor dengan sikap sungguh-
sungguh dan teliti.

Menanya
Memberikan kesempatan pada peserta didik
menanyakan hal yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari di buku pegangan. Peserta didik yang lain
diberi kesempatan untuk menanggapi dengan sikap
kesungguhan, rasa ingim tahu, dan toleransi.

Eksperimen/explore
Peserta didik didorong untuk mencari informasi
mengenai karakteristik humas sikap sungguh-sungguh,
percaya diri, dan toleransi.

Mengasosiasikan
Peserta didik didorong untuk dapat menyebutkan
karakteristik humas dengan perilaku efektif dan
efisien .

Mengkomunikasikan
Peserta didik didorong untuk mempresentasikan bahan
presentasi yang telah dibuat dengan sikap percaya diri,
toleransi, sungguh-sungguh, kerjasama, dan peduli
lingkungan.
Penutup 1. Setiap peserta didik melakukan refleksi 20 menit
pembelajaran, dengan membuat kesimpulan dari
materi yang dipelajari
2. Memberikan tanya jawab terhadap materi yang
disampaikan
3. Menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan yang akan datang
4. Memberikan tugas kepada peserta didik.
5. Salam penutup
Pertemuan :3
Alokasi waktu : 2 JP @ 45 menit

Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran siswa.
3. Memeriksa tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
4. Mengecek kesiapan siswa dan memberikan
motivasi.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran melakukan
apresiasi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke materi.
6. Menjelaskan model pembelajaran yang digunakan
Inti Mengamati 65 menit
Peserta didik diarahkan untuk mengamati aktivitas
humas di sekolah/kantor dengan sikap sungguh-
sungguh dan teliti.

Menanya
Memberikan kesempatan pada peserta didik
menanyakan hal yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari di buku pegangan. Peserta didik yang lain
diberi kesempatan untuk menanggapi dengan sikap
kesungguhan, rasa ingim tahu, dan toleransi.

Eksperimen/explore
Peserta didik didorong untuk mencari informasi
mengenai sejarah perkembangan humas dengan sikap
sungguh-sungguh, percaya diri, dan toleransi.

Mengasosiasikan
Peserta didik didorong untuk dapat menghubungkan
perkembangan humas dari jaman dahulu hingga kini
dengan perilaku efektif dan efisien .
Mengkomunikasikan
Peserta didik didorong untuk mempresentasikan bahan
presentasi yang telah dibuat dengan sikap percaya diri,
toleransi, sungguh-sungguh, kerjasama, dan peduli
lingkungan.

Penutup 1. Setiap peserta didik melakukan refleksi 10 menit


pembelajaran, dengan membuat kesimpulan dari
materi yang dipelajari
2. Memberikan tanya jawab terhadap materi yang
disampaikan
3. Menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan yang akan datang
4. Memberikan tugas kepada peserta didik.
5. Salam penutup

Alokasi waktu : 3 JP @ 45 menit


Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran siswa.
3. Memeriksa tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
4. Mengecek kesiapan siswa dan memberikan
motivasi.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran melakukan
apresiasi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke materi.
6. Menjelaskan model pembelajaran yang digunakan
Inti Mengamati 100 menit
Peserta didik diarahkan untuk mengamati aktivitas
humas di sekolah/kantor dengan sikap sungguh-
sungguh dan teliti.

Menanya
Memberikan kesempatan pada peserta didik
menanyakan hal yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari di buku pegangan. Peserta didik yang lain
diberi kesempatan untuk menanggapi dengan sikap
kesungguhan, rasa ingim tahu, dan toleransi.

Eksperimen/explore
Peserta didik didorong untuk mencari informasi
mengenai tujuan humas sikap sungguh-sungguh,
percaya diri, dan toleransi.

Mengasosiasikan
Peserta didik didorong untuk dapat menghubungkan
masing-masing tujuan humas dengan perilaku efektif
dan efisien .

Mengkomunikasikan
Peserta didik didorong untuk mempresentasikan bahan
presentasi yang telah dibuat dengan sikap percaya diri,
toleransi, sungguh-sungguh, kerjasama, dan peduli
lingkungan.
Penutup 1. Setiap peserta didik melakukan refleksi 20 menit
pembelajaran, dengan membuat kesimpulan dari
materi yang dipelajari
2. Memberikan tanya jawab terhadap materi yang
disampaikan
3. Menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan yang akan datang
4. Memberikan tugas kepada peserta didik.
5. Salam penutup
Pertemuan :4
Alokasi waktu : 2 JP @ 45 menit

Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran siswa.
3. Memeriksa tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
4. Mengecek kesiapan siswa dan memberikan
motivasi.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran melakukan
apresiasi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke materi.
6. Menjelaskan model pembelajaran yang digunakan
Inti Mengamati 65 menit
Peserta didik diarahkan untuk mengamati pengelolaan
kegiatan humas di sekolah/kantor dengan sikap
sungguh-sungguh dan teliti.

Menanya
Memberikan kesempatan pada peserta didik
menanyakan hal yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari di buku pegangan. Peserta didik yang lain
diberi kesempatan untuk menanggapi dengan sikap
kesungguhan, rasa ingim tahu, dan toleransi.

Eksperimen/explore
Peserta didik didorong untuk mencari informasi
mengenai fungsi humas sikap sungguh-sungguh,
percaya diri, dan toleransi.

Mengasosiasikan
Peserta didik didorong untuk dapat menyebutkan
fungsi humas dengan perilaku efektif dan efisien .
Mengkomunikasikan
Peserta didik didorong untuk mempresentasikan bahan
presentasi yang telah dibuat dengan sikap percaya diri,
toleransi, sungguh-sungguh, kerjasama, dan peduli
lingkungan.

Penutup 1. Setiap peserta didik melakukan refleksi 10 menit


pembelajaran, dengan membuat kesimpulan dari
materi yang dipelajari
2. Memberikan tanya jawab terhadap materi yang
disampaikan
3. Menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan yang akan datang
4. Memberikan tugas kepada peserta didik.
5. Salam penutup

Alokasi waktu : 3 JP @ 45 menit


Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran siswa.
3. Memeriksa tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
4. Mengecek kesiapan siswa dan memberikan
motivasi.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran melakukan
apresiasi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke materi.
6. Menjelaskan model pembelajaran yang digunakan
Inti Mengamati 100 menit
Peserta didik diarahkan untuk mengamati pengelolaan
kegiatan humas di sekolah/kantor dengan sikap
sungguh-sungguh dan teliti.

Menanya
Memberikan kesempatan pada peserta didik
menanyakan hal yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari di buku pegangan. Peserta didik yang lain
diberi kesempatan untuk menanggapi dengan sikap
kesungguhan, rasa ingim tahu, dan toleransi.

Eksperimen/explore
Peserta didik didorong untuk mencari informasi
mengenai peran humas sikap sungguh-sungguh,
percaya diri, dan toleransi.

Mengasosiasikan
Peserta didik didorong untuk dapat menghubungkan
berbagai peran humas dengan perilaku efektif dan
efisien .

Mengkomunikasikan
Peserta didik didorong untuk mempresentasikan bahan
presentasi yang telah dibuat dengan sikap percaya diri,
toleransi, sungguh-sungguh, kerjasama, dan peduli
lingkungan.
Penutup 1. Setiap peserta didik melakukan refleksi 20 menit
pembelajaran, dengan membuat kesimpulan dari
materi yang dipelajari
2. Memberikan tanya jawab terhadap materi yang
disampaikan
3. Menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan yang akan datang
4. Memberikan tugas kepada peserta didik.
5. Salam penutup
Pertemuan :5
Alokasi waktu : 2 JP @ 45 menit

Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran siswa.
3. Memeriksa tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
4. Mengecek kesiapan siswa dan memberikan
motivasi.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran melakukan
apresiasi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke materi.
6. Menjelaskan model pembelajaran yang digunakan
Inti Mengamati 65 menit
Peserta didik diarahkan untuk mengamati pengelolaan
kegiatan humas di sekolah/kantor dengan sikap
sungguh-sungguh dan teliti.

Menanya
Memberikan kesempatan pada peserta didik
menanyakan hal yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari di buku pegangan. Peserta didik yang lain
diberi kesempatan untuk menanggapi dengan sikap
kesungguhan, rasa ingim tahu, dan toleransi.

Eksperimen/explore
Peserta didik didorong untuk mencari informasi
mengenai prosedur kerja humas sikap sungguh-
sungguh, percaya diri, dan toleransi.

Mengasosiasikan
Peserta didik didorong untuk dapat membuat prosedur
kerja humas dengan perilaku efektif dan efisien .
Mengkomunikasikan
Peserta didik didorong untuk mempresentasikan bahan
presentasi yang telah dibuat dengan sikap percaya diri,
toleransi, sungguh-sungguh, kerjasama, dan peduli
lingkungan.

Penutup 1. Setiap peserta didik melakukan refleksi 10 menit


pembelajaran, dengan membuat kesimpulan dari
materi yang dipelajari
2. Memberikan tanya jawab terhadap materi yang
disampaikan
3. Menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan yang akan datang
4. Memberikan tugas kepada peserta didik.
5. Salam penutup

Alokasi waktu : 3 JP @ 45 menit


Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran siswa.
3. Memeriksa tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
4. Mengecek kesiapan siswa dan memberikan
motivasi.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran melakukan
apresiasi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke materi.
6. Menjelaskan model pembelajaran yang digunakan
Inti Mengamati 100 menit
Peserta didik diarahkan untuk mengamati pengelolaan
kegiatan humas di sekolah/kantor dengan sikap
sungguh-sungguh dan teliti.

Menanya
Memberikan kesempatan pada peserta didik
menanyakan hal yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari di buku pegangan. Peserta didik yang lain
diberi kesempatan untuk menanggapi dengan sikap
kesungguhan, rasa ingim tahu, dan toleransi.

Eksperimen/explore
Peserta didik didorong untuk mencari informasi
mengenai tugas humas dalam organisasi dengan sikap
sungguh-sungguh, percaya diri, dan toleransi.

Mengasosiasikan
Peserta didik didorong untuk dapat menyebutkan tugas
humas dalam organisasi dengan perilaku efektif dan
efisien .

Mengkomunikasikan
Peserta didik didorong untuk mempresentasikan bahan
presentasi yang telah dibuat dengan sikap percaya diri,
toleransi, sungguh-sungguh, kerjasama, dan peduli
lingkungan.
Penutup 1. Setiap peserta didik melakukan refleksi 20 menit
pembelajaran, dengan membuat kesimpulan dari
materi yang dipelajari
2. Memberikan tanya jawab terhadap materi yang
disampaikan
3. Menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan yang akan datang
4. Memberikan tugas kepada peserta didik.
5. Salam penutup
Pertemuan :6
Alokasi waktu : 2 JP @ 45 menit

Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran siswa.
3. Memeriksa tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
4. Mengecek kesiapan siswa dan memberikan
motivasi.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran melakukan
apresiasi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke materi.
6. Menjelaskan model pembelajaran yang digunakan
Inti Mengamati 65 menit
Peserta didik diarahkan untuk mengamati media
humas yang digunakan di sekolah/kantor dengan sikap
sungguh-sungguh dan teliti.

Menanya
Memberikan kesempatan pada peserta didik
menanyakan hal yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari di buku pegangan. Peserta didik yang lain
diberi kesempatan untuk menanggapi dengan sikap
kesungguhan, rasa ingim tahu, dan toleransi.

Eksperimen/explore
Peserta didik didorong untuk mencari media humas
sikap sungguh-sungguh, percaya diri, dan toleransi.

Mengasosiasikan
Peserta didik didorong untuk dapat menyebutkan
media humas yang digunakan dalam sekolah/kantor
dengan perilaku efektif dan efisien .
Mengkomunikasikan
Peserta didik didorong untuk mempresentasikan bahan
presentasi yang telah dibuat dengan sikap percaya diri,
toleransi, sungguh-sungguh, kerjasama, dan peduli
lingkungan.

Penutup 1. Setiap peserta didik melakukan refleksi 10 menit


pembelajaran, dengan membuat kesimpulan dari
materi yang dipelajari
2. Memberikan tanya jawab terhadap materi yang
disampaikan
3. Menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan yang akan datang
4. Memberikan tugas kepada peserta didik.
5. Salam penutup

Alokasi waktu : 3 JP @ 45 menit


Kegiatan Diskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 15 menit


berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran siswa.
3. Memeriksa tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
4. Mengecek kesiapan siswa dan memberikan
motivasi.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran melakukan
apresiasi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan peserta didik ke materi.
6. Menjelaskan model pembelajaran yang digunakan
Inti Mengamati 100 menit
Peserta didik diarahkan untuk mengamati pengelolaan
kegiatan humas di sekolah/kantor dengan sikap
sungguh-sungguh dan teliti.

Menanya
Memberikan kesempatan pada peserta didik
menanyakan hal yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari di buku pegangan. Peserta didik yang lain
diberi kesempatan untuk menanggapi dengan sikap
kesungguhan, rasa ingim tahu, dan toleransi.

Eksperimen/explore
Peserta didik didorong untuk mencari informasi
mengenai macam-macam humas sikap sungguh-
sungguh, percaya diri, dan toleransi.

Mengasosiasikan
Peserta didik didorong untuk dapat menyebutkan
macam-macam humas dengan perilaku efektif dan
efisien .

Mengkomunikasikan
Peserta didik didorong untuk mempresentasikan bahan
presentasi yang telah dibuat dengan sikap percaya diri,
toleransi, sungguh-sungguh, kerjasama, dan peduli
lingkungan.
Penutup 1. Setiap peserta didik melakukan refleksi 20 menit
pembelajaran, dengan membuat kesimpulan dari
materi yang dipelajari
2. Memberikan tanya jawab terhadap materi yang
disampaikan
3. Menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan yang akan datang
4. Memberikan tugas kepada peserta didik.
5. Salam penutup
H. ALAT/BAHAN/SUMBER/MEDIA BELAJAR

1. Media :
a. Power point
b. Alur diagram kegiatan kantor
2. Alat :
a. Laptop
b. LCD
c. Flash disk
3. Sumber belajar :
a. Modul Hubungan Masayarakat
b. Laboraturium Administrasi Perkantoran
c. Internet

I. PENILAIAN
a. Pengetahuan :
Tes Tulis
b. Sikap
Observasi, penilaian diri, teman sejawat.
c. Keterampilan
 Ujian Praktik
 Tugas Terstruktur dan Tugas Tidak Terstruktur
d. Remidial
Remidial dilakukan untuk siswa yang belum lulus KKM dengan memberi soal
yang lebih mudah
a. Soal
b. Kunci

1. Tes Uraian
Pertanyaan : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan singkat !
1) Jelaskan definisi humas !
2) Sebut dan jelaskan 4 (empat) ciri utama humas!
3) Jelaskan tujuan sebuah humas dalam perusahaan!
4) Sebutkan fungsi utama humas!
5) Jelaskan peran humas pemerintah sebagai komunikator, fasilitator dan
desiminator!
Kunci Jawaban:
1) Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah praktek mengelola
penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas
dapat mencakup sebuah organisasi atau individu yang mendapatkan eksposur ke
khalayak mereka menggunakan topik kepentingan publik dan berita yang tidak
memerlukan pembayaran langsung. Tujuan dari hubungan masyarakat oleh
perusahaan sering untuk membujuk masyarakat, investor, mitra, karyawan, dan
pemangku kepentingan lainnya untuk mempertahankan sudut pandang tertentu
tentang hal itu, kepemimpinannya, produk, atau keputusan politik. Kegiatan
umum termasuk berbicara di konferensi, memenangkan penghargaan industri,
bekerja sama dengan pers, dan komunikasi karyawan. Sebagai sebuah profesi
seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik,
meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan
sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
Hubungan masyarakat adalah sebuah seni berkomunikasi dengan publik untuk
membangun saling pengertian, menghindari kesalahpahaman dan mispersepsi,
sekaligus membangun citra positif lembaga.
Humas adalah segala bentuk kontak dan hubungan yang diadakan oleh suatu
organisasi dengan semua bentuk “publik” baik internal maupun eksternal,
hubungan ini adalah meliputi semua bentuk komunikasi. Harus diingatpula,
bahwa untuk terbentuknya suatu komunikasi harus terdapat unsur menerima dan
memberi” atau dialog – dialog dengan pihak – pihak yang berhubungan, dan
unsur – unsur yang ada di dalamnya (humas) adalah: 1)fungsi manajemen, 2)
fungsi komunikasi, 3) fungsi penelitian danpenilaian,4) suatu fungsi yang
dirancang untuk meningkatkan salingpengertian, keserasian, dan masukan yang
demokratis ke dalam suatu proses pengambilan keputusan.Humas bukanlah alat
bisnis atau politik, tetapi alat manajemen. Humas juga bukan suatu bentuk
reklameatau jurnalisme, meskipin baik advertensi atau reklame dan
teknikjurnalistik adalah alat yang dapat dipergunakan untuk
meningkatkankomunikasi dalam humas.
2) Ada 4 (empat) cirri utama humas yang disebut sebagai karakteristik humas,
diantaranya yaitu:
 Adanya Upaya Komunikasi Yang Bersifat Dua Arah
Hakekat humas adalah komunkasi. Namun tidak semua komunikasi dikatakan humas.
Komunikasi yang menjadi cirri kehumasan adalah komunikasi dua arah yang
memungkinkan terjadinya arus informasi timbale balik.
 Sifatnya Yang Terencana
Sifat humas yang terencana mengandung pengertian bahwa kerja / aktivitas humas
merupakan kerja / aktivitas yang berkesinambungan, memiliki metode terintegrasi
dengan bagian lain dan hasilnya tangible (nyata). Syarat terencana dan dan
berkesinambungan ini merupakan salah satu sarat yang dinilai dalam kompetisi tertinggi
program PR internasional, yakni Golden World Award For Excellence in PR (GWA).
 Berorientasi Pada Organisasi / Lembaga
Denngan mencermati orientas tersebut, maka syarat mutlak dalam kerja humas adalah
pemahaman yang tinggi terhadap visi,misi, dan budaya organisasi / lembaga. Visi, misi,
dan budaya organisasi / lembaga inilah yang menjadi materi utama humas, sehingga
dapat mencapai tujuan humas dan mendukung tujuan manajemen lainnya, termasuk
tujuan marketing.
 Sasarannya Adalah Pubublik
Yaitu suatu kelompok dalam masyarakat yang memiliki karakteristik kepentingan yang
sama. Jadi sasaran humas bukanlah perorangan, hal ini perlu disampaikan sebab masih
ada orang yang mengistilahkan PR sebagai personal Relation.

3) Tujuan sebuah humas perusahaan


Ruang lingkup tujuan humas itu sendiri ternyata demikian luas. Namun dari semua tujuan humas
tersebut kita bisa mengambil beberapa yang bisa dijadikan prioritas. Dari sekian banyak hal
yang bisa dijadikannya prioritas kegiatan humas sebuah perusahaan, berapa diantaranya yang
pokok adalah sebagai berikut:
 Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-
kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. Sebagai contoh, suatu perusahaan yang
semula hanya menangani transportasi truk tapi kemudian mulai menjual mesin pemanas
ruangan. Guna menyesuaikan diri atas adanya kegiatan yang baru tersebut, maka
perusahaan harus mengubah citranya supaya kegiatan dan produk-produk barunya itu
mendapat sambutan positif dari khalayaknya.
 Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai
 Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada
masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
 Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pasar-pasar
baru.
 Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana
perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
 Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya, sehubungan
dengan telah tejadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau
salah paham dikalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.
 Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti
dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
 Untuk meyakinkan khalayak bahwasanya perusahaan mampu bertahan atau bangkit
kembali setelah terjadinya suatu krisis.
 Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko
pengambilalihan (take-over) oleh pihak-pihak lain.
 Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru
 Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pemimpin
perusahaan organisasi kehidupan social sehari-hari.
 Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
 Untuk memastikan bahwasanya para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan
atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari
peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemarintah yang merugikan.
 Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahan, agar
masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam
berbagai hal.

4) Fungsi utama humas


Fungsi-fungsi utama yang dilakukan oleh seorang humas dalam organisasinya meliputi
berbagai bidang dan segi, dibawah ini terdapat beberapa fungsi humas yang paling utama, yaitu:
 Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi engan
publiknya, baik publik intern maupun extern dalam rangka menanamkan pengertian
 Menilai dan menentukan pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya
 Memberi saran kepada pemimpin tentang cara-cara mengendalikan pendapat umum
sebagaimana mestinya
 Menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam rangka menciptakan iklim
pendapat publik yangmenguntungkan organisasi/lembaga
 Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum

5) Peran Humas pemerintah sebagai komunikator, fasilitator dan desiminator.


 Humas komunikator yaitu, Humas pemerintah berperan membuka akses saluran dan
komunikasi dua arah, antara instansi pemerintah dan publiknya, baik secara langsung
mau pun tidak langsung.
 Peran Humas sebagai fasilitator, Humas pemerintah berperan menerap perkembangan
situasi dan aspirasi publik untuk di jadikan masukan bagi pimpinan instansi pemerintah
dalam pengambilan putusan.
 Desiminator, Humas pemerintah berperan dalam pelayanan informasi terhadap internal
organisasi dan publiknya, baik langsung mau pun tidak langsung, mengenai kebijakan
dan kegiatan masing-masing instansi pemerintah.

PEDOMAN PENSKORAN
Nomor Soal Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
TOTAL 100

NILAI= Perolehan Skor x 4


100

Nilai Predikat
0-1 D
1,01-1,33 D+
1,34-1,66 C-
1,68-2 C
2,01-2,33 C+
2,34-2,66 B-
2,68-3 B
3,01-3,33 B+
3,34-3,66 A-
3,68-4 A
2. Sikap
b. Penilaian Sikap
 Penilaian Diri
Nama :
NIS :
Kelas :
Skor
Penilaian
No Pernyataan Diri
Y/T
100
Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada
1
Tuhan YME agar mendapat ridho-Nya dalam belajar
2 Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh
3 Saya optimis bisa meraih prestasi
4 Saya bekerja keras untuk meraih cita-cita
Saya berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan
5
masyarakat
6 Saya suka membahas masalah politik, hukum dan pemerintahan
7 Saya berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku
8 Saya berusaha membela kebenaran dan keadilan
Saya rela berkorban demi kepentingan masyarakat, bangsa dan
9
Negara
Saya berusaha menjadi warga negara yang baik dan
10
bertanggung jawab
TOTAL NILAI

 Penilaian Teman Sejawat


Nama :
NIS :
Kelas :
Skor
Penilaian Diri
No Pernyataan
Y/T
100
Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang
1
dianutnya
Mengamalkan ajaran sesuai dengan agama yang
2
dianutnya
3 Memiliki perilaku Jujur
4 Bersikap Disiplin
5 Bertanggungjawab
6 Memiliki Kepedulian
7 Bersikap ramah dan santun
8 Suka bekerjasama
9 Bersikap Cinta Damai
10 Bersikap aktif
TOTAL NILAI
 Observasi/Pengamatan pada Proses Pembelajaran
Nama :
NIS :
Kelas :
Skor
No Pernyataan Y/T
100
1 Keterbukaan
2 Ketekunan belajar
3 Kerajinan
4 Tenggang rasa
5 Kedisiplinan
6 Ketekunan belajar
7 Kerajinan
8 Tenggang rasa
9 Kedisiplinan
10 Kerjasama
11 Ramah dengan teman
12 Hormat pada Guru
13 Kejujuran
14 Menepati janji
15 Kepedulian
16 Tanggung jawab
TOTAL NILAI
 Jurnal Kekuatan/Kelemahan
Nama :
NIS :
Kelas :
Skor
No Pernyataan Y/T
100
PENGEMBANGAN PERILAKU
1 Jujur
2 Disiplin
3 Tanggungjawab
4 Peduli
5 Santun
6 Ramah lingkungan
7 Gotong Royong
8 Kerja Sama
9 Cinta Damai
10 Responsif
11 Proaktif
PENGEMBANGAN SIKAP
Menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
12
berbagai permasalahan bangsa
13 Berinteraksi dengan lingkungan sosial
14 Berinteraksi dengan lingkungan alam
15 Menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
TOTAL NILAI
a. Penilaian Keterampilan

Kisi-Kisi Ujian
No Kompetensi Indikato Indikator Soal Soal No. Kunci
. Dasar r Soal Jawab
an
1 3.1. Mendeskrip Menjelas 1. Menguraika
1) 1. Adt Ada tiga tugas humas 2
sikan Ruang kan tugas n dan dalam organisasi
Lingkup dan menjelaskan yang berhubungan
humas media tugas humas erat dengan tujuan
4.1 Mengelola humas 2. memahami dan fungsi humas.
Kegiatan Humas beberapa Jelaskan ketiga
media tugas tersebut.
humas
2) 2. Seb Sebutkan beberapa
media yang
digunakan Public
Relations dalam
menyampaikan
pesan kepada publik

JOBSHEET

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 6 Surakarta


Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran : Administrasi Humas dan Keprotokolan
Kelas : XI
Semester : Gasal
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
 Kompetensi Dasar :
3.1 Mendeskripsikan Ruang Lingkup humas
4.1 Mengelola Kegiatan Humas
 Indikator Pencapaian Kompetensi
 Menjelaskan tugas dan media humas
 Tujuan Pembelajaran
1. Menguraikan dan menjelaskan tugas humas
2. memahami beberapa media humas
 Alat & Bahan
a. Komputer/Laptop
b. LCD
c. Layar Proyektor
d. Lembar Soal
 Petunjuk
a. Bacalah soal dengan seksama.
b. Buatlah sebuah presentasi dengan cepat dengan langkah-langkah yang benar.
c. Kerjakan sesuai dengan petunjuk pengerjaan seperti yang terdapat pada lembar soal.
 Jumlah Peserta
33 siswa

 SOAL
1. Ada tiga tugas humas dalam organisasi yang berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi
humas. Jelaskan ketiga tugas tersebut!
2. Sebutkan beberapa media yang digunakan Public Relations dalam menyampaikan pesan
kepada public!

 KUNCI JAWABAN
1. Ada tiga tugas humas dalam organisasi yang berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi
humas. Ketiga tugas tersebut adalah sebagai berikut :
 Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecendrungan perilaku public,
kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan
organisasi/lembaga. Kecendrungan perilaku public yang dihadapi oleh humas, yakni
tidak tahu, apatis ; pransangka dan memusuhi. Mengacu pada klasifikasi public menurut
jeffkins tersebut, maka tugas humas adalah merubah public yang tidak tahu menjadi
tahu, yang apatis menjadi peduli, yang berprasangka menjadi menerima dan yang
memusuhi menjadi simpati.
 Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan public.
Kepentingan organisasi dapat jauh jadi berbeda dengan kepentinga public dan
sebaliknya. Namun dapat juga kepentingan ini sedikit berbeda bahkan dapat juga
kepentingannya sama. Dalam kondisi yang manapun, tugas humas adalah
mempertemukan kepentingan ini menjadi saling dimengerti, dipahami, dihormati dan
dilaksanakan. Bila kepentinganya berbeda, maka humas dapat bertugas untuk
menghubunganknya.
 Mengevaluasi program-program organisasi khususnya yang berkaitan dengan public.
Tugas mengevaluasi program manajemen ini mensyaratkan kedudukan dan wewenang
humas yang tinggi dan luas. Karena tugas ini dapat berarti humas memiliki wewenang
untuk memberi nasihat apakah suatu program sebaiknya diteruskan ataukah ditunda
ataukah dihentikan. Disini humas bertugas senantiasa memonitor semua program.
2. Media yang Digunakan Public Relations dalam Menyampaikan Pesan
Kepada Publik
Bila membandingkan media PR dan media iklan, akan muncul lima hal menarik:
1) Kampanye periklanan dan kampanye humas sama-sama bisa menggunakan berbagai
macam media.
2) Para praktisi PR berhubungan dengan para editor, jurnalis, serta para produser TV
dan radio, sedangkan para praktisi periklanan lebih banyak berhubungan dengan para
manager iklan dari berbagai perusahaan, petugas iklan di media massa (radio, koran,
televisi, majalah, dan sebagainya).
3) Iklan sifatnya jauh lebih komersial dibandingkan dengan PR.
4) Kampanye periklanan biasanya dilakukan terbatas pada media-media yang bisa
diharapkan akan membuahkan hasil maksimal (misalnya lonjakan penjualan) dengan
biaya serendah-rendahnya. Sedangkaan kampanye PR bersedia menggunakan media apa
saja, asalkan bisa menjangkau sebanyak mungkin khalayak.
5) Tidak seperti dunia periklanan, dunia PR dapat menggunakan berbagai media khusus
seperti jurnal-jurnal internal, buletin atau sekedar majalah dinding.

 PENILAIAN

NO NAMA Presentasi Menanggapi Keaktifan Ketepatan Kerjasama TOTAL


SISWA Gagasan Bertanya
1.

2.

3.

Dst

PEDOMAN PENSKORAN
Kriteria Cukup Aktif : 3
Tidak Aktif :1 Aktif :4
Kurang Aktif : 2 Sangat Aktif : 5

Hasil Penilaian : Jumlah Perolehan Skor x 10


Skor Max
 Tugas
Terstruktur
Tugas terstruktur diberikan dengan memberi tugas/pekerjaan rumah kepada
siswa, di mana tugas tersebut harus dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Berikanlah contoh kegiatan real humas pemerintah dan humas bisnis yang ada di
masyarakat!
Tidak Terstruktur
Carilah materi mengenai sejarah perkembangan humas di Indonesia di internet!

3. REMIDIAL
SOAL REMIDI
1) Sebut dan jelaskan empat proses public relations!
2) Sebutkan beberapa media yang digunakan Public Relations dalam menyampaikan
pesan kepada public !

KUNCI JAWABAN SOAL REMIDI


1. Ada empat proses public relations. Proses tersebut bersifat dinamis, sehingga setiap
unsur yang ada pun berkesinambungan. Keempat proses tersebut adalah:
1. Research (penelitian)
Seorang praktisi PR harus mengenal gejala dan penyebab permasalahan. Oleh sebab itu,
praktisi PR perlu melibatkan dirinya dalam penelitian dalam pe-ngumpulan fakta. Ia
perlu memantau dan membaca tentang pengertian, opini, sikap, dan perilaku orang-orang
yang berkepentingan dan terpengaruhi oleh tindakan perusahaan. “What’s happening
now?” merupakan kata-kata yang menjelaskan tahap ini. Seorang praktisi PR harus jeli
dalam melihat data dan fakta yang erat sangkut pautnya dengan pekerjaan yang akan
digarap. Segala keterangan harus diperoleh selengkap mungkin. Dalam tahap
mendefinisikan penilitian, seorang praktisi PR harus meng-olah data faktual yang telah
ada, mengadakan perbandingan, melakukan pertimbangan, dan menghasilkan penilaian,
sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan ketelitian dari data faktual yang telah didapat.
2. Planning (perencanaan)
Setelah tahap penelitian dan pencarian data, praktisi PR melanjutkan ke tahap
perencanaan. Berdasarkan pada rumusan masalah, dibuat strategi perencanaan dan
pengambilan keputusan untuk membuat program kerja berdasarkan kebijakan lembaga
yang juga disesuaikan dengan kepentingan publik. Kata kunci dari tahap ini adalah,
“What should we do and why?”
3. Action and Communication (aksi dan komunikasi)
Komunikasi sering kali dilakukan berdasarkan asumsi pribadi oleh seorang praktisi PR.
Akibatnya, tindakan tersebut terkadang membawa hasil yang buruk dan tidak disarankan
karena akan berisiko pada citra perusahaan. Tahap ini dilewati untuk mendapatkan
jawaban pertanyaan, “How do we do it and say it”. Tujuan dan objektivitas yang spesifik
harus dikaitkan untuk mencapai aksi dan komunikasi yang akan dilakukan oleh praktisi
PR. Ia harus mampu mengkomunikasikan pelak pelaksanaan program sehingga dapat
mempengaruhi sikap publiknya yang kemudian mendorong mereka untuk mendukung
pelaksanaan program tersebut..
4. Evaluation (evaluasi)
Cara untuk mengetahui apakah prosesnya sudah selesai atau belum adalah dengan
mengadakan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Tujuan utama dari
evaluasi adalah untuk mengukur keefektifitasan proses secara keseluruhan. Pada tahap
ini, ia pun dituntut untuk teliti dan seksama demi keakuratan data dan fakta yang telah
ada.
2. Media yang Digunakan Public Relations dalam Menyampaikan Pesan Kepada
Publik
Bila membandingkan media PR dan media iklan, akan muncul lima hal menarik:
1) Kampanye periklanan dan kampanye humas sama-sama bisa menggunakan berbagai
macam media.
2) Para praktisi PR berhubungan dengan para editor, jurnalis, serta para produser TV
dan radio, sedangkan para praktisi periklanan lebih banyak berhubungan dengan para
manager iklan dari berbagai perusahaan, petugas iklan di media massa (radio, koran,
televisi, majalah, dan sebagainya).
3) Iklan sifatnya jauh lebih komersial dibandingkan dengan PR.
4) Kampanye periklanan biasanya dilakukan terbatas pada media-media yang bisa
diharapkan akan membuahkan hasil maksimal (misalnya lonjakan penjualan) dengan
biaya serendah-rendahnya. Sedangkaan kampanye PR bersedia menggunakan media apa
saja, asalkan bisa menjangkau sebanyak mungkin khalayak.
5) Tidak seperti dunia periklanan, dunia PR dapat menggunakan berbagai media khusus
seperti jurnal-jurnal internal, buletin atau sekedar majalah dinding

Surakarta, Juli 2016


Mengetahui,
a.n. Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
WKS I

Abdul Muslim, S.Pd Sri Handayani, SPd,


NIP.19730903 200701 1 013 NIP.19731205 200604 2 013

Anda mungkin juga menyukai